Anda di halaman 1dari 12

Running head: KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 1

Kesetaraan Gender Menurut Agama Kristen dan


Penyimpangannya di Indonesia
Michael Alexander
Universitas Padjadjaran
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 2

Daftar Isi

Daftar Isi ................................................................................................................................ 2

Abstrak................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ................................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 4

1.3 Tujuan Penulis ................................................................................................. 4

1.4 Manfaat Penulisan ........................................................................................... 4

PEMBAHASAN .................................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Gender dan Kesetaraan Gender ..................................................... 5

2.2 Kesetaraan Gender Dalam Alkitab .................................................................. 5

2.3 Kasus Penyimpangan Kesetaraan Gender di Indonesia .................................. 6

PENUTUP ........................................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan .................................................................................................... 11

3.2 Saran .............................................................................................................. 11

Daftar Pustaka...................................................................................................................... 12
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 3

Abstrak
Pada waktu Allah menciptakan manusia, Allah menjadikan laki-laki dan perempuan itu
sepadan (Kejadian 2 : 18). Kata ‘sepadan’ berarti tidak ada yang lebih tinggi atau lebih
rendah derajatnya antara laki-laki dan perempuan. Allah menghendaki laki-laki dan
perempuan untuk saling menolong dan saling melengkapi satu sama lain selama hidup di
dunia, karena keduanya memiliki tugas, peran, dan tanggung jawab yang berbeda. Perbedaan
antara laki-laki dan perempuan ini disebut sebagai perbedaan gender. Setiap gender
mempunyai peran, hak, dan kewajibannya masing-masing. Selain itu, Allah menciptakan
laki-laki dan perempuan agar keduanya berkembang biak dan bertambah banyak di bumi
(Kejadian 1 : 28). Namun pada kenyataannya, saat ini terdapat banyak perlakuan yang tidak
mencerminkan kesepadanan antara laki-laki dan perempuan. Sering kali terdengar masalah
tentang perlakuan tidak adil, pelanggaran hak, diskriminasi, dan lain-lain yang diakibatkan
oleh perbedaan gender. Tak sedikit juga orang-orang yang menyalahgunakan keistimewaan
dari perbedaan gender ini. Makalah ini akan memaparkan tentang situasi kesetaraan gender
beserta penyimpangannya yang saat ini sedang terjadi di Indonesia dan membandingkannya
dengan perintah Allah serta kejadian-kejadian terdahulu pada Alkitab yang mencerminkan
kesetaraan gender.

Kata kunci: Gender, kesetaraan gender, Kristen, penyimpangan gender di Indonesia,


Alkitab, Yesus Kristus.
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 4

Kesetaraan Gender Menurut Agama Kristen dan


Penyimpangannya di Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di zaman yang semakin tua ini terdapat banyak konflik yang kita temukan, salah
satunya adalah konflik kesetaraan gender. Konflik telah ada sejak lama dan berbagai
upaya telah dilakukan untuk mengatasinya, namun hingga sekarang konflik ini tak
luput dari kehidupan. Allah mengajarkan bahwa manusia itu sederajat baik laki-laki
maupun perempuan. Melalui Yesus, Ia memberikan beberapa contoh yang dapat kita
jadikan teladan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Maraknya kasus di Indonesia yang bertentangan dengan konsep kesetaraan
gender
1.2.2 Banyak kasus penyalahgunaan keistimewaan gender yang telah Allah berikan
(prostitusi, pergaulan bebas, dll.)
1.3 Tujuan Penulis
1.3.1 Memberikan gambaran tentang penyimpangan yang saat ini terjadi di Indonesia
jika dibandingkan dengan konsep kesetaraan gender menurut ajaran Kristiani
(Alkitab)
1.3.2 Menguraikan contoh-contoh kesetaraan gender yang ada di dalam Alkitab
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Mengetahui pandangan ajaran agama Kristen tentang kesetaraan gender
1.4.2 Mengetahui penyimpangan apa saja yang terjadi di Indonesia terkait masalah
kesetaraan gender
1.4.3 Mengetahui apa yang seharusnya kita lakukan untuk mengatasi masalah
kesetaraan gender yang ada di Indonesia
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 5

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Gender dan Kesetaraan Gender
Konsep gender pertama kali diperkenalkan oleh Robert Stoller dalam bukunya
yang berjudul “Sex and Gender” pada tahun 1968 yang bertujuan untuk memisahkan
manusia berdasarkan ciri-ciri fisik biologis. Stoller mengatakan bahwa seks mengacu
pada perbedaan biologis (organ reproduksi) sementara gender mengacu pada masalah
budaya dan klasifikasi sosial seperti perbedaan peran, fungsi, dan tanggung jawab
antara laki-laki dan perempuan. Gender lebih mengacu pada perbedaan perilaku antara
pria dan wanita yang dibentuk karena kehidupan sosial. Ia mengatakan pembentukan
identitas gender seseorang dipengaruhi oleh berbagai komponen seperti pengaruh
biologis seperti hormon, tugas seks saat lahir, pengaruh lingkungan tempat hidup, dan
psikologis (Anonim, 2017).
Berikut adalah beberapa konsep keadilan gender menurut PowerPoint yang
ditayangkan oleh dosen mata perkuliahan TPB Unpad 2017 mengenai kesetaraan
gender:
1. Adil memiliki arti seimbang atau setara
2. Kesetaraan gender memiliki arti bahwa laki-laki maupun perempuan sama-
sama mendapatkan hak yang seimbang dengan kewajibannya
3. Konsep keadilan gender menuntut setiap orang untuk melakukan kewajiban
gender masing-masing dalam hubungan gender, tidak hanya berkaitan
dengan hak individu
4. Hubungan gender yang terjadi antara laki-laki dan perempuan adalah
hubungan yang bersifat saling melengkapi, bukan persaingan
5. Keadilan bagi laki-laki (suami) adalah mendapatkan haknya sesuai
pelaksanaan tanggung jawabnya terhadap perempuan (istri), sementara
keadilan bagi perempuan (istri) adalah mendapatkan haknya sesuai
pelaksanaan tanggung jawabnya terhadap laki-laki (suami).
2.2 Kesetaraan Gender Dalam Alkitab
Dalam Alkitab ada tertulis: “Maka Allah menciptakan manusia itu menurut
gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka” (Kej.1.27). Dalam Kejadian 2 : 18, disebutkan bahwa Allah
menciptakan laki-laki dan perempuan sepadan. Dari kedua ayat tersebut, dapat
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 6

disimpulkan bahwa laki-laki dan perempuan sama derajatnya karena keduanya sama-
sama diciptakan menurut gambar Allah. Allah tidak menciptakan laki-laki lebih tinggi
derajatnya daripada perempuan ataupun sebaliknya, keduanya adalah sepadan.
Dalam perjanjian baru, Yesus memberikan contoh konkret dalam menegakkan
kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan. Salah satu contohnya adalah ketika
Ia menyelamatkan perempuan berzina (Yoh.7.53-Yoh.8.11). Dalam peristiwa tersebut,
ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa seorang perempuan kepada Yesus.
Perempuan itu tertangkap basah ketika ia berbuat zina. Mereka lalu meminta pendapat-
Nya tentang hal itu. Mereka berkata bahwa menurut hukum Taurat, perempuan seperti
itu harus dilempari. Akan tetapi, Yesus berkata kepada mereka bahwa siapa pun yang
tidak berdosa, ia boleh melempari perempuan itu. Lalu mulailah orang-orang itu pergi
mulai dari yang tertua hingga Yesus tinggal seorang diri dengan perempuan itu. Ia lalu
mengampuni perempuan itu dan menyuruhnya untuk tidak berbuat dosa lagi.
Ketidakadilan gender pada peristiwa ini terlihat ketika para ahli Taurat dan orang Farisi
hanya membawa seorang perempuan saja untuk diadili. Padahal, perbuatan zina
dilakukan oleh laki-laki dan perempuan. Sudah jelas bahwa mereka membiarkan dan
tidak menghakimi laki-laki yang berzina itu. Alasannya karena mereka tertangkap
basah sedang berzina, sehingga pastinya pada saat perempuan itu tertangkap laki-laki
itu juga sedang berada di situ. Yesus mengatasi ketidakadilan yang menimpa
perempuan ini dengan membebaskannya dari hukuman dan mengampuninya.
2.3 Kasus Penyimpangan Kesetaraan Gender di Indonesia
2.3.1 Kekerasan dalam rumah tangga
KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga adalah salah satu contoh
penyimpangan konsep kesetaraan gender. KDRT hingga saat ini masih marak
terjadi di berbagai belahan dunia, seperti kasus KDRT yang saat ini angkanya
sedang meningkat di Australia, kasus KDRT di Inggris yang dilakukan oleh
paman dari istri pangeran William (Christiastuti, 2017), dan tak terkecuali
kasus KDRT di Indonesia, sebagai contoh adalah kasus KDRT David Noah
dengan Gracia Indri yang baru-baru ini hangat (Saputra, 2017). KDRT menjadi
salah satu masalah yang tak pernah luput dari masyarakat.
Menurut UU No.23 Tahun 2004, KDRT adalah setiap perbuatan terhadap
seseorang yang dapat menimbulkan penderitaan, baik dalam bentuk fisik,
seksual, psikologis, dan penelantaran. KDRT dapat terjadi karena masalah
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 7

dalam keluarga dan kurangnya kasih di dalam keluarga tersebut. KDRT


dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dalam keluarga terhadap
anggota keluarga yang lain. Biasanya KDRT dilakukan oleh suami terhadap
istri atau orang tua terhadap anaknya.
Ajaran Kristen tentunya menentang segala bentuk kekerasan di dalam
rumah tangga. Dalam Kolose ada tertulis: “Hai suami-suami, kasihilah isterimu
dan janganlah berlaku kasar terhadap dia” (Kol.3.19). Kitab yang ditulis oleh
Rasul Paulus ini memberi perintah secara spontan kepada suami agar
mengasihi dan tidak berlaku kasar terhadap istri, termasuk tidak melakukan
tindakan KDRT terhadap istri. Kemudian tertulis: “Hai bapa-bapa, janganlah
sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya” (Kol.3.21). Ayat tersebut
adalah larangan spontan bagi ayah agar tidak menyakiti anaknya. Kedua ayat
di atas adalah pedoman bagi seorang ayah tentang bagaimana seharusnya ia
berlaku terhadap keluarganya. Namun dalam keluarga, terjadi hubungan timbal
balik. Selain seorang ayah yang diperintahkan untuk mengasihi dan tidak
berlaku kasar terhadap keluarganya, istri pun diperintahkan untuk tunduk dan
menghormati suaminya (Kol.3.18) dan anak-anak juga diperintahkan untuk
menaati orang tua mereka (Kol.3.20). Itulah hubungan antar anggota keluarga
yang dikehendaki oleh Tuhan. Dengan demikian, KDRT adalah tindakan yang
menyimpang dari ajaran firman yang telah Tuhan berikan.
2.3.2 Pelecehan seksual terhadap TKW Indonesia
Belakangan ini, beredar berita tentang pelecehan seksual terhadap seorang
TKW Indonesia. Salah satunya adalah pelecehan yang dialami oleh seorang
TKW Indonesia yang tengah berada di Mekkah, Arab. Ia sudah beberapa kali
mengalami pelecehan seksual oleh majikannya, hingga akhirnya ia
memberanikan diri untuk merekam tindakan majikannya itu secara diam-diam,
untuk meminta pertolongan (Fikri, 2017).
Pelecehan seksual adalah perilaku pendekatan seseorang yang berkaitan
dengan seks, yang tidak diinginkan atau disetujui oleh orang lain (Anonim,
Pelecehan Seksual, 2017). Pelecehan seksual dapat terjadi di mana saja, baik di
tempat umum maupun di rumah atau tempat lain yang bersifat pribadi.
Biasanya, pelecehan seksual dilakukan oleh seorang laki-laki terhadap
perempuan, yang keduanya dalam kalangan remaja atau dewasa. Namun
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 8

belakangan ini, tak jarang ada pelecehan seksual yang dilakukan terhadap anak-
anak di bawah umur (pelecehan seksual terhadap anak). Seorang dapat
dikatakan melakukan tindakan pelecehan seksual jika melakukan hal-hal
berikut:
1. Menggoda mengenai hal-hal yang berkaitan dengan seks
2. Perkataan yang berkaitan dengan seks
3. Menyentuh dengan tujuan seksual
4. Memaksa seseorang untuk bersosialisasi (seperti pemaksaan terhadap
orang yang disukai untuk bertemu walaupun orang tersebut telah
menyatakan tidak mau)
5. Mengajak untuk melakukan suatu hal yang berkaitan dengan seks
Menurut ajaran Kristen, pelecehan seksual adalah suatu tindakan yang
tidak berkenan di mata Allah. Menurut Alkitab, orang yang melakukan
pelecehan seksual dianggap telah berzina. Tertulis dalam Matius 5:28, bahwa
siapa saja yang memandang seorang perempuan dan menginginkannya, ia telah
berzina di dalam hatinya. Artinya, manusia sangat mudah untuk jatuh ke dalam
perzinaan. Bahkan sebelum seseorang melakukan tindakan pelecehan seksual
terhadap orang lain, dikatakan ia telah berbuat zina di dalam hatinya.
Perlakukan majikan itu jelas-jelas merupakan pelecehan seksual dan ia telah
berzina. Allah telah memberi perintah kepada manusia untuk tidak berzina,
seperti yang tertulis di dalam Alkitab: “Jangan berzinah” (Ul.5.18), namun
tetap saja tidak sedikit orang-orang yang melakukan tindakan ini. Di dalam
Alkitab, tertulis bahwa seseorang tidak diperbolehkan untuk berhubungan
badan dengan orang-orang yang telah berzina. Berati jika orang yang berzina
itu memiliki suami atau istri, mereka harus diceraikan, karena jika tidak, suami
atau istri yang bersangkutan akan dianggap berzina juga. Orang yang telah
diceraikan pun tidak boleh kawin lagi, karena perzinaan yang telah dilakukan
akan menular ke orang lain (Mat.5.32). Maksudnya, dalam ajaran Kristen
tindakan perzinaan atau pelecehan seksual merupakan sesuatu yang tercela dan
tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tindakan tersebut mencerminkan sikap
tidak mengasihi sesama dan juga tidak mengasihi Tuhan.
Sebagai orang Kristen, hendaknya kita menjauhi segala bentuk perzinaan.
Namun bagaimana caranya jika dengan menginginkan saja kita telah berzina?
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 9

Hal ini merupakan hal yang selalu terjadi karena manusia sendiri telah jatuh ke
dalam dosa. Namun upaya yang dapat kita lakukan tak lain adalah selalu
mendekatkan diri kepada Tuhan dan melakukan introspeksi diri. Jangan pernah
lelah untuk meminta bimbingan dan arahan Tuhan karena sangat mudah bagi
manusia untuk tersesat dan jatuh ke dalam dosa. Selain itu, teruslah meminta
pengampunan kepada Tuhan atas dosa kita dan mintalah agar kita dikuduskan,
sehingga kita tidak mengulangi kesalahan yang kita lakukan.
2.3.3 Pernikahan anak di bawah umur
Badan Pusat Statistik dan UNICEF merilis laporan perkawinan anak di
Indonesia. Angka yang didapat cenderung tinggi, yaitu pernikahan anak di
bawa usia 18 tahun sekitar 23 persen. Namun, angka tersebut telah turun
sebesar tujuh persen selama tujuh tahun terakhir. Walaupun sudah turun, kasus
ini tetap harus dibenahi, karena kasus ini berakibat ke banyak hal. Sebagai
contoh, banyak perempuan di bawah usia 18 tahun yang harus putus sekolah
karena menikah. Hal ini berakibat semakin berkurangnya generasi muda kaum
perempuan guna membangun dan mengembangkan bangsa (Priherdityo, 2016).
Menurut pandangan agama Kristen, tidak disebutkan secara langsung
mengenai hal yang berhubungan dengan pernikahan anak di bawah umur.
Namun, agama Kristen mengajarkan bahwa pernikahan bukanlah sekedar
keinginan manusia. Pernikahan merupakan kehendak Tuhan yang sudah ada
lama sebelum manusia jatuh ke dalam dosa. Pernikahan dianggap sebagai janji
dalam agama Kristen, namun bukan sekedar janji antar manusia, melainkan
janji ilahi dengan Allah. Dengan demikian, janji tersebut melibatkan Allah,
tidak bisa dibatalkan, dan sifatnya seumur hidup. Ajaran Kristen menghendaki
agar Allah menjadi kepala dalam suatu keluarga Kristen. Karena dengan
demikian suatu ikatan dalam pernikahan dapat bertumbuh dan mampu
menghadapi berbagai macam rintangan. Namun kita masih sering mendengar
kasus perceraian yang terjadi di Indonesia. Hal itu terjadi karena Allah tidak
menjadi kepala di dalam keluarga tersebut. Orang tersebut menilai bahwa
dengan menikah mereka akan bahagia. Namun ketika sudah menikah, mereka
tidak bahagia dan akhirnya memutuskan hubungan pernikahan mereka. Hal
seperti inilah yang sebenarnya tidak diperbolehkan dalam pernikahan Kristen
(Rismawince, 2014).
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 10

Kesimpulannya adalah pernikahan menurut agama Kristen harus didasari


atas prinsip kasih, bukan paksaan, bukan nafsu, yang merupakan komitmen dan
janji ilahi dengan Allah yang tidak boleh diingkari atau dibatalkan, karena jika
mengingkarinya dianggap sebagai perbuatan zina (Mat.19.9).
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 11

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesetaraan gender adalah sesuatu yang dikehendaki oleh Allah. Pada mulanya,
Allah menciptakan manusia, baik laki-laki dan perempuan sepadan dan setara.
Keduanya sama-sama memiliki akal budi dan diciptakan menurut gambar Allah. Allah
tidak menjadikan laki-laki lebih tinggi derajatnya daripada perempuan, ataupun
sebaliknya. Dengan demikian, manusia tidak berhak merendahkan gender mana pun.
Allah menciptakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan sebagai keunikan.
Keduanya memiliki peran, tanggung jawab, kekurangan, dan kelebihan masing-
masing. Oleh karena itu, laki-laki dan perempuan hendaknya hidup untuk saling
membantu dan saling melengkapi, bukan untuk berkompetensi dan mendominasi satu
sama lain.
3.2 Saran
Walaupun berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah kesetaraan
gender, isu ini tidak pernah hilang dan selalu ada. Berbagai kasus seperti penganiayaan,
pelecehan seksual, kerap terjadi di lingkungan kita. Tugas kita sebagai orang percaya
adalah untuk menjadi garam dan terang dalam situasi yang menyedihkan ini. Namun
untuk menjadi sesuatu seperti itu tidaklah mudah mengingat lingkungan kita yang akan
memberi pengaruh kepada kita.
Oleh karena itu, mintalah selalu perlindungan dan pertolongan Tuhan. Janganlah
kita sombong dan yakin kepada pengertian sendiri. Selain itu, rajin-rajinlah melakukan
tindakan yang positif agar kita tidak terbiasa untuk melakukan tindakan yang negatif.
Usahakan untuk mendekatkan diri dengan kegiatan ibadah, karena di situlah kita akan
bertumbuh bersama orang lain di dalam Tuhan. Merekalah yang akan menegur dan
menasihati kita jika kita menyimpang dari firman-Nya. Jadikanlah Tuhan sebagai pusat
di dalam hidup kita.
KESETARAAN GENDER DI INDONESIA 12

Daftar Pustaka
Anonim. (2017, September 30). Pelecehan Seksual. Diambil kembali dari Wikipedia:
https://id.wikipedia.org/wiki/Pelecehan_seksual
Anonim. (2017, Oktober 3). Robert Stoller. Diambil kembali dari Wikipedia:
https://en.wikipedia.org/wiki/Robert_Stoller
Christiastuti, N. (2017, November 15). Diadili Atas KDRT, Paman Kate Middleton Akui
Tonjok Istrinya. Diambil kembali dari Detikcom:
https://news.detik.com/internasional/3728514/diadili-atas-kdrt-paman-kate-
middleton-akui-tonjok-istrinya
Fikri, M. R. (2017, Agustus 28). Kerap Dilecehkan, TKW Ini Rekam Aksi Bejat sang
Majikan. Diambil kembali dari HarianJogja:
http://m.harianjogja.com/baca/2017/08/28/kerap-dilecehkan-tkw-ini-rekam-aksi-
bejat-sang-majikan-846567
Priherdityo, E. (2016, Juli 23). Pernikahan Usia Anak Masih Marak di Indonesia. Diambil
kembali dari CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/gaya-
hidup/20160723074431-277-146515/pernikahan-usia-anak-masih-marak-di-
indonesia/
Rismawince. (2014, April 22). MAKALAH PERNIKAHAN DINI. Diambil kembali dari
Blogspot: http://rhy03.blogspot.co.id/2014/04/makalah-pernikahan-dini.html
Saputra, R. A. (2017, Desember 23). Gracia Indri Simpan Semua Bukti KDRT David
NOAH. Diambil kembali dari liputan6:
http://showbiz.liputan6.com/read/3204952/gracia-indri-simpan-semua-bukti-kdrt-
david-noah?source=search

Anda mungkin juga menyukai