Anda di halaman 1dari 32

KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No.

14/II/Puslit/Juli/2018

Info Singkat terbit sejak tahun 2009


dan hadir dua kali sebulan yang
memuat artikel dari 5 bidang penelitian
di Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR
RI. Topik yang diangkat bersifat aktual
dan dikaji secara praktis untuk menjadi
perhatian DPR RI. PERMENDIKBUD NO. 14 TAHUN 2018
Segala opini/pandangan yang tertuang
di dalam Info Singkat ini adalah murni DARI PERSPEKTIF KEADILAN
milik penulis dan tidak mewakili Trias Palupi Kurnianingrum
opini/pandangan DPR RI atau Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI.
ISU GENERALIZED SYSTEM OF PREFERENCES
PENANGGUNG JAWAB DALAM HUBUNGAN BILATERAL
Dr. Indra Pahlevi, S.IP., M.Si.
INDONESIA - AMERIKA SERIKAT
PEMIMPIN REDAKSI Adirini Pujayanti
Drs. Simela Victor Muhamad, M.Si.

PENYUNTING/EDITOR PRO KONTRA SISTEM ZONASI


Dr. Hartini Retnaningsih, M.Si.
Sali Susiana, S.Sos., M.Si.
PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
TAHUN AJARAN 2018/2019
REDAKTUR PELAKSANA
Dinar Wahyuni
Prof. Dr. phil. P. Partogi Nainggolan, M.A.
Dr. Lidya Suryani Widayati, S.H., M.H.
Achmad Sani Alhusain, S.E., M.A. PERANG DAGANG AS DAN CHINA:
Debora Sanur L., S.Sos., M.Si.
Dewi Sendhikasari D., S.IP., M.P.A. TANTANGAN DAN PELUANG EKSPOR INDONESIA
Dina Martiany, S.H., M.Si. Achmad Sani Alhusain
Sahat Aditua F. Silalahi, S.T., M.B.A.
Sulis Winurini, S.Psi., M.Psi.
Trias Palupi Kurnianingrum, S.H., M.H. KEBERLANJUTAN PROGRAM
TATA LETAK
PESAWAT TEMPUR KFX/IFX
Achmad Wirabrata, S.T., M.M. DALAM INDUSTRI PERTAHANAN INDONESIA
T. Ade Surya, S.T., M.M. Aulia Fitri
Pusat Penelitian BIDANG HUKUM
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 14/II/Puslit/Juli/2018

PERMENDIKBUD NO. 14 TAHUN 2018


DARI PERSPEKTIF KEADILAN
1 Trias Palupi Kurnianingrum

Abstrak
Penerapan Permendikbud No. 14 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik
Baru TK, SD, SMP, SMA, SMK, atau Bentuk Lain yang Sederajat (Permendikbud
No. 14 Tahun 2018) terkait sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru
(PPDB) menimbulkan berbagai kritik. Banyak pasal di dalam aturan tersebut
dinilai justru tidak memberikan keadilan bagi peserta didik untuk mendapatkan
akses pendidikan.Tulisan ini menganalisis Permendikbud No. 14 Tahun 2018
dari prespektif keadilan. Tulisan ini menyimpulkan bahwa prinsip keadilan yang
merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai di dalam penerapan sistem zonasi
PPDB (mempercepat pemerataan di sektor pendidikan), justru dinilai tidak dapat
menjamin mutu pendidikan. Keadilan hanya akan terwujud jika mutu pendidikan
berbanding lurus dengan kondisi SDM yang mumpuni, fasilitas, sarana, dan
prasarana yang mendukung. Oleh karena itu, Permendikbud No. 14 Tahun 2018
perlu dikaji ulang agar tujuan pendidikan nasional dapat tercapai.

Pendahuluan yang menyatakan bahwa sekolah


Penerapan Permendikbud yang diselenggarakan pemerintah
No. 14 Tahun 2018 terkait sistem wajib menerima calon peserta
zonasi dalam penerimaan peserta didik yang berdomisili pada radius
didik baru (PPDB) di sekolah zona terdekat dari sekolah justru
negeri telah memicu protes dinilai tidak adil karena nilai UN
dan kekecewaan dari sebagian yang tinggi sebagai hasil dari
orang tua siswa. Menurut data kesungguhan peserta didik dalam
Ombudsman Republik Indonesia belajar seakan-akan dianggap sia-
(ORI), pengaduan terkait penerapan sia karena dikalahkan oleh jarak
PUSLIT BKD Permendikbud No. 14 Tahun 2018 antara rumah dan sekolah ataupun
bahkan telah mencapai angka 268 status sosial ekonomi. Aturan
(Suara Pembaruan, 15 Juli 2018). pasal yang mengatur mengenai
Banyak yang menilai bahwa aturan pembatasan jumlah peserta didik
Permendikbud No. 14 Tahun 2018 dari luar zona yang hanya 5%
dirasa merugikan peserta didik Kelemahan Permendikbud
yang ingin mendapatkan layanan No. 14 Tahun 2018
pendidikan yang lebih baik Permendikbud No. 14 Tahun
dibandingkan dengan yang ada di 2018 menggantikan peraturan
dekat tempat tinggalnya. sebelumnya yakni Permendikbud
Penerapan sistem zonasi No. 17 Tahun 2017. Penggantian
PPDB sebenarnya telah diterapkan ini didasarkan pada pertimbangan
pada tahun 2017. Beleid tersebut untuk merevitalisasi pelaksanaan
mengganti sistem lama, yakni penerimaan peserta didik baru
sistem penerimaan siswa baru pada satuan pendidikan formal
(PSB), di mana calon peserta didik agar berlangsung secara lebih
diterima berdasarkan NEM. Setiap objektif, akuntabel, transparan,
daerah menerapkan kebijakan nondiskriminatif, dan berkeadilan
masing-masing. Sistem seleksinya sehingga dapat meningkatkan akses
pun masih bersifat sederhana,
karena selain berdasarkan NEM
layanan pendidikan. Permendikbud 2
ini pada dasarnya merupakan
juga hasil tes calon peserta didik. penyederhanaan dari peraturan
Meskipun telah diberlakukan tahun sebelumnya dan memperbaiki
lalu, namun penerapan zonasi secara beberapa ketentuan yang mengatur
menyeluruh baru dilaksanakan tata cara pelaksanaan PPDB, mulai
tahun ini melalui Permendikbud dari persyaratan, seleksi, dan juga
No. 14 Tahun 2018. Hal inilah yang sistem zonasi. Namun meskipun
kemudian menjadi permasalahan telah diatur secara rinci, penerapan
dalam masyarakat, karena iklim Permendikbud No. 14 Tahun 2018
belajar di sekolah favorit telah masih menimbulkan permasalahan.
menjadi semacam prestige di Pertama, terkait tata cara PPDB.
Indonesia, misalnya untuk sekolah Pasal 19 Permendikbud No. 14 Tahun
menengah tingkat atas, bersekolah 2018 menyatakan, “Sekolah wajib
di sekolah favorit dianggap dapat menerima peserta didik baru yang
membuka peluang lebih besar untuk berasal dari keluarga tidak mampu
dapat diterima di perguruan tinggi yang berdomisili dalam satu wilayah
negeri melalui jalur SNMPTN yang daerah provinsi paling sedikit 20%
mempertimbangkan nilai rapor, dengan bukti surat keterangan
rangking siswa, dan juga reputasi tidak mampu (SKTM)”. Ketentuan
sekolah (Kompas, 13 Juli 2018). tersebut kemudian menyebabkan
Ketidakadilan di dalam aturan banyak orang beramai-ramai
Permendikbud No. 14 Tahun 2018 mengaku miskin. Di Jateng misalnya,
penting untuk dicermati mengingat pengguna SKTM untuk masuk
setiap warga negara pada dasarnya SMA dan SMK Negeri melalui jalur
berhak untuk mendapatkan prioritas mencapai 148.892, namun
pendidikan yang bermutu. Oleh sebanyak 78.065 dicoret dari daftar
karena itu, melihat banyaknya karena terbukti hasil manipulasi
ketidakadilan yang timbul dari (Media Indonesia, 11 Juli 2018).
penerapan Permendikbud No. Ramainya orang yang berlomba-
14 Tahun 2018, maka tulisan ini lomba mengaku “miskin” menjadi
akan mengkaji Permendikbud hal yang cukup memprihatinkan.
No. 14 Tahun 2018 dari perspektif Selain melanggar ketentuan Pasal 19
keadilan. ayat (3) Permendikbud No. 14 Tahun
2018, juga berpotensi melanggar Permendikbud No. 14 Tahun
Pasal 263 dan Pasal 264 KUHP terkait 2018 dan Prinsip Keadilan
pemalsuan surat dengan ancaman Prinsip keadilan pada dasarnya
pidana penjara paling lama 8 tahun. merupakan salah satu tujuan yang
Kedua, terkait zonasi ingin dicapai di dalam penerapan
berdasarkan alamat kartu keluarga sistem zonasi PPDB untuk
(KK). Pasal 16 ayat (2) Permendikbud mempercepat pemerataan di sektor
No. 14 Tahun 2018 menyatakan, pendidikan, namun sayangnya kata
“Domisili calon peserta didik yang “pemerataan” sendiri justru tidak
termasuk dalam zonasi sekolah tergambar di dalam Permendikbud
didasarkan pada alamat KK yang No. 14 Tahun 2018. Pasal 2 ayat (1)
diterbitkan paling lambat 6 bulan menyatakan bahwa PPDB bertujuan
sebelum pelaksanaan PPDB”. untuk menjamin penerimaan
Ketiga, terkait radius terdekat. peserta didik baru berjalan secara
3 Pasal 12 Permendikbud No. 14 Tahun
2018 menjelaskan bahwa urutan
objektif, transparan, akuntabel,
nondiskriminatif, dan berkeadilan
seleksi berdasarkan jarak tempat dalam rangka mendorong peningkatan
tinggal dengan sekolah disesuaikan akses layanan pendidikan. Akan tetapi
dengan ketentuan zonasi. Lebih definisi berkeadilan sendiri justru
lanjut Pasal 16 ayat (1) Permendikbud masih belum jelas di dalam aturan ini.
No. 14 Tahun 2018 menyatakan Di dalam teori keadilan hukum
“Sekolah yang diselenggarakan oleh yang dikemukakan oleh Hart,
Pemda wajib menerima calon peserta definisi keadilan diartikan di mana
didik yang berdomisili pada radius individu mempunyai kedudukan
zona terdekat dari sekolah dengan yang setara antara satu dengan
kuota paling sedikit 90% dari total lainnya (Salim dkk, 2014: 30). Lebih
jumlah keseluruhan peserta didik lanjut John Rawls menyatakan bahwa
yang diterima”. Ketentuan pasal ini dalam menegakkan keadilan harus
perlu dicermati mengingat dalam memperhatikan 2 (dua) prinsip
penentuan zona, setiap daerah keadilan, yaitu: a) Memberi hak
menerapkan kebijakan masing- dan kesempatan yang sama atas
masing, misalnya ada daerah yang kebebasan dasar yang paling luas
menggunakan jarak antara rumah seluas kebebasan yang sama bagi
peserta didik dan sekolah, namun setiap orang; b) Mampu mengatur
ada juga yang berdasarkan pada kembali kesenjangan sosial ekonomi
kewilayahannya. yang terjadi sehingga dapat memberi
Penegasan penerapan zonasi keuntungan yang bersifat timbal balik
dinilai dapat membatasi hak seseorang bagi setiap orang (Salim dkk, 2014: 31).
untuk mendapatkan pendidikan. Hal Mengacu pada penjabaran
ini jelas melanggar ketentuan Pasal 5 teori hukum tersebut maka prinsip
ayat (1) UU No. 20 Tahun 2003 tentang keadilan yang tertuang di dalam
Sistem Pendidikan Nasional, di mana Permendikbud No. 14 Tahun 2008
setiap warga negara mempunyai dinilai belum sesuai dikarenakan
hak yang sama untuk memperoleh adanya pengaturan sistem zonasi.
pendidikan yang bermutu serta Pasal Sistem ini dinilai justru membatasi
31 UUD Tahun 1945 yang menyatakan hak seseorang untuk mendapatkan
bahwa setiap warga negara berhak pendidikan khususnya bagi
mendapat pendidikan. peserta didik berprestasi yang
ingin melanjutkan pendidikannya mendaftar ke sekolah negeri
ke sekolah unggulan karena manapun. Jika dibiarkan tentu
kesempatannya sangat kecil untuk akan menambah persoalan yang
dapat diterima dengan kuota cukup serius di mana akan banyak
yang hanya sebesar 5%. Padahal siswa yang putus sekolah lantaran
setiap orang berhak mendapatkan ketidakmampuan orangtua murid
pendidikan secara demokratis dan untuk menyekolahkan anaknya ke
berkeadilan serta tidak diskriminatif lembaga pendidikan swasta.
dengan menjunjung tinggi hak Kedua, merevisi Pasal 19 ayat
asasi manusia, sebagaimana diatur (1) s.d. (3) supaya tidak menimbulkan
di dalam Pasal 4 ayat (1) UU No. kerancuan dalam alih jenjang baik
20 Tahun 2003 tentang Sistem dari SMP ke SMAN/SMKN dalam
Pendidikan Nasional. Dengan bentuk PDDB jalur SKTM. Perlu ada
diterapkannya sistem zonasi, penegasan terkait batasan maksimal
pemerintah justru mulai mengkotak-
kotakan pendidikan nasional.
dalam SKTM mengingat Pasal 19
Permendikbud No. 14 Tahun 2018
4
Pemerataan tidak cukup hanya hanya menyatakan sekolah wajib
membatasi kuota atau penerapan menerima peserta didik baru yang
sistem zonasi, akan tetapi lebih berasal dari keluarga tidak mampu
kepada pemerataan di semua zona yang berdomisili dalam satu wilayah
dalam berbagai komponen. daerah provinsi paling sedikit 20%.
Keadilan terkait dengan Tidak adanya ketentuan mengenai
jaminan bagi calon peserta didik batasan maksimal menyebabkan
untuk mendapatkan penyetaraan banyak orang kemudian ramai-
pelayanan pendidikan baik yang ramai mengaku miskin dengan cara
berada di desa maupun di kota. memanipulasi surat keterangan
Keadilan juga terkait dengan tersebut. Selain itu, sistem pendidikan
penyetaraan sarana dan prasarana semestinya diberlakukan fair (adil),
sekolah seperti jenis buku dan berdasarkan hasil nilai pendidikan di
jumlah buku perpustakaan. Oleh sekolah karena menyangkut kualitas
karena itu, keadilan baru akan berpikir seseorang, bukan semata-
tercapai, apabila: mata berdasarkan SKTM.
Pertama, penerapan sistem Ketiga, perlu ada pemetaan
zonasi akan berjalan lebih efektif mutu sekolah. Sebagaimana
apabila diikuti dengan pemerataan. diketahui, penerapan sistem zonasi
Pemerataan yang dimaksud Penulis mengakibatkan peserta didik yang
di sini adalah pemerataan antara berprestasi kemungkinan besar tidak
jumlah sekolah negeri di setiap dapat masuk ke sekolah unggulan.
wilayah atau daerah disesuaikan Otomatis dengan aturan tersebut
dengan keseimbangan jumlah mengakibatkan peserta didik akan
penduduk. Hal ini sangat penting bersekolah sesuai dengan radius
untuk dicermati karena penerapan terdekat. Hal ini akan menjadi
sistem zonasi sangat rentan untuk masalah apabila sekolah tersebut
memicu timbulnya blank spot ternyata bukan merupakan sekolah
(titik kosong) di wilayah tertentu. yang berkualitas.
Dengan adanya blank spot maka Untuk mengatasi hal tersebut
dikhawatirkan akan banyak maka perlu ada pemetaan mutu
peserta didik yang tidak dapat sekolah. Pemetaan sekolah-sekolah
potensial perlu segera dilakukan Penutup
untuk dipersiapkan menjadi Kebijakan pemerintah untuk
sekolah yang berkualitas. Pemetaan menerapkan Permendikbud No.
mutu sekolah kiranya juga disertai 14 Tahun 2018 sebenarnya patut
dengan pemerataan pendidikan dan diapresiasi, karena bertujuan
peningkatan kualitas guru. Sistem menghilangkan sekolah favorit
zonasi yang menafikkan adanya dan non-favorit dengan melakukan
nilai UN secara tidak langsung pemerataan sebaran anak-anak pintar
akan berdampak pada siswa. Jika di seluruh sekolah dengan memberi
tidak segera diantisipasi hal ini kesempatan sama kepada siswa
dikawatirkan akan menurunkan miskin untuk menperoleh pendidikan
semangat belajar siswa. yang baik dan berkualitas. Namun
Keempat, keadilan juga akan sayangnya prinsip berkeadilan yang
tercapai apabila ada kordinasi dan tertuang di dalam aturan tersebut
5 sosialisasi secara menyeluruh.
Kebijakan pemerintah untuk
justru tidak diikuti dengan kondisi
atau realita di lapangan. Masih
menerapkan Permendikbud No. banyak ketidakadilan yang muncul
14 Tahun 2018 sebenarnya patut dari penerapan Permendikbud No.
diapresiasi, akan tetapi sayang tidak 14 Tahun 2018, mulai dari pungutan
disertai dengan koordinasi dan liar/jual beli kursi sekolah, penerapan
sosialisasi secara intensif, baik oleh sistem zonasi, timbulnya blank spot,
Kemendikbud, Pemda, Kepala Dinas dan sebagainya.
Pendidikan di seluruh Indonesia, Prinsip keadilan yang menjadi
Dinas Sosial, Disdukcapil, maupun spirit dari Permendikbud No. 14
para orang tua siswa calon peserta Tahun 2018 baru akan terwujud
didik. Seperti yang diketahui bahwa apabila mutu pendidikan berbanding
Permendikbud No. 14 Tahun 2018 lurus dengan kondisi SDM yang
diterbitkan pada bulan Mei 2018 mumpuni, fasilitas, sarana, dan
dan langsung diterapkan pada prasarana yang mendukung. Oleh
bulan berikutnya. Padahal jika karena itu penerapan Permendikbud
dicermati, aturan di kementeriaan No. 14 Tahun 2018 perlu dikaji
dalam negeri membutuhkan waktu ulang supaya tidak merugikan
setidaknya 1 (satu) tahun baik dalam peserta didik. Kemendikbud perlu
hal persiapan maupun sosialisasi. mengevaluasi kembali pelaksanaan
Oleh karena itu, tidak dipungkiri aturan ini dan meminta masukan
bahwa penerapan Permendikbud dari berbagai daerah khususnya
No. 14 Tahun 2018 terkesan terburu- untuk merevisi kebijakan di bidang
buru sehingga daerah belum ada yang pendidikan yang disesuaikan dengan
memiliki aturan pelaksanaannya. kondisi riil di lapangan. Komisi X
Hal inilah yang kemudian secara DPR RI juga harus memaksimalkan
tidak langsung memicu banyak fungsi pengawasan serta
permasalahan di daerah. Sebagai mengusulkan perbaikan terhadap
lembaga representasi rakyat, DPR RI Permendikbud No. 14 Tahun 2018
melalui Komisi X perlu memberikan supaya tujuan pendidikan nasional
dukungan penuh dengan cara dapat tercapai.
mengoptimalkan fungsi pengawasan
terhadap penerapan aturan
Permendikbud No. 14 Tahun 2018.
Referensi Salim & Erlies Septiana Nurbani.
Erlin Driana, “Menimbang Sistem (2014). Penerapan Teori Hukum
Zonasi”, Kompas, 13 Juli 2018, Pada Penelitian Disertasi Dan Tesis.
hal. 6. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.
“Kemendikbud Tegaskan PPDB Berbasis “Tidak Adil, Wali Murid di Solo Protes
Zonasi Tidak Akan Dihentikan”, Penggunaan SKTM Dalam PPDB,
http://www.pikiran-rakyat. http://jateng.news/berita/
com/pendidikan/2018/07/20/ detail/1530798842/666479/
kemendikbud-tegaskan-ppdb- tak-adil-wali-murid-di-solo-
berbasis-zonasi-tak-akan- protes-penggunaan-sktm-dalam-
dihentikan-427611, diakses 21 Juli ppdb/85359874457, diakses 21 Juli
2018. 2018.
“Penerimaan Peserta Didik Baru: Undang-Undang Dasar Negara
Blank Spot Muncul Dalam Sistem Republik Indonesia Tahun 1945.
Zonasi Siswa”, Suara Pembaruan, Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan
6
15 Juli 2018, hal. 22.
“Ramai-ramai Mengaku Miskin”, Nasional.
Media Indonesia, 11 Juli 2018,
hal. 1.

Trias Palupi Kurnianingrum


trias.kurnianingrum@dpr.go.id

Trias Palupi Kurnianingrum, S.H., M.H., menyelesaikan pendidikan S1 Hukum


Universitas Katolik Soegijapranata Semarang pada tahun 2006 dan pendidikan Magister
(S2) Hukum Universitas Diponegoro Semarang pada tahun 2008. Saat ini menjabat
sebagai Peneliti Madya Ilmu Hukum Perdata pada Pusat Penelitian-Badan Keahlian
DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui jurnal dan buku
antara lain: “Urgensi Penggantian Undang-Undang tentang Hak Cipta” (2015), “Peran
Pembimbing Kemasyarakatan Bapas di dalam Sistem Peradilan Anak” (2015), dan
“Analisis Yuridis Pentingnya Kesepahaman ASEAN Competition Policy Jelang ASEAN
Economic Community 2015” (2015).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 14/II/Puslit/Juli/2018

ISU GENERALIZED SYSTEM OF PREFERENCES


DALAM HUBUNGAN BILATERAL
INDONESIA - AMERIKA SERIKAT
7
Adirini Pujayanti

Abstrak
Pemerintahan Presiden Trump berupaya memperbaiki perekonomian dan defisit
neraca perdagangan Amerika Serikat (AS). Upaya tersebut dilakukan dengan
membangun hubungan dagang yang adil dan resiprokal dengan semua mitra
dagangnya. Menurutnya perdagangan dan investasi yang bebas, adil, dan
resiprokal menambah potensi dalam hubungan ekonomi. Salah satu upaya yang
dilakukan adalah mengevaluasi eligibilitas negara-negara penerima Generalized
System of Preferences [GSP], termasuk Indonesia. Isu pencabutan GSP ke Indonesia
dikhawatirkan akan mempengaruhi perekonomian nasional. Pemerintah Indonesia
berupaya menempuh lobi untuk menangkal hal tersebut. Selain lobi pemerintah juga
harus memperkuat diplomasi ekonomi untuk membuka pasar baru dan melakukan
perjanjian ekonomi yang menguntungkan Indonesia.

Pendahuluan negara tersebut karena dianggap


Pemerintahan Presiden berkontribusi pada defisit neraca
Trump dengan kebijakan America perdagangan AS.
First dan penerapan tarif sepihak GSP adalah kebijakan
terus berupaya memperbaiki perdagangan suatu negara yang
perekonomian dan defisit neraca memberi pemotongan bea masuk
perdagangan Amerika Serikat (AS). impor terhadap produk ekspor
Setelah membuka perang dagang negara penerima. Ini merupakan
dengan China, Presiden Trump kebijakan perdagangan sepihak
melakukan evaluasi terhadap (unilateral) yang umumnya dimiliki
produk dari 16 negara berkembang, negara maju untuk membantu
termasuk Indonesia, yang selama perekonomian negara berkembang,
PUSLIT BKD
ini mendapat keringanan melalui tetapi tidak bersifat mengikat bagi
kebijakan General System of negara pemberi maupun penerima.
Preferences (GSP). Pemerintahan Negara pemilik program GSP bisa
Trump meninjau kembali tarif dan bebas menentukan negara mana dan
fasilitas perdagangan bagi negara- produk apa yang akan diberikan
pemotongan bea masuk impor. United States Trade Representative
Negara maju biasanya mencabut (USTR) dalam kriteria hak kekayaan
fasilitas GSP jika produk suatu intelektual (HAKI). Saat ini PWL
negara dianggap sudah berdaya Indonesia bertambah dengan
saing. Skema GSP tidak masuk masuknya kriteria akses pasar
dalam ketentuan WTO, tidak bersifat serta jasa investasi. Pada 13 April
mengikat dan sering pula dikaitkan 2018 USTR mengumumkan akan
dengan isu-isu non ekonomi. melakukan review kelayakan GSP
Bagi AS, GSP adalah salah terhadap Indonesia dalam kriteria
satu alat politik luar negeri untuk akses pasar, jasa dan investasi.
menjaga pengaruh dan dominasi Secara spesifik, yang menjadi
globalnya. Sejak 1974 AS sangat sorotan USTR di Indonesia adalah
banyak memberikan fasilitas GSP terkait industri obat-obatan, kimia/
kepada negara berkembang. Saat pertanian, dan beberapa aturan
ini setidaknya terdapat 112 negara
merdeka dan 17 teritori yang
sektor jasa/investasi yang dinilai
tidak fair.
8
mendapat GSP dari AS. Sempat Proses evaluasi GSP yang
dihentikan pada tahun 2013, program dilakukan terhadap produk ekspor
ini dilanjutkan kembali di tahun RI dilakukan melalui dua proses
2015. Pemerintah AS meninjau evaluasi (review) oleh Pemerintah AS.
ulang skema GSP secara periodik 3 Pertama, evaluasi terhadap kelayakan
tahun sekali. Penghapusan fasilitas Indonesia untuk memperoleh GSP.
GSP akan memberatkan ekspor Kedua, evaluasi terhadap produk-
komoditas Indonesia Ke AS. Tulisan produk yang akan diberikan
ini mengkaji tentang GSP dan pemotongan bea masuk jika diekspor
bagaimana dampaknya terhadap dari Indonesia ke AS. Evaluasi
hubungan AS-Indonesia, dan pertama dikoordinasikan oleh USTR,
bagaimana upaya diplomasi ekonomi dan dalam proses ini dilakukan
Indonesia untuk mengatasinya. berdasarkan tiga parameter, yaitu
evaluasi akses pasar Indonesia
Penerapan GSP di Indonesia terhadap produk dan pelaku usaha
Indonesia mendapat fasilitas AS, evaluasi terhadap perlindungan
GSP sejak tahun 1976 dengan hak kekayaan intelektual, serta
kategori A sehingga mendapatkan evaluasi jaminan hak tenaga kerja.
potongan bea masuk untuk 3.500 Sementara itu, evaluasi kedua
produk, termasuk produk pertanian dikoordinasikan dengan Komisi
dan perkayuan. GSP akan diberikan Perdagangan Internasional AS (United
sampai Indonesia dinilai tidak lagi States International Trade Commission/
menjadi negara penerima karena US ITC). Dalam tahun 2018 ini, USTR
sudah melampaui ambang batas menilai Indonesia harus dikecualikan
Competitive Need Limitation (CNL) dari GSP karena ditemukan indikasi
yang ditentukan, atau sampai Indonesia menerapkan sejumlah
periode program GSP berakhir pada kebijakan perdagangan dan investasi
tanggal 31 Desember 2020. yang menimbulkan “dampak negatif
Jauh sebelum masa yang serius terhadap perdagangan
Pemerintahan Trump, Indonesia AS”. Penilaian AS tersebut terindikasi
sudah masuk review kelayakan GSP dalam kriteria akses pasar, jasa dan
dan priority watch list (PWL) dari investasi.
Indonesia juga menjadi a. Memperkuat Bargaining Position
perhatian Pemerintah AS, karena AS merupakan salah satu
defisit neraca perdagangan AS negara mitra dagang penting,
terhadap Indonesia cukup besar. karena telah sejak lama menjadi
Ada perbedaan angka defisit antara pasar ekspor tradisional Indonesia,
AS dengan Indonesia. Indonesia sehingga perang dagang dengan AS
menghitung, surplus Indonesia dari tidak menjadi pilihan. Peningkatan
AS itu US$9 miliar, sementara AS tensi perdagangan dan memanasnya
menghitung ada defisit sampai US$13 geopolitik di sejumlah kawasan
miliar (Media Indonesia, 6 Juli 2018). dinilai menjadi ancaman bagi
Perbedaan tersebut terjadi karena ekspansi perekonomian global.
perbedaan cara pembukuan. Produk Diperlukan dialog untuk meredakan
Indonesia yang diekspor ke AS ketegangan perdagangan yang
banyak yang dilakukan melalui pihak meningkat dan tindakan yang tepat
9 ketiga seperti Singapura dan Hong
Kong. Di tempat pihak ketiga produk
untuk mengurangi risiko sekaligus
meningkatkan kepercayaan setiap
tersebut mengalami pengemasan negara. Tindak lanjut Indonesia
ulang sebelum diekspor ke AS. mengirimkan tim lobi untuk
Namun AS mencatatnya berdasarkan bernegosiasi dengan pemerintah AS
negara asal produk, yaitu Indonesia. agar fasilitas GSP Indonesia tetap
Sebaliknya Indonesia membukukan dipertahankan merupakan langkah
ekspor ke Singapura dan Hong Kong, yang tepat.
bukan AS. Menurut Ekonom Senior
Indef, Dradjad H. Wibowo, selama
Diplomasi Ekonomi Indonesia ini ekonomi Indonesia terhadap AS
Globalisasi ekonomi menyatukan sangat lemah dalam hal negosiasi
perekonomian global dalam jaring tarif. Walau sudah mendapat fasilitas
rantai produksi dan suplai global. GSP, Indonesia adalah pembayar
Pengenaan tarif tinggi pada produk tarif bea masuk terbesar kelima di
ekspor satu negara akan memukul AS, sebesar US$1,3 miliar pada tahun
seluruh entitas atau perekonomian 2015. Indonesia terkena tarif efektif
yang terlibat dalam rantai produksi sebesar 6,4%, atau dua kali lipat
dan suplai dengan efek domino yang China yang tanpa GSP tapi hanya
akan sulit dibendung. Perubahan kena 3% (detik finance.com, 6 Juli
kebijakan ekonomi AS terhadap China 2018). Walau tidak mudah, Indonesia
dan Indonesia menjadi tantangan memiliki point bargaining power yang
bagi diplomasi ekonomi Indonesia dapat dimanfaatkan dalam negosiasi
untuk berupaya lebih keras mencari dengan AS.
solusi. Sebagaimana poin "Diplomasi Pemerintah AS sangat concern
Zaman Now", yang disampaikan dengan upaya peningkatan ekspor
Presiden Joko Widodo pada rapat kerja pertaniannya, khususnya ekspor
Kementerian Luar Negeri tahun ini, kedelai. Demi tujuan tersebut
pendekatan diplomasi Indonesia pada tanggal 16-19 Juli 2018, Under
harus disesuaikan dengan tantangan Secretary For Trade And Foreign
zaman. Dalam kondisi perekonomian Agriculture Affairs AS, Ted Mc
saat ini, diplomasi yang dibutuhkan Kinney telah datang ke Indonesia
adalah cepat, responsif, dan bermanfaat bersama 24 perusahaan dan asosiasi
ekonomi. sektor pertanian untuk pertemuan
bisnis dengan pihak Indonesia. b. Diversifikasi Negara Pasar Ekspor
Kementerian perdagangan menilai Indonesia tidak dapat hanya
kunjungan tersebut tidak terkait bergantung pada pasar tradisional
dengan pencabutan GSP Indonesia. AS dan fasilitas GSP-nya. Kebijakan
Walau demikian, tekanan AS dalam diplomasi ekonomi perlu diarahkan
bidang pertanian ini harus dicermati, untuk diversifikasi pasar dan
karena Pemerintah Indonesia negara tujuan komoditas ekspor,
telah memiliki target percepatan yaitu ke negara-negara pasar non
swasembada kedelai dari 2020 tradisional yang memiliki populasi
menjadi 2018. Besarnya impor dari penduduk besar atau potensi daya
AS selama ini tidak terlepas dari tinggi, di antaranya kawasan Asia
kebijakan ofensif Pemerintah AS Selatan, Timur Tengah, Amerika
karena kedelai adalah salah satu Latin dan Afrika. Potensi ekonomi
komoditas yang mereka lindungi kawasan tersebut perlu digarap lebih
dan mendapat subsidi. Pasar kedelai
di Indonesia yang tinggi ini dapat
serius. Kedutaan besar Indonesia di
kawasan yang berpotensi daya beli
10
menjadi salah satu bargaining power tinggi harus berupaya mendatangkan
dalam negosiasi GSP dengan AS. semaksimal mungkin investor ke
Tim lobi Indonesia perlu Indonesia. Berbagai cara perlu
melakukan pendekatan kepada dilakukan di antaranya membuat
pihak yang menjadi lawan politik Indonesia trade expo, mengikuti
Pemerintahan Trump. Kebijakan pameran dagang yang prospektif dan
proteksi Presiden Trump tidak pemilihan lokasi booth Indonesia yang
sepenuhnya didukung di dalam strategis.
negeri. Banyak pihak di dalam negeri Pemerintah Indonesia perlu
AS beranggapan, ketertinggalan melihat kembali posisi perdagangan
perekonomian AS tidak disebabkan Indonesia terhadap semua
oleh kesalahan negara lain, mitra dagang dan mempelajari
melainkan karena kebijakan pola-pola perdagangan negara
AS sebagai polisi dunia yang lain. Mencari dan memperluas
menghabiskan banyak biaya. Dengan pasar ekonomi, membangun
melakukan proteksi, dikhawatirkan investasi bersama, merupakan
produk AS akan dipersulit masuk ke upaya banyak negara dalam
negara lain sehingga perekonomian menghadapi kebijakan proteksionis
AS akan semakin terpuruk. Oleh Presiden Trump. Misalnya, Jepang-
karena itu, untuk memperkuat lobi Uni Eropa telah menandatanganii
Indonesia, Pemerintah Indonesia kesepakatan perdagangan yang
perlu mendekati pihak yang tidak akan menghilangkan hampir semua
setuju dengan kebijakan Trump tarif. Jepang juga tengah menjalin
dan pihak-pihak yang selama ini kesepakatan kemitraan perdagangan
melakukan kerja sama ekonomi yang lebih luas dengan negara-
dengan Indonesia agar membantu negara trans pasifik, di antaranya
melobi pemerintahnya. Argumen Australia, Meksiko, Vietnam. Belajar
Indonesia adalah, walau Indonesia dari Jepang, Pemerintah Indonesia
mencatat surplus perdagangan, AS perlu memperluas cakupan perjanjian
juga mengambil keuntungan karena perdagangan bebas (Free Trade
memiliki investasi di berbagai bidang Agreement/FTA) dengan banyak
di Indonesia. negara. FTA akan menjadikan
produk-produk Indonesia masuk lainnya demi mendapatkan kembali
ke banyak negara dengan posisi fasilitas GSP. Pemerintah Indonesia
tawar yang kuat dan mendapat juga harus memperkuat diplomasi
perlakuan setara (equal treatment). Saat ekonomi dengan berbagai strategi
ini Pemerintah menyatakan tengah baru agar dapat berkompetisi dalam
melakukan finalisasi FTA dengan 16 persaingan ekonomi global. DPR RI
negara. Jumlah cakupan negara mitra perlu meminta pemerintah Indonesia
FTA Indonesia harus terus bertambah agar diplomasi ekonomi lebih dipacu
seiring kepentingan ekonomi nasional. untuk diversifikasi negara tujuan
Diplomasi ekonomi Indonesia ekspor, peningkatan perjanjian
juga perlu diarahkan untuk kerja sama ekonomi dengan banyak
memperkuat kerja sama Kemitraan negara, dan menjaga daya saing
Ekonomi Komprehensif Regional sehingga pengalihan ekspor bisa
(RCEP), sebuah pakta perdagangan menjadi solusi.
11 dari 10 negara ASEAN dengan
Australia, China, India, Jepang, Korea Referensi
Selatan, dan Selandia Baru. Dalam “Amerika Serikat Ingin Perluas Pasar
RECP ini Indonesia memiliki posisi di Indonesia”, Kompas, 19 Juli
khusus, karena Indonesia memimpin 2018, hal. 16.
negosiasi dan mewakili ASEAN “Apa Itu GSP yang Jadi Awal Ribut-ribut
dalam putaran ke-21 negosiasi RCEP, Perang Dagang AS-RI?”, 08 Juli
yang membahas perdagangan barang 2018, https://www.cnbcindonesia.
dan jasa, investasi, isu-isu mengenai com/news/20180708173414-4-
masalah hukum dan institusi serta 22521/apa-itu-gsp-yang-jadi-awal-
aturan asal. Posisi tersebut dapat ribut-ribut-perang-dagang-as-ri,
dimanfaatkan Indonesia untuk diakses 10 Juli 2018.
memperluas kerja sama ekonomi “Dampak Perang Dagang AS-
demi kepentingan nasional. China: Indonesia Wajib Cermati
Indonesia harus cermat melihat GSP Dan RCEP”, 8 Juli 2018,
pasal-pasal perjanjian dalam RCEP http://industri.bisnis.com/
agar tidak dirugikan. read/20180708/12/814036/
dampak-perang-dagang-as-china-
Penutup indonesia-wajib-cermati-gsp-dan-
Pemerintahan Trump rcep, diakses 10 Juli 2018.
cenderung melaksanakan kebijakan “Dunia Usaha Harap Pemerintah
proteksionisme dan mengarahkan All Out Melobi-AS Diminta Tak
kelonggaran kebijakan tarif untuk Cabut GSP Produk RI”, Suara
negara-negara yang beraliansi Pembaruan, 11 Juli 2018, hal. 7.
dengan AS. Indonesia dengan posisi “Indonesia Urged To Tighten Regional
politik bebas aktif perlu bersikap Ties”, Jakarta Post, 24 Juli 2018, hal. 1.
waspada karena tidak termasuk “Jepang-Uni Eropa Tanda Tangani
dalam skenario negara yang Kesepakatan Perdagangan”,
mendapat pengecualian. Karena itu, Kompas, 18 Juli 2018, hal. 8.
DPR RI perlu mengingatkan tim lobi Kebijakan Dagang AS Jadi Perhatian G-20,
Pemerintah Indonesia agar berhati- Media Indonesia, 22 Juli 2018, hal. 2.
hati dan harus cermat, serta tidak Khudori,” Jalan Terjal Swasembada
mengambil langkah yang dapat Kedelai”, Media Indonesia. 21 Juli
mengorbankan kepentingan nasional 2018, hal. 6.
“Neraca Dagang Indonesia Surplus, Peter Drysdale, “Asian Countries Neeed
AS Ancam Perang Dagang”, 6 To Stand Firm”, China Daily, 23 Juli
Juli 2018, http://mediaindonesia. 2018, hal. 14.
com/read/detail/170500-neraca- “Tak Ada Perang Dagang, Kebijakan
dagang-indonesia-surplus-as- Trump Berpotensi Berdampak
ancam-perang-dagang, diakses 13 Sistemis untuk Indonesia”, 10 Juli
Juli 2018. 2018, ww.bbc.com/indonesia/
Prasentiantono, A. Tony, “Perang indonesia-44769358, diakses 10
Dagang, Nasib Rupiah, dan Kesia- Juli 2018.
siaan Belaka”, Media Indonesia, 16
Juli 2018, hal. 9.

12

Adirini Pujayanti
adirini.pujayanti@dpr.go.id

Dra. Adirini Pujayanti, M.Si., menyelesaikan pendidikan S1 Hubungan Internasional,


Universitas Nasional pada tahun 1992 dan pendidikan program Magister (S2) Kajian
Wilayah Amerika, Universitas Indonesia pada tahun 2002. Saat ini menjabat sebagai
Peneliti Madya Masalah-Masalah Hubungan Internasional pada Pusat Penelitian-Badan
Keahlian DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui jurnal
dan buku antara lain: “Kebijakan Luar Negeri Kerja Sama Teknik Selatan-Selatan dan
Manfaatnya Bagi Indonesia” (2015), “Parlemen dan Interfaith Dialogue: Upaya Menjaga
Stabilitas Keamanan dan Perdamaian Dunia” (2015), “Diplomasi Ekonomi Bidang
Perdagangan Masa Pemerintahan Presiden Joko Widodo” (2015), dan “Ekonomi Kreatif
sebagai Nation Brand Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN” (2016).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 14/II/Puslit/Juli/2018

PRO KONTRA SISTEM ZONASI


PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU
TAHUN AJARAN 2018/2019
13
Dinar Wahyuni

Abstrak
Penerbitan Peraturan Menteri Pendidikan No. 14 Tahun 2018 tentang
Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah
Menengah Kejuruan, atau Bentuk Lain yang Sederajat menimbulkan pro
kontra dalam masyarakat. Klausul yang menimbulkan perdebatan adalah sistem
zonasi. Tulisan ini mengkaji pro kontra penerapan sistem zonasi PPDB tahun
ajaran 2018/2019 dan solusinya. Pro kontra mencakup masalah jarak tempat
tinggal calon peserta didik dengan sekolah, perbedaan penafsiran daerah atas
aturan zonasi, dan penyalahgunaan surat keterangan tidak mampu. Dinas
Pendidikan Daerah perlu mengevaluasi kembali proyeksi lulusan sekolah dengan
ketersediaan sekolah sebagai dasar penentu zonasi. Kondisi semua sekolah juga
perlu ditinjau ulang, apakah sudah memenuhi standar nasional pendidikan.
Selain itu, sosialisasi perlu dilakukan secara masif agar masyarakat memahami
kebijakan secara tepat dan komprehensif. Melalui fungsi pengawasan, Komisi X
DPR RI perlu mendorong pemerintah untuk mengevaluasi sistem zonasi dalam
PPDB.

Pendahuluan rumah dengan sekolah. Sementara


Kementerian Pendidikan nilai ujian nasional yang diperoleh di
dan Kebudayaan (Kemendikbud) jenjang pendidikan sebelumnya bukan
menerbitkan Peraturan Menteri lagi pertimbangan utama.
Pendidikan (Permendikbud) No. Dalam praktiknya, sistem zonasi
14 Tahun 2018 tentang PPDB pada PPDB menuai pro kontra di sejumlah
Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, daerah. Di Kupang, Nusa Tenggara
PUSLIT BKD Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Timur (NTT), ratusan orang tua murid
Menengah Atas, Sekolah Menengah menggelar aksi unjuk rasa di kantor
Kejuruan, atau Bentuk Lain yang DPRD NTT dan Dinas Pendidikan
Sederajat. Poin penting dalam regulasi NTT, memprotes sistem zonasi PPDB
ini, kriteria utama dalam penerimaan yang menyebabkan anak mereka
siswa adalah zonasi atau jarak antara tidak diterima di sekolah negeri.
Padahal jarak tempat tinggal dengan pendidikan, yang diharapkan dapat
sekolah negeri sangat dekat (kompas. menghilangkan dikotomi sekolah
com, 11/7/2018). Aksi serupa terjadi unggulan dan non-unggulan.
di Tangerang, 9 Juli 2018, ratusan Perbedaan sistem zonasi tahun ini
orang tua murid menggelar aksi di dengan tahun 2017, sistem zonasi
depan SMP Negeri 23 Tangerang. tahun ini diberlakukan ke seluruh
Aksi semakin panas ketika Kepala sekolah yang diselenggarakan
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pemerintah daerah. Sedangkan
Kota Tangerang, Abduh Surahman sistem zonasi PPDB 2017 masih tahap
hanya memiliki solusi mendaftar ke adaptasi sehingga dalam praktiknya
sekolah swasta terlebih dahulu selama belum semua sekolah menerapkan
satu tahun, kemudian pindah melalui sistem ini.
mekanisme mutasi, bukan sistem Ketentuan sistem zonasi
PPDB (kabar-banten.com, 10/7/2018). menurut Permendikbud No. 14
Sejumlah aksi di beberapa
daerah menunjukkan masih adanya
Tahun 2018 adalah prioritas calon
peserta didik (SMP dan SMA) yang
14
permasalahan dalam sistem zonasi wajib diterima meliputi: Pertama,
PPDB 2018/2019. Sistem zonasi belum jarak tempat tinggal ke sekolah sesuai
dapat mengakomodasi semua calon ketentuan zonasi; Kedua, Surat Hasil
peserta didik baru. Bahkan calon Ujian Nasional (bagi lulusan SMP);
peserta didik yang tinggal di area blank dan ketiga, prestasi akademik dan
spot (tidak terjangkau zona sekolah) non-akademik. Sementara untuk
kesulitan masuk sekolah negeri. jenjang SD, sistem zonasi menjadi
Terkait ini, Ombudsman RI DIY pertimbangan kedua setelah faktor
banyak menerima pengaduan terkait minimum usia masuk sekolah sudah
calon peserta didik blank spot yang terpenuhi.
akhirnya harus bersekolah di sekolah Semua sekolah yang
swasta karena tidak terakomodasi di diselenggarakan pemerintah daerah
sekolah negeri (Suara Pembaruan, 14- kecuali SMK wajib menerima peserta
15/7/2018: 22). didik baru yang tinggal di zona
Hal ini menunjukkan, pemerintah terdekat dengan sekolah, minimal
belum mampu memenuhi amanat 90% dari total jumlah peserta didik
Undang-Undang Sistem Pendidikan yang diterima. Sisanya 10% dari total
Nasional Pasal 11 ayat (1) yang jumlah peserta didik dibagi menjadi
menjamin hak yang sama bagi setiap dua kriteria, yaitu 5% untuk jalur
warga negara untuk mendapatkan prestasi di luar zona terdekat dari
pendidikan bermutu. Berdasarkan sekolah, dan 5% lagi untuk peserta
uraian tersebut, tulisan ini ingin didik yang mengalami perpindahan
menganalisis secara singkat pro domisili atau terjadi bencana. Selain
kontra penerapan sistem zonasi PPDB itu, pemerintah daerah provinsi wajib
2018/2019 dan solusinya. menerima dan membebaskan biaya
pendidikan bagi peserta didik baru
Kebijakan Sistem Zonasi yang berasal dari keluarga ekonomi
PPDB 2018/2019 tidak mampu yang berdomisili
Sistem zonasi PPDB merupakan dalam satu wilayah daerah provinsi.
kebijakan yang telah berjalan sejak Jumlahnya paling sedikit 20% dari
tahun 2017, yang dimaksudkan keseluruhan peserta didik yang
untuk pemerataan kualitas diterima.
Aturan sistem zonasi berlaku pendidikan, Arif Rahman, persoalan
untuk semua daerah di Indonesia utama dalam penerapan sistem zonasi
kecuali daerah tertentu yang secara PPDB bukan jarak antara tempat
geografis dan jumlah ketersediaan tinggal dengan sekolah tetapi lebih
sekolah tidak memungkinkan pada pemerataan kualitas pendidikan
untuk sistem ini. Daerah yang (tirto.id, 13/7/2018).
masuk kategori ini adalah daerah 3T Kedua, dasar penerapan sistem
(tertinggal, terdepan, dan terluar), zonasi. Perbedaan penafsiran
sekolah khusus, sekolah milik swasta, terhadap aturan zonasi PPDB
dan sekolah bersama sesuai dengan menyebabkan implementasinya tidak
ketentuan Pasal 29 Permendikbud sesuai dengan aturan yang ada. Di
No. 14 Tahun 2018 tentang PPDB. Yogyakarta, sistem zonasi PPDB SMP
didasarkan pada jarak RW tempat
Pro Kontra Kebijakan tinggal calon peserta didik sesuai
15 Sistem Zonasi PPDB 2018/2019 KK orang tua ke sekolah terdekat.
Namun demikian, sistem ini tidak
Penerapan kebijakan sistem
zonasi dalam PPDB 2018/2019 diterapkan secara penuh dengan
menimbulkan pro kontra. Beberapa tetap memberikan kuota untuk jalur
perdebatan antara lain: Pertama, prestasi bagi siswa dengan nilai tinggi
prioritas jarak tempat tinggal calon (tirto.id, 9/7/2018). Sementara di
peserta didik dengan sekolah sebagai Tangerang, sistem zonasi PPDB SMP
penentu utama PPDB. Pihak yang didasarkan pada wilayah kelurahan
kontra menilai bahwa prioritas jarak sekolah tersebut (tangerangkota.
sebagai penentu utama PPDB masih go.id, 9/5/2018). Berbeda lagi di
sulit diterapkan, mengingat jumlah Lampung, selain jalur zonasi, PPDB
lulusan sekolah dengan ketersediaan SMA juga dapat melalui jalur mandiri
sekolah untuk semua daerah belum dengan kuota 5%. Peserta didik yang
seimbang. Akibatnya, beberapa diterima melalui jalur mandiri wajib
sekolah menjadi kekurangan calon membayar sumbangan sekolah yang
peserta didik, sementara ada sekolah besarannya ditentukan masing-
yang jumlah pendaftarnya melebih masing sekolah (radartvnews.com,
kuota karena berada di zona padat 26/2/2018). PPDB jalur mandiri
penduduk. ini cukup meresahkan masyarakat,
Kemendikbud berpegang karena sekolah terkesan dapat dibeli
pada prinsip pemerataan kualitas oleh siswa dari keluarga mampu.
pendidikan, artinya anak-anak Apabila hal ini berlanjut, maka esensi
Indonesia mempunyai kesempatan dari sistem zonasi untuk pemerataan
yang sama untuk mengakses pendidikan tidak akan tercapai.
pendidikan yang bermutu. Sistem Ketiga adalah penggunaan
zonasi dibuat untuk meratakan Surat Keterangan Tidak Mampu
sekolah negeri sehingga ke depan (SKTM). Munculnya SKTM berawal
tidak ada lagi sekolah dengan predikat dari ketentuan sistem zonasi
unggulan dan non-unggulan. Selain PPDB dengan prioritas jarak yang
itu, sistem zonasi mendekatkan anak menyebabkan orang tua calon peserta
dengan lingkungan keluarganya. didik terutama di luar zonasi mencari
Hal ini akan memberikan pengaruh berbagai cara agar anaknya dapat
yang baik pada perkembangan anak. diterima di sekolah yang diinginkan.
Dengan demikian, menurut praktisi Jumlah kuota sebesar 5% untuk jalur
prestasi dinilai terlalu kecil untuk Solusi Permasalahan
siswa dari luar zonasi, sedangkan Sistem Zonasi PPDB
belum semua sekolah memiliki Sistem zonasi sebenarnya
fasilitas yang memadai. Akibatnya, merupakan salah satu upaya
kuota 20% untuk keluarga tidak pemerintah untuk memastikan proses
mampu dianggap sebagai peluang. pemerataan kualitas pendidikan
Jalur SKTM pun muncul dalam berjalan dengan baik. Dengan sistem
PPDB. Padahal Permendikbud No. ini diharapkan praktik jual beli bangku
14 Tahun 2018 tentang PPDB tidak sekolah dapat dihilangkan. Selain
mengatur mengenai jalur SKTM itu, sistem zonasi akan memudahkan
dalam PPDB. Pasal 19 Permendikbud pemerintah melakukan pemetaan
No. 14 Tahun 2018 tentang PPDB anggaran pendidikan, populasi siswa,
hanya mengatur kuota 20% untuk dan tenaga pendidik. Terkait pro
keluarga tidak mampu yang kontra yang ada, solusi perbaikan
berdomisili di satu wilayah daerah
provinsi. Terkait hal ini, Komisioner
yang disarankan ke depan adalah: 16
Pertama, sebelum menerbitkan
Komisi Perlindungan Anak kebijakan, pemerintah perlu persiapan
Indonesia mengungkapkan temuan matang. Sosialisasi sistem zonasi
berupa 78.065 SKTM palsu di Jawa harus dilakukan secara masif dan
Tengah. Penggunaan SKTM sebagai dalam waktu yang panjang sebelum
syarat siswa masuk kuota miskin diterapkan, agar pemerintah daerah
memang sangat rawan dimanipulasi dan masyarakat memahami kebijakan
(Republika, 14/7/2018: 4). tersebut secara komprehensif.
Menurut penulis, sistem Sistem zonasi bukan hanya tentang
zonasi berangkat dari keberpihakan jarak, namun lebih jauh lagi untuk
pemerintah terhadap seluruh mewujudkan pemerataan kualitas
elemen masyarakat. Sistem pendidikan di Indonesia.
zonasi merupakan salah satu Kedua, mempertimbangkan
strategi percepatan pemerataan ketersediaan jumlah sekolah di setiap
pendidikan yang berkualitas. Sistem zona. Saat ini jumlah sekolah negeri
ini diharapkan menghilangkan antara satu wilayah dengan lainnya
“kasta” dalam sistem pendidikan belum merata. Ada satu zona yang
di Indonesia, di mana setiap elemen terdapat banyak sekolah negeri, tetapi
masyarakat mempunyai kesempatan zona lain kekurangan sekolah negeri.
yang sama untuk mendapatkan Oleh karena itu, pemerintah harus
pendidikan yang berkualitas. mengevaluasi kembali proyeksi lulusan
Penulis setuju penerapan sistem sekolah. Dari data ini akan terlihat
zonasi dalam PPDB, asal disertai perbandingan jumlah lulusan sekolah
upaya pemerintah untuk memenuhi dan ketersediaan sekolah yang akan
standar nasional pendidikan di digunakan untuk menentukan zonasi.
setiap sekolah. Selain itu, mengingat Apabila ditemukan jumlah lulusan
kondisi geografis setiap daerah yang sekolah lebih sedikit dibandingkan
berbeda, maka penerapan sistem ketersediaan penerimaan, maka
zonasi perlu disesuaikan dengan sebaiknya dilakukan pelebaran daerah
kondisi setiap daerah dengan zonasi. Dengan cara ini, calon peserta
tetap berpegang pada prinsip didik yang saat ini masih berada di area
mendekatkan jarak tempat tinggal blank spot akan teratasi.
peserta didik dengan sekolah.
Ketiga, Kemendikbud dan sekolah, perbedaan penafsiran
Kemendagri perlu berkoordinasi daerah atas aturan zonasi PPDB,
sebelum menerapkan kebijakan dan penyalahgunaan SKTM. Dinas
baru, sehingga permasalahan SKTM Pendidikan Daerah perlu mengevaluasi
palsu dapat diantisipasi. Penerbitan kembali proyeksi lulusan sekolah
SKTM harus selektif mulai dari dengan ketersediaan sekolah guna
proses pembuatan SKTM yang menentukan zonasi. Kondisi sekolah
transparan hingga verifikasi, apakah di setiap daerah juga perlu ditinjau
pemohon SKTM benar-benar dari kembali, apakah sudah memenuhi
keluarga ekonomi tidak mampu. standar nasional pendidikan.
Sanksi bagi calon peserta didik yang Selanjutnya, pemerintah perlu
menyalahgunakan SKTM juga perlu melakukan sosialisasi secara masif
ditegakkan. agar masyarakat memahami kebijakan
Keempat, persepsi orang tua secara komprehensif, sehingga persepsi
17 tentang sekolah unggulan harus
mulai diubah, bahwa ke depan
masyarakat tentang sekolah unggulan
dan non-unggulan akan berubah.
semua sekolah dengan predikat Selain itu, perlu dilakukan koordinasi
unggulan tidak ada lagi seiring antarlembaga terkait untuk mencegah
diberlakukannya sistem zonasi penerbitan SKTM palsu. Penerbitan
PPDB. Terkait persepsi, Philip Kotler SKTM harus selektif dan sanksi atas
mendefinisikannya sebagai proses penyalahgunaannya harus ditegakkan.
bagaimana seseorang menyeleksi, Komisi X DPR RI perlu mendorong
mengatur, dan menginteprestasikan Kemendikbud untuk melakukan
masukan-masukan informasi untuk evaluasi secara menyeluruh sistem
menciptakan gambaran keseluruhan zonasi dalam PPDB.
yang berarti (Kohler, 1993: 219).
Proses pembentukan persepsi Referensi
diawali dengan kondisi sekolah Kohler, Philip. (1993). Manajemen
yang belum merata dari segi kualitas Pemasaran: Analisis, Perencanaan,
dan kuantitas. Kondisi ini diperkuat Implementasi, dan Kontrol. Jakarta:
pengalaman dari orang tua lain yang PT Prehallindo.
telah mendaftarkan anaknya ke suatu “Disdik Yogya Diminta Kumpulkan
sekolah dengan predikat unggulan. Masalah Soal Sistem Zonasi PPDB
Pada akhirnya, tercipta persepsi 2018,” https://tirto.id/disdik-yogya-
orang tua peserta didik mengenai diminta-kumpulkan-masalah-soal-
sekolah dengan predikat unggulan sistem-zonasi-ppdb-2018-cNLD,
dan non-unggulan. Hal ini kemudian diakses 25 Juli 2018.
mempengaruhi pola pikir orang “Kadisdik Kota Tangerang Disandera
tua dalam memilih sekolah untuk Warga, Orangtua Siswa Segel
anaknya. SMPN 23 Kota Tangerang”,
https://www.kabar-banten.com/
Penutup kadisdik-kota-tangerang-disandera-
Penerapan kebijakan sistem warga-orangtua-siswa-segel-smpn-
zonasi dalam PPDB 2018/2019 23-kota-tangerang/, diakses 16 Juli
menimbulkan pro kontra. Beberapa 2018.
hal yang menjadi perdebatan “Kemendikbud: SKTM Urusan
adalah masalah jarak antara tempat Daerah”, Republika, 14 Juli 2018,
tinggal calon peserta didik dengan hal. 4.
“Penerimaan Peserta Didik Baru: “Sistem Zonasi PPDB Dinilai
Blank Spot Muncul Dalam Sistem Hambat Pendidikan Anak",
Zonasi Siswa”, Suara Pembaruan, https://regional.kompas.com/
14-15 Juli 2018, hal. 22. read/2018/07/11/17362241/
“PPDB 2018 Gunakan Sistem Zonasi sistem-zonasi-ppdb-dinilai-
Kelurahan,” https://tangerangkota. hambat-pendidikan-anak,
go.id/ppdb-2018-gunakan-sistem- diakses 13 Juli 2018.
zonasi-kelurahan, diakses 25 Juli Peraturan Menteri Pendidikan No. 14
2018. Tahun 2018 tentang Penerimaan
“PPDB Jalur Mandiri, Disdikbud Peserta Didik Baru pada Taman
Lampung Siapkan Kuota 5 persen”, Kanak-Kanak, Sekolah Dasar,
http://www.radartvnews.com/ Sekolah Menengah Pertama,
ppdb-jalur-mandiri-disdikbud- Sekolah Menengah Atas, Sekolah
lampung-siapkan-kuota-5-persen/, Menengah Kejuruan, atau Bentuk
diakses 18 Juli 2018.
“Pro Kontra Sistem Zonasi Dalam
Lain yang Sederajat.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun
18
Penerimaan Siswa Baru”, https:// 2003 tentang Sistem Pendidikan
tirto.id/pro-kontra-sistem-zonasi- Nasional.
dalam-penerimaan-siswa-baru-
csEh, diakses 17 Juli 2018.

Dinar Wahyuni
dinar.wahyuni@dpr.go.id
Dinar Wahyuni, S.Sos., M.Si. menyelesaikan pendidikan S1 Sosiatri Universitas Gadjah
Mada pada tahun 2004 dan pendidikan S2 Magister Sosiologi Universitas Gadjah Mada
pada tahun 2007. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Muda Sosiologi pada Pusat Penelitian-
Badan Keahlian DPR RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui
jurnal dan buku, antara lain: “Kebijakan Pendidikan yang Ramah Terhadap Penyandang
Disabilitas” (2014); ”Pencegahan Perdagangan Orang Berbasis Partisipasi Masyarakat”
(2015); dan “ Kontribusi Corporate Social Responsibility Dalam Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat” (2015).
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG EKONOMI DAN KEBIJAKAN PUBLIK
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 14/II/Puslit/Juli/2018

PERANG DAGANG AS DAN CHINA:


TANTANGAN DAN PELUANG EKSPOR INDONESIA
19 Achmad Sani Alhusain

Abstrak
Perdagangan dunia saat ini sedang diwarnai fenomena perang dagang antara
AS dan China serta adanya rencana AS untuk mengevaluasi fasilitas keringanan
pemberian tarif impor atas komoditas yang masuk ke negaranya (Generalized
System of Preferences/GSP). Hal ini merupakan momentum bagi Indonesia untuk
melakukan evaluasi atas kinerja ekspor dan mencari alternatif kebijakan ekspor.
Tulisan ini mengkaji perkembangan kondisi perdagangan Indonesia dengan AS
dan China, serta tantangan dan peluang ekspor Indonesia. Saat ini perdagangan
Indonesia dengan AS pada posisi surplus, namun perdagangan Indonesia dengan
China masih defisit. Tantangan Indonesia adalah banyaknya komoditas sejenis di
pasar global dan kemungkinan lebih banyak komoditas China di pasar Indonesia.
Untuk itu, pemerintah perlu mencari peluang kebutuhan AS, mengoptimalkan
perjanjian perdagangan dengan negara lain, memberikan insentif kepada eksportir
dan memperkuat sinergi dalam meningkatkan ekspor nasional. DPR RI harus
terus mendorong pemerintah untuk dapat secara optimal melaksanakan amanat
penguatan perdagangan luar negeri Indonesia.

Pendahuluan (IMF) dalam Laporan World Economic


Iklim perdagangan dunia Outlook Juli 2018 mengingatkan,
sedang menghangat karena adanya perang dagang AS dan China akan
perang dagang antara Amerika mengganggu ekspansi pemulihan
Serikat (AS) dan China. AS dan China ekonomi global. Perang dagang antara
merupakan dua negara ekonomi dua ekonomi terbesar dunia ini dapat
terbesar di dunia. AS masih tercatat menjadi risiko jangka pendek untuk
sebagai Negara dengan kekuatan pertumbuhan ekonomi dunia (Bisnis
ekonomi terbesar, dilihat dari nilai Indonesia, 2018: 5).
PUSLIT BKD Produk Domestik Brutto (PBD) yang Kondisi ini berpotensi
mencapai US$18.624 miliar, disusul mempengaruhi Indonesia khususnya
China dengan nilai PDB US$11.199 pada perdagangan ekspor dan impor ke
miliar (www.cnbcindonesia.com, kedua negara tersebut. Tarif impor yang
2018). Dana Moneter Internasional diterapkan AS untuk komoditas dari
China menyebabkan harga komoditas Kedua fenomena di atas harus
China menjadi tidak kompetitif di dapat disikapi sebagai tantangan yang
pasar AS. Hal ini dapat berakibat harus dihadapi untuk meminimalisasi
berkurangnya komoditas yang berasal dampak negatif dan diantisipasi
dari China masuk ke AS. Di lain pihak, sebagai peluang yang harus segera
peristiwa tersebut dapat membuka dicarikan alternatif kebijakan,
peluang besar ekspor Indonesia ke AS khususnya untuk mendongkrak
untuk menggantikan komoditas impor ekspor Indonesia. Untuk itu, tulisan ini
AS dari China. Namun demikian, akan membahas kinerja perdagangan
kelebihan (oversupply) komoditas China Indonesia ke AS dan China, serta
yang tidak terserap di pasar AS patut mengkaji tantangan dan peluang
diwaspadai akan masuk ke Indonesia ekspor Indonesia.
dan menyaingi komoditas sama yang
beredar di Indonesia sehingga menekan Kondisi Perdagangan Indonesia
atau mengurangi pangsa pasar
domestik Indonesia.
dengan Amerika dan China 20
Memanasnya perang dagang
Perdagangan ekspor Indonesia antara AS dan China membuat
pun dapat terpengaruh/tertekan Indonesia harus cermat melihat
apabila hasil evaluasi pemberian kondisi perdagangan luar negeri
fasilitas keringanan tarif impor yang berkembang. Tercatat bahwa
komoditas (Generalized System of tujuan ekspor Indonesia tertinggi
Preferences/GSP) yang masuk ke AS pertama adalah China dan kedua
dari Indonesia dicabut. Berdasarkan adalah AS. Untuk itu, penting untuk
catatan Kementerian Perdagangan, melihat kekuatan perdagangan luar
komoditas ekspor Indonesia ke AS yang negeri Indonesia dengan China dan
sekaligus penerima GSP antara lain Indonesia dengan AS.
ban karet, perlengkapan perkabelan Berdasarkan data pada Tabel
kendaraan, emas, asam lemak, perhiasan 1, total perdagangan luar negeri
logam, alumunium, sarung tangan, alat Indonesia dan China menunjukkan
musik, pengeras suara, keyboard, dan tren peningkatan dari tahun 2013-2017
baterai (www.indopremier.com, 2018). rata-rata sebesar 2,19%. Sementara itu,
Apabila AS memcabut pemberian apabila dibandingkan perdagangan
fasilitas tarif impor komoditas tersebut pada tahun 2017 dan 2018 di
tentunya akan menyebabkan komoditas periode Januari – April, maka total
ekspor Indonesia ke AS menjadi juga perdagangan Indonesia dan China
tidak kompetitif. mengalami peningkatan sebesar

Tabel 1. Perdagangan Indonesia – China (US$ miliar)


Tren Jan-Apr Perubahan (%)
2013 2014 2015 2016 2017
(%) 2017 2018 2018/2017
Total
52,45 48,23 44,46 47,59 58,85 2,19 17,34 22,81 31,56
Perdagangan
eksport 22,60 17,61 15,05 16,79 23,08 -0,05 6,83 8,82 29,09
Import 29,85 30,62 29,41 30,80 35,77 3,74 10,50 13,99 33,16
Neraca
-7,25 -13,02 -14,36 -14,01 -12,68 12,67 -3,68 -5,17 -40,73
Perdagangan
Sumber: http://www.kemendag.go.id/
31,56%. Indonesia juga mencatat pada juga mencatat pada tahun 2018
tahun 2018 periode Januari – April periode Januari – April mengalami
mengalami defisit sebesar US$-5,17 surplus sebesar US$2,83 miliar.
miliar. Artinya, ekspor Indonesia Data menunjukkan bahwa dari
ke China masih lebih kecil daripada perdagangan tahun 2013, Indonesia
impor Indonesia dari China. Defisit selalu peda posisi surplus. Artinya
perdagangan Indonesia dengan China Ekspor Indonesia ke AS masih lebih
ini berdasarkan data di atas telah besar daripada impor Indonesia dari
terjadi sejak tahun 2013. Untuk itu, AS. Namun demikian, besarnya pasar
Indonesia harus mendorong China AS seharusnya dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan impor komoditas Indoensia untuk melakukan ekspor
Indonesia agar perdagangan di antara komoditas utama maupun potensial
kedua negara ini dapat lebih seimbang. ke AS lebih besar lagi.
Adapun ekspor Indonesia Adapun ekspor Indonesia ke
AS berdasarkan komoditas utama
21 ke China berdasarkan komoditas
utama adalah Produk Hasil Hutan adalah Tekstil dan Produk Tekstil
(PHH), Karet dan Produk Karet (TPT), Elektronik, Karet dan Produk
(KPK), Sawit, Tekstil dan Produk Karet (KPK), Alas Kaki, Udang, Kakao,
Tekstil (TPT), Elektronik, Alas Kaki, Kopi, Produk Hasil Hutan, dan Sawit.
Kakao, Kopi, dan Udang. Untuk Untuk komoditas potensial adalah
komoditas potensial adalah Kulit Makanan Olahan, Ikan dan Produk
dan Produk Kulit, Makanan Olahan, Ikan, Kerajinan, Rempah-rempah,
Ikan dan Produk Ikan, Minyak Atsiri, Peralatan Kantor, Minyak Atsiri,
Peralatan Kantor, Kerajinan dan Peralatan Medis, Tanaman Obat dan
Peralatan Medis. Perhiasan.
Berdasarkan data pada Tabel
2, total perdagangan luar negeri Tantangan dan Peluang Ekspor
Indonesia dan AS menunjukkan Indonesia
tren peningkatan dari tahun 2013- Perang dagang antara AS dan
2017 rata-rata sebesar 0,39%. China dan rencana evaluasi fasilitas
Sementara itu, apabila dibandingkan keringanan tarif impor AS akan
perdagangan pada tahun 2017 dan melahirkan tantangan dan peluang
2018 di periode Januari-April, maka bagi ekspor Indonesia. Menteri
total perdagangan Indonesia dan Koordinator Bidang Perekonomian
AS mengalami peningkatan yang Darmin Nasution berpendapat bahwa
signifikan sebesar 12,59%. Indonesia perang dagang antara AS dan China

Tabel 2. Perdagangan Indonesia – AS (US$ miliar)


Tren Jan-Apr Perubahan (%)
2013 2014 2015 2016 2017
(%) 2017 2018 2018/2017
Total
24,75 24,70 23,83 23,43 25,91 0,39 8,31 9,36 12,59
Perdagangan
ekspor 15,69 16,53 16,24 16,14 17,79 2,30 5,83 6,10 4,53
Impor 9,06 8,17 7,59 7,29 8,12 -3,27 2,48 3,26 31,55
Neraca
6,62 8,35 8,64 8,84 9,67 8,47 3,35 2,83 -15,44
Perdagangan
Sumber: http://www.kemendag.go.id/
tidak berdampak signifikan terhadap komunikasi pemerintah Indonesia
Indonesia. Darmin menegaskan bahwa kepada AS yang sedang melakukan
dampak negatif pasti ada, namun ini negosiasi berkenaan dengan evaluasi
tidak akan langsung dirasakan oleh fasilitas keringanan tarif impor AS atas
Indonesia. Bahkan dampak positifnya komoditas Indonesia.
pun masih sangat potensial. Perang dagang antara AS dan
Tantangan yang paling nyata China juga dapat dijadikan momentum
dari perang dagang adalah akan besar bagi Indonesia untuk menangkap
banyaknya suplai komoditas sejenis peluang kekosongan komoditas di
yang dihasilkan Indonesia dan China pasar AS akibat berkurangnya impor
yang bersifat substitutif di pasar komoditas dari China. Di antara
dunia seperti tekstil dan produk komoditas unggulan ekspor Indonesia
tekstil (TPT), alas kaki. Dua komoditas ke AS maka produk mebel dan
ini merupakan komoditas ekspor furnitur, makanan olahan dan karet
Indonesia dan China yang masuk ke
pasar AS. Ketika TPT dan alas kaki
nasional harus segera ditingkatkan
volume ekspornya. Momentum ini
22
yang dihasilkan China tidak terserap juga sangat tepat pada saat nilai tukar
di AS maka China akan mencari rupiah terhadap dollar AS sedang
pasar baru dan bersaing dengan terdepresiasi. Sehingga komoditas
komoditas TPT dan alas kaki dari ekspor ini memiliki harga yang sangat
Indonesia. Hal ini akan menurunkan kompetitif di pasar AS.
harga komoditas tersebut karena Untuk menambah diversifikasi
pasar (konsumen) akan merespons komoditas yang diekspor ke AS maka
kepada pihak (produsen) yang berani pemerintah harus segera memberikan
memberikan penawaran yang lebih insentif percepatan proses perizinan,
murah. insentif permodalan berupa
Tantangan lain dari perang keringanan pengenaan suku bunga
dagang ini, Chief Economist Samuel kredit bagi usaha yang berorientasi
Sekuritas Lana Soelistianingsih ekspor, memastikan ketersediaan
mengatakan, ekspor Indonesia ke pasokan bahan baku, hingga insentif
China pun dapat terkena dampaknya. perpajakan. Pemberian insentif juga
Indonesia banyak ekspor komoditas, harus disesuaikan dengan kebutuhan
seperti batubara dan CPO yang banyak industri yang berorientasi ekspor.
dibutuhkan China untuk menghasilkan Nampaknya hal ini sedang dilakukan
komoditas ekspornya. Apabila China pemerintah, menyusul kondisi perang
mengurangi produksinya akan dagang AS dan China. Selain itu,
berimplikasi pada penurunan ekspor pemerintah juga harus memperbaiki
Indonesia atas komoditi tersebut. tata kelola industri dalam negeri agar
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi dapat meningkatkan efisiensi dan
protensi turunnya permintaan impor kualitas komoditas. Hal ini menjadi
China maka komoditas utama dan penting agar peningkatan kualitas
potensial sebagaimana diuraikan komoditas ekspor dapat menjadi nilai
di atas harus dicarikan pasar baru. jual lebih untuk ditawarkan ke pasar
Pembukaan peluang pasar akibat global.
potensi penurunan ekspor komoditas Peluang lain yang belum
Indonesia ke China juga dapat dijajaki dioptimalkan untuk meningkatkan
dengan menawarkannya ke pasar AS. ekspor adalah komoditas perkayuan
Hal ini dapat disisipkan dalam muatan dan sawit sebagai komoditas
utama untuk dapat ditingatkan lembaga perwakilan perlu mendorong
volume produksinya. Komoditas pemerintah untuk mempercepat
ini memerlukan perhatian khusus lahirnya aturan pemberian insentif
dari pemerintah untuk dapat yang dibutuhkan oleh para pengusaha
mensosialisasikan bahwa komoditas dengan melihat perkembangan
perkayuan dan sawit Indonesia sudah kondisi perdagangan luar negeri dan
memenuhi kualitas atau standar yang memperhatikan kebijakan-kebijakan
dituntut oleh pasar global. Hal ini erat perdagangan luar negeri yang telah
kaitannya dengan masih rendahnya diamanatkan dalam UU No. 7 Tahun
ekspor komoditas tersebut akibat 2014 tentang Perdagangan. Undang-
adanya kampanye lingkungan hidup. undang tersebut khususnya pada
Sebagaimana diketahui bahwa Pasal 38 Ayat (2) telah mengarahkan
Indonesia memiliki komoditas agar pemerintah untuk meningkatkan
unggulan yang dapat menguasai daya saing produk Ekspor Indonesia,
23 pasar global seperti karet, sawit,
kakao, emas, kopi, furnitur dan
meningkatkan dan memperluas akses
Pasar di luar negeri,dan meningkatkan
tekstil. Dengan komoditas unggulan kemampuan Eksportir dan Importir
tersebut, Indonesia perlu fokus sehingga menjadi Pelaku Usaha yang
mengembangkan mitra dengan andal.
negara-negara lain terutama yang telah
melakukan perjanjian perdagangan Penutup
bebas (free trade agreement). Menjadi Perang dagang antara AS dan
penting untuk mencari keseimbangan China sedang menghangat, dan
baru kepada negara-negara lain yang pemerintah AS akan mengevaluasi
mungkin dapat memberikan manfaat kebijakan pemberian fasilitas tarif
lebih bagi Indonesia. impor untuk komoditas yang masuk
Dukungan pemerintah ke AS. Untuk itu Indonesia harus dapat
daerah harus ditingkatkan melalui menangkap fenomena ini sebagai
optimalisasi stimulus anggarannya tantangan dan peluang. Diharapkan
bagi pengembangan dan pembinaan Indonesia mampu mengantisipasi
kepada pengusaha nasional guna tantangan potensi banyaknya
menghasilkan komoditas unggulan komoditas sejenis di pasar global dan
yang memiliki daya saing dan dapat kemungkinan lebih banyak komoditas
dipasarkan di pasar global. Harus China di pasar Indonesia. Untuk itu,
ada komunikasi yang intensif antar pemerintah perlu meningkatkan
pemerintah daerah, yang dalam hal ekspor melalui diversifikasi komoditas
ini berkaitan dengan pemenuhan yang masih berpotensi diserap di
kebutuhan bahan baku produksi antar pasar global khususnya pasar AS,
daerah yang memiliki sumber bahan meningkatkan kualitas komoditas
baku untuk dapat saling mengisi dan ekspor, mengoptimalkan perjanjian
melengkapi. Pengusaha juga dituntut perdagangan dengan negara lain yang
untuk memberikan masukan yang sudah disepakati, memberikan insentif
konstruktif kepada pemerintah dalam kepada eksportir dan memperkuat
mendorong upaya peningkatan ekspor sinergi dalam meningkatkan ekspor
nasional. nasional.
Dalam rangka penguatan ekspor Untuk mendorong ekspor ini,
nasional menghadapi gejolak perang DPR RI perlu untuk mengingatkan
dagang AS dan China, DPR sebagai pemerintah melalui fungsi
pengawasannya bahwa pemerintah “Sinyal Perlambatan dari China”, Bisnis
telah diberikan arahan dan kewenangan Indonesia, 18 Juli 2018, hal. 5.
untuk mewujudkan perdagangan luar “Untung Rugi Perang Dagang AS-China
negeri khususnya ekspor yang lebih Bagi RI”, https://finance.detik.com/
berdaya saing. berita-ekonomi-bisnis/d-4073120/
untung-rugi-perang-dagang-as-
Referensi china-bagi-ri/5, diakses 23 Juli 2018.
“Ekspor Segera Dipacu”, Kompas, 14 Juli “20 Negara dengan PDB Terbesar di
2018, hal. 17. Dunia”, https://www.cnbcindonesia.
“Eksportir Jatim Minta Insentif Suku com/news/20180218140126-16-
Bunga”, Bisnis Indonesia, 18 Juli 2018, 4654/20-negara-dengan-pdb-terbesar-
hal. 9. di-dunia, diakses 19 Juli 2018.
“Perang Dagang Menjadi Momentum”,
Kompas, 11 Juli 2018, hal. 1.
“Strategi Bebas Bea Jadi Solusi Hadapi 24
Pencabutan GSP”, Media Indonesia,
16 Juli 2018, hal. 14.

Achmad Sani Alhusain


achmad.alhusain@dpr.go.id
Achmad Sani Alhusain, SE, MA., menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Ekonomi
Universitas Padjadjaran pada tahun 1998 dan pendidikan S2 Master of Art in Economic
Policy di Andrew Young School of Policy Studies, Georgia State University, Atlanta,
USA, pada tahun 2002. Saat ini menjabat sebagai Peneliti Madya Kebijakan Publik
pada bidang Ekonomi dan Kebijakan Publik, Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR
RI. Beberapa karya tulis ilmiah yang telah dipublikasikan melalui jurnal dan buku,
antara lain: “Upah Minimum: Kebijakan, Permasalahan dan Solusi” (2014), “Kebijakan
Pembangunan Ekonomi Kreatif” (2015), “Kebijakan Pemerataan Pembangunan Daerah
di Indonesia” (2015).
Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
Pusat Penelitian BIDANG PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
Badan Keahlian DPR RI
Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. X, No. 14/II/Puslit/Juli/2018

KEBERLANJUTAN PROGRAM
PESAWAT TEMPUR KFX/IFX
DALAM INDUSTRI PERTAHANAN INDONESIA
25
Aulia Fitri

Abstrak
Disetujuinya pembahasan RUU Kerja Sama di Bidang Pertahanan antara Indonesia
dan Korea Selatan menjadi Undang-Undang dalam Rapat Paripurna DPR RI
merupakan babak baru bagi keberlanjutan program joint development pesawat
tempur KFX/IFX. Sebelumnya keberlanjutan program joint development pesawat
tempur ini sempat menjadi perdebatan di kalangan publik, mengingat adanya
berbagai kendala yang mengakibatkan terjadinya penundaan dalam program yang
disepakati sejak tahun 2010 ini. Bagi Indonesia, program joint development KFX/
IFX ini merupakan proyek penguasaan teknologi pesawat tempur perdana yang
diarahkan untuk mencapai kemandirian industri pertahanan Indonesia. Tulisan
ini bertujuan untuk menganalisis kelanjutan program joint development pesawat
tempur KFX/IFX dalam mendorong peningkatan kapabilitas industri pertahanan
Indonesia dilihat dari aspek-aspek dalam life-cycle of weapon system. Dalam upaya
mendorong peningkatan kapabilitas menuju kemandirian industri pertahanan
nasional, DPR RI perlu memaksimalkan peranannya dalam mengawal kelanjutan
pelaksanaan Program KFX/IFX ini.

Pendahuluan kendala yang mengakibatkan


Rapat Paripurna DPR RI terjadinya penundaan program
Tanggal 11 Juli 2018 mengesahkan ini. Mulai dari permasalahan
RUU Kerjasama Bidang Pertahanan lisensi teknologi, pendanaan,
antara Indonesia dan Korea Selatan hingga permintaan negosiasi ulang
(liputan6.com, 2018). Salah satu dari pihak Indonesia. Berbagai
perjanjian dalam kerjasama tersebut permasalahan tersebut juga dikritisi
di antaranya di bidang industri Oleh Komisi I dalam Rapat Kerja
PUSLIT BKD pertahanan yakni program joint bersama Menteri Pertahanan
development pesawat tempur KFX/ RI pada 10 Juli 2018 lalu, yang
IFX. Program ini telah berlangsung meminta agar program ini jangan
sejak 2010, namun dalam sampai menyalahi hubungan kedua
perkembangannya ada berbagai negara dan kaidah undang-undang
yang disepakati, juga sebagai early dilaksanakan pada 2010 hingga
warning agar pemerintah senantiasa 2012; Tahap kedua, Engineering and
mengedepankan kepentingan Manufacture Development Phase/
nasional Indonesia. EMDP (2015-2023) merupakan
Program joint development tahapan inti pembangunan
KFX/IFX ini merupakan salah satu prototype pesawat; Tahap ketiga,
program nasional untuk membangun Production Phase/PP (2025-
kemandirian industri pertahanan 2026) akan dilaksanakan sesuai
yang telah ditetapkan oleh Komite kebutuhan masing-masing pihak.
Kebijakan Industri Pertahanan Teknologi pesawat KFX/IFX ini
(KKIP). Tulisan ini mengkaji akan mengadopsi pesawat generasi
mengenai kelanjutan Program KFX/ 4.5 atau lebih unggul dari pesawat
IFX dalam mendorong peningkatan F-16 dengan desain single seat, twin
kapabilitas industri pertahanan engine, yang memiliki kemampuan
Indonesia yang ditinjau dari aspek-
aspek dalam life-cycle of weapon system.
stealth di atas Eurofighter Typhoon dan
Dassault’s Rafale.
26
Saat ini seharusnya tahapan
Permasalahan Program KFX/IFX pembangunan KFX/IFX berada
Awal mula kerjasama joint pada tahap kedua atau EMDP. Di
development pesawat tempur Korean tahap kedua ini, muncul berbagai
Fighter Xperiment/KFX (versi masalah yang berimbas pada
Korea Selatan) dan Indonesia Fighter tertundanya kembali pelaksanaan
Xperiment/IFX (versi Indonesia) program pengembangan pesawat
dimulai tahun 2010 ketika Korea tempur ini. Salah satu permasalahan
Selatan menawarkan program utama dalam program ini adalah
kerja sama pengembangan pesawat lisensi teknologi dari Amerika
tempur kepada Indonesia. Ide awal Serikat (AS). Dalam program ini,
munculnya proyek KFX/IFX berasal Korea Selatan menggandeng Korean
dari keinginan Korea Selatan dalam Aerospace Industry (KAI) yang juga
menghadapi ancaman Korea Utara, bermitra dengan Lockheed Martin,
dengan mengembangkan pesawat AS. Beberapa teknologi seperti radar,
tempur dengan kemampuan stealth engine, dan avionic yang diterapkan
(terhindar dari deteksi radar). Di pada KFX/KIX adalah produk
pihak Indonesia, tujuan utama Lockheed Martin hasil perjanjian
dalam joint development ini adalah offset dengan Korea Selatan atas
untuk membangun kemandirian pembelian pesawat F-35 Joint Strike
industri pertahanan dengan Fighter (liputan6.com, 2017). Namun,
peningkatan kapabilitas penguasaan terdapat 4 core technologies yang tidak
teknologi pertahanan (janes.com, mendapat persetujuan Technical
2018). Assistance Agreement (TAA) dari
Berdasarkan Permenhan RI No. AS. Keempat core technologies itu
6 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan di antaranya AESA Radar, Infrared
Program Pengembangan Pesawat Search and Track (IRST), Electronic
Tempur IF-X, pelaksanaan kerja Optics Targeting Pod (EOTGP), dan
sama joint development pesawat Radio Frequency Jammers. Sebagai
tempur KFX/IFX terdiri dari syarat, AS meminta Indonesia
tiga tahap, yaitu: Tahap pertama membentuk Defense Technology
(Technology Development Phase/TDP) Security System (DTSS), sebuah
sistem pengamanan teknologi aspek life cycle of weapon system
untuk mewujudkan komitmen dalam kelanjutan pembangunan
bahwa sharing knowledge keempat pesawat tempur tersebut. Life cycle
core technologies tersebut tidak akan of weapon system adalah keseluruhan
dibocorkan pada pihak manapun fase dalam akuisisi pertahanan
(The Jakarta Post, 2018). yang meliputi: Fase penelitian,
Permasalahan keterlambatan pengembangan, pengujian, dan
pihak Indonesia dalam memenuhi evaluasi; Fase produksi; Fase
kewajiban tahunan pembiayaan penyebaran; Fase operasi dan
program KFX/IFX sebesar dukungan; dan fase pembuangan/
US$124,5 juta di tahun 2017 telah disposal. Dalam life cycle of weapon
menimbulkan kehawatiran akan system, terdapat empat aspek yang
keberlanjutan program tersebut. berpengaruh pada proses akuisisi
Pada Rapat Kerja Komisi I DPR RI pertahanan di antaranya: Iklim
27 bersama Menteri Keuangan, Menteri
Pertahanan dan Panglima TNI pada
politik/political climate; Keadaan
ekonomi/state of the economy;
19 Oktober 2017, diketahui bahwa Organisasi akuisisi/organization for
Kementerian Pertahanan tidak acquisition; Ketersediaan teknologi/
menganggarkan dana pembayaran technology availability (Johnson,
kewajiban tahunan tersebut pada 2005: 82). Keempat aspek inilah
APBN 2016 dan 2017. Padahal, yang dapat dipertimbangkan untuk
melalui perjanjian cost sharing and kelanjutan Program KFX/IFX.
work assignment agreement yang Pada aspek iklim politik,
disepakati pada tahun 2016, pihak dukungan kebijakan Kerja Sama
Indonesia setuju untuk membayar Pertahanan Indonesia-Korea Selatan
1% biaya program setiap tahunnya, telah membuka jalan bagi kelanjutan
dengan kontribusinya naik di atas program ini yang akan memfasilitasi
2% mulai tahun 2017 dan seterusnya komite bersama dalam menjalankan
(sindonews.com, 2017). kaidah kontrak termasuk mengatasi
Permasalahan lain yang muncul perselisihan yang kemungkinan
adalah terkait permintaan negosiasi terjadi di kemudian hari.
ulang dari Kementerian Pertahanan Peningkatan komitmen dengan
Indonesia. Menurut Kementerian Korea Selatan yang merupakan
Pertahanan, MoU antara kedua partner pengembangan teknologi
negara belum menguntungkan pihak pertahanan Indonesia juga penting
Indonesia, terlebih ada intervensi AS dilakukan untuk kelanjutan program
yang membatasi lisensi teknologi joint development KFX/IFX. Selain
dalam program pembuatan pesawat itu, faktor pengaruh AS juga perlu
tempur (janes.com, 2018). dipertimbangkan, misalnya dengan
melakukan peningkatan kerja sama
Program KFX/IFX dan bidang pertahanan dengan AS.
Industri Pertahanan Indonesia Aspek krusial lainnya dalam
Saat ini, progres pengembangan proses akuisisi pertahanan adalah
pesawat tempur KFX/IFX keadaan ekonomi. Berkaca pada
terhenti di tahap kedua yaitu kejadian di tahun 2017 perihal
EMDP. Apabila program ini akan keterlambatan pembayaran kewajiban
dilanjutkan, maka menjadi penting tahunan karena belum dianggarkan
untuk mempertimbangkan aspek- di APBN, maka penting dilakukan
evaluasi terkait koordinasi antara Indonesia untuk membangun
kementerian dan lembaga terkait. DTSS masih terkendala payung
Kemajuan industri pertahanan akan hukum untuk mengatur mekanisme
berdampak juga pada pertumbuhan pengadaannya. Di lain pihak, Korea
ekonomi nasional. Sebagaimana Selatan sudah memiliki Directorate
diamanatkan UU No. 16 Tahun 2012 General Defense Security yang sudah
tentang Industri Pertahanan, seluruh berjalan untuk menjaga sistem
pemangku kepentingan perlu secara keamanan teknologi (janes.com, 2018).
sinergis mewujudkan kebangkitan Indonesia harus dapat mengimbangi
industri pertahanan. gap penguasaan teknologi dengan
Aspek Organisasi Akuisisi belajar untuk mengimplementasikan
adalah fungsi organisasional untuk sistem tersebut kepada Korea Selatan.
memastikan keberlangsungan Selain itu, penting bagi Indonesia
penggunaan persenjataan untuk meningkatkan kerjasama
dalam jangka panjang dengan
memperhitungkan segi misi,
dengan AS. Pada awal tahun
2018, AS menawarkan kerja sama
28
pemeliharaan, suku cadang, serta pengembangan teknologi alutsista
peningkatan keterampilan. Dalam dan kemitraan angakatan bersenjata
rencana pengembangan pesawat (okezone.com, 2018). Hal tersebut
tempur KFX/IFX, fasilitas hanggar perlu dimanfaatkan oleh Indonesia
untuk pembangunan prototipe dan untuk membangun kepercayaan
produksi pesawat sudah dibangun dengan AS.
di lingkungan PT DI sejak tahun Berdasarkan tinjauan di atas,
2015. Selain itu, pada tahun 2016 keempat aspek dalam life cycle
Indonesia telah mengirim 300 of weapon system dapat dijadikan
orang tenaga ahli PT DI ke Korea sebagai bahan pertimbangan
Selatan untuk mempelajari teknologi dalam melanjutkan program
program pengembangan KFX/ joint development KFX/IFX.
IFX selama empat tahun (merdeka. Dalam membangun kapabilitas
com, 2017). Investasi yang sudah pertahanan yang diinginkan,
dilaksanakan dari segi infrastruktur Indonesia telah menetapkan
dan peningkatan kapasitas SDM sasaran pokok jangka panjang yaitu
yang secara spesifik ditujukan membangun kemandirian nasional
untuk pembangunan KFX/IFX akan di bidang teknologi pertahanan
menjadi sia-sia apabila keberlanjutan (Buku Putih Pertahanan Indonesia,
dari program ini masih tertunda. 2015). Bagi Indonesia, program joint
Dalam proses akuisisi development KFX/IFX ini merupakan
pertahanan, ketersediaan teknologi proyek pembuatan pesawat
merupakan persyaratan utama. tempur pertama yang didasari oleh
Namun, dalam program keinginan membangun penguasaan
pengembangan pesawat tempur teknologi pesawat tempur. Namun
KFX/IFX, lisensi teknologi faktanya, program ini dihadapkan
merupakan permasalahan utama. pada tantangan yang berakibat
Hingga saat ini pihak AS belum pada masa depan kelanjutannya.
memberikan persetujuan atas 4 core Perkembangan terakhir, DPR RI
technologies untuk pembangunan telah menyetujui RUU Kerja Sama
pesawat tempur KFX/IFX. Adapun Pertahanan antara Indonesia dan
permintaan pihak AS terhadap Korea Selatan untuk memberikan
pengawasan dan dukungan Sebagai proyek pembangunan
yang lebih besar untuk program pesawat tempur perdana, program
kolaboratif industri pertahanan ini akan memberikan kontribusi
kedua negara. signifikan bagi peningkatan kapabilitas
  industri pertahanan Indonesia. Oleh
Penutup karena itu, dibutuhkan komitmen
Peluang keberlanjutan Program yang tinggi serta dukungan dari
KFX/IFX semakin terbuka setelah pemerintah dalam keberlanjutan
disahkannya RUU Kerja Sama program ini. DPR RI melalui
Pertahanan Indonesia – Korea fungsi pengawasan juga perlu
Selatan. Tidak dapat dipungkiri, memaksimalkan peranannya,
program joint development KFX/IFX terutama agar implementasi program
ini berdampak pada penguasaan ini sesuai dengan undang-undang
teknologi pesawat tempur bagi dan memastikan program ini
29 Industri pertahanan nasional. Terkait berjalan sesuai dengan perjanjian
yang telah disepakati oleh kedua
keberlanjutan program ini, aspek-
aspek life cycle of weapon system dapat negara.
menjadi pertimbangan, khususnya
dalam tujuan peningkatan kapabilitas Referensi
industri pertahanan Indonesia. Buku Putih Pertahanan Indonesia,
Dalam aspek politik, Kementerian Pertahanan, 2015.
penguatan komitmen dengan Korea “DPR Sepakati RUU Kerjasama
Selatan dan peningkatan kerja Pertahanan Indonesia dan Korea”,
sama bidang pertahanan dengan https://www.liputan6.com/
AS penting untuk membangun news/read/3583628/dpr-sepakati-
kepercayaan terkait akses core ruu-kerjasama-pertahanan-
technologies. Pada aspek ekonomi, indonesia-dan-korea, diakses 10
perlu ditingkatkan koordinasi antar Juli 2018.
Kementerian dan Lembaga terkait “Indonesia Belum Bayar Iuran, Korsel
pendanaan. Dari aspek organisasi Tunda Proyek Pesawat Tempur
akuisisi, perlu dipertimbangkan juga KF-X”, https://international.
investasi pengadaan infrastruktur sindonews.com/read/1254188/40/
dan peningkatan kemampuan SDM indonesia-belum-bayar-iuran-
untuk pembangunan KFX/IFX ini korsel-tunda-proyek-pesawat-
agar tidak menjadi pemborosan tempur-kf-x-1509693844, diakses 13
yang sia-sia. Terakhir, dari aspek Juli 2018.
ketersediaan teknologi, penting bagi “Indonesia Enacts Law to Boost
Indonesia untuk mengimbangi gap Collaboration with South
penguasaan kapabilitas teknologi Korea”, http://www.janes.com/
dengan Korea Selatan khususnya article/81721/indonesia-enacts-
dalam pengembangan DTSS. law-to-boost-collaboration-with-
Selain itu, Indonesia juga perlu south-korea, diakses 13 Juli 2018.
memanfaatkan tawaran kerja sama “Indonesia Wants to Renegotiate
pertahanan AS untuk membangun KFX Fighter Project”, http://
kepercayaan dengan negara yang www.janes.com/article/79727/
menyediakan sumber teknologi inti indonesia-wants-to-renegotiate-
pengembangan pesawat tempur kfx-fighter-project, diakses 13 Juli
KFX/IFX tersebut. 2018.
Johnson, A. W. (2005). Acquisition, “Should Indonesia Continue KFX/
dalam C.M. Brandt, The IFX Program?”, The Jakarta Post,
Fundamental of Military Logistics: A 4 Juli 2018, hal 7.
Prime of The Logistics Infrastructure. “Ternyata ini Sebabnya Jet Tempur
Ohio: Defence Institute of IFX Terus Terkatung-katung”,
Security Assistance Management. https://www.merdeka.com/
“Kunjungi Indonesia, Menhan AS akan dunia/ternyata-ini-sebabnya-
Bahas Modernisasi Alutsista”. jet-tempur-ifx-terus-terkatung-
https://news.okezone.com/ katung.html, diakses 15 Juli 2018.
read/2018/01/19/18/1847477/
kunjungi-indonesia-menhan-as-
akan-bahas-modernisasi-alutsista,
diakses 15 Juli 2018.
“Pembuatan Jet Tempur RI-Korsel
Terganjal Lisensi dari AS”, https://
www.liputan6.com/global/
30
read/2848157/pembuatan-jet-
tempur-ri-korsel-terganjal-lisensi-
dari-as, diakses 15 Juli 2018.

Aulia Fitri
aulia.fitri@dpr.go.id
Aulia Fitri, S.IP, M.Si (Han), menyelesaikan Pendidikan S1 Hubungan Internasional
di Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 2010 dan pendidikan S2 Manajemen
Pertahanan di Universitas Pertahanan pada tahun 2015. Saat ini sebagai Calon Peneliti
di Pusat Penelitian-Badan Keahlian DPR RI.

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.
PANDUAN PENULISAN INFO SINGKAT 2018
1. Artikel yang dimuat dalam Info Singkat merupakan hasil analisis terhadap
masalah aktual dan strategis, serta dapat digunakan sebagai bahan informasi untuk
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Anggota DPR RI di bidang legislasi,
anggaran, dan pengawasan.
2. Naskah dikirimkan kepada Redaksi pada Kamis minggu pertama dan Kamis minggu
ketiga paling lambat pada pukul 13.00 WIB.
3. Naskah ditulis dengan huruf Arial ukuran 12, spasi 1½, dicetak pada kertas A4
dengan margin atas 2,54 cm; bawah 2,54 cm; kiri 3,17 cm; dan kanan 3,17 cm.
4. Jumlah halaman naskah minimal 6,5 halaman dan maksimal 7 halaman. Jika terdapat
data pendukung (tabel, diagram, gambar, dan grafik) dalam naskah maka jumlah
halaman naskah minimal 6 halaman dan maksimal 6,5 halaman.
5. Artikel ditulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
6. Judul ditulis dengan huruf kapital.
7. Mencantumkan nama penulis, jabatan, bidang kepakaran, dan alamat e-mail pada
halaman pertama.
8. Sistematika penulisan: Judul, Nama Penulis, Abstrak, Pendahuluan, Isi (informasi/
isu aktual, data, analisis, alternatif kebijakan), Penutup (Simpulan dan/atau
Rekomendasi), dan Referensi.
9. Abstrak ditulis di bawah judul dan nama penulis dengan huruf Arial ukuran 11,
spasi 1, sebanyak 100 - 150 kata.
10. Sumber kutipan dari buku ditulis dalam bentuk catatan perut.
Contoh: (Harefa, 2016: 23)
11. Kutipan dari sumber lain seperti peraturan perundang-undangan, jurnal, makalah,
surat kabar, situs internet, dan lain-lain ditulis pada bagian Referensi.
12. Penulisan referensi diurutkan sesuai urutan abjad dengan tata cara seperti contoh
berikut:

“Masa Tanggap Darurat Diperpanjang”, Media Indonesia, 24 September 2013, hal. 7.


Moon, M. & K. S. Kim. 2001. “A Case of Korean Higher Education Reform: The Brain
Korea 21 Project”. Journal of Asia Pacific Education Review, Vol. 2, No. 2, pp. 96–105.
Uitto, Juha I. dan Asit K. Biswas. 2000. Water for Urban Areas: Challenges and Perspectives.
Tokyo: United Nations University Press.
Undang-Undang No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan.
United Nations Development Programme (UNDP). 2010. Pengarusutamaan Gender dalam
Parlemen. UNDP.
“Warga Miskin Ngawi Kesal Ikut Program BPJS Diharuskan Bayar Iuran”, http://www.
tribunnews.com/regional/2014/01/13/warga-miskin, diakses 15 Januari 2014.

Anda mungkin juga menyukai