Anda di halaman 1dari 14

Critical Book Report

Pendidikan Bahasa Indonesia


Dosen pengampuh: Diah Eka Sari S.Pd,. M.Pd

Di Susun Oleh:

RICHO HANDIKA
(5173121025)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
NOVEMBER 2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

Makalah bahasa Indonesia ini dibuat untuk memenuhi tugas dalam perkuliahan Bahasa
Indonesia. Makalah ini membahas tentang “Analisis Bahasa Baku Dan tidak Baku” Diharapkan
dengan membaca makalah ini, Teman-Teman Mendapat wawasan dan ilmu baru dalam hal
kebahasaan terutama tentang analisis bahasa baku dan tidak baku.

Makalah ini disusun untuk memenuhi penugasan matakuliah bahasa indonesiadan disusun
sebagai bahan referensi yang menunjang presentasi tentang analisis bahasa baku dan tidak baku.
Dengan selesainya makalah ini, Kami mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
membantu proses pembuatan makalah ini sampai makalah ini terselesaikan. Namun, tidak
menutup kemungkinan adanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dalam meningkatkan kemampuan
berbahasa Indonesia.

Wasalamualaikum warohmatullahi wabarokatu.

Medan 20 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................................................. 1
1.2 TUJUAN CRITICAL BOOK REPORT ....................................................................................... 1
1.3 MANFAAT ................................................................................................................................... 1
1.4 IDENTITAS BUKU ..................................................................................................................... 2
BAB II RINGKASAN BUKU .................................................................................................................... 4
Buku 1 Bahasa Baku Dan Non Baku .................................................................................................... 4
Buku 2 Bahasa Baku Dan Non Baku .................................................................................................... 8
A. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia .......................................................................................... 8
B. Bahasa Indonesia Baku ............................................................................................................................ 8
C. Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan .................................................................................................. 9
BAB III Pembahasan ................................................................................................................................ 10
BAB IV Penutup ....................................................................................................................................... 11
Keimpulan ............................................................................................................................................. 11
SARAN ................................................................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk mempersiapkan


pesertadidik menjadi manusia yang mandiri dan mampu mengoptimalisasikan segala
aspek minat,bakat, dan keahliannya melalui suatu proses pembelajaran. Pendidikan
dapat dijadikan acuansejauh mana suatu bangsa telah berkembang, karena pendidikan
menggambarkan kualitas daribangsa tersebut. Tanpa adanya pendidikan maka suatu
bangsa tidak akan pernah bisa bertahandi dalamera globalisasi dan era intelektual ini.
Dalam pelaksanaan pendidikan pastilah adapelaku pendidikan yang sangat menentukan
keberhasilan pendidikan itu yaitu guru.Guru merupakan pelaksana pendidikan yang
sangat penting dalam hal keberhasilan pendidikan itu. Guru Indonesia merupakan insan
yang adil, makmur, dan beradab yangberusaha mengabdi untuk meningkatkan
kecerdasan bangsa. Guru Indonesia selalu tampilsecara professional dengan tugas
utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, dan menilai hasil dari
evaluasi pendidikan.Guru Indonesia merupakan insan yang patut ditiru dalam
kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara oleh seluruh lapisan masyarakat
Indonesia. Perananguru semakin penting dalam era globalisasi ini, karena hanya
dengan bimbingan seorang guruyang professional setiap siswa akan menjadi sumber
daya manusia yang berkualitas,kompetitif,dan mampu menjawab segala tantangan
zaman, yang merupakan asset terbesaryang dimiliki bangsa Indonesia sebagai calon
pemimpin masa depan.

1.2 TUJUAN CRITICAL BOOK REPORT

1. Memahami hakikat profesi kependidikan.

2. Mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi profesi guru.

4. Memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.

1.3 MANFAAT

1. Agar para pembaca memahami hakikat profesi kependidikan.

1
2. Agar para pembaca mengetahui bagaimana profesionalisme seorang guru.

3. Agar pembaca memahami peranan guru dalam manajemen pendidikan.

1.4 IDENTITAS BUKU

Buku 1

Judul Buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan tinggi

Penulis : Drs. Sanggup Barus, dkk.

Jenis Buku : Diktat Universitas Negeri Medan

Tahun Terbit : 2018

Buku 2

1. Judul buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi

2. Pengarang : Belmawa

2
3. Penerbit : Ristekdikti

4. Tahun terbit : 2016

6. Tebal buku : 272 halaman

3
BAB II
RINGKASAN BUKU

Buku 1
Bahasa Baku Dan Non Baku

Bab I. Hal 1-9

A. Kedudukan dan fungsi Bahasa Bahasa di Indonesia


Bahasa-bahasa di Indonesia dikelompokkan menjadi 3, yaitu bahasa
Indonesia,bahasa daerah, dan bahasa asing. Dibawah ini setiap kelompok bahasa itu akan
dijelaskan secara singkat.
1. Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu dan termasuk kedalam rumpun bahasa
Austronesia. Dalam hal ini, bahasa melayu itu sudah lama (berabad-abad) digunakan
sebagai lingua franca “bahasa perhubungan” di nusantara ini pada zaman sriwijaya dan
majapahit.

2. Bahasa daerah

Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa Indonesia. Bahasa ini jumlahnya
sangat banyak dan digunakan menyebar diseluruh daerah indonesai. Bahasa daerah
berfungsi sebagai

1. Lambang kebanggaan daerah


2. Lambing identitas daerah
3. Alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah
4. Sarana pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia
3. Bahasa asing

Bahasa asing diartikan dengan bahasa-bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia dan
daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan antarbansa dan sarana
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern untuk pembangunan nasional.

4
B. Bahasa Indonesia Baku
1. Pengertian Bahasa Baku Dan NonBaku
Istilah Bahasa baku telah dikenal oleh masyarakat luas. Makna Bahasa baku sendiri
tampaknya tidak dipahami secara benar, apalagi makna Bahasa baku. Hal itu disebabkan
oleh keengganan orang mencari makna istilah baku dan Bahasa baku di dalam kamus
umum ataupun kamus istilah liguistik.
2. Fungsi Bahasa Indonesia baku
Bahasa baku mempunyai empat fungsi yang secara satu per satu dapat dijelaskan
sebagai berikut:
1. Bahasa baku sebagai pemersatu
Bahasa Indonesia baku mempersatukan atau memperhubungkanpenutur berbagai
dialek bahasa itu. Bahasa Indonesia baku memepersakutan mereka menjadi satu
masyarakat bahasa Indonesia baku. Bahasa baku mengikat kebhinekaan rumpun dan
bahasa yang ada di Indonesia dengan mengatasi batas-batas kedaerahan.
2. Bahasa baku sebagai penanda kepribadian

Bahasa Indonesia baku merupakan cirri khas yang membedakannya dengan bahasa-
bahasa lainny. Bahasa Indonesia baku memperkuat perasaan kepribadian nasional
masyarakat bahasa Indonesia baku. Dengan bahasa indonesaia kita mengatakan identitas
kita. Bahasa Indonesia baku berbeda dengan bahasa Malaysia atau bahasa melayu di
singapura dan brunai Darussalam. Bahasa Indonesia baku dianggap sudah berbeda dengan
bahasa melayu riau yang menjadi induknya.

3. Bahasa Indonesia baku sebagai penambah wibawa

Pemilik bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi
pembawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai kesedarajatan dengan peradaban lain
yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku. Orang yang mahir menggunakan bahasa
Indonesia baku akan memperoleh wibawa di mata orang lain. Warga masyarakat secara
psikologis akan mengidentifikkan bahasa Indonesia baku dengan masyarakat dan
kebudayaan modern dan maju sebagai pengganti pranata,lembaga,bangunan indah,jalan
raya yang besar. Gengsi juga melekat pada bahasa Indonesia karena ia dipergunakan oleh

5
masyarakat yang berpengaruh yang menambah wibawa pada setiap orang yang mampu
menggunakan bahasa Indonesia baku.

4. Bahasa Indonesia baku sebagai kerangka acuan

Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakainya dengan
adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas. Norma atau kaidah bahasa
Indonesia baku menjadi tolak ukur pemakain bahasa Indonesia baku secara benar. Oleh
karena itu, penilaian pemakaian bahasa Indonesia baku dapat dilakukan. Norma atau
kaidah bahasa Indonesia baku juga menjadi acuan umum bagi segala jenis pemakaian
bahasa yang menarik perhatian yang karena bentuknya yang khas, seperti bahasa ekonomi,
bahas hokum, bahasa sastra, bahasa iklan, bahasa media massa, surat menyurat resmi,
bentuk surat keputusan,undangan,pengumuman,kata-kata sambutan, ceramah,dan pidato.

3. Ciri-ciri bahasa Indonesia baku

Secara umum dapat diketahui bahwa bahasa Indonesia baku mempunyai tiga cirri, yaitu
(1) memiliki keunggulan wilayah dan waktu penggunaan, (2) kemantapan dinamis, (3)
cendekia. Dalam hal ini, kemantapan dinamis berarti bahwa kaidah bahasa Indonesia baku
relative tetap serta tidak berubah setiap saat. Cirri cendekia berarti bahwa bahasa Indonesia
baku mencerminkan cara berpikir yang teratur, logis, dan sistematik. Untuk
mengungkapkan gagasan, bahasa Indonesia baku dapat digunakan untuk menyampaikan
isi pikirn secara teratur dan sistematik.

Secara lebih spesifik dapat juga disajikan beberapa cirri bahasa baku sebagi hasil
sintesis dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Harimurti Kridalaksana, Anto M.
Muliono, dan Suwito (Barus dkk, 2014 : 13-14), Yakni Sebagai berikut:

1. Pelafalan sebagai fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang relative bebas dari
atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek.
Misalnya:
Kata[keterampilan]diucapkan[katarampilan](salah).[ketrampilan](salah)

6
2. Bentuk Kata Yang berawalan me- dan ber-, dan lain-lain sebagai bahagian morfologi
bahasa Indonesia baku ditulis diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya:
Banjir menyerang kampong yang banyak penduduknya itu
Kuliah sudah berjalan dengan baik
3. Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap
di dalam kalimat.
Misalnya:
Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapa pin, karena semua dianggapnya
penipu
Dia sudah mngatakan bahwa kamu akan dating
4. Partikel –kah, -lah, dan –pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis
secara jelas dan tetap di dalam kalimat
Misalnya:
Turunkanlah jangkar itu!
Bagaimanakah cara merawat kapal?
Bagaimanapun kita harus mengantisipasi ombak besar yang mungkin dating.
5. Preposisi atau kata depan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku dituliskan
secara jelas dan tetap dalam kalimat.
Misalnya:
Saya bertemu dengan kapten kapal itu kemarin.
Ia benci sekali kepada orang itu.

7
Buku 2
Bahasa Baku Dan Non Baku

Pendahuluan Hal xii-xxiii

A. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia


Di Indonesia tumbuh dan berkembang bahasa yang beragam-ragam. Sebagian besar orang
Indonesia menguasai atau menggunakan beberapa bahasa sekalipus. Selain menguasai bahasa
Indonesia dan bahasa daerah, tidak sedikit orang-orang Indonesia yang juga menguasai bahasa asing.
Dalam kondisi penggunaan bahasa seperti itu, perlu diatur agar tidak menimbulkan dampak yang tidak
baik. Setiap bahasa yang ada di Indonesia perlu diletakkan dalam kedudukan tertentu dan setiap
bahasa yang dalam kedudukan itu mempunyai fungsi tertentu pula.
1. Bahasa Nasional dan Bahasa Negara
Bagi bangsa Indonesia, tentu saja bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting
karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara
sekaligus. Sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebapai lambang
kebanggaan dan identitas nasional, serta alat pemersatu berbagai suku bangsa yang berbeda-
beda latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa-bahasa suku bangsa di lndonesia. Bahasa ini jumlahnya sangat
banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di lndonesia. Bahasa daerah berfungsi sebagai
lambang kebanggaan dan lambang identitas daerah, atat perhubungan di dalam keluarga dan
masyarakat daerah, dan sarana pendukung budaya daerah dan bahasa lndonesia. Dalam
hubungannya dengan fungsi bahasa lndonesia, bahasa daerah merupakan pendukung bahasa
lndonesia, merupakan bahasa pengantar pada tingkat permutaan di sekotah dasar di daerah
tertentu untuk memperlancar proses penpajaran, selain merupakan sumber kebahasaan untuk
memperkaya bahasa lndonesia.

3. Bahasa Asing
Bahasa asinp diberi batasan sebapai bahasa-bahasa di Indonesia setain bahasa Indonesia dan
bahasa daerah. Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai atat perhubungan antarbangsa dan
sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknotogi modern untuk pembangunan nasional.
Sehubungan dengan fungsinya sebapai akses untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknotogi modern, bahasa asing sesungguhnya hanya melenpkapi funpsi bahasa Indonesia yang
juga dikembangkan agar menjadi sarana serupa.

B. Bahasa Indonesia Baku


Bahasa lndonesia tumbuh dan berkembang datam masyarakat muttikutturat. Oteh karena itu,
bahasa lndonesia mempunyai varian yang sangat banyak, baik varian akibat perbedaan daerah
penggunaan maupun varian akibat ketompok sosiat penggunanya. Perbedaan varian itu di
satu sisi dapat dijadikan ciri yang menunjukkan dari daerah mana atau ketompok mana seorang
8
penutur berasat, di sisi yang lain merupakan perbedaan yang mengganggu interaksi sosiat
antarketompok yang menggunakan bahasa lndonesia. Oteh karena itu, untuk kepertuan kedua itu,
perlu ditetapkan bahasa lndonesia baku yang mewakiti setiap varian yang ada.

C. Kerangka Konseptual, Visi, dan Tujuan

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia


Konsep nasionatisme Indonesia dibanpun oteh para pendiri nepara atas dasar atau fondasi
bahasa, bukan fondasi ras/etnis atau apama. Tidak ada satu apama pun yanp dijadikan tandasan
berdirinya nepara banpsa Indonesia. Meskipun demikian, tandasan apama terdapat pada diri setiap
warpa nepara. Konsep kebanpsaan Indonesia pun tidak direpresentasi oteh sarah satu di antara
ratusan ras/etnis yanp ada di Indonesia, tetapi konsep kesukuan berada datam diri individu masinp-
masinp di ketompok masyarakatnya.
Di tenpah kerapaman etnis dan keyakinan berapama tersebut, keberadaan bahasa Indonesia
disyukuri sebapai anuperah Tuhan Yanp Maha Esa oleh setiap warga negara dengan
menpaktualisasikan diri datam komunikasi berbahasa lndonesia baik Nisan maupun tulis. Melatui
penyetenpparaan mata kuliah Bahasa lndonesia di perpuruan tinppi, penpuatan jati diri banpsa
lndonesia menparahkan sikap spirituat sivitas akademik untuk menerima, menpharpai, dan
menphayati keberadaan bahasa kebanpsaan Indonesia yanp merupakan anuperahTuhan Yanp
Maha Esa.
Penghayatan atas nilai-nilai keberadaan bahasa lndonesia diwujudkan datam bentuk penpamatan
perilaku jujur, disiplin, tanppunp jawab, peduli, santun, responsif, dan proaktif datam kehidupan
bermasyarakat. Penyetenpparaan mata kutiah Bahasa lndonesia di perpuruan tinppi
menpupayakan peninpkatan penphayatan sivitas akademik apar mampu menunjukkan sikap
sebapai bapian dari sotusi atas permasatahan hitanpnya funpsi bahasa lndonesia di
masyarakat. Denpan sikap itu, sivitas akademik mampu menempatkan diri sebapai Cerminan
banpsa yanp Cerdas datam perpautan dunia ptobaL

9
BAB III
Pembahasan

Kelebihan Buku 1

1. Sampul buku ini menarik dan penuh dengan warna Dan gambarnya Bagus, Sesuai
Dan tidak berlebihan
2. Dalam Penulisannya Buku ini sudah Bagus,Rapi Sesuai dengan apa yang di pedoman
yang ada di isi buku Tersebut
3. Buku ini cukup bagus untuk di jadikan pedoman penulisan karya ilmiah karena
mudah di pahami dan tidak sulit untuk mengikuti panduannya
4. Dari sei halaman buku ini juga tidak terlalu banyak jadi tidak terlalu bosan juga untuk
membacanya

Kekurangan Buku 1

1. Buku ini Banyak Mengulangi Pembahasan-pembahasan yang sudah ada di bab


sebelumnya
2. Buku ini juga kurang efektif karena terlalu banyak kata-kata yang berulang
3. Buku ini tidak memiliki contoh penulisan karya ilmiah

Kelebihan Buku 2

1. Sampul buku ini menarik dan penuh dengan warna Dan gambarnya Bagus, Sesuai
Dan tidak berlebihan
2. Dalam Penulisannya Buku ini sudah Bagus,Rapi Sesuai dengan apa yang di pedoman
yang ada di isi buku Tersebut
3. Buku ini cukup bagus untuk di jadikan pedoman penulisan karya ilmiah karena
mudah di pahami dan tidak sulit untuk mengikuti panduannya
4. Buku ini juga menambahkan lampiran lampiran yang Isi lampiran tersebut adalah
contoh dan lembar lembar pengesahan

Kekurangan Buku 2

1. Buku ini Banyak Mengulangi Pembahasan-pembahasan yang sudah ada di bab


sebelumnya
2. Buku ini juga kurang efektif karena terlalu banyak kata-kata yang berulang
3. Buku ini tidak memiliki contoh penulisan karya ilmiah
4. Buku ini terlalu banyak halamannya, sehingga yang membaca bosan

10
BAB IV
Penutup

Keimpulan

Kesimpulan dari pembahsan diatas,kita dapan menyimpulkan bahwa buku tersebut


lumayan bagus dan bermanfaat untuk di gunakan Untuk mempelajari Bahasa Indonesia yang baik
dan benar karena mudah di pahami dan juga tidak terlalu berbelit-belit,dan juga buku tersebut tidak
terlalu banyak jadi kita tidak akan bosan karena terlalu lama membaca, karena pada sebagian orang
banyak yang tidak suka membaca jadi mereka membaca pada halaman yang pentingnya saja tidak
semua akan mereka baca karena itu akan membuat mereka bosan dan dari bosan itu mereka tidak
akan bisa berkonsentrasi untuk Menulis tentang laporan-laporan.

SARAN
Saran saya untuk buku ini, supaya lebih di di perhatikan dan juga jangan berulang ulang
bahasan yang sudah ada di bab sebelumnya, karena itu akan jadi sesuatu yang tidak efektif bagi si
pembaca buku.

11

Anda mungkin juga menyukai