2337- 6597
Vol.3, No.3 : 1226 - 1232, Juni 2015
ABSTRACT
The research of survey and mapping nutriens status of P2O5 at Kabanjahe sub-district, regensi Karo,
aims to determine the spread of the availability of P2O5 in agricultural areas for plants. The survey was
conducted using a free grid survey methode with with density 6.25 ha each of the grid and analysis of
P2O5 content of 25% HCl extract. Analysis of the levels of P2O5 done in the laboratory of Research and
Technology of the North Sumatra University, Medan. The results showed that the P2O5 classified into 5
criteria such as; very low 18.74 ha, 10 ha Low, Medium 70 ha, 140 ha of high and very high 343.75 ha.
From the results obtained by laboratory analysis of soil samples with the highest P2O5 content is 2,376
% and lowest content is 0,016 %.
Key words: survey, P status, mapping P2O5
ABSTRAK
Penelitian survei dan pemetaan status hara P2O5 di kecamatan Kabanjahe kabupaten Karo, bertujuan
untuk mengetahui penyebaran ketersedian P2O5 pada areal pertanian bagi tanaman. Survei dilakukan
dengan metode survey grid bebas tingkat detail dengan kerapan 6,25 ha tiap satu grid dan analisis kadar
P2O5 ekstrak HCL 25%. Analisis kadar P2O5 di lakukan di laboratorium Riset dan Teknologi
Universitas Sumatera Utara, Medan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P2O5 di golongkan dalam 5
kriteria yakni sangat rendah 18,74 ha, rendah 10 ha, Sedang 70 ha, tinggi 140 ha dan sangat tinggi
343,75 ha. Dari hasil analisis laboratorium diperoleh sampel tanah dengan kandungan unsur hara P2O5
tertinggi dengan nilai 2,376% dan terendah sebesar 0.016%.
Kata kunci: survei, Status P, pemetaan P2O5
tanah dengan ordo Andisol. Andisol sangat
PENDAHULUAN cocok untuk ditanami tanaman hortikultura
karena makro porositasnya yang tinggi
Kecamatan Kabanjahe merupakan sehingga akar tanaman dapat berkembang
sebuah kecamatan yang terletak di Kecamatan bebas.
Kabanjahe Kabupaten Karo dengan luas sekitar Permasalahan utama pada tanah andisol
4.465 Ha. Kecamatan Kabanjahe merupakan adalah retensi fosfat yang tinggi (retensi fosfat
salah satu Kecamatan yang mayoritas >85 %) sehingga ketersediaan fosfat bagi
penduduknya adalah petani karena lebih tanaman cukup rendah. Sebagian besar P
sebagian besar luas lahan di gunakan untuk diberikan dalam bentuk pupuk, di dalam tanah
lahan pertanian dan selebih -nya di gunakan diserap oleh bahan amorf menjadi tak tersedia
untuk jalan dan pemukiman warga. bagi tanaman. Untuk memenuhi kebutuhan
Pertanian di Kecamatan Kabanjahe tanaman akan unsur hara P, biasanya petani
didominasi oleh tanaman hortikultura seperti memberikan pupuk P jauh lebih banyak.
jagung,cabe,tomat dan jeruk karena pada (Mukhlis, 2011)
Kecamatan tersebut umumnya memiliki jenis
1226
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.3 : 1226 - 1232, Juni 2015
Berdasarkan hasil analisis contoh tanah Dari hasil analisis contoh tanah yang
yang dapat di lihat pada Lampiran 1 maka dapat kita lihat pada Tabel 1. maka daerah
kandungan unsur hara fosfor yang tertinggi penelitian dapat digolongkan hanya 5 golongan
dengan nilai 2, 376 % pada M9 dan terendah status hara yaitu sangat rendah, rendah, sedang,
sebesar 0, 016 % pada A6 dan P10. tinggi dan sangat tinggi berdasarkan kriteria
Hardjowigeno (1995).
1230
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.3 : 1226 - 1232, Juni 2015
Berdasarkan hasil analisis contoh tanah adsorbsi pada tanah andisol yang merupakan
maka kandungan P Potensial yang tertinggi jenis tanah di daerah tersebut sehingga
dengan nilai 2,376% dan kandungan P memerlukan pemupukan yang intensif.
Potensial terendah sebesar 0,016% dengan rata Pemberian pupuk P secara terus menerus dalam
– rata kandungan P Potensial sebesar 0,322%. jumlah yang banyak menyebabkan kandungan
Dengan luas wilayah status sangat rendah 18,75 P dalam tanah terakumulasi dan mengendap.
ha, rendah 70 ha, sedang 70 ha, tinggi 140 ha Pada beberapa desa di Kecamatan
dan sangat tinggi 343.75 ha. Kabanjahe terdapat daerah yang mengandung
Dari hasil analisis unsur hara P maka unsur P dengan kriteria rendah seperti pada
pada lokasi penelitian sebagian besar Desa Kaban, Sumber Mufakat, Kandibata dan
mengandung unsur P dengan kriteria sangat Lausimomo. Rendahnya kandungan pada
tinggi. Hal ini dapat di liat pada peta daerah tersebut dapat di sebabkan oleh faktor
penyebaran status hara P (gambar 4) bahwa ketinggian tempat. Dari pengamatan langsung
semua desa pada Kecamatan Kabanjahe di lapangan bahwa pada titik pengambilan
mengandung hara P sangat tinggi. Tinggi nya sampel tersebut merupakan daerah perbukitan
unsur hara P pada daerah tersebut dapat yang memiliki kemiringan lereng yang tinggi
disebabkan oleh beberapa faktor seperti sehingga pemberian pupuk tidak efektif
pemupukan karena lokasi pengambilan sampel dikarena kan pupuk yang di berikan pada lahan
merupakan areal pertanian. tersebut terbawa oleh air ke tempat yang lebih
Dari survei di lapangan dengan para rendah. Hal tersebut sesuai dengan hasil
petani, dosis pemupukan pada daerah tersebut analisis kandungan P yang menunjukkan bahwa
cukup tinggi, hal ini dapat diliat dari dosis pada daerah dengan ketinggian tempat yang
pemupukan pada tanaman jagung yang umum lebih rendah memperoleh P yang lebih besar.
nya di tanam pada daerah Kabanjahe yaitu
sekitar 120-130 kg/ha sedangkan anjuran dosis
pemupukan pada tanaman jagung adalah 100
kg/ha. Hal ini di sebabkan karena tinggi nya
1231
Jurnal Online Agroekoteknologi . ISSN No. 2337- 6597
Vol.3, No.3 : 1226 - 1232, Juni 2015
1232