Anda di halaman 1dari 26

STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL PADA NY.

C
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARIUM DI RUANG BURANGRANG VI RS
TNI DUSTIRA TK II CIMAHI BANDUNG

Disusun Oleh:

Nama : Abdul Aziz

NIM : 4003160021

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN

STIKES DHARMA HUSADA BANDUNG

TAHUN AKADEMIK 2018-2019


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat-
Nya penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus ini, serta sholawat dan salam penulis haturkan kepada
Rasulullah SAW, yang telah membawa ke alam yang penuh cahaya ilmu saat ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan studi kasus dengan judul “Asuhan keperawatan pada Ny,C G1 P0 A0
dengan keadaan ibu Hiperemesis Gravidarum”. Dengan lokasi pengambilan kasus di ruang
burangrang VI Di Rumah Sakit Dustira Cimahi Laporan ini di susun dalam rangka menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang telah di peroleh selama mengikuti pendidikan di Program Studi
Keperawatan Studi Kasus ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, dan arahan dari semua
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Penulis juga megucapkan
terimakasi kepada :

1. Kusila Devia Rahayu,S.Kp.,M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.,Mat, Sebagai dosen pembimbing yang telah banyak


memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan Studi Kasus ini.
2. Ibu R.Nety Rustikayanti S.Kp.,M.Kep Selaku sub bagian Keperawatan
3. Ns. R. Bayu Kusumah, M. Kes. AIFO Selaku Kaprodi Diploma Tiga Keperawatan

Cimahi, 16 November,2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan
berakhir sampai permulaan persalinan . Manuaba, 2008)
Hiperemesis jarang menyebabkan kematian, namun angka kejadiannya masih cukup tinggi . Hampir 25%
paien hiperemesis gravidarum di rawat inap lebih dari 1 kali. Terkadang , kondisi hiperemesis yang
terjadi terus-menerus dan sulit untuk sembuh membuat pasien depresi. Pada kasus-kasus ektrim, ibu
hamil bahkan dapat merasa ingin melakukan terminasi kehamilan (J Indon Med Assoc, 2011)
Angka kejadian hiperemesis gravidarum memanglah tidak besar , hanya berkisar 4 dari 1000
kehamilan, namun apabila hiperemesis gravidarum tidak mendapatkan penatalaksanaan dengan segera
akan berdampak buruk bagi bayi seperti terjadinya IUGR dan berdampak buruk bagi ibu seperti
terjadinya gangguan pada hati, jantung, otak, maupun ginjal. (J Indon Med Asecc, 2011)
Menurut Word Health Organization (WHO) Jumlah kejadian hiperemesis gravidarum mencapai 12,5
dari jumlah seluruh kehamilan di dunia. Mual dan muntah dapat mengganggu dan membuat
ketidakseimbangan cairan pada jaringan ginjal dan hati menjadi nekrosis (WHO, 2013)
Berdasarkan hasil penelitian di indonesia diperoleh data ibu dengan hiperemesis gravidarum mencapai
14,8 % dari seluruh kehamilan , keluhan mual dan muntah terjadi pada 60-80% primigravida. Satu
diantara seribu kehamilan gejala-gejala menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena
meningkatnya kadar hormon estrogen dan Hormon Chorionic Gonadotropin (HCG) dalam serum
perubahan fisiologis kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau
pengosongan lambung yang berkurang (Depkes RI,2013)

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah
Sakit Dustira Cimahi
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilakukannya asuhan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui data subjektif pada Ny. C usia 21 tahun G1 P0 A0 Usia kehamilan 12 minggu
dengan Hiperemesis Gravidarum
1
2. Untuk mengetahui data objektif pada Ny. C usia 21 tahun G1 P0 A0 Usia kehamilan 12 minggu dengan
Hiperemesis Gravidarum
3. Untuk dapat menegakkan analisa pada Ny.C usia 21 tahun G1 P0 A0 Usia kehamilan 12 minggu dengan
Hiperemesis Gravidarum

Untuk mengetahui dan melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny.C usia 21 tahun G1 P0 A0 Usia
kehamilan 12 minggu denga Hiperemesis Gravidarum

1.3. Manfaat

Adapun maanfaat dari penulisan ini diharapkan :


a. Bagi Penulis
Dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat dijadikan bahan penulisan lebih
lanjut sebagai dasar untuk peningkatan penerapan ilmu keperawatan pada pasien dengan masalah
kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan Hyperemesis
gravidarum.
b. Bagi pendidikan keperawatan
Menjadi bahan masukkan dalam kegiatan peroses belajar mengajar tentag Asuhan keperawatan dengan
masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan
Hiperemesis Gravidarum
c. Bagi pelayanan kesehatan
Memberi informasi dan membantu meningkatkan kesehatan dalam upaya pencegahan masalah
kebutuhan dasar gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh denga hiperemesis
gravidarum
d. Bagi Klien
Keperawatan ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah kebutuhan dasar gangguan pemenuhan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh dengan hiperemesis gravidarum.

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI

Mual (nausea) dan muntah (emesi gravidarum) Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah
berlebihan pada ibu hamil sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan
membahayakan hidupnya. (Manuaba 2001)
Hipermesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa
hamil , yang menyebabkan dehidrasi , ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan
kehilangan berat badan. (lowdermilk, 2004)
Hiperemesis gravidarum adalah mual (nausea) dan muntah sebagai suatu gejala yang wajar yang terjadi
pada kehamilan trimester , 6 minggu kehamilan mual biasanya terjadi pada pagi hari dan gejala ini
biasanya berlangsung 10 minggu

2.2 ETIOLOGI
1. Tingginya tingkat estrogen dan hypertyridisme karena meningkatnya HCG
2. Faktor psikologis
3. Ambivalence dan konflik menjadi ibu, perubahan boddy image.
Penyebab Hipermesis gravidarum belum diketahui secara pasti
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan
1. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan
ganda, Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan
bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon khorionik
gonadotropin dibentuk berlebihan
2. Faktor organik : karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
akibat hamil sertaresistensi yang menurun dari pihak ibu
3. Faktor psikologi : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan ,rasa takut terhadap kehamilan
dan persalinan , takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya.
4. Faktor endokrin lainnya, hipertiroid, diabetes dan lain-lain
3
2.3 PATOFISIOLOGI

Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa yang terjadi pada
trimester 1. Bila terjadi terus menerus dapat mengakibatkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit
dengan alkoholis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah
ketosis dengan tertimbnnya asam aseto-asetik,, asam hidroksida butirik, dan aseton dalam darah.
Muntah menyebabkan dehidrasi , sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang . Natrium dan
klorida darah turun, selain itu dehidrasi menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan
berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit ,dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung.

PATHWAY HIPERMESIS GRAVIDARUM


Faktor alergi Faktor predisposisi Peningkatan estrogen

Emesis
Penurunan pengosongan

Gravidarum lambung

Penyesuaian Komplikasi Peningkatan tekanan gaster

Hiperemesis Gravidarum

Intake nutrisi
Menurun Kehilangan cairan berlebih

Gangguan Nutrisi

Kebutuhan Tubuh
Pengeluaran nutrisi Dehidrasi
Berlebihan

Cairan ekstra seluler Hemokonsentrasi


Dan plasma

Gangguan Aliran darah ke


Keseimbangan Cairan jaringan
dan Elektrolit menurun

Metabolisme intra Perfusi jaringan

Sel menurun otak

Otot lemah

Kelemahan tubuh Penurunan kesadaran

Intoleransi
Aktivitas

3.4. MANIFESTASI KLINIS


1. Tingkat I
a. Muntah terus menerus sehingga menimbulkan :
1. Dehidrasi : turgor kulit turun
2. Nafsu makan berkurang
3. Berat badan turun 5
4. Mata cekung dan lidah kering
b. Epigastrium nyeri karena asam lambung meningkat dan terjadi regurgitas ke esopagus
c. Nadi meningkat dan tekanan darah turun
d. Frekuensi nadi sekita 100x/menit
e. Tampak lemah dan lemas
2. Tingkat II
a. Dehidrasi semakin meningkat akibatnya :
1. Turgor kulit makin turun
2. Lidah kering dan kotor
3. Mata sedikit cekung dan sedikit ekterik
b. Kardiovaskuler
1. Frekuensi nadi semakin cepat >100x/menit
2. Nadi kecil karena volume darah turun
3. Suhu badan meningkat
4. Tekanan darah turun
c. Liver
Fungsi hati terganggu sehingga menimbulkan icterus
d. Ginjal
Dehidrasi menimbulkan gangguan fungsi ginjal yang menyebabkan :
1. Oliguria
2. Anuria
3. Terdapat timbunan benda keton aseton dapat tercium dalam hawa pernafasan
e. Kadang-kadang muntah bercampur darah akibat ruptur esofagus dan pecahnya mukosa lambung
pada sindrom mallori weiss
3.Tingkat III

a. Keadaan umum lebih parah

b. Muntah berhenti

c. Sindroma mallory weiss

d. Keadaan kesadaran makin menurun hingga mencapai somnolen atau koma

e. Terdapat ensefalopati wemiche : 6


1. Nistagmus

2. Diplopin

3. Gangguan mental

f. Kardiovaskuler

Nadi kecil dan tekanan darah menurun , dan temperatur meningkat

g.Gasorintetinal
1. Ikterus semakin berat
2. Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin
tajam
h. Ginjal
Oliguria semakin parah dan menjadi anuria

2.5 KOMPLIKASI
 Dehidrasi
 Ikterik
 Takikardi
 Alkalosis
 Kelaparan
 Menarik diri, depresi
 Suhu tubuh meningkat
 Gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga

2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG


 USG (Dengan menggunakan waktu yang tepat)
 Urinalisis : kultur mendeteksi bakteri. BUN
 Pemeriksaan fungsi hepar :AST,ALT, dan kadar LDH

7
2.7 Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d pengeluaran nutrisi yang berlebihan dan intake
kuran
b. Gangguan keseimbangan cairan dan elekrolit b.d kehilangan cairan
c. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum

1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d pengeluaran nutrisi yang berlebihan dan intake
kurang
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam di harapkan knutrisi klien dapat
a. Mengikuti diet yang di anjurkan
b. Mengonsumsi suplemen zat besiakhir /vitamin sesuai resep
c. Menunjukan penambahan berat badan yang sesuai (biasanya 1,5 kg pada akhir trimester pertama
)
Intervensi
a. Awasi asupan nutrisi dulu / sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam perhatikan rambut, kulit
dan kuku.
b. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi
c. Timbang berat badan klien , pastikan berat badan pregravida biasanya. Berikan informasi tentang
penambahan prenatal yang optimal
d. Pantau kadar hemoglobin dan hematokrit serta tanda-tanda vital
e. Berikan diet yang sesuai dengan kondisi klien

2. Gangguan Keseimbangan Cairan Dan Elektrolit b.d kehilangan cairan


Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien dapat
a. Mengidentifikasi dan melakukan tindakan untuk menurunkan frekuensi dan keparahan
mual/muntah
b. Mengonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
c. Mengidentifikasi tanda-tanda dehidrasi yang memerlukan tindakan

8
Intervensi

a. Tentukan frekuensi /beratnya mual / muntah


b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain (misalnya ulkus peptikum , gastritis, kolesitis)
c. Anjurkan klien mempertahankan masukan / keluaran , tes urine dan penurunan berat badan setiap
hari
d. Kaji suhu dan turgor kulit, membrane mukosa, tekanan darah (TD), suhu, masukan / keluaran, dan
berat jenis urine timbang berat badan klien dan bandingan dengan standar
e. Anjurkan peningkatan masukan minimal berkarbonat, makan enak kali sehari dengan jumlah sedikit
dan makanan tinggi karbohidrat (misalnya popcron, roti kering sebelum bangun tidur

3. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum


Tujuan : Setelah di lakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, di harapkan klien dapat
a. Melaporkan peningkatan rasa sejahtera / tingkat energi
b. Mendemontrasikan peningkatan aktivitas fisik yang dapat diukur

Intervensi
a. Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas , misal : perubahan tekanan darah, ataufrekuensi denyut
jantung / pernafasan
b. Buat tujuan aktivitas realitis dengan pasien
c. Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat . Jadwalkan aktivitas untuk periode
bila pasien mempunyai banyak energi. Libatkan pasien / orang terdekat dalam perencanaan jadwal
d. Berikan latihan rentang gerak pasif / aktif pada pasien yang terbaring ditempat tidur
e. Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah , singkirkan perabotan, bantu ambulasi
f. Berikan oksigen suplemen sesuai indikasi
g. Rujuk pada terapi fisik / okupasi

9
BAB III
TINJAUAN DAN PEMBAHASAN KASUS

3.1 Pengumpulan Data

1. Identitas Pasien
Nama : Ny.C
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 21 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Suku/Bangsa : Sunda
Status Perkawinan : Menikah
Golongan Darah : Tidak Diketahui
Tgl Masuk : 12 November 2018
Tgl Pengkajian : 13 November 2018
No.Cm : 565865
Diagnosa Medis : Hiperemesis Gravidarum
Alamat : Pojok Cireundeu

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. Y
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 21 Tahun
Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMK
Alamat : Pojok Cireundeu
A. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama

-Nyeri di bagian perut

2. Riwayat Kesehatan Sekarang

-Ny.C datang ke RS Dustira di antar suaminya ke ruang IGD pada hari senin 12 November 2018,
dengan keluhan nyeri perut dan mual ,klien langsung di pindahkan ke ruangan burangrang VI. Pada
saat di lakukan pengkajian yaitu tanggal 13 November 2018 klien mengatakan sedang hamil 12
minggu, klien

10
mengeluh nyeri pada bagian perut yang di sertai demam,mual hingga muntah sejak 2 hari yang lalu,
keluhan disertai pusing dan batuk, dan pinggang terasa nyeri. Nyeri di rasakan seperti di tusuk-tusuk,
nyeri bertambah ketika batuk atau beraktivitas dan nyeri berkurang ketika beristirahat atau tidur, nyeri
di bagian perut dan pinggang, skala nyeri 8 (0-10). Nyeri di rasakan setiap saat.

3. Riwayat Penyakit Dahulu

-Klien mengatakan 1 tahun yang lalu pernah di rawat di rumah sakit cililin dengan penyakit lambung

4. Riwayat Penyakit Keluarga

-Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit keluarga/keturunan

5. Riwayat Ginekologi

-Umur menorche : Klien mengataan pertama menstruasi berusia 14 tahun

-HPHT : 15 September 2018

- Usia Pertama Menikah

-Riwayat KB : Klien mengataan belum pernah memakai kontrasepsi

-Riwayat Kehamilan : Klien mengatakan ini anak pertama dengan usia kandungan 12 minggu

A. Pola Aktivits Sehari-hari

JENIS DI RUMAH DI RUMAH SAKIT


AKTIVITAS
Personal Hygine 3x sehari Di seka
Eliminasi
BAB 1x sehari Belum BAB
BAK 4-5 x sehari 7-8 x sehari
Istirahat Tidur 7-8 jam sehari 4-5 jam sehari
Mobilisasi & Ambulasi Normal/mandiri Di bantu keluarga
Nutrisi Terpenuhi Terpenuhi

11
B. Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum : Menurun
 Kesadaran : Composmentis
 TTV :- TD : 110/70 mmHg
- N : 90x/menit
- S : 37,8 ℃
- RR : 21x/menit
Tinggi badan 160 cm
1. Sistem Pernafasan

Bentuk hidung simetris, tidak terdapat secret, mukosa hidung kering, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan , tidak ada sesak, pengembungan dada simetris, RR,21x/menit

2. Sistem Kardiovaskuler
Saat di auskultasi terdengar bunyi jantung lupdup, tidak ada bunyi tambahan, saat di palpasi tidak ada
nyeri tekan, :CRT<2 detik, konjungtiva anemis
3. Sistem Pencernaan
Mukosa tampak kering, tidak terdapat stomatis, replek menelan baik, terdapat bising usus 10x/menit,
terdapat nyeri tekan pada bagian atas abdomen

4. Sistem saraf
Nilai GCS : E 4 M 6 V 5 = 15

 Nervus I (Olfaktorius)
Penciuman klien normal, di buktikan dengan klien mengatakan bisa membedakan bau-bauan
 Nervus II (Optikus)
Penglihatan klien normal di buktikan klien bisa membaca name tag yang di pake oleh perawat
 Nervus III (Okulomotorius)
Klien dapat memutar bola matanya,replek pupil isokor dan dapat mengangkat kelopak mata ke atas
 Nervus IV (Trochlearis)
Pergerakan mata saat di gerakan ke atas dan kebawah pergerakannya sama

12
 Nervus V (Tirgeminus)
Kekuatan otot rahang klien normal , hal ini bisa di buktikan dari klien bisa makan, minum, tanpa alat
bantuan NGT
 Nervus VI (Abdusen )
Pergerakan bola mata saat di gerakan ke kiri dan ke kanan pergerakannya sama
 Nervus VII (Fasialis)
Klien dapat mengatur ekspresinya dan dapat merasakan rangsangan yang di berikan di wajah
 Nervus VIII (Auditorius)
Pendengaran klien normal, bisaa di buktikan dengan klien bisa menjawab pertanyaan dengan tepat
 Nervus IX (Glosofaringius)
Klien bisa merasakan sensasi makanan
 Nervus X (Vagus)
Klien dapat menelan dengan baik tanpa rasa sakit
 Nervus XI (Asesoris)
Klien dapat menggerakan kedua bahunya
 Nervus XII (Hipoglosus)
Klien dapat menggerakan lidahnya dengan baik

5. Sistem Penglihatan
Klien dapat melihat dengan jelas, mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva anemis, tidak terdapat
sekret, replek pupil isokor, klien dapat menggerakan bola matanya ke segala arah
6. Sistem Pendengaran
Telinga kiri dan kanan simetris, pina telinga sejajar dengan kontaks mata, tidak terdapat nyeri tekan
, pendengaran klien normal , dapat di buktikan dengan merespon saat di wawancara
7. Sistem Muskuloskeletal
-Ekstremitas atas
Bentuk kdua tangan simetris, tidak terdapat ikterik, tidak terdapat prndarahan,tidak trdapat
luka, tidak terdapat nyeri tekan , dan benjolan. ROM mampu fleksi, ekstensi,abduksi,aduksi
-Ekstremitas bawah
Bentuk kedua kaki simetris, tidak terdapat ikterik, tidak terdapat pendarahan, tidak terdapat luka,
tidak terdapat nyeri tekan, dan benjolan, kekuatan otot kaki 5

13
8. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, getah bening dan massa
9. Sistem Integumen

Warna kulit klien sawo mateng, tekstur kulit klien lembut, turgor kulit baik dan kembali <dari 2 detik,
suhu kulit 37,8 ℃, dan kulit tidak bau.

10. Sistem Perkemihan


Sistem perkemihan klien normal, tidak terdapat nyeri tekan pada perkemihan di buktikan dengan klien
tidak di pasang kateter

Sistem Reproduksi

Tidak terkaji

C. Psikososial
-Penampilan klien rapih dan bersih
-Emosi stabil
-Pola intraksi klien dengan orang lain menggunakan bahasa verbal dan tidak ada hambatan
-Saat di rumah sakit, intraksi verbal dengan petugas kesehatan atau dengan sekelilingnya baik

D. Pengetahuan Tentang Penyakit


Klien mengatakan sakitnya sudah terasa sekitar 2 bulan yang lalu, namun makin kesini sakit dan mualnya
makin bertambah, dan klien langsung datang ke Rumah Sakit Dustira pada tanggal 12 November
2018.

14
E. Pemeriksaan Penunjang

Hasil Nilai Normal


Hemoglobin 12,5 g/dl 11.0-16,0
Eritrosit 4,9 4,0-5,5
Lekosit 5,0 4,0-10,0
Hematokrit 36,4 36,0-48,0
Trombosit 195 154-386
MCV 74,7 75,0-100,0
MCH 25,7 25,0-32,0
MCHC 34,3 32,0-36,0
RDW 11,9 10,0-16,0
Basofil 0,2 0,0-1,0
Eosinofil 0,2 1,0-4,0
Neutrofil Segment 69,0 50,0-80,0
Limposit 15,9 25,0-50,0
Monosit 14,7 4,o-8,0

Teraphi
1. Neurobion 1x1
2. Ondansentron 2x1
3. Furalit 1x1

15
3.2 Analisa Data

Symptom Etiologi Problem

1 DS : Klien mengatakan mual Perubahan volume endolimfe Kekurangan Volume


dan muntah semenjak 3 Cairan
hari yang lalu,muntah Penimbunan cairan endolimfe
terus menerus
Pelebaran dan perubahan marfologi
DO : -Klien tampak lemas pada memrane resiner
-Klien tampak pucat
-TTV Menekan urikulus
TD : 110/70 mmHg
N : 90x/menit Menekan SSP
S : 37,8ºC
RR : 21x/menit
Hypotalamus

Merangsang mual / muntah

Anoreksia

Kekurangan volume cairan

Faktor penyebab nyeri

Aktivitas enzim secara premature

Autodigesti kelenjar
2 DS : Klien mengatakan nyeri
di bagian abdomen

DO : Klien tampak meringis Peningkatan produksi enzim


kesakitan proteolitik
-Skala nyeri 8 (0-10)
-Klien tampak gelisah

16
-TTV Gangguan absorpsi protein
TD : 110/70
S : 37,8ºC Penurunan protein plasma
N : 90x/menit
RR : 21x/menit
Penurunan albumin serum

Penurunan tekanan onkotik

Edema

Perangsangan nosiseptor

Nyeri

3 DS : Klien mengatakan tidak Kehilangan cairan berlebih Intoleransi Aktivitas


bisa beraktivitas berat
Dehidrasi
DO : Aktivitas klien nampak
di bantu keluarga Hemokonsentrasi
-Klien tampak terbaring
lemas di tempat tidur Aliran darah ke jaringan menurun
-Makan minum nampak
di bantu keluarga Metabolisme intra sel menurun
TTV
TD : 110/70 Otot lemah
S : 37,8ºC
N : 90x/menit Kelemahan tubuh
RR : 21x/menit
Intoleransi aktivitas

17
3.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Nama : Ny. C No.CM : 565865


Umur : 21 tahun Dx : HEG
Jenis Kel : Perempuan Ruang : Burangrang VI
PERENCANAAN
Diagnosa Tujuan Intervensi Rasionalisasi
N
O
1 Kekurang Setelah dilakukan asuhan 1). Kaji masukan dan 1). Perencanaan yang
an volume keperawatan selama pengeluaran cairan akurat merupakan dasar
cairan b.d 3x24 jam,diharapkan 2). Tingkatkan masukan cairan untuk penggantian cairan
mual kebutuhan cairan oral sesuai indikasi 2). Penggantian cairan
muntah berangsur-angsur 3.) Kolaborasi dalam oral harus dimulai
membaik. Dengan pemeberian obat ematic sesuai sesegera untuk
Kriteria Hasil : indikasi mengganti kehilangan
- Mual muntah cairan tubuh.
berkurang 3). Anti emetic dapat
-Peningkatan mengurangi mual dan
pemasukan cairan dalam muntah
tubuh
2 Nyeri Setelah di lakukan 1). Kaji nyeri secara 1). Diperlukan
pada asuhan keperawatan komprehensif penanganan nyeri yang
epigastriu selama 3x24 jam, (skala,kualitas,durasi,frekuensi, berbeda-beda tiap
m b.d diharapkan nyeri dan faktor presipitasi individu
muntah berkurang atau hilang. 2). Observasi reaksi nonverbal 2). Untuk mengetahui
berulang Dengan kriteria hasil : dari ketidaknyamanan reaksi nonverbal klien
- Klien tenang 3). Tingkatkan istirahat klien 3). Dengan istirahat yang
-Klien menyebutkan 4). Kontrol lingkungan yang cukup nyeri dapat
nyeri berkurang dapat mempengaruhi nyeri berkurang
-TTV dalam batas seperti suhu ruangan, 4). Dengan lingkungan
normal pencahayaan dan kebisingan yang nyaman dapat
5). Kolaborasi dengan dokter mengurangi rasa nyeri
untuk pemberian obat analgetik 5). Analgetik dapat
mengurangi rasa nyeri
3 Intoleransi Setelah dilakukan asuhan 1). Berikan lingkungan yang 1). Menghemat energi
aktivitas keperawatan selama tenang dalam periode istirahat untuk aktivitas
b.d 3x24 jam,diharapkan tanpa gangguan 2). Untuk mengetahui
kelemaha klien bisa beraktivitas 2). Kaji tingkat dan jenis tingkat kebosanan klien
n akibat sendiri, Dengan kriteria aktivitas pengalih untuk 3). Menyediakan
tidak hasil : merencanakan aktivitas yang informasi mengenai
adekuatny -Semua aktivitas klien sesuai stresor yang nyata
a nutrisi tidak di bantu lagi 3). Diskusikan pola aktivitas maupun yang dirasakan
petugas perawat ataupun pengalih yang biasa dengan yang mempengaruhi
keluarga pasien dan diberikan kesempatan tingkat aktivitas
untuk melanjutkan aktivitas
kembali

18

Rabu 14 November 2018

NO Implementasi Evaluasi

1 1). Mengkaji masukan dan pengeluaran S : Klien mengatakan mual berkurang


cairan
2). Meningkatkan masukan cairan oral O : Klien tampak sedang duduk sambil makan
sesuai indikasi -TD 120/80
3). Memberikan obat emetic sesuai indikasi
A : Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intrvensi
- Tingkatkan masukan cairan oral sesuai indikasi
- Kaji masukan dan pengeluaran cairan
2 1). Mengkaji nyeri secara komprehensif S: Klien mengatakan nyeri berkurang
(skala,kualitas,durasi,frekuensi,dan faktror
presipitasi O: Skala nyeri 2 (0-10)
2). Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Klien tampak tenang
ketidaknyamanan - Kesadara Composmentis
3). Meningkatkan istirahat klien - Keadaan umum baik
4). Mengontrol lingkungan yang dapat - TD :120/80 mmHg
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebiasaan A: Masalah teratasi
5). Melakukan kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat analgetik P: Intervensi di hentikan

19
3 1). Memberikan lingkungan yang tenang S: Klien mengatakan sudah bisa beraktivitas
dalam periode istirahat tanpa gangguan kembali,ke toilet sendiri
2). Kaji tingkat dan jenis aktivitas pengalih
untuk merencanakan aktivitas yang sesuai O: Klien tampak sedang makan siang sendiri tanpa
3). Mendiskusikan pola aktivitas pengalih bantuan keluarga
yang biasa dengan pasien dan di berikan -Klien tampak habis dari toilet tanpa di bantu
kesempatan untuk melanjutkan aktivitas keluarga
kembali
A: Masalah teratasi

P: Intervensi di hentikan

3.4 CATATAN PERKEMBANGAN

Nama : Ny. C No.CM : 565865


Umur : 21 tahun Dx : HEG
Jenis Kel : Perempuan Ruang : Burangrang VI

NO Tanggal DP Catatan Perkembangan Pelaksana


1 Tanggal 13 S : Klien mengatakan mual berkurang
November 1
2018 O : Klien tampak sedang duduk sambil makan
Pukul 11:30 -TD 120/80
WIB
A : Masalah teratasi sebagian

P: Lanjutkan intrvensi
- Tingkatkan masukan cairan oral sesuai indikasi
- Kaji masukan dan pengeluaran cairan
2 Tanggal 14 S: Klien mengatakan nyeri berkurang
November 2
2018 O: Skala nyeri 2 (0-10)
Pukul 10:15 - Klien tampak tenang
WIB - Kesadara Composmentis
- Keadaan umum baik
- TD :120/80 mmHg

A: Masalah teratasi

P: Intervensi di hentikan
3 Tanggal 14 S: Klien mengatakan sudah bisa beraktivitas kembali,ke
November 3 toilet sendiri
2018 20
Pukul 13:20 O: Klien tampak sedang makan siang sendiri tanpa
WIB bantuan keluarga
-Klien tampak habis dari toilet tanpa di bantu
keluarga

A: Masalah teratasi

P: Intervensi di hentikan

3.5 KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas dapat di simpilkan hal-hal berikut :

a. Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu

pekerjaan sehari-hari karena keadaan umum pasien memburuk

b. Penyebab hiperemesis gravidarum secara pasti belum diketahui, faktor predisposisinya antara lain :

Peningkatan kadar HCG, faktor organik,dan faktor endokrin lainnya

c. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan dehidrasi, kekurangan energi, tertimbun zat metabolik
toksik, terganggunya keseimbangan elektrolit dan pendarahan gastrointestinal

d. Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat

3.6 SARAN

Di harapkan penulis dan tenaga kesehatan lainnya dapat mengerti dan memahami tentang Hiperemesis

Gravidarum sehingga dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada ibu hamil yang
mengalami Hiperemesis Gravidarum.

Saran untuk ibu yang menderita Hiperemesis Gravidarum agar lebih memperhatikan pola makan dan
keadaan fisik ibu
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu,

penulis mengharap saran yang membangun dari pembaca sebagai penyempurna dari studi kasus
Asuhan Keperawatan yang telah penulis susun.

21

DAFTAR PUSTAKA

Ari Widayana I Wayan Megadhana dan Ketut putera Kemara : DIAGNOSIS DAN
PENATALAKSANAAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Doenges, Marylinn E, dan Mary Frances Moorbouse. 2001. Rencana Keperawatan Maternitas Bayi
Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Keperawatan Klien, Jakarta EGC
Leveno, Konneth J. 2016. Manula Williams Komplikasi Kehamilan Ed 23, Jakarta .EGC
Tiran , Denise 2009. Seri Asuhan Kebidanan Mual & Muntah Kehamilan Danise Tiren . Jakarta : EGC
22

Anda mungkin juga menyukai