Anda di halaman 1dari 16

JANTUNG KORONER ADALAH

Penyakit jantung koroner (PJK) adalah kondisi dimana pembuluh darah (arteri) koroner yang
memperdarahi otot jantung mengalami sumbatan oleh plak kolesterol. Arteri koroner adalah
pembuluh darah utama yang memberikan aliran darah, nutrisi, dan oksigen ke otot jantung.
Adanya sumbatan pada pembuluh darah ini menyebabkan kerusakan atau kematian otot
jantung.

GEJALA
Gejala PJK bervariasi tergantung derajat sumbatan pembuluh darah. Sumbatan sebagian
pembuluh darah menyebabkan gejala pada saat kerja jantung meningkat, seperti saat
beraktivitas berat. Gejala timbul akibat kurangnya asupan oksigen pada otot jantung
(iskemia). Gejala PJK umumnya berupa nyeri dada dan sesaknapas. Nyeri dada pada PJK
bersifat khas dan disebut sebagai angina, yaitu nyeri dada yang terasa seperti tertekan atau
tertindih dan menyebar sampai ke rahang, lengan kiri, punggung atas, atau ulu hati. Angina
umumnya dipicu oleh stres fisik atau emosional dan membaik setelah stres mereda.
Kurangnya asupan oksigen menyebabkan kemampuan pompa jantung menurun sehingga
tidak mampu memenuhi kebutuhan oksigen tubuh; hal ini memicu sesak napas.
Jika pembuluh darah koroner tersumbat secara total, otot jantung tidak mendapatkan oksigen
sehingga terjadi serangan jantung. Gejala serangan jantung antara lain nyeri dada hebat yang
timbul mendadak, sesak napas, dan berkeringat dingin. Pada sebagian orang, serangan
jantung tidak menimbulkan gejala khusus namun langsung menyebabkan kematian
mendadak. Serangan jantung merupakan kegawatdaruratan sehingga perlu pengobatan ke
fasilitas kesehatan segera.
PENYEBAB
PJK diawali oleh kerusakan dinding dalam pembuluh darah koroner yang dapat disebabkan
oleh zat – zat dalam rokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, serta terapi
radiasi. Pada tempat kerusakan ini mudah terjadi penumpukan kolesterol, sisa – sisa sel, dan
keping darah sehingga terbentuk plak sumbatan (aterosklerosis). Faktor risiko menderita PJK
adalah usia tua, jenis kelamin laki – laki, riwayat keluarga menderita PJK, tekanan darah
tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, nerokok, kurangnya aktivitas fisik, dan stres
emosional yang tinggi. Jika faktor risiko penderita tidak diatasi, maka plak ini akan semakin
besar dan akhirnya menyebabkan sumbatan total pada pembuluh darah.

Pengobatan
Penhobatan alami
Pengobatan PJK terdiri dari perubahan gaya hidup dan obat – obatan atau terapi bedah. Untuk
menjaga kesehatan pembuluh darah, disarankan untuk berhenti merokok, berolahraga teratur,
mengkonsumsi makanan sehat dan bergizi, menurunkan berat badan pada penderita obesitas,
dan mengurangi stres.

Pengobatan medis
Jenis obat yang digunakan untuk PJK tergantung pada beratnya gejala dan faktor risiko. Obat
– obat yang umumnya digunakan adalah obat golongan penurun kadar kolesterol, aspirin,
penyekat beta, nitrogliserin, angiotensin-converting enzyme (ACE)inhibitors dan angiotensin
II receptor blockers(ARB).
Terapi bedah diperlukan pada sumbatan besar dengan fungsi jantung yang buruk, yang dapat
berupa pemasangan balon, stent, atau bypass.

Obat yang digunakan pada kondisi penyakit jantung koroner adalah:

 Obat-obatan untuk menurunkan kolesterol: termasuk statin, niasin, fibrat. Obat-


obatan ini membantu mengurangi kadar kolesterol darah, sehingga mengurangi
jumlah lemak yang menempel pada angiogenesis

 Aspirin: Aspirin atau pengencer darah lainnya membantu untuk melarutkan darah
yang tersumbat, mencegah risiko stroke atau infark miokard. Namun, dalam
beberapa kasus, aspirin mungkin bukan pilihan yang baik. Jadi silakan beritahu
dokter Anda jika Anda menderita gangguan pembekuan darah.

 Beta blockers: Beta blockers membuat tekanan darah lebih rendah, dan mencegah
risiko infark miokard.

 Nitrogliserin dan inhibitor enzim yang mengubah angiotensin: Obat ini dapat
membantu mencegah risiko infark miokard.

Operasi:

 Pemasangan stent untuk memperlebar arteri koroner yang menyempit.

 Bedah koroner seperti operasi bypass arteri adalah pengobatan yang paling umum
untuk CAD. Dokter juga dapat melakukan angioplasty dan stenting jika diperlukan.

Pengobatan teknologi
 Echocardiograf. Diagnosis untuk penyakit jantung koroner dapat
dilakukan dengan pemeriksaan fisik, anamnesis. Pemeriksaan USG jantung
dapat dilakukan dengan ekokardiografi. Sistem ekokardiografi dapat
menampilkan, menganalisa dan menangkap hati secara penuh dalam satu detak
jantung.
 CT Scan. Perkembangan teknologi telah menciptakan alat baru
yaitu Computed tomography (CT) yang sudah lama berperan penting dalam
mendeteksi dini penyakit selama bertahun-tahun. Semakin berkembangnya
teknologi, sehingga dapat menciptakan generasi baru dengan CT scanner yang
dapat melakukan CT angiografi koroner (CTA) dengan mengurangi dosis radiasi
pada pemeriksaan klinis secara rutin.
 Pemeriksaan Laboratorium. Selain dengan CT juga dapat
menggunakan tes in vitro di laboratorium, melalui penggunaan biomarker baru
yang tarutama dalam perawatan darurat dapat mempengaruhi dan mendukung
keputusan klinis. Pada gagal jantung penggunaan natriuretik beredar-peptida B
(BNP) sangat relevan, karena tingkat biomarker ini adalah indikator yang baik
untuk mengetahui sejauh mana fungsi jantung terganggu. BNP digunakan baik
untuk diagnosis awal dan untuk pemantauan terapi. Pada beberapa pasien,
serangan jantung menjadi penyebab langsung insufisiensi jantung, sehingga
deteksi cepat dari infark miokard sangat penting dalam mencegah bertambah
parahnya kerusakan miokard dan kegagalan jantung selanjutnya
 Pemeriksaan Apo B dan hs – CRP Kolesterol tinggi bukan satu – satunya
penyebab PJK. Kadar lemak yang tinggi memang merupakan salah satu faktor
risiko PJK, namun dalam kenyataannya ternyata cukup banyak kasus PJK meski
kadar lemak normal. Fakta yang terjadi adalah 1 dari 3 kasus serangan jantung
terjadi pada orang dengan kadar kolesterol normal. Mengetahui kadar
kolesterol konvensional (Kolesterol Total, Kolesterol LDL – direk, Kolesterol HDL,
Trigliserida) tetap diperlukan, namun ada pemeriksaan lain yang dapat
melengkapi penilaian risiko PJK yaitu Apo B dan hs-CRP. Apo B bermanfaat
untuk meningkatkan prediksi risiko PJK, karena semakin tinggi kadar Apo B,
semakin tinggi kemungkinan terjadinya risiko penyumbatan pembuluh darah,
walaupun kadar LDL normal. Hs-CRP bermanfaat untuk meningkatkan prediksi
terjadinya penyakit jantung karena proses aterosklerosis (penyumbatan dan
pengerasan pembuluh darah) yang juga ditandai dengan adanya proses
peradangan. Pemeriksaan hs-CRP ini bermanfaat untuk menentukan risiko
kardiovaskular pada individu sehat.

Pengobatan tradisional
penyakit jantung koroner ini juga dapat di cegah dan di obati dengan menggunakan tanaman
tradisional berkhasiat seperti yang akan di uraikan berikut ini, antara lain :

 Kulit Manggis

Di negara iklim tropis seperti di Indonesia, manggis ini merupakan salah satu buah yang
banyak di nikmati. Buah yang asalnya dari Asia ini sangat heboh di kabarkan akan segudang
manfaatnya, dan yang paling utama yaitu yang terdapat pada bagian kulit buahnya yang
biasanya sering di abaikan dan tidak di perdulikan. Kulit manggis ini memang salah satu kulit
buah yang begitu berkhasiat untuk membantu memperbaiki kualitas kesehatan manusia yang
juga bagus dan aman di konsumsi untuk segala usia. Selain itu, kulit manggis ini juga di
kabarkan mampu untuk mengatasi sekaligus menyembuhkan beragam jenis penyakit, dan
salah satunya mampu digunakan untuk obat herbal jantung koroner.
Dikarenakan kulit buah manggis ini mengandung xanthone yang membuahkan antioksidan
yang mampu memerangi radikal bebas. Yang mana radikal bebas itu berbahaya sekali untuk
tubuh, sebab dapat memunculkan endapan di pembuluh darah yang nantinya dapat memicu
terjadinya penyumbatan dan beresiko sekali terhadap munculnya penyakit jantung. Nah,
dengan begitu antioksidan yang terkandung dalam kulit manggis ini akan menangkap radikal
bebas tersebut untuk di keluarkan dari dalam tubuh. Tak hanya itu, kandungan xanthone yang
tinggi dalam kulit manggis ini juga mempunyai senyawa anti-stres sehingga dapat
menyusutkan kadar stres Anda.

Senyawa xanthone juga sangat berguna bagi kesehatan kardiovaskular seperti untuk
menyembuhkan penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, trombosis dan lain
sebagainya. Xanthone ini juga bekerja untuk meluaskan pembuluh darah & membuat
peredaran darah menjadi lancar sehingga dengan begitu akan dapat menyusutkan tumpukan
lemak yang menjadi pemicu penyakit jantung koroner. Dengan melihat betapa banyaknya
kaandungan yang di miliki oleh kulit manggis, maka tak heran bila kulit manggis ini di
percayai sebagai obat alami penyembuh penyakit jantung koroner.

 Bawang Putih

Jenis rempah yang satu ini memang seringkali di gunakan untuk bahan tambahan bumbu
masakan, selain itu rupanya bawang putih ini juga mempunyai manfaat lain yang begitu
menakjubkan untuk tubuh. Diantaranya yaitu bawang putih ini mampu membantu mengobati
penyakit jantung (tercakup jantung koroner), menurunkan tekanan darah tinggi, kolesterol,
bawang putih ini juga mempunyai sifat anti-kanker, anti-bakteri, dan juga anti-jamur. Selain
itu, antioksidan yang terkandung di dalam bawang putih ini juga sangat penting untuk
mencegah terjadinya penyakit jantung dan arteriosklerosis, caranya yaitu dengan memerangi
oksidasi dari serum lemak.

Ada juga hasil dari beberapa penelitian yang mengabarkan bahwa bawang putih mempunyai
keampuhan dalam membantu melorotkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan menaikkan kadar
kolesterol baik (HDL), menjaga aliran darah untuk tetap lancar, mencegah munculnya
serangan kanker, menyusutkan tekanan darah, menurunkan gula darah dan juga mengatasi
gangguan pencernaan. Itulah yang membuat bawang putih dapat digunakan untuk obat alami
jantung koroner.

 Temu Putih

Temu putih merupakan tanaman alami yang memiliki nama latin Curcuma Zedoaria, yang
mana kunyit putih ini sudah seringkali di manfaatkan untuk menjadi obat alami untuk
menyembuhkan beragam macam penyakit yang di derita oleh kalangan masyarakat di
Indonesia salah satunya untuk obat tradisional jantung koroner. Tanaman ini hampir mirip
dengan temulawak, dan rempah temu putih. Dan tanaman ini juga tumbuh di tanah yang
lembab. Yang mana tanaman ini dapat tumbuh mencapai 0 hingga 1000 meter.

Rimpang temu putih ini juga rasanya pahit dan pedas, akan tetapi jangan salah loh, selain
tanaman ini mempunyai sifat untuk menghangatkan tubuh, temu putih ini juga mempunyai
khasiat yang ampuh untuk mengobati bermacam-macam penyakit. Yang mana hal tersebut
dikarenakan kandungan yang berada didalam rimpangnya, dan di dalam rimpang temu putih
ini terkandung 1-2,5% minyak menguap dengan kandungan utama sesquiterpene.

Minyak menguap itu mengandung lebih dari 20 komponen seperti curzerenone (zedoarin)
yang merupakan komponen terbesar, curcumin, curcumemone, epicurcumenol, curzerene,
pyrocurcuzerenone, curcumol (curcumenol), isocurcumenol, procurcumenol, furanodiene,
zederone, dehydrocurdone, furanodienone, isofuranodienone, dan curdione. Tak hanya itu,
rimpang temu putih ini juga mengandung flavonoid, gum, sulfur, tepung, resin, dan sedikit
lemak, serta mengandung curcumol dan curdione yang bersifat anti-kanker.

Hasil sebuah penelitian yang di lakukan dari American Institute Cancer Report (new york
time) pada 1 juni 1999 dan juga oleh pakar Fakultas Farmasi / PAU Bioteknologi dan PPOT
UGM Yogyakarta, mengabarkan bahwa temu putih ini tidak hanya mengandung RIP,
melainkan juga mengandung :

 Zat anti-lipid peroksida yang berkhasiat untuk mengobati penyakit jantung koroner,
hipertensi, asam urat dan juga diabetes.

 Zat curcumin (anti-inflamasi), zat yang satu ini berkhasiat untuk mengobati penyakit
maag (asam lambung), nyeri haid, ambeien, radang hidung/polip, radang
tenggorokan/amandel dan juga keputihan.

Daun Sirsak

Daun sirsak juga merupakan salah satu daun herbal yang sangat berkhasiat dan mempunyai
banyak kegunaan untuk tubuh manusia. Salah satunya berkhasiat sebagai penyembuh
beragam jenis penyakit termasuk untuk obat herbal jantung koroner. Manfaat daun sirsak
sebagai obat alami untuk menyembuhkan beragam jenis penyakit jantung termasuk jantung
koroner telah melakukan percobaan secara klinis. Alasan daun sirsak di yakini mampu
menyembuhkan penyakit jantung koroner dikarenakan daun sirsak ini mempunyai peranan
dalam melancarkan peredaran darah yang terganggu, sebab daun sirsak ini bersifat
vasodilator yang bisa melebarkan pembuluh darah yang mengalami penyumbatan.

Karena, sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa munculnya penyakit jantung itu di
sebabkan oleh adanya gangguan aliran darah pada pembuluh darah arteri koroner, yang
mengakibatkan pasokan darah yang mengangkut oksigen & nutrisi menuju jantung jadi tidak
lancar. Itulah alasannya mengapa daun sirsak ini di percayai sebagai obat alami untuk
menyembuhkan penyakit jantung koroner.

Selain dari pada itu, hasil dari sebuah penelitian juga mengabarkan, bahwa daun sirsak
mempunyai daya kerja 10.000 lebih kuat dalam menumpas dan menghambat pertumbuhan sel
kanker ketimbang dengan Adriamycin (obat yang diberikan saat melakukan kemoterapi) yang
biasa di pakai. Pengobatan menggunakan daun sirsak ini tidak seperti pengobatan
kemoterapi, ekstrak daun sirsak ini hanya menumpas dan melenyapkan sel-sel jahat saja,
tanpa merusak sel-sel yang masih sehat.
Sedangkan pengobatan kemoterapi ia akan membunuh semua sel-sel yang ada di dalam
tubuh, tanpa memilih sel mana yang harus di bunuh dan sel mana yang harus di biarkan untuk
tetap hidup. Untuk mengobati penyakit jantung koroner dengan daun sirsak, Anda bisa
mengambil khasiatnya dengan cara merebus daun sirsak lalu meminum air rebusannya, atau
juga Anda dapat mengkonsumsi daun sirsak yang sudah di ekstrak menjadi obat herbal alami
yang ampuh.

Pengobatan menurut agama

Allah menciptakan makhlukNya dengan memberikan cobaan


dan ujian, lalu menuntut konsekwensi kesenangan, yaitu
bersyukur; dan konsekwensi kesusahan, yaitu sabar. Hal ini
bisa terjadi dengan Allah membalikkan berbagai keadaan
manusia sehingga peribadahan manusia kepada Allah menjadi
jelas. Banyak dalil-dalil yang menunjukkan bahwa musibah,
penderitaan dan penyakit merupakan hal yang lazim bagi
manusia. Dan semua itu pasti menimpa mereka, untuk
mewujudkan peribadahan kepada Allah semata, serta untuk
melihat siapa yang paling baik amalnya.

‫ت غواللغحغياَةغ لزيغلبلرغوُركلم أغيَيِركلم أغلحغسرن غعغملل اً غوهرغوُ اللغعززيِرز اللغغرفوُرر‬


‫ق اللغملوُ غ‬
‫اللزذيِ غخلغ غ‬

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu,


siapa diantara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia
Mahaperkasa lagi Mahapengampun” [Al Mulk/67 : 2]

Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian; bahkan cobaan dan
ujian merupakan Sunnatullah dalam kehidupan. Manusia diuji
dalam segala sesuatu, baik dalam hal-hal yang disenangi
maupun dalam hal yang dibenci dan tidak disukai. Allah
berfirman :

‫ت ِ غونغلبرلوُركلم زباَللشرر غواللغخليزر فزلتنغةل ً غوإزلغليغناَ ترلرغجرعوُغن‬


‫س غذائزقغةر اللغملوُ ز‬
‫ركيَل نغلف س‬

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan


mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan
(yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu
dikembalikan”. [Al Anbiya`/21: 35].
Tentang ayat ini, Ibnu Abbas berkata: “Kami akan menguji
kalian dengan kesulitan, kesenangan, kesehatan dan penyakit,
kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan
maksiat, petunjuk dan kesesatan”.[1]

Berbagai macam penyakit merupakan bagian dari cobaan Allah


yang diberikan kepada hambaNya. Sesungguhnya, cobaan-
cobaan itu merupakan Sunnatullah yang telah ditetapkan
berdasarkan rahmat dan hikmahNya. Ketahuilah, Allah tidak
menetapkan sesuatu, baik berupa takdir kauni (takdir yang
pasti berlaku di alam semesta ini) atau syar’i, melainkan di
dalamnya terdapat hikmah yang amat besar, sehingga tidak
mungkin bisa dinalar oleh akal manusia. Berbagai cobaan,
ujian, penderitaan, penyakit dan kesulitan, semua itu
mempunyai manfaat dan hikmah yang sangat banyak.

Pada zaman sekarang, banyak penyakit yang menimpa


manusia. Ada yang sudah diketahui obatnya, dan ada pula yang
belum diketahui obatnya. Hal ini merupakan cobaan dari Allah,
yang juga akibat dari perbuatan dosa dan maksiat yang
dilakukan manusia. Allah berfirman:

‫ت أغليِزديِركلم غويِغلعرفوُ غعلن غكزثيسر‬


‫صيبغسة فغبزغماَ غكغسبغ ل‬ ‫غوغماَ أغ غ‬
‫صاَبغركلم زملن رم ز‬

“Dan apa saja musibah yang menimpamu, maka adalah


disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri dan Allah
memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)”.
[Asy Syura/42 : 30].

Setiap penyakit pasti ada obatnya. Rasulullah Shallallahu


‘alaihi wa sallam bersabda:

‫ماَ غ أغلنغزغل ار غدالء إزلل أغلنغزغل لغهر زشغفاَلء‬

“Allah tidak menurunkan penyakit, melainkan pasti


menurunkan obatnya”.[2]

‫ب غدغوارء اللدازء بغغرأغ بزإ زلذزن از‬ ‫ فغإ زغذا أ ر ز‬,‫لزركرل غداسء غدغواءء‬
‫صلي غ‬
“Setiap penyakit ada obatnya. Jika suatu obat itu tepat
(manjur) untuk suatu penyakit, maka akan sembuh dengan izin
Allah”. [3]

Seorang muslim, bila ditimpa penyakit, ia wajib berikhtiar


mencari obatnya dengan berusaha secara maksimal. Dalam
usaha mengobati penyakit yang dideritanya, maka wajib
memperhatikan tiga hal.

Pertama : Bahwa obat dan dokter hanya sarana kesembuhan.


Adapun yang benar-benar menyembuhkan penyakit hanyalah
Allah.

Allah berfirman, mengisahkan Nabi Ibrahim Alaihissallam.

‫ت فغهرغوُ يِغلشزفيزن‬ ‫غوإزغذا غمزر ل‬


‫ض ر‬

“..dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkanku”. [Asy


Syu’ara’/26: 80].

ُ‫ب بززه غملن يِغغشاَرء زملن زعغباَزدزه اً غوهرغو‬


‫صي ر‬
‫ضلززه اً يِر ز‬ ‫ف لغهر إزلل هرغوُ ً غوإزلن يِرزرلد غ‬
‫ك بزغخليسر فغغل غرالد لزفغ ل‬ ‫ضرر فغغل غكاَزش غ‬ ‫ك ل‬
‫ا ر بز ر‬ ‫غوإزلن يِغلمغسلس غ‬
‫الغفوُرر اللرزحيرم‬ ‫ر‬ ‫غ‬ ‫ل‬

“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu,


maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan
jika Allah menghendaki kebaikan bagimu, maka tidak ada yang
dapat menolak karuniaNya. Dia memberikan kebaikan itu
kepada siapa yang dikehendakiNya diantara hamba-hambaNya,
dan Dia-lah Yang Maha pengampun lagi Maha penyayang”.
[Yunus/10 : 107].

Kedua : Dalam berikhtiar atau berusaha mencari obat tersebut,


tidak boleh dilakukan dengan cara-cara yang haram dan syirik.

Yang haram seperti berobat dengan menggunakan obat yang


terlarang atau barang-barang yang haram, karena Allah tidak
menjadikan penyembuhan dari barang yang haram.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


‫إزلن اغ غخلغ غ‬
‫ فغتغغداغولوا غولغ تغتغغداغولوا بزغحغراسم‬, ‫ق اللداغء غواللدغواغء‬

“Sesungguhnya Allah menciptakan penyakit dan obatnya, maka


berobatlah dan janganlah berobat dengan (obat) yang haram”.
[4]

‫إغلن اغ لغلم يِغلجغعلل زشغفاَغء ركلم زفيِ غحغراسم‬

“Sesungguhnya Allah tidak menjadikan kesembuhan (dari


penyakit) kalian pada apa-apa yang haram”.[5]

Tidak boleh juga berobat dengan hal-hal yang syirik, seperti:


pengobatan alternatif dengan cara mendatangi dukun, tukang
sihir, paranormal, orang pintar, menggunakan jin, pengobatan
dengan jarak jauh dan sebagainya yang tidak sesuai dengan
syari’at, sehingga dapat mengakibatkan jatuh ke dalam
perbuatan syirik dan dosa besar yang paling besar. Orang yang
datang ke dukun atau orang pintar, ia tidak akan diterima
shalatnya selama empatpuluh hari. Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda:

‫صلغةء أغلربغزعليغن لغليلغةل‬


‫ لغلم ترلقبغلل لغهر غ‬,‫غملن أغغتىَ غعلرا لفـًاَ فغغسأ غلغهر غعلن غشليِسء‬

“Barangsiapa yang datang kepada dukun (orang pintar atau


tukang ramal), lalu menanyakan kepadanya tentang sesuatu,
maka tidak akan diterima shalatnya selama empatpuluh
malam”.[6]

‫ فغغقد غكفغغر بزغماَ رأنززغل غعلىَ رمغحلمسد‬,‫صلدقغهر بزغماَ يِغرقوُرل‬


‫غملن أغغتىَ غعلرا لفـًاَ أغلو غكاَزهلناَ فغ غ‬

“Barangsiapa yang mendatangi orang pintar (tukang ramal


atau dukun), lalu ia membenarkan apa yang diucapkannya,
maka sungguh ia telah kafir dengan apa yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad”.[7]

Apabila seseorang terkena sihir, guna-guna, santet, kesurupan


jin dan lainnya atau penyakit menahun yang tak kunjung
sembuh, maka sekali-kali ia tidak boleh mendatangi dukun,
tukang sihir atau paranormal. Perbuatan tersebut merupakan
dosa besar. Begitu pula, seseorang tidak boleh bertanya
kepada mereka tentang penyakit maupun tentang hal-hal yang
ghaib, karena tidak ada yang mengetahui perkara ghaib,
melainkan hanya Allah saja; bahkan Rasulullah pun tidak
mengetahui perkara yang ghaib. Allah berfirman:

‫ك ً إزلن أغتلبزرع إزلل غماَ ريِوُغحىىَ إزلغ ل‬


ِ‫يِ اً قرلل هغلل يِغلستغزوُي‬ ‫ب غوغل أغرقوُرل لغركلم إزرنيِ غملغ ء‬
‫از غوغل أغلعلغرم اللغغلي غ‬
‫قرلل غل أغرقوُرل لغركلم زعلنزديِ غخغزائزرن ل‬
‫صيرر اً أغفغغل تغتغفغلكرروغن‬‫اللغلعغمىىَ غواللبغ ز‬

“Katakanlah: “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa


perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku
mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan
kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti
kecuali apa yang diwahyukan kepadaku”. Katakanlah: “Apakah
sama orang yang buta dengan orang yang melihat?” Maka
apakah kamu tidak memikirkan(nya)?” [Al An’am/6 : 50].

Ketiga : Pengobatan dengan apa yang ditunjukkan dan


diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti
ruqyah, yaitu membacakan ayat-ayat Al Qur`an dan do’a-do’a
yang shahih; begitu juga dengan madu, habbatus sauda’(jintan
hitam), air zam-zam, bekam (mengeluarkan darah kotor dengan
alat bekam), dan lainnya. Pengobatan dan penyembuhan yang
paling baik itu dengan ayat-ayat Al Qur`an, karena Al Qur`an
merupakan petunjuk bagi manusia, penyembuh dan rahmat
bagi kaum mukminin.

Tidak diragukan lagi, bahwa penyembuhan dengan Al Qur`an


dan dengan apa yang diajarkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam berupa ruqyah, merupakan penyembuhan yang
bermanfaat, sekaligus penawar yang sempurna. Allah
berfirman:

‫قرلل هرغوُ لزللزذيِغن آغمرنوُا هرلدىً غوزشغفاَءء‬

“Katakanlah: “Al Qur`an itu adalah petunjuk dan penawar bagi


orang-orang yang beriman”. [Fushshilat/41 :44].

‫غونرنغرزرل زمغن اللقرلرآزن غماَ هرغوُ زشغفاَءء غوغرلحغمةء لزللرملؤزمزنيغن‬


“Dan kami turunkan dari Al Qur`an sesuatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman”. [Al
Isra/17 : 82].

Pengertian “dari Al Qur`an” pada ayat di atas ialah Al Qur`an itu


sendiri. Karena Al Qur`an secara keseluruhan ialah sebagai
penyembuh, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat di atas.
[9]

Allah berfirman:

‫صردوزر غوهرلدىً غوغرلحغمةء لزللرملؤزمزنيغن‬


َ‫ظةء زملن غربرركلم غوزشغفاَءء لزغماَ زفيِ ال ي‬ ‫غيِاَ أغيَيِغهاَ اللناَ ر‬
‫س قغلد غجاَغءلتركلم غملوُزع غ‬

“Hai sekalian manusia, sesungguhnya telah datang kepada


kalian pelajaran dari Rabb kalian, dan penyembuh bagi
penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada, dan petunjuk
serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. [Yunus/10 : 57].

Dengan demikian, Al Qur`an merupakan penyembuh yang


sempurna diantara seluruh obat hati dan juga obat fisik,
sekaligus sebagai obat bagi seluruh penyakit dunia dan
akhirat. Tidak setiap orang mampu dan mempunyai
kemampuan untuk melakukan penyembuhan dengan Al Qur`an.
Jika pengobatan dan penyembuhan itu dilakukan secara baik
terhadap penyakit, dengan didasari kepercayaan dan
keimanan, penerimaan yang penuh, keyakinan yang pasti,
terpenuhi syarat-syaratnya, maka tidak ada satu penyakitpun
yang mampu melawannya untuk selamanya. Bagaimana
mungkin penyakit-penyakit itu akan menentang dan melawan
firman-firman Rabb bumi dan langit, yang jika firman-firman itu
turun ke gunung, maka ia akan memporak-porandakan gunung-
gunung tersebut? Atau jika turun ke bumi, niscaya ia akan
membelahnya? Oleh karena itu, tidak ada satu penyakit hati
dan juga penyakit fisik pun melainkan di dalam Al Qur`an
terdapat jalan penyembuhannya, penyebabnya, serta pencegah
terhadapnya bagi orang yang dikaruniai pemahaman oleh Allah
terhadap KitabNya. Allah ‘Azza wa Jalla (Yang Maha perkasa
lagi Maha agung) telah menyebutkan di dalam Al Qur`an
beberapa penyakit hati dan fisik, juga disertai penyebutan
penyembuhan hati dan fisik.

Penyakit hati terdiri dari dua macam, yaitu: penyakit syubhat


(kesamaran) atau ragu dan penyakit syahwat atau hawa nafsu.
Allah Yang Maha suci telah menyebutkan beberapa penyakit
hati secara terperinci disertai dengan beberapa sebab,
sekaligus cara menyembuhkan penyakit-penyakit tersebut.[10]

Allah berfirman:

‫ب يِرلتلغىىَ غعلغليزهلم اً إزلن زفيِ ىغذلز غ‬


‫ك لغغرلحغمةل غوزذلكغرىىً لزقغلوُسم يِرلؤزمرنوُغن‬ ‫ك اللزكغتاَ غ‬
‫أغغولغلم يِغلكفززهلم أغلناَ أغلنغزللغناَ غعلغلي غ‬

“Dan apakah tidak cukup bagi mereka, bahwasanya Kami telah


menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Qur`an) sedang dia
dibacakan kepada mereka? Sesungguhnya di dalam Al Qur`an
itu terdapat rahmat yang besar dan pelajaran bagi orang-orang
yang beriman”. [Al ‘Ankabut/29 : 51].

Al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengemukakan:

‫فغغملن لغلم يِغلشفززه اللرقرارن فغلغ غشغفاَهر ر‬.


‫ غوغملن لغلم يِغلكفززه فغلغ غكغفاَهر ار‬,‫ا‬

“Barangsiapa yang tidak dapat disembuhkan oleh Al Qur`an,


berarti Allah tidak memberikan kesembuhan kepadanya. Dan
barangsiapa yang tidak dicukupkan oleh Al Qur`an, maka Allah
tidak memberikan kecukupan kepadanya”.[11]

Mengenai penyakit-penyakit badan atau fisik, Al Qur`an telah


membimbing dan menunjukkan kita kepada pokok-pokok
pengobatan dan penyembuhannya, juga kaidah-kaidah yang
dimilikinya. Kaidah pengobatan penyakit badan secara
keseluruhan terdapat di dalam Al Qur`an, yaitu ada tiga point:
menjaga kesehatan, melindungi diri dari hal-hal yang dapat
menimbulkan penyakit dan mengeluarkan unsur-unsur yang
merusak badan.[12]
Jika seorang hamba melakukan penyembuhan dengan Al
Qur`an secara baik dan benar, niscaya dia akan melihat
pengaruh yang menakjubkan dalam penyembuhan yang cepat.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata: “Pada suatu ketika


aku pernah jatuh sakit, tetapi aku tidak menemukan seorang
dokter atau obat penyembuh. Lalu aku berusaha mengobati
dan menyembuhkan diriku dengan surat Al Fatihah, maka aku
melihat pengaruh yang sangat menakjubkan. Aku ambil
segelas air zam-zam dan membacakan padanya surat Al
Fatihah berkali-kali, lalu aku meminumnya hingga aku
mendapatkan kesembuhan total. Selanjutnya aku bersandar
dengan cara tersebut dalam mengobati berbagai penyakit dan
aku merasakan manfaat yang sangat besar”.[13]

Demikian juga pengobatan dengan ruqaa (jamak dari ruqyah)


Nabawi yang riwayatnya shahih, merupakan obat yang sangat
bermanfaat. Dan juga suatu do’a yang dipanjatkan. Apabila do’a
tersebut terhindar dari penghalang-penghalang terkabulnya
do’a itu, maka ia merupakan sebab yang sangat bermanfaat
dalam menolak hal-hal yang tidak disenangi dan tercapainya
hal-hal yang diinginkan. Demikian itu termasuk salah satu obat
yang sangat bermanfaat, khususnya yang dilakukan berkali-
kali. Dan do’a juga berfungsi sebagai penangkal bala`
(musibah), mencegah dan menyembuhkannya, menghalangi
turunnya, atau meringankannya jika ternyata sudah sempat
turun.[14]

‫ غولغ يِغززليِرد زفيِ اللرعرمزر إزلل اللبزيَر‬,‫ضاَغء إزلل اليَدغعاَرء‬


‫لغ يِغرريَد اللقغ غ‬.

“Tidak ada yang dapat mencegah qadha` (takdir) kecuali do’a,


dan tidak ada yang dapat memberi tambahan umur kecuali
kebijakan”.[15]

Tetapi yang harus dimengerti secara benar, bahwa ayat-ayat,


dzikir-dzikir, do’a-do’a dan beberapa ta’awudz (permohonan
perlindungan kepada Allah) yang dipergunakan untuk
mengobati atau untuk ruqyah, pada hakikatnya pada semua
ayat, dzikir-dzikir, do’a-do’a. Ta’awudz itu sendiri memberi
manfaat yang besar dan juga dapat menyembuhkan. Namun ia
memerlukan penerimaan (dari orang yang sakit) dan kekuatan
orang yang mengobati dan pengaruhnya. Jika suatu
penyembuhan itu gagal, maka yang demikian itu disebabkan
oleh lemahnya pengaruh pelaku, atau karena tidak adanya
penerimaan oleh pihak yang diobati, atau adanya rintangan
yang kuat di dalamnya yang menghalangi reaksi obat.

Pengobatan menurut budaya dayak

haii sahabat blogger, kali ini saya kembalikan membagikan sebuah tulisan hsail dari
tugas mata kuliah Antropologi Kesehatan yang saya tempuh disemester 5. Nah tulisan
saya kali ini sedikit menceritakan sebuah kepercayaan tentang pengobatan tradisoinal
masyarakat Dayak dalam mengobati suatu penyakit. Nah seperti apa cara masyarakat
Dayak dalam mengobati penyakit?Langsung saja simak penjelasannya berikut ini

“Mantra Belian dari Penjaga Tradisi Hulu Mahakam”


Di salah satu wilayah di Kalimantan Timur, yaitu di Kutai Barat dan Hulu
Mahakam terdapat sebuah ritual pengobatan tradisional oleh Suku Dayak yang
dinamakan “Mantra Belian”. Mantra belian merupakan prosesi pengobatan yang
mengedepankan unsur tradisional. Orang yang berperan dalam pengobatan tradisional
ini disebut dengan ‘pemelian”. Untuk sampai ke wilayah Hulu Mahakam, perjalanan yang
harus ditempuh yaitu dengan mengarungi sungai Mahakam.
Ritual pengobatan matra belian dilakukan untuk mengobati orang yang sakit dan pada
dasarnya hampir sama dengan pengobatan tradisional lainnya di tempat lain, yaitu
bahwa konsep sakit selain disebabkan karena ketidakseimbangan unsur dalam tubuh,
juga disebabkan karena adanya gangguan dari makhluk halus. Tujuan dari pengobatan
mantra balian ini yaitu untuk mengusir roh halus tersebut dan mengembalikan orang
yang sakit pada keadaan yang sehat seperti semula. Dalam pengobatan tradisional
mantra belian, tidak hanya dilakukan oleh keluarga dari orang sakit, tetapi dalam hal ini
juga melibatkan masyarakat yang berperan dalam penyembuhan orang yang sakit
tersebut. Dalam pengobatan tradisional belian dilakukan tarian yang diiringi dengan
musik tradisional, di mana lokasi yang menjadi ritual berlangsung yaitu berada di tempat
keluarga yang sakit. Dalam rangkaian ritual mantra belian ini juga terdapat kebau
kepang yang digunakan sebagai hewan kurban, dengan cara dibawa ke suatu tanah
lapang kemudian masyarakat berkumpul dan kerbau tersebut disayat hingga tewas..
Dalam ritual belian sentiu pada suku dayak terdapat berbagai perlengkapan ritual
diantaranya yaitu :

 Patung toga, yang memiliki makna untuk mencegah roh jahat

 Minyak, untuk mengobati keluhan

 Musik tari, gendang, gong, memiliki makna sebagai alat untuk memanggil arwah

 Balai, sebagai tempat untuk meletakkan sesaji dan sebagai tangga bagi arwah
untuk turun

 Gelanggang, merupakan pagar yang memiliki makna untuk mencegah masuknya


arwah atau roh jahat.
 Konsep sehat menurut masyarakat dayak

Konsep sehat menurut masyarakat dayak yaitu ketika keadaan tubuh seimbang dan
seseorang dapat melakukan aktivitas sehari-hari serta dapat melaksanakan perannya di
masyarakat. Selain itu sehat juga diartikan tidak adanya gangguan pada tubuh yang
dipengaruhi oleh unsur personalistik, seperti roh jahat dan makhluk halus lainnya.

 Konsep sakit menurut masyarakat dayak

Konsep sakit menurut masyarakat dayak yaitu ketika seseorang mengalami gangguan
fungsi tubuh yang dikarenakan ketidakseimbangan unsur-unsur dalam tubuh dan oleh
personalistik. Dalam flm tersebut diceritakan bahwa salah satu anggota masyarakat
sedang mengalami sakit dan masyarakat setempat menganggap sakit tersebut
disebabkan karena hilangnya roh dari raga seseorang yang berada disuatu tempat tetapi
tidak dapat kembali, sehingga roh tersebut harus dicari dan dibawa kepada pemiliknya.
Dalam hal ini gejala yang dialami oleh pasien atau orang yang sakit tidak bisa
menggerakkan badan. Dengan demikian konsep sakit menurut masyarakat dayak lebih
mengarah pada hal yang bersifat personalistik, dan untuk menyembuhkannya maka
harus dilakukan ritual mantra belian untuk memanggil roh tersebut agar kembali pada
pemiliknya. Sementara jika dipandang dari sudut pandang medis modern gejala tersebut
mengarah pada penyakit stroke

1. Etiologi sakit menurut masyarakat dayak

Asal mula datangnya penyakit menurut masyarakat dayak yaitu berasal dari hal yang
bersifat personalistik, misalnya makhluk halus atau roh-roh jahat yang menggangu
seseorang dan menyebabkan menjadi sakit. Selain itu adanya suatu penyakit juga
disebabkan oleh perbuatan yang membuat dewa atau leluhur mereka marah sehingga
memberikan sakit kepada orang tersebut.

 Perawatan kesehatan menurut masyarakat dayak

Perawatan kesehatan masyarakat dayak ketika sakit yaitu dengan melakukan ritual
mantra belian sebagai penyembuhan. Dalam ritual mantra belian tidak hanya dilakukan
oleh pihak keluarga yang sakit, tetapi juga dari peran serta masyarakat, sehingga
dengan demikian terdapat ikatan sosial yang berfungsi sebagai perekat nilai
kebersamaan dalam masyarakat. Dalam ritual pengobatan mantra belian ini terdapat
tangga sebagai bagian dari alat-alat ritual yang memiliki makna sebagai tempat
turunnya arwah. Selain itu juga terdapat sesaji untuk pengobatan yang macam-macam
benda atau perlengkapannya ditentukan oleh keluhan dan sakit dari pasien. Pengobatan
dilakukan sedikitnya selama tiga malam berturut-turut tergantung pada berat ringannya
penyakit. Jika penyakit yang dialami oleh seseorang dianggap berat, maka pengobatan
dapat mencapai 40 malam. Dalam pengobatan mantra belian ini penuh dengan suasana
mistis, karena setelah arwah turun, kemudian dilanjutkan dengan tarian yang diiringi
dengan musik khas suku dayak. Setelah itu kemudian pembelian pergi ke tengah hutan
untuk memanggil arwah untuk merasuki dirinya, kemudian kembali pada pasien yang
sakit untuk menyembuhkan dengan cara menyedot tubuh pasien, yang kemudian akan
keluar batu kecil, sebagai pertanda keluarnya penyakit dari tubuh pasien. Pengobatan
Mantra Belian pada suku Dayak merupakan pengobatan tradisional yang menyimpan
kearifan lokal dan unsur magis yang tersirat dalam ritual tersebut. Dengan demikian
adanya pandangan sakit dan pengobatan tradisioanl masyarakat dayak tidak lepas dari
kondisi lingkungan masyarakat setempat yang jauh dari pusat kota dan pengobatan
medis modern sehingga dalam menangani sakit masyarakat lebih mengarah pada
kepercayaan yang mereka yakini dan unsur-unsur tradisonal dalam kehidupan
masyarakat dayak itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai