Anda di halaman 1dari 2

Nama : Mentari Chalis

NIM : 160301137

Kelas : HPT – 2015

Paragraf Deskripsi, Persuasi dan Narasi.

Tepat dua tahun silam, aku pertama kali memijakkan kakiku ditempat ini, sebuah
tempah dimana keindahan alam tersuguhkan dengan hangatnya. Ketika itu aku sedang
menikmati liburan bersama dengan teman-teman ku sebari merayakan kelulusan kami dari
bangku SMA. Kami berangkat bersamaan dengan matahari yang mulai menampakkan
dirinya. Setibanya di pantai itu kami disambut hangat oleh suara ombak yang berkejar-
kejaran. Seakan takut untuk segera bertemu sang dewi malam, kami bergegas meletakkan
barang bawaan kami ke dalam pondok yang telah kami sewa sebagai singgasana kami untuk
menikmati keindahan sekitar. Di sekitar bibit pantai terdapat banyak pohon kelapa yang
memang sang penguasa pantai. Tanpa menyianyiakan kesempatan yang kami miliki, kami
menyewa kapal motor untuk berkeliling. Tidak hanya itu, setelah menyantap berbagai jenis
makanan olahan dari hasil kekayaan laut, kami juga menyempatkan diri untuk mejajaki
permainan water sport yang ada. Keindahaan alam yang ada didepan mata kami membuat
waktu seakan begitu cepat berlalu; gelap datang mengusir senja dan kata perpisahan pun
harus terucapkan. Aku berharap akan ada hari ini akan datang lagi. (Paragraf Narasi).

Hari ini, penantianku selama dua tahun untuk dapat kembali mengunjungi tempat itu
terealisasi. Namun apa yang ada di dalam inagtakanku, dalam kenanganku seketika luluh
lantah oleh pemandangan yang sangat memilukan. Keadaan di pantai itu sangat jauh berbeda
dari apa yang ku lihat 2 tahun lalu. Tepi pantai yang dulunya hanya dapat ku temukan pasir
dan kerikil kecil, kini menjadi gundukan sampah. Pepohonan yang dulunya menjadi jati diri
dari tempat itu kini hanyalah sebuah batang usang yang tak terawat. Tak hanya itu, pondok
yang dulunya menjadi tempat peristirhatan setelah lelah bermain dan bercanda gurau dengan
alam kini bagaikan sisa bangunan setelah peperangan besar. Ingin rasanya aku berteriak
meminta-Nya untuk mengembalikan keindahan bumi pertiwiku. (Paragraf Deskripsi)

Sepanjang malam ku habiskan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan yang


bahkan aku sendiri tidak tau kepada siapa aku harus mempertanyakannya. Siapa
sesungguhnya yang telah menghancurkan bumi pertimiku? Dan kepada siapa aku harus
meminta bantuan untuk menyelamatkannya? Apakah dengan keringnya air mataku, dia akan
kembali bersama kita? Tentu tidak!!! Sadarkah kita bahwa lingkungan akan mempengaruhi
kualitas kehidupan kita. Menjaga kelestarian lingkungan tentunya merupakan suatu
keharusan, namun keharusan yang dijalankan tanpa kesadaran tidak akan berbuah manis.
Marilah kita bersama-sama dengan kepedulian dan kesadaran kita menjaga lingkungan.
Dengan menjaga lingkungan, kita sudah berinvestasi untuk masa depan karena apa yang kita
peroleh saat ini semuanya bersumber dari alam. Ayo...... kita kembalikan senyuman bumi
pertiwi, yakinlah ketika dia tersenyum kehidupan ini akan jauh lebih indah.

Anda mungkin juga menyukai