TUJUAN PERCOBAAN :
Dapat mengenal dan dapat mengoperasikan pompa sentrifugal
Dapat menentukan efisiensi maksimum dari pompa sentrifugal
Dapat mengetahui tentang pompa sentrifugal baik perangkat lunak maupun
perangkat kerasnya.
3. DASAR TEORI :
Pompa mempunyai peranan penting dan dapat dijumpai hampir di setiap industri,
baik industri kecil maupun industri besar.Pompa merupakan mesin konversi energi yang
mengubah bentuk energi mekanik poros menjadi energi spesifik (head) fluida yang
memilikiwujud air.Energi mekanik pompa yang menunjukkan kemampuan dari suatu
pompa mengangkat fluida untuk mencapai ketinggian tertentu adalah berupa head pompa,
ditunjukkan oleh besarnya perbedaan antara energi fluida di sisi isap dengan energi fluida
di sisi tekan. Energi fluida merupakan jumlah dari energi tekanan,energi kinetik dan energi
karena elevasi (ketinggian).
Spesifikasi pompa dinyatakan dengan jumlah fluida yang dapat dialirkan persatuan
waktu dan head (tinggi energi angkat). Pada umumnya pompa dapat digunakan untuk
bermacam-macam keperluan, untuk menaikkan fluida ke sebuah reservoir, untuk
pengairan, irigasi, dan sebagainya.
Dalam pelaksanaan operasinya pompa dapat bekerja secara tunggal, seri, dan
paralel.Jenis operasi yang digunakan harus sesuai dengan tujuan dan kebutuhan
penggunaan instalasi pompa.Karakteristik pompa harus terlebih dahulu diketahui agar
didapatkan sistem yang optimal.
Fluida didefinisikan sebagai zat atau substansi yang akan mengalami deformasi
secara berkesinambungan apabila terkena gaya geser (gaya tangensial) sekecil
apapun.Berdasarkan mampu mampatnya fluida dibagi menjadi 2 yaitu compressible fluid
dan incompressible fluid.Berdasarkan sifat alirannya fluida dibagi menjadi 3 yaitu aliran
laminer, transisi dan turbulen. Berdasarkan hubungan antara laju deformasi dan tegangan
gesernya fluida dibagi menjadi 2 yaitu newtonian fluid dan non-newtonian fluid.
Berdasarkan gaya yang bekerja pada fluida dan gerakannya, fluida dibagi 2 yaitu fluida
statis dan dinamis.
Debit / kapasitas merupakan volum fluida yang dapat dialirkan per satuan waktu.
Pengukuran dari kapasitas dilakukan dengan menggunakan venturimeter, orifice, pitot tube
dan lain-lain. Satuan dari kapasitas (Q) adalah m3/s, liter/s, atau ft3/s.
Head didefinisikan sebagai energi per satuan berat fluida. Satuan dari head (H)
adalah meter atau feet fluida. Di dalam pompa, head diukur dengan cara menghitung beda
tekanan total antara pipa isap dan pipa tekan, bila pengukuran dilakukan pada ketinggian
yang sama. Menurut persamaan Bernoulli, terdapat tiga macam head dari sistem instalasi
aliran, yaitu head kecepatan, head potensial dan head tekanan.
a. Head tekanan adalah perbedaan head yang disebabkan perbedaan tekanan statis (head
tekanan) fluida pada sisi tekan dan sisi isap. Headtekanan dituliskan dengan rumus
sebagai berikut:
π ππ ππ
πΎ
= πΎ
β πΎ
Keterangan :
π
πΎ
: Head tekanan (m)
ππ
πΎ
: Head tekanan fluida pada sisi tekan (m)
ππ
πΎ
: Head tekanan fluida pada sisi isap (m)
b. Headkecepatan adalah perbedaan antarahead kecepatan zat cair pada sisi tekan dengan
headkecepatan zat cair pada sisi isap. Head kecepatan dituliskan dengan rumus sebagai
berikut:
ππ2 π2
π
βπ = 2π
β 2π
Keterangan :
βπ : Head kecepatan (m)
ππ2
2π
: Head kecepatan zat cair pada sisi tekan (m)
ππ 2
2π
: Head kecepatanzat cair pada sisi isap (m)
c. Headpotensial / elevasi adalah perbedaan ketinggian antara fluida pada sisi tekan
dengan ketinggian fluida pada sisi isap. Headelevasi dapat dinyatakan dengan rumus
sebagai berikut:
π = ππ β ππ
Keterangan :
Z : Head statis total (m)
ππ : Head statis pada sisi tekan (m)
ππ : Head statis pada sisi isap(m)
B. Pengertian Pompa
Pompa adalah jenis mesin fluida yang berfungsi untuk memindahkan fluida
melalui pipa dari satu tempat ke tempat lain. Dalam menjalankan fungsinya tersebut,
pompa mengubah energi mekanik poros yang menggerakkan sudu-sudu pompa mejadi
energi kinetik dan tekanan pada fluida.
Spesifikasi pompa dinyatakan dengan jumlah fluida yang dapat dialirkan per
satuan waktu (kapasitas) dan energi angkat (head) dari pompa.
a. Kapasitas (Q)
Merupakan volum fluida yang dapat dialirkan persatuan waktu.Dalam
pengujian ini pengukuran dari kapasitas dilakukan dengan menggunakan venturimeter.
Satuan dari kapasitas (Q) adalah m3/s, liter/s, atau ft3/s.
b. Putaran (n)
Yang dimaksud dengan putaran disini adalah putaran poros (impeler) pompa,
dinyatakan dalam satuan rpm. Putaran diukur dengan menggunakan tachometer.
c. Torsi (T)
Torsi didapatkan dari pengukuran gaya dengan menggunakan dinamometer,
kemudian hasilnya dikalikan dengan lengan pengukur momen (L). Satuan dari torsi
adalah Nm.
d. Daya (P)
Daya dibagi menjadi dua macam, yaitu daya poros yang merupakan daya dari
motor listrik, serta daya air yang dihasilkan oleh pompa. Satuan daya adalah Watt.
e. Efisiensi (ο¨ )
Merupakan perbandingan antara daya air yang dihasilkan dari pompa, dengan
daya poros dari motor listrik.
C. Pengertian Kavitasi
Kavitasi adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir, karena
tekanannya berkurang sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Sehingga fluida dapat
menguap ketika tekanannya cukup rendah pada temperatur fluida tersebut.Dalam hal ini
temperatur fluida lebih besar dari temperatur jenuhnya.
Mekanisme dari kavitasi ini adalah berawal dari kecepatan air yang tinggi sehingga
tekanannya rendah dan menyebabkan titik didihnya menurun.Karena fluida mencapai titik
didihnya maka menguap dan timbul gelembung-gelembung yang pada kecepatan tinggi
akan menabrak bagian sudu.
Apabila zat cair mendidih, maka akan timbul gelembung-gelembung uap zat cair.
Hal ini dapat terjadi pada zat cair yang sedang mengalir di dalam pompa maupun di dalam
pipa. Tempat-tempat yang bertekanan rendah dan yang berkecepatan tinggi di dalam aliran,
sangat rawan terhadap terjadinya kavitasi. Pada pompa misalnya, bagian yang mudah
mengalami kavitasi adalah sisi isapnya. Kavitasi akan timbul jika tekanan isapnya terlalu
rendah. Kavitasi di dalam pompa dapat mengakibatkan:
a. Tekanan gas diperbesar di dalam pipa-pipa dimana fluida yang mengalir dipompakan.
b. Sebuah pompa booster dipasang pada ujung pipa isap.
c. Sebuah axial wheel atau helical wheel dipasang tepat di depan impeler pada poros yang
sama. Hal ini dimaksudkan untuk membuat pusaran (whirl) terhadap aliran. Cara ini
merupakan pilihan yang paling baik. Akan tetapi, apabila kecepatan putaran (n) dan
debitnya (Q) sama dengan kecepatan putaran dan debit dari impeler, maka kavitasi
justru akan terjadi pada runner pembantu itu sendiri. Oleh karena itu, dalam
pemasangan runner pembantu ini diperlukan pertimbangan yang sungguh-sungguh
sebelum pemasangannya.
Macam - macam tipe kavitasi pada pompa sentrifugal berdasarkan penyebabnya
yaitu:
1. Suction cavitation (kavitasi pada suction)
Kavitasi jenis ini terjadi akibat kekurangan NPSHA (NPSH aktual). Aturan
umumnya adalah NPSHA minimal harus sama atau lebih besar dari NPSHR (NPSH
yang dibutuhkan) untuk menghindari suction cavitation. Perbedaan yang besar antara
NPSHA dengan NPSHR dapat menyebabkan resiko kerusakan pada pompa terutama
pada air yang relatif dingin (kurang dari 150 ΒΊF).
2. Recirculation Cavitation
Recirculation Cavitation diakibatkan oleh laju aliran (flow rate) yang rendah
pada pompa. Ada dua tipe dari recirculation cavitation yaitu suction side dan
discharge side dimana bisa terjadi pada saat yang bersamaan ataupun terpisah.
Keduanya terjadi akibat fenomena yang sama yaitu aliran balik pada jarak yang
berdekatan satu sama lain.
D. Klasifikasi Pompa
2. RotaryPump
Tekanan yang dihasilkan dari pompa ini adalah akibat gerak putar dari
elemen-elemennya atau gerak gabungan berputar. Bagian utama dari pompa jenis
ini adalah :
b. Pompa Piston
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya selubung putar
menyebabkan piston bergerak sesuai dengan posisi ujung piston di atas piring
dakian. Fluida terhisap ke dalam silinder dan ditekan ke saluran buang akibat
gerakan naik turun piston. Fungsi dari pompa ini adalah untuk pemenuhan
kebutuhan head tingi dan kapasitas rendah.Skema pompa piston ditunjukkan
pada gambar 3
Gambar 3 Skema pompa piston.
B. DynamicPump
Merupakan pompa yang ruang kerjanya tidak berubah selama pompa bekerja.
Untuk merubah kenaikan tekanan, tidak harus mengubah volume aliran fluida. Dalam
pompa ini terjadi perubahan energi, dari energi mekanik menjadi energi kinetik,
kemudian menjadi energi potensial. Pompa ini memiliki elemen utama sebuah rotor
dengan suatu impeler yang berputar dengan kecepatan tinggi. Yang termasuk di dalam
jenis pompa ini adalah pompa aksial dan pompa sentrifugal.
a. Pompa Aksial
Prinsip kerja dari pompa ini adalah berputarnya impeler akan menghisap
fluida yang dipompakan dan menekannya ke sisi tekan dalam arah aksial. Pompa
ini cocok untuk aplikasi yang membutuhkan head rendah dan kapasitas tinggi,
seperti pada sistem pengairan.Contoh pompa aksial terdapat pada gambar 2.6.
Pompa sentrifugal mempunyai konstruksi sedemikian rupa sehingga aliran zat cair
yang keluar dari impeler akan melalui sebuah bidang tegak lurus poros pompa. Konstruksi
dari pompa sentrifugal dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
ο§ Kesatuan Unit
Impeler dipasang pada satu ujung poros dan pada ujung yang lain dipasang kopling
untuk meneruskan daya dari penggerak. Poros ditumpu oleh dua buah bantalan. Sebuah
paking atau perapat dipasang pada bagian rumah yang ditembus poros, untuk mencegah air
membocor keluar atau udara masuk dalam pompa.
a. Impeler
Merupakan bagian yang berputar dari pompa dan memberikan daya pada air,
sehingga air akan mendapatkan energi spesifik berupa kecepatan dan tekanan. Di dalam
rumah siput, kecepatan air secara berangsur-angsur diubah menjadi tekanan statis.Jenis-
jenis impeler ditunjukkan pada gambar 7 . Jenis-jenis impeler yaitu:
β’ Impeler Tertutup
b. Rumah Pompa
c. Poros Pompa
Sebagai penerus putaran pengerak kepada impeler dan pompa. Poros pompa
dibedakan menjadi dua, yaitu :
Untuk mencegah keausan rumah pompa dan impeler pada sambungan yang
bergerak (running joint), maka dipasang cincin penahan keausan (waring ring) yang
disebut juga cincin rumah pompa atau cincin perapat.
e. Bantalan Poros
Bantalan yang banyak dipakai pada pompa sentrifugal adalah bantalan anti
gesek, selongsong, rol bola, dan bantalan kingsbury. Bantalan anti gesek dapat berupa
baris tungal atau ganda. Bantalan rol banyak dipakai untuk poros pompa berukuran
besar.Skema bantalan poros ditunjukkan oleh gambar 9.
(a) (c)
(b) (d)
Gambar 9 Bantalan praktis untuk pompa (a) rol, (b) horizontal, (c) vertikal dan (d)
kingsbury
f. Selongsong Poros
g. Peti Gasket
Berfungsi untuk mencegah udara bocor ke dalam rumah pompa bila tekanan di
dalamnya berada di bawah tekanan atmosfer.
Secara garis besar, pompa bekerja dengan cara mengubah energi mekanik dari
poros yang menggerakkan sudu-sudu pompa, kemudian menjadi energi kinetik dan tekanan
pada fluida. Demikian pula pada pompa sentrifugal, agar bisa bekerja pompa
membutuhkan daya dari mesin penggerak pompa. Berputarnya impeler menyebabkan
tekanan vakum pada sisi isap pompa, akibatnya fluida yang mengalir terhisap masuk ke
dalam impeler. Di dalam impeler, fluida mendapatkan percepatan sedemikian rupa dan
terkena gaya sentrifugal, sehingga fluida mengalir keluar dari impeler dengan kecepatan
tertentu. Kecepatan keluar fluida ini selanjutnya akan berkurang dan berubah menjadi
energi tekanan di dalam rumah pompa. Besarnya tekanan yang timbul tergantung pada
besarnya kecepatan fluida.
Persamaan Bernoulli
ο· Aliran steady
ο· Aliran incompressible
ο· Aliran tanpa gesekan
ο· Aliran menurut garis arus (sepanjang streamline)
Suatu aliran fluida incompresible yang memiliki tekanan (P), kecepatan (v), dan
beda ketinggian (z) mempunyai energi aliran fluida sebesar :
ο· Persamaan energi :
ππ£ 2
π€ = π. π. π§ + π. β + 2
=π
π ππ£ 2
π€ = π. π. π§ + π. π + 2
=π
2 2
P v P v
z1 ο« 1 ο« 1 ο½ z 2 ο« 2 ο« 2
ο² ο g 2g ο² ο g 2g
dengan : z adalah head elevasi
P
adalah head tekanan
ο²οg
v2
adalah head kecepatan
2g
Sebagai contoh adalah aliran air di dalam pipa, pada posisi 1 air mempunyai
tekanan P1, luas penampang A1, dan kecepatan v1. Perubahan bentuk energi akan terjadi
bila pada posisi 2 penampangnya diperkecil. Dengan demikian, kecepatan air akan naik
menjadi v2 dan tekanan P2 akan berkurang. Hal ini dapat terlihat jelas apabila letak pipa
dalam keadaan horizontal (z1=z2).
Jadi, persamaan Bernoulli dapat dinyatakan sebagai berikut:βpada tiap saat dan tiap
posisi yang ditinjau dari suatu aliran di dalam pipa tanpa gesekan yang tidak bergerak akan
mempunyai jumlah energi ketinggian tempat, tekanan, dan kecepatan yang sama
besarnyaβ.
Persamaan Kontinuitas
Disebut juga hukum kekekalan massa, bahwa laju perubahan massa fluida yang
terdapat dalam ruang yang ditinjau pada selang waktu dt harus sama dengan perbedaan
antara jumlah massa yang masuk dan laju massa yang keluar ke dan dari elemen fluida
yang ditinjau.
Pada fluida tak termampatkan, massa jenis fluida selalu sama di setiap titik yang
dilaluinya. Massa fluida yang mengalir dalam pipa dengan luas penampang A1 (diameter
pipa besar) selama selang waktu tertentu:
π
π= π
π = ππ
π1 = ππ1
π1 = π΄1 πΏ1 = π΄1 π£1 π‘
πΜ1 = π π΄1 π£1
Mengingat bahwa dalam aliran tunak, massa fluida yang masuk sama dengan massa fluida
yang keluar, maka:
πΜ1 = πΜ1
π π΄1 π£1 = π π΄2 π£2
π΄1 π£1 = π΄2 π£2
Keterangan:
π΄1 =Luas penampang 1
π΄2 =Luas penampang2
Segitiga Kecepatan
Sudut antara c dan u disebut Ξ±, sudut antara w dan perpanjangan u disebut Ξ².Sudut
Ξ² juga merupakan sudut yang dibuat antara garis singgung terhadap sudu impeler dan suatu
garis dalam arah gerakan sudu.Umumnya diagram kecepatan fluida pada impeler seperti
pada gambar diatas disederhanakan menjadi bentuk segitiga kecepatan seperti pada
Gambar dibawah. Kecepatan relatif w dan kecepatan absolut c dapat diuraikan menjadi
komponen kecepatan tangensial diberi subscript u (searah u) dan komponen kecepatan
meridional dengan subscript m yang dapat dilihat pada gambar 13
a. Pompa Seri
Instalasi pompa yang disusun seri bertujuan untuk memperoleh fluida dengan
nilai head tekanan yang sangat tinggi dengan kapasitas fluida yang rendah.Grafik pada
gambar 14 menunjukkan bahwa head total yang tinggi pada pompa yang tersusun seri
diperoleh dengan menjumlahkan head pompa 1 dengan head pompa 2:
Htotal = H1+H2
b. Pompa Paralel
Instalasi pompa yang disusun paralel bertujuan untuk memperoleh fluida
dengan kapasitas yang tinggi namun head tekanan yang diperoleh rendah. Pada gambar
15 didapatkan kapasitas (Q) aliran yang tinggi diperoleh dengan cara menjumlahkan
kapasitas aliran pompa 1 (Q1) dengan kapasitas aliran pompa 2 (Q2).
Qtotal= Q1+Q2
Gambar 15 Operasi paralel dari pompa dengan karakteristik berbeda
G. Rumus Perhitungan
Pompa Tunggal
1. Head (H)
ππ βππ
π»= (m)
πΎ
Keterangan:
2. Kapasitas (Q)
0,189
Qο½ h (m 3 / s)
1000
Keterangan:
3. Putaran (n)
Satuan : rpm
Diukur dengan tachometer digital
4. Torsi (T)
T ο½ F οL
Keterangan:
5. Daya (W)
n
W1 ο½ F ο (Watt )
k
Keterangan:
n = putaran (rpm)
6. Efisiensi (ο¨ )
W2
ο¨ο½ ο΄ 100%
W1
Pompa Seri
1. Head
ππ1 β ππ 1
π»1 =
πΎ
ππ2 β ππ 2
π»2 =
πΎ
H Total ο½ H1 ο« H 2 (m)
2. Kapasitas (Q)
0,189
Qο½ h (m 3 / s)
1000
Keterangan:
3. Torsi (T)
T1 ο½ F1 ο L ( N.m)
T2 ο½ F2 ο L ( N.m)
TTotal ο½ T1 ο« T2
Keterangan:
4. Daya (W)
Keterangan:
k = konstanta brake = 53,35
n = putaran (rpm)
5. Efisiensi (ο¨ ) :
W2 ,Total
ο¨ο½ ο΄ 100%
W1, Total
Pompa Paralel
1. Head
Pd1 ο Ps1
H1 ο½ ( m)
ο§
Pd 2 ο Ps2
H2 ο½ ( m)
ο§
H1 ο« H 2
H Total ο½ (m)
2
2. Kapasitas (Q)
0,189
Qο½ h (m 3 / s)
1000
Keterangan:
T1 ο½ F1 ο L ( N.m)
T2 ο½ F2 ο L ( N.m)
TTotal ο½ T1 ο« T2
Keterangan:
4. Daya (W)
Keterangan:
n = putaran (rpm)
W2, Total
ο¨ο½ ο΄ 100%
W1, Total
4. PROSEDUR KERJA :
Tangki penampungan di isi dengan air sampai mengenai pipa menuju pompa
sentrifugal
Dinyalakan alat dengan ditekan tombol main switch
Ditekan pump switch untuk menyalakan pompa sentrifugal
Katup output diputar sesuai hingga mencapai laju alir minimum
Diputar katup pengatur aliran air mulai dari laju alir 5 L/menit
Diputar pressure selector ke angka 1 untuk dibaca tekanan p1 yang terukur pada
layar
Diputar pressure selector ke angka 2 untuk dibaca tekanan p2 yang terukur pada
layar
Dicatat tekanan p1 dan p2 pada layar
Diulangi prosedur diatas dengan interval waktu 5 L/menit hingga mencapai laju
alir maksimum yaitu 98 L/menit
Untuk percobaan kedua diulangi dari laju alir maksimum 98 L/menit ke laju alir
minimum 10 L/ menit
Menekan tompol pump switch untuk mematikan alat
Mengeluarkan air di dalam tangki penampungan melalui pipa output tangki
5. DATA PENGAMATAN :
Gambar 16
Alat Pompa Sentrifugal
Tabel Pengukuran Perbedaan Tekanan Dari Laju Alir Air 0 L/menit β 98 L/menit
Q P1 P2
(L/menit) (atm) (atm)
0 1,06 1,93
10 1,05 1,88
15,2 1,05 1,85
20,1 1,05 1,84
25,8 1,05 1,83
30,7 1,05 1,81
35,3 1,04 1,79
40,2 1,04 1,76
45,5 1,04 1,73
50,2 1,03 1,69
55,3 1,01 1,64
60,3 1,02 1,6
65,2 1,02 1,6
70,4 1,02 1,56
75,1 1,01 1,51
80,3 1 1,45
85,5 1 1,39
90,1 0,99 1,26
98,2 0,98 1,11
Tabel Pengukuran Perbedaan Tekanan Dari Laju Alir Air 98 L/menit β 10 L/menit
Q P1 P2
(L/menit) (atm) (atm)
98.3 0.98 1.11
90.3 0.99 1.23
85.2 1 1.33
80.1 1 1.4
75 1.01 1.45
70 1.01 1.5
65.2 1.01 1.55
60.5 1.02 1.59
55.5 1.03 1.64
50.2 1.03 1.69
45.3 1.04 1.72
40.6 1.04 1.75
35.5 1.04 1.78
30.4 1.05 1.81
25.2 1.05 1.83
20.6 1.05 1.85
15.7 1.05 1.85
10 1.05 1.87
6. PERHITUNGAN :
7. PEMBAHASAN :
Pada percobaan ini dilakukan variasi laju alir air mulai dari laju alir 10 L/menit hingga
98 L/menit dengan interval 5 L/menit, variasi laju alir air dari laju alir 98 L/menit hingga
10 L/menit dengan interval 5 L/menit.
Pada awal percobaan, pompa terlebih dahulu di isi dengan air yang bertujuanuntuk
memancing pompa sehingga pompa dapat memomopakan air dan . Pompa lalumenyala dan
mempompakan air untuk mengisi orifice. Pada saat pompa menyalabagian motor bergerak
kekanan sehingga mengangkat besi sebelah kiri pompa.Hal ini menunjukkan gaya sudah
bekerja.
6
5
4
3
2
1
0
0 0.0005 0.001 0.0015 0.002
Q (m3/s)
30
25
20
15
αΆ― (%)
10
0
0 0.0005 0.001 0.0015 0.002
Q (m3/s)
9.000000
8.000000
7.000000
6.000000
H (mH2O)
5.000000
4.000000
3.000000
2.000000
1.000000
0.000000
0.000000
0.000200
0.000400
0.000600
0.000800
0.001000
0.001200
0.001400
0.001600
0.001800
Q (m3/s)
- Kurva Q terhadap Ξ·
30.000000
25.000000
20.000000
15.000000
αΆ― (%)
10.000000
5.000000
0.000000
0.000000 0.000500 0.001000 0.001500 0.002000
Q (m3/s)
8. KESIMPULAN :
Dari hasil percobaan dapat diketahui bahwa :
Semakin besar nilai Q maka nilai H semakin kecil, begitupun sebaliknya.
Semakin besar nilai Q maka nilai Ξ· juga akan semakin besar, begitupun
sebaliknya.
DAFTAR PUSTAKA :