Anda di halaman 1dari 7

Resume

Perkembangan Sistem Informasi dan Teknologi dalam Keperawatan

oleh :

Fitriyanti Rosyadi

NIM 172310101099

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2018
Seiring dengan adanya pekembangan sistem teknologi dan informasi
menyebabkan semua aktivitas manusia secara langsung dan tidak langsung
bergantung pada sistem teknologi dan informasi. dalam berkomunikasipun, manusi
juga memanfaat sistem informasi dengan menggunakan berbagai insrtumen/ alat
fisik (hardware), perintah atau prosedur pemrosesan informasi (software), saluran
komunikasi (jaringan) dan data yang disimpan (sumber daya data) (Anggareni,
2017).

Tentunya istilah sistem informasi sudah tidak asing lagi bagi kita. Sistem
terdiri dari beberapa komponen, unsur, atau variable yang teroganisir yang saling
bergantung dan berkaitan satu sama lain dengan satu tujuan yang sama (Sutabri, ).
Komponen dari suatu sistem bukan hanya sesuatu yang bersifat fisik namun juga
sesuatu yang bersifat abstrak dan konseptual misalnya misi, aktivitas, pekerjaan, dll
dimana berhubungan erat dengan lingkungan sekitarnya sebagai umpan balik
(Sutabri, 2012).

Sedangkan informasi sendiri merupakan data yang nantinya akan diolah


menjadi sesuatu yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya
(Hutahean, ).sumber utama dari informasi adalah data yang merupakan suatu
kejadian yang didasarkan pada kenyataan (Sutabri, 2012). Oleh karena itu informasi
memiliki fungsi yang beragam diantaranya yaitu sebagai sarana ddalam menambah
pengetahuan, dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil sebuah keputusan,
dan juga sebagai standar, aturan ukuran dan aturan keputusan untuk penentu untuk
membantu mencapai tujuan (Sutabri, 2012). Penyajian informasi harus didasarkan
pada tiga hal yaitu informasi harus akurat (accurate) dimana maksud dari informasi
yang diberikan harus berdasarkan fakta, tepat waktu (timeline)dimana penyampaian
informasi juga harus memperhatikan waktu karena jika informasi terlambat maka
akan berdampak berkurangnya nilai informasi tersebut, dan relevan (relevance)
dimana informasi mempunyai manfaat bagi penerimanya, lengkap dimana informasi
tersebut diberikan secara lengkap tanpa mengurangi sesuatu apapun, correctness
dimana informasi yang diberikan harus meiliki kebenaran, dan security dimana
informasi yang dihasilkan diperkirakan mendapatkan keuntungan nilai efektivitasnya
(Sutabri, 2012).

Sistem informasi adalah suatu sistem yang bersifat kombinasi teratur dari
orang, hardware, software, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang
bertujuan untuk mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan suatu informasi
(Anggraeni, ). Sistem informasi dapat berfungsi untuk meningkatkan aksesibilitas
data, mengetahui kebutuhan sehingga dapat menciptakan atau memperbaiki aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem, menetapkan investasi yang akan
diharapkan, dan lain sebagainya (Anggraeni, ). Sistem informasi yang baik
merupakan sistem informasi yang bersifat baru atau informasi yang diberikan belum
ada sebelumnya, tambahan artinya informasi yang diberikan bersifat menambahkan
dan meperlengkap informasi sebelumya, kolektif dimana informasi yang diberikan
dapat mengkoreksi informasi sebelumnya, penegas dimana informasi yang diberikan
dapat mempertegas informasi yang sudah ada (Anggraeni, ).

Sedangkan tekonolgi informasi dapat diartikan sebagai segala bentuk


teknologi yang diterapkan baik berupa perangkat keras maupun perangkat lunak
yang bertujuan untuk menyimpan, menganalisis, memproses dan mengirimkan
informasi yang meliputi kata-kata, bilangan, ataupun gambar (Anggraeni, ). Ada
banyak sekali contoh hasil penerapan teknologi di sekitar kita diantaranya adalah
mikrokomputer, CD-ROM, computer, laptop, Inotebook, dan masih banyak lagi.
Teknologi informasi memiliki banyak peranan dalam kehidupan karena teknologi
informasi dapat berperan untuk menggantikan peran manusia, memperkuat peran
manusia dengan menyajikan informasi suatu tugas, serta berperan dalam
restrukturisasi terhadap peran manusia (Anggraeni, ).

Teknologi informasi sebenarnya sudah ada sejak jaman pra sejarah, hal ini
dibuktikan dengan ditemukannya gambar-gambar pada dinding gua seperti gambar
berburu dan binatang buruannya. Saat masa sejarah, teknologi informasi hanya
digunakan oleh kalangan tertentu saja karena haarganya yang relative mahal.
Teknologi informasi berkembang sangat pesat, pada masa modern utamanya. Pada
masa ini, Samuel Morse mengembangkan telegraf yang digunakan untuk
mengirimkan informasi kode morse dari dua jarak yang berjauhan melalui kabel
penghubung. Selain itu berbagai alat teknologi informasi mulai banyak ditemukan
dan dikembangkan, seperti computer yang sebenarnya berasal dari pengembangan
mesin ketik. Komputer digital pertama dikenalkan oleh Howard Aiken dan dibuat
pada tahun 1951 kemudian dikembangkan pada tahun 1951. Seiring dengan
berjalannya waktu, ukuran komputer dapat diperkecil setelah ditemukannya resistor
pada tahun 1947 (Sobri dkk, )

Banyaknya peranan teknologi bagi kehidupan manusia mengakibatan


manusia tidak bisa lepas dari teknologi. Teknologi tidak hanya mempunyai dampak
yang positif bagi manusia, namun teknologi juga mempunyai dampak negatif bagi
kehidupan manusia. Dampak positif adanya perkembangan teknologi salah satunya
yaitu mempermudah komunikasi jarak jauh melalui telepon, handphone, ataupun e-
mail, mempermudah dalam mencari berbagai informasi terkini melalui televise, surat
kabar, majalah ataupun internet, serta masih banyak lagi dampak positif dari
teknologi yang mempermudah aktivitas manusia dalam bebagai aspek kehidupan
(Sobri dkk, ). Sedangkan dampak negative yang ditimbulkan dari adanya
perkembangan teknologi diantaranya yaitu adanya cyber crime atau pembajakan
kartu kedit, cyber porn atau aktivitas yang menyimpang terkait dengan seksual
berupa foto, video ataupun tulisan, dan pembajakan buku, CD, DVD dan VCD tanpa
adanya izin suatu karya cipta (Sobri dkk, ). Oleh sebab itu, penggunaan teknologi
hendaknya disikapi dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab.

Tidak hanya tekologi yang berkembang begitu pesat, sistem informasi juga
berkembang seiring dengan perubahan jaman. Sistem informasi juga berkembang
dalam berbagai bidang kehidupan, salah satunya dalam bidang kesehatan.
Berdasarkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN), sistem informasi kesehatan
merupakan dasar acuan untuk penyususnan kebijakan serta penyelenggaraan
pembangunan kesehatan (Diohatta, 2015). Sistem Informasi Kesehatan merupakan
suatu sistem yang terdiri dari perangakt, prosedur dan kebijakan untuk mengolah
dan menganilis informasi kesehatan secara sistematis dalam rangka pelayanan
kesehatan kepada masyarakat (Diohatta, 2015). Dengan adanya Sistem Informasi
Kseshatan yang menunjang dapat membantu pasien dalam melakukan kesehatan
dan pelayanan kesehatan, membantu dalam mendeteksi dan memantau masalah
kesehatan (Diohatta, 2015).

Perkembangan sistem informasi dan teknologi dalam bidang kesehatan


sudah banyak ditemukan. Banyaknya masalah kesehatan yang terjadi dan didukung
oleh perkembangan teknologi menjadikan dunia kesehatan semakin hari semakin
canggih. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya kemajuan dari berbagai aspek
dalam bidang kesehatan. Pemanfaatan teknologi yang dapat kita temukan yaitu
teknologi diasnotik berupa elektrokardiografi, computerized tomography,dan lain
sebagainya. Selain itu, teknologi dalam kesehatan juga dapat berupa teknologi
terapi seperti bedah laser dan juga dapat ditemukan dalam teknologi informasi
seperti sistem data digital, rekam medis, dokumentasi klinik, dan lain sebagainya
(Soemitro, 2016). Menurut WHO, perkembangan SIstem Informasi Kesehatan di
Indonesia dapat menunjang berbagai hal diantaranyasebagai penunjang upaya
kesehatan, penelitian dan pengembangan kesehatan, pembiayaan kesehatan,
sumber daya manusia, sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, manajemen
kesehatan serta pemberdayaan masyarakat (Soemitro, 2016).

Pengembangan sistem informasi kesehatan juga dapat dilihat dalam bidang


keperawatan seperti sistem manajemen keperawatan. perkembangan teknologi
menyakibatkan sistem manajemen keeprawatan berubah dari sebelumya. Sistem
manjamenen keperawatan sudah mulai meninggalkan sistem manual dan beralih
menggunakan komputerisasi. Tidak hanya itu saja, hampir semua bidang
keperawatan mmemiliki trend tersendiri yang memanfaatkan teknologi.

Pencatatan asuhan keperawatan melalui komputerisasi merupakan salah


satu program dari Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) (Kurniadi dkk,
2015). Sistem pencataatan asuhan keperawatan secara komputerisasi diharapkan
dapat membantu kinerja perawat dalam memberikan ashan keperawatan kepada
pasien. Proses pencatatan secara komputerisasi ini banyak memberikan manfaaat
diantaranya yaitu lebih menghemat waktu saat proses pencatatan karena proses
pencatatannya menggunakan checklist, data yang terekam lebih lengkap dan akurat
serta tersimpan aman dalam sistem, dan mempermudah perawat dalam mencari
data pasien (Kurniadi dkk, 2015).

Pencatatan data yang dilakukan meliputi empat proses asuhan keperawatan


yaitu pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi (Kurniadi dkk, 2015).
Pencataan ini dilakukan oleh perawat dengan memanfaatkan beberapa unit
computer yang terdapat pada setiap bangsal yang dilengkapi dengan software
SIMRS (Kurniadi dkk, 2015). Alur asuhan keperawatan dimulai saat pasien pertama
kali masuk dan mendaftar pada bagian administrasi. Kemudian pasien diarahkan
untuk melalukan pemeriksaan oleh dokter dan perawat, kemudian perawat mencatat
hasil pemeriksaan dalam formulir asuhan keperawatan pada sistem, dimana
sebelumnya perawat harus memasukkan nama dan password yang telah terdaftar
dalam database sistem (kurniadi dkk, 2015).

Bagian awal tampilan pada sistem pencatatan asuhan keperawatan secara


komputerisasi yaitu pengkajian yang terdiri dari data pribadi dan sosial pasien serta
data medis yang berhubungan dengan pengkajian awal seperti riwayat penyakit
keluarga, riwayat penyakit terdahulu, tanda-tanda vital, dan review pengkajian
persistem (Kurniadi dkk, 2015). Sedangkan tampilan pada proses perencanaan
meliputi diagnose keperawatan, tujuan tindakan keperawatan, dan rencana tindakan
keperawatan (Kurniadi dkk, 2015). Pada proses implementasi, data yang akan
didokumentasikan berupa tanggal dilakukannya tindakan keperawatan, pemberian
infus, obat ataupun terapi pada pasien (Kurniadi dkk, 2015). Sementara tampilan
terakhir pada pencatatan asuhan keperawatan secara komputerisasi yaitu evaluasi
yang berisi keadaan umum saat pasien masuk, mas perawatan, serta pasien pulang
seperti keadaan pasien saat dipulangkan (Kurniadi dkk, 2015).
DAFTAR PUSTAKA

Sutabri, T. 2012. Konsep Sitem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset

Hutahaean, J. 2014. Konsep Sistem Informasi. Sleman : Deepublish

Anggraeni, E. dan R. Irvani. 2017. Pengantar Sitem Informasi. Yogyakarta : Andi


Offset

Sobri, M., Emigawaty., N. R. Damayanti. 2017. Pengantar Teknologi Informasi –


Konsep dan Teori. Yogyakarta : ANDI

Diohatta, A. 2015. Sistem Informasi Kesehatan.


https://www.kompasiana.com/asnawiok/54fd1a38a33311111d50f878/sistem-
informasi-kesehatan .[Diakses pada 3 September 2018]

Soemitro, D. 2016. Tantangan e-Kesehatan di Indonesia. Jakarta : Pusat Data dan


Informasi. http://www.depkes.go.id/download.php?
file=download/pusdatin/buletin/Buletin-SIK-2016.pdf [Diakses pada 4
September 2018]

Kurniadi, A. dan L. Khanifatuzzahro. 2015 . Sistem Informasi Pencatatan Asuhan


Keperawatan Berbasis Elektronik di RSUD Kota Semarang Tahun 2015.
http://eprints.dinus.ac.id/17371/ [Diakses pada 4 September 2018]

Anda mungkin juga menyukai