Anda di halaman 1dari 33

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kadar Kolestrol Tinggi

1. Pengertian Hiperkolesterolemia

Hiperkolesterolemia adalah dimana kondisi konsentrasi kolesterol didalam

darah melebihi batas normal. Hiperkolesterolemia terjadi akibat akumulasi

kolestrol dan lipid pada dinding pembuluh darah Kolesterol LDL- teroksidasi

berperan dalam pembentukan plak aterosklerosis atau penyempitan

pembuluh darah. (Diya Y 2011).

Hiperkolesterol tidak disertai dengangejala-gejala khusus sehingga kolesterol

harus di kontrol agar tetap dalam kondisi normal. Pengaturan kadar kolestrol

dapat dikendalikan dengan beberapa cara antara lain dengan mengubah pola

hidup menjadi lebih sehat, pengaturan konsumsi makanan, konsumsi obat –

obatan yang di anjurkan oleh dokter antara lain penggunaan terapi statin

dapat menurunkan kadar kolesterol, akan tetapi obat kolesterol harus di

minum setiap hari dan memiliki efek samping yang dapat beresiko terhadap

organ – organ vital dalam tubuh ( Mumpuni dan Wulandari,2011).

Hiperkolesterolemia terjadi akibat adanya akumulasi kolesterol dan lipid

pada dinding pembuluh darah. Kolesterol adalah molekul yang berperan

sangat penting dalam sintesis membran sel, prekusor sintesis hormon steroid.

Hormon korteks adrenal, sintesis asam –asam empedu dan vitamin D.

Kolesterol terdiri dari High Density Cholesterol (HDL) , Low Density Cholestrol

(LDL) , dan Trigliserida. HDL berperan dalam membawa kolesterol dari aliran

darah kehati. LDL berperan membawa kolesterol kembali ke aliran darah.

Kolesterol yang terdapat dalam tubuh dapat berasal dari makanan (eksogen)

atau disintesis oleh tubuh (endogen). Meski bukan penyakit, gangguan


metabolisme yang di tandai peningkatan kadar kolesterol total dalam darah.

Sebagai salah satu bahan lemak ( lipid) dalam darah , kolesterol terbentuk

secara alamiah dalam darah . Kelebihan kolesterol berdampak buruk bagi

kesehatan misalnya memicu penyakit kardiovaskuler dan stroke. Karena

kolesterol harus di kendalikan. Hati memproduksi sekitar 80% kolesterol

dalam darah tubuh manusia. Selebihnya berasal dari konsumsi produk hewani

di butuhkan dalam berbagai proses metabolisme. Misalnya sebagai bahan

pembentukan dinding sel , membuat vitamin D.( Mumpuni dan Wulandari

2011).

Hubungan Hyperkolesterolemia dengan gangguan kardiovaskuler Kadar

Kolesterol yang tinggi di dalam darah mempunyai peran penting dalam proses

asterosklerosis yang selanjutnya akan menyebabkan kelainan kardiovaskuler.

Dari banyak penelitian Kohort , 2010 menunjukkan bahwa makin tinggi kadar

kolesterol darah, makin tinggi angka kejadian kelainan kardiovaskuler. Begitu

juga dengan makin rendah kadar kolesterol maka makin rendah kejadian

penyakit kardiovaskuler baik untuk pencegahan primer maupun pencegahan

sekunder. Setiap penurunan kadar kolesterol total 1% menghasilkan

penurunan resiko mortalitas kardiovaskuler sebesar 1,5% . Begitu juga

dengan besarnya kadar kolesterol LDL dan HDL. Penurunan kolesterol Low

Density Lipoprotein (LDL) sebesar 1mg/dl menurunkan risiko kejadian

kardiovaskuler sebesar 1% dan peningkatan kadar kolesterol High Density

Lipoprotein (LDL) menurunkan risiko kejadian kardiovaskuler sebesar 2 – 3%.

Kolesterol di kirim ke sluruh tubuh melalui darah. Pada saat mengalir bersama

darah akan membentuk ikatan dengan protein. Paket kolesterol-protein

disebut “lipoprotein” bila yang di ikatnya berupa lipoprotein berkecepatan

tinggi ( high density lipoprotein /HDL) di sebut kolesterol baik karena bertugas

membersihkan kolesterol lain dalam darah, Sebaliknya bila yang di ikat


lipoprotein berkecepatan rendah (low density lipoprotein/LDL) disebut kolestrol

jahat karena bila teroksidasi oleh radikal bebas LDL akan menempel dan

menjadi kerak di dinding pembuluh darah, Akibatnya pembuluh darah ke

jantung maupun ke otak tersumbat dan terjadilah stroke atau serangan

jantung. (Odelia ,Vivian 2011)

Di Indonesia angka kejadian hiperkolesterolemia penelitian dilakukan oleh

MONICA 1 ( 1988) sebesar 13,4% wanita dan 11,4 % pria. Pada MONICA II

(1994) meningkat menjadi 16,2% untuk wanita dan 14% untuk pria. Prevelansi

hiperkolesterolemia masyarakat pedesaan mencapai 200- 284 mg/dl atau

mencapai 10,9% dari total populasi pada tahun 2004 .Penderita pada

generasi muda usia 25-34 tahun mencapai 9,3%. Wanita menjadi

kelompokpaling banyak menderita masalah ini. Yaitu 14,5% atau hampir dua

kali lipat dari laki- laki . Hiperkolesterolemia berhubungan erat dengan kadar

kolesterol LDL di dalam darah. Displidemia adalah kelainan metabolisme lipid

yang ditandai peningkatan kolesterol total ,kolesterol LDL , trigliserida diatas

normal serta penurunan kolesterol HDL. Banyak faktor yang menyebabkan

terjadinya hiperkolesterolemia bisa di sebabkan faktor genetik seperti pada

hiperkolesterolemia familia dan hiperkolesterolemia poligenik. Juga di

sebabkan faktor sekunder akibat dari penyakit lain seperti diabetes mellitus

sindrom nefrotik serta faktor kebiasaan diet lemak jenuh ( saturated fat)

kegemukan dan kurang olah raga.

2. Hiperkolesterol Familial

Penyakit yang di turunkan ini terjadi diakibatkan oleh adanya efek gen

pada pada reseptor LDL permukaan membrane sel tubuh. Reseptor ini

menyebabkan hati yang tidak bisa mengabsorbsi LDL. Karena menganggap

LDL tidak ada. Hati kemudian memproduksi VLDL yang banyak ke dalam

plasma. Pada pasien dengan hiperkolesterolemia familial ditemukan kadar


kolesterol total mencapai 600-1000 mg/dl aau 4 sampai 6 kali orang normal (

Guyton dan Hall, 2009).

3. Hiperkolesterolemia Poligenik

Tipe ini adalah hiperkolesterolemia yang paling sering ditemukan.

Hiperkolesterolemia poligenik merupakan interaksi antara kelainan genetic

yang multiple, nutrisi dan faktor – faktor lingkungan lainyya serta memiliki lebih

dari satu dasar metabolic.Penyakit ini biasanya disertai dengan xantoma

(Guyton dan Hall, 2009).

4. Kolesterol

Kolesterol adalah senyawa sterol ( gabungan antara senyawa steroid dan

alkohol) dan lemak yang ditemukan dalam membran sel di semua

jaringan tubuh.( Mumpuni dan Wulandari 2011). Kolesterol secara normal

di produksi oleh tubuh tetapi kadar kolesterol akan meningkat tergantung

apa yang kita makan sehari- hari. Kolesterol memiliki banyak fungsi yang

penting bagi perkembangan tubuh, fungsi – fungsi tersebut antara lain

membran sel yang mempunyai derajat kekentalan tertentu yang dapat

bertahan pada berbagai rentang suhu, membantu pembentukan asam

empedu. Membantu dalam metabolisme vitamin – vitamin yang larut

dalam lemak merupakan prekusor dalam pembentukan vitamin D dan

hormon steroid antara lain progesteron, esterogen, dan testosteron

(Mumpuni dan Wulandari 2011). Kolesterol telah terbukti

mengganggu dan mengubah struktur pembuluh darah yang

mengakibatkan gangguan fungsi endotel yang menyebabkan lesi, plak,

oklusi, dan emboli. (Stapleton et al, 2010)

Menurut informasi LIPI (2009), menjelaskan bahwa dua lemak

utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak yang beredar di

dalam tubuh diperoleh dari dua sumber yaitu dari makanan dan hasil produksi
organ hati, yang bias disimpan di dalam sel – sel lemak sebagai cadangan

energy. Lemak mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bias mengikuti

aliran darah, gabungan antara lemak dan protein ini di sebut lipoprotein.

Lipoprotein plasma meliputi :

a. Kilomikron

Kilomikron adalah lipoprotein yang bertugas untuk mengangkut

lemak menuju ke hati. Sampai didalam hati, unsur lemak yang saling

mengikat akan diubah kembali sehingga tidak saling mengikat.

Terbentuknya asam lemak dalam akan di simpan sebagai sumber energi .

Kilomikron dibentuk dari triasilgliseron, kolesterol, protein dan berbagai lipid

yang berasal dari makanan yang masuk usus halus Pada peredaran

kilomikron, triasilgliserol dihidrosis oleh enim lipoprotein lipase

menghasilkan residu yang kaya kolesterol disebut sisa kilomikron dan

dibawa ke hati. ( Ulfah Nurrahmani , 2017).

b. VLDL (Very Low Density Lipoproteins)

VLDL merupakan lipoprotein yang berat jenisnya sangat rendah.

Jenis lipoprotein ini memiliki kandungan lipid tinggi. Sisa kolesterol yang

tidak diekskresikan dalam empedu akan bersatu dengan VLDL sehingga

menjadi LDL. Dengan bantuan enzim lipoprotein lipase, VLDL diubah

menjadi IDL dan selanjutnya menjadi LDL. ( Ulfah Nurrahmani ,2017).

c. LDL (Low Density Lipoproteins)

LDL merupakan kolesterol jahat karena memiliki sifat aterogenik

(mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah dan

mengurangi pembentukan reseptor LDL). Tingginya kadar HDL

menyebabkan pengendapan kolestrol dalam arteri.LDL akan menembus

dinding pembuluh darah melalui lapisan sel endotel, masuk ke lapisan

dinding pembuluh darah yang lebih dalam yaitu intima. Disamping itu LDL-
teroksidasi menghasilkan zat yang dapat mengubah monosit yang telah

masuk ke dalam intima menjadi makrofag. Sementara itu LDL-teroksidasi

sempurna yang dapat mengubah makrofag menjadi sel busa. Sel busa

yang terbentuk akan saling berikatan membentuk benjolan yang

mengakibatkan penyempitan lumen pembuluh darah. ( Ulfah Nurrahmani

,2017).

Timbunan lemak di dalam lapisan pembuluh darah ( plak kolestrol)

membuat darah bersifat rapuh dan mudah pecah, meninggalkan “luka”

pada dinding pembuluh darah yang dapat mengaktifkan pembentukan

bekuan darah. Jika pembuluh darah sudah mengalami penyempitan dan

pengerasan oleh plak kolestrol, maka bekuan darah ini mudah menyumbat

pembuluh darah secara total. ( Odelia, Vivian.2011).

d. HDL (High Density Lipoproteins)

HDL merupakan senyawa lipoprotein yang berat jenisnya tinggi.

Membawa lemak total rendah, protein tinggi, dan dibuat dari lemak

endogenus di hati. Kandungan kolesterol yang lebih rendah dari LDL dan

fungsinya sebagai pembuangan kolesterol maka HDL ini sering disebut

kolesterol baik. HDL ini fi gunakan untuk mengangkut kolesterol berlebihan

dari seluruh jaringan tubuh untuk di bawa ke hati. HDL merupakan

lipoprotein pembersih kelebihan kolesterol dalam jaringan. Kalau kadar

HDL dalam darah cukup tinggi, terjadinya proses pengendapan lemak pada

dinding pembuluh darah darah dapat dicegah. Kolesterol yang diangkut ke

hati terutama berupa kolesterol yang akan di manfaatkan sebagai bahan

baku pembuatan empedu dan hormon ( Ulfah Nurrahmani ,2017).

Kandungan HDL dikatakan rendah jika kurang dari 35 mg % pada

pria dan kurang dari 42 mg % pada wanita. HDL dalam plasma akan

mengikat kolesterol bebas maupun ester kolesterol dan mengangkutnya


kembali ke hati. Selanjutnya, kolesterol yang terikat akan mengalami

perombakan menjadi adangan kolesterol untuk sintesis VLDL. Tingginya

kadar HDL dalam darah akan mempercepat proses pengangkutan

kolesterol ke hati, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya

penimbunan kolesterol dalam pembuluh darah ( Ulfah Nurrahmani ,2017).

Kolesterol adalah salah satu jenis lemak yang di produksi oleh hati

dan sangat di perlukan oleh tubuh. Tetapi kolesterol berlebihan akan

menimbulkan masalah, terutama pada pembuluh darah jantung dan otak.

Setiap orang memiliki kolesterol di dalam darahnya dimana 50% di

produksi oleh tubuh sendiri dan 50 % berasal dari makanan kolestrol yang

di produksi terdiri atas 2 jenis yaitu kolesterol HDL dan Kolesterol LDL.

Kolesterol tidak hanya menjadi komponen penting dari dinding sel tetapi

juga penting untuk produksi hormon- hormon tertentu. Bagi kebanyakan

orang antara 70 sampai 75 % kolesterol dalam darah di produksi oleh hati

25 sampai 30 % lainnya berasal dari makanan yang mereka makan (

Santoso, 2011).

Kadar kolesterol darah adalah kadar kolesterol yang terlarut dalam

plasma darah. Kolesterol terdapat jaringan dan lipoprotein plasma yang

bias berupa kolesterol bebas atau gabungan dangan asam lemak rantai

panjang sebagai ester kolesterol. Kolesterol sangat larut dalam lemak

tetapi hanya sedikit yang larut dalam air, dan membentuk ester dengan

asam lemak. Kolestrol merupakan produk metabolisme hewan sehingga

terdapat banyakpada makanan yang berasal dari hewa seperti: kuning

telur, daging, hati dan otak. Kolesterol yang berada dalam zat makanan

yang kita makan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah yang

berakibat hiperkolesterolemia. ( Pratitasari, 2010).


Kolesterol dapat membahayakan tubuh apabila kolesterol terdapat dalam

jumlah terlalu banyak di dalam darah dapat membentuk endapan pada

dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan pada

pembuluh darah jantung, dan dapat menyebabkan penyakit jantung

koroner dan bila pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke

(Mumpuni dan Wulandari, 2011).

 Jalur pengangkutan lemak dalam darah

Menurut Informasi Teknologi LIPI, Pangan dan Kesehatan (2009),

lemak dalam darah diangkut dengan dua cara yaitu, melalui jalur

eksogen dan jalur endogen :

1. Jalur Eksogen

Trigliserida dan kolesterol yang berasal dari makanan dalam usus

dikemas dalam bentuk partikel besar lipoprotein, yang disebut

kilomikron. Kilomikron ini akan membawanya kedalam aliran darah.

Kemudian trigliserid dalam kilomikron mengalami penguraian oleh

enzim lipoprotein lipase, sehingga membentuk asam lemak bebas

dan kilomikron sisa. Asam lemak bebas akan menembus jaringan

lemak atau sel otot untuk di ubah menjadi trigliserida sebagai

cadangan energy. Kilomikron sisa akan metabolism dalam hati

menghasilkan kolesterol bebas.

2. Jalur Endogen

Pembentukan trigliserida dalam hati akan meningkat apabila

makanan sehari – hari mengandung karbohidrat yang berlebihan.

Hati mengubah karbohidrat menjadi asam lemak, kemudian

membentuk trigliserida, trigliserida ini dibawa melalui aliran darah

dalam bentuk Very Low Density Lipoprotein. VLDL kemudian akan di

metabolismekan oleh enzimlipoprotein lipase menjadi IDL


(Intermediate Density Lipoprotein). IDL akan berubah menjadi LDL

yang kaya akan kolesterol. LDL ini bertugas menghantarkan

kolesterol kedalam tubuh. Kolesterol yang tidak diperlukan akan

dilepaskan ke dalam darah, akan berikatan dengan HDL (High

Density Lipoprotein). HDL bertugas membuang kelebihan kolesterol

dari dalam tubuh.

5. Macam – Macam Koleserol

Menurut Susanto (2010) ada dua jenis kolesterol didalam tubuh, yaitu :

a) LDL (Low Density Lipoprotein) yaitu kolesterol yang berbahaya karena

dapat menempel dan menyebabkan penyumbatan pada saluran darah,

LDL dengan kepadatan rendah menyerang pembuluh arteri dengan cara

melekat pada dinding arteri dan menutup saluran arteri. LDL merupakan

hasil sisa hidrolisis trigliserida. Di dalam sisa hidrolisis tersebut di

metabolismekan oleh hepar menjadi LDL.

Tabel 2.1 Kategori LDL

Kadar Kolesterol LDL Kategori Kolesterol LDL

< 100 Optimal

100 - 129 mg/dl Mendekati optimal / diatas optimal

130 – 159 mg/dl Batas tinggi

160 – 189 mg/dl Tinggi

> 190 mg/dl Sangat tinggi

(Sumber: Ulfah Nurrahmani, 2017)

b) HDL (High Density Lipoprotein), yaitu kolesterol yang bermanfaat bagi

tubuh karena berfungsi mengangkut LDL yang terdapat di dalam jaringan


perifer ke hepar sehingga akan membersihkan lemak – lemak yang

menempel pada pembuluh darah untuk di keluarkan melalui saluran

empedu. Karena fungsinya tersebut sebagai kolesterol baik. (Odelia, 2011)

Tabel 2.2 kategori kadar kolesterol HDL

Kadar kolesterol HDL Kategori kolesterol HDL

<40 Rendah

>60 Tinggi

(Sumber: Ulfah Nurrahmani, 2017)

Kolesterol dapat membahayakan tubuh apabila kolesterol terdapat

dalam jumlah terlalu banyak didalam darah dapat membentuk endapan

pada dinding pembuluh darah sehingga menyebabkan penyempitan pada

pembuluh darah jantung. Dan dapat menyebabkan penyakit jantung

koroner dan bila pada pembuluh darah otak dapat menyebabkan stroke.

Orang yang gemuk belum tentu mempunyai kadar kolesterol yang tinggi.

kadar kolesterol tergantung pada jenis makanan sehari – hari yang di

konsumsinya. Kadar kolesterol normal usia 30 tahun = 180 dan diatas 30

tahun = 200, orang yang berumur 40 tahun ke atas harus hati- hati

terhadap kolesterol. Hiperkolesterolemia tidak di sertai tanda- tanda khusus

sehingga kolesterol harus di kontrol agar tetap dalam kondisi normal (

Mumpuni dan Wulandari ,2011)

3. Kolesterol Total

Kolesterol total adalah jumlah kolesterol yang di bawa dalam semua

partikel pembawa kolesterol dalam darah , termasuk High density

lipoprotein (HDL), Low density lipoprotein (LDL) , Very low density


lipoprotein (VLDL) . Kolesterol berdistribusi luas disemua sel tubuh ,

terutama di jaringan saraf. Kolesterol adalah konsisten utama membran

plasma dan lipoprotein plasma. Kolesterol mengandung gugus- gugus

polar sehingga termasuk amtipatik yang membentuk membran , misel ,

liposom , dan emulsi ( Maes and Botham, 2010).

Tabel 2.3 Kategori Kadar Kolesterol Total Dalam Darah.

Kadar kolesterol total Kategori kolesterol total

Kurang dari 200 mg/dl Normal

200 - 239 mg/dl Sedang / batas normal

240 mg/dl dan lebih Tinggi

(Sumber: Ulfah Nurrahmani, 2017)

Kolesterol dalam tubuh meningkat menyebabkan aktivitas enzim

HMG – CoA reduktase menurun . Aktivitas enzim HMG- CoA yang

terlambat akan meningkatkan prekusor LDL di permukaan sel hepar

sehingga meningkatkan pengeluaran lipoprotein untuk memenuhi

kebutuhan sel berupa kolesterol. Kolesterol dapat membahayakan tubuh

apabila kolesterol terdapat dalam jumlah terlalu banyak di dalam darah

yang biasa disebut hiperkolesterolemia. Kadar kolesterol normal yaitu

kadar kolesterol total < 200 mg/dl , kadar kolesterol LDL sebaiknya < 160 –

189 mg/dl , dan kadar kolesterol HDL sebaiknya >60 mg/dl ( Aduis

treatment panel III, 2008).

6. Penyebab kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi tidak muncul begitu saja dalam tubuh .pada kondisi

normal, tubuh memproduksi secara alami kolesterol yang diperlukan

secara tepat dan sesuai , namun dengan adanya asupan makanan-


makanan yang banyak mengandung kolesterol maka kolesterol dalam

tubuh akan meningkat secara drastis yang disebabkan antara lain :

a. Faktor Genetik

Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak di

bandingkan orang lain, seperti kita ketahui 80% kolesterol di dalam

darah di produksi oleh tubuh secara alami , maka dari itu apabila ada

keturunan yang memiliki penyakithiperkolesterolemia harus ekstra hati –

hati dengan pola makannya.

b. Faktor Makanan

Asupan lemak dalam tubuh penting untuk diperhatikan , apabila tidak

mengkonsumsi lemak yang cukup maka tenaga kita akan akan

berkurang tapi bila mengkonsumsi lemak berlebihan maka dapat

mengakibatkan kerusakan pembuluh darah. Pada sebagian besar

kasus hiperkolesterolemia , kolesterol tinggi berasal dari makanan yang

mengandung lemak jenuh seperti daging hewan dan minyak kelapa.

Lemak tidak jenuh yang terdapat dalam minyak goreng bila digunakan

untuk menggoreng dengan pemanasan tinggi dapat mengubah struktur

kimia lemak sehingga dapat berakibat negative pada kesehatan (

Mumpuni dan Wulandari , 2011).

c. Faktor Stress

Kolestrol dapat meningkat secara drastis apabila stres berlangsung lebih

lama dapat mengakibatkan terjadinya sejumlah serangan jantung dan

kemungkinan dapat terjadi kematian mendadak.

d. Radikal Bebas

Radikal bebas dapat juga memicu kolesterol meningkat. Radikal bebas

dapat merusak kolesterol .LDL yang tertimbun pada lapisan dalam

dinding tunica intima pembuluh darah arteri . Kolesterol LDL yang


tertimbun tidak rusak oleh oksidan, akibatnya kolesterol tinggi dalam

darah dapat dikaitan dengan atherosclerosis yang menyebabkan aliran

darah menyempit dan kaku, perusakan timbunan LDL kolesterol yang di

picu oleh radikal bebas meruapakan awal dipercepatnya proses

penebalan dinding dan penyempitan arteri.

7. Pencegahan

a. Berolahraga secara teratur

Aktivitas olah raga seperti jalan cepat, lari l lari kecil, sepeda ,berenang

dan lain – lain , secara teratur 3-5 kali seminggu selama 30 menit. Olah

raga secara teratur akan membantu meningkatkan kadar kolesterol

terutama HDL yang baik untuk memetabolisme lemak.

b. Berhenti Merokok jika anda seorang perokok

c. Jaga Berat Badan Ideal

Berat badan yang berlebih( obesitas) adalah salah satu faktor esiko

hiperkolesterolemia untuk itu berat badan supaya tetap ideal dengan

IMT <25.0, cara menjaga berat badan yang ideal adalah dengan

pengaturan diet makan dan aktivitas.

d. Jangan Makan Telur Lebih Dari Dua Kali Seminggu

Kandungan telur terutama pada kuning telur memilii kadar lemak yang

cukup tinggi sehingga makanan telur terutama kuningnya maka

kolesterol dapat meningkat.

e. Gunakan Minyak Sayur untuk Menggoreng Jangan Pakai Mentega

Mentega memiliki kandungan lemak yang cukup banyak di bandingkan

minyak sayur maka penggunaan mentega dapat berkontribusi terhadap

peningkatan lemak jenuh pada tubuh.

f. Makan Jangan Berlebihan


g. Perbanyak Makan Sayur dan Buah – buahan yang Tinggi Kandungan

Anti Oksidanya.

Kandungan oksidan dalam sayuran dapat membantu produksi HDL

dalam tubuh secara alami dan membantu mengoptimalkan vitamin –

vitamin yang baik untuk tubuh.

8. Komplikasi

1. Atherosclerosis ( Penyempitan pembuluh darah)

2. Jantung Koroner, serangan jantung

3. Stroke ( Prakash , 2012 )

9. Anjuran bagi penderita

a. Makanlah makananyang direbus atau di oseng-oseng

b. Lebih mengkonsumsiprotein dari kacang–kacangan seperti tempe dan

tahu.

c. Buang kulit ayamsebelum dimasak

d. Kurangi sebanyak – banyaknya mengkonsumsi lemak daging.

e. Buanglah semua lemak yang menempel pada dinding sebelum di

masak.(Rahmawati , 2010)

10. Beberapa jenis makanan yang tidak mengandung kolesterol tinggi antara

lain

a. Buah- buahan

b. Biji- bijian

c. Sayuran

d. Kacang – kacangan

e. Susu Skim memiliki kandungan kolesterol 3 mg.

f. Susu full milk memiliki kandungan kolesterol 11 mg.

(Rahmawati , 2010)
11. Beberapa jenis makanan yang mengandung kolesterol tinggi (Rahmawati

, 2010)

Tabel 2.4 jenis makanan yang mengandung kolesterol tinggi

Jenis Makanan Kandungan kolesterol ( mg)

Kerang 50

Lemak sapi 60

Cream 70

Daging ayam 80

Ikan 100

Keju 100

Kepiting 100

Udang 200

Mentega 300

Hati sapi 300

Ginjal 400

Hati ayam 500

Kuning telur 1.500

Otak 3.100

12. Penatalaksanaan

A. Farmakologi

Pengobatan hiperkolesterolemia dapat dilakukan dengan

mengkonsumsi obat–obatan, akan tetapi sebelumnya konsultasikan

dengan dokter terlebih dahulu untuk mengkonsumsi obat penurun

kolesterol agar dokter dapat menentukan obat yang paling aman dan

sesuai dengan kondisi kita. Berikut beberapa jenis obat antikolesterol

yang banyak terdapat di pasaran :


Tabel 2.5 Obat antikolesterol yang banyak terdapat di pasaran

No. Jenis obat Contoh Cara kerja

Penyerap asam - Kolestirsmin - Meningkatkan


1
empedu - Kolestipol asam empedu di

usus

- Meningkatkan

kolesterol LDL

dari aliran darah

Penghambat sintesis - Niasin - Mengurangi


2.
lipoprotein kecepatan

pembentukan

VLDL (

merupakan

prekusor dari

LDL)

Penghambat koenzim - Adrenalin - Menghambat


3.
areduktase - Fluvastatin pembentukan

- Simvastatin kolesterol

- Meningkatkan

pembuangan LDL

dari aliran darah

Sumber: Tsang ( 2010);Arab dan Steck ( 2009)

Simvastatin dikenal sebagai obat kolesterol tinggi (hiperkolesterol)

atau gangguan lemak tubuh ( dislipidemia). Obat ini termasuk


golongan obat statin atau disebut golongan obat HMGCoA reductase

inhibitors ( obat penghambat konversi lemak tubuh). Selain

simvastatin, terdapat beberapa obat statin lainnya, yaitu atrovastatin,

fluvastatin, lovastatin, pravastatin, dan rosuvastatin.

Statin bekerja dengan menghalangi aksi enzim hati yang betanggung

jawab untuk memproduksi kolesterol . Terlalu banyak kolesterol dalam

darah bisa menyebabkan penumpukan plak di dindingarteri.

Penumpukan itu pada akhirnya dapat menyebabkan arteri menyempit

atau mengeras. Gumpalan darah tiba–tiba dalam arteri yang

menyempit dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke. Statin

menurunkan kadar kolesterol LDL dan kolesterol total. Pada saat yang

sama, mereka menurunkan trigliserida dan meningkatkan kadar

kolesterol HDL. Statin juga dapat cenderung untuk menstabilkan plakdi

arteri . memperkecil kemungkinan terjadinya serangan jantung.

Simvastatin tidak boleh diberikan pada pasien atau kondisi berikut:

1. Alergi (hipersensitif) terhadap simvastatin

2. Penyakit hati akut

3. Kehamilan

4. Wanita yang sedang menyusui

5. Tidak boleh di berikan bersamaan dengan obat – obat berikut :

ketokonazol , eritromisin , klaritromisin , obat HIV inhibitor protease ,

siklosporin , gemfibrozil , dan danazol.

Efek samping obat statin

1. Sulit buang air besar ( konstipasi)

2. Infeksi Saluran napas atas

3. Banyak buang gas

4. Peningkatan enzim hati


5. Nyeri otot

6. Nyeri perut

B. Non Farmakologi

Selain penanganan dengan farmakologi penggunaan obat tradisional

juga tidakkalah berkhasiat dan tanpa efek samping yang berbahaya

bagi organ vital dalam tubuh ,pengobatan dengan kadar kolesterol total

dan ideal adalah 140 – 200 mg/dl jika kadar kolesterol total mendekati

300 mg/dl dapat meningkatkan resiko serangan jantung. Pengobatan

menggunakan obat tradisional dapat di peroleh dari bahan – bahan

yang ada disekita kita. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa asupan

yang berasal dari tubuhan stanol/ sterol ester sebanyak 2- 3 gram

perhari mampu menurunkan kadar HDL sebesar 6- 15 % tanpa

mengubah kadar HDL dan Trigliserida . Mengkonsumsi buah dan

sayur segar secara teratur dapat menurunkan kadar kolesterol. Buah

dan sayur mengandung zat kimia tanaman ( phytochemical )yang

penting. Makanan yang banyak mengandung serat juga sangat penting

untuk keseimbangan kolesterol . Serat yang terdapat dalam tumbuhan

terutama sayur , buah , biji –bijian , padi – padian dan kacang –

kacangan dapat menurunkan kadar koleserol karena dapat

mengangkut asam empedu, serat juga dapat mengatur kadar gula dan

menurunkan tekanan darah (Bhowmik ,2012). Bahan tradisional yang

mudah kita jumpai dan dapat bermanfaat terhadap penurunan kadar

kolesterol antara lain :

1. Bawang Putih

Mengkonsumsi bawang putih ½ sampai 1 siung setiap hari secara

terus menerus selama satu bulan akan mampu menurunkan

kolesterol sebanyak 9 % jika terlalu banyak dapat menyebabkan


diare , demam.penelitian dari pusat riset ditagore medical college

,India melaporkan efek bawang putih mentah dan digoreng terdapat

kecenderungan pengurangan pembentukan bekuan darah , khasiat

bawang putih menjadi sedikit berkurang.

2. Tempe

Tempe memiliki kandungan niacin yang mampu menurunkan

kolesterol . Tempe mengandung niacin 5 kali lebih banyak daripada

kedelai. Selain itu mengandung isoflavon yang sudah teruji dapat

menurunkan kolesterol

3. Anggur

Selain serat , di dalam buah anggur terdapat pula zat catechin yang

sangat baik dalam menurunkan kolesterol

4. Apel

Buah apel kaya akan serat dan zat antioksidan .Apel dapat

menurunkan kolesterol sebaiknya apel di konsumsi beserta kulitnya

karena kulit apel mengandung peketin ( serat larut).

5. Buah Naga merah

Mnegkonsumsi buah naga bagi kesehatan, menyimpan Vitamin

B3 jika di konsumsi secara teratur dapat menurunkan kadar

kolestrol dalam darah secara efektif.

B. Buah Naga

Buah naga telah lama dikenal oleh rakyat Tionghoa kuno sebagai buah

pembawa berkah, oleh karena itu biasanya buah naga diletakkan diantara patung

naga di altar (Idawanni 2012). Departemen Pertanian (2009) menyatakan bahwa

buah naga termasuk kelompok tanaman kaktus atau famili Cacteceae, subfamili
Hylocereanea, dan genus Hylocereus. Genus ini terdiri sekitar 16 spesies .Tiga

diantaranya memiliki buah yang komersial yaitu Hylocereus undatus (berdaging

putih), Hylocereus polyrhizus ( daging merah) dan Hylocereus costaricensis(

daging super merah). Buah naga dapat di lihat pada gambar 1.

( a)

(b)

(c)
Gambar 1. a. Hylocereus undatus (sumber: anonim, 2013)

b. Hylocereus polyrhizus (sumber: dokumentasi pribadi)

c. Hylocereus costaricensis (sumber: anonim, 2013)

Buah naga masuk pertama kali ke Indonesia sekitar tahun 2000 yang di

impor dari Thailand dan pada tahun 2001 buah naga mulai dibudidayakan di

indonesia ( Renasari 2010). Buah naga termasuk ke dalam jenis buah batu yang

berdaging dan berair. Buah berbentuk bulat agak memanjang atau bulat agak

lonjong. Kulit buah ada yang berwarna merah menyala, merah gelap, dan kuning

, tergantung dari jenisnya sedangkan ketebalannya berkisar 1-2 cm. Berat buah

beragam berkisar anatara 80-800 g .Daging buah berserat sangat halus dan di

dalam daging buah bertebaran biji-biji hitam yang sangat banyak dan berukuran

sangat kecil. Sedangkan daging buahnya ada yang berwarna merah, putih , dan

hitam. Daging buah bertekstur lunak dan rasanya manis sedikit masam ( Hor dkk;

2012).

Salah satu buah naga yang di budidayakan di Indonesia adalah

Hylocereus polyrhizus. Buah naga jenis ini memiliki buah dengan kulit berwarna

merah dan daging berwarna merah keunguan . Rasa buah lebih manis dibanding

Hylocereus undatus dengan kadar kemanisan mencapai 13-15% briks (

Mahmudi, 2011). Pada dasarnya kandungan gizi yang terdapat di dalam kurang

lebih sama, mulai dari Kalsium, Karoten, Vitamin C, B1,B2,B3 ,Protein . Buah

naga mempunyai banyak manfaat bagi tubuh manusia diantaranya adalah

menguatkan fungsi ginjal , tulang , dan kecerdasan otak, meningkatkan

ketajaman mata , menceah kanker usus , memperkuat tulang dan gigi,

mencegah diabetes melitus , menjaga kesehatan jantung, membantu menjaga

kesehatan kulit , menurunkan kolestrol dan sebagai antioksidan ( Departemen

Pertanian 2009).
1. Pengertian

Buah naga merupakan tanaman khusus dari famili Cactacea. Secara

morfologi tanaman ini termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki

daun yang mana hanya memiliki akar,batang,bunga, buah serta biji. Buah

naga memiliki bentuk bulat agak memanjang, mempunyai kulit buah yang

beragam warnanya yaitu merah ,merah gelap,dan kuning ( Hor dkk,2012).

Jenis-jenis Buah Naga

Menurut Chet (2009: 9-10), terdapat empat jenis tanaman buah naga,yaitu:

1. Buah naga daging putih ( hylocereus undatus)

Jenis ini mudah di jumpai dipasar lokal maupun mancanegara. Kulit

merah buah ini amat kontras dengan daging putih di dalamnya.Di dalam

daging itu bertebaran biji hitam.

2. Buah naga daging merah ( hylocereus polyhizus)ng dan cabang, jarak antar

duri tampak lebih rapat.

Sosok tanaman jenis ini lebih kekar. Di bagian bata


3. Buah naga daging super merah ( hylocereus costaricensis)

Batangnya lebih besar dan berwarna loreng ketika tua. Kulit buah merah dan

berjumbai

4. Buah naga kulit kuning daging putih ( selenicerius megalanthus)

Penampilannya khas dengan kulit kuning dan tanpa sisik atau jumbai. Tekstur

kulit cenderung halus, seperti apel, sehingga di juluki kaktus apel. Kadar

kemanisan 15-18 brik. Ukuran buahn 80-100 gram.

Penelitian ini menggunakan buah naga berjenis daging merah, dimana

buah naga merah ini memiliki nama latin Hylocereus polyhizus termasuk
dalam keluarga kaktus.Buah ini berbentuk oval dengan kulitnya yang

berwarna merah jambu dan di kelilingi sirip yang berwarna hijau. Jika dibelah

daging buahnya warna merah cerah dengan dominasi biji berwarna hitam

kecil. Batang buah naga berbentuk bercabang dan memiliki duri kecil yang

cukup tajam dan bunganya berbentuk seperti terompet (Panjuantiningrum

2009)

2. Klasifikasi Buah Naga Merah

Klasifikasi Buah naga merah (Hylocereus polyhizus) menurut (isvadhila 2012)

secara lengkap

Klasifikasi Tanaman

Kingdom : Plantae

Subkingdom: Tracheobionta

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi: Agiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Subkelas: Hamamelidae

Ordo : Cactales

Family : Cactaceae

Subfamily: Hylocereanea

Genus : Lylocereus

Species : Hylocereus polyrhizus

3. Morfologi Tanaman Buah Naga ( Herdiawanto, 2010)

Tanaman buah naga merupakan tanaman jenis merambat, secara morfologi

,tanaman ini termasuk tanaman tidak lengkap karena tidak memiliki daun.

Berikut adalah morfologinya buah naga :

1. Akar
Akar tumbuhan buah naga tidak hanya tumbuh di pangkal batang di dalam

tanah tetapi juga pada celah-celah batang. Yang berfungsi sebagai alat

pelekat sehingga tumbuhan dapat melekat atau memanjat tumbuhan lain atau

pada tiang penyangga. Akar pelekat ini dapat juga disebut akar udara atau

akar gantung yang memungkinkan tumbuhan tetap dapat hidup sebagai epifit.

Perakaran tanaman buah naga sangat tahan dengan kekeringan dan tidak

tahan genangan yang cukup lama. Walaupun tanaman ini dicabut dari tanah

masih hidup terus sebagai tanaman epifit karena menyerap air dan mineral

melalui akar udara yang ada pada batangnya ( Kristanto, 2009)

Gambar 1. Akar Buah Naga

2. Batang

Tidak seperti tumbuhan lain yang berbatang yang terbentuk segitiga

dan tidak seperti kaktus pada umumnya. Tumbuhan ini memiliki duri

pendek sekali bahkan hampir tidak kelihatan, sehingga kadang

dianggap sebagai kaktus tidak berduri. Batang tumbuhan buah naga

tumbuhan memanjang dan melengkung sehingga disebut juga tanaman

melengkung (Emil,2011).
Gambar 2. Batang buah naga

3. Bunga

Bunga tanaman buah naga berbentuk seperti terompet, mahkota bunga

bagian luar berwarna krem dan mahkota bunga bagian dalam berwarna

putih bersih sehingga pada saat bunga mekar tampak mahkota bunga

berwarna krem bercampur putih. Bunga memiliki sejumlah benang sari

( sel kelamin jantan )yang berwarna kuning. Bunga buah naga

tergolong bunga hermaprodit, yaitu dalam satu bunga terdapat benang

sari (sel kelamin jantan) dan putik sel ( kelamin betina). (Cahyono

,2009).

Bunga muncul atau tumbuh di sepanjang batang di bagian punggung

sirip yang berduri . Sehingga dengan demikian pada satu ruas batang

tumbuh bunga yang berjumlah banyak dan tangkai bunga yang sangat

pendek, saat mekar mahkota akan berwarna putih bersih di dalamnya

terdapat benang sari berwarna kuning dan mengeluarkan aroma

harum. Sementara di tengahnya terdapat kepala putik yang nantinya


akan menjadi buah jika sudah terjadi penyerbukan ( Hardjadinata

,2012)

Gambar 3. Bunga buah naga

4. Buah naga

Buah naga berbentuk bulat panjang. Letak buah pada umumnya

mendekati ujung cabang atau batang. Pada batang atau batang tumbuh

buah lebih dari satu, terkadang bersamaan atau berhimpitan (

Rahayu,2014).

Buah naga tergolong buah batu yang berdaging dan berair. Bentuk

buah bulat agak memanjang atau bulat agak lonjong. Kulit buah ada

yang berwarna merah menyala, merah gelap, dan kuning. Tergantung

dari jenis nya kulit buah agak tebal 3-4 mm. Di sekujur kulitnya dihiasi

dengan jumbai-jumbai menyerupai sisik ular naga. Daging buah

berserat sangat halus dan di dalam daging buahnya ada yang berwarna

merah, putih, dan hitam, tergantung dari jenisnya. Daging buah

bertekstur lunak dan rasanya manis sedikit masam( Cahyono.2009)


Gambar 4. Buah naga berdaging putih dan Buah naga berdaging

merah

5. Biji buah naga

Biji buah naga sangat banyak dan tersebar di dalam daging buah.

Bijinya kecil-kecil seperti biji selasih. Biji buah naga dapat langsung

dimakan tanpa mengganggu kesehatan. Biji buah naga dapat di

kecambahkan untuk di jadikan bibit. Setiap buah terdapat sekitar 1.200

– 2.300 biji .perbanyakan tanaman menggunakan biji jarang digunakan

karena memerlukan waktu yang cukup lama sampai tanaman

berproduksi ( Hardjadinata ,2012).

Gambar 5. Biji buah naga


4. Manfaat buah naga

Buah naga selain rasanya nikmat dan segar , diyakini

banyak memberikan manfaat bagi kesehatan karena memiliki

kandungan unsur-unsur yang bermanfaat untuk menjaga

kesehatan. Bagian-bagian buah naga terdiri dari kulit buah, daging ,

buah dan biji. Kulit buah naga dapat di manfaatkan sebagai

pewarna makanan daging buahnya dikonsumsi sebagai produk

pangan dan bijinya di manfaatkan dalam pengembangbiakan bibit

secara generatif ( Emil,2012). Hylocereus polyhizus juga kaya akan

antioksidan seperti vitamin C dan flavonoid yang dapat digunakan

sebagai bahan dasar pembatan kosmetik untuk mencegah

kehilangan kelembapan pada kulit ( Sinaga,2012), Selain itu

Vitamin B1 , B2 juga banyak menyimpan Vitamin B3 jika di

konsumsi secara teratur dapat menurunkan kadar kolestrol dalam

darah secara efektif.

5. Kandungan buah naga

Buah naga merah baik untuk kesehatan dan keperluan

harian. Hal ini telah dibuktikan melalui analisis makanan yang di

lakukan oleh “ Taiwan Food Industry Develop and Research

Authorities” tentang kandungan yang terdapat dalam buah naga

merah yang tertera dalam tabel.

Tabel 1. Kandungan buah naga merah per 100 g

No. Kandungan Kadar

1. Kadar air 82,5 – 83 g


2. Protein 0,159 – 0,229 g

3. Lemak 0,21 - 0,61 g

4. Serat Kasar 0,7 – 0,9 g

5. Betakaroten 0,005 - 0,012 mg

6. Kalsium 6,3 – 8,8 mg

7. Fosfor 30,2 – 36,1 mg

8. Zat besi 0,55 – 0,65 mg

9. Vitamin B1 0,28 – 0,043 mg

10. Vitamin B2 0.043 – 0,045 mg

11. Vitamin B3 0,297 – 0,43 mg

12. Vitamin C 8 – 9 mg

13. Tiamin 0,28 – 0,30 g

14. Riboflavin 0,043 – 0,044 mg

15. Niacin 1,297 – 1,300 mg

16. Abu 0,28 g

17. Lain- lain 0,54 – 0,68 g

Sumber :Taiwan Food Industry Develop & Research

Authories dalam Anonim ( 2009).

Buah naga merah memiliki kandungan vitamin B3 ( niasin) yang

lebih tinggi daripada buah naga putih yaitu sebesar 1,3 mg/100 g buah,

sedangkan pada buah naga putih hanya sebesar 0,2 mg/100 g buah

(Pareira 201; Liniawati 2011).

Buah naga merah juga memiliki khasiat antara lain untuk melawan

kanker, penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan sebagai


antioksidan alami Adanya khasiat-khasiat tersebut disebabkan oleh

kandungan nutrisi dalam buah naga merah yang sangat mendukung bagi

kesehatan tubuh manusia. Semua yang diciptakan Allah memiliki manfaat

termasuk tumbuh-tumbuhan .Tumbuh –tumbuhan telah banyak digunakan

sebagai bahan obat tradisional untuk kesehatan dan kecantikan. Hal

tersebut berhubungan dengan firman allah swt dalam QS.Asy-Syu’araa/

26.

Manfaat yang paling menonjol dari buah naga merah adalah

sebagai antioksidan ,Antioksidan yang sudah diteliti dari buah naga merah

yaitu: antioksidan likopen.

Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat

golongan oksigen reaktif , golongan nitrogen reaktif dan radikal bebas

lainnya sehingga mampu mencegah kerusakan pada sel normal, protein,

dan lemak yang akhirnya mencegah pula penyakit- penyakit degeneratif

seperti kardiovaskuler , karsinogenesis,dan penuaan . Antioksidan

memiliki struktur molekul yang dapat memberikan elektronnya ( donor

elektron) kepada molekul radikal bebas tanpa terganggu sama sekali

fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai ( Anonim 2011 ) seperti

pada gambar 2
Aktivitas antioksidan (Anonim, 2011)
Kerangka Teori

Faktor yang Kadar


mempengaruhi
kolesterol: kolesterol

1. Genetic Penatalaksanaan:
2. Makanan 1. Farmakologi
3. Stress a. Kolestiramin
4. Radikal bebas b. Kolestipol
c. Nisan
d. Adrenalin
e. Pravastatin
f. Simvastatin

2. Non farmakologi
a. Bawang putih
b. Tempe
c. Anggur
d. Apel
e. Buah naga
Tingkat kolesterol merah

1. Kolesterol normal
2. Kolesterol
ambang batas
normal
3. Kolesterol tinggi

Sumber : Mumpuni dan Wulandari, 2011; Tsang, 2010 ; Arab dan Steck, 2009.

Keterangan :

Variabel yang di teliti :

Variabel yang tidak diteliti :

Gambar 2.8 Kerangka Teori

Anda mungkin juga menyukai