Oleh :
ADI FIRMANSYAH
103402204
ABSTRAK
Di Bawah Bimbingan:
Lucky Radi Rinandiyana
Dian Kurniawan
The objective of this research is know and analyze the factors that affect Haryati
Bordir product quality through preventive maintenance, and breakdown maintenance.
The research methode used was causality method. Techniques of data collection
using interviews and literature study. The data used are the finacial statement. Data
analysis techniques using path analysis.
Based on the research results show that product preventive maintenance and
breakdown maintenance had partial effect to Haryati Bordir product quality.
Simultaneously preventive maintenance and breakdown maintenance also have a
significant effect to Haryati Bordir product quality.
PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia bisnis dewasa ini berkembang sangat pesat. Banyak
perusahaan mengalami persaingan yang sengit dalam menjalankan kegiatan
usahanya, hal tersebut terjadi untuk mendapatkan posisi dalam persaingan.
Tentunya ketika perusahaan unggul dalam persaingan, akan berdampak pada
peningkatan jumlah konsumen dan laba operasi perusahaan pun akan meningkat.
Namun dalam menciptakan peningkatan tersebut perusahaan harus mampu
meningkatkan nilai dari produk yang dihasilkan.
Dalam rangka peningkatan nilai suatu produk tentunya harus diimbangi
dengan perbaikan kualitas yang dilakukan oleh perusahaan. Pada saat ini ada
kalanya konsumen tidak lagi memperdulikan masalah harga suatu produk selama
kualitas yang dihasilkan bermutu baik dan mampu menciptakan kepuasan pada diri
konsumen. Oleh karena itu perusahaan harus mampu berfikir keras bagaimana
caranya agar perusahaan mampu menciptakan produk yang berkualitas baik.
Menurut Suyadi Prawirosentoso (2007 : 5), kualitas produk adalah keadaan
fisik, fungsi, dan sifat suatu produk bersangkutan yang dapat memenuhi selera dan
kebutuhan konsumen dengan memuaskan sesuai dengan nilai uang yang telah
dikeluarkan. Sehingga jelas bahwa kualitas produk harus mampu memenuhi
kebutuhan konsumen. Dan tentunya kualitas produksi yang baik akan dihasilkan
dari proses produksi yang baik dan sesuai dengan standar kualitas yang telah
ditetapkan oleh perusahaan berdasarkan kebutuhan pasar.
Dalam menciptakan suatu produk, perusahaan tentunya tidak akan lepas
dari proses produksi. Produk yang berkualitas dihasilkan dengan proses produksi
yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Proses produksi
merupakan cara, metode dan teknis dalam menciptakan atau menambah kegunaan
barang dengan menggunakan sumber-sumber produksi (tenaga kerja, mesin, bahan-
bahan, dana). Empat macam komponen sumber produksi tersebut saling terkait dan
mempunyai kontribusi pada proses produksi. Proses produksi dapat berjalan lancar
apabila bahan baku tersedia secara cukup dan tersedianya tenaga kerja yang
terampil serta mesin yang siap dioperasikan.
Sebagai salah satu faktor produksi, mesin perlu dipelihara dengan baik dan
dirawat secara rutin supaya terhindar dari berbagai kerusakan yang dapat
mempengaruhi kualitas produk. Mesin merupakan salah satu faktor produksi yang
dapat menentukan kelancaran suatu proses operasi. Agar proses operasi berjalan
secara efisien maka mesin yang membantu dalam proses operasional haruslah dapat
tetap digunakan dengan baik. Dalam usaha untuk dapat mempergunakan terus
peralatan atau fasilitas tersebut agar kontinuitas operasi tetap terjamin, maka
dibutuhkan pemeliharaan (maintenance).
Menurut Sofyan Assauri (2008:133) mengatakan Maintenance adalah
kegiatan untuk memelihara atau menjaga fasilitas atau peralatan produksi/operasi
dan mengadakan perbaikan atau penyesuian atau penggantian yang diperlukan agar
terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai apa yang
direncanakan.
Haryati Bordir Tasikmalaya adalah perusahaan yang berjalan dibidang
fashion muslim, yang seluruh kegiatanya ditujukan untuk mencapai keuntungan
melalui produk yang dihasilkannya. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam
pakaian bordir muslim baik pria maupun wanita seperti gamis dan baju koko.
Dalam proses produksinya, Haryati Bordir Tasikmalaya ini sudah
menggunakan teknologi modern (mesin). Penggunaan mesin-mesin yang modern
memang sangat membantu untuk efektivitas dan efisiensi operasi, tetapi dalam
penggunaan mesin-mesin tersebut menimbulkan suatu permasalahan baru yaitu bila
terjadi kerusakan maka akan menghambat proses operasi perusahaan.
Sering kali hasil produksinya ditemukan ketidaksesuaian antara produk
yang dihasilkan dengan yang diharapkan, dimana kualitas produk yang dihasilkan
tidak sesuai dengan standar, atau dengan kata lain produk yang dihasilkan
mengalami kerusakan/produk cacat. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor, baik
dari yang berasal dari bahan baku, tenaga kerja maupun kinerja mesin yang
digunakan dalam proses produksi tersebut.
Seperti halnya perusahaan Haryati Bordir Tasikmalaya yang sebagian besar
proses produksinya menggunakan mesin maka perbaikan mesin (maintenance) ini
harus dilakukan agar proses produksi tetap berjalan dengan lancar dan
menghasilkan kualitas produk yang sesuai dengan standar perusahaan.
Dengan dilakukannya kegiatan pemeliharaan oleh perusahaan, tentunya Haryati
Bordir Tasikmalaya akan mampu menciptakan suatu produk dengan kualitas yang lebih
baik. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merasa tertarik untuk meneliti lebih
lanjut mengenai bagaimana pengaruh pemeliharaan mesin terhadap kualitas produk
pada perusahaan Haryati Bordir Tasikmalaya. Maka dari itu, hasil penelitian tersebut
akan dituangkan dalam skripsi dengan judul “Pengaruh Pemeliharaan Mesin
Terhadap Kualitas Produk pada Haryati Bordir Tasikmalaya”.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan adalah survey, menurut Gima Sugima
(2008:135): “Penelitian dengan cara mengajukan pernyataan kepada orang – orang atau
subjek dan merekam jawaban tersebut untuk kemudian dianalisis secara kritis”.
Operasionalisasi Variabel
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan, maka
perlu dipahami sebagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah
yang termuat dalam operasional variabel penelitian.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dikelompokan menjadi dua, yaitu :
1. Variabel bebas atau independent (X), yaitu variabel yang mempengaruhi
variabel yang tidak bebas. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah Pemeliharaan Berkala (X1) dan Pemeliharaan Korektif sebagai (X2).
2. Variabel tidak bebas atau dependent (Y), yaitu variabel yang dipengaruhi oleh
variabel bebas. Yang menjadi varibel dependent dalam penelitian ini adalah
Produktivita
Tabel Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Biaya Pemeliharaan
Berkala (X1)
Kualitas Produk
(Y)
BiayaPemeliharaan
Perbaikan (X2)
Gambar 3.3
Paradigma Penelitian
Keterangan:
byxi
= Koefisiensi regresi dari variabel X i terhadap variabel Y
Pengujian Hipotesis
Pengujian secara keseluruhan mengetahui ada tidaknya pengaruh Xi terhadap Y
digunakan uji F. Adapun kriteria hipotesis secara simultan sebagai berikut:
H0 : PYXi = 0, secara keseluruhan variable pemeliharaan berkala (preventive
maintenance) dan pemeliharaan perbaikan (breakdown
maintenance) tidak mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
variabel produktivitas di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya.
Ha : sekurang-kurangnya ada sebuah PYXi ≠ 0,
berarti secara keseluruhan variable pemeliharaan berkala (preventive maintenance)
dan pemeliharaan perbaikan (breakdown maintenance) mempunyai pengaruh yang
berarti terhadap variabel produktivitas di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya.
Dengan derajat kebebasan df1=k -1 dan df2=n – k dan tingkat kepercayaan 95% atau
α = 0.05. Dimana k adalah jumlah variabel (bebas + terikat) dan n adalah jumlah
observasi/sampel, maka :
H0 diterima jika sig. >alpha (0.05)
H0 ditolak jika sig.<alpha(0.05)
Pengujian keberartian koefisien jalur secara parsial digunakan uji tKriteria Hipotesis
secara parsial:
H01 : Tidak terdapat pemeliharaan berkala (preventive maintenance) terhadap
produktivitas di Tee Jay WaterparkTasikmalaya.
Ha1 :Terdapat pengaruh pemeliharaan berkala (preventive maintenance) terhadap
produktivitas di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya.
H02: Tidak terdapat pengaruh pemeliharaan perbaikan (breakdown maintenance)
terhadap produktivitas di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya.
Ha2: Terdapat pengaruh pemeliharaan perbaikan (breakdown maintenance)
terhadap produktivitas di Tee Jay Waterpark Tasikmalaya.
Dengan derajat kebebasan (df) = k dan (n-k-1) dan tingkat kepercayaan 95% atau α
= 0.05, maka :
H0 diterima jika alpha (0,05) <sig
H0 ditolak jika sig>alpha (0,05)
Untuk mempermudah perhitungan dalam penelitian ini digunakan program SPSS
16.0
Besarnya Biaya
No. Bulan
(Rp)
1 Januari 2013 4.750.000
2 Pebruari 4.920.000
3 Maret 4.800.000
4 April 5.000.000
5 Mei 4.900.000
6 Juni 5.170.000
7 Juli 5.300.000
8 Agustus 5.175.000
9 September 4.975.000
10 Oktober 4.700.000
11 November 5.430.000
12 Desember 5.100.000
13 Januari 2014 5.100.000
14 Februari 4.865.000
Sumber : Haryati Bordir Tasikmalaya
Besarnya Biaya
No. Bulan
(Rp)
1 Januari 2013 6700000
2 Pebruari 6700000
3 Maret 6700000
4 April 7000000
5 Mei 7000000
6 Juni 7000000
7 Juli 7000000
8 Agustus 7000000
9 September 7000000
10 Oktober 7000000
11 November 7000000
12 Desember 7000000
13 Januari 2014 7300000
14 Februari 7300000
Sumber : Haryati Bordir Tasikmalaya
Banyaknya
Harga Jumlah
No. Bulan Produk
Pokok (Rp)
Cacat
1 Januari 21012 26 47.000 1.222.000
2 Pebruari 25 47.000 1.175.000
3 Maret 26 47.000 1.222.000
4 April 29 47.000 1.363.000
5 Mei 30 47.000 1.410.000
6 Juni 27 47.000 1.269.000
7 Juli 25 47.000 1.175.000
8 Agustus 28 47.000 1.316.000
9 September 30 47.000 1.410.000
10 Oktober 29 47.000 1.363.000
11 November 20 47.000 940.000
12 Desember 24 47.000 1.128.000
13 Januari 2013 33 47.000 1.551.000
14 Fabruari 29 47.000 1.363.000
Sumber : Haryati Bordir Tasikmalaya
Ɛ
Pyx1x2
X1 -0.631
0.641
rx1x2
0.301 Y
X Pyx2x2
2 0.665
Gambar 4.1
Hubungan Struktural antara Variabel X1,X2 Terhadap Y
Pengaruh secara simultan dapat dilihat pada tabel di bawah ini, dimana total
pengaruh dari variabel X atau R 2 sebesar 0,588 artinya jika pemeliharaan berkala (X1)
dan pemeliharaan perbaikan (X2) bersama-sama meningkat atau memberikan dampak
positif, maka kualitas produk (Y) pun akan memberikan dampak positif atau meningkat
pula. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung
Antara Preventive Maintenance (X1), Breakdown Maintenance (X2),
dan Kualitas produk (Y)
No Nama Variabel Formula Hasil
1 Pemeliharaan Berkala
a. Pengaruh Langsung X1
(-0,631)(-0,631) 0,3981
Tehadap Y
b. Pengaruh Tidak Langsung X1 (-0,631)(
-0,1263
Melalui X2 0,301)(0,665)
Pengaruh X1 Total Terhadap Y 0,3981- 0,1263 0.2718
2 Pemeliharaan Perbaikan
c. PengaruhLangsung X2Tehadap
(0,665)(0,665) 0,4422
Y
d. Pengaruh Tidak Langsung X2
(0,665)(0,301)(-0,631) -0,1263
Melalui X1
Pengaruh X2 Total Terhadap Y 0,4422 - 0,1263 0.3159
(1) (2) (3) (4) (5)
Total Pengaruh X1, X2 terhadap
0.2718 + 0.3159 0,588
Y
Pengaruh lain yang tidak
1 – 0,588 0,412
diteliti
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemeliharaan berkala (Preventive Maintenance) oleh perusahaan Haryati
Bordir Tasikmalaya dilaksanakan, meskipun hampir setiap hari sebelum jam
opersi perusahaan melakukan pengecekan pada mesin yang digunakan
seperti mengecek mur yang kendor, benang yang tidak terpasang dengan
baik, dan system pengaturan yang dipakai selalu diperhatikan agar tidak
terjadi kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan operasi. Namun kegiatan ini
perlu ditingkatkan demi menunjang terciptanya kualitas produk yang lebih
baik.
2. Pemeliharaan perbaikan (breakdown maintenance) yang dilakukan oleh
perusahaan Haryati Bordir Tasikmalaya telah dilaksanakan dengan baik,
dapat dilihat dari jumlah kerusakan yang terjadi masih tergolong sedikit.
Namun meski demikian perusahaan harus tetap memperhatikan mesin mana
yang perlu perbaikan.
3. Kualitas produk di Haryati Bordir Tasikmalaya sudah termasuk sesuai
dengan SOP perusahaan, dimana jumlah produk rusak yang ada sangat
sedikit dibandingkan dengan jumlah produk yang dihasilkan
4. Secara simultan dan parsial pemeliharaan berkala (Preventive Maintenance)
dan pemeliharaan perbaikan (breakdown maintenance) berpengaruh
terhadap kualitas produk pada Perusahaan Haryati Bordir Tasikmalaya.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan padaPerusahaan Haryati Bordir Tasikmalaya
adalah sebagai berikut :
1. Pemeliharaan berkala (preventive maintenance) dan pemeliharaan perbaikan
(breakdown maintenance) yang telah dilakukan di Haryati Bordir
Tasikmalaya pada dasarnya telah terlaksana. Hal ini dapat dilihat dari
besarnya pengaruh yang diberikan terhadap produktivitas perusahaan. Akan
tetapi alahkah baiknya apabila hal tersebut terus ditingkatkan.
2. Perusahaan Haryati Bordir Taasikmalaya harus lebih meningkatkan
pemeliharaan berkala (preventive maintenance) agar dapat meminimalkan
biaya pemeliharaan perbaikan (breakdown maintenance).
3. Kualitas produk yang dihasilkan sudah sesuai dengan SOP (standard
operating procedure) perusahaan, namun perusahaan harus lebih mampu
mengurangi kerusakan yang mungkin terjadi pada produk yang dihasilkan
dan bahkan mampu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan menjadi
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Revisi. Jakarta : LP-
FEUI.
Ekaputra, M. Barry. 2013. “Pengaruh Desain Produk dan Desain Proses Terhadap
Kualitas Produk di pocket22 tasikmalaya”. Jurnal Universitas Siliwangi
Tasikmalaya. Vol. 1 Tasikmalaya.
Gasperz, Vincent, 2004. Manajemen Kualitas Penerapan Konsep-Konsep Kualitas
Dalam Bisnis Total, Cetakan Pertama, Jakarta: Binarupa Aksara.
Handayani. 2004. “Pengaruh Pelaksanaan Maintenance Terhadap Jumlah Produksi
pada CV. Indonesia Meubel Mojokerto”. jurnal Universitas Merdeka Malang.
Vol. 1 Malang
Heizer, Jay dan Barry Render. 2001. Manajemen Operasi. Edisi ke sembilan. Jakarta:
Salemba Empat.
Manahan P. Tampubolon, 2004, Manajemen Operasional, Jakarta : Penerbit Ghalia
Indonesia
Sugiyono. 2003. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Ketiga, CV. Bandung : Alfabeta.
Suliyanto, 2009. Praktikum Analisis Statistik. Program Pascasarjana Magister Sains
Ekonomi Manajemen UNSOED Purwokerto.
Umar, Husain. 2003. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka.
Yunus. 2005. “Analisis Pengaruh Perbaikan dan Penggantian Komponen Mesin
Terhadap Jumlah Produksi pada PR. Valas Malang”. Jurnal Universitas
Brawijaya Malang. Vol. 1 Malang.
http://www.scribd.com/doc/60145040/Analisis-ian-Kualitas-Produk
http://www.elib.unikom.ac.id/download.php?id=179340
http://www.wikipedia.com/pemeliharaan
http://www.p2mmesin./artikel/.com