C
DENGAN HIPEREMESIS GRAVIDARIUM DI RUANG BURANGRANG VI RS
TNI DUSTIRA TK II CIMAHI BANDUNG
Disusun Oleh:
NIM : 4003160021
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat-
Nya penulis dapat menyelesaikan Studi Kasus ini, serta sholawat dan salam penulis haturkan kepada
Rasulullah SAW, yang telah membawa ke alam yang penuh cahaya ilmu saat ini sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan studi kasus dengan judul “Asuhan keperawatan pada Ny,C G1 P0 A0
dengan keadaan ibu Hiperemesis Gravidarum”. Dengan lokasi pengambilan kasus di ruang
burangrang VI Di Rumah Sakit Dustira Cimahi Laporan ini di susun dalam rangka menerapkan ilmu
pengetahuan dan keterampilan yang telah di peroleh selama mengikuti pendidikan di Program Studi
Keperawatan Studi Kasus ini tidak akan terselesaikan tanpa bantuan, bimbingan, dan arahan dari semua
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada Ibu Penulis juga megucapkan
terimakasi kepada :
Cimahi, 16 November,2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Dapat memberikan asuhan keperawatan pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum di Rumah
Sakit Dustira Cimahi
b. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilakukannya asuhan ini yaitu :
1. Untuk mengetahui data subjektif pada Ny. C usia 21 tahun G1 P0 A0 Usia kehamilan 12 minggu
dengan Hiperemesis Gravidarum
1
2. Untuk mengetahui data objektif pada Ny. C usia 21 tahun G1 P0 A0 Usia kehamilan 12 minggu dengan
Hiperemesis Gravidarum
3. Untuk dapat menegakkan analisa pada Ny.C usia 21 tahun G1 P0 A0 Usia kehamilan 12 minggu dengan
Hiperemesis Gravidarum
Untuk mengetahui dan melaksanakan asuhan keperawatan pada Ny.C usia 21 tahun G1 P0 A0 Usia
kehamilan 12 minggu denga Hiperemesis Gravidarum
1.3. Manfaat
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI
Mual (nausea) dan muntah (emesi gravidarum) Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah
berlebihan pada ibu hamil sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari dan bahkan
membahayakan hidupnya. (Manuaba 2001)
Hipermesis gravidarum adalah mual dan muntah yang berlebihan atau tidak terkendali selama masa
hamil , yang menyebabkan dehidrasi , ketidakseimbangan elektrolit, atau defisiensi nutrisi, dan
kehilangan berat badan. (lowdermilk, 2004)
Hiperemesis gravidarum adalah mual (nausea) dan muntah sebagai suatu gejala yang wajar yang terjadi
pada kehamilan trimester , 6 minggu kehamilan mual biasanya terjadi pada pagi hari dan gejala ini
biasanya berlangsung 10 minggu
2.2 ETIOLOGI
1. Tingginya tingkat estrogen dan hypertyridisme karena meningkatnya HCG
2. Faktor psikologis
3. Ambivalence dan konflik menjadi ibu, perubahan boddy image.
Penyebab Hipermesis gravidarum belum diketahui secara pasti
Beberapa faktor predisposisi dan faktor lain yang ditemukan
1. Faktor predisposisi yang sering dikemukakan adalah primigravida, mola hidatidosa dan kehamilan
ganda, Frekuensi yang tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda menimbulkan dugaan
bahwa faktor hormon memegang peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon khorionik
gonadotropin dibentuk berlebihan
2. Faktor organik : karena masuknya vili khoriales dalam sirkulasi maternal dan perubahan metabolik
akibat hamil sertaresistensi yang menurun dari pihak ibu
3. Faktor psikologi : keretakan rumah tangga, kehilangan pekerjaan ,rasa takut terhadap kehamilan
dan persalinan , takut memikul tanggung jawab, dan sebagainya.
4. Faktor endokrin lainnya, hipertiroid, diabetes dan lain-lain
3
2.3 PATOFISIOLOGI
Perasaan mual adalah akibat dari meningkatnya kadar estrogen yang biasa yang terjadi pada
trimester 1. Bila terjadi terus menerus dapat mengakibatkan dehidrasi dan tidak seimbangnya elektrolit
dengan alkoholis hipokloremik. Hiperemesis gravidarum ini dapat mengakibatkan cadangan karbohidrat
dan lemak habis terpakai untuk keperluan energi. Karena oksidasi lemak yang tak sempurna, terjadilah
ketosis dengan tertimbnnya asam aseto-asetik,, asam hidroksida butirik, dan aseton dalam darah.
Muntah menyebabkan dehidrasi , sehingga cairan ekstraseluler dan plasma berkurang . Natrium dan
klorida darah turun, selain itu dehidrasi menyebabkan jumlah zat makanan dan oksigen ke jaringan
berkurang pula tertimbunnya zat metabolik yang toksik. Disamping dehidrasi dan gangguan
keseimbangan elektrolit ,dapat terjadi robekan pada selaput lendir esofagus dan lambung.
Emesis
Penurunan pengosongan
Gravidarum lambung
Hiperemesis Gravidarum
Intake nutrisi
Menurun Kehilangan cairan berlebih
Gangguan Nutrisi
Kebutuhan Tubuh
Pengeluaran nutrisi Dehidrasi
Berlebihan
Otot lemah
Intoleransi
Aktivitas
b. Muntah berhenti
2. Diplopin
3. Gangguan mental
f. Kardiovaskuler
g.Gasorintetinal
1. Ikterus semakin berat
2. Terdapat timbunan aseton yang makin tinggi dengan bau yang makin
tajam
h. Ginjal
Oliguria semakin parah dan menjadi anuria
2.5 KOMPLIKASI
Dehidrasi
Ikterik
Takikardi
Alkalosis
Kelaparan
Menarik diri, depresi
Suhu tubuh meningkat
Gangguan emosional yang berhubungan dengan kehamilan dan hubungan keluarga
7
2.7 Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d pengeluaran nutrisi yang berlebihan dan intake
kuran
b. Gangguan keseimbangan cairan dan elekrolit b.d kehilangan cairan
c. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum
1. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d pengeluaran nutrisi yang berlebihan dan intake
kurang
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x 24 jam di harapkan knutrisi klien dapat
a. Mengikuti diet yang di anjurkan
b. Mengonsumsi suplemen zat besiakhir /vitamin sesuai resep
c. Menunjukan penambahan berat badan yang sesuai (biasanya 1,5 kg pada akhir trimester pertama
)
Intervensi
a. Awasi asupan nutrisi dulu / sekarang dengan menggunakan batasan 24 jam perhatikan rambut, kulit
dan kuku.
b. Pastikan tingkat pengetahuan tentang kebutuhan nutrisi
c. Timbang berat badan klien , pastikan berat badan pregravida biasanya. Berikan informasi tentang
penambahan prenatal yang optimal
d. Pantau kadar hemoglobin dan hematokrit serta tanda-tanda vital
e. Berikan diet yang sesuai dengan kondisi klien
8
Intervensi
Intervensi
a. Pantau respon fisiologis terhadap aktivitas , misal : perubahan tekanan darah, ataufrekuensi denyut
jantung / pernafasan
b. Buat tujuan aktivitas realitis dengan pasien
c. Rencanakan perawatan untuk memungkinkan periode istirahat . Jadwalkan aktivitas untuk periode
bila pasien mempunyai banyak energi. Libatkan pasien / orang terdekat dalam perencanaan jadwal
d. Berikan latihan rentang gerak pasif / aktif pada pasien yang terbaring ditempat tidur
e. Pertahankan tempat tidur pada posisi rendah , singkirkan perabotan, bantu ambulasi
f. Berikan oksigen suplemen sesuai indikasi
g. Rujuk pada terapi fisik / okupasi
9
BAB III
TINJAUAN DAN PEMBAHASAN KASUS
1. Identitas Pasien
Nama : Ny.C
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 21 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Swasta
Suku/Bangsa : Sunda
Status Perkawinan : Menikah
Golongan Darah : Tidak Diketahui
Tgl Masuk : 12 November 2018
Tgl Pengkajian : 13 November 2018
No.Cm : 565865
Diagnosa Medis : Hiperemesis Gravidarum
Alamat : Pojok Cireundeu
-Ny.C datang ke RS Dustira di antar suaminya ke ruang IGD pada hari senin 12 November 2018,
dengan keluhan nyeri perut dan mual ,klien langsung di pindahkan ke ruangan burangrang VI. Pada
saat di lakukan pengkajian yaitu tanggal 13 November 2018 klien mengatakan sedang hamil 12
minggu, klien
10
mengeluh nyeri pada bagian perut yang di sertai demam,mual hingga muntah sejak 2 hari yang lalu,
keluhan disertai pusing dan batuk, dan pinggang terasa nyeri. Nyeri di rasakan seperti di tusuk-tusuk,
nyeri bertambah ketika batuk atau beraktivitas dan nyeri berkurang ketika beristirahat atau tidur, nyeri
di bagian perut dan pinggang, skala nyeri 8 (0-10). Nyeri di rasakan setiap saat.
-Klien mengatakan 1 tahun yang lalu pernah di rawat di rumah sakit cililin dengan penyakit lambung
5. Riwayat Ginekologi
-Riwayat Kehamilan : Klien mengatakan ini anak pertama dengan usia kandungan 12 minggu
11
B. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Menurun
Kesadaran : Composmentis
TTV :- TD : 110/70 mmHg
- N : 90x/menit
- S : 37,8 ℃
- RR : 21x/menit
Tinggi badan 160 cm
1. Sistem Pernafasan
Bentuk hidung simetris, tidak terdapat secret, mukosa hidung kering, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembengkakan , tidak ada sesak, pengembungan dada simetris, RR,21x/menit
2. Sistem Kardiovaskuler
Saat di auskultasi terdengar bunyi jantung lupdup, tidak ada bunyi tambahan, saat di palpasi tidak ada
nyeri tekan, :CRT<2 detik, konjungtiva anemis
3. Sistem Pencernaan
Mukosa tampak kering, tidak terdapat stomatis, replek menelan baik, terdapat bising usus 10x/menit,
terdapat nyeri tekan pada bagian atas abdomen
4. Sistem saraf
Nilai GCS : E 4 M 6 V 5 = 15
Nervus I (Olfaktorius)
Penciuman klien normal, di buktikan dengan klien mengatakan bisa membedakan bau-bauan
Nervus II (Optikus)
Penglihatan klien normal di buktikan klien bisa membaca name tag yang di pake oleh perawat
Nervus III (Okulomotorius)
Klien dapat memutar bola matanya,replek pupil isokor dan dapat mengangkat kelopak mata ke atas
Nervus IV (Trochlearis)
Pergerakan mata saat di gerakan ke atas dan kebawah pergerakannya sama
12
Nervus V (Tirgeminus)
Kekuatan otot rahang klien normal , hal ini bisa di buktikan dari klien bisa makan, minum, tanpa alat
bantuan NGT
Nervus VI (Abdusen )
Pergerakan bola mata saat di gerakan ke kiri dan ke kanan pergerakannya sama
Nervus VII (Fasialis)
Klien dapat mengatur ekspresinya dan dapat merasakan rangsangan yang di berikan di wajah
Nervus VIII (Auditorius)
Pendengaran klien normal, bisaa di buktikan dengan klien bisa menjawab pertanyaan dengan tepat
Nervus IX (Glosofaringius)
Klien bisa merasakan sensasi makanan
Nervus X (Vagus)
Klien dapat menelan dengan baik tanpa rasa sakit
Nervus XI (Asesoris)
Klien dapat menggerakan kedua bahunya
Nervus XII (Hipoglosus)
Klien dapat menggerakan lidahnya dengan baik
5. Sistem Penglihatan
Klien dapat melihat dengan jelas, mata kanan dan kiri simetris, konjungtiva anemis, tidak terdapat
sekret, replek pupil isokor, klien dapat menggerakan bola matanya ke segala arah
6. Sistem Pendengaran
Telinga kiri dan kanan simetris, pina telinga sejajar dengan kontaks mata, tidak terdapat nyeri tekan
, pendengaran klien normal , dapat di buktikan dengan merespon saat di wawancara
7. Sistem Muskuloskeletal
-Ekstremitas atas
Bentuk kdua tangan simetris, tidak terdapat ikterik, tidak terdapat prndarahan,tidak trdapat
luka, tidak terdapat nyeri tekan , dan benjolan. ROM mampu fleksi, ekstensi,abduksi,aduksi
-Ekstremitas bawah
Bentuk kedua kaki simetris, tidak terdapat ikterik, tidak terdapat pendarahan, tidak terdapat luka,
tidak terdapat nyeri tekan, dan benjolan, kekuatan otot kaki 5
13
8. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid, getah bening dan massa
9. Sistem Integumen
Warna kulit klien sawo mateng, tekstur kulit klien lembut, turgor kulit baik dan kembali <dari 2 detik,
suhu kulit 37,8 ℃, dan kulit tidak bau.
Sistem Reproduksi
Tidak terkaji
C. Psikososial
-Penampilan klien rapih dan bersih
-Emosi stabil
-Pola intraksi klien dengan orang lain menggunakan bahasa verbal dan tidak ada hambatan
-Saat di rumah sakit, intraksi verbal dengan petugas kesehatan atau dengan sekelilingnya baik
14
E. Pemeriksaan Penunjang
Teraphi
1. Neurobion 1x1
2. Ondansentron 2x1
3. Furalit 1x1
15
3.2 Analisa Data
Anoreksia
Autodigesti kelenjar
2 DS : Klien mengatakan nyeri
di bagian abdomen
16
-TTV Gangguan absorpsi protein
TD : 110/70
S : 37,8ºC Penurunan protein plasma
N : 90x/menit
RR : 21x/menit
Penurunan albumin serum
Edema
Perangsangan nosiseptor
Nyeri
17
3.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
18
NO Implementasi Evaluasi
P: Lanjutkan intrvensi
- Tingkatkan masukan cairan oral sesuai indikasi
- Kaji masukan dan pengeluaran cairan
2 1). Mengkaji nyeri secara komprehensif S: Klien mengatakan nyeri berkurang
(skala,kualitas,durasi,frekuensi,dan faktror
presipitasi O: Skala nyeri 2 (0-10)
2). Mengobservasi reaksi nonverbal dari - Klien tampak tenang
ketidaknyamanan - Kesadara Composmentis
3). Meningkatkan istirahat klien - Keadaan umum baik
4). Mengontrol lingkungan yang dapat - TD :120/80 mmHg
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
pencahayaan dan kebiasaan A: Masalah teratasi
5). Melakukan kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian obat analgetik P: Intervensi di hentikan
19
3 1). Memberikan lingkungan yang tenang S: Klien mengatakan sudah bisa beraktivitas
dalam periode istirahat tanpa gangguan kembali,ke toilet sendiri
2). Kaji tingkat dan jenis aktivitas pengalih
untuk merencanakan aktivitas yang sesuai O: Klien tampak sedang makan siang sendiri tanpa
3). Mendiskusikan pola aktivitas pengalih bantuan keluarga
yang biasa dengan pasien dan di berikan -Klien tampak habis dari toilet tanpa di bantu
kesempatan untuk melanjutkan aktivitas keluarga
kembali
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
P: Lanjutkan intrvensi
- Tingkatkan masukan cairan oral sesuai indikasi
- Kaji masukan dan pengeluaran cairan
2 Tanggal 14 S: Klien mengatakan nyeri berkurang
November 2
2018 O: Skala nyeri 2 (0-10)
Pukul 10:15 - Klien tampak tenang
WIB - Kesadara Composmentis
- Keadaan umum baik
- TD :120/80 mmHg
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
3 Tanggal 14 S: Klien mengatakan sudah bisa beraktivitas kembali,ke
November 3 toilet sendiri
2018 20
Pukul 13:20 O: Klien tampak sedang makan siang sendiri tanpa
WIB bantuan keluarga
-Klien tampak habis dari toilet tanpa di bantu
keluarga
A: Masalah teratasi
P: Intervensi di hentikan
3.5 KESIMPULAN
a. Hiperemesis gravidarum adalah mual muntah yang berlebihan pada wanita hamil sampai
mengganggu
b. Penyebab hiperemesis gravidarum secara pasti belum diketahui, faktor predisposisinya antara lain :
c. Hiperemesis gravidarum dapat mengakibatkan dehidrasi, kekurangan energi, tertimbun zat metabolik
toksik, terganggunya keseimbangan elektrolit dan pendarahan gastrointestinal
d. Hiperemesis gravidarum terbagi menjadi tiga tingkatan yaitu ringan, sedang dan berat
3.6 SARAN
Di harapkan penulis dan tenaga kesehatan lainnya dapat mengerti dan memahami tentang Hiperemesis
Gravidarum sehingga dapat melakukan pencegahan dan penatalaksanaan pada ibu hamil yang
mengalami Hiperemesis Gravidarum.
Saran untuk ibu yang menderita Hiperemesis Gravidarum agar lebih memperhatikan pola makan dan
keadaan fisik ibu
Penulis menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu,
penulis mengharap saran yang membangun dari pembaca sebagai penyempurna dari studi kasus
Asuhan Keperawatan yang telah penulis susun.
21
DAFTAR PUSTAKA
Ari Widayana I Wayan Megadhana dan Ketut putera Kemara : DIAGNOSIS DAN
PENATALAKSANAAN HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Doenges, Marylinn E, dan Mary Frances Moorbouse. 2001. Rencana Keperawatan Maternitas Bayi
Pedoman untuk Perencanaan dan Dokumentasi Keperawatan Klien, Jakarta EGC
Leveno, Konneth J. 2016. Manula Williams Komplikasi Kehamilan Ed 23, Jakarta .EGC
Tiran , Denise 2009. Seri Asuhan Kebidanan Mual & Muntah Kehamilan Danise Tiren . Jakarta : EGC
22