2/1/2-2
4.2 Menyusun teks naratif objektif tentang riwayat tokoh (sastra dan bahasa)
dengan memperhatikan hal hal yang menarik dan patut diteladani secara
tertulis
1
g. Tujuan Pembelajaran
apa sih tujuan dari
pembelajaran ini bu??
h. Materi Pembelajaran
Agar kompetensi yang akan kalian pelajari pada UKBM ini
dapat terkuasai dengan baik, maka terlebih dahulu bacalah
Buku Teks Pelajaran berikut:
2
2. PetaKonsep
Mempresentasikan teks
Struktur penulisan naratif objektif tentang
riwayat tokoh riwayat tokoh
3
3. kegiatan Pembelajaran
a. Pendahuluan
Sebelum belajar pada materi ini silakan kalian membaca dan memahami teks naratif
riwayat tokoh di bawah inidibawah ini!
Muhammad Yamin.
Dikenal sebagai salah satu sastrawan Indonesia, Beliau dilahirkan di Sawahlunto, Sumatera
Barat, pada tanggal 23 Agustus 1903. Ia menikah dengan Raden Ajeng Sundari Mertoatmadjo.
Salah seorang anaknya yang dikenal, yaitu Rahadijan Yamin. Ia meninggal dunia pada tanggal 17
Oktober 1962 di Jakarta. Di zaman penjajahan, Yamin termasuk segelintir orang yang beruntung
karena dapat menikmati pendidikan menengah dan tinggi. Lewat pendidikan itulah, Yamin sempat
menyerap kesusastraan asing, khususnya kesusastraan Belanda.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tradisi sastra Belanda diserap Yamin sebagai
seorang intelektual sehingga ia tidak menyerap mentah-mentah apa yang didapatnya itu. Dia
menerima konsep sastra Barat, dan memadukannya dengan gagasan budaya yang nasionalis.
Pendidikan yang sempat diterima Yamin, antara lain, Hollands inlands School (HIS) di
Palembang, tercatat sebagai peserta kursus pada Lembaga Pendidikan Peternakan dan Pertanian di
Cisarua, Bogor, Algemene Middelbare School (AMS) ‘Sekolah Menengah Umum’ di Yogya, dan
HIS di Jakarta. Yamin menempuh pendidikan di AMS setelah menyelesaikan sekolahnya di Bogor
yang dijalaninya selama lima tahun. Studi di AMS Yogya sebetulnya merupakan persiapan Yamin
untuk mempelajari kesusastraan Timur di Leiden. Di AMS, ia mempelajari bahasa Yunani, bahasa
Latin, bahasa Kaei, dan sejarah purbakala. Dalam waktu tiga tahun saja ia berhasil menguasai
keempat mata pelajaran tersebut, suatu prestasi yang jarang dicapai oleh otak manusia biasa. Dalam
mempelajari bahasa Yunani, Yamin banyak mendapat bantuan dari pastor-pastor di Seminari
Yogya, sedangkan dalam bahasa Latin ia dibantu Prof. H. Kraemer dan Ds. Backer.
Setamat AMS Yogya, Yamin bersiap-siap berangkat ke Leiden. Akan tetapi, sebelum
sempat berangkat sebuah telegram dari Sawahlunto mengabarkan bahwa ayahnya meninggal dunia.
Karena itu, kandaslah cita-cita Yamin untuk belajar di Eropa sebab uang peninggalan ayahnya
hanya cukup untuk belajar lima tahun di sana. Padahal, belajar kesusastraan Timur membutuhkan
waktu tujuh tahun. Dengan hati masgul Yamin melanjutkan kuliah di Recht Hogeschool (RHS) di
Jakarta dan berhasil mendapatkan gelar Meester in de Rechten ‘Sarjana Hukum’ pada tahun 1932.
Sebelum tamat dari pendidikan tinggi, Yamin telah aktif berkecimpung dalam perjuangan
kemerdekaan. Berbagai organisaasi yang berdiri dalam rangka mencapai Indonesia merdeka yang
pernah dipimpin Yamin, antara lain, adalah, Yong Sumatramen Bond ‘Organisasi Pemuda
Sumatera’ (1926–1928). Dalam Kongres Pemuda II (28 Oktober 1928) secara bersama disepakati
penggunaan bahasa Indonesia. Organisasi lain adalah Partindo (1932–1938).
Pada tahun 1938—1942 Yamin tercatat sebagai anggota Pertindo, merangkap sebagai
anggotaVolksraad ‘Dewan Perwakilan Rakyat’. Setelah kemerdekaan Indonesia terwujud, jabatan-
jabatan yang pernah dipangku Yamin dalam pemerintahan, antara lain, adalah Menteri Kehakiman
4
(1951), Menteri Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan (1953–1955), Ketua Dewan Perancang
Nasional (1962), dan Ketua Dewan Pengawas IKBN Antara (1961–1962).
b. Kegiatan inti
Baca dan pahami materi pada Buku Teks :Mengenal Tokoh Sastra dan Bahasa
melalui teks naratif Objektif, Pramono, Bambang. 2016. Buku Siswa Bahasa dan Sastra
Indonesia untuk SMA/MA Kelas X (Peminatan Ilmu-IlmuBahasa dan Budaya).
Surakarta: CV Mediatama
a) Setelah memahami isi materidalam bacaan berlatihlah untuk berfikir tinggi
melalui tugas-tugas yang terdapat pada UKBMini baik bekerja sendiri maupun
bersama teman sebangku atau teman lainnya.
b) Kerjakan UKBM ini dibuku kerja atau langsung mengisikan pada bagian yang
telah disediakan.
c) Kalian dapat belajar bertahap dan berlanjutmelalui kegiatan ayo berlatih,
apabila kalian yakin sudah paham dan mampu menyelesaikan permasalahan-
permasalahan dalam kegiatan belajar materi Mengenal Tokoh Sastra dan Bahasa
melalui Teks Naratif Objektif. boleh sendiri atau mengajak teman lain yang
sudah siap untuk mengikuti tes formatifagar kalian dapat belajar ke UKBm
berikutnya.
5
2) Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1
Pengertian Teks
Naratif Objektif
Pola Pengembangan
Teks Naratif
6
Ayoo berlatih!
Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas, baca kembali teks naratif
Mohammad yamin! Kemudian jawablah pertanyaan berikut!
kegiatan Belajar 2
Riwayat Tokoh
Sastra dan Bahasa
Prof.DR.H. Abdul Malik Karim Amrullah, pemilik nama pena Hamka (lahir di Nagari
Sungai Batang, Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, 17 Februari1908 – meninggal di
Jakarta, 24 Juli1981 pada umur 73 tahun) adalah seorang ulama dan sastrawan Indonesia. Ia
melewatkan waktunya sebagai wartawan, penulis, dan pengajar. Ia terjun dalam politik melalui
Masyumi sampai partai tersebut dibubarkan, menjabat Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI)
pertama, dan aktif dalam Muhammadiyah sampai akhir hayatnya. Universitas al-Azhar dan
Universitas Nasional Malaysia menganugerahkannya gelar doktor kehormatan, sementara
Universitas Moestopo, Jakarta mengukuhkan Hamka sebagai guru besar. Namanya disematkan
7
untuk Universitas Hamka milik Muhammadiyah dan masuk dalam daftar Pahlawan Nasional
Indonesia.
Dibayangi nama besar ayahnya Abdul Karim Amrullah, Hamka sering melakukan
perjalanan jauh sendirian. Ia meninggalkan pendidikannya di Thawalib, menempuh perjalanan ke
Jawa dalam usia 16 tahun. Setelah setahun melewatkan perantauannya, Hamka kembali ke Padang
Panjang membesarkan Muhammadiyah. Pengalamannya ditolak sebagai guru di sekolah milik
Muhammadiyah karena tak memiliki diploma dan kritik atas kemampuannya berbahasa Arab
melecut keinginan Hamka pergi ke Mekkah. Dengan bahasa Arab yang dipelajarinya, Hamka
mendalami sejarah Islam dan sastra secara otodidak. Kembali ke Tanah Air, Hamka merintis
karier sebagai wartawan sambil bekerja sebagai guru agama paruh waktu di Medan. Dalam
pertemuan memenuhi kerinduan ayahnya, Hamka mengukuhkan tekadnya untuk meneruskan cita-
cita ayahnya dan dirinya sebagai ulama dan sastrawan. Kembali ke Medan pada 1936 setelah
pernikahannya, ia menerbitkan majalah Pedoman Masyarakat. Lewat karyanya Di Bawah
Lindungan Ka'bah dan Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, nama Hamka melambung sebagai
sastrawan.
Struktur Penulisan
Riwayat Tokoh
Sastra dan Bahasa
a. Orientasi ,berisi tentang pengenalan tokoh yang diceritakn ,dan gambaran awal seorang
tokoh tersebut.
b. Peristiwa dan masalah,tokoh mendapatkan suatu kejadian atau peristiwa dalam hidupnya
mulai dari kejadian seorang tokoh terpuruk dalam masalahnya sampai dengan menggapai
cita-cita sehingga sukses sampai sekarang.
c. Reorentasi adalah pandangan seorang penulis terhadap tokoh yang diceritakan dalam teks
biografinya.
Ayoo berlatih!
Setelah kalian memahami uraian singkat materi dan contoh di atas,bacalah teks naratif Abdul Malik
Karim Amrullah!Setelah itu kerjakan perntanyaan berikut!
Ayo sekarang waktunya, kita lanjut belajar materi berikutnya. sekarang perhatikan uraian
materi tentang !!
Sutan Takdir pernah menjadi redaktur Panji Pustaka dan Balai Pustaka (1930-1933),
kemudian mendirikan dan memimpin majalah Pujangga Baru (1933-1942 dan 1948-1953), Pembina
Bahasa Indonesia (1947-1952), dan Konfrontasi (1954-1962). Pernah menjadi guru HKS di
Palembang (1928-1929), dosen Bahasa Indonesia, Sejarah, dan Kebudayaan di UI (1946-1948),
guru besar Bahasa Indonesia, Filsafat Kesusastraan dan Kebudayaan di Universitas Nasional,
Jakarta (1950-1958), guru besar Tata Bahasa Indonesia di Universitas Andalas, Padang (1956-
1958), dan guru besar & Ketua Departemen Studi Melayu Universitas Malaya, Kuala Lumpu(1963-
1968).
9
Sebagai anggota Partai Sosialis Indonesia, Sutan Takdir menjadi anggota parlemen (1945-
1949), anggota Komite Nasional Indonesia, dan anggota Konstituante (1950-1960). Selain itu, ia
menjadi anggota Societe de linguitique de Paris (sejak 1951), anggota Commite of Directors of the
International Federation of Philosophical Sociaties (1954-1959), anggota Board of Directors of the
Study Mankind, AS (sejak 1968), anggota World Futures Studies Federation, Roma (sejak 1974),
dan anggota kehormatan Koninklijk Institute voor Taal, Land en Volkenkunde, Belanda (sejak
1976). Dia juga pernah menjadi Rektor Universitas Nasional, Jakarta, Ketua Akademi Jakarta
(1970-1994), dan pemimpin umum majalah Ilmu dan Budaya (1979-1994), dan Direktur Balai Seni
Toyabungkah, Bali (-1994).
Sutan Takdir merupakan tokoh terkemuka dalam sejarah kesusastraan dan pemikiran
kebudayaan di Indonesia. Dia banyak menulis puisi, novel, esai-esai sastra, bahasa serta tulisan
ilmiah mengenai filsafat, ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan. Dia juga menaruh minat pada sejarah
intelektual Islam, khususnya pemikiran Ibn Rusyd dan menjelang akhir hayatnya kepada
Muhammad Iqbal.
Kiprahnya di dunia sastra dimulai dengan tulisannya Tak Putus Dirundung Malang (1929).
Disusul dengan karyanya yang lain, yaitu Diam Tak Kunjung padam (1932), Layar Terkembang
1936, Anak Perawan di Sarang Penyamun (1941l), Grotta Azzura (1970), Tebaran Mega, Kalah dan
Menang (1978), Puisi Lama (1941), dan puisi Baru (1946).
Dalam novel Layar Terkembang yang sudah beberapa kali di cetak ulang STA
merenuangkan gagasannya dalam memajukan masyarakat, terutama gagasan memajukan peranan
kaum wanita melalui tokoh Tuti sebagai wanita Indonesia yang berpikiran maju yang aktif dalam
pergerakan wanita.
---0----
Setelah kalian membaca teks naratifobjektif selanjutnya pahamilah keterangan berikut!
1. Kumpulkan informasi secara detail tentang tokoh yang akan ditulis riwayatnya. Apabila
memungkinkan,lebih baik melakukan wawancara dengan tokoh secara langsung.
2. Kumpulkan data-data yang akurat dan legal sebagai pendukung dari berbagai media masa
untuk mengetahui sudut pandang orang lain terhadap tokoh tersebut.
3. Hal normatif yabg perlu dilakukan selanjutnya kesediaan tokoh untuk ditulis riwayatnya dan
pendapat tokoh tentang segala hal yang ingin atau tidak ingin diketahui publik.Hal ini untuk
10
menghindari perseteruan dengan tokoh seandainya tulisan riwayatmu nantinya merugikan
tokoh
4. Tulisan teks riwayat tokoh berdasarkan data-data dan fakta-fakta yang telah dikumpilkan,
5. Susunlah dengan memperhatikan strukurnya.
6. Jangan lupa untuk menuliskan hal-hal yang menarik dan patut diteladani dari tokoh
tersebut.
7. Setelah selesai, mintalah tokoh yang dibuat riwayatnya untuk membaca draf naskah dan
menyetujui teks riwayat tokoh yang kamu susun.
Kalian boleh menjawab pertanyaan di bawah ini secara mandiri atau berdiskusi. Jika ada
teman yang kesulitan…kalian bisa membantu teman untuk lebih paham. Ingat…Ilmu yang
diamalkan tidak akan berkurang, justru akan menambah pemahamanmu.
Ayo berlatih!!
Setelah kalian memahami uraian singkat materi di atas, jawablah pertanyaan berikut!
1. Jelaskan langkah lanhkah untuk menyusun teks naratif obyektif tentang riwayat tokoh
2. Jelaskan langkah –langkah untuk menemukan hal-hal menarik dan patut diteladani dari
riwayat tokoh
3. Buatlah pertsnyaan tentang cara menemukan hal-hal menarik dan patut diteladani dan
riwayat tokoh kepada gurumu untuk menambah wawasan pengetahuanmu
4. Tentukan hal-hal menarik dan patut diteladani dari riwayat tokoh di atas
5. Susunlah teks naratif objektif dengan memperhatikan strukturnya secara benar!
Luar Biasa
Kalian telah menuntaskan UKBM dan presentasi, coba uji kemampuan kalian dengan
mandiri atau diskusi dengan teman kalian pada latihan berikut.
Apabila kalian telah mampu menyelesaikan permasalahan di atas, maka kalian dapat melanjutkan
pada kegiatan berikutnya.
c. PENUTUP
Setelah kalian mengikuti proses kegiatan belajar ini, kalian dapat mengukur kemampuan
dengan cara mengisi penilaian berikut dengan penuh kejujuran.
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah kalian telah memahami struktur penulisan
riwayat tokoh
2. Dapatkah kalian menemukan hal-hal menarik dan patut
diteladani dari riwayat tokoh
11
3. Dapatkah kalian menyusun teks naratif objektif
riwayat tokoh
Jika menjawab “TIDAK” pada salah satu pertanyaan di atas, maka pelajarilah
kembali materi tersebut dalam Buku Teks Pelajaran (BTP) dan pelajari ulang kegiatan
belajar MengenalTokoh Sastra dan Bahasa melalui Teks Naratif Objektifyang sekiranya
perlu kalian ulang dengan bimbingan Guru atau teman sejawat. Jangan putus asa untuk
mengulang lagi!.Dan apabila kalian menjawab “YA” pada semua pertanyaan, maka
lanjutkan berikut.
Dimana posisimu?
Ukurlah diri kalian dalam menguasai materi ddalam kehidupan serta menganalisis
MengenalTokoh Sastra dan Bahasa melalui Teks Naratif Objektif dalam rentang 0 – 100,
tuliskan ke dalam kotak yang tersedia. Setelah kalian menuliskan penguasaanmu terhadap
materi tersebut.
12