Anda di halaman 1dari 16

Spirit Publik P-ISSN.

1907-0489 E-ISSN 2580-3875


Volume 12, Nomor 1 April 2017
Halaman 69 - 84

Pelaksanaan Cannal Blocking Sebagai Upaya Restorasi Gambut


di Kabupaten Meranti Provinsi Riau

The Implementation of Canal Blocking as the Attempt of Restoring Turf in Meranti


Regency of Riau Province

Febri Yuliani
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Riau
febby_Sasha@yahoo.co.id

Abstrak
Indonesia memiliki Lahan Gambut terluas (14,9 juta ha) ke 4 di dunia setelah Kanada, Rusia,
dan Amerika Serikat dan merupakan Lahan gambut tropika terluas di dunia. Indonesia
menyimpan cadangan Karbon Gambut mencapai 46 giga ton, atau sekitar 8-14% dari Karbon
yang terdapat dalam gambut dunia. Manfaat ekosistem gambut antara lain adalah untuk:
Kehutanan, Pengendali Banjir dan suplai air, Potensi wisata, Mata pencaharian Masyarakat
lokal (perikanan, pertanian, perkebunan), Stabilisasi iklim, Keanekaragaman hayati, serta
untuk Pendidikan dan penelitian. Kebakaran lahan dan hutan yang terjadi setiap tahun di
Provinsi Riau hingga tahun 2016 mencapai mencapai 3.218 hektar dengan jumlah titik api
terbanyak yaitu di Kabupaten Rokan Hilir dengan jumlah 32 titik. Titik api yang lain juga
tersebar di Kabupaten Pelalawan, Meranti, Rokan Hulu, Bengkalis, Inhil, dan Inhu. Sementara
itu kebakaran hutan dan lahan gambut diwilayah pesisir timur juga terus berlanjut. Hingga
kini, tercatat sudah 310,25 hektar lahan gambut sudah terbakar di Kabupaten
Meranti.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan cannal blocking sebagai
upaya restorasi gambut di Kabupaten Meranti Provinsi Riau. Jenis penelitian ini adalah
kualitatif dengan metode eksploratif. Dalam pembangunan canal blocking sebagai upaya
restorasi Gambut serta sebagai solusi pencegahan kebakaran lahan gambut di Kabupaten
Meranti telah terlaksana Hal ini dapat dilihat dari indikator pengelolaan yang digunakan
dalam menganalisis pembangunan canal blocking di Kabupaten Meranti. Terbukti dengan
terjadinya penurunan titik api dibeberapa desa bahkan pada tahun 2016 tidak ditemukan titik
api di Desa Sungaitohor. Selain itu dengan canal blocking lahan-lahan gambut ini kembali di
tata agar dapat kembali pada fungsinya. Maka layaklah desa Sungaitohor menjadi desa
percontohan dalam merestorasi gambut dan mencegah kebakaran lahan gambut.
Kata Kunci: Canal Blocking, Kebakaran Lahan dan Hutan, Restorasi Gambut

Abstract
Indonesia has the fourth widest turf area (14.9 millions ha) in the world following Canada,
Russia, and United State of America and is the widest tropic turf area in the world. Indonesia
stores turf carbon reserve of 46 giga ton or about 8-14% of carbon existing in the world’s turf.
The advantages of turf ecosystem are: forestry, controlling flood and water supply, tourism
potency, livelihood for local people (fishery, farming, plantation), climate stabilization, living

69
Spirit Publik Volume 12, Nomor 1, April 2017 Halaman 69 - 84

diversity, and education and research. Land and forest fire occurring yearly in Riau Province
up to 2016 has reached 3,218 hectares with the larges number of fire points in Rokan Hilir
Regency (32 points). The other fire points were also distributed in Pelalawan, Meranti, Rokan
Hulu, Bengkalis, Inhil and Inhu Regency. Meanwhile, forest and turf area fire in eastern
coastal area still continues. Until today, 310.25 hectares of turf area have been fired in
Meranti Regency. This research aimed to find out the implementation of canal blocking as the
attempt of restoring the turf in Meranti Regency of Riau Province. This study was a
qualitative research using exploratory method. The construction of canal blocking has been
implemented as the attempt of restoring the turf to be the solution to prevent the turf area fire
in Meranti Regency. It can be seen from the indicator of management used in analyzing the
construction of canal blocking in Meranti Regency. It could be seen from the decrease of fire
points in some villages and even no fire point was found in Sungaitohor Village in 2016. In
addition, through canal blocking the turf was rearranged in order to restore its function.
Therefore, it is reasonable that Sungaitohor village becomes model village in restoring the turf
and preventing the turf land fire.
Keywords: Canal Blocking. Land and Forest Fire, Turf Restoration

Pendahuluan di Kabupaten Indragiri Hilir Tanaman


Kelapa Rakyat (Sektor Perkebunan)
Persoalan gambut di Provinsi Riau telah
dimana terdapat di Kabupaten Indragiri
lama menjadi bahasan anatara lain tahun
Hilir dengan sistem Trio Tata Air untuk
1945: Produksi tanaman pangan lahan
menjaga kestabilan air. Trio Tata Air:
basah di Provinsi Riau dimulai oleh
pembangunan kanal, pembuatan tanggul,
pendatang Suku Banjar dan hal ini mulai
dan pemasangan pintu air.
berlakunya drainase rawa pasang surut
dengan pembuatan saluran primer dan Bentang alam Asia Tenggara terdiri dari
sekunder. pegunungan, hutan rimba tropis, dataran
rendah, rawa gambut dan
Tahun 1950: Orang Bugis dari Sulawesi
perkebunan.Indonesia adalah negara
Selatan menanam tanaman utama padi dan
kepulauan yang sangat kaya akan sumber
kelapa. Tahun 1980: Reklamasi lahan
daya alam terutama hutan. Hutan Indonesia
basah untuk tanaman padi meningkat
merupakan hutan terluas ke-3 di dunia
setelah dibangunnya pemukiman
setelah Brazil dan Zaire. Luas hutan di
transmigrasi, meliputi Program PIR kelapa
Indonesia diperkirakan mencapai 120,35
di tanah gambut menjadi tanaman utama
juta hektar atau sekitar 63 persen luas
dan pengembangan industri perkebunan
daratan. Penyebaran hutan di Indonesia
kelapa dan pabriknya dari kelompok Pulau
hampir berada di seluruh wilayah
Sambu.
nusantara, termasuk Provinsi Riau.Maka
Selanjutnya berkembang pada Hutan dari itu, Indonesia merupakan salah satu
Tanaman Industri (Sektor kehutanan): paru-paru bagi seluruh negara di dunia,
Kecamatan Bukit Batu Kabupaten yaitu tempat berbagai flora dan fauna, hasil
Bengkalis, Tanaman Padi (Sektor tambang serta berbagai sumber daya
Pertanian Tanaman Pangan) Kawasan lainnya yang kita dapatkan dari hutan.
Pertanian Tanaman pangan Pasang Surut

70
Febri Yuliani: Pelaksanaan Cannal Blocking Sebagai Upaya Restorasi Gambut
di Kabupaten Meranti Provinsi Riau

Hutan juga merupakan sumber daya alam berbagai jenis flora dan fauna langka yang
yang memberikan manfaat besar bagi hanya ada dijumpai pada ekosistem ini.
kesejahteraan manusia, baik manfaat Sejalan dengan meningkatnya
tangible ataupun intangible.Manfaat pertambahan penduduk dan keterbatasan
tangible atau manfaat langsung hutan ketersediaan lahan untuk pengembangan
antara lain kayu, hasil hutan ikutan dan berbagai sektor, seperti pertanian dan
lain-lain. Sedangkan manfaat intangible perkebunan untuk memenuhi ketahanan
atau manfaat tidak langsung hutan antara pangan, hutan tanaman industri (HTI)
lainpengaturan tata air, rekreasi, untuk industri kertas, maupun untuk
pendidikan, kenyamanan lingkungandan pemukiman penduduk dan infrastruktur
lain-lain (Affandi & Patana dalam Latifah, lainnya, menyebabkan pilihan mulai
2004). diarahkan pada lahan gambut.
Selanjutnya Arief (2001) menjelaskan Lahan gambut adalah salah satu jenis lahan
manfaat tangible diantaranya berupa hasil marjinal yang dipilih terutama oleh
kayu dan non kayu.Hasil hutan kayu perkebunan besar, karena relatif lebih
dimanfaatkan untuk keperluan kayu jarang penduduknya sehingga
perkakas, kayu bakar dan pulp. Sedangkan kemungkinan konflik tata guna lahan
hasil-hasil hutan yang termasuk non kayu relatif kecil. Meskipun lahan gambut
antara lain rotan, kina, sutera alam, kayu memiliki fungsi yang sangat strategis,
putih, gondorukem dan terpenting, namun karena Indonesia adalah produsen
kemenyan dan lain-lain. Berdasarkan sekaligus konsumen utama untuk komoditi
kemampuan untuk dipasarkan, manfaat kayu, industri kertas, dan kelapa sawit
hutan juga dapat dibedakan menjadi dua, dunia, menyebabkan alih fungsi atau
yaitu manfaat marketable dan manfaat reklamasi disertai pembuatan drainase
non-marketable. Manfaat hutan non- lahan gambut alami di Indonesia tidak
marketable adalah barang dan jasa hutan dapat dihindari. Alih fungsi lahan gambut
yang belum dikenal nilainya atau belum telah terjadi semenjak beberapa dekade
ada pasarnya, seperti beberapa jenis kayu terakhir dan masih terus berlangsung
lokal, kayu energi, binatang, dan seluruh sampai sekarang.
manfaat intangible hutan. Karena Hutan-hutan rawa gambut ini makin lama
pentingnya fungsi hutan bagi kehidupan makin banyak ditebang dan diganti oleh
manusia sehingga kelestarian hutan perusahaan perkebunan dengan kayu dan
tersebut perlu dijaga. terutama kelapa sawit. Untuk
Begitupun dengan lahan gambut di memproduksi kelapa sawit, permukaan air
Indonesia yang memberi banyak manfaat. di tanah-tanah rawa itu harus diturunkan
Lahan gambut bagi Indonesia memiliki lewat drainase. Oleh karena drainase ini
nilai yang sangat penting karena tanah gambut organik akan mengering,
menyediakan hasil hutan berupa kayu dan menjadi sensitif terhadap api dan
non kayu, menyimpan dan mensuplai air, kebakaran.
menyimpan karbon, dan merupakan habitat
Untuk mendirikan perkebunan, kanal
bagi keanekaragaman hayati dengan drainase digali untuk mengeluarkan airnya.

71
Spirit Publik Volume 12, Nomor 1, April 2017 Halaman 69 - 84

Setelah airnya dikeluarkan, bahan organik terhadap kebakaran dan hanya akan
yang didrainase akan dipecah dan dibuang terbakar setelah periode kemarau yang
sebagai karbondioksida ke udara. Ini berkepanjangan. Namun sebaliknya, hutan-
menyumbang pada perubahan iklim. hutan yang telah dibalak dan mengalami
Apalagi bila aktivitas penebangan hutan degradasi serta ditumbuhi semak belukar,
dilakukakn dalam skala besar. Kanal-kanal jauh lebih rentan terhadap kebakaran.
dan parit-parit dijadikan jalur transportasi Atas hal tersebut diatas pada dasarnya
masyarakat dan potongan kayu. Hal ini masyarakat petani/peladang, pengusaha
akan mengakibatkan air mengalir keluar Hutan Tanaman Industri (HTI) dan
dari kubah gambut dan air akan semakin perkebunan besar meningkatkan resiko
berkurang. Kehilangan air pada tanah kebakaran hutan dan lahan dan dampak
karbon menyebabkan penyurutan dari 3- buruk yang diakibatkannya termasuk
5cm per tahun bagi tanah gambut itu. Ini terjadinya bencana asap. Berbagai upaya
lah membuat bentang alam tambah sensitif pengendalian telah dilakukan oleh
terhadap banjir selama musim hujan. Pada Pemerintah Pusat dan Daerah, seperti
musim kemarau oksidasinya akan berlanjut pemantauan titik panas, penyusunan dan
dan permukaan tanah menjadi makin lama sosialisasi Peraturan Perundangan,
menjadi makin rendah. Inilah yang pembentukan lembaga - lembaga
menyebab kan kebakaran dilahan gambut
pengendalian kebakaran hutan dan lahan,
akan sangat rentan. melakukan koordinasi vertikal-horizontal
Ditambah lagi belum adanya teknologi atau pusat-daerah, kampanye, penyuluhan,
pembukaan lahan yang murah, mudah dan apel siaga, patroli pencegahan,
cepat mendorong masyarakat untuk inventarisasi penyebab kebakaran dan
melakukan pembakaran ketika pembuatan peta rawan kebakaran.
mempersiapkan lahannya untuk usaha Meskipun demikian, kebakaran hutan dan
pertanian atau perkebunan. Kegiatan lahan tetap berlangsung setiap tahunnya
pembukaan lahan yang kurang bijaksana, dengan frekuensi kebakaran cenderung
yang dilakukan masyarakat lebih semakin meningkat dan biasanya berhenti
dikarenakan kondisi sosial ekonomi dan seiring hujan turun.
adanya anggapan bahwa abu sisa Kebakaran gambut adalah akibat
pembakaran bisa menjadi pupuk.Selain itu, pemanfaatan rawa gambut yang tidak
adanya perusahaan Hutan Tanaman bertanggung jawab. Kanal-kanal yang
Industri (HTI) dan Perkebunan yang dibangun oleh perusahaan menyebabkan
memanfaatkan masyarakat secara lahan gambut menjadi rusak dan kering
sembunyi-sembunyi melakukan
serta menjadi mudah terbakar. Berkaca
pembukaan lahan dengan cara membakar, pada bencana kabut asap tahun
agar biaya pembukaan lahan dapat ditekan, sebelumnya, seharusnya pemerintah punya
juga telah memicu terjadinya kebakaran solusi ampuh untuk mengatasi maslah
lahan dan kebun. kebakaran lahan. Namunnya nyatanya
Hutan-hutan tropis basah yang belum keterbatasan air masih menjadi masalah
terganggu, umumnya benar-benar tahan klasik.

72
Febri Yuliani: Pelaksanaan Cannal Blocking Sebagai Upaya Restorasi Gambut
di Kabupaten Meranti Provinsi Riau

Terbatasnya ketersediaan air pada saat yang menyebabkan rentannya terjadi


pemadaman kebakaran menimbulkan kebakaran hutan.
inisiatif masyarakat seperti yang dilakukan Kebakaran lahan gambut lebih berbahaya
oleh masyarakat Desa Sungaitohor. dibandingkan dengan kebakaran pada
Pembangunan sekat pada kanal dapat lahan kering (tanah mineral). Api
menjadi alternatif pilihan untuk kebakaran di lahan gambut memiliki
mengantisipasi kebakaran dilahan gambut. karakteristik selain dapat menghasilkan api
Kanal-kanal yang ada pada lahan gambut tajuk dan permukaan, juga dapat
ditutup saat terjadi musim kemarau menimbulkan api bawah tanah gambut
sehingga tanah tetap lembab dan jika yang menghasilkan asap tebal sehingga
terjadi kebakaran sumber air tersedia. banyak merugikan berbagai pihak. Selain
Pembangunan sekat kanal di Sungai Tohor kebakaran vegetasi dipermukaan, lapisan
ini sangat diapresiasi, bahkan pada saat gambut juga terbakar dan bertahan lama,
kunjungan Presiden Joko Widodo. sehingga menghasilkan asap tebal akibat
Sungaitohor merupakan sebuah desa yang pembakaran yang tidak sempurna.
terletak di sebuah pulau bernama Dampak asap terhadap lingkungan dapat
Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan bervariasi mulai dari yang bersifat lokal,
Meranti, Riau yang setiap tahun hutannya yaitu menghalangi pemandangan sampai
membara dan asapnya menutupi desa dan dengan yang memungkinkan terjadinya
kota hingga ke negara tetangga. Desa ini pemanasan iklim global. Dampak buruk
diberkahi hutan rawa gambut yang lebat yang terjadi akibat kebakaran lahan
dengan tingkat keanekaragaman-hayati meliputi berbagai sektor kehidupan, mulai
yang tinggi. Di antara pohon alam yang dari gangguan kehidupan sehari-hari
tumbuh di pulau ini terdapat pohon rumbia
masyarakat, hambatan transportasi,
(sagu). Pohon ini memberikan berkah yang kerusakan ekologis, penurunan tingkat
amat besar menopang perekonomian kunjungan pariwisata, dampak politik,
warganya. ekonomi sampai pada gangguan terhadap
Di Desa Sungai Tohor pohon rumbia kesehatan.
(sagu) tumbuh subur di hutan-hutan yang
Kebakaran hutan gambut Sungai Tohor
tanahnya basah. Pertumbuhan pohon jenis pada awal tahun 2014 berhasil dipadamkan
ini bergantung pada basahnya tanah dan setelah dilakukannya rekayasa hujan
gambut. Pohon-pohon inilah yang buatan atas perintah Presiden Susilo
membuat warga Sungaitohor memiliki Bambang Yudhoyono serta berhasil
penghidupan yang stabil. Namun, galian menurunkan hujan deras selama tiga hari
kanal yang di bangun secara besar-besaran dalam rangka operasi pemadaman api.
oleh perusahaan dan oleh pemerintah tahun Namun pada pertengahan Januari 2015, api
2007 yang kedalamannya kini semakin kembali membakar hutan di sejumlah titik
jauh ke bawah tanah dan mengakibatkan di konsesi perusahaan sagu di Pulau
kekeringan pada hamparan kawasan Tebingtinggi, tak jauh dari Sungaitohor.
gambut. Proses pengeringan hamparan
Konsesi perusahaan itu merupakan satu
hutan gambut itu pun terjadi secara ekstrim hamparan dengan areal milik PT. LUM

73
Spirit Publik Volume 12, Nomor 1, April 2017 Halaman 69 - 84

yang sudah rusak. Di perusahaan sagu keinginan untuk keluar dari problem-
tersebut, kanal besar juga dibangun, yang problem gambut rusak dan kebakaran.
artinya pengeringan gambut juga sedang Itulah sebabnya di pilih Desa Sungaitohor,
berlangsung dan kerusakan gambut Kecamatan Tebingtinggi Timur. Presiden
semakin membuat hamparan itu rentan diberikan alternatif atau pilihan terhadap
terbakar. kegiatan-kegiatan perbaikan gambut, salah
satunya yang paling mudah dipahami
Melalui Perpres Nomor 1 Tahun 2016
masyarakat dan yang paling simple dilihat
Pemerintah pusat membentuk Badan
oleh Presiden yaitu sekat kanal (canal
Restorasi Gambut. Perpres ini yang
blocking).
mengatur pengelolaan lahan gambut
dengan restorasi lahan gambut salah Apabila kita lihat sebelumnya, ternyata
satunya dengan membangun sekat kanal pembangunan canal blocking ini telah
(Canal Blocking). Canal blocking menjadi dilakukan yaitu sejak tahun 2000 sudah
agenda nasional dalam merestorasi gambut ada di Kalimantan dan beberapa daerah
dengan tujuan utamanya mengatasi lain di Indonesia. Sekat kanal tersebut
kebakaran lahan akibat kerusakan sebelumnya dibangun berbasiskan inisiatif
ekosistem gambut. Mencegah kebakaran local masyarakat dan inisiatif NGO.
lahan gambut dengan menjaga lahan Namun pada kenyataannya, canal blocking
gambut tetap basah dianggap merupakan yang di bangun di Sungai Tohor ini lah
langkah yang lebih bijaksana dari pada yang berhasil menarik perhatian
penanggulangan yang menghabiskan pemerintah bahkan Presiden sehingga
tenaga. dianggap bagus dan berhasil dalam
menjawab solusi dari maslah kabut asap
Desa Sungai Tohor dipilih karena pada
akibat kebakaran hutan dan lahan. Terbukti
hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015 lalu
dengan berkurangnya kebakaran yang
Presiden RI menerima sebuah petisi dari
terjadi di Desa Sungai Tohor bahkan
masyarakat daerah tersebut yang
berhasil mencapai Zero Hotspot pada
mengundang orang nomor satu di RI
tahun 2016.
tersebut untuk blusukan guna melihat
dampak luas pascakarhutla terbesar
sepanjang sejarah di Kabupaten Kepulauan
Metode Penelitian
Meranti. Sungaitohor sendiri dipilih selain
menjawab petisi masyarakat di sana, juga a. Jenis Penelitian
merupakan barometer penanganan di Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan
daerah lainnya di Riau serta sebagai contoh metode eksploratif. Penelitian kualitatif
penanganan di Tanah Air. dengan metode eksploratif adalah suatu
Dengan memanfaatkan momentum jenis penelitian yang bersifat terbuka,
pertama Presiden yang memiliki perhatian masih mencari-cari dan belum mempunyai
terhadap penanganan kabut asap yang hipotesa, pengetahuan penelitian tentang
disebabkan oleh kebakaran hutan dan gejala yang ingin diteliti masih kurang,
lahan yaitu dengan melihat daerah-daerah sehingga penelitian dengan metode
yang memang masyarakatnya punya eksploratif ini dilakukan sebagai langkah

74
Febri Yuliani: Pelaksanaan Cannal Blocking Sebagai Upaya Restorasi Gambut
di Kabupaten Meranti Provinsi Riau

pertama untuk penelitian penjelasan informan yang digunakan dengan cara


maupun deskriptif. Melalui eksploratif sengaja atau menunjuk langsung kepada
tersebut masalah penelitian dapat digali orang yang dianggap dapat mengerti
dengan jelas dan lebih rinci. Peneliti tentang masalah yang ingin diteliti.
berusaha untuk mengungkapkan masalah- Penggunaan teknik ini senantiasa
masalah sesuai dengan kenyataan yang ada mempunyai pertimbangan-pertimbangan
tanpa melakukan intervensi terhadap tertentu, yaitu peneliti harus terlebih
kondisi yang ada. dahulu memiliki pengetahuan tentang ciri-
ciri tertentu siapa saja yang berkompeten
memberikan informasi sesuai dengan
b. Lokasi Penelitian kebutuhan penelitian.
Adapun lokasi dilakukannya penelitian ini Berikut ini adalah beberapa informan yang
adalah di Desa Sungai Tohor, Kecamatan dianggap mengerti tentang masalah yang
Tebingtinggi Timur, Kabupaten Kepulauan ingin diteliti oleh penulis:
Meranti, Riau. Alasan penulis memilih
1. Deputi IV Bidang Penelitian dan
lokasi tersebut adalah dikarenakan Desa
Pengembangan Badan Restorasi
Sungaitohor merupakan desa yang menjadi
Gambut (BRG) Republik Indonesia.
sasaran kujungan Presiden Joko Widodo
untuk menjawab “Petisi Blusukan Asap 2. Kepala Dinas Kehutanan dan
Presiden ke Riau” dan inisiatif warga Perkebunan Kabupaten Kepulauan
Sungaitohor membuat sekat-sekat kanal Meranti.
agar lahan gambut tetap basah sehingga 3. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
tidak mudah terbakar atau dibakar sangat (Walhi) Riau.
diapresiasi dan kini Desa Sungaitohor
menjadi pusat kajian restorasi gambut di 4. Ketua forum masyarakat sukses
provinsi Riau. Sungaitohor juga di jadikan restorasi gambut Sungaitohor.
kawasan Laboratorium Internasional 5. Tokoh masyarakat Sungaitohor.
Restorasi Gambut Tropis pertama di dunia.
6. Masyarakat Desa Sungaitohor

c. Informan Penelitian
d. Jenis Data dan Sumber Data
Informan penelitian yaitu orang-orang
1. Data Primer
yang diamati dan memberikan data dan
informasi, serta mengetahui dan mengerti Data primer dalam penelitian ini adalah
masalah yang sedang diteliti. Data atau data hasil wawancara dan observasi
informasi yang diperoleh harus ditelusuri sehubungan pembangunan canal blocking
seluas-luasnya (sedalam mungkin) agar sebagai solusi pencegahan kebakaran lahan
peneliti mampu mendeskripsikan gambut di Desa Sungaitohor Kabupaten
fenomena yang diteliti secara utuh, maka Kepulauan Meranti. Adapun data yang
dalam penelitian ini menggunakan dibutuhkan peneliti untuk dianalisis yaitu:
informan yang dipilih secara Purposive
Sampling yaitu suatu teknik penarikan

75
Spirit Publik Volume 12, Nomor 1, April 2017 Halaman 69 - 84

1. Perencanaan dari pembangunan canal 1. Observasi


blocking.
Observasi adalah pengamatan yang
2. Pengorganisasian dari pembangunan dilakukan penulis secara sistematis dan
canal blocking. sengaja dilakukan dengan menggunakan
alat indera terutama mata dan telinga
3. Penyusunan staff dari pembangunan
terhadap kejadian-kejadian yang
canal blocking.
berlangsung, dimana peneliti datang ke
4. Pengarahan dari pembangunan canal tempat penelitian yaitu Desa Sungaitohor
blocking. untuk melakukan pengamatan terhadap
5. Koordinasi dari pembangunan canal masalah yang terjadi. Dalam hal ini
blocking. peneliti juga melakukan observasi awal
untuk melihat masalah yang terjadi.
6. Pelaporan dari pembangunan canal
Kemudian ditindaklanjuti dengan
blocking.
observasi yang lebih mendalam lagi
7. Penganggaran dari pembangunan canal mengenai pembangunan canal blocking
blocking. sebagai solusi pencegahan kebakaran lahan
8. Pengawasan dari pembangunan canal gambut di Desa Sungaitohor Kabupaten
blocking. Kepulauan Meranti.

2. Data Sekunder 2. Wawancara

Data yang diperoleh untuk melengkapi Wawancara (interview) merupakan metode


data primer melalui sumber kedua atau yang digunakan untuk memperoleh
sumber sekunder dari data yang informasi secara langsung dan dalam tidak
dibutuhkan. Sumber data ini dapat berstruktur dan individual. Wawancara
diperoleh dari laporan-laporan penelitian tidak berstruktur adalah wawancara
terdahulu,jurnal,buku-buku, internet, dimana pewawancara dapat dengan leluasa
koran, televisi dan sumber lainnya yang memberikan pertanyaan dari berbagai segi
relevan dengan penelitian. dan arah untuk mendapatkan informasi
secara lengkap dan mendalam. Wawancara
Data sekunder juga diperoleh dari pihak tidak berstruktur sangatmemadai dalam
kedua secara tidak langsung yang penelitian kualitatif. Adapun dalam
menunjang objek yang diteliti berupa visi penelitian ini wawancara yang dilakukan
dan misi dari Desa tempat yaitu tentang Pembangunan Canal
penelitian,gambaran umum lokasi Blocking sebagai Solusi Pencegahan
penelitian, dan lai-lain. Kebakaran Lahan Gambut di Desa
Sungaitohor Kabupaten Kepulauan
Meranti.
e. Teknik Pengumpulan Data
3. Teknik kepustakaan
Untuk memperoleh data yang akurat agar
dapat menjawab permasalahan yang ada Teknik yang dilakukan dengan cara
dalam penelitian ini dapat digunakan mengumpulkan literatur maupun dokumen
beberapa teknik pengumpulan data yaitu: dari kepustakaan yang berkaitan dengan

76
Febri Yuliani: Pelaksanaan Cannal Blocking Sebagai Upaya Restorasi Gambut
di Kabupaten Meranti Provinsi Riau

judul dan masalah dari penelitian yang Hasil dan Pembahasan


akan dibahas. Pengumpulan data dengan
Pengelolaan merupakan istilah yang
cara membaca berbagai literatur seperti dipakai dalam ilmu manajemen. Secara
buku, jurnal dan pemberitaan media massa etomologi istilah pengelolaan berasal dari
seputar masalah penelitian atau dapat juga kata kelolah (to manage) dan biasanya
diambil dari beberapa dokumen mengenai merujuk pada proses mengurus atau
gambaran umum lokasi penelitian atau hal- menangani sesuatu untuk mencapai tujuan
hal lain yang dapat mendukung hasil tertentu. Jadi pengelolaan merupakan ilmu
penelitian. manajemen yang berhubungan dengan
4. Dokumentasi proses mengurus dan menangani sesuatu
untuk mewujudkan tujuan tertentu yang
Dokumentasi merupakan studi yang
ingin dicapai.
dilakukan dengan cara mengumpulkan data
dan menganalisis dokumen-dokumen, baik Sukanto dalam Saputra (2013)
dokumen tertulis, gambar, audio maupun mendefinisikan bahwa pengelolaan dalam
elektronik. administrasi adalah merupakan suatu
proses yang dimulai dari proses
perencanaan, pengawasan, penggerakan
f. Analisis Data sampai dengan proses pencapaian tujuan.
Analisis data adalah proses mencari dan Sukanto pada dasarnya menitik beratkan
menyusun secara sistematis data yang pada fungsi-fungsi manajemen yang
diperoleh dari hasil wawancara, catatan meliputi perencanaan, pengawasan,
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga penggerakan agar mencapai tujuan yang
dapat mudah dipahami. Metode analisa diinginkan.
data yang digunakan dalam penelitian ini Sedangkan Terry dalam Brantas (2009)
adalah metode analisa kualitatif eksploratif mengemukakan bahwa pengelolaan sama
yaitu analisa data yang menggali informasi dengan manajemen sehingga pengelolahan
secara jelas dan terperinci berdasarkan dipahami sebagai suatu proses membeda-
kenyataan yang ditemukan dilapangan bedakan atas perencanaan,
melalui hasil wawancara yang kemudian pegorganisasian, penggerakan dan
ditarik suatu kesimpulan agar memberikan pengawasan dengan memanfaatkan baik
jawaban atas permasalahan yang ilmu maupun seni agar dapat
dikemukakan. Dalam penelitian ini peneliti menyelesaikan tujuan yang telah
menggunakan teknik triangulasi untuk ditetapkan sebelumnya. G.R Terry
pemeriksaan keabsahan data. Triangulasi membagi sumber-sumber manajemen (tool
secara umum merupakan kegiatan check, of management) kedalam 6M, yaitu:
re-check, dan crosscheck antara data
1. Men, tenaga kerja manusia baik tenaga
dengan observasi penelitian di lapangan
kerja eksekutif maupun operatif
yang selanjutnya selanjutnya hasil
observasi ini dilakukan crosscheck melalui 2. Money, uang yang dibutuhkan untuk
persepsi peneliti. mencapai tujuan yang diinginkan

77
Spirit Publik Volume 12, Nomor 1, April 2017 Halaman 69 - 84

3. Methods, cara-cara yang digunakan Luther Gullick dalam Effendi (2015)


dalam usaha mencapai tujuan mengemukakan bahwa manajemen adalah
satu bidang ilmu (science) yang dipelajari
4. Material, bahan-bahan yang
secara sistematis. Maksudnya mempelajari
dipergunakan untuk mencapai tujuan
manajemen dengan menitik beratkan pada
5. Machines, mesin-mesin atau alat-alat unsur ilmunya dalam arti manajemen
yang dipergunakan untuk mencapai digunakan sebagai ilmu pengetahuan.
tujuan Adapun fungsi manajemen menurut Luther
6. Market, pasar untuk menjual output dan Gullick adalah Planning, Organizing,
jasa-jasa yang telah dihasilkan Staffing, Directing, Coordinating,
Reporting, Budgeting, Controlling.
Kegiatan manajemen tidak akan berjalan
dan tujuan tidak akan tercapai jika tidak Pembangunan bertujuan untuk menaikkan
disertai dengan sumber-sumber tingkat hidup dan kesejahteraan manusia.
manajemen, sumber-sumber tersebut Pembangunan tidak saja menghasilkan
dibedakan atas sumber daya manusia dan manfaat, melainkan juga membawa resiko.
sumberdaya non manusia. Betapapun baiknya manfaat, resiko harus
diperhitungkan secara berimbang.Sehingga
Selanjutnya mengenai pengertian
yang harus dipikirkan adalah bagaimana
pengelolaan Pamudji dalam Saputra
membangun agar sekaligus mutu
(2013) mengemukakan sebagai berikut:
lingkungan dan mutu hidup dapat
Perkataan pengelolaan berasal dari kata
ditingkatkan.
kelola yang berarti sama dengan mengurus.
Jadi pengelolaan diartikan sebagai Menurut Siagian (2004) pembangunan
pengurusan yaitu merubah nilai-nilai yang adalah serangkaian usaha untuk
lebih tinggi, dengan demikian pengelolaan mewujudkan pertumbuhan dan perubahan
juga mengandung makna sebagai secara terencana dan sadar yang ditempuh
pembaharuan, yaitu melakukan usaha- oleh suatu Negara atau bangsa menuju
usaha untuk membuat sesuatu lebih sesuai modernitas dalam rangkaian pembinaan
atau cocok dengan kebutuhan menjadi bangsa (nation buiding). Melakukan
lebih baik dan lebih bermanfaat. Pendapat pembangunan berarti mempersiapkan
Pamudji diatas mengenai pengelolaan seluruh kebutuhan masyarakat yang
terlihat menitik beratkan pada dua faktor diindikasikan oleh potensi masyarakat.
penting yaitu : Beberapa asset yang harus dimiliki
masyarakat sebagai hasil dari
1. Pengelolaan sebagai pembangunan yang
pembangunan dan pengembangan
merubah sesuatu sehingga menjadi baru
masyarakat mencakup asset yang
dan memiliki nilai yang lebih tinggi.
diasumsikan terkait dengan upaya
2. Pengelolaan sebagai pembaharuan yaitu pengembangan fisik, modal lingkungan,
usaha untuk memelihara sesuatu agar modal teknologi, modal manusia dan
lebih cocok dengan kebutuhan- modal sosial.
kebutuhan.
Menurut Rogers dalam Suryono (2001)
pembangunan adalah suatu proses

78
Febri Yuliani: Pelaksanaan Cannal Blocking Sebagai Upaya Restorasi Gambut
di Kabupaten Meranti Provinsi Riau

perubahan sosial dengan partisipatori yang masyarakat akan lebih merasa memiliki
luas dalam suatu masyarakat yang dan berkewajiban untuk mendorong
dimaksudkan untuk kemajuan sosial dan terlaksananya proses pembangunan
material (termasuk bertambah besarnya didaerahnya.
keadilan, kebebasan dan kualitas lainnya Menurut Scramm dan Lerner dalam
yang dihargai) untuk mayoritas rakyat Mardikanto (2013) mengungkapkan
melalui kontrol yang lebih besar yang bahwa, di dalam proses pembangunan pada
mereka peroleh terhadap lingkungan dasarnya terdapat dua kelompok atau sub
mereka. Adapun pembangunan sarana fisik sistem pelaku-pelaku pembangunan yang
diartikan sebagai alat atau fasilitas yang terdiri atas:
dapat dirasakan manfaatnya secara
langsung oleh masyarakat seperti yang 1. Kelompok kecil warga masyarakat yang
dimaksud berupa: merumuskan perencanaan dan
berkewajiban untuk mengorganisasi dan
1. Prasarana perhubungan yaitu: jalan, menggerakan waraga masyarakat yang
jembatan dan lain-lain. lain untuk berpartisipasi dalam
2. Prasarana pemasaran yaitu: gedung, pembangunan. Pengertian merumuskan
pasar. perencanaan pembangunan itu, tidak
berarti bahwa ide-ide atau aspirasi yang
3. Prasarana sosial yaitu: gedung sekolah,
dikehendaki oleh seluruh warga
rumah-rumah ibadah, dan puskesmas.
masyarakat melalui suatu mekanisme
4. Prasarana produksi saluran air. yang telah disepakati disalurkan melalui
Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa pertemuan kelompok atau
pembangunan itu proses perubahan kearah permusyawaratan pada lembaga yang
lebih baik tersebut hanya terwujud dengan terbawah, secara formal maupun
melibatkan, menggerakkan manusianya informal.
baik dalam perencanaan, pelaksanaan, 2. Masyarakat luas yang berpartisipasi
pemanfaatan serta mengevaluasi dalam proses pembangunan, baik dalam
hasilnya. Selain itu pembangunan bentuk pemberian input (ide, biaya,
merupakan suatu proses, ini dimaksudkan tenaga, dll), pelaksanaan kegiatan,
bahwa setiap usaha pembangunan pasti pemantauan dan pengawasan serta
memerlukan kesinambungan pelaksanaan, pemanfaatan hasil-hasil pembangunan.
dalam arti tanpa mengenal batas akhir Dalam kenyataan, pelaksana utama
meskipun dalam perencanaannya dapat kegiatan pembangunan justru terdiri
diatur berdasarkan azas skala prioritas dan dari kelompok ini, sedangkan kelompok
suatu tahapan tertentu. elit masyarakat hanya berfungsi sebagai
Menurut Braratakusuma (2005) penerjemah kebijakan dan perencanaan
menjelaskan bahwa pelaksanaaan pembangunan sekaligus mengorganisir
pembangunan semestinya tidak lagi dan menggerakkan partisipasi
menjadi monopoli pemerintah, melainkan masyarakat.
juga harus menjadi tanggung jawab dan
kebutuhan masyarakat, dengan demikian

79
Spirit Publik Volume 12, Nomor 1, April 2017 Halaman 69 - 84

Pembangunan canal blocking tentunya tragedi kabut asap. Di samping itu dengan
mempunyai tujuan dan fungsi. Agar tujuan dibangunnya canal blocking maka ini
dan fungsi tersebut dapat tercapai dengan berfungsi untuk tempat sumber air apabila
baik sesuai dengan sasaran yang telah terjadi kebakaran, untuk memadamkan
ditentukan maka canal blocking harus api.Kemudian, di daerah pesisir, dareah
dikelola dengan baik sesuai dengan gambut-gambut yang berhadapan langsung
prinsip-prinsip manajemen.Menurut Luther dengan pantai seperti di Sungaitohor, canal
Gullick ada beberapa aspek yang harus blocking berfungsi untuk menahan laju
diperhatikan agar manajemen berjalan intrusi air asin, membantu mengurangi
dengan lancar dan mencapai hasil yang masuknya air asin ke daratan gambut
memuaskan yaitu terdiri dari Planning, sehingga tanaman sagu bisa tumbuh
Organizing, Staffing, Directing, dengan bagus.
Coordinating, Reporting, Budgeting Pembangunan canal blocking secara teknis
(POSDCORB). perencanaan desain pembangunannya
Tujuan dari pembangunan canal blocking dilakukan oleh Kementrian PUPR
adalah untuk memulihkan kembali keadaan (Pekerjaan Umum dan Perumahan
gambut yang basah dan lembab serta Rakyat), Ciptada (Cipta Karya, Tata ruang
menata kembali lahan-lahan gambut yang dan Sumber Daya Air) dan tenaga teknis
sudah terlanjur di gali.Sekat kanal (canal ataupun orang-orang yang memiliki
blocking) yang dibangun berfungsi keahlian dibidang teknil sipil dan keilmuan
menahan derasnya aliran air dari kubah air serta ada konsultannya yang
gambut kebawah, mengarahkan aliran air dikoordinasi secara berjenjang dengan
itu ke samping. Dengan adanya sekat tadi, melihat status kawasannya apakah hutan
air akan mencari jalan kesamping, ataupun perkebunan. Dimulai dari tingkat
tidakhanya satu arah sehingga memberi paling bawah yang dilakukan oleh Dinas
efek gambut basah, serta mengurangi Kehutanan dan Perkebunan dan KPH
terjadinya pengurasan di kubah tempat (Kawasan Pemangku Hutan) Tebingtinggi.
sumber air. Di Provinsi koordinasi dengan BLH
(Badan Lingkungan Hidup) dan Ciptada,
Selain itu, sifat gambut berpori seperti
serta di tingkat Nasional koordinasi dengan
spon. Yang mana apabila tidak ada air
BRG (Badan Restorasi Gambut) dan
maka gambut akan mengempis, sebaliknya
Kementrian Lingkungan Hidup dan
apabila ada air maka ia mengembang lagi.
Kehutanan.Dalam proses perencanaan
Maka dengan adanya canal blocking ini
dibahas mengenai tentative kegiatan,
akan mempertahankan keadaan gambut
mekanisme pelaksanaan, strategi,
agar tidak mengempis. Dan yang paling
kelengkapan bangunan dan pelaporan.
terpenting adalah pada saat kita berbica
Dalam perencanaan ini disusun, pelaksana
mengenai masalah kekinian yaitu isu
teknis pembangunan canal blockingada
pencegahan kebakaran dan kabut asap.
dua yaitu Walhi (Wahana Lingkungan
Pembangunan canal blockingmerupakan
Hidup Indonesia) dan PSB (Pusat Studi
upaya pencegahan munculnya atau
Bencana) dari Universitas Riau dalam
kembalinya kebakaran lahan gambut serta
konteks yang bertanggung jawab pada

80
Febri Yuliani: Pelaksanaan Cannal Blocking Sebagai Upaya Restorasi Gambut
di Kabupaten Meranti Provinsi Riau

BRG.PSB dalam hal mensupport dari sisi yang dilakukan sebelum melakukan
akademis dalam bentuk riset-riset, Walhi pembangunan adalah surve ke lapangan
dalam konteks bagaimana kegiatan ini di terlebih dahulu, menentukan dimana
pahami dan dilakukan oleh masyarakat, tempat akan dibangunnya sekat kanal yang
sehinggaketerlibatan dari aktivitas ini tepat.
dilakukan oleh masyarakat.BRG sebagai Kedua adalah mempertimbangkan dari
yang punya projek dan UNDP (United aspek dampaknya kepada masyarakat
Nation Development Programs) untuk dikaitkan dengan kegiatan masyarakat.
mekanisme keuangan. Dalam hal ini diusahakan masyarakat-
Sedangkan di desa perencanaannya masyarakat yang memang paralel dengan
dimulai dengan musyawarah untuk maunya gambut itu basah, lebih kepada
mengetahui bentuk dari canal blocking dampak komoditi yang sudah
yang akan dibangun itu seperti apa, menghidupkan mereka seperti sagu. Untuk
tingginya berapa, peralatan dan materil itu dilakukan komunikasi dan diskusi
yang digunakan seperti apa dan pekerjanya dengan masyarakat, kemudian ditentukan
siapa. Perencanaan ini dibuat oleh dan disepakati pengerjaan sekat kanal yang
beberapa kelompok orang yang sudah idealnya dilakukan oleh masyarakat
biasa bekerja disana dan biasa membuat setempat dengan bantuan supervisi atau
sekat kanal. pengawasan dan pemdampingan dari
ahlinya misalnya bisa dari universitas, dari
Tujuan yang ingin dicapai dari
lembaga-lembaga pemerintah ataupun dari
pembangunan canal blocking adalah untuk
NGO. Agar pembangunan sekat kanal itu
membasahi kembali lahan gambut yang
dapat terwujud sesuai dengan tujuan dan
kering akibat galian kanal sehingga
kebutuhan masyarakat.Hal inidianggap
dapatmencegah terjadinya bencana
lebih penting, bagaimana masyarakat itu
kebakaran dilahan gambut.Dalam
menjadi lebih memiliki, dan membangun
pembangunan sekat kanal di butuhkan
kepedulian masyarakat.
perencanaan yang matang yang tentunya
ada hal-hal yang perlu diperhatikan Pada pembangunan canal blocking sebagai
sebagai prosedur yang dijadikan upaya restorasi Gambut dan solusi
pertimbangan sebelum akhirnya dilakukan pencegahan kebakaran lahan gambut di
pembangunan agar tujuan ini dapat Desa Sungaitohor Kabupaten Kepulauan
tercapai secara efektif. Meranti. Dari hasil penelitian yang
dilakukan dapat juga diketahui bahwa
Prosedur yang perlu diperhatikan adalah
terdapat beberapa halpenguatan pada
yang pertama, mempertimbangkan
pembangunan canal blocking sebagai
topografi letak sekat kanal yang akan
upaya restorasi gambut yaitu antara lain:
dibangun. Dengan mengutamakan daerah-
pertama, Regulasi Pemerintah yang
daerah yang topografinya tinggi dan
dilakukan melalui kebijakan BRG
daerah kubah yang gambutnya dalam agar
merupakan langkah strategis sebagai
air tidak terkuras habis, mengalir kebawah
pendorong pembangunan canal blocking
dan meyebabkan gambut menjadi kering
sebagai solusi pencegahan kebakaran lahan
sehingga mudah terbakar. Maka program

81
Spirit Publik Volume 12, Nomor 1, April 2017 Halaman 69 - 84

gambut di Desa Sungaitohor Kabupaten menjadi sumber penghidupan dan


Kepulauan Meranti. Kedua, Partisipasi kebanggaan masyarakat Kabupaten
Masyarakat dalam pembangunan canal Kepulauan Meranti, Provinsi Riau
blocking sebagai upaya restorasi gambut Sagu yang berasal dari pohon sagu atau
dibuktikan dengan keikutsertaan dan biasa disebut pohon rumbia merupakan
kepedulian masyarakat dalam makanan pokok masyarakat
pembangunan canal blocking. Selain itu, Sungaitohor.Ini merupakan suatu bentuk
bentuk partisipasi masyarakat juga dapat bahwa masyarakat desa Sungaitohor telah
berupa kesadaran masyarakat itu sendiri memiliki mindset ekonomi berbasis
dalam memahami kebutuhan masyarakat kearifan lokal untuk menjaga kelestarian
akan keberadaan canal blocking. hutan rawa gambut. Selain budidaya sagu,
keberhasilan pembangunan canal blocking masyarakat juga telah berupaya untuk
tidak terlepas dari peran serta masyarakat mencegah terjadinya kebakaran hutan yang
yang merupakan subjek yang merasakan meluas dengan pembuatan kanal yang
manfaat dari adanya canal blocking. Oleh diberikan sekat agar tidak terjadinya erosi
karena itu, semua anggota masyarakat tanah yang membuat kanal tidak berfungsi
sudah seharusnya berpartisipasi juga dalam dengan baik.
pemeliharaan dan pengawasan canal
blocking di desa tersebut. Ketiga, Kearifan Masyarakat Kabupaten Meranti sangat
Lokal Masyarakat terhadap Gambut. antusias dengan pertanian sagu yang
mencakup semua bentuk pengetahuan, memang sudah turun temurun dan
keyakinan, pemahaman atau wawasan merupakan kearifan lokal masyarakat
serta adat kebiasaan atau etika yang setempat.Masyarakat menduga, bahwa
menuntun perilaku manusia dalam kebakaran di Kabupaten Meranti akibat
kehidupan didalam komunitas ekologis. kanalisasi oleh perusahaan sehingga
Kearifan lokal merupakan tata nilai atau menyebabkan kekeringan pada
perilaku hidup masyarakat local dalam gambut.Selain gambut kering mudah
berinteraksi dengan lingkungan tempatnya terbakar, ini juga mempengaruhi
hidup secara arif. pertumbuhan sagu yang merupakan
sumber penghidupan dan perekonomian
Kabupaten Meranti merupakan salah satu masyarakat. Dengan adanya canal
daerah yang menghasilkan Sagu terbesar di blocking ini akan menjaga gambut tetap
Sumatera dengan tanaman sagu organik dalam kondisi basah sehingga tidak mudah
berbeda dengan pohon sagu yang ada di terbakar dan gambut yang basah sangat
Indonesia Bagian Timur.Kebanyakan cocok dengan tanaman sagu yang
pekerjaan masyarakat Kabupaten Meranti
karakternya memang suka hidup di lahan
adalah petani sagu.Membudidaya, basah.
menghasilkan sagu dan mengolah sagu
menjadi makanan pokok ciri khas mereka
seperti lumping sagu, simpolek sagu, telor Penutup
sagu, minuman laksamana raja mengamuk,
Berdasarkan hasil pemaparan hasil dan
ongol-ongol dan lainnya.Ini telah
pembahasan tentang Pembangunan Canal
dilakukan secara turun temurun.Sagu

82
Febri Yuliani: Pelaksanaan Cannal Blocking Sebagai Upaya Restorasi Gambut
di Kabupaten Meranti Provinsi Riau

Blocking sebagai upaya restorasi gambut di penyekatannya yang baik bagaimana


kabupaten Meranti maka dapat serta menentukan posisi atau letak
disimpulkan bahwa dalam pembangunan sekat kanal yang akan dibangun. Maka
canal blocking sebagai upaya restorasi dari itu, pemerintah juga perlu
gambut di Kabupaten Meranti dilakukan berkoordinasi dengan badan-badan
mulai dari perencanaan hingga penelitian serta NGO untuk membuat
pengawasannya. Secara lebih mendalam peta kontur wilayah dan hidrologi guna
dapat pula teridentifikasi hal-hal yang mendukung pembangunan canal
mendorong percepatan restorasi gambut blocking. Hal ini agar dana-dana yang
yaitu regulasi pemerintah, yang berupaya dikeluarkan untuk pembangunan canal
agar lahan gambut tetap basah melalui blocking ini lebih efektif.
pembentukan Badan restorasi gambut 3. Hendaknya pemerintah desa
(BRG). Partisipasi masyarakat yang berupa menganggarkan dana untuk perawatan
keikutsertaan dan kepedulian masyarakat sekat kanal yang telah dibangun agar
dalam pembangunan canal blocking. Serta sekat yang ada tetap terjaga dan dapat
kesadaran masyarakat sebagai subjek yang bertahan lama. Sehingga manfaat dari
merasakan manfaat dari adanya canal sekat kanal ini dapat berlangsung lama
blocking ini. Berikutnya adalah kearifan dan berkelanjutan.
lokal masyarakat terhadap gambut, yaitu
masyarakat harus menjaga kelestarian 4. Kiranya agar pengelolaan
lahan gambut yang merupakan sumber pembangunan canal blocking dapat
kehidupan mereka yang secara turun lebih ditingkatkan melalui kepedulian
temurun telah memanfaatkannya untuk antar instansi dan seluruh masyarakat.
mengolah sagu. 5. Masyarakat diharapkn agar lebih
Dari penelitian yang telah dilakukan, meningkatkan partisipasinya dalam
peneliti memberikan beberapa saran yang melakukan pengawasan terhadap
diharapkan dapat menjadi masukan yang pembangunan canal blocking dan
membangun dalam pembangunan canal perawatan terhadap canal blocking
blocking sebagai upaya restorasi gambut, yang telah selesai dibangun agar dapat
antara lain: terjaga kelestariannya dan juga
keberlangsungan manfaatnya.
1. Hendaknya pemerintah maupun pihak
akademisi serta NGO yang terkait
dalam pembangunan canal blocking Daftar Pustaka
pada lahan gambut menentukan standar
Agung Sardjono, dan Mustofa, 2004
bentuk dari canal blocking yang baik
Mosaik Sosiologis Kehutanan :
dan cocok agar canal blocking yang
Masyarakat Lokal, Politik dan
dibangun dapat terukur ketahanannya.
Kelestarian Sumber Daya,
2. Untuk memudahkan pembangunan, Yogyakarta : Debut Press.
perlu diketahui bentuk gambut di suatu
Balibang Pemprov Riau. 2010. Seminar
daerah yang menjadi obyek
dan Lokakarya: Pengelolaan Terpadu
pembangunan canal blocking,

83
Spirit Publik Volume 12, Nomor 1, April 2017 Halaman 69 - 84

Lingkungan Perkebunan Kelapa Indonesia, Prosiding Seminar


Sawit Berkelanjutan di Provinsi Riau Internasional, Pekanbaru
Colchester, M., dkk., 2006, Ghosts on our Kausar. 2010. Konflik Kepentingan Dibalik
Own Land: Indonesian Oil Palm Konservasi Studi di Taman Nasional
Smallholders and the Roundtable on Kerinci Seblat (TNKS). Jurnal IJAE
Sustainable Palm Oil, Bogor, Sawit No Volume 2, Nomor 1, Desember
Watch dan Forest People 2010. Jurusan Agribisnis Faperta UR.
Programme. Pekanbaru
Creswell, John W. 1994. Research Design: Manajer Kampanye WALHI Kalsel
Qualitative & Quantitative andy@walhikalsel.org
Approaches. California: Sage http://www.walhikalsel.org/content/v
Publications. iew/131/48/
Dunn, William N. 1998. Pengantar Sumardjo. 2007. Metoda Partisipatif dalam
Analisis Kebijakan Publik, Edisi Pengembangan Masyarakat.
II. Penyunting Muhadjir Darwin. Magister Profesional Pengembangan
Yogyakarta: Gadjah Mada Masyarakat, Sekolah Pascasarjana
University Press. IPB. Bogor.
Dunsire, Andrew. 1978. Implementation Van Meter, Donal S. & Carl E. Van Horn.
in Bureaucracy. Oxford: Martin 1975. The Policy Implementation
Robertson. Process: A Conceptual Framework.
London: Sage Publications Inc.
Dwitho Frasetiandy. 2009 “Menakar
dampak sosial perkebunan sawit” Wahab, Solichin Abdul, 2002, Analisis
dalam andy, on 03-09-2009 20:20 Kebijaksanaan Dan Formulasi Ke
Views : 1460 Popular, Favoured : 31 lmplementasi Kebijaksanaan
Dwitho Frasetiandy. Negara, Bumi Aksara, Jakarta.
Dye, Thomas R. 1972. Understanding Wibawa, Samudera dkk, Kebijakan
Public Policy. New York: Prentice- Publik, Proses dan Analisis,
Hall. Inc. lntermedia, Jakarta, 1994
Edwards III, George C_ 1980. Winarno, Budi., 2002., "Teori dan
Implementing Public Policy. Proses Kebijakan Publik"., Media
Washington: Congressional Quarterly Perssindo., Yogyakarta
Inc.
Faisal, Sanapiah, 2001, Format-
Format Penelitian Sosial, PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta
Firdaus, 2012, Perlindungan Hak
Masyarakat Adat Studi Terhadap
Tanah Ulayat Dalam Pengelolaan
Perkebunan Kelapa Sawit di

84

Anda mungkin juga menyukai