Janny F. Abidin1)
1)
Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
wiyan_jogja@ymail.com
Abstrak - Beban tak linier seperti konverter statis, pengaturan kecepatan motor
(adjustable speed drives) dan catu daya kontinu (uninteruptible power systems),
merupakan beban yang paling banyak digunakan pada jaringan tenaga listrik suatu
industri moderen. Hal ini menimbulkan efek samping pada sistem tenaga listrik yaitu
timbulnya arus harmonik sebagai akibat pengubahan energi listrik. Arus harmonik akan
mengakibatkan distorsi bentuk gelombang tegangan sehingga tidak berbentuk sinusoidal
murni lagi. Hal ini sangat mengganggu bagi peralatan listrik yang didesain beroperasi
pada gelombang tegangan sinusoidal. Akibatnya banyak kerugian yang akan diderita, di
antaranya peralatan listrik menjadi lebih cepat panas sehingga dapat terjadi kegagalan
isolasi yang berujung pada kerusakan atau makin pendek umur dari peralatan. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui watak harmonik serta dapat menganalisis arus dan tegangan
harmonik, menghitung Total Harmonic Distortion (THD). Selain mengetahui watak dan
menganalisis harmonik, peneliti juga dapat mendesain tapis paralel (shunt filter) untuk
mengurangi Total Harmonic Distortion (THD).
h = n 50
Hz................................................(2.1)
dimana n adalah bilangan bulat seperti
ditunjukkan oleh gambar (2.1).
THDI = ..............................(2.6)
Sumber tegangan
I1
sinusoidal
Dimana V1 dan I1 merupakan
fundamental sedangkan Vh dan Ih
Gambar 2.5 Hubungan antara distorsi komponen harmonik. Ukuran dari
arus dan distorsi tegangan distorsi individual untuk tegangan dan
Arus yang mengalir karena arus harmonik ke-h, masing-masing
beban tak linier akan menentukan didefinisikan sebagai Vh/V1 dan Ih/I1
distorsi tegangan pada bus B dapat 2.2.2.3 Distorsi kebutuhan total /total
dicari dengan: demand distortion (TDD)
VB = VS – (Id x Z) ............................(2.2)
Bagian dari ”IdZ” adalah
taksinusoidal karena Id adalah
I
h 2
2
h
TDD = ............................(2.7)
taksinusoidal. Jumlah distorsi tegangan IL
pada bus B akan tergantung dari
Dimana IL adalah arus beban
besarnya bagian ”IdZ” ini. Jika sistem
maksimum pada frekuensi fundamental
tidak mempunyai impedans (Z = 0, tidak
di point of common coupling (PCC),
ada rugi-rugi) maka tidak ada distorsi
dihitung sebagai arus rata-rata dari
yang terjadi pada bus B. Bagian drop
beban maksimum selama dua belas
tegangan ”IdZ” dapat dicari dengan
bulan sebelumnya.
Id Z =
n
2.2.2.4 Distorsi faktor daya
I R jX ..............................(2.3)
n 1
h h
Tegangan dan arus yang
mengandung komponen harmonik
Xh = 2fohL ....................................(2.4) mempunyai nilai RMS sebagai berikut:
dengan, Id adalah arus beban tak linier
Ih adalah arus harmonik ke-h
dan Trafo
Step-down
Irms = Imrs I1 = I1
2
THD I
1 ....................(2.9) Pengguna Beban yang akan
100
lain di selidiki
1. Membuat gambar sistem tenaga Bus G 0,22 575 0,18 0,07 92,36
listrik pada lembar kerja program Bus H 0,38 511 0,29 0,14 90,49
aplikasi ETAP (Electrical Transient Bus I 0,38 159 0,08 0,05 83,77
Analyser Program) powerstation Bus J 0,38 114 0,06 0,04 84,67
versi 4.0.0 Bus K 0,38 875 0,49 0,24 89,95
2. Meng-input semua data yang
diperlukan dalam simulasi yaitu data
parameter sumber, saluran dan Tabel 4.2 Total THDV dan THDI
beban sistem. Sebelum Dipasang Tapis
3. Memulai langkah pertama yaitu
melakukan simulasi pada saat tapis THDV THDI
penala tunggal belum terpasang. Bus (%) (%)
4. Kemudian simulasi dilakukan Bus A 2,62 0,1
dengan memasang tapis penala Bus B 2,63 0,1
tunggal. Bus C 2,93 0,78
5. Diagram alur dari proses penelitian Bus D 12,78 17,78
ini terlihat pada gambar (3.1). Bus E 2,92 0,59
Bus F 2,92 0,54
4. HASIL PENELITIAN DAN Bus G 13,89 3,92
PEMBAHASAN Bus H 2,93 0,7
4.1 Analisis Data dengan Simulasi Bus I 2,93 0,59
Program ETAP (Electrical Bus J 3,01 0,57
Transient Analyser Program)
Bus K 3,01 0,55
Sebelum Pemasangan Tapis
Program dan analisis yang dibuat Dari tabel (4.2) terlihat bahwa Total
dalam penelitian ini diambil dari Harmonic Distortion THD pada
diagram satu garis data jaringan sistem masing-masing bus sebelum tapis
kelistrikan Pabrik 4 dan Dyeing di dipasang. Grafik THD untuk masing-
PT.Vonex Indonesia. Gambar satu garis masing bus ditunjukkan pada gambar
sistem kelistrikan ditunjukan dilampiran. (4.1) dan (4.2). Spektrum harmonik arus
Beberapa data dalam penelitian ini dan tegangan ditunjukkan oleh gambar
(4.3) sampai (4.9) serta gelombang
Persen (%)
4
3
2
1
0
Hank Dyeing 1
DTW
Flat Card
Spinning Frame 1
Spinning Frame 2
Compressor
Flat Card A
Drawing Frame Simplex
LG - 1
LG - 2
LG - 3
LG - 4
Bus utama
LD
Steam Setter
Bus B
S Setter 2
Winder
Blowing Compressor
Bus A
Lanjutan Tabel 4.5
Bus
12
Hank Dyeing 1 1,51 0,33
10
L.Group Hank Dyeing 1,66 12,64
Persen (%)
LD 2 9,86 6
LG - 1 1,51 10,13 4
2
LG - 2 1,51 10,13
0
LG - 3 1,52 11
Hank Dyeing 1
DTW
Flat Card
Spinning Frame 1
Spinning Frame 2
Compressor
Drawing Frame Simplex
Flat Card A
LG - 1
LG - 2
LG - 3
LG - 4
Bus utama
LD
Steam Setter
Bus B
S Setter 2
Winder
Blowing Compressor
Bus A
LG - 4 1,52 10,74
Spinning Frame 1 1,47 0,36
Spinning Frame 2 1,47 0,36
Bus
S Setter 2 4,02 2,19
S Setter Damen Room 1 1,46 1,98
Steam Setter 5,17 12,8 Gambar 4.18 Grafik THDi ( %) Setelah
Winder 1,47 0,36 Pemasangan Tapis
Tabel 4.6 Hasil Penelitian Besarnya Tabel 4.8 Kenaikan Daya Setelah
THD Tanpa dan Dengan Tapis Dipasang Tapis
16,00
14,00
12,00
Persen (%)
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
Fr mpr tte r
m m1
1
rD SS e2
ex
Fla mp
Dy 1
ng
W er
da TW
Ha t C rd
Ro pre a
S im or
-1
-2
-3
Fr 4
LD
B
en er 2
r
A
so
de
ng m e
am
tt
Fla t Ca
s
pl
-
ei
d
Se
Bu us
Pu
Ha yei n
am
s
St Roo
Se
am es
s
ar
D
in
LG
LG
LG
LG
Bu
am ett
ut
a
B
Fr
S
D
s
nk
en om
om
ea
e
Sp i ng
ro nk
ing Co
n
C
ni
n
Fa
in
in
up
ing
Sp
ow
tte
m
G
aw
Se
Da
Bl
L.
Dr
S
B
5. KESIMPULAN
Perbandingan ITHD (%) sebelum dan Setelah
Pemasangan tapis
Berdasarkan uraian yang telah
dikemukakan pada bab sebelumnya
20
18 mengenai reduksi Total Harmonic
Distortion THD terhadap perbaikan
16
14
Persen (%)
12
10 kualitas daya pada untai 3 fase 4 kawat,
8
6 maka dapat diambil kesimpulan sebagai
4
2 berikut:
0
1. Pemasangan tapis penala tunggal
Fr mpr te r
m m1
1
rD SS e2
ex
Dy 1
ng
W er
da TW
Ha t C rd
en om m a
S im or
Dy A
-1
-2
-3
Fr 4
LD
B
or
en er 2
r
A
de
ng m e
g
ing Co Set
tt
Fla Ca
s
pl
-
ei
d
om ess
Bu us
Pu
Ha ei n
am
s
St Roo
Se
am es
a
ar
D
in
LG
LG
LG
LG
Bu
am ett
ut
a
B
Fr
r
S
Fla
n
nk
ea
e
g
ro nk
n
n
C
Ro
ni
ni
Fa
in
in
up
Da ing
Sp
Sp
ow
tte
m
Se
Bl
L.
Dr
S
B
Bus
ITHD (%) Sebelum
ITHD (%) Setelah
terbukti dapat mengurangi THD.
Untuk tegangan dari 13.89 %
Gambar 4.34 Grafik Perbandingan THDI menjadi 3.90 % dengan persen
penurunan 9.99 % dan untuk arus
dari 17.78 % menjadi 12.80 %
dengan persen penurunan 4.98 %.
2. Pemasangan tapis penala tunggal
disamping mengurangi THD juga
menyumbang KVAR dalam
frekuensi dasar, sehingga dapat
memperbaiki faktor daya beban tak
linier dan kualitas daya akan
semakin baik.
3. Perbaikan faktor daya beban dari
0.88 lagging menjadi 0.95 lagging.