Anda di halaman 1dari 21

PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING

COMPANY Tbk.
LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN HASIL
PROYEKSI SELAMA 5 TAHUN KE DEPAN

Nama : Dimas Prasetia


NIM : 15/391616/PEK/21062
Kelas/Jurusan : Reguler 33B/Magister Akuntansi
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan
Dosen : Prof. Dr. Slamet Sugiri.
Hari/Tanggal : Kamis, 30 Juni 2016
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Adanya efek atau investasi dalam perusahaan menyebabkan perusahaan

memerlukan adanya cara yang tepat dalam penilaian kelayakan rencana-rencana

strategis. Dalam penilaian efek dan ketepatan rencana strategis perusahaan, diperlukan

adanya analisis prospektif. Perusahaaan yang akan dianalisis laporan keuangannya

untuk dilakukan forecasting adalah PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company

Tbk. Tahun yang menjadi acuan untuk forecasting adalah tahun 2014 dan 2015.

Kemudian proyeksi difokuskan untuk jangka 5 tahun ke depan yaitu dimulai pada tahun

2016 sampai 2020.

B. Rumusan dan Tujuan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan dalam latar belakang masalah

diatas, kita harus megetahui bagaimana proses proyeksi berlangsung. Dalam analisis

kali ini, proses proyeksi akan menggunakan model penilaian laba sisa (residual income

model). Kemudian dari tahun-tahun proyeksi dapat dilihat tren pergerakannya di tiap-

tiap akun. Terakhir yang tidak kalah penting adalah bagaimana perusahaan seharusnya

bertindak setelah nilai intrinsik telah diketahui dari hasil proyeksi.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Analisis Prospektif

Analisis prospektif merupakan tahap akhir dalam proses analisis laporan

keuangan. Prospektif analisis penting untuk melakukan valuasi sekuritas

perusahaan.dapat dilakukan hanya setelah laporan keuangan historis disesuaikan untuk

mencerminkan kinerja ekonomis perusahaan secara akurat. Analisis prospektif

merupakan inti penilaian efek. Analisis prospektif juga berguna untuk menguji

ketepatan rencana strategis perusahaan dan akhirnya analisis propektif berguna bagi

kreditor untuk menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya. Dalam

memproyeksi laporan keuangan, biasanya yang utama digunakan adalah hubungan

antara laporan laba rugi dan neraca (laporan posisi keuangan). Sehingga sangat penting

untuk menganalisis terlebih dahulu laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi suatu

perusahaan. Setelah itu tentukan rasio dan asumsi yang digunakan untuk melakukan

proyeksi. Proses proyeksi secara garis besar akan dijelaskan pada bab ini, untuk lebih

jelasnya dan melihat hasil dari proyeksi dapat melihat lampiran pada halaman-halaman

akhir.

1. Proses Proyeksi

a. Proyeksi Laporan Laba-Rugi

Proses proyeksi laporan laba rugi, dimulai dengan menganalisis dan menghitung

pertumbuhan penjualan yang diharapkan. Dalam contoh ini digunakan tren

historis untuk memprediksi tingkat penjualan dimasa depan. Analisis lebih rinci

melibatkan informasi eksternal seperti :

 Tingkat aktivitas ekonomi makro yang diharapkan. Karena pembelian

pelanggan dipengaruhi oleh tingkat penghasilan pribadi yang bisa dibelanjakan


(personal disposable income), analisis mengikut sertakan estimasi yang terkait

dengan pertumbuhan ekonomi pada umumnya dan pertumbuhan penjualan

eceran pada khususnya. Sebagai contoh, bila ekonomi membaik, dapat

diproyeksikan adanya kenaikan penjualan dibandingkan penjualan tahun lalu.

 Peta Persaingan, apakah jumlah pesaing bertambah atau apakah pesaing yang

lebih lemah menghentikan operasinya. Perubahan peta persaingan akan

mempengaruhi proyeksi atas unit penjualan maupun kemampuan perusahaan

untuk menaikan harga. Kedua hal tersebut akan berdampak pada pertumbuhan.

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam memproyeksikan laporan laba rugi PT

Ultrajaya Milk Industry & Trading Company:

 Pertama-tama, perhatikan jumlah penjualan pada tahun 2014 dan 2015. Dari

laporan keuangan, terlihat penjualan tahun 2014 adalah sebesar Rp

3.916.789.366.423 dan tahun 2015 sebesar Rp 4.393.932.684.171. setelah itu

tentukan pertumbuhan penjualan dari tahun 2014 ke 2015 caranya adalah

dengan perhitungan sebagai berikut: (Rp 4.393.932.684.171 - Rp

3.916.789.366.423) / Rp 3.916.789.366.423 = 0,12. Jadi penjualan 2015

dikurangi penjualan 2014 dibagi dengan penjualan 2014 menghasilkan tingkat

pertumbuhan sebesar 0.12. tingkat pertumbuhan sebesar 0.12 ini digunakan

sebagai dasar untuk proyeksi pertumbuhan selama 5 tahun ke depan. Sebagai

contoh untuk menghitung penjualan tahun 2016, maka caranya adalah:

Penjualan 2015 x (1+0.12) menghasilkan angka penjualan pada tahun 2016

sebesar Rp 4.929.201.605.410. Kemudian rumus perhitungannya untuk tahun-

tahun selanjutnya sama, hanya berbeda pada jumlah penjualannya saja.

 Selanjutnya adalah menghitung laba kotor. Terlebih dahulu, tentukan besaran

margin laba kotor yaitu dengan membagi laba kotor dengan penjualan. Untuk
tahun 2015, margin laba kotor adalah sebesar 31,46%. Margin laba kotor ini

menjadi acuan untuk menentukan jumlah laba kotor di tahun-tahun berikutnya.

Caranya adalah dengan mengalikan penjualan dengan margin laba kotor yang

telah ditentukan. Contohnya pada tahun 2016, perhitungannya adalah sebagai

berikut: Rp 4.929.201.605.410 x 31,46% = Rp 1.550.903.960.264. Sama

dengan asumsi pertumbuhan penjualan, margin laba kotor pun diasumsikan

tetap setiap tahunnya selama 5 tahun.

 Harga Pokok Penjualan dihitung dengan menggunakan selisih penjualan

dengan laba kotor. Contohnya pada tahun 2016: Rp 4.929.201.605.410 - Rp

1.550.903.960.264 = Rp 3.378.297.645.146. Perhitungan harga pokok

penjualan tetap sama untuk tahun-tahun berikutnya.

 Beban penjualan dan operasi lainnya terdiri dari biaya penjualan, administrasi

dan biaya lainnya yang terkait serta laba rugii dari beberapa kegiatan lainnya

yang terkait dengan penjualan seperti kurs. Cara perhitungannya adalah

dengan menjumlahkan semuanya dan dibagikan dengan penjualan pada tahun

bersangkutan Contoh pada tahun 2016: Total biaya penjualan dan operasi 2016

(Rp 563.262.681.610) / Penjualan 2016 (Rp 4.929.201.605.410) = 15,69%.

Perhitungan ini diasumsikan sama untuk tahun-tahun berikutnya.

 Pendapatan keuangan merupakan pendapatan bunga dari deposito, jasa giro

dan lain, lain. Diasumsikan pertumbuhannya sebesar: (Rp 36.301.363.542 –

Rp 24.591.709.425) / Rp 24.591.709.425 = 48%. Pertumbuhannya sama tiap

tahun.

 Beban keuangan / pinjaman jangka pendek tahun sebelumnya

Pada asumsi proyeksi kali ini terdapat beban keuangan dan pijaman jangka

pendek. Beban keuangan termasuk diantaranya adalah bunga pinjaman dari


bank. Dalam akun pinjaman jangka pendek sebagian besar merupakan

pinjaman dari bank sehingga dapat diperbandingkan. Besarnya adalah

sejumlah 25% dan diasumsikan sama tiap tahunnya selama proyeksi 5 tahun

ke depan.

 Beban Pajak Penghasilan

Pertama kali yang dilakukan adalah menghitung beban pajak / pendapatan

sebelum pajak. Dari tahun 2015 diketahui rasio beban pajak / pendapatan

sebelum pajak adalah sebesar 0.2534. angka ini dikalikan dengan laba sebelum

pajak akan terus digunakan selama proyeksi 5 tahun ke depan untuk

menghitung beban pajak penghasilan. Contoh pada tahun 2016 perhitungannya

adalah sebagai berikut: Rp 804.042.037.218 x 0.2534 = Rp 203.771.708.812

b. Proyeksi Laporan Posisi Keuangan

Proyeksi laporan posisi keuangan dapat dijabarkan dan dijelaskan

sebagai berikut: untuk memulai, proyeksi piutang, persediaan, utang usaha

menggunakan proyesi penjualan dan harga pokok penjualan serta tingkat

perputarannya. Misalnya tingkat perputaran piutang dan tingkat perputaran

persediaan.

Untuk proyeksi laporan posisi keuangan PT Ultrajaya menggunakan

beberapa rasio terpilih untuk nantinya digunakan untuk memproyeksi beberapa

akun terkait. Rasio terpillih antara lain:

 Tingkat perputaran piutang usaha

Dihitung dengan cara sebagai berikut: Penjualan/Rata-rata piutang usaha.

Rata-rata piutang usaha merupakan penjumlahan saldo piutang awal dan akhir

kemudian dibagi dua. Total piutang yang terdapat di PT Ultrajaya terdiri dari

piutang usaha, pihak ketiga dan pihak berelasi. Dari data 2015, maka Tingkat
perputaran piutang dapat diketahui sebesar 9,929. Angka ini berbeda-beda tiap

tahun proyeksi karena adanya kenaikan penjualan, namun dihitung dengan

cara yang sama.

 Tingkat perputaran persediaan

Dihitung dengan cara sebagai berikut: Harga Pokok Penjualan / Rata-rata

persediaan. Rata-rata persediaan merupakan penjumlahan akun persediaan

awal dan akhir kemudian dibagi dua. Tingkat perputaran persediaan PT

Ultrajaya dari data 2015 sebesar 4,144. Angka ini juga akan mengalami sedikit

perubahan di tap tahun proyeksinya karena perubahan jumlah persediaan dan

harga pokok penjualan.

 Tingkat perputaran utang usaha

Dihitung dengan cara sebagai berikut: Harga Pokok Penjualan / Rata-rata

Utang Usaha. Tingkat perputaran utang usaha dai data tahun 2015 adalah

sebesar 8,042 dan dapat berubah pada tahun-tahun proyeksi karena perubahan

jumlah harga pokok penjualan.

 Utang Pajak / Biaya Pajak

Dihitung dengan membagi utang pajak di neraca dengan biaya pajak di laba

rugi. Dari data tahun 2015, diketahui rasio ini memiliki nilai sebesar 0,42 dan

semakin mengecil selama 5 tahun ke depan.

 Dividen Per Saham

PT Ultrajaya tidak mengeluarkan dividen pada tahun 2014. Sedangkan untuk

tahun 2015 juga belum ditentukan sehingga dividen per saham ditampilkan

berdasarkan pembagian dividen pada tahun 2013 yaitu sebesar Rp 12 per

saham.
 Pengeluaran Modal (CAPEX) dan CAPEX per Penjualan

Pengeluaran modal merupakan pengeluaran perusahan untuk memperoleh aset

berwujud khususnya aset tetap dan pada PT Ultrajaya juga adanya aset hewan

ternak. Capex mengalami peningkatan tiap tahun proyeksi, sedangkan Capex

per penjualan memiliki nilai tetap atau diasumsikan sama selama 5 tahun ke

depan.

 Tingkat perputaran akrual

Akrual merupakan beban akuntansi yang diakui dalam buku sebelum

terbayarkan. Akrual PT Ultrajaya terdiri dari biaya promosi, biaya

pengembangan, beban angkutan dan lainnya. Tingkat perputaran akrual

dihitung dengan cara: Penjualan / Akrual tahun berjalan. Dari data tahun 2015,

maka didapatkan tingkat perputaran akrual sebesar 50,92.

Rasio terpilih tersebut digunakan untuk memproyeksi laporan posisi keuangan

PT Ultrajaya selama 5 tahun ke depan. Berikut adalah beberapa akun yang

terpengaruh dan yang diasumsikan tetap.

 Piutang: Pada tahun 2016, piutang dihitung dengan proyeksi penjualan 2016 /

tingkat perputaran piutang 2015. Dengan perhitungan tersebut dihasilkan

jumlah piutang 2016 sebesar Rp 496.449.320.383. untuk tahun-tahun

selanjutnya dihitung dengan cara yang sama.

 Persediaan: Persediaan pada tahun 2016 dihitung dengan cara: Harga pokok

penjualan 2016 / Tingkat perputaran persediaan tahun 2015. Didapat hasil

sebesar Rp 815.122.915.197. untuk tahun-tahun selanjutnya dihitung dengan

cara yang sama.


 Aset tetap dan aset ternak: Dihitung dengan menambahkan CAPEX tahun

berjalan dengan aset tetap dan ternak tahun sebelumnya. Sebelum itu, untuk

mencari CAPEX pada tahun proyeksi, adalah dengan mengalikan

CAPEX/Penjualan tahun sebelumnya dengan penjualan tahun berjalan.

Contoh pada tahun 2016. Maka untuk menghitung CAPEX adalah dengan

mengalikan CAPEX/Penjualan tahun 2015 dengan penjualan 2016. Didapat

hasilnya adalah sebesar Rp 368.618.967.559. kemudian angka tersebut

ditambahkan dengan total aset tetap dan ternak tahun 2015 sehingga total aset

tetap dan ternak pada tahun 2016 didapat angka Rp 1.605.557.461.243. Untuk

masing-masing akun aset ternak dan aset tetap dihitung dengan menggunakan

perbandingan terhadap tahun sebelumnya dan juga dengan jumlah

keseluruhan. Tahun-tahun berikutnya dihitung dengan cara yang sama.

 Akumulasi penyusutan : Akumulasi penyusutan pada PT Ultrajaya merupakan

bagian dari aset tetap. Jumlah aset tetap dalam laporan keuangan telah

dikurangi oleh akumulasi penyusutan. Sehingga diasumsikan tidak ada

perubahan dan pengaruh signifikan.

 Biaya dibayar di muka, Pajak dibayar di muka, Uang muka diasumsikan tetap

sama untuk 5 tahun proyeksi. karena dalam proyeksi diperkirakan tidak akan

jauh berbeda untuk tahun-tahun kedepan. Begitupun juga pada akun-akun

dalam aset tidak lancar lainnya.

 Utang usaha: Utang usaha pada tahun 2016 dihitung dengan cara sebagai

berikut: Harga pokok penjualan 2016/ Perputaran utang usaha tahun 2015.

Maka pada tahun 2016 didapat angka Rp 420.068.386.935. tahun-tahun

berikutnya juga dihitung dengan cara yang sama.


 Pada akun-akun liabilitas jangka pendek dan liabilitas jangka panjang dan

ekuitas, diasumsikan tetap sama untuk 5 tahun proyeksi. Karena dalam

proyeksi diperkirakan tidak akan jauh berbeda untuk tahun-tahun kedepan.

Kecuali untuk saldo laba dtahan. Dalam laporan keuangan PT Ultrajaya

trdapat 3 bagian dalam saldo laba ditahan yaitu cadangan khusus, belum

ditentukan penggunaannya dan sudah ditentukan penggunaannya. Untuk

cadangan khusus diasumsikan tidak ada perubahan karena pada tahun 2014

dan 2015 jumlahnya sama. Sedangkan untuk 2 bagian lainnya dianggap ada

pertumbuhan selama 5 tahun ke depan sebesar persentase pertumbuhan dari

tahun 2014 ke tahun 2015. Asumsi perhitungan ini dilakukan karena tidak

adanya pembagian dividen pada tahun 2014 dan belum adanya pembagian

dividen pada tahun 2015. Sehingga dividen tahun 2013 sebesar Rp 12 per

saham dianggap kurang relevan.

 Untuk akun-akun lainnya dianggap atau diasumsikan sama. Beberapa terkait

dengan akun lainnya seperti yang terjadi pada saldo laba ditahan. Sehingga

proyeksinya dilakukan perbandingan dengan tahun sebelumnya. Jumlah saham

beredar juga dianggap sama karena jumlah pada tahun 2014 dan tahun 2015

tidak mengalami perubahan yaitu sebesar 2.888.382.000 saham beredar.

c. Analisis Prospektif dalam Model Penilaian Laba Sisa

Analisis prospektif merupakan inti dalam analisis efek. Proses penilaian

memerlukan estimasi laba bersih di masa depan dan nilai buku pemegang saham.

Model penilaian memerlukan estimasi atas enam parameter berikut :

- Pertumbuhan penjualan

- Margin laba bersih (laba bersih/penjualan)

- Perputaran modal kerja bersih (penjualan/modal kerja bersih)


- Perputaran aset tetap (penjualan/aset tetap)

- Aset operasi/ekuitas

- Biaya modal ekuitas

Penjualan diharapkan tumbuh sebesar 12,8% tiap tahun untuk 5 tahun

proyeksi dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2020. Angka tersebut didapatkan

dari proyeksi laporan laba rugi yang telah dibuat. Periode lima tahun ini

merupakan horizon peramalan (forecast horizon), periode waktu dimana kita

memiliki keyakinan tertinggi atas estimasi kita. Selanjutnya, penjualan

diasumsikan terus tumbuh pada tingkat inflasi jangka panjang sekitar 8%.

Margin laba bersih dilihat pada lampiran tabel mengalami kenaikan

mulai dari tahun 2016 sebesar 12,22% hingga menjadi sebesar 13,98% Angka

tersebut didapat dari proyeksi pada laporan laba rugi. Tingkat perputaran modal

kerja bersih dan aset tetap ternyata mengalami penurunan setelah dilakukannya

proyeksi. Di tahun 2016 perputaran modal kerja bermain di angka 2,9 dan

perputaran aset tetap bermain di angka 3,7. Namun selama 5 tahun ke depan

mengalami penurunan hingga pada tahun 2020, perputaran modal bersih

menyentuh angka 1,6 dan perputaran aset tetap menyentuh angka 2,52. Hal

tersebut dapat dilihat dari perhitungan (penjualan/modal kerja bersih dan

penjualan/aset tetap) yang terus meningkat tiap tahun proyeksi. Perbandingan

total aset operasi terhadap ekuitas juga konstan mengalami penurunan walaupun

tidak signifikan. Dan terakhir, biaya modal ekuitas dengan suku bunga bank

Indonesia sebesar 6,5%, kemudian retur pasar yang diharapkan dilihat dari data

IHSG adalah sebesar 0,19 (penutupan IHSG tahun lalu berada di angka 4593 dan

diperkirakan pada tahun ini berada di angka 5480), maka biaya ekuitas (cost of

equity) dihitung dengan model CAPM 0,065 + 0,6(0,193-0,065) maka didapat di


angka 14,18%. Nilai beta sebesar 0,6 atau dibawah satu karena industri makanan

dan minuman cenderung memiliki pergerakan sekuritas kurang fluktuatif

dibanding pasar secara keseluruhan.

Laba bersih diestimasikan dengan menggunakan proyeksi penjualan dan

proyeksi margin laba bersih (penjualan x margin laba bersih). Modal kerja bersih

dan aset tetap diestimasikan dengan menggunakan proyeksi penjualan dan

estimasi tingkat perputaran untuk modal kerja bersih dan tetap (penjualan/tingkat

perputaran).

Tahun-tahun setelahnya dalam horizon peramalan dihitung dengan cara

yang sama. Setiap tahun selama horizon permalan selanjutnya didiskontokan pada

biaya ekuitas (14,18%). Misalnya, faktor diskonto untuk tahun 2017 dihitung

sebagai berikut : 1/(1,142)^2 = 0,767

Nilai sekarang untuk tiap-tiap tahun dalam horizon peramalan

dijumlahkan untuk mendapatkan nilai sekarang kumulatif sampai tahun 2020.

Didapat angka sebesar Rp 31.105.436.994.

Kemudian untuk menghitung nilai ekuitas per lembar saham, pertama-

tama menghitung laba sisa akhir (terminal residual value). Caranya adalah

sebagai berikut: Rp 244.879.471.231 / (14,18%-8%)((1+14,18%)^5) =

Rp7.689.783.222.684. Setelah itu menentukan nilai ekuitas pada tahun 2020

dengan menjumlahkan nilai sekarang laba sisa kumulatif, nilai laba sisa akhir,

dan nilai buku ekuitas awal (ekuitas 2016). Ditemukan angka sejumlah

Rp10.939.171.594.707. Setelah itu dibagi dengan jumlah saham beredar, maka

estimasi nilai ekuitas per lembar saham PT Ultrajaya Milk Industry & Trading

Company didapat pada angka Rp 3.787.


BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah melalui proses proyeksi yang sebagian besar dijelaskan diatas, maka kita

dapat menarik beberapa kesimpulan terkait dengan hasil dari proyeksi berupa nilai intrinsik

PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk. Hasil lebih jelasnya dapat dilihat di

tabel lampiran dimana seluruh gambaran proyeksi dan laporan keuangan historis tertera

disana. Kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:

1. Estimasi nilai ekuitas per lembar saham (nilai intrinsik) PT. Ultrajaya Milk Industry &

Trading Company Tbk pada tahun ke lima (2020) adalah sebesar Rp 3.787. Perhitungan

nilai interinsik tersebut berdasarkan perhitungan analisis prospektif dalam model

penilaian laba sisa (residual income model).

2. Harga saham PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk yang diakses pada

tanggal 30 Juni 2016 pukul 11.00 adalah sebesar Rp 4.240

3. Dengan estimasi nilai intrinsik PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk yang

didapat sebesar Rp 3.787, maka dapat disimpulkan bahwa estimasi tersebut lebih rendah

dari harga saham yang dapat dilihat saat ini sebesar Rp 4240. Dapat dikatakan perusahaan

ini memiliki harga saham yang lebih tinggi dari seharusnya.

4. Dengan demikian, akan lebih baik jika ke depannya PT Ultrajaya melakukan penjualan

saham dengan memanfaatkan momentum dimana harga saham yang dimilikinya lebih

tinggi dari yang di estimasi 5 tahun ke depan.


Referensi:

Wild, John, K.R., Subramanyam. 2013. Financial Statement Analysis: 11E Edition. New
York: McGraw-Hill International Edition.

www.investopedia.com/terms/b/beta.asp

www.investopedia.com/terms/c/capm.asp
LAMPIRAN:

HARGA SAHAM PADA TANGGAL 30

JUNI 2016

LAPORAN KEUANGAN DAN

PROYEKSI PT ULTRAJAYA MILK

INDUSTRY & TRADING COMPANY


Harga Saham PT Ultrajaya Kamis 30 Juni 2016 pukul 11.00
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015
Tahun Acuan Proyeksi
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
PENJUALAN Rp 3,916,789,366,423 Rp 4,393,932,684,171 Rp 4,929,201,605,410 Rp 5,529,676,991,709 Rp 6,203,302,295,259 Rp 6,958,988,639,674 Rp 7,806,732,701,729
BEBAN POKOK PENJUALAN Rp (2,979,799,459,658) Rp (3,011,443,561,889) Rp (3,378,297,645,146) Rp (3,789,841,896,303) Rp (4,251,520,472,038) Rp (4,769,440,736,245) Rp (5,350,454,051,948)
LABA KOTOR Rp 936,989,906,765 Rp 1,382,489,122,282 Rp 1,550,903,960,264 Rp 1,739,835,095,406 Rp 1,951,781,823,221 Rp 2,189,547,903,429 Rp 2,456,278,649,781
Beban penjualan Rp (488,878,667,936) Rp (593,015,089,674) Rp (665,256,193,520) Rp (746,297,709,321) Rp (837,211,703,345) Rp (939,200,840,983) Rp (1,053,614,296,335)
Beban umum dan administrasi Rp (121,197,001,653) Rp (136,835,487,451) Rp (153,504,787,829) Rp (172,204,742,538) Rp (193,182,725,906) Rp (216,716,247,408) Rp (243,116,622,721)
Laba (Rugi) selisih kurs - Bersih Rp 17,939,823,758 Rp (145,300,037) Rp (163,000,489) Rp (182,857,210) Rp (205,132,877) Rp (230,122,166) Rp (258,155,651)
Laba (Rugi) penjualan aset tetap Rp (132,984,693) Rp 4,350,643,845 Rp 4,880,639,319 Rp 5,475,198,848 Rp 6,142,187,623 Rp 6,890,428,978 Rp 7,729,821,101
Lain-lain bersih Rp 29,006,148,914 Rp 36,021,767,171 Rp 40,409,939,189 Rp 45,332,678,364 Rp 50,855,105,672 Rp 57,050,275,128 Rp 64,000,140,184
Jumlah Rp (563,262,681,610) Rp (689,623,466,146) Rp (773,633,403,329) Rp (867,877,431,857) Rp (973,602,268,833) Rp (1,092,206,506,452) Rp (1,225,259,113,422)
LABA DARI USAHA Rp 373,727,225,155 Rp 692,865,656,136 Rp 777,270,556,935 Rp 871,957,663,549 Rp 978,179,554,388 Rp 1,097,341,396,977 Rp 1,231,019,536,359
Pendapatan keuangan Rp 24,591,709,425 Rp 36,301,363,542 Rp 53,586,717,874 Rp 79,102,712,746 Rp 116,768,471,965 Rp 172,369,259,809 Rp 254,445,067,468
Beban keuangan Rp (4,063,182,474) Rp (2,314,561,134) Rp (638,029,276) Rp (638,029,276) Rp (638,029,276) Rp (638,029,276) Rp (638,029,276)
Bagian laba (rugi) bersih entitas asosiasi
dan ventura bersama Rp (19,298,136,012) Rp (26,177,208,315) Rp (26,177,208,315) Rp (26,177,208,315) Rp (26,177,208,315) Rp (26,177,208,315) Rp (26,177,208,315)
Jumlah Rp 1,230,390,939 Rp 7,809,594,093 Rp 26,771,480,283 Rp 52,287,475,155 Rp 89,953,234,373 Rp 145,554,022,218 Rp 227,629,829,877
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN Rp 374,957,616,094 Rp 700,675,250,229 Rp 804,042,037,218 Rp 924,245,138,704 Rp 1,068,132,788,762 Rp 1,242,895,419,195 Rp 1,458,649,366,236
PAJAK PENGHASILAN
Kini Rp (112,891,088,914) Rp (194,588,231,250) Rp (223,294,768,613) Rp (256,677,007,962) Rp (296,636,808,618) Rp (345,171,063,443) Rp (405,089,233,703)
Ditangguhkan Rp 20,994,903,271 Rp 17,013,196,050 Rp 19,523,059,801 Rp 22,441,728,515 Rp 25,935,485,143 Rp 30,178,921,590 Rp 35,417,674,062
Jumlah pajak penghasilan Rp (91,896,185,643) Rp (177,575,035,200) Rp (203,771,708,812) Rp (234,235,279,447) Rp (270,701,323,474) Rp (314,992,141,854) Rp (369,671,559,641)
LABA TAHUN BERJALAN Rp 283,061,430,451 Rp 523,100,215,029 Rp 600,270,328,406 Rp 690,009,859,257 Rp 797,431,465,288 Rp 927,903,277,341 Rp 1,088,977,806,595
Penghasilan komprehensif lain:
Item yang tidak akan direklasifikasikan
ke laba rugi:
Skema pengukuran manfaat imbalan
pasti Rp 1,952,966,382 Rp 1,465,763,299 Rp 1,465,763,299 Rp 1,465,763,299 Rp 1,465,763,299 Rp 1,465,763,299 Rp 1,465,763,299
Pajak terkait dengan item yang tidak
akan direklasifikasikan Rp (488,241,596) Rp (366,440,824) Rp (366,440,824) Rp (366,440,824) Rp (366,440,824) Rp (366,440,824) Rp (366,440,824)
Penghasilan komprehensif lain
selama periode, pajak neto Rp 1,464,724,786 Rp 1,099,322,475 Rp 1,099,322,475 Rp 1,099,322,475 Rp 1,099,322,475 Rp 1,099,322,475 Rp 1,099,322,475
JUMLAH PENGHASILAN KOMPREHENSIF Rp 284,526,155,237 Rp 524,199,537,504 602,468,973,356.16 692,208,504,207.10 799,630,110,237.54 930,101,922,291.37 1,091,176,451,545.48
Laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk Rp 291,100,982,726 Rp 519,067,114,504 595,642,246,621.67 684,689,886,055.65 791,283,271,941.59 920,749,146,856.47 1,080,581,792,146.80
Kepentingan non-pengendali Rp (8,039,552,275) Rp 4,033,100,525 4,628,081,784.49 5,319,973,201.45 6,148,193,345.94 7,154,130,484.90 8,396,014,448.68
Jumlah Rp 283,061,430,451 Rp 523,100,215,029 600,270,328,406.16 690,009,859,257.10 797,431,465,287.54 927,903,277,341.37 1,088,977,806,595.48
Penghasilan komprehensif yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk Rp 293,128,986,018 Rp 516,891,620,086 594,069,894,018.62 682,558,357,225.15 788,482,388,058.33 917,135,279,720.88 1,075,964,253,086.99
Kepentingan non-pengendali Rp (8,602,830,781) Rp 7,307,917,418 8,399,079,337.53 9,650,146,981.95 11,147,722,179.20 12,966,642,570.49 15,212,198,458.49
Jumlah penghasilan komprehensif
tahun berjalan Rp 284,526,155,237 Rp 524,199,537,504 602,468,973,356.16 692,208,504,207.10 799,630,110,237.54 930,101,922,291.37 1,091,176,451,545.48
LABA PER SAHAM DASAR YANG
DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMEGANG
EKUITAS ENTITAS INDUK Rp 101 Rp 180 Rp 209 Rp 240 Rp 277 Rp 322 Rp 378
JUMLAH SAHAM BEREDAR Rp 2,888,382,000 Rp 2,888,382,000 Rp 2,888,382,000 Rp 2,888,382,000 Rp 2,888,382,000 Rp 2,888,382,000 Rp 2,888,382,000

Asumsi Peramalan
Pertumbuhan Penjualan 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12 0.12
Margin Laba Kotor 0.314635936 0.314635936 0.314635936 0.314635936 0.314635936 0.314635936
Beban penjualan dan operasi/Penjualan 0.156949029 0.156949029 0.156949029 0.156949029 0.156949029 0.156949029
Kenaikan Pendapatan Keuangan 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48 0.48
Beban Keuangan/Pinjaman jangka pendek tahun sebelumnya 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25 0.25
Beban Pajak/Pendapatan sebelum pajak 0.253434148 0.253434148 0.253434148 0.253434148 0.253434148 0.253434148
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk. DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2015
Tahun Acuan Proyeksi
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas Rp 489,284,795,925 Rp 849,122,582,559 Rp 1,134,078,655,169 Rp 1,551,782,213,860 Rp 2,223,873,167,391 Rp 3,207,164,863,123 Rp 4,632,561,563,004
Piutang usaha
setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu
2015: Rp 527.337.864
2014: Rp 527.337.864 Rp 395,101,722,940 Rp 448,129,204,430 Rp 465,787,190,191 Rp 512,624,849,239 Rp 548,801,101,674 Rp 595,364,435,157 Rp 641,773,896,687
Piutang lain-lain
Pihak ketiga Rp 4,539,671,316 Rp 6,098,167,310 Rp 6,338,458,169 Rp 6,975,827,656 Rp 7,468,116,126 Rp 8,101,752,575 Rp 8,733,295,127
Pihak berelasi Rp 7,808,055,718 Rp 23,401,561,963 Rp 24,323,672,024 Rp 26,769,561,222 Rp 28,658,705,702 Rp 31,090,269,463 Rp 33,513,797,943
Total Piutang Rp 407,449,449,974 Rp 477,628,933,703 Rp 496,449,320,383 Rp 546,370,238,117 Rp 584,927,923,501 Rp 634,556,457,195 Rp 684,020,989,757
Persediaan Rp 714,411,455,060 Rp 738,803,692,770 Rp 815,122,915,457 Rp 871,612,981,186 Rp 946,107,039,781 Rp 1,019,577,345,577 Rp 1,102,572,037,908
Uang muka Rp 28,342,464,659 Rp 33,692,860,784 Rp 33,692,860,784 Rp 33,692,860,784 Rp 33,692,860,784 Rp 33,692,860,784 Rp 33,692,860,784
Pajak dibayar di muka Rp 195,035,842 Rp 833,947,813 Rp 833,947,813 Rp 833,947,813 Rp 833,947,813 Rp 833,947,813 Rp 833,947,813
Biaya dibayar di muka Rp 2,418,545,359 Rp 3,483,036,998 Rp 3,483,036,998 Rp 3,483,036,998 Rp 3,483,036,998 Rp 3,483,036,998 Rp 3,483,036,998
Jumlah Aset Lancar Rp 1,642,101,746,819 Rp 2,103,565,054,627 Rp 2,483,660,736,605 Rp 3,007,775,278,758 Rp 3,792,917,976,269 Rp 4,899,308,511,490 Rp 6,457,164,436,264
ASET TIDAK LANCAR
Aset keuangan tidak lancar Rp 5,295,192,167 Rp 1,613,216,530 Rp 1,613,216,530 Rp 1,613,216,530 Rp 1,613,216,530 Rp 1,613,216,530 Rp 1,613,216,530
Penyertaan saham pada entitas
asosiasi dan ventura bersama Rp 151,114,759,031 Rp 150,437,550,716 Rp 150,437,550,716 Rp 150,437,550,716 Rp 150,437,550,716 Rp 150,437,550,716 Rp 150,437,550,716
Hewan ternak produksi - berumur
panjang - setelah dikurangi
akumulasi amortisasi
2015: Rp 16.191.054.340
2014: Rp 8.304.509.471 Rp 57,014,019,177 Rp 76,225,587,801 Rp 98,941,509,102 Rp 124,424,684,151 Rp 153,012,219,827 Rp 185,082,289,369 Rp 221,059,135,087
Aset tetap
setelah dikurangi akumulasi penyusutan
2015: Rp 1.157.299.301.490
2014: Rp 1.013.290.998.046 Rp 1,003,229,206,363 Rp 1,160,712,905,883 Rp 1,506,615,952,141 Rp 1,894,656,910,773 Rp 2,329,969,022,664 Rp 2,818,310,860,152 Rp 3,366,142,504,912
Total Aset Hewan dan Aset Tetap Rp 1,060,243,225,540 Rp 1,236,938,493,684 Rp 1,605,557,461,243 Rp 2,019,081,594,924 Rp 2,482,981,242,490 Rp 3,003,393,149,521 Rp 3,587,201,639,999
Aset tak berwujud Rp 13,887,879,432 Rp 13,763,798,541 Rp 13,763,798,541 Rp 13,763,798,541 Rp 13,763,798,541 Rp 13,763,798,541 Rp 13,763,798,541
Aset pajak tangguhan Rp 11,970,706,326 Rp 11,793,582,124 Rp 11,793,582,124 Rp 11,793,582,124 Rp 11,793,582,124 Rp 11,793,582,124 Rp 11,793,582,124
Aset tidak lancar lainnya Rp 33,519,769,120 Rp 21,884,214,026 Rp 21,884,214,026 Rp 21,884,214,026 Rp 21,884,214,026 Rp 21,884,214,026 Rp 21,884,214,026
Jumlah aset tidak lancar Rp 1,276,031,531,616 Rp 1,436,430,855,621 Rp 1,805,049,823,180 Rp 2,218,573,956,861 Rp 2,682,473,604,427 Rp 3,202,885,511,458 Rp 3,786,694,001,936
JUMLAH ASET Rp 2,918,133,278,435 Rp 3,539,995,910,248 Rp 4,288,710,559,785 Rp 5,226,349,235,619 Rp 6,475,391,580,696 Rp 8,102,194,022,948 Rp 10,243,858,438,200
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS LANCAR
Pinjaman jangka pendek Rp 9,210,880,931 Rp 2,539,060,908 Rp 2,539,060,908 Rp 2,539,060,908 Rp 2,539,060,908 Rp 2,539,060,908 Rp 2,539,060,908
Utang usaha Rp 381,899,807,713 Rp 367,005,334,619 Rp 420,068,386,935 Rp 441,477,524,888 Rp 483,249,721,484 Rp 518,688,764,145 Rp 561,997,320,724
Utang lain-lain
Pihak berelasi Rp 2,671,277,397 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Utang derivatif Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Utang dividen Rp 53,203,011 Rp 58,552,875 Rp 58,552,875 Rp 58,552,875 Rp 58,552,875 Rp 58,552,875 Rp 58,552,875
Utang pajak Rp 17,414,824,736 Rp 81,026,828,371 Rp 81,026,828,371 Rp 81,026,828,371 Rp 81,026,828,371 Rp 81,026,828,371 Rp 81,026,828,371
Akrual Rp 63,831,139,275 Rp 86,288,301,722 Rp 96,799,943,456 Rp 108,592,113,485 Rp 121,820,805,779 Rp 136,661,017,494 Rp 153,309,063,941
Bagian utang jangka panjang yang
jatuh tempo dalam satu tahun
Utang bank
Utang sewa
Utang mesin Rp 15,885,956,163 Rp 24,710,100,898 Rp 24,710,100,898 Rp 24,710,100,898 Rp 24,710,100,898 Rp 24,710,100,898 Rp 24,710,100,898
Jumlah liabilitas lancar Rp 490,967,089,226 Rp 561,628,179,393 Rp 625,202,873,443 Rp 658,404,181,425 Rp 713,405,070,316 Rp 763,684,324,692 Rp 823,640,927,717
LIABILITAS TIDAK LANCAR
Liabilitas pajak tangguhan Rp 68,315,353,046 Rp 51,491,473,618 Rp 51,491,473,618 Rp 51,491,473,618 Rp 51,491,473,618 Rp 51,491,473,618 Rp 51,491,473,618
Kewajiban manfaat karyawan Rp 25,288,168,681 Rp 29,465,411,913 Rp 29,465,411,913 Rp 29,465,411,913 Rp 29,465,411,913 Rp 29,465,411,913 Rp 29,465,411,913
Utang jangka panjang setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun:
Utang mesin Rp 60,256,511,064 Rp 99,905,151,402 Rp 99,905,151,402 Rp 99,905,151,402 Rp 99,905,151,402 Rp 99,905,151,402 Rp 99,905,151,402
Jumlah Liabilitas tidak lancar Rp 153,860,032,791 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933
Jumlah Liabilitas Rp 644,827,122,017 Rp 742,490,216,326 Rp 806,064,910,376 Rp 839,266,218,358 Rp 894,267,107,249 Rp 944,546,361,625 Rp 1,004,502,964,650
EKUITAS
Ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk
Modal saham
Diotorisasi 7.500.000.000 lembar
saham dengan nilai nominal
Rp 200,- per lembar
Modal ditempatkan dan disetor
penuh 2.888.382.000 lembar
saham Rp 577,676,400,000 Rp 577,676,400,000 Rp 577,676,400,000 Rp 577,676,400,000 Rp 577,676,400,000 Rp 577,676,400,000 Rp 577,676,400,000
Tambahan modal disetor Rp 51,130,441,727 Rp 51,130,441,727 Rp 51,130,441,727 Rp 51,130,441,727 Rp 51,130,441,727 Rp 51,130,441,727 Rp 51,130,441,727
Keuntungan pengukuran kembali
program imbalan pasti - Bersih Rp 9,469,043,930 Rp 7,293,549,512 Rp 7,293,549,512 Rp 7,293,549,512 Rp 7,293,549,512 Rp 7,293,549,512 Rp 7,293,549,512
Saldo laba ditahan:
Cadangan khusus Rp 25,895,433 Rp 25,895,433 Rp 25,895,433 Rp 25,895,433 Rp 25,895,433 Rp 25,895,434 Rp 25,895,435
Telah ditentukan penggunaannya Rp 106,800,000,000 Rp 135,100,000,000 Rp 170,898,970,037 Rp 216,183,996,742 Rp 273,468,707,489 Rp 345,932,793,837 Rp 437,598,506,062
Belum ditentukan penggunaannya Rp 1,518,865,366,927 Rp 2,009,632,481,431 Rp 2,658,973,466,880 Rp 3,518,125,808,028 Rp 4,654,882,553,467 Rp 6,158,941,654,994 Rp 8,148,983,754,996
Ekuitas yang diatribusikan kepada
pemilik entitas induk Rp 2,263,967,148,017 Rp 2,780,858,768,103 Rp 2,780,858,768,103 Rp 2,780,858,768,103 Rp 2,780,858,768,103 Rp 2,780,858,768,103 Rp 2,780,858,768,103
Kepentingan non-pengendali Rp 9,339,008,401 Rp 16,646,925,819 Rp 16,646,925,819 Rp 16,646,925,819 Rp 16,646,925,819 Rp 16,646,925,819 Rp 16,646,925,819
Jumlah Ekuitas Rp 2,273,306,156,418 Rp 2,797,505,693,922 Rp 3,482,645,649,409 Rp 4,387,083,017,261 Rp 5,581,124,473,448 Rp 7,157,647,661,323 Rp 9,239,355,473,551
JUMLAH EKUITAS DAN LIABILITAS Rp 2,918,133,278,435 Rp 3,539,995,910,248 Rp 4,288,710,559,785 Rp 5,226,349,235,619 Rp 6,475,391,580,696 Rp 8,102,194,022,948 Rp 10,243,858,438,200

Rasio Terpilih
Tingkat perputaran piutang usaha 9.928911982 10.12075074 10.60524219 10.96669738 11.41300167 11.84114398
Tingkat perputaran persediaan 4.144525422 4.348078767 4.493699226 4.677860642 4.85270247 5.042485787
Tingkat perputaran utang usaha 8.042256333 8.584450357 8.797771179 9.19518807 9.520426263 9.901957889
Utang pajak/biaya pajak 0.42 0.36 0.32 0.27 0.23 0.20
Dividen per saham Rp 12 Rp 12 Rp 12 Rp 12 Rp 12 Rp 12
Pengeluaran modal (CAPEX) Rp 328,590,116,457 Rp 368,618,967,559 Rp 413,524,133,681 Rp 463,899,647,566 Rp 520,411,907,031 Rp 583,808,490,478
CAPEX/Penjualan 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07 0.07
Tingkat perputaran akrual 50.92153393 50.92153393 50.92153393 50.92153393 50.92153393 50.92153393
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2014-2015

2014 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan Rp 4,276,607,741,068 Rp 4,775,218,928,995
Pengeluaran kas kepada:
Pemasok Rp (3,211,343,422,773) Rp (2,959,872,843,036)
Karyawan Rp (183,105,097,354) Rp (203,604,552,431)
Beban operasi lainnya Rp (684,887,689,115) Rp (912,064,170,649)
Penerimaan kas dari aktivitas operasi Rp 197,271,531,826 Rp 699,677,362,879
Penerimaan dari:
Penghasilan bunga Rp 23,576,404,186 Rp 37,316,668,783
Penghasilan lainnya Rp 37,736,624,521 Rp 45,395,769,412
Pembayaran atas:
Beban bunga Rp (2,896,772,313) Rp (2,314,561,135)
Pajak penghasilan Rp (125,695,094,342) Rp (111,720,131,452)
Penerimaan (pembiayaan piutang lain-lain) Rp (1,970,054,642) Rp 1,108,174,405
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Rp 128,022,639,236 Rp 669,463,282,892
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan hewan ternak Rp 9,134,201,249 Rp 8,838,110,941
Hasil penjualan aset tetap Rp 69,944,046 Rp 4,365,589,771
Penambahan Aset Tetap Rp (110,005,997,024) Rp (244,036,641,351)
Tambahan investasi pada Joint Venture Rp - Rp (25,500,000,000)
Penambahan hewan ternak Rp - Rp (17,844,408,550)
Pembelian aset takberwujud Rp (1,301,234,788) Rp (6,836,413,943)
Penambahan (pengurangan) aset tidak lancar
lainnya Rp 194,875,766 Rp (2,380,876,000)
Perolehan (pembayaran) penyertaan saham –
Bersih Rp (49,452,200,000) Rp -
Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi Rp (151,360,410,751) Rp (283,394,639,132)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan (pembayaran) dividen Rp (49,408,062,199) Rp 5,349,864
(Pembayaran) penerimaan utang mesin Rp (5,904,820,355) Rp (19,564,386,966)
Penerimaan (Pembayaran) pinjaman jangka pendek
– Bersih Rp (12,201,529,598) Rp (6,671,820,024)
Pembayaran utang bank jangka panjang Rp (30,714,285,714) Rp -
Pembayaran sewa pembiayaan Rp (773,606,370) Rp -
Kas bersih diperoleh (digunakan) untuk
aktivitas pendanaan Rp (99,002,304,236) Rp (26,230,857,126)
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN
SETARA KAS Rp 122,340,075,751 Rp 359,837,786,634
KAS DAN SETARA KAS
PADA AWAL TAHUN Rp 611,624,871,676 Rp 489,284,795,925
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN Rp 489,284,795,925 Rp 849,122,582,559
PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING COMPANY Tbk
DAN ENTITAS ANAK
NILAI INTRINSIK

Historical Figure Forecast Horizon Terminal Year


Keterangan
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021
Pertumbuhan penjualan 12.18% 12.18% 12.18% 12.18% 12.18% 12.18% 8.00%

Margin laba bersih (laba bersih/ penjualan) 7.26% 11.93% 12.22% 12.52% 12.89% 13.37% 13.98% 13.98%
Perputaran modal kerja bersih (penjualan/ rata - rata
modal kerja bersih) 3.26 2.90 2.63 2.29 1.93 1.60 1.20
Perputaran aset tetap (penjualan/ rata - rata aset
tetap) 4.06 3.70 3.25 2.94 2.70 2.52 2.52
Total aset operasi/ total ekuitas 1.08 1.07 1.06 1.04 1.03 1.03 1.02 1.02
Biaya ekuitas 14.18%

Penjualan Rp 3,916,789,366,423 Rp 4,393,932,684,171 Rp 4,929,201,605,410 Rp 5,529,676,991,709 Rp 6,203,302,295,259 Rp 6,958,988,639,674 Rp 7,806,732,701,729 Rp 8,431,271,317,867


Laba bersih Rp 284,526,155,237 Rp 524,199,537,504 Rp 602,468,973,356 Rp 692,208,504,207 Rp 799,630,110,238 Rp 930,101,922,291 Rp 1,091,176,451,545 Rp 1,178,470,567,669
Modal kerja bersih Rp 1,151,134,657,593 Rp 1,541,936,875,234 Rp 1,858,457,863,162 Rp 2,349,371,097,333 Rp 3,079,512,905,953 Rp 4,135,624,186,798 Rp 5,633,523,508,547 Rp 7,026,059,431,556
Aset tetap Rp 1,003,229,206,363 Rp 1,160,712,905,883 Rp 1,506,615,952,141 Rp 1,894,656,910,773 Rp 2,329,969,022,664 Rp 2,818,310,860,152 Rp 3,366,142,504,912 Rp 3,339,604,817,135
Total aset operasi Rp 2,154,363,863,956 Rp 2,702,649,781,117 Rp 3,365,073,815,303 Rp 4,244,028,008,106 Rp 5,409,481,928,617 Rp 6,953,935,046,950 Rp 8,999,666,013,460 Rp 10,365,664,248,691
Kewajiban jangka panjang Rp 153,860,032,791 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933 Rp 180,862,036,933
Total ekuitas pemegang saham Rp 2,000,503,831,165 Rp 2,521,787,744,184 Rp 3,184,211,778,370 Rp 4,063,165,971,173 Rp 5,228,619,891,684 Rp 6,773,073,010,017 Rp 8,818,803,976,527 Rp 10,184,802,211,758

Perhitungan Laba Sisa


Laba bersih Rp 602,468,973,356 Rp 692,208,504,207 Rp 799,630,110,238 Rp 930,101,922,291 Rp 1,091,176,451,545 Rp 1,178,470,567,669
Ekuitas awal Rp 2,521,787,744,184 Rp 3,184,211,778,370 Rp 4,063,165,971,173 Rp 5,228,619,891,684 Rp 6,773,073,010,017 Rp 8,818,803,976,527
Pengembalian ekuitas yang diminta 14.18% 14.18% 14.18% 14.18% 14.18% 14.18%
Ekspetasi laba Rp 357,589,502,125 Rp 451,521,230,173 Rp 576,156,934,712 Rp 741,418,300,641 Rp 960,421,752,820 Rp 1,250,506,403,872
Laba sisa Rp 244,879,471,231 Rp 240,687,274,034 Rp 223,473,175,525 Rp 188,683,621,651 Rp 130,754,698,725 Rp (72,035,836,202)
Faktor diskonto 0.875810124 0.767043374 0.671784353 0.588355538 0.515287736
Nilai sekarang laba sisa Rp 214,467,920,153 Rp 184,617,578,740 Rp 150,125,782,571 Rp 111,013,053,635 Rp 67,376,292,739
Nilai sekarang laba sisa kumulatif Rp 214,467,920,153 Rp 399,085,498,893 Rp 549,211,281,464 Rp 660,224,335,099 Rp 727,600,627,838
Nilai laba sisa akhir Rp 7,689,783,222,684
Nilai buku ekuitas awal Rp 2,521,787,744,184
Nilai ekuitas Rp 10,939,171,594,707
Saham biasa beredar 2888382000
Nilai ekuitas per lembar saham Rp 3,787

Anda mungkin juga menyukai