Anda di halaman 1dari 3

DESINFEKSI DAN STERILISASI

Definisi Desinfeksi
Upaya untuk membunuh mikroba pathogen dengan menggunakan bahan kimia
pada jaringan hidup maupun benda mati namun tidak sampai ke spora.
Klorin 0,1% desinfeksi tingkat tinggi
Alkohol 90%
Natrium alkil benzene 15%
 Syarat desinfektan: memiliki spektrum luas, daya absorbs rendah pada alat,
tidak korosif pada metal, toksisitas rendah pada petugas, baunya tidak
menyengat.
 Dipengaruhi oleh beberapa faktor: Bahan organik yang terdapat pada alat,
dekontaminasi benda sebelumnya, konsentrasi desinfektan dan waktu
pajanan, suhu dan Ph pada proses desinfeksi
Definisi Sterilisasi
Proses yang dapat membunuh semua jenis mikroorganisme sampai pada tingkat
spora.
ANTISEPTIK
Alkohol 60%-90%
Kloroksilenol (detol)
Iodofor (7,5%-10%) betadine
Perbedaan Desinfeksi dan Sterilisasi
Sterilisasi dampat membunuh semua jenis mikroorganisme termasuk spora
sedangkan desinfeksi tidak.
Macam-macam desinfeksi
Sebelum desinfeksi lakukan fase dekontaminasi “membuang semua material yang
tampak pada benda” (perendaman dengan klorin 0,3% selama 10 menit, fase
pembersihan (pembersihan dengan deterjen, sabun, dan air).
Fase desinfeksi ad 3 cara :
1. Desinfeksi tingkat tinggi DTT: membunuh semua organisme kecuali spora
bakteri.
a. Menggunakan bahan kimia (klorin 0,1%, formaldehid 8%, Glutaraldehid
2%)
Merupakan desinfeksi tingkat rendah dan menengah, dapat dilakukan
dengan cara: semua alat direndam dalam desinfeksi selama 20 menit
setelah itu alat tersebut dibilas dengan air yang sudah direbus kemudian
dikeringkan di udara, simpan dalam container kering DTT.
b. Merebus
Merupakan desinfeksi tingkat tinggi, dilakukan dengan cara seluruh alat
harus terendam kemudian ditebus selama 20 menit dalam panci tertutup,
jangan menambah alat apapun ke air mendidih, simpan di container DTT
max 1minggu.
c. Mengukus
Merupakan desinfeksi tingkat tinggi, dilakukan dengan cara mengukus
alat-alat dalam waktu 20 menit, kecilkan api sehingga sampai tetap
mendidih, waktu dihitung saat uap mulai keluar, keringkan dalam
container DTT.
2. Desinfeksi tingkat sedang: membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali
spora bakteri
3. Desinfeksi tingkat rendah: membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan
beberapa jamur tetapi tidak membunuh mikroorganisme yang resisten seperti
basil tuberkel dan spora bakteri
Macam-macam sterilisasi
1. Mekanik (filtrasi)
a. Sterilisasi dengan penyaringan: Dilakukan untuk mensterilisasi cairan
yang mudah rusak jika terkena panas atau mudah menguap. Pori-pori
saringan 0,22-0,45 mikron caranya dengan disedot dengan mompa
vacuum, ditekan seperti jarum suntik, ditekan dengan gaya sentrifugasi.
2. Fisik
a. Pemanasan dengan api: Membakar alat dengan api secara langsung.
Contoh jarum inokulum, pinset.
b. Steriliasi Uap: Dilakukan dengan autokla (15 psi dan suhu 121 derajat C
selama 15menit) menggunakan uap air dalam tekanan sebagai
pensterilnya. Mekanisme penghancuran bakteri oleh uap air panas adalah
karena terjadinya denaturasi dan koagulasi beberapa protein esensial dari
organisme.
c. Sterilisasi Panas kering: Dilakukan dengan menggunakan oven pensteril,
panas kering kurang efektif untuk membunuh mikroba dibandingkan uap
air panas maka metode ini memerlukan waktu dan temperatu yang lebih
(160-170 derajat C, waktu 1-2jam) alat dengan bahan seperti karet plastic
tidak bisa digunakan. Umumnya digunakan untuk senyawa yang tidak
efektif untuk dilakukan Uap air panas
d. Sterilisasi gas: Digunakan dalam pemaparan gas atau uap, biasanya
digunakan untuk bahan yang tidak bisa difiltrasi, tidak tahan panas dan
tidak tahan radiasi.
e. Sterilisasi dengan radiasi: Radiasi sinar gama atau partikel electron dapat
digunakan untuk mensterilkan jaringan yang telah diawatkan maupun
jaringan segar. Untuk jaringan yang dikeringkan secara liofilisasi
sterilisasi radiasi dilakukan pada temperature kamar dan tidak mengubah
struktur jaringan, tidak meninggalkan residu dan sangat efektif untuk
membunuh mikroba dan virus samapi batas tertentu. Sterilisasi jaringan
beku dilakukan pada sunu -40 derajat C.
3. Kimia
a. Prinsip membunuh mikroba melalui reaksi kimia menggunakan proses
reproduksi mikroba. Menggunakan etilen oksida maupun formaldehid

Anda mungkin juga menyukai