Catalyst Preparation Unit (CPU) adalah unit pembuatan katalis. Katalis yang
dibuat oleh PT Lotte Chemical Titan Nusantara adalah katalis Ziegler-natta. Katalis
Ziegler natta M10 digunakan dalam pembuatan LLDPE sedangkan M11 digunakan
dalam proses pembuatan HDPE. Proses pembuatan katalis Ziegler M10 sama dengan
pembuatan katalis Ziegler-Natta M11, perbedaan dari keduanya adalah jumlah
elektron yang dimiliki. Katalis M11 mendapatkan donor electron dari Dimetil
Formamide (DMF).
Katalis Ziegler-natta terbuat dari pereduksian TiCl4 dan Ti(OR)4 oleh senyawa
organomagnesium yang dibentuk dari pereaksian Mg sebagai metal dengan BuCl. Mg
mempunyai pelapis yang kuat sehingga akan susah bereaksi. Untuk memecahkan
pelapis dari Mg yaitu MgO maka Mg direaksikan terlebih dahulu dengan iodine,
setelah itu Mg dapat bereaksi dengan BuCl membentuk senyawa organomagnesium.
Bentuk dari campuran organomagnesium dan reduksi dari garam-garam titanium
adalah larutan yang diproses dalam reaktor yang menggunakan n-hexane sebagai
pelarut. Berikut ini adalah reaksi yang terjadi dalam reaktor katalis:
Mg + BuCl → BuMgCl
Katalis yang terbentuk dicuci dengan pelarut heksana. Proses ini bertujuan
untuk menghilangkan sisa BuCl yang dapat membentuk fines. Keberadaan fines ini
akan meningkatkan aktivitas katalis sehingga mempersulit sistem pengontrolan laju
reaksi. Sebelum tahap hidrocyclone juga dimasukkan TnOA yang berfungsi sebagai
surfaktan untuk mencegah pemampatan jalur yang dilalui oleh slurry katalis.
Catalyst Activation Unit (CAU) adalah unit yang digunakan untuk mengaktifkan
katalis kromium yang akan digunakan di train 2. Katalis kromium yang asalnya Cr3+ di
oksidasi menjadi Cr6+ dengan penambahan udara. Kromium perlu diaktivasi karena Cr3+
memiliki kereaktifan yang rendah karena masih mengandung banyak senyawa – senyawa
organik. Proses berlangsung dalam Fluidized Bed Reactor (0-R-082) selama 39 jam, tetapi
sangat tergantung dari temperature aktivasi dan produk akhir.
Step 1 : (Opsional) Merupakan proses pengeringan katalis (krom) pada suhu 170oC
dengan Nitrogen (N2) kering. Tujuan dari pengeringan ini adalah untuk menghilangkan
kandungan moisture yang terdapat di dalam katalis.
Step 2 : Merupakan penambahan organic titanate (BiPT) jika dimodifikasi dengan
titanium, proses penambahan ini berlangsung 170oC dengan Nitrogen (N2) kering.
Step 3 : Merupakan proses pengeliminasian sisa organik dari kromium dan titanium
yang digunakan di persiapan katalis. Proses ini berlangsung pada suhu 320 oC dengan
menggunakan Nitrogen (N2) kering.
Step 4 : Merupakan penggantian dari nitrogen kering dengan udara kering, dilakukan
pada suhu 320oC.
Step 6 : Merupakan proses pendinginan pertama ke suhu sekitar 300oC dengan udara
kering.
Katalis yang telah dingin lalu dimasukkan kedalam Tote Bin (0-D-082)
secara gravitasi dengan kapasitas tote bin untuk produksi HD Film sebesar 360
kg sedangkan untuk produksi Blow Molding sebesar 408 kg. Sebelum
digunakan, katalis yang telah aktif dihilangkan terlebih dahulu finesnya dengan
cara dilewatkan ke 2 buah filter yaitu (PE-0-S-082) dan (PE-0-S-083) , dimana
fines akan tertangkap oleh filter.
Bak main lagoon adalah bak pengumpul utama dari semua kegiatan proses
produksi dengan volume sebesar 96 m3. Kolam ini berisi air, minyak, pellet, dan bubuk
pellet. Bak main lagoon berfungsi sebagai penampung air limbah yang dihasilkan dari
berbagai sumber agar dapat tercampur merata. Fungsi lain dari bak ini adalah untuk
menghindari beban pencemar tinggi yang dapat mengakibatkan menurunnya seluruh
proses pengolahan limbah. Material yang mengapung akan diambil secara manual
dengan menggunakan jaring. Setelah limbah cair tersebut homogen, akan dialirkan
melewati pipa tertutup menuju CPI separator (bak pemisahan minyak dan oli).
Bak kontrol adalah tempat dilakukannya pengambilan sampel outlet limbah cair
untuk mengontrol parameter pencemar agar tidak melebihi baku mutu yang telah
ditetapkan. Bak ini berfungsi untuk menampung air limbah dan menjadi alat ukur debit
limbah cair sebelum dibuang ke laut. Bak kontrol memiliki alat V-Notch untuk
mengontrol debit harian air limbah yang telah di olah. Terdapat celah segitiga sama
kaki terbalik dengan sudut 600 yang diletakkan melintang terhadap penampang saluran
air.
Gambar 8.6 Bak Kontrol
(Sumber : HSE PT LCTN)