Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN PROYEK

Perencanaan Biaya
Elmy Andrean S / 13410100168

Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya


Manajemen Proyek
Latar Belakang

Manajer Proyek adalah seseorang yang dapat merencanakan, mengatur sekaligus mengarahkan
jalannya sebuah proyek yang dipegang. Beberapa hal yang ditangani diantaranya manajemen waktu,
biaya, serta sumber daya yang digunakan. Semuanya diatur agar mencapai hasil yang diharapkan.

Salah satu permasalahan yang sering menjadi kendala dalam memulai sebuah proyek adalah
tentang perencanaan biaya. Apabila perencanaan biaya tidak tertangani dengan baik, maka bisa jadi pihak
yang menangani sebuah proyek tidak mendapatkan keuntungan dari pekerjaan yang dikerjakannya.
Sebagai contoh, ketika perusahaan A memperkirakan anggaran yang dibutuhkan terlalu tinggi maka akan
berakibat kalahnya persaingan karena harga yang ditawarkan kepada pemiliki proyek terlalu tinggi.
Sedangkan jika anggaran yang ditawarkan terlalu rendah, perusahaan A memang benar bisa
memenangkan tender, tapi bisa jadi perusahaan A tadi malah tidak mendapatkan keuntungan yang kecil
atau malah tidak sama sekali.

Berdasarkan permasalahan diatas maka akan dibahas beberapa hal tentang bagaimana
menyusun perencanaan biaya tersebut.
Pembahasan

Definisi Biaya
Biaya merupakan sumberdaya yang dikeluarkan untuk mencapai sasaran tertentu
(Hongren, Foster & Datar: 1994). Biaya pada umumnya diukur dengan satuan uang, baik itu
Rupiah, Dollar, Poundsterling, dsb.

Dalam sebuah proyek, biaya merupakan sumber yang terbatas oleh sebab itu perlu
adanya pengelolaan secara tepat agar biaya tersebut tidak melampui batas. Yang menjadi
perhatian utama dari biaya adalah sumberdaya yang digunakan untuk menyelesaikan kegiatan
dalam jadwal proyek. Selain mengenai sumberdaya, biaya dalam sebuah proyek bisa juga
meliputi proses-proses yang diperlukan untuk menjamin jalannya proyek seperti, survey,
akomodasi, dsb.

Dalam perancangan biayapun juga memiliki beberapa siklus yang saling berputar atau
biasa disebut dengan Siklus Cost Engineering,

1. Estimasi Biaya dan Jadwal, merupakan sebuah proses dimulainya perencanaan


biaya apa saja yang akan dibutuhkan dalam sebuah proyek serta sudah mulai
merencanakan jadwal dari sebuah proyek itu seperti apa
2. Anggaran dan Jadwal Induk, ketika terjadi sebuah titik akhir dari perencanaan biaya
yang telah ditentukan pada tahap sebelumnya beserta jadwalnya. Sehingga pada
tahap ini segala hal tentang biaya dan jadwal tidak akan dirubah lagi, Karena sudah
menjadi keputusan akhir
3. Pengendalian Biaya dan Jadwal, tahap ini merupakan sebuah tahapan yang terjadi
ketika proses dari sebuah proyek telah berjalan. Sehingga antara anggaran dan
jadwal yang telah dibuat sebelumnya harus sesuai ketika proyek telah
dilaksanakan.
4. Pengumpulan dan Pengembangan Data, ini merupakan tahap terakhir dari sikluk
cost engineering dimana pendokumentasian atau pengarsipan akan apa yang telah
terjadi selama proyek. Dan bisa jadi anggaran yang telah dibuat bisa digunakan
kembali untuk proyek serupa yang akan datang.

Estimasi Anggaran
Biaya dan dan
Jadwal Jadwal
Induk

Pengum- Pengenda-
pulan dan lian Biaya
Pengem- dan
bangan Jadwal
Data

Pendekatan Estimasi Biaya


Dalam menentukan biaya sebuah proyek, terdapat beberapa pendekatan yang bisa
dilakukan, diantaranya:

1. Perkiraan Biaya secara Top-Down


Pendekatan ini, dilakukan oleh manajer puncak dengan cara mermperkirakan biaya
seluruh proyek. Selanjutnya gambaran tersebut akan diberikan ke manajer
dibawahnya dalam pembuatan estimasi biaya untuk paket-paket yang lebih kecil
dari bagian proyek tadi. Begitu seterusnya hingga mencapai manajer dengan
tingkatan paling bawah. Batasan yang ada pada pendekatan ini adalah untuk
manajer tingkat bawah mereka tidak bisa langsung mengusulkan estimasi biaya
yang lebih besar dari yang sudah diperkirakan oleh manajer atasnya.
2. Perkiraan Biaya secara Bottom-Up
Pendekatan ini dimulai dari merinci pekerjaan proyek menjadi pekerjaan-pekerjaan
yang lebih detail. Kemudian, orang-orang yang terlibat dalam pengerjaan diminta
pendpatanya mengenai biaya yang dibutuhkan dan waktu penyelesaiannya.
Pendekatan bottom-up ini jarang sekali digunakan karena riskan dari sudut
pandang manajer puncak. Sehingga ada kecenderungan kekurangpercayaan
manajer puncak terhadap bawahannya.
3. Kombinasi Top-Down dan Bottom-Up
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang melibatkan secara langsung antara
bawahan dan atasan dengan cara mengumpulkan kedua belah pihak dalam sebuah
rapat. sehingga pendapat masing-masing dapat dirumuskan dan ditemukan titik
terangnya dalam merencanakan biaya dari sebuah proyek.

Elemen-Elemen Anggara Biaya


Elemen-elemen dari anggaran biaya diantaranya adalaha:

1. Biaya Tenaga Kerja Langsung


Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga kerja yang terlibat langsung dalam
pengerajaan sebuah proyek. Biaya ini dihitung dengan mengalikan tingkat upah per tenaga
kerja pada tingkat kompetensi tertentu dengan jumlah jam kerja yang dibutuhkan.
Sebagai contoh dalam sebuah pembuatan aplikasi, perusahaan A membutuhkan 2 orang
programmer dan masa pengerjaan proyeknya adalah 1 bulan. Maka estimasi biaya nya
adalah sebagai berikut,
Tenaga Ahli Programmer 2 x 30 hari x Rp 700.000 = Rp 42.000.000
Sehingga untuk 2 tenaga ahli diperkirakan biaya yang akan dikeluarkan adalah 42 juta
dengan jam kerja selama 30 hari dan biaya perharinya adalah Rp 700.000.
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung
Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya tenaga kerja yang tidak terlibat secara
langsung dalam pengerjaan sebuah proyek, biasanya berupa konsultan.
Contoh, dalam sebuah pembuatan aplikasi akan diperlukan konsultasi sebanyak 3 kali
maka estimasi biaya nya adalah
Biaya Konsultasi jumlah : 3 x Rp 5.000.000 = Rp 15.000.000
Maka estimasi biaya untuk konsultasi dengan 3 kali pertemuan adalah Rp 15.000.000
3. Biaya Overhead
Biaya overhead merupakan biaya yang digunakan untuk mendukung baik sarana maupun
prasarana untuk menyelesaikan sebuah proyek. Sebagai contoh adalah software,
hardware, atau yang lain.

Laba / Keuntungan
Laba adalah merupakan sebuah keuntungan dari sebuah proyek yang didapat dari jumlah total
proyek dikurangi dengan jumlah total anggaran biaya yang dikeluarkan. Untuk besarnya laba ditentukan
dari prosentase biaya total atau persetujuan antara pemberi proyek dan pelaksana, tetapi tak jarang
pula harga yang telah ditawarkan kepada pemilik proyek sejatinya adalah harga yang sudah
mendapatkan laba tersendiri.
Daftar Pustaka

 http://www.slideshare.net/seorangmanusia/perkiraan-biaya-proyek
 elearning.unsri.ac.id/mod/resource/
 https://sites.google.com/site/operasiproduksi/estimasi-biaya-dan-penganggaran-proyek

Anda mungkin juga menyukai