Anda di halaman 1dari 4

PR

1. Diagnosis banding nyeri perut kanan bawah


 Appendicitis
 Intestinal Obstruction
 Inflammatory Bowel Disease
 Mesenteric Adenitis
 Diverticulitis
 Cholecystitis
 Perforated Ulcer
 Leaking Aneurysm
 Abdominal Wall Hematoma
 Ectopic Pregnancy
 Ovarian Cyst/Torsion
 Salpingitis
 Mittelschmerz
 Endometriosis
 Ureteral Calculi
 Pyelonephritis
 Nephrolithiasis
 Seminal Vesiculitis
 Psoas Abscess
 Hernia
2. Variasi posisi anatomi appendix

Menurut letaknya appendiks dibagi menjadi beberapa macam


 Appendiks preileal
 Appendiks postileal
 Appendiks postileal
 Appendiks pelvis
 Appendiks subcecal
 Appendiks paracecal
 Appendiks retrocecal

3. Perbedaan appendisitis pada anak dengan orang dewasa ?


Gejala appendisitis akut pada anak tidak spesifik. Pada awalnya anak sering hanya
menunjukkan gejala rewel tidak mau makan. Anak sering tidak bisa melukiskan rasa
nyerinya. Beberapa jam kemudian anak akan muntah sehingga menjadi lemah dan latergi.
Karena gejala yang tidak khas, appendisitis sering baru diketahui setelah terjadi perforasi.
Pada bayi, 80-90% appendisitis baru diketahui setelah terjadi perforasi.

4. Gambaran USG appendisitis


Gambaran USG normal appendiks adalah berbentu tabung yang memanjang dengan
lumen yang diameternya tidak lebih dari 6 mm dan dapat dikompresi. Selain itu pada ujung
akhir appendiks tidak didapatkan adanya gambaran blind and tube
Potongan Longitudinal USG Appendiks

Potongan Transversal USG Appendiks


Kriteria ultrasonografi pada kasus appendisitis akut adalah appendiks tidak dapat dikompresi
sehingga diameternya lebih dari 7 mm dengan tebal dinding lebih dari 2 mm, tipe eko pada
lumen adalah hipoekoik .

5. Tujuan inform consent meliputi apa aja ?


Informed Consent menurut Permenkes No.585 / Menkes / Per / IX/ 1989, Persetujuan
Tindakan Medik adalah Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar
penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
Persetujuan sebagaimana dimaksud diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara
lengkap, sekurang-kurangnya mencakup :diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan
tindakan medis yang dilakukan, alternatif tindakan lain dan risikonya,risiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan. Persetujuan tersebut
dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisan. Informed Consent itu sendiri menurut jenis
tindakan/tujuannya dibagi tiga, yaitu:
a. Penelitian (pasien diminta untuk menjadi subyek penelitian).
b. Mencari diagnosis.
c. Terapi.

Tujuan dari Informed Consent menurut J. Guwandi adalah :


a. Melindungi pasien terhadap segala tindakan medis yang dilakukan tanpa sepengetahuan
pasien

b. Memberikan perlindungan hukum kepada dokter terhadap akibat yang tidak terduga dan
bersifat negatif, misalnya terhadap risk of treatment yang tak mungkin dihindarkan walaupun
dokter sudah mengusahakan semaksimal mungkin dan bertindak dengan sangat hati-hati dan
teliti.

Referensi :
- Sjamsuhidajat, R., Jong, W.D., editor ., “Usus Halus, Appendiks, Kolon dan
Anorektum”, dalam Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC. Jakarta. 2005. Hlm. 639-645
- Libermann, G. 2005. Radiologic Diagnostic of Appendicitis. Boston: HMS
- Realita F. 2016. Implementasi Persetujuan Tindakan Medis (informed consent) pada
Kegiatan Bakti Sosial Kesehatan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang.
Semarang. Universitas Katolik Soegijapranata

Anda mungkin juga menyukai