Usulan
Oleh:
Bustanil Arifin
NIM A1C105012
Oleh :
Bustanil Arifin
NIM A1C105012
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
H. Karim, M. Si
NIP. 131998399
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian dengan judul ”Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika
di Kelas VII A SMP Negeri 17 Banjarmasin dengan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Tahun Pelajaran 2008/2009” tepat
pada waktunya.
Penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNLAM Banjarmasin
2. Ketua Jurusan Pendidikan MIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
3. Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNLAM Banjarmasin
4. H. Iskandar Zulkarnain, M.Si selaku Pembimbing I
5. Dra. R. Ati Sukmawati, M.Kom selaku Pembimbing II
6. Kepala Sekolah, Guru Matematika, dan Staf Tata Usaha SMP Negeri 17
Banjarmasin
7. Semua pihak yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih banyak memiliki
kekurangan dan kelemahan, oleh karena itu penulis mengharapkan masukan yang
bersifat menyempurnakan tulisan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi
kita semua. Amien.
Banjarmasin, Oktober 2008
Penulis
ii
1
I. Latar Belakang
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI No. 20, Tahun 2003).
Berdasarkan fungsi pendidikan nasional di atas, maka peran guru menjadi
kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain
mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa
untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas.
Sekolah sebagai lembaga pendidikan berusaha secara terus menerus dan
terprogram mengadakan pembenahan diri di berbagai bidang baik sarana dan
prasarana, pelayanan administrasi, dan informasi serta kualitas pembelajaran secara
utuh. Dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi agar siswa dapat
belajar secara efektif dan efisien mengenai pada tujuan yang diharapkan. Salah satu
langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai teknik-teknik atau metode
mengajar.
Pada dasarnya tujuan guru mengajar adalah untuk mengadakan perubahan
yang dikehendaki dalam tingkah laku anak didik. Perubahan dilakukan seorang guru
dengan menggunakan suatu strategi mengajar untuk mencapai tujuan dengan memilih
metode dan pendekatan yang tepat.
Upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada faktor
guru saja, tetapi berbagai faktor lainnya juga berpengaruh untuk menghasilkan
keluaran atau out put proses pengajaran yang bermutu. Namun pada hakikatnya guru
tetap merupakan unsur kunci utama yang paling menentukan, sebab guru adalah salah
satu unsur utama dalam sistem pendidikan yang sangat mempengaruhi pendidikan.
2
V. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
(1) Guru
(a) membantu guru memperbaiki mutu pendidikan melalui pembelajaran
kooperatif tipe STAD,
(b) sebagai bahan referensi untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran di kelas,
(c) sebagai bahan pertimbangan bagi guru untuk menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe STAD pada pokok bahasan yang lain.
(2) Siswa
(a) menumbuhkan motivasi belajar siswa,
(b) mengatasi kejenuhan siswa dalam kegiatan pembelajaran,
(c) melatih siswa siswa berkolaborasi dengan siswa lain.
satu langkah untuk memiliki strategi itu ialah harus menguasai tekhnik-tekhnik atau
metode mengajar (Soetardjo, 1998).
Belajar pada hakekatnya adalah melibatkan semua aspek kepribadian
manusia antara lain pikiran, perasaan dan bahasa tubuh di samping pengetahuan,
sikap dan keyakinan. Hal ini tidak sepenuhnya dilakukan dalam pembelajaran siswa
di SMP. Berdasarkan hasil studi intensif yang dilakukan oleh Direktorat Dikmenum
(1996-1997) menyimpulkan bahwa pembelajaran di SMP cendrung texbook oriented
dan tidak terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa, sehingga motivasi belajar siswa
sulit ditumbuhkan dan pola belajar mereka cendrung menghafal (Rustana, 2002).
Tujuan mengajar adalah untuk mengadakan perubahan yang dikehendaki
dalam tingkah laku seorang pelajar. Perubahan dilakukan seorang guru dengan
menggunakan suatu strategi mengajar untuk mencapai tujuan dengan memilih metode
yang tepat (Nur, 2000).
Upaya meningkatkan mutu pendidikan tidak hanya bergantung pada faktor
guru saja, tetapi berbagai faktor lainnya juga berpengaruh untuk menghasilkan
keluaran atau out put proses pengajaran yang bermutu. Namun pada hakekatnya guru
tetap merupakan unsur kunci utama yang paling menentukan, sebab guru adalah salah
satu unsur utama dalam sistem pendidikan yang sangat mempengaruhi pendidikan
(Amiruddin, 1989).
Pengajaran adalah susunan informasi dan lingkungan yang memfasilitasi
pembelajaran. Lingkungan tidak hanya tempat berlangsungnya pengajaran tetapi juga
metode, media dan peralatan yang diperlukan untuk menyampaikan informasi dan
membimbing siswa belajar. Penyusunan informasi, pilihan strategi pengajaran,
menentukan lingkungan pengajaran menjadi tanggung jawab guru. Pembelajaran
adalah pengembangan pengetahuan, keterampilan atau sikap baru pada saat individu
berinteraksi dengan informasi dan lingkungan.
Proses pengajaran-pembelajaran mencakup pemilihan, penyusunan dan cara
penyampaian informasi dalam suatu lingkungan yang sesuai dan cara siswa
berinteraksi dengan informasi itu (Wartono, 2004).
6
suatu jenis tes obyektif tertulis (paper-and-pencil), sehingga butir-butir itu dapat
diskor di kelas atau segera setelah tes itu diberikan. Laporan atau presensi kelompok
dapat digunakan sebagai salah satu dasar evaluasi dan siswa hendaknya diberi
penghargaan perannya secara individual dan hasil kolektif.
Dalam pembelajaran kooperatif, guru harus hati-hati dengan cara menilai
yang diterapkan di luar sistem penilaian harian atau mingguan, konsisten dengan
konsep struktur penghargaan kooperatif, adalah penting bagi guru untuk menghargai
hasil kelompok berupa hasil akhir maupun perilaku kooperatif yang menghasilkan
hasil akhir itu. Bagaimanapun juga, tugas penilaian ganda ini dapat menyulitkan guru
pada saat guru mencoba menentukan nilai individual untuk suatu hasil kelompok
(Corebima dkk., 2002).
ulangan blok diperoleh data bahwa siswa yang tuntas belajarnya hanya 2 orang siswa
(5,88%).
IX.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian pada semester ganjil tahun pelajaran 2008/2009 di
kelas VII A SMP Negeri 17 Banjarmasin. Penelitian berlangsung pada tanggal 27
Oktober-29 November 2008 sebanyak 3 siklus dengan masing-masing siklus 4 kali
pertemuan. Tiap pertemuan berlangsung selama 40 menit.
IX.4 Prosedur Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti dibantu oleh guru mata pelajaran matematika
Kelas VII SMP Negeri 17 Banjarmasin yaitu Ibu Hj. Siti Rahmah, S.Pd untuk
mengamati aktivitas siswa dan peneliti selama berlangsungnya tindakan. Perlu
diketahui bahwa yang mengajar atau melaksanakan tindakan adalah guru mata
pelajaran sendiri sedangkan peneliti hanya sebagai perencana tindakan artinya
peneliti membuat perangkat pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang berlaku,
sebagai pengumpul data, penganalisis data, dan sekaligus pembuat laporan hasil
penelitian.
IX.5 Rencana Tindakan
IX.5.1 Siklus Pertama
Rencana tindakan yang dilakukan pada siklus 1 adalah sebagai berikut:
(1) Menyiapkan perangkat pembelajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) dan instrumen penelitian seperti lembar observasi pengelolaan
pembelajaran kooperatif tipe STAD, kartu soal, dan kunci jawaban,
(2) Mengadakan pembagian tugas antara peneliti dan guru mata pelajaran. Guru mata
pelajaran sebagai pelaksana tindakan. Observer pada penelitian ini adalah teman
sejawat yang bertugas mengisi lembar observasi pengelolaan pembelajaran
kooperatif tipe STAD,
(3) Menyiapkan peralatan yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran seperti:
media pembelajaran, alat tulis, dan kertas,
(4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran selama empat kali pertemuan dengan
pendekatan konteks bilangan pecahan,
(5) Mengadakan evaluasi pertama sebagai pengumpulan data,
11
X. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. 2007. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Kepala Sekolah,
Pengawas, dan Penilai. http://muhlis.files.wordpress.com/2008/05/pyk-ok-
suharsimi-arikunto.pdf.
Tampomas, Husein. 2006. Matematika Plus Kelas VII Semester Pertama. Bogor,
Yudhistira.
Tim Dosen Skripsi. 2007. Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah. Edisi III, Jurusan
Pendidikan MIPA-FKIP-UNLAM, Banjarmasin.