Anda di halaman 1dari 10

LABORATORIUM FARMAKOLOGI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

HASIL DISKUSI

‘’PERHITUNGAN INTRAVENA”

OLEH:

NAMA : SHARNILA

STAMBUK : 15020140107

KELOMPOK : III (TIGA)

KELAS : C4

ASISTEN : DINA MARDIANA

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2016
PERHITUNGAN INTRAVENA

HASIL DISKUSI PERHITUNGAN INTRAVENA

1. Perbedaan Rute Pemberian Intravena Dan Oral

Rute Pemberian Secara Intravena

Rute pemberian secara intravenamerupakan rute dimana obat

secara langsung diinjeksikan masuk ke pembuluh darah vena dan

selanjutnya langsung didistribusikan oleh darah ke seluruh tubuh tanpa

melewati saluran cerna sehingga tidak melewati metabolisme lintas

pertama di hati.

Rute Pemberian Secara Oral

Berbeda dengan rute pemberian secara intravena, pada rute

pemberian secara oral, obat terlebih dahulu akan melewati sawar

saluran cerna untuk diabsorbsi,dan mengalami metabolism lintas

pertama di hati dan selanjutnya akan dieliminasi.

Dengan demikian, dapat dilihat bahwa dalam perhitungan

intravena hanya terdapat 4 parameter farmakokinetik antara lain yaitu

K/Ke (tetapan laju eliminasi), Waktu paruh (t½), Vd (volume distribusi),

serta AUC (Area Under curve).

Berikut kurva antara rute intravena dan rute oral

- Kurva Intravena - Kurva Oral

7 5
6
4
5
4 3
3 2
2
1
1
0
0
-2 0 2 4 6
0 2 4 6 8

SHARNILA DINA MARDIANA


15020140107
PERHITUNGAN INTRAVENA

2. Parameter Farmakokinetik Rute Pemberian Intravena

a. K/ Ke (Tetapan laju Eliminasi

Laju eliminasi untuk sebagian besar obat merupakan suatu

proses order kesatu, dimana laju eliminasi bergantung pada jumlah

atau konsentrasi obat yang ada. Tetapan laju eliminasi, k adalah

tetapan laju eliminasi order kesatu dengan satuan waktu -1 (misal

jam-1 atau 1/jam) (Shargel, 2012 : 52).

Kesimpulan :

K/Ke atau tetapan laju eliminasi adalah laju atau kecepatan

dari suatu obat untuk dapat teteleminasi atau proses penguraian

obat dalam tubuh. Proses eliminasi terdiri dari metabolism dan

ekskresi.

b. Waktu paruh (T ½)

Waktu paruh (t½) dimana menyatakan waktu yang

diperlukan oleh sejumlah obat atau konsentrasi obat untuk

berkurang menjadi separuhnya (Shargel, 2012 : 45).

Kesimpulan :
1
𝑡 2 adalah waktu yang dibutuhkan suatu obat untuk dapat

meruluh setengah dari konsentrasi awal, dimana obat terlebih

dahulu mencapai konsentrasi maksimum kemudian akan meluruh

setengahnya dari konsentrasi awalnya.

SHARNILA DINA MARDIANA


15020140107
PERHITUNGAN INTRAVENA

c. Vd (Volume Distribusi)

Volume distribusi menyatakan suatu volume dimana, harus

diperhitungkan dalam memperkirakan jumlah obat dalam tubuh dari

konsentrasi obat yang ditemukan dalam kompartermen sampel.

Volume distribusi juga dapat dianggap sebagai volume (VD) dimana

obat terlarut (Shargel, 2012 : 53).

Kesimpulan :

Volume distribusi adalah volume cairan dalam tubuh yang

dibutuhkan atau diperlukan untuk mengangkut obat sampai ke

jaringan target melalui pembuluh darah.

d. AUC (Area Under Curve)

Sebaliknya, ahli farmakokinetika juga dapat menggambarkan

kurva kadar dalam plasma-waktu dalam istilah farmakokinetika

seperti kadar puncak dalam plasma, waktu untuk mencapai kadar

puncak dalam plasma dan area dibawah kurva, atau AUC (area

under curve). AUC dikaitkan dengan jumlah obat yang terabsorpsi

secara sistemik (Shargel, 2012 : 7).

Kesimpulan :

AUC atau Area Under Curve merupakan area dibawah kurva

yang menunjukkan bioavabilitas atau ketersediaan obat dalam

tubuh mulai dari terdistribusi sampai tereleminasi. AUC terdiri dari

AUC 1, AUC 2, AUC 3, dan %AUC ekstrapolasi.

SHARNILA DINA MARDIANA


15020140107
PERHITUNGAN INTRAVENA

3. Perbedaan Rumus orde 0 dan orde 1 untuk perhitungan intravena

Perbedaan orde nol dan orde 1

Orde 0 Orde 1

Reg : t vs Cp Reg : t vs log Cp

𝐾𝑒 = −𝑏 𝐾𝑒 = −𝑏 𝑋 2,3

0,5 x a 0,693
t½ = t½ =
Ke Ke

𝐹 𝑋 𝐷𝑂 𝐹 𝑋 𝐷𝑂
𝑉𝐷 = 𝑉𝐷 =
𝑎 𝑎𝑛𝑡𝑖𝑙𝑜𝑔 𝑎

Keterangan :

F : Fraksi Obat = 1

Do : Dosis Obat dalam µg

Satuan Ke : Waktu-1

Satuan t½ : Waktu (Jam/menit)

Satuan VD :mL

Rumus AUC orde nol sama dengan orde satu

Cpn+Cpn−1
1. [AUC]tn-1tn = × (𝑡𝑛 − 𝑡𝑛 − 1)
2

Cpn
2. [AUC]tnt~ =
Ke

F.Dosis Obat
3. [AUC]t0t~ = Vd .Ke

[𝐴𝑈𝐶]𝑡𝑛𝑡~
4. % AUC ekstrapolasi = ∑ 𝐴𝑈𝐶
x 100%

SHARNILA DINA MARDIANA


15020140107
PERHITUNGAN INTRAVENA

5. Contoh Perhitungan Intravena

Data Kurva Baku

t (menit) Abs

1 0,049

2 0,101

3 0,149

4 0,185

5 0,230

Diketahui : Dosis Obat 10 mg

a = 0,009

b = 0,044

r = 0,998

Data Sampel

t (jam) Abs Cp (mg/mL) Log Cp

1 0,212 4,613 0,663

2 0,142 3,022 0,480

3 0,113 2,363 0,373

4 0,066 1,295 0,112

5 0,050 0,931 -0,031

6 0,033 0,545 -0,263

7 0,015 0,136 -0,866

8 0,012 0,068 -0,167

SHARNILA DINA MARDIANA


15020140107
PERHITUNGAN INTRAVENA

𝑨𝒃𝒔 − 𝒂
𝑪𝒑 =
𝒃
0,212−0,009
1. 𝐶𝑝 = = 4,613
0,044

0,142−0,009
2. 𝐶𝑝 = = 3,022
0,044

0,113−0,009
3. 𝐶𝑝 = = 2,363
0,044

0,066−0,009
4. 𝐶𝑝 = = 1,295
0,044

0,050−0,009
5. 𝐶𝑝 = = 0,931
0,044

0,033−0,009
6. 𝐶𝑝 = = 0,545
0,044

0,015−0,009
7. 𝐶𝑝 = = 0,136
0,044

0,012−0,009
8. 𝐶𝑝 = = 0,068
0,044

Penentuan Orde

Orde 0 ( reg. t vs Cp) Orde 1 ( reg. t vs log Cp)

a = 4,410 a= 1,069

b= - 0,619 b= - 0,257

r= -0,951 r = 0,971

Karena nilai r orde 1 yang lebih mendekati ±1, maka data

tersebut merupakan orde 1 sehingga :

K = -(b (2,3))

= -(-0,257 x (2,3))

= 0,591 jam-1

SHARNILA DINA MARDIANA


15020140107
PERHITUNGAN INTRAVENA
0,693
t½ =
k

0,693
= = 1,172 jam
0,591

𝐹 . 𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑂𝑏𝑎𝑡
Vd =
𝐴𝑛𝑡𝑖𝑙𝑜𝑔 𝑎

10.000 µ𝑔
= = 853,169 mL
11,721

AUC (Area Under Curve)


𝐂𝐩𝐧+𝐂𝐩𝐧−𝟏
1. [AUC]tn-1tn = × (𝒕𝒏 − 𝒕𝒏 − 𝟏)
𝟐

3,022+4,613
[AUC] 12 = × (2 − 1)
2

= 3,817 µg jam/ mL
2,363+3,022
[AUC]23 = × (3 − 2)
2

= 2,692 µg jam/ mL
1,295+2,363
[AUC]34 = × (4 − 3)
2

= 1,829 µg jam/ mL
0,931+1,295
[AUC]45 = × (5 − 4)
2

= 1,113 µg jam/ mL
0,545+0,931
[AUC]56 = × (6 − 5)
2

= 0,738 µg jam/ mL
0,136+0,545
[AUC]67 = × (7 − 6)
2

= 0,340 µg jam/ mL

SHARNILA DINA MARDIANA


15020140107
PERHITUNGAN INTRAVENA
0,068+0,136
[AUC]78 = × (8 − 7)
2

= 0,102 µg jam/ mL

Σ AUC = 3,817 + 2,692 +1,829 + 1,113 + 0,738 + 0,340 +

0,102

= 10,631 µg jam/ mL

𝐂𝐩𝐧
2. [AUC]tnt~ =
𝐊

0,068
= 0,591= 0,115 µg jam/ mL

𝐅 𝐱 𝐃𝐨𝐬𝐢𝐬 𝐎𝐛𝐚𝐭
3. [AUC]t0t~ =
𝐕𝐝 𝐱 𝐊𝐞

1 x 10.000
= 853,169 x 0,591

= 19,832 µg jam/ mL

[𝑨𝑼𝑪]𝒕𝒏𝒕~
4. % AUC ekstrapolasi = x 100%
∑ 𝑨𝑼𝑪

0,115 µg jam/mL
= x 100% = 1,081%
10,631 µg jam/mL

Jadi dari hasil nilai % AUC ekstrapolasi didapatkan hasil yaitu %

AUC sebesar 1,081% dimana ≤20%, dapat disimpulkan bahwa data

tersebut merupakan data yang valid.

SHARNILA DINA MARDIANA


15020140107
PERHITUNGAN INTRAVENA

DAFTAR PUSTAKA

Shargel Leon, WU-Pong Susanna, Yu Andrew B.C., 2012, Biofarmasetika


dan Farmakokinetika Terapan Edisi Kelima, AUP, Surabaya.

SHARNILA DINA MARDIANA


15020140107

Anda mungkin juga menyukai