Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK Nama : Annisa Miltry P Geis


PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Lembar Pengamatan Praktikum Geologi Stambuk : F 121 17 023
Acara 6 : Filum Mollusca

D V S
Gambar fosil Mitylus sp.
No. Sampel : 01
Filum : MOLLUSCA Keterangan :
1. Test
Kelas : PELECYPODA 2. Growth line
Ordo : MYTILIDA 3. Umbo
4. Anterior
Family : MYTILIDAE 5. Posterior
6. Beak
Genus : Mitylus 7. Aperture
Spesies : Mitylus sp.
Proses Pemfosilan : Pertifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Konveks
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3)
Umur : Ordovisum - Recent (± 500 – 0,01 juta tahun yang lalu)
Lingkungan Pengendapan: Laut dangkal (Neritik Luar, 300 – 600 m) Bandy, 1967
Keterangan :
Pada fosil dengan No. sampel 01, memiliki filum MOLLUSCA, kelas PELECYPODA,
ordo MYTILIDA, family MYTILIDAE, genus Mitylus, dan spesies Mitylus sp.
Ketika organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi
misalnya air, kemudian terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil.
Material yang resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis
sedangkan material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-
kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang
tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula, material yang resisten
terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan materil yang lain, sedangkan
material yang tidak resisten terhadap tekanan akan tergantikan dengan material yang lebih
resisten terhadap tekanan. Pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih
resisten kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan material-
material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau pengikatan material-
material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang berukuran lebih
halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen. Tenaga
endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat berupa proses tektonik.
Proses tektonik dapa berupa pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau
yang saling bergeseran atau bahkan yang saling menjauh. Tenaga endogen ini menyebabkan
terjadinya pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan tenaga
yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang menyebabkan
tersingkapnya fosil ke permukaan.
Jenis fosil yang diamati adalah fragmen. Bentuk tubuh fosil ini adalah Konveks, yaitu
fosil yang berbentuk seperti kerang tapi hanya terdapat 1 cangkang. Adapun bagian tubuh
fosil yang dapat diamati adalah Test adalah bagian seluruh tubuh fosil, Growth line, adalah
garis tumbuh pada test, Umbo adalah kamar pertama yang terbentuk, Beak adalah bagian
paling ujung fosil, Aperture adalah bagian mulut dari fosil, Posterior adalah pembatas
terakhir kamar, Anterior adalah bagian atas fosil.
Apabila ditetesi dengan larutan HCl 0.1 M maka fosil akan bereaksi dengan
mengeluarkan buih sehingga dapat diketahui bahwa fosil mengandung kalsium karbonat
(CaCO3). Umur fosil ini Ordovisum - Recent (± 500 – 0,01 juta tahun yang lalu) dan
lingkungan pengendapan Laut dangkal (Neritik Luar, 300 – 600 m) menurut Bandy tahun
1967.
Kegunaan fosil ini yaitu penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen dan
lingkungan pengendapan, menjadi bukti dari kehidupan masa lalu, penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi dan kedalaman sedimentasi, sebagai penunjuk rekonstruksi
paleogeografi, sebagai penentu top dan bottom pada suatu lapisan yang mengandungnya.
Selain itu juga untuk penentuan biostratigrafi juga untuk penentuan biostratigrafi juga untuk
menentukan arah aliran sedimen dan untuk mengetahui korelasi batuan.

Catatan Asisten : Paraf Asisten

Fernando Tobondo
F 121 16 097
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Annisa Miltry P Geis
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Lembar Pengamatan Praktikum Geologi Stambuk : F 121 17 023
Acara 6 : Filum Mollusca

D V S
Gambar fosil Clathtrospira sp.
No. Sampel : 02
Filum : MOLLUSCA Keterangan :
1. Test 6. Body whorl
Kelas : GASTROPODA 2. Umbo 7. Suture
3. Anterior 8. Septa
Ordo : VETIGASTROPODA 4. Posterior 9. Aperture
Family : CLATHROSPIRANIDAE 5. Apex 10. Spiral

Genus : Clathtrospira
Spesies : Clathtrospira sp.
Proses Pemfosilan : Pertifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Konikal
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3)
Umur : Kambrium - Recent (± 570 – 0,01 juta tahun yang lalu)
Lingkungan Pengendapan: Laut dangkal (Neritik Luar, 300 – 600 m) Bandy, 1967
Keterangan :
Pada fosil dengan No. sampel 02, memiliki filum MOLLUSCA, kelas
GASTROPODA, ordo VETIGASTROPODA , family CLATHROSPIRANIDAE, genus
Clathtrospira, dan spesies Clathtrospira sp.
Ketika organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi
misalnya air, kemudian terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil.
Material yang resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis
sedangkan material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-
kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang
tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula, material yang resisten
terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan materil yang lain, sedangkan
material yang tidak resisten terhadap tekanan akan tergantikan dengan material yang lebih
resisten terhadap tekanan. Pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih
resisten kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan material-
material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau pengikatan material-
material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang berukuran lebih
halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen. Tenaga
endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat berupa proses tektonik.
Proses tektonik dapa berupa pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau
yang saling bergeseran atau bahkan yang saling menjauh. Tenaga endogen ini menyebabkan
terjadinya pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan tenaga
yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang menyebabkan
tersingkapnya fosil ke permukaan.
Jenis fosil yang diamati adalah body utuh. Bentuk tubuh fosil ini adalah Konikal, yaitu
fosil yang berbentuk kerucut yang diameternya semakin ke bawah semakin kecil. Adapun
bagian tubuh fosil yang dapat diamati adalah Test adalah bagian seluruh tubuh fosil, adalah
kamar pertama yang terbentuk, Apex adalah bagian paling ujung fosil, Aperture adalah
bagian mulut dari fosil, Posterior adalah pembatas terakhir kamar, Anterior adalah kamar
terakhir sebelum mulut, spiral adalah bagian tubuh fosil, suture adalah kamar pada tubuh
fosil, septa batas kamar tubuh fosil, body whorl adalah keseluruhan bagian mulut fosil.
Apabila ditetesi dengan larutan HCl 0.1 M maka fosil akan bereaksi dengan
mengeluarkan buih sehingga dapat diketahui bahwa fosil mengandung kalsium karbonat
(CaCO3). Umur fosil ini Kambrium - Recent (± 570 – 0,01 juta tahun yang lalu) dan
lingkungan pengendapan Laut dangkal (Neritik Luar, 300 – 600 m) menurut Bandy tahun
1967.
Kegunaan fosil ini yaitu penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen dan
lingkungan pengendapan, menjadi bukti dari kehidupan masa lalu, penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi dan kedalaman sedimentasi, sebagai penunjuk rekonstruksi
paleogeografi, sebagai penentu top dan bottom pada suatu lapisan yang mengandungnya.
Selain itu juga untuk penentuan biostratigrafi juga untuk penentuan biostratigrafi juga untuk
menentukan arah aliran sedimen dan untuk mengetahui korelasi batuan.

Catatan Asisten : Paraf Asisten

Fernando Tobondo
F 121 16 097
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Annisa Miltry P Geis
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Lembar Pengamatan Praktikum Geologi Stambuk : F 121 17 023
Acara 6 : Filum Mollusca

D V S

No. Sampel : 03 Gambar fosil Hormotoma sp.

Filum : MOLLUSCA Keterangan :


1. Test 6. Body whorl
Kelas : GASTROPODA 2. Umbo 7. Suture
Ordo : MURCHISONIINA 3. Spiral 8. Septa
4. Posterior 9. Aperture
Family : HORMOTOMIDAE 5. Apex 10. Spine
Genus : Hormotoma
Spesies : Hormotoma sp.
Proses Pemfosilan : Pertifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Konikal
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3)
Umur : Kambrium - Recent (± 570 – 0,01 juta tahun yang lalu)
Lingkungan Pengendapan: Laut dangkal (Neritik Luar, 300 – 600 m) Bandy, 1967
Keterangan :
Pada fosil dengan No. sampel 03, memiliki filum MOLLUSCA, kelas
GASTROPODA, ordo MURCHISONIINA, family HORMOTOMIDAE, genus
Hormotoma, dan spesies Hormotoma sp.
Ketika organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi
misalnya air, kemudian terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil.
Material yang resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis
sedangkan material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-
kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang
tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula, material yang resisten
terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan materil yang lain, sedangkan
material yang tidak resisten terhadap tekanan akan tergantikan dengan material yang lebih
resisten terhadap tekanan. Pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih
resisten kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan material-
material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau pengikatan material-
material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang berukuran lebih
halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen. Tenaga
endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat berupa proses tektonik.
Proses tektonik dapa berupa pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau
yang saling bergeseran atau bahkan yang saling menjauh. Tenaga endogen ini menyebabkan
terjadinya pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan tenaga
yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang menyebabkan
tersingkapnya fosil ke permukaan.
Jenis fosil yang diamati adalah body utuh. Bentuk tubuh fosil ini adalah Konikal, yaitu
fosil yang berbentuk kerucut yang diameternya semakin ke bawah semakin kecil. Adapun
bagian tubuh fosil yang dapat diamati adalah Test adalah bagian seluruh tubuh fosil, Umbo
adalah kamar pertama yang terbentuk, Apex adalah bagian paling ujung fosil, Aperture
adalah bagian mulut dari fosil, Posterior adalah pembatas terakhir kamar, Spiral adalah
bagian tubuh fosil, Spine adalah bagian yang menonjol pada suture, Suture adalah kamar
pada tubuh fosil, Septa batas kamar tubuh fosil, Body whorl adalah keseluruhan bagian mulut
fosil.
Apabila ditetesi dengan larutan HCl 0.1 M maka fosil akan bereaksi dengan
mengeluarkan buih sehingga dapat diketahui bahwa fosil mengandung kalsium karbonat
(CaCO3). Umur fosil ini Kambrium - Recent (± 570 – 0,01 juta tahun yang lalu) dan
lingkungan pengendapan Laut dangkal (Neritik Luar, 300 – 600 m) menurut Bandy tahun
1967.
Kegunaan fosil ini yaitu penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen dan
lingkungan pengendapan, menjadi bukti dari kehidupan masa lalu, penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi dan kedalaman sedimentasi, sebagai penunjuk rekonstruksi
paleogeografi, sebagai penentu top dan bottom pada suatu lapisan yang mengandungnya.
Selain itu juga untuk penentuan biostratigrafi juga untuk penentuan biostratigrafi juga untuk
menentukan arah aliran sedimen dan untuk mengetahui korelasi batuan.

Catatan Asisten : Paraf Asisten

Fernando Tobondo
F 121 16 097
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Annisa Miltry P Geis
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Lembar Pengamatan Praktikum Geologi Stambuk : F 121 17 023
Acara 6 : Filum Mollusca

D V S
Gambar fosil Exogyra sp.
No. Sampel : 04
Keterangan :
Filum : MOLLUSCA
1. Test
Kelas : PELECYPODA 2. Growth line
3. Umbo
Ordo : OSTREOIDA 4. Anterior
Family : EXOGYRANIDAE 5. Posterior
6. Beak
Genus : Exogyra 7. Aperture
Spesies : Exogyra sp.
Proses Pemfosilan : Pertifikasi (Permineralisasi)
Bentuk : Konveks
Komposisi Kimia : Kalsium Karbonat (CaCO3)
Umur : Ordovisum - Recent (± 500 – 0,01 juta tahun yang lalu)
Lingkungan Pengendapan: Laut dangkal (Neritik Luar, 300 – 600 m) Bandy, 1967
Keterangan :
Pada fosil dengan No. sampel 04, memiliki filum MOLLUSCA, kelas
GASTROPODA, ordo MURCHISONIINA, family HORMOTOMIDAE, genus
Hormotoma, dan spesies Hormotoma sp.
Ketika organisme ini mati, organisme ini kemudian tertransportasi oleh media geologi
misalnya air, kemudian terendapkan dan terakumulasi pada cekungan yang relatif stabil.
Material yang resisten terhadap pelapukan dan pengikisan tidak akan lapuk dan terkikis
sedangkan material yang tidak resisten akan mengalami pelapukan dan pengikisan. Lama-
kelamaan material sedimen yang menimbun semakin lama semakin tebal sehingga fosil yang
tertimbun dibawahnya mengalami tekanan yang semakin besar pula, material yang resisten
terhadap tekanan akan tetap dan tidak akan tergantikan dengan materil yang lain, sedangkan
material yang tidak resisten terhadap tekanan akan tergantikan dengan material yang lebih
resisten terhadap tekanan. Pergantian sebagian tubuh fosil dengan mineral lain yang lebih
resisten kemudian mengalami kompaksi yang merupakan proses pemadatan material-
material sedimen, sementasi yang merupakan proses penyemenan atau pengikatan material-
material sedimen yang berukuran lebih besar dengan material-material yang berukuran lebih
halus dan litifikasi yang merupakan proses pembatuan menjadi batuan sedimen. Tenaga
endogen yang merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi dapat berupa proses tektonik.
Proses tektonik dapa berupa pergeseran lempeng baik lempeng yang saling menunjam atau
yang saling bergeseran atau bahkan yang saling menjauh. Tenaga endogen ini menyebabkan
terjadinya pengangkatan/up lift atau penurunan muka air laut/sea level change yang
mengakibatkan terangkatnya fosil ke permukaan. Tenaga eksogen yang merupakan tenaga
yang berasal dari luar bumi dapat berupa proses pelapukan, pengikisan yang menyebabkan
tersingkapnya fosil ke permukaan.
Jenis fosil yang diamati adalah fragmen. Bentuk tubuh fosil ini adalah Konveks, yaitu
fosil yang berbentuk seperti kerang tapi hanya terdapat 1 cangkang. Adapun bagian tubuh
fosil yang dapat diamati adalah Test adalah bagian seluruh tubuh fosil, Growth line, adalah
garis tumbuh pada test, Umbo adalah kamar pertama yang terbentuk, Beak adalah bagian
paling ujung fosil, Aperture adalah bagian mulut dari fosil, Posterior adalah pembatas
terakhir kamar sebelum mulut, Anterior adalah bagian atas fosil.
Apabila ditetesi dengan larutan HCl 0.1 M maka fosil akan bereaksi dengan
mengeluarkan buih sehingga dapat diketahui bahwa fosil mengandung kalsium karbonat
(CaCO3). Umur fosil ini Ordovisum - Recent (± 500 – 0,01 juta tahun yang lalu) dan
lingkungan pengendapan Laut dangkal (Neritik Luar, 300 – 600 m) menurut Bandy tahun
1967.
Kegunaan fosil ini yaitu penentu umur relatif dari suatu lapisan sedimen dan
lingkungan pengendapan, menjadi bukti dari kehidupan masa lalu, penentu iklim pada saat
terjadinya sedimentasi dan kedalaman sedimentasi, sebagai penunjuk rekonstruksi
paleogeografi, sebagai penentu top dan bottom pada suatu lapisan yang mengandungnya.
Selain itu juga untuk penentuan biostratigrafi juga untuk penentuan biostratigrafi juga untuk
menentukan arah aliran sedimen dan untuk mengetahui korelasi batuan.

Catatan Asisten : Paraf Asisten

Fernando Tobondo
F 121 16 097
UNIVERSITAS TADULAKO
FAKULTAS TEKNIK Nama : Annisa Miltry P Geis
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI
Lembar Pengamatan Praktikum Geologi Stambuk : F 121 17 023
Acara 6 : Filum Mollusca

DAFTAR PUSTAKA

http://fossilworks.org/?a=taxonInfo&taxon_no=96707
http://www.marinespecies.org/aphia.php?p=taxdetails&id=140481
https://www.sridianti.com/cir-ciri-pelecypoda-bivalvia.html
http://fossilworks.org/bridge.pl?a=taxonInfo&taxon_no=8597
http://www.thefossilforum.com/index.php?/collections-
database/molluscs/gastropods/bathrotomaria-munsteri-r1224/
http://geokeybedd.blogspot.com/2015/05/klasifikasi-lingkungan-pengendapan-bandy-
1976.html
http://fossilworks.org/bridge.pl?a=taxonInfo&taxon_no=8866
http://fossiilid.info/11385
http://geokeybedd.blogspot.com/2015/05/klasifikasi-lingkungan-pengendapan-bandy-
1976.html
https://www.britannica.com/animal/Exogyra
https://fossillady.wordpress.com/tag/exogyra-ponderosa/
http://www.georgiasfossils.com/free-fossils-for-georgias-science-teachers-exogyra-
ponderosa.html

Anda mungkin juga menyukai