Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

BAGI DOKTER PERUSAHAAN


PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk
DIVISI NOODLE CABANG SEMARANG

KELOMPOK I
ORGANISASI K3 DI PERUSAHAAN

OLEH :
1. Dr. Anugrah Danang Ifnu Rizal
2. Dr Citra Ayu Rosenda
3. Dr Dewi A’isyah
4. Dr Fathrinia Sientia
5. Dr Mega Yuni Ari Susanti
6. Dr Novrizal Tri Santoso
7. Dr Siti Saudia Ningrum
8. Dr Rimandhika Adek Atmandiyah
9. Dr Fitrin Miadanti, MM
10. Dr Muhammad Rizki Febrianto
11. Vina Nurul Izzah
12. Nelus Saadah

DISAMPAIKAN PADA
PELATIHAN HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA BAGI DOKTER PERUSAHAAN
BALAI PELATIHAN DAN PENGUJIAN KESELAMATAN KERJA HIPERKES
2016

1
DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN 3
1.1. LATAR BELAKANG 3
1.2. TUJUAN 4
1.3. RUANG LINGKUP 5
1.4. DASAR HUKUM 5

BAB II : KONDISI /FAKTA PERUSAHAAN 7


2.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 7
2.1.1 PROFIL PERUSAHAAN 7
2.1.2 KOMITMEN PADA K3 DAN PENERAPAN
SMK3 8
2.1.3 LOKASI PT. INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR. Tbk 9
2.1.4 PROSES PRODUKSI

2.2. TEMUAN :
2.2.1. TEMUAN POSITIF 12
2.2.2. TEMUAN NEGATIF 13

BAB III : ANALISA & PEMECAHAN MASALAH 14


3.1 ANALISA TEMUAN 14
BAB IV : PENUTUP 17
4.1. KESIMPULAN 17
4.2. SARAN 18

BAB V : LAMPIRAN 15

DAFTAR PUSTAKA 19

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Keselamatan dan kesehatan kerja didefinisikan sebagai suatu pemikiran dan upaya

untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja

pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju

2
masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu

ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya

kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang

berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan

tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin

keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan

kerugian lainnya.

Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya

untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan,

pencegahan Penyakit akibat kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan

pemberian makan dan minum bergizi.

1.2. TUJUAN
Tujuan kunjungan calon ahli K3 di PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR
diharapkan :
a. Mengetahui secara umum penerapan K3 di PT. INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR Tbk
b. Memberikan saran dan masukan untuk meningkatkan SMK3 di perusahaan
tersebut apabila ada hal-hal yang tidak sesuai dengan UU K3 terutama di bidang
Keselamatan Kerja
c. Mampu mengawasi secara langsung ditaatinya peraturan perundangan yang
berhubungan dengan masalah keselamatan dan kesehatan kerja di PT.
INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK.
d. Mampu mengidentifikasi segala sumber bahaya di tempat kerja dan cara
pengendaliannya khususnya Pesawat Uap, Bejana Tekan, Alat Angkat Angkut,
Peralatan Mekanik, Instalasi Listrik, Penyalur Petir dan Penanggulangan
Kebakaran di PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR.

1.3. RUANG LINGKUP


3
Pelaksanaan praktek kerja lapangan di PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR
TBK, objek yang diamati adalah implementasi kegiatan keselamatan kerja.

1.4. DASAR HUKUM

Dasar Hukum K3 Mekanik, K3 Pesawat Uap Bejana Tekan, K3 Listrik, K3


Penanggukangan Kebakaran, K3 Konstruksi Bangunan dan K3 Secara Umum.:

a. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


b. Undang-undang Uap Th. 1930 (Stoom Ordonnantie)
c. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening)
d. Permenakertrans No. 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekanan
e. Permenakertrans No. 02/MEN/1982 tentang Kualifikasi Juru Las
f. Permenaker No. 01/MEN/1988 tentang kualifikasi dan Syarat-syarat Operator
Pesawat Uap
g. Permenaker No. 09/MEN/2010 tentang operator dan petugas pesawat angkat
angkut.
h. Permenaker No.02/MEN/1992 tentang tata cara penunjukan,kewajiban dan
wewenang ahli keselamatan dan kesehatan kerja.
i. Peraturan Menteri dan Transmigrasi R.I. No.Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-
syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
j. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi
Alarm Kebakaran Automatic
k. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
l. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
m. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir
n. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Transmigrasi R.I. No : Kep.-
75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan Standart Nasional Indonesia (SNI) No.
SMI-04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL
2000) di Tempat Kerja
o. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Pengawasan
Ketenagakerjaan No. Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikat Kompetensi
Keselamatan dan Kebakaran Teknik Listrik

4
p. UU No 03/1969 Ratifikasi ILO No 120 Tentang Hygiene dalam perniagaan dan
kantor mengenai : pemeliharaan banguna kerja termasuk kebersihannya, ventilasi
udara, penerangan, kenyamanan, sarana kerja ergonomi, fasilitas bagian
terpelihara serta perlindungan bagi tenaga kerja terhadap hal-hal yang dapat
mengganggu K3 tenaga kerja yang bersangkutan.

BAB II
KONDISI / FAKTA PERUSAHAAN

2.1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN


2.1.1. PROFIL PERUSAHAAN
Indofood berdiri pada tahun 1990 dengan nama PT. PANGANJAYA
INTIKUSUMA. Kemudian pada tahun 1994 berganti nama menjadi PT.
INDOFOOD SUKSES MAKMUR. Tahun 1995 perusahaan ini mengakuisisi pabrik
pengilingan gandum Bogasari. Lalu pada tahun 1997 memperkuat jaringan dengan
mengakuisisi 80% saham perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan, agrobisnis
serta distribusi dan tahun 2007 Indofood mencatatkan saham group agrobisnis di
bursa efek Singapura dan menempatkan saham baru. Kini PT. INDOFOOD SUKSES
MAKMUR Tbk telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan total food solution
yang mencakup semua tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan
pengolahan bahan baku hingga distribusi. Dalam menjalankan kegiatannya, Indofood
memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat
kelompok usaha strategis (Group) yang saling melengkapi sebagai berikut :
a. Produk konsumen bermerek atau Consumer Branded Product (CBP) yang
kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT. INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR Tbk (ICBP). ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam
kemasan yang terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk
makanan dalam kemasan. Group produk konsumen bermerek saat ini terdiri dari
5
lima divisi yaitu : mie instant, makanan ringan, bumbu penyedap makanan,
nutrisi dan makanan khusus serta biskuit. Kegiatan usaha group ini didukung
oleh divisi bumbu dan kemasan. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat melihat
www.indofoodcbp.com
b. Group Bogasari selama lebih dari 3 dekade, keberadaan Bogasari dalam industri
makanan Indonesia cukup diperhitungkan. Dua pabrik tepung terigu Bogasari
berlokasi di Jakarta dan Surabaya, memiliki beberapa merek seperti Cakra
Kembar, terigu terbaik untuk roti dan mie; Segitiga Biru, dengan banyak
kegunaan; Kunci Biru, renyah dan meriah ala Kunci Biru; Lafonte, pasta sehat
bagi keluarga Indonesia. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat melihat
www.bogasari.com
c. Group Agrobisnis beroperasi di bawah naungan PT. SALIM IVOMAS
PRATAMA dan PT. PP LONDON SUMATERA INDONESIA Tbk, sebuah
perusahaan tercatat di bursa efek Indonesia. Kedua perusahaan tersebut
merupakan anak perusahaan Indofood Angry Resources Ltd, sebuah perusahaan
tercatat di bursa efek singapura. Untuk keterangan lebih lanjut, dapat melihat
www.indofoodagri.com dan www.londonsumatera.com.
d. Group distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi paling ekstensif di
Indonesia, menjangkau hampir seluruh pelosok nusantara. Selain
mendistribusikan produk-produk Indofood, group ini juga menyalurkan berbagai
produk pihak ketiga.

2.1.2. Komitmen pada K3 dan penerapan SMK3


PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang
adalah produsen mie instant berkualitas. Manajemen berkomitmen untuk menjamin
keselamatan dan kesehatan kerja dalam aspek operasional di tempat kerja untuk
karyawan dan pihak lain yang terkait melalui langkah-langkah sebagai berikut :
a. Membuat sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja untuk
melakukan upaya pencegahan terjadinya kecelakaaan kerja dan sakit akibat kerja
yang sesuai dengan sifat dan skala resiko dari kegiatan operasional.
b. Mematuhi dan melaksanakan undang-undang, peraturan pemerintah dan
persyaratan lainnya yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Perusahaan bersama-sama dengan karyawan melakukan pemantauan aktif,
evaluasi dan perbaikan secara berkesinambungan terhadap program keselamatan
dan kesehatan kerja di perusahaaan.

6
d. Melaksanakan kegiatan yang terintegrasi dengan system mutu lainnya untuk
peningkatan efisiensi dan produktifitas kerja.
Kebijakan ini tetap untuk wajib dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab oleh
manajemen, karyawan dan pihak lain yang terkait didokumentasikan,
dikomunikasikan serta ditinjau secara berkala sesuai dengan perkembangan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

2.1.3. LOKASI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR. Tbk


PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR. Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang,
terletak di kawasan Industri Candi JL. TAMBAK AJI II/8-10, NGALIYAN,
SEMARANG sebagaimana tertera pada denah berikut ini:

Gambar 2.1
Lay out PT. IIndofood CBP Sukses Makmur.Tbk
Sumber : PT. Indofood CBP Sukses Makmur.Tbk, 2014

2.1.4. PROSES PRODUKSI

7
Komposisi bahan terdiri dari : Tepung, bumbu alkalin (Perasa Mie), air, telur dan
bahan-bahan lainnya.
Di dalam tahap produksi dilakukan pekerjaan sebagai berikut :
a. Pemindahan bahan baku
Pemindahan bahan baku yang dimaksud adalah tepung yang dimasukkan kedalam
mesin screw untuk memindahkan bahan baku ke penyaringan.

b. Penyaringan
Penyaringan dilakukan dengan tujuan memisahkan benda asing dengan bahan
baku.
c. Mixing
Proses mixing disebut juga dengan percampuran bahan baku dengan bahan-bahan
lainnya untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan bermutu.
d. Pressing
Proses pressing adalah tahap mencetak mie dari bentuk lembaran menjadi helaian
mie.
e. Sleeting
Proses ini adalah proses di mana mie dipotong dengan ukuran yang telah
ditentukan.
f. Steaming ( Kukus )
Proses ini adalah memasak mie mentah menjadi mie setengah matang dengan cara
dikukus.
g. Cutting
Proses ini adalah pemotongan mie menjadi dua lipatan.
h. Frying
Pada tahap ini dilakukan penggorengan mie setengah matang ke dalam minyak
panas dengan suhu 110 – 160o C.
i. Cooling
Proses ini adalah tahap pendinginan setelah mie di goreng dengan suhu ruangan
27o C.
j. Packing
Proses adalah pekerjaan pengemasan yang dilakukan oleh karyawan pabrik.
k. Penyimpanan
Proses ini adalah proses penyimpanan di dalam ruangan gudang yang bersih
terjaga dari bahaya debu, kotoran dan kuman.

2.2. TEMUAN

8
Kegiatan praktek kerja lapangan yang dilakukan di PT INDOFOOD CBP SUKSES
MAKMUR, Tbk, pada tanggal 20 Mei 2016 jam 08.40 s/d 11.00 WIB menghasilkan
temuan - temuan sebagai berikut.:
2.2.1. TEMUAN POSITIF

Kebijakan dan Manajemen K3 di Perusahaan :

1. Perusahaan sudah memiliki SMK3L yang baik sesuai perundangan yang berlaku,
dengan pimpinan berasal dari top management dan ahli K3 sebagai sekretaris.

Penerapan K3 di Tempat Kerja serta Program Kerja :

2. Terdapat P2K3L yang secara rutin mengadakan pertemuan minimal sekali setiap
bulan yang menghasilkan rekomendasi

3. Terdapat sistem pelaporan dan monitoring pelaksanaan K3

4. Terdapat prosedur tertulis tentang pengoperasian alat/mesin secara aman

5. Terdapat poster K3 dan tanda peringatan yang tersedia di setiap sudut pabrik

6. Terdapat training mengenai K3 bagi karyawan perusahaan

7. Terdapat lomba K3 yang sering diadakan untuk meningkatkan kesadaran tentang K3

8. APD sudah disediakan di tempat yang membutuhkan APD

9. Terdapat sanksi bagi karyawan yang tidak disiplin dalam memakai APD

Fasilitas dan Personil K3 :

10. Sudah tersedia safety sign,marka jalur untuk pejalan kaki

11. Tiap ruangan sudah dilengkapi petunjuk jalur evakuasi, risk assesment .

12. Operator Pesawat Alat Angkut, Pesawat uap sudah mempunyai Surat Ijin Operator .

13. Sudah terpasang instalasi penyalur petir sesuai dengan permenaker no.2/1989 pada
cerobong asap yang tingginya lebih dari 10 meter

14. Sudah terpasang sign tanda bahaya listrik pada tiap-tiap bok panel.

15. Semua panel sudah dilakukan riksa uji infra red

16. Sudah memiliki buku rencana kebakaran sesuai degan pasal 2 huruf (f) kepmenaker
no. 186/1999 tentang penanggulangan kebakaran di tempat kerja

9
17. Sudah terdapat sirine alarm, pemadam kebakaran dan sarana evakuasi sesuai dengan
pasal 2 huruf (b) kepmenaker no. 186/1999

18. Sudah memiliki unit penanggulangan kebakaran sesuai dengan pasal 3 kepmenaker
no. 186/1999

19. Sudah memiliki ahli K-3 spesialis penanggulangan kebakaran sesuai dengan pasal 5
kepmenaker no. 186/1999

20. Sudah memiliki Fire House dan ada daftar inventaris peralatan kebakaran

2.2.2. Temuan Negatif


1. Tidak terdapat buku panduan K3 di setiap bagian
2. Safety induction serta training penggunaan APD bagi pihak luar, terutama bagi
supir pengangkut tepung terigu, tidak dilakukan

BAB III
ANALISA & PEMECAHAN MASALAH

3.1. ANALISA TEMUAN


Pelaksanaan SMK3L di PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR. Tbk
Divisi Noodle Cabang Semarang telah diterapkan dengan baik sesuai dengan PP No
50 Tahun 2012. Telah terdapat kebijakan dan manajemen K3, penerapan K3 yang baik
serta fasilitas K3 yang memadai.
Permasalahan ditemukan pada pelaksanaan training atau pelatihan K3 yang
tidak dilaksanakan pada tempat tertentu. Tidak ada training penggunaan Alat
Pelindung Diri dan pemberian safety induction bagi tenaga kerja pihak luar, yaitu

10
supir pengangkut tepung terigu, dalam menggunakan safety body harness. Supir
hanya diberikan alat tanpa diberikan penjelasan memadai mengenai penggunaannya.

3.2. PEMECAHAN MASALAH


Kami menyarankan pemberian training penggunaan Alat Pelindung Diri dan
pemberian safety induction, terutama bagi tenaga kerja pihak luar, yaitu supir
pengangkut tepung terigu, dalam menggunakan safety body harness dan dilaksanakan
secara konsisten untuk menghindari kecelakaan kerja.

BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di PT. Indofood CBP
Sukses Makmur. Tbk, dan hasil analisa temuan-temuan selama di lapangan mengenai
Penerapan K3 di bidang Keselamatan Kerja dapat diambil kesimpulan diantaranya :
a. Pelaksanaan penerapan K3 di bidang Keselamatan Kerja di PT. Indofood CBP
Sukses Makmur. Tbk, sudah mengarah pada pemenuhan komitmen dan kebijakan
dari manajemen PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Tbk,.
b. Pemberian warning sign di semua area sudah baik didukung dengan SOP dan alat
monitoring.
c. Kondisi penerapan K3 yang tertata dapat memberikan jaminan perlindungan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap seluruh tenaga kerja, setiap orang
yang berada di tempat kerja dan termasuk aset perusahaan, sesuai dengan yang
diamanatkan dari Undang-Undang No.1/1970 dan kebijakan K3 yang ditetapkan
oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur. Tbk,
d. Masih terdapat kekurangan dalam hal training dan pemberian safety induction
bagi tenaga kerja dari pihak luar dalam penggunaan safety body harness.
.
11
4.2. SARAN
Sesuai dengan temuan yang diperoleh serta analisa yang dilakukan selama melakukan
PKL di PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR,Tbk sebagaimana yang telah
tersebut diuraian sebelumnya, untuk lebih meningkatkan keselamatan kerja di
lingkungan perusahaan pada umumnya, maka kami memberikan rekomendasikan hal
– hal berikut ini:
a. Dilakukan sosialisasi K3 lebih komprehensif terhadap semua karyawan di
lingkungan pabrik.
b. Melakukan pemeliharaan semua instalasi yang ada di dalam lokasi pabrik.
c. Memberikan sosialisasi lebih lanjut mengenai semua peralatan keselamatan kerja
agar dapat dengan mudah digunakan pada saat keadaan darurat.
d. Mengadakan pemantauan terhadap semua APD yang ada dan memastikan bahwa
APD tersebut masih layak untuk digunakan.
e. Memotivasi pekerja untuk menggunakan APD sesuai potensi bahayanya.
f. Inspeksi mengenai penerapan K3 di lingkungan kerja supaya lebih teridentifikasi
lagi potensi bahaya yang ada.
g. Safety briefing dilakukan secara intensif sehingga semua pekerja selalu
melaksanakan dan menerapkan K3 setiap melakukan pekerjaan.
h. Pemberian training dan safety induction bagi tenaga kerja dari pihak luar.

12
BAB V
LAMPIRAN

Struktur organisasi K3 :

Penerapan K3 yang sudah sesuai dengan undang-undang :

Visi dan Misi Perusahaan :

13
Program Kerja P2K3 :

DAFTAR PUSTAKA

1. Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja


2. Undang-undang Uap Th. 1930 (Stoom Ordonnantie)
3. Peraturan Uap Tahun 1930 (Stoom Verordening)
4. Permenakertrans No. 01/MEN/1982 tentang Bejana Tekanan
5. Permenakertrans No. 02/MEN/1982 tentang Kualifikasi Juru Las

14
6. Permenaker No. 01/MEN/1988 tentang kualifikasi dan Syarat-syarat Operator
Pesawat Uap
7. Permenaker No. 09/MEN/2010 tentang operator dan petugas pesawat angkat
angkut.
8. Permenaker No.02/MEN/1992 tentang tata cara penunjukan,kewajiban dan
wewenang ahli keselamatan dan kesehatan kerja.

9. Peraturan Menteri dan Transmigrasi R.I. No.Per.04/MEN/1980 tentang Syarat-


syarat Pemasangan dan Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan
10. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1983 tentang Instalasi
Alarm Kebakaran Automatic
11. Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Kep.186/MEN/1999 tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja
12. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No.Ins.11/M/BW/1997 tentang Pengawasan
Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran
13. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R.I. No.Per.02/MEN/1989 tentang Pengawasan
Instalasi Penyalur Petir
14. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Transmigrasi R.I. No : Kep.-
75/MEN/2002 tentang Pemberlakuan Standart Nasional Indonesia (SNI) No.
SMI-04-0225-2000 mengenai Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL
2000) di Tempat Kerja
15. Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan
Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep.311/BW/2002 tentang Sertifikat
Kompetensi Keselamatan dan Kebakaran Teknik Listrik

16. UU No 03/1969 Ratifikasi ILO No 120 Tentang Hygiene dalam perniagaan dan
kantor mengenai : pemeliharaan banguna kerja termasuk kebersihannya,
ventilasi udara, penerangan, kenyamanan, sarana kerja ergonomi, fasilitas
bagian terpelihara serta perlindungan bagi tenaga kerja terhadap hal-hal yang
dapat mengganggu K3 tenaga kerja yang bersangkutan.

17. Company Profile PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR,Tbk

15

Anda mungkin juga menyukai