Multi Meter
Multi Meter
Pengertian
Fungsi
Cara menggunakan
Multimeter atau multitester adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM
(Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun
arus (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-
meter)(untuk yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog. Masing-
masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
Sebuah multimeter merupakan perangkat genggam yang berguna untuk menemukan kesalahan
dan pekerjaan lapangan, maupun perangkat yang dapat mengukur dengan derajat ketepatan yang
sangat tinggi.
Multimeter adalah lat ukur yang dipakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan
(resistansi). Itu adalah pengertian multimeter secara umum, sedangkan pada perkembangannya
multimeter masih bisa digunakan untuk beberapa fungsi seperti mengukur temperatur, induktansi,
frekuensi, dan sebagainya. Ada juga orang yang menyebut multimeter dengan sebutan AVO meter,
mungkin maksudnya A (ampere), V(volt), dan O(ohm).
Scaling
Analog multimeter tidak memiliki kemewahan skala otomatis. Untuk mengatur skala Anda
menghidupkan saklar pemilih ke kisaran yang tepat untuk membaca.
Memahami jangkauan. Meter memiliki kisaran nol hingga skala penuh. Nol (yang ditampilkan di sini)
selalu nol.
ni menunjukkan meter pada skala penuh. Berapa banyak volt adalah bahwa?
Tentukan tegangan pada skala penuh. Hal ini tergantung pada pengaturan dari saklar
jangkauan. Meter ini dirancang untuk memberikan skala penuh ketika tegangan Anda mengukur
sesuai dengan pengaturan saklar. Jadi, jika saklar diatur ke kisaran 30 volt, gambar ini
menunjukkan 30 volt diterapkan di input. Demikian pula, jika saklar diatur ke kisaran 0,1 amp,
Anda memiliki 0,1 amp menjalankan arus melalui meter.
Setengah skala.
Ingat bahwa meter adalah linier. Jadi pada skala setengah (ditampilkan di sini), Anda hanya
dapat membagi berbagai pengaturan dengan 2. Berikut ini adalah 150 volt pada kisaran 300V,
50mA atau pada kisaran 100mA.
Mengharapkan variasi dalam skala. Dalam contoh ini, ada dua skala, 0 ke 1 dan 0 sampai 3.
Tidak semua meter adalah seperti ini. Beberapa 0 sampai 5, atau 0 sampai 2, tapi skala
disediakan untuk mencocokkan setiap pengaturan dari saklar jangkauan. Hanya menemukan satu
yang cocok switch, kemudian memindahkan titik desimal mental.
Contoh ini menunjukkan 7,2 volt pada kisaran 10V, 216mA atau pada kisaran 300mA.
Berikut ini 36.5mV pada kisaran 100mV, atau 11A pada kisaran 30A.
Multimeter, Kegunaan dan Cara Menggunakannya
1. Pengertian :
Multimeter atau multitester merupakan alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai VOM
(Volt-Ohm meter) yang dapat mengukur tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun
arus (amperemeter).
2. Kegunaan/Fungsi :
Berfungsi untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik, dan tahanan (resistansi). Multimeter juga
dapat digunakan untuk fungsi lainnya seperti mengukur temperatur, induktansi, frekuensi, dan
sebagainya.
3. Cara Menggunakan/Mengukur :
a. Cara Mengukur Tegangan AC :
Putar Posisi Saklar Selektor ke ACV.
Pilih skala yang cocok dengan perkiraan tegangan yang ingin diukur, contohnya jika ingin
mengukur 220 V, atur saklar selector ke 300 V (Cara ini digunakan hanya untuk Multimeter jenis
Analog).
Hubungkan Probe pada terminal tegangan yang mau diukur. Probe Merah pada terminal Positif
(+) dan Probe Hitam ke terminal Negative (-). Untuk tegangan AC tidak ada polaritas (-) Negative
dan (+) Positif.
Lihat hasil pengukuran pada display Multimeter.
Carilah skala yang tepat pada multimeter analog, Multimeter analog mempunyai jarum
penunjuk di belakang jendela kaca, yang bergerak untuk menandakan hasilnya. biasanya, ada
tiga busur yang tercetak di belakang jarum penunjuk.
Baca skala voltase berdasarkan jangkauan pengukuran, Perhatikan dengan cermat skala voltase,
baik DC maupun AC. Ada beberapa baris angka di bawah skala. Periksa jangkauan pengukuran
mana yang Anda pilih pada sakelar jangkauan ukur (misalnya, 10V), dan lihat label yang sesuai di
sebelah baris-baris itu. Ini adalah baris yang seharusnya Anda baca untuk hasil pengukuran.
Perkirakan nilai di antara angka, Skala voltase pada multimeter analog sama seperti pada
penggaris biasa. Tapi skala untuk hambatan listrik adalah logaritmik, yang artinya jarak yang
sama mewakili perubahan yang berbeda pada nilai tergantung di mana jarum berada pada skala.
Kalikan pembacaan hambatan listrik pada multimeter analog. Lihat pada pengaturan jangkauan
yang ditunjukkan pada sakelar jangkauan ukur. Hal ini seharusnya memberi Anda sebuah angka
untuk dikalikan dengan pembacaan hasil pengukuran. misalnya, jika multimeter diatur pada R x
100 dan jarum menunjuk pada 50 ohm, maka hambatan listrik sebenarnya adalah 100 x 50,
yaitu 5000.
6. Bagian-bagian :
7. Cara Kalibrasi :
a. Periksa jarum penunjuk meter pastikan sudah tepat mengarah ke angka 0 pada skala ohm-
meter
b. Apabila belum tepat putar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau ke
kanan dengan menggunakan obeng pipih (-) kecil.
c. Pasang Probe pada konektor (+) dan (–).
d. Putar range selektor switch ke skala Ohm-meter.
e. Tempelkan probe psotif ke probe negatif supaya terjadi Short Circuit.
f. Pastikan jarum penunjuk sudah mengarah ke nol pada skala ohm-meter, jika belum maka putar
zero adjustment agar jarum menunjuk ke nol.
8. Nama Lain :
Multitester.
Volt Ohm Meter (VOM).
AVO Meter.
9. Jenis-jenis :
Multimeter Analog.
Multimeter Digital.
Skala Utama Ohm berada pada bagian garis atas pada display multimeter.
Skala utama DC/AC berada pada garis tengah.
Dan untuk bagian garis terbawah khusus untuk ACV 10.
Multimeter Analog
Multimeter Analog atau yang biasa disebut multimeter jarum adalah alat pengukur
besaran listrik yang menggunakan tampilan dengan jarum yang bergerak ke range-
range yang kita ukur dengan probe . Multimeter ini tersedia dengan kemampuan untuk
mengukur hambatan ohm, tegangan (Volt) dan arus (mA). Analog tidak digunakan
untuk mengukur secara detail suatu besaran nilai komponen, tetapi kebanyakan hanya
digunakan untuk baik atau jeleknya komponen pada waktu pengukuran atau juga
digunakan untuk memeriksa suatu rangkaian apakah sudah tersambung dengan baik
sesuai dengan rangkaian blok yang ada.
2. Multimeter Digital
Multimeter digital hampir sama fungsinya dengan multimeter analog tetapi multimeter
digital menggunakan tampilan angka digital. Multimeter digital pembacaan pengukuran
besaran listrik yang lebih tepat jika dibanding dengan multimeter analog, sehingga
multimeter digital dikhususkan untuk mengukur suatu besaran nilai tertentu dari sebuah
komponen secara mendetail sesuai dengan besaran yang diinginkan.
Papan Skala : digunakan untuk membaca hasil pengukuran. Pada papan skala
terdapat skala-skala; tahanan/resistan (resistance) dalam satuan Ohm (Ω),
tegangan (ACV dan DCV), kuat arus (DCmA), dan skala-skala lainnya.
Tombol Pengatur Jarum Pada Posisi Nol (Zero Adjustment) : digunakan untuk
menera jarum penunjuk pada angka nol sebelum multimeter digunakan untuk
mengukur nilai tahanan/resistan. Dalam praktek, kedua ujung kabel penyidik
(probes) dipertemukan, tombol diputar untuk memosisikan jarum pada angka nol.
Selain dua multimeter yang telah disebutkan diatas, telah ada perkembangan pada
produk multimeter ini yang disebut multimeter clamp . Berikut penjelasannya.
Di bidang teknik listrik dan elektronik, multimeter clamp atau multimeter jepit adalah
perangkat listrik memiliki dua rahang yang terbuka untuk memungkinkan menjepit di
sekitar konduktor listrik. Hal ini memungkinkan sifat-sifat arus listrik dalam konduktor
yang akan diukur, tanpa harus melakukan kontak fisik dengan konduktor listrik, atau
untuk memutuskan untuk penyisipan melalui probe.
Klem saat ini biasanya digunakan untuk membaca besarnya sebuah sinusoidal saat ini
(selalu digunakan dalam arus bolak-balik sistem tenaga (AC) distribusi), tetapi dalam
kaitannya dengan instrumentasi canggih lebih fase dan gelombang yang tersedia. Arus
bolak-balik yang sangat tinggi (1000 A dan lebih) yang mudah dibaca dengan meteran
yang sesuai; arus langsung , dan sangat rendah arus AC (milliamperes) lebih sulit untuk
diukur.
Perbedaan
Secara sederhana, perbedaan antara multimeter digital dan multimeter analog ini terletak pada
pengukuran dan tampilan untuk pengukuran itu sendiri. Perbedaan antara multimeter digital dan
multimeter analog adalah pada multimeter Berikut adalah deskripsi multimeter digital dan
multimeter analog dan perbedaan diantara keduanya.
Multimeter Analog
Pada multimeter analog, defleksi berkelanjutan dari pointer pada skala menunjukkan nilai
kuantitas yang diukur. Dalam multimeter analog, pengukuran yang menggerakkan coil meter
dengan resistor internal yang sesuai akan dibawa ke sirkuit berdasarkan seleksi saklar jangkauan.
Hal ini digunakan untuk mengukur arus AC dan DC serta tegangan. Hal ini juga digunakan
untuk mengukur resistensi. Multimeter yang dapat digunakan untuk mengukur kapasitor dan
transistor. Hambatan sebenarnya multimeter analog tergantung pada kisaran yang dipilih serta
sensitivitas.
Multimeter digital adalah multimeter elektronik dengan tampilan desimal digital contohnya pada
tampilan LCD nya. Pengukuran ditampilkan oleh ADC (Pengubah Analog ke Digital). Untuk
pengukuran yang tegangan besarnnya kurang, akan diperkuat sebelum ditampilkan.
Untuk pengukuran tegangan yang bervariasi, sirkuit latch digunakan untuk menyimpan sampel
sesaat sebelum sampel terakhir diukur dan ditampilkan.
Berikut ini adalah gambaran mendasar dari perbedaan antara multimeter digital dan multimeter
analog:
Masukan resistansi pada multimeter digital dapat berjalan konstan untuk setiap range
yang diukur, tidak seperti multimeter analog.
Pengukuran pada multimeter digital dinilai lebih baik dibandingkan dengan multimeter
analog. Multimeter analog rentan terhadap kesalahan karena salah membaca berdasarkan
pada pointer.
Frekuensi tertinggi pada multimeter analog menggunakan rectifier pada kisaran AC
adalah sekitar 2KHz. Untuk multimeter elektronik digital kisaran ini lebih tinggi dari
jenis analog.
Nah, apakah masih Anda belum puas akan ulasan dan perbedaan antara multimeter digital dan
multimeter analog yang saya tulis diatas? Saya akan coba berikan sedikit kelebihan dan
kekurangan dari multimeter digital dan multimeter analog.
Multimeter Digital
Kelebihan :
Penggunaan lebih mudah karena semua sudah tersistem dan hasil dapat langsung keluar
dalam bentuk nominal
Pengukuran dinilai dapat lebih akurat
Kekurangan :
Sulit digunakan untuk mengukur kerusakan komponen, seperti : elco, transistor, dan
sebagainya
Multimeter Analog
Kelebihan :
Kekurangan :
Saya harap ulasan tentang perbedaan antara multimeter digital dan multimeter analog ini
dapat membantu Anda. Pada dasarnya, kita hanya perlu memahami apa kebutuhan akan fungsi
multimeter yang sebenarnya kita butuhkan? Jika kita ingin membeli multimeter analog, digital,
ataupun dua – duanya juga tidak masalah. Kalau kita adalah teknisi yang dikedepankan untuk
memperbaiki setiap error yang terjadi pada rangkaian atau komponen listrik dengan akurat maka,
kita bisa lebih memilih multimeter analog. Namun, jika kita lebih dituntut untuk mengukur setiap
komponen kelistrikan dengan akurat maka, multimeter digital dapat menjadi pilihan Anda.