Anda di halaman 1dari 9

KEGAWATDARURATAN

KLASIFIKASI UNIT GAWAT DARURAT

Dosen Pengampu: drg Endah Aryanti EN,MDSc

Disusun oleh:

Intan Putri Permatasari : P13374218091

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG

DIV ALIH JENJANG KEPERAWATAN GIGI

2018
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Rumah sakit merupakan suatu institusiatau organisas ipelayanan yang sangat
komplek yang harus mempunyai manajemen yang baik untuk memberikan
Pelayanan terhada ppasien.Salah satu bagian terpenting dari rumah sakit adalah
Adanya Instalasi Gawat Darurat(IGD).Instalasi Gawat Darurat (IGD) merupakan
Salah satu bagian dirumah sakit yang menyediakan penanganan pertama atau
pintuUtama untuk masuknya semua pasien baik dengan kondisi emergency mau
pun non emergency karena sakit atau cedera yang dapat mengancam
keselamatan nyawaDan mencegah cedera lebih lanjut,pelayanan di IGD harus
memberikan pelayanan 24Jam perhari(UUNo.36,2009).

Pelayanan tindakan IGD dirumah sakit dilakukan berdasarkan triase


keadaanpasien (musliha,2010). Pembagian triase pada pasien sangat penting gun
amencegah kecacatan dan kematian pada pasien.

Standart keperawatan dirumah sakit diharapkan dapat digunakan


untukMenetapkan kualifikasi dan jenis pelayanan di rumah sakit.Filosofi
penangananGawat darura tyaitu:Time Saving Life Saving,artinya setiap tindakan
yang diLakukan untuk menolong pasien haruslah di lakukan secara efektif dan
efisien (SudihartodanSartono,2010).

Kecepatan dan ketetapan pertolongan yang diberikan kepada pasien IGD


harus sesuai dengan kompotensi dan standar pelayanan sehingga yang di berikan
pelayanan diberikan berdasarkan reponse time yang cepat dan tindakan yang tepat
( Kemenkes RI,2011). Oleh karena itu petugas IGD nya khsusunya dokter dan
perawat harus mempuyai kecepatan, keterampilan, pelatihan dan kesiagan yang
lebih dari petugas media di ruagan lain.

Efek lamanya pelayanan di IGD,akan memperburuk kondisi pasien


sehinggapeningkatan mortalitasdan kecacatan lebih lanjut.Semakin parahnya
kondisi pasien karena keterlambatan pelayanana kan meningkatkan nyabiaya (cost)
yang akan ditanggung oleh pasien dan dipertimbangkansecara total oleh rumah
sakit (Nahab,2012).

Pelayanan IGD dirumah sakit mempunyai standard-standart yang diatur


Berdasarkan tipe rumahs akitnya,ada pun tipe-tipe di RS terdiriatas tipeA,B,Cdan D.

B. Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar pembacadapatmengetahuiKlasifikasiyang
ada di setiapPelayananInstalasiGawatDarurat.

C. Permasalahan
KlasifikasiPelayananInstalasiGawatDaruratterdiridari 4 klasifikasi.
PEMBAHASAN

1. Klasifikasi IGD

KlasifikasiPelayananInstalasiGawatDaruratterdiridari :

 PelayananInstalasiGawatDarurat Level I sebagaistandar minimal


untukRumahSakitKelas D.
 PelayananInstalasiGawatDarurat Level II sebagaistandar minimal
untukRumahSakitKelas C.
 PelayananInstalasiGawatDarurat Level III sebagaistandar minimal
untukRumahSakitKelas B.
 PelayananInstalasiGawatDarurat Level IV sebagaistandar minimal
untukRumahSakitKelas A.

JenisPelayanan

Idealnya IGD harusmampumemberikanpelayanansebagaiberikut (sesuaikelasrumahsakitnya):

1. Melakukan diagnosis danpenangananpermasalahanpadasalurannapas,


pernapasandansirkulasi (Airway, Breathing, Circulation) denganpera}atanlengkap,
termasukalat bantu napas/ventilator.
2. Melakukanpenilaiankecacatan (disability) penggunaanobat, rekamjantung,
danalatkejutjantung.
3. Melakukanobservasidanstabilisasi di ruangsetara HCU danruangresusitasi.
4. Melakukanoperasi/ tindakanemergensi.
5. Transportasiambulans.

Pelayanan di IGD bergantungkepadaiklasifikasi IGD, contohnya :

 Level 1

MemberikanpelayanandiagnosisdantatalaksanaA :Jalannapas (airway problem), B :


Pernapasan (Breathing problem) dan C : Sirkulasi (Circulation problem)/alirandarah.
Melakukanstabilisasidanevakuasi.

 Level 2
Memberikanpelayananseperti Level 1 ditambahdengandiagnosisdantatalaksanarenjatan (shock)
kardiogenik, hipovolemik/hemoragikseptikdanobstruktif.
Memberikanpelayanangawatdaruratpediatridasar

 Level 3

Memberikanpelayananseperti Level 2 di
tambahdengandiagnosisdantatalaksanagawatdaruratspesialistisbidangpediatric

 Level 4

Memberikanpelayanangawatdaruratsepertipada level 3
ditambahdengandiagnosisdantatalaksanagawatdaruratsubspesialistikbidangpediatrik

2. Target Pencapaian Standar

a. Target pencapaian STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT Rumah Sakit secara


nasional adalah maksimal 5 tahun dari tanggal penetapan SK.
b. Setiap Rumah Sakit dapat menentukan target pencapaian lebih cepat dari target
maksimal capaian secara nasional.
c. Rencana pencapaian dan penerapan STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT
Rumah Sakit dilaksanakan secara bertahap berdasarkan pada analisis kemampuan dan
potensi daerah.

3. Jenis Pelayanan

a. PelayananInstalasiGawatDarurat Level I sebagaistandar minimal


untukRumahSakitKelas D.
Memberikan pelayanan sebagai berikut:
1.Dianosis & penanganan: Permasalahan pd
A: jalan nafas (airway problem),
B: ventilasi pernafasan (breathing problem) dan
C: sirkulasi pembuluh darah(circulation problem)
2.Melakukan stabilisasi dan evakuasi

b. PelayananInstalasiGawatDarurat Level II sebagaistandar minimal


untukRumahSakitKelas C.
Memberikan pelayanan sebagai berikut:

1. Dianosis & penanganan: Permasalahan pada jalan nafas (airway


problem), ventilasi pernafasan (breathing problem) dan sirkulasi
2. Penilaian disability, Penggunaan obat, EKG, defibrilasi(observ asi HCU).
3. Bedah sito.

c. PelayananInstalasiGawatDarurat Level III sebagaistandar minimal


untukRumahSakitKelas B.

Memberikan pelayanan sebagai berikut:

1. Diagnosis & penanganan Permasalahan pada A,B,C dengan alat yg lebih


lengkap tmsk ventilator
2. Penilaian disability, Penggunaan obat, EKG, defibrilasi
3. HCU/resusitasi
4. Bedah sito

d. PelayananInstalasiGawatDarurat Level IV sebagaistandar minimal


untukRumahSakitKelas A.

Memberikan pelayanan sebagai berikut:

1. Diagnosis & penanganan: Permasalahan pd A,B,C dgn alat lengkap termasuk


ventilator
2. Penilaian disability, Penggunaan obat, EKG, defibrilasi
3. Observasi HCU/ R ResusitasiICU
4. Bedah sito

4. SumberDayaManusia

IGD Kualifikasi Level IV Level III Level II Level I


Tenaga

Dokter Subspesialis  Semua jenis on - - -


call

 4 Besar +  Bedah,Obsgin,  Bedah,Obgyn , -


Anastesi on site. Anak, Penyakit Anak, Penyakit
 (dr Spesialis Dalam on site Dalam on c
Dokter Spesialis lain on call)  (dokter spesialis
Bedah,Obgyn , lain on call)
Anak, Penyakit
Dalam on c

Dokter PPDS On site 24 jam On site 24 jam - -


(RS Pendidikan

Dokter Umum On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam
(+pelatihan kegawat
daruratan)GELS,ATLS,
ACLS, dll

Perawat Kepala S1 Jam kerja/Diluar Jam kerja / Jam Kerja Jam kerja
DIII (+Emergency jam kerja diluarjam kerja
Nursing)

Perawat (+Pelatihan On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam
Emergency Nursing)

Non Medis Bagian On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam
Keuangan
Kamtib(24jam)
Pekarya(24jam)

5. Ketentuan Umum Sarana

Ketentuan umum Fisik Bangunan:

1. Luas bangunan IGD disesuaikan dengan beban kerja RS dengan memperhitungkan


kemungkinan penanganan korban massal/bencana.
2. Lokasi gedung harus berada dibagian depan RS, mudah dijangkau oleh masyarakat
dengan tanda–tanda yang jelas dari dalam dan dari luar Rumah sakit.
3. Harus mempunyai pintu masuk dan keluar yang berbeda dengan pintu utama (alur
masuk kendaraan/pasien tidak sama dengan alur keluar) kecuali pada klasifikasi IGD
level 1 dan 2.
4. Ambulans/kendaraan yang membawa pasien harus dapat sampai di depan pintu yang
areanya terlindung dari panas dan hujan (catatan: untuk lantai IGD yang tidak sama
tinggi dengan jalan ambulans harus membuat ramp).
5. Pintu IGD harus dapat dilalui oleh brankar.
6. Memiliki area khusus parkir ambulans yang bisa menampung lebih dari 2 ambulans
(sesuai dengan beban RS).
7. Susunan ruang harus sedemikian rupa sehingga arus pasien dapat lancar dan tidak ada
“cross infection”, dapat menampung korban bencana sesuai dengan kemampuan RS,
mudah dibersihkan dan memudahkan kontrol kegiatan oleh perawat kepala jaga.
8. Area dekontaminasi ditempatkan didepan / diluar IGD atau terpisah dengan IGD.
9. Ruang triase harus dapat memuat minimal 2 (dua) brankar.
10. Mempunyai ruang tunggu untuk keluarga pasien.
11. Apotik 24 Jam tersedia dekat IGD.
12. 12) Memiliki ruang untuk istirahat petugas (dokter dan perawat).

PENUTUP
A. Kesimpulan

Instalasi gawat darurat ( IGD ) merupakan salah satu sumber utama

pelayanan kesehatan di rumah sakit dimana pasien perlu penaganan cepat

walaupun riwayat kesehatanya belum jelas. IGD juga merupakan bagian

terdepan dan sangat berperan dalam rumah sakit, baik buruknya pelayanan

bagian ini akan memberikan kesan secara menyeluruh terhadap pelayanan di

rumah sakit tersebut .

Pelayanan di IGD bergantung kepadai klasifikasi IGD.

Pasien yang tiba di IGD di tangani bukan berdasarkan urutan

kedataganya tetapi berdasarkan kegawatan. Standar pelayanan yaitu

mendahulukan pasien yang di tunjukan dengan labelisasi warna yaitu :

1. Prioritas pertana / triase merah

Yaitu : pasien gawat darurat, resusitasi segera yaitu pasien sangat

gawat / ancaman nyawa. Pasien tersebut indikasi masuk ICU atau

oprasi Cit o

2. Perioritas ke dua ? triase Kuning

Yaitu pasien gawat darurat butuh penanganan tapi tidak darurat .

3. Perioritas Ke tiga / triase hijau

Yaitu : pasien tidak gawat dengan penaganan bisa rawat jalan.

Anda mungkin juga menyukai