Anda di halaman 1dari 15

STATISTIKA LINGKUNGAN

TINGKAT KEBERSIHAN TOILET DI ITENAS

DISUSUN OLEH

Libna Hadijah Dzata Yumni 25-2015-108

Billy Yoga Dewanto 25-2015-110

Lolita Devalindra 25-2015-117

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

INSTITUT TEKNOLGI NASIONAL

BANDUNG

2016
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadiran ALLAH SWT dan atas rahmat dan karunia-Nya,
sehingga dapat tersusun makalah Statistika Lingkungan tentang Tingkat Kebersihan Toilet.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhitugas mata kuliah Statistika Lingkungan.
Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini, khususnya kepada Ibu Dyah Asri Handayani S.T., M.T., selaku dosen
mata kuliah Statistika Lingkungan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun sebagai evaluasi bagi penulis.
Terlepas dari kekurangan yang ada pada makalah ini, Kami berharap makalah ini dapat memberi
manfaat bagi yang membutuhkan.

Bandung, 17 Februari 2016

1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………….…....
Daftar Isi…………………..………………..……………….………..…...

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang...……………………………………………..…….
1.2 Rumusan Masalah……………………………….……………...….
1.3 Tujuan……………………………………………………….…………..
1.4 Manfaat…..……….………………………………………..…………..

BAB II Tinjauan Pustaka


2.1 Definisi Toilet……………………………………………………………..
2.2 Kriteria Toilet Bersih……………………………………………………...
2.3 Dampak Toilet Kotor……………………………………………………...
2.4 Cara Menjaga Toilet……………………………………………………….

BAB III Metode dan Hasil Penelitian


3.1 Metode Penelitian
3.2 Hasil Penelitian

BAB IV Penutup
4.1 Kesimpulan…………………………………………………….………
4.2 Saran………………………….…………………………….….……..…

Daftar Pustaka………………….……...……………………………….

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sadarkah anda, bahwa toilet merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus
dipenuhi. Namun kenyataanya masih banyak toilet umum di Indonesia belum memiliki
fasilitas sanitasi yang memadai. Data yang dikutip dari Direktorat permukiman Bappenas
menyatakan bahwa pada tahun 2012 akses untuk sanitasi baru menjakau 58,8% penduduk
Indonesia. Sehingga hampir 40% penduduk Indonesia belum mendapatkan fasilitas sanitasi,
termasuk toilet yang memadai.
Data juga menunjukan bahwa toilet umum di Indonesia menempati urutan terburuk kedua
di dunia. Sehingga perlu kesadaran untuk menjaga kebersihan toilet yang bebas dari kuman,
virus, jamur, dan lainnya yang menyebabkan timbulnya berbagai macam penyakit. Salah
satunya bakteri yang terdapat dalam kamar mandi adalah Salmonella
listeria danBacillus yang menyebabkan keracunan makanan. Ada juga virus lainnya
yaitu, Rhinovirus (penyakit flu),Rotavirus (infeksi diare pada anak-anak), Respiratory
syncytial virus (infeksi pernafasan). Selain bakteri di kamar mandi/toilet juga terdapat jamur
seperti, Candiada. Candiada adalah penyakit yang berhubungan dengan daerah kelamin
dan Trichophyton juga Microsorum yang menyebabkan cacingan dan bau kaki. Serta banyak
penyakit yang bisa ditimbulkan akibat toilet kotor, seperti diare, infeksi saluran pernafasan,
tifus, dan infeksi saluran kencing. Seperti diketahui bahwa diare masih menjadi salah satu
penyebab kematian terbesar di Indonesia, terutama pada anak-anak.
Data dari penelitian menyebutkan jumlah bakteri lebih banyak ditemukan pada area yang
basah, seperti kamar mandi/toilet. Fakta lain yang paling berbahaya adalah bakteri memiliki
kemampuan berkembang biak dengan mudah dan cepat. Apalagi pada kondisi kamar mandi
yang tidak terawat. Setiap 20 menit bakteri dapat berkembang biak sehingga dalam 24 jam,
jumlahnya bisa sampai 8 juta sel.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa kriteria yang mendukung toilet bersih?


2. Apa dampak jika toilet tidak bersih ?
3. Bagaimana cara menjaga toilet bersih ?
4. Bagaimana kebersihan toilet di ITENAS ?

1
1.3 TUJUAN

1. Upaya untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa/i akan pentingnya kebersihan toilet.


2. Mengetahui Kriteria toilet yang bersih.
3. Memperbaiki system pengelolaan atas kenyamanan penggunaan toilet.

1.4 MANFAAT

Manfaat dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa terhadap toilet


2. Untuk meningkatkan kualitas toilet
3. Untuk melatih kedisiplinan mahasiswa dengan menjaga toilet

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI TOILET

Toilet adalah fasilitas sanitasi untuk tempat buang air besar dan kecil, tempat cuci tangan
dan muka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sanitasi adalah usaha untuk membina dan
menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat.
Tanpa definisi resmi di atas pun, seluruh masyarakat dan semua orang tentu saja telah
mengetahui tentang apa itu toilet dan pentingnya kebersihan toilet.

2.2 KRITERIA TOILET YANG BERSIH

. Untuk itu sangat penting untuk menjaga kebersihan toilet, beberapa persyaratan umum
sebagai berikut:

1. Air bersih
Salah satu kebutuhn yang harus dipenuhi di dalam toilet adalah air yang bersih dengan
jumlah yang cukup. Apalagi budaya Indonesia yang masih sangat mengandalkan air
untuk membersihkan diri.
2. Kloset yang bersih
Kloset yang bersih dan tidak berbau juga merupakan salah satu syarat untuk toilet yang
layak. Idealnya kloset dibersihkan secara teratur setelah tiga kali pakai. Dengan demikian
kloset akan selalu terjaga kebersihan dan kehigienisannya.
3. Ventilasi dan pencahayaan yang cukup
Ventilasi dan pencahayaan yang cukup akan membuat toilet tidak lembab karena toilet
yang lembab akan menjadi sarang kuman. Kuman akan terus berkembang biak di tempat
yang lembab. Hal tersebut tentu saja sangat berbahaya bagi kesehatan.
4. Tetap kering
Selalu usahakan dinding dan lantai tetap kering. Selain mencegah kuman untuk
berkembang biak, lantai yang kering juga menjamin keselamatan bagi pengguna toilet.
5. Tempat cuci tangan yang memadai
Saat ini masih banyak toilet yang belum memiliki tempat cuci tangan yang memadai.
Padahal kita harus mencuci tangan sebelum dan sesudah ke toilet, karena tangan
merupakan media pengantar kuman yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit
bila tidak dijaga kebersihannya.

1
Bila persyaratan di atas sudah terpenuhi maka dapat terhindar dari beberapa macam
penyakit yang bisa ditimbulkan akibat bakteri, kuman dan jamur di toilet. Namun jika
tidak tersedia toilet/kamar mandi yang bersih dan sesuai persyaratan di atas pada saat
anda ingin menggunakan toilet/kamar mandi maka anda dapat di sarankan untuk
menghindari dan memakai alternative lainnya seperti alat bantu untuk tetap membuat
anda melakukan aktifitas biologis secara higienis, mudah, dan aman.

2.3 DAMPAK TOILET KOTOR

Data dari penelitian menyebutkan jumlah bakteri lebih banyak ditemukan pada area yang
basah, seperti kamar mandi/toilet. Fakta lain yang paling berbahaya adalah bakteri memiliki
kemampuan berkembang biak dengan mudah dan cepat. Apalagi pada kondisi kamar mandi yang
tidak terawat. Setiap 20 menit bakteri dapat berkembang biak sehingga dalam 24 jam, jumlahnya
bisa sampai 8 juta sel.

Ini dia beberapa penyakit yang disebabkan dari toilet yang kotor:
- Sakit Perut/Diare
- Hepatitis A
- Cacingan
- Tifus

Lalu penyakit lainnya yaitu seperti Demam Berdarah akibat genangan air di dalam toilet

Akibat apabila kita tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita adalah lingkungan
menjadi kotor, bau, dan rentan terjangkit penyakit, misalnya bakteri, virus, dan jamur. Karena,
bakteri, virus, dan jamur sangat menyukai tempat yang kotor dan permukaannya basah,
contohnya kamar mandi/toilet.

Bakteri yang terdapat dalam kamar mandi/toilet adalah Salmonella Listeria danBacillus yang
bisa menyebabkan keracunan makanan. E-coli yang menyebabkan infeksi dan Shigella yang
menyebabkan disentri. Ada juga virus di antaranya adalahRhinovirus (penyakit flu), Rotavirus
(infeksi diare pada anak-anak), Respiratory Syncytial Virus (infeksi pernapasan). Jamur tetnyata
juga berdiam diri di kamar mandi/toilet, seperti Candiada yang mengakibatkan penyakit yang
berhubungan dengan daerah kelamin dan Trichophyton juga Microsorum yang menyebabkan
cacingan dan bau kaki.

Untuk itu, mulai sekarang kita harus menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita agar kita
terjauh dari sumber-sumber penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus, maupun jamur.

1
2.4 CARA MENJAGA KEBERSIHAN TOILET

Baik tidaknya sanitasi pada toilet tidak bergantung pada seberapa indah toilet Anda,
melainkan beberapa hal berikut ini :

1. Ventilasi. Ini adalah hal terpenting dari toilet. Jangan biarkan toilet Anda tanpa ventilasi.
Jika ternyata memang tidak berventilasi, pastikan toilet Anda memiliki exhaust fan.
2. Bau kotoran. Bau menandakan keberadaan kuman. Escherichia coli adalah kuman
pembusuk yang menimbulkan gas H2S.
3. Bau kencing. Urine kita memiliki kandungan amoniak. Ini merupakan zat beracun dan
sangat tidak baik jika terhirup, bukan saja karena aromanya yang menyengat, tapi juga
amoniak sangat beracun untuk pernafasan.
4. Sanitasi air. Pada beberapa air yang pernah saya temui, ternyata memiliki kandungan zat
besi yang cukup tinggi. Karakteristiknya adalah muncul noda-noda seperti karat pada
dinding toilet.
5. Penggunaan cairan pembersih toilet. Jangan menggunakan cairan pembersih toilet secara
berlebihan. Cara kerja cairan pembersih itu selain mengangkat noda, juga membunuh
kuman. Apabila digunakan berlebihan, maka kuman pada saluran air dan septic tank akan
mati sehingga proses pembusukan kotoran akan menjadi terhambat. Akibatnya, saluran
air Anda akan terhambat, cepat penuh, dan sebagainya. Gunakan secukupnya.
6. Gunakan soda api. Cara kerja soda api adalah dengan merangsang pertumbuhan bakteri
pembusuk di saluran pembuangan sehingga saluran air tetap lancar. Gunakan 1x
seminggu hingga 1x sebulan.
7. Sikatlah toilet Anda secara rutin tiap hari. Kita tidak pernah tahu kuman apa saja yang
berada di Toilet. Selain itu, menyikat tiap hari akan membuat pekerjaan membersihkan
menjadi ringan. Luangkan waktu Anda 3-5 menit per hari untuk melakukannya. Anda
bisa menggunakan sabun, detergent, dan apa saja selain cairan pembersih kimia. Kalau
ada, carilah yang ramah lingkungan, tidak berbau, dan tidak merusak bakteri pembusuk
di saluran air.
8. Lumut. Jangan biarkan toilet Anda berlumut. Lumut akan menguraikan dinding toilet
Anda menjadi tanah sedikit demi sedikit. Selain tempat bersarangnya kuman, lumut akan
menjadikan toilet Anda tampak kotor sekali.
9. Sumbatan. Pastikan saluran air Anda tidak tersumbat oleh benda-benda ‘aneh’ seperti
sikat kamar mandi, sikat gigi, sabun, pasta gigi, shampoo, botol, batu, sendal, sepatu, dan
sebagainya. Tidak ada cara untuk mengetahuinya selain membongkarnya. Jadi sebelum
terjadi, pastikan benda-benda tersebut tidak tersesat masuk ke dalam lubang WC Anda.
10. Penerangan. Jangan biarkan kamar mandi Anda dalam keadaan gelap gulita, karena hal
itu sangat tidak disukai oleh pengguna kamar mandi. Tentu tidak nyaman sekali berada di
dalam ruangan yang sempit nan gelap seperti itu.
11. Gunakan air, bukan tissue, untuk membersihkan diri Anda sehabis menggunakan toilet.
Tidak ada yang bisa menggantikan fungsi irigasi air dalam membersihkan. Jadi tidak
akan cukup dengan menggunakan tissue, sabun, ataupun cairan pembersih lainnya.

1
12. Hindari meletakkan barang-barang di ATAS lantai kamar mandi. Sebaiknya sediakanlah
tempat yang menggantung di dinding kamar mandi. Jika menggunakan karpet, jangan
biarkan terlalu lembah, basah, dan berbau. Segeralah diatasi. Benda-benda di atas lantai
kamar mandi bisa menjadi sumber bau tak sedap.
13. Gunakan kapur barus atau pewangi kamar mandi yang ramah lingkungan untuk
menghilangkan bau yang tak sedap. Anda bisa juga menggunakan minyak aromaterapi
yang baik untuk kesehatan. Semua wewangian ini tidak disukai oleh bakteri dan
makhluk-makhluk pengurai lainnya (kecoa, lipan, dan sebagainya). Gunakan yang tahan
lama. Tidak efektif menyemprot kamar mandi dengan wewangian

1
BAB III
METODE PENELITIAN DAN HASIL PENELITIAN

3.1. METODE PENELITIAN

3.1.1. Topik Penelitian


“Tingkat Kebersihan Toilet di ITENAS”.

3.1.2. Jumlah Populasi


Mahasiswa Teknik Lingkungan 2015 sebanyak 116 orang.

3.1.3. Jumlah Sampel

 Tingkat kepercayaan : 99.835%


 ∝ = 0,165
𝐍 𝟏𝟏𝟔
 𝐧= = 𝟏+𝟏𝟏𝟔(𝟎,𝟏𝟔𝟓)𝟐 = 27,897≈ 28
𝟏+𝐍∝𝟐

Jadi, butuh sampel 28 orang, yaitu 14 orang laki-laki dan 14 orang perempuan dari 116
orang untuk tingkat kepercayaan 99.835%.

3.1.4. Jenis Data


Jenis data yang digunakan untuk penelitian ini adalah “Data Primer”. Data Primer
adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh individu/kelompok/instansi langsung dari
sumbernya.

3.1.5. Metode Pengambilan Sampel


Metode pengambilan sampel digunakan adalah pengambilan sampel random
distratifikasi, karena untuk mempermudah dan dapat mewakili populasi.

3.1.6. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan Survei.
Survei adalah teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen- instrumen
tertentu yang diperoleh dengan meminta tanggapan dari responden yaitu penyebaran
kuisioner (Angket). Karena untuk mempersingkat waktu.

1
3.2. HASIL PENELITIAN

3.2.1. Tanggapan Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan ITENAS


“Seringkah anda menggunakan toilet di ITENAS ?”

Tabel 3.2.1 Hasil Penelitian Penggunakan toilet di ITENAS

Jenis kelamin Sering Jarang Tidak sama sekali Total


Perempuan 10 4 0 14
Laki-laki 9 5 0 14
Total 19 9 0 28

30

25

20
Perempuan
15
Laki-laki

10 Total

0
Sangat cukup Cukup Kurang cukup Total

1
3.2.2. Tanggapan Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan ITENAS
“Bagaimana menurut anda kondisi toilet di ITENAS ?”

Tabel 3.2.2 Hasil Penelitian Kondisi Toilet di ITENAS

Jenis kelamin Baik Kurang baik Tidak baik Total


Perempuan 3 7 0 10
Laki-laki 7 10 1 18
Total 10 17 1 28

30

25

20
Perempuan
15
Laki-laki

10 Total

0
Sangat cukup Cukup Kurang cukup Total

3.2.3. Tanggapan Mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan ITENAS


“Sudah cukupkah jumlah toilet yang terdapat di ITENAS ?”

Tabel 3.2.3 Hasil Penelitian Jumlah Toilet yang Terdapat di ITENAS

Jenis kelamin Sangat cukup Cukup Kurang cukup Total


Perempuan 1 10 2 13
Laki-laki 0 5 10 10
Total 1 15 12 28

1
30

25

20
Perempuan
15
Laki-laki

10 Total

0
Sangat cukup Cukup Kurang cukup Total

1
BAB IV
PENUTUPAN

4.1. Kesimpulan

Sangat pentingnya peran mahasiswa dalam menjaga lingkungan sekitar, salah satunya
toilet di itenas. Toilet di itenas perlu ditingkatkan lagi kebersihannya, salah satunya dengan cara
meningkatkan kesadaran akan pentingnya kebersihan dan mengetahui dampak-dampaknya.
Mahasiswa perlu dilatih untuk dapat bertanggung jawab dan tidak semena-mena menggunakan
fasilitas toilet di sekolah dan tidak membuang sampah sembarangan guna menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat.

4.2. Saran

Untuk menunjang perkembangan terjaminnya keamanan kesehatan masyarakat ,


penambahan jumlah toilet sangat perlu dilakukan. Semua upaya perbaikan penyediaan sarana
toilet ini bertujuan untuk menyediakan sarana toilet yang tersedia dalam jumlah dan kualtias
yang cukup, terpelihara dengan baik, dan aksesibel. Dan para pengguna toilet, agar menjaga
kebersihan.

1
DAFTAR PUSTAKA

Nurmala, Rahma. 2014. “Analisis dampak toilet wanita di sekolah”.


http://rahmanurmala.blogspot.co.id/, diakses tanggal 16 februari
2016
Susanti, Juli Dwi. 2015. “Pendidikan Karakter Menjaga Kebersihan
( Toilet Umum )”.
http://misjulie.blogspot.co.id/2015/03/pendidikan-karakter-menjaga-
kebersihan.html, diakses tanggal 16 februari 2016
https://www.facebook.com/lippogeneralinsurance/posts/221690391
287959?stream_ref=5
https://toillege.wordpress.com/2013/09/25/definisi-standar-toilet/
http://standpee.com/pentingnya-kebersihan-toilet-umum-untuk-
kesehatan/
http://www.parenting.co.id/usia-sekolah/penyakit+dari+toilet+kotor

Anda mungkin juga menyukai