1, Oktober 2017: 1 ‐ 13
ABSTRAK
Paparan asap rokok yang diterima oleh perokok pasif dapat menyebabkan peningkatan
tekanan darah. Prehipertensi adalah klasifikasi tekanan darah baru yang direkomendasikan
oleh JNC VII. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara
paparan asap rokok dengan kejadian prehipertensi. Penelitian ini menggunakan desain cross
sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
31 siswa di SMK Negeri 10 Surabaya yang dipilih dari populasi dengan simple random
sampling. Pengujian statistik dengan menggunakan epi info untuk melihat hubungan dan
besar risiko. Hasil penelitian menunjukkan dari 31 responden, sebanyak 28 responden
terpapar asap rokok. Pengujian hubungan dengan tabel 2x2 antara paparan asap rokok dengan
kejadian prehipertensi menunjukkan tidak ada hubungan (p=0,60;OR=0,67). Kesimpulan
yang dapat ditarik adalah tidak terdapat hubungan yang bermakna antara paparan asap rokok
dengan kejadian prehipertensi.
Kata Kunci:Paparan Asap Rokok, Perokok Pasif, Prehipertensi
ABSTRACT
Exposure to cigarette smoke is accepted by secondhand smoke can cause high blood
pressure. Prehypertension is a new blood pressure classification recommended by JNC VII.
This study was conducted to determine the relationship between secondhand smoke exposure
to prehypertension. This study used cross sectional design using a quantitative approach. The
sample in this study were 31 students in SMK Negeri 10 Surabaya selected from population
by simple random sampling. Statistical testing using epi info to see relationships and great
risk. Results showed of 31 respondents, 28 respondents exposed to smoke. Testing the
relationship with 2x2 table between secondhand smoke exposure with prehypertension events
showed no association (p = 0.60; OR = 0.67). In conclusion, there is no significant
relationship between exposure to secondhand smoke with prehypertension.
merokok adalah mereka yang berusia 17 dibakar atau dengan menggunakan alat
tahun atau lebih muda. merokok lainnya seperti pipa, bidi, cerutu
Berdasarkan data dari Riskesdas tahun dan lain sebagainya yang larut dalam udara
2013 dapat diketahui bahwa perilaku ambien (WHO, 2013).
merokok pada penduduk yang berusia >15 Satu batang rokok mengandung
tahun cenderung mengalami peningkatan berbagai macam bahan kimia. Bahan kimia
yaitu sebesar 34,2% pada tahun 2007 yang terdapat dalam tembakau yang
menjadi sebesar 36,3% pada tahun 2013. dibakar yaitu mengandung 4000 jenis
Prevalensi perokok laki-laki adalah sebesar bahan kimia dan 200 jenis diantaranya
64,9% dan prevalensi perokok perempuan bersifat racun (CCOHS, 2011). Tiga
sebesar 2,1%. Diantara prevalensi tersebut komponen toksik utama yang terdapat
ditemukan sebesar 1,4% perokok remaja dalam rokok adalah karbonmonoksida, tar
yang berusia 10-14 tahun. dan nikotin. Karbonmonoksida dalam asap
Beberapa tahun belakangan bahaya rokok ditemukan sebanyak lima kali lipat
tentang asap rokok tidak hanya difokuskan pada asap samping daripada pada asap
kepada perokok aktif saja namun juga utama. Karbonmonoksida bertahan selama
dampak yang diterima oleh perokok pasif. beberapa jam di dalam ruangan setelah
Semakin meningkatnya masalah yang perokok berhenti merokok (Rufaidah,
diterima oleh perokok pasif baik di rumah 2012).
maupun di lingkungan tempat kerja Paparan asap rokok baik yang
memungkinkan terjadinya dampak yang diterima oleh perokok aktif maupun
ditimbulkan oleh asap rokok. Hal tersebut perokok pasif dapat menimbulkan berbagai
menunjukkan terdapatnya bahaya ganda macam gangguan kesehatan, salah satunya
yang ditimbulkan oleh asap rokok yang yaitu peningkatan tekanan darah atau yang
tidak hanya diterima oleh perokok aktif lebih sering dikenal dengan istilah
namun juga oleh orang di sekitarnya hipertensi. Beberapa penelitian telah
(Bustan, 2000). menyebutkan bahwa seseorang yang
Perokok pasif adalah seseorang yang merokok kronis atau dalam jangka waktu
dipaksa untuk menghirup asap rokok. yang lama menunjukkan terjadinya
Sedangkan yang dimaksud dengan peningkatan tekanan darah. Peningkatan
merokok pasif, adalah paparan asap rokok tekanan darah tersebut berhubungan
yang diterima oleh non perokok yang dengan efek racun yang dihasilkan dari
terdiri dari campuran hembusan asap asap rokok yaitu berupa nikotin dan
perokok aktif dan asap dari rokok yang karbonmonoksida (CO). Pada perokok
HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP….(Miftahul Janah, Santi Martini)
tahun untuk mendeteksi risiko penyakit Surabaya untuk mengetahui kadar COHb
hipertensi melalui program Posbindu, dalam darah responden. penelitian ini
sehingga dapat dilakukan pencegahan dilakukan pada bulan Maret-Juni tahun
sedini mungkin apabila seseorang tersebut 2016. Variabel terikat dalam penelitian ini
memiliki tekanan darah dalam status adalah status prehipertensi. Sedangkan
prehipertensi agar tidak berubah menjadi untuk variabel bebas dalam penelitian ini
tahap hipertensi dan berkembang semakin yaitu paparan asap rokok dan kadar COHb.
parah. Data dalam penelitian ini diperoleh
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melalui kuesioner, pengukuran tekanan
mengetahui hubungan antara paparan asap darah, dan dari hasil laboratorium untuk
rokok dengan kejadian prehipertensi. mengetahui kadar COHb.
Data yang diperoleh dari hasil
METODE penelitian ini disajikan dalam bentuk
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang selanjutnya dianalisis
observational analitik dengan rancang dengan menggunakan epi info untuk
bangun penelitian berupa cross sectional mengetahui hubungan diantara variabel
dengan pendekatan penelitian kuantitatif. bebas dan variabel terikat dalam
Populasi dalam penelitian ini adalah penelitian. Hubungan antar variabel
seluruh siswa kelas X SMK Negeri 10 dikatakan terdapat hubungan jika nilai p-
Surabaya. Sampel dalam penelitian ini value<0,05. Sedangkan untuk melihat
yaitu siswa kelas X SMK Negeri 10 besar risiko variabel bebas terhadap
Surabaya sebanyak 31 siswa. Kriteria variabel terikat dengan melihat nilai OR
inklusi dalam penelitian ini adalah (Odds Ratio).
bersedia ikut serta sebagai sampel dalam
penelitian, berusia ≥15 tahun, bersedia HASIL
diambil darah, tidak sedang dalam Gambaran paparan asap rokok
pengobatan hipertensi, tidak sedang dalam yang diterima oleh sebagian besar
keadaan shock dan dengan BMI 18,5-24. responden dalam penelitian ini adalah jenis
Cara pengambilan sampel dalam penelitian kelamin perempuan (71%). Gambaran
ini yaitu dengan menggunakan teknik paparan asap rokok yang diterima oleh
simple random sampling. responden dalam penelitian ini sebagian
Penelitian ini dilakukan di SMK besar berusia 16 tahun (55%). Usia
Negeri 10 Surabaya. Selain itu penelitian responden yang paling sedikit dalam
juga dilakukan di Laboratorium Poltekes penelian ini adalah pada usia 17 tahun
HUBUNGAN ANTARA PAPARAN ASAP….(Miftahul Janah, Santi Martini)
(6%). Gambaran Lama paparan asap rokok sebesar 75%. Pada responden yang tidak
dalam penelitian ini sebagian besar adalah terpapar asap rokok sebagian besar
sudah berlangsung selama 5-10 tahun memiliki tekanan darah normal yaitu
(45%). sebesar 66,7%.
Tabel 1. Gambaran Paparan Asap Rokok
Hasil analisis statistik pada variabel
yang Diterima oleh Responden
hubungan antara paparan asap rokok
Variabel n %
dengan status prehipertensi pada tabel 2
Jenis kelamin
Laki-laki 9 29 diperoleh nilai p sebesar 0,60. Hal ini
Perempuan 22 71 berarti tidak terdapat hubungan antara
Usia
15 tahun 12 39 paparan asap rokok dengan status
16 tahun 17 55 prehipetensi pada responden. Nilai OR
17 tahun 2 6
Lama terpapar yang diperoleh adalah sebesar 0,67 (0,49-
0-4 tahun 5 16 2,57), nilai OR tersebut tidak bermakna
5-10 tahun 14 45
>10 tahun 12 39 karena melewati angka 1. Dapat dikatakan
bahwa tidak terdapat hubungan yang
Variabel tekanan darah adalah status bermakna antara paparan asap rokok yang
tekanan darah responden yang diukur pada diterima responden dengan status
saat dilakukan penelitian. Tekanan darah prehipertensi pada responden.
dibedakan menjadi prehipertensi dan
Tabel 1. Hubungan antara Paparan Asap
normal. Tekanan darah dikatakan dalam
Rokok dengan Kejadian Prehipertensi
status prehipertensi apabila tekanan darah
responden berada pada kisaran 120-139 Tekanan Darah
Pre-
mmHg untuk tekanan sistolik dan sebesar Variabel Normal
hipertensi
80-89 mmHg untuk tekanan diastolik. n % n %
Hasil penelitian pada hubungan antara Paparan
Asap
variabel paparan asap rokok dengan status
Rokok
prehipertensi didapatkan hasil bahwa Ya 7 25,0 21 75,
sebagian besar responden dalam penelitian Tidak 1 33,3 2 0
ini terpapar asap rokok yaitu sebanyak 28 p value 0,60 66,
OR 0,67 7
responden. Baik pada responden yang 95% CI 0,49<OR<2,57
terpapar asap rokok maupun tidak terpapar
asap rokok sebagian besar responden
memiliki tekanan darah normal yaitu
JURNAL MANAJEMEN KESEHATAN Yayasan RS. Dr. Soetomo, Volume 3, No. 1, Oktober 2017: 1 ‐ 13
Sulistyowati (2005), diketahui bahwa 70% semakin lama terpapar asap rokok. Dimana
dari semua perokok adalah remaja yang apabila semakin lama seseorang terpapar
berusia 17 tahun atau lebih muda. Usia asap rokok maka dia akan semakin besar
perokok yang cenderung lebih muda untuk memiliki efek yang merugikan
memungkinkan untuk memberikan kesehatan. Dimana gangguan kesehatan
paparan asap rokok kepada lingkungan yang timbul pada perokok pasif tergantung
sekitar salah satunya yaitu teman yang dari jenis dan lama paparan asap rokok
seusia dengan mereka. yang diterima dari lingkungan (Aurelio,
2010). Berdasarkan hasil dari penelitian
Hasil dari penelitian menunjukkan
diketahui bahwa sebagian besar responden
bahwa sebagian besar responden dalam
menerima paparan asap rokok sudah
penelitian ini adalah berjenis kelamin
berlangsung selama 5-10 tahun.
perempuan yaitu sebesar 71%. Jenis
Responden dalam penelitian ini sebagian
kelamin perempuan merupakan jenis
besar berusia 16 tahun yang berarti dapat
kelamin yang paling sering terpapar asap
dikatakan bahwa responden sudah terpapar
rokok karena tidak banyak yang memiliki
asap rokok bisa dimulai sejak mereka
kebiasaan merokok. Global Adult Tobacco
masih kecil terutama apabila responden
Survey (GATS) pada tahun 2011,
tinggal serumah dengan orang tua maupun
menyatakan bahwa dari total penduduk
keluarga yang memiliki kebiasaan
Indonesia sepertiganya merupakan
merokok.
perokok. Dari angka perokok tersebut,
Surono (2012), menyatakan bahwa
diketahui sebesar 63% merupakan laki-laki
paparan asap rokok yang diterima oleh
dan hanya 5% yang merupakan
perokok pasif selama 5 menit akan
perempuan. Hal ini senada dengan banyak
menyebabkan perubahan pada pembuluh
penelitian yang meneliti tentang paparan
arteri dan jantung. Sehingga sangat
asap rokok maka responden yang
memungkinkan apabila semakin lama
digunakan lebih ditekankan pada jenis
seseorang terpapar asap rokok maka akan
kelamin perempuan.
memiliki dampak terhadap kesehatan yaitu
Lama paparan asap rokok yang terganggunya fungsi pembuluh darah arteri
diterima oleh seseorang bergantung pada yang dapat menyebabkan penyakit
lingkungan orang tersebut tinggal. Jika kardiovaskuler, salah satunya yaitu
seseorang tersebut tinggal bersama dengan hipertensi yang diawali oleh prehipertensi
anggota keluarga yang memiliki kebiasaan terlebih dahulu.
merokok maka orang tersebut akan
JURNAL MANAJEMEN KESEHATAN Yayasan RS. Dr. Soetomo, Volume 3, No. 1, Oktober 2017: 1 ‐ 13
yang diterima tidak terlalau tinggi dan bisa Namun hal tersebut sejalan dengan
disebabkan oleh sebagian besar responden penelitian dari Alshaarawy, et al pada
dalam penelitian ini berjenis kelamin tahun 2013, yang menyatakan bahwa tidak
perempuan sedangkan peningkatan jelas apakah paparan rokok yang diterima
tekanan darah pada usia remaja atau muda oleh seseorang merupakan faktor risiko
cenderung dialami oleh mereka dengan untuk peningkatan tekanan darah.Hasil
jenis kelamin laki-laki daripada penelitian lain dari Nurwidayanti &
perempuan(Padmawinata, 2001). Wahyuni (2013), menyebutkan bahwa
Hal tersebut tidak sejalan dengan tidak terdapat pengaruh antara paparan
penelitian dari Seyedzadeh, et al. pada asap rokok yang diterima oleh seseorang
tahun 2012, yang menyatakan bahwa terhadap kejadian hipertensi.
tekanan darah pada anak SD yang terpapar
asap rokok lebih tinggi dibandingkan SIMPULAN DAN SARAN
dengan tekanan darah pada anak SD yang
Simpulan
tidak terpapar asap rokok. Hasil penelitian
Kesimpulan yang dapat diambil dari
dari Vozoris & Laugheed pada tahun 2008,
penelitian ini adalah sebaian besar
yang menyatakan bahwa seseorang yang
responden dalam penelitian ini berusia 16
terpapar asap rokok memiliki peluang
tahun yaitu sebanyak 55%, jenis kelamin
sebesar 20% untuk menderita hipertensi
responden yang paling banyak terpapar
dibandingkan dengan mereka yang tidak
asap rokok dalam penelitian ini adalah
terpapar asap rokok. American Heart
jenis kelamin perempuan yaitu sebesar
Association juga menyatakan bahwa
71% dan lama responden terpapar asap
selang waktu beberapa menit setelah
rokok yang paling banyak adalah sudah
seseorang menghirup asap rokok dapat
berlangsung selama 5-10 tahun yaitu
meningkatkan tekanan darah karena
sebanyak 45%.
paparan asap rokok merupakan salah satu
Hasil analisis uji statistik
penyebab terjadinya arteroskelrosis.
menunjukkan bahwa tidak terdapat
Begitu juga dengan hasil penelitian dari
hubungan yang bermakna antara paparan
Mahmud & Feely (2003), yang
asap rokok dengan kejadian prehipertensi.
menyatakan bahwa seseorang yang
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai
terpapar asap rokok secara akut
faktor yaitu responden tidak secara akut
berpengaruh terhadap peningkatan tekanan
menerima paparan asap rokok, paparan
darah.
asap rokok yang diterima tidak terlalau
JURNAL MANAJEMEN KESEHATAN Yayasan RS. Dr. Soetomo, Volume 3, No. 1, Oktober 2017: 1 ‐ 13
JNC VII. (2003). The Seventh report of the Rufaidah, A., 2012. Pengaruh Perokok
Joint National Committee on Pasif terhadap Plasenta, Berat Badan
Prevention, Detection, Evaluation, Lahir, Apga Score Bayi Baru Lahir
and Treatment of High Blood pada Ibu Hamil di Kabupaten
Pressure. NIH Publication. padang Pariaman Tahun 2011. Tesis.
Universitas Andalas.
Lee, J., Kim, Y., Choi, Y., Hue, W., Kim,
O., & Oh, H. (2011). Serum Urin Setyananda, Y. O., Sulastri, D., & Lestari,
Acid is Associated with Y., 2015. Hubungan Merokok
Microalbiminuria in dengan Kejadian Hipertensi pada
Prehypertension. American Heart Laki-laki Usia 35-65 Tahun di Kota
Assosiation Hipertension 47(5), Padang. Jurnal Kesehatan Andalas
962-967. 4(2).
Lian, T. Y., & Dorotheo, U., 2014. The Seyedzadeh, A. , Hashemi, F., &
ASEAN Tobacco Control Atlas Soleimani,A. (2012). Relationship
Second Edition. Bangkok, Thailand: between Blood Pressure and
Southeast Asia Tobacco Control Passive Smoking in Elementary
Alliance (SEACTA). School Children. Iran J Pediatr
Sep 2012; Vol 22 (No 3), Pp: 351-
Mahmud, A., & Feely, J., 2003. Effects of 356.
Passive Smoking on Blood Pressure
and Aortic Pressure Waveform in
JURNAL MANAJEMEN KESEHATAN Yayasan RS. Dr. Soetomo, Volume 3, No. 1, Oktober 2017: 1 ‐ 13
Sukendro, 2007. Filosofi Sehat Tanpa World Health Organization, 2013. World
Merokok. Jakarta: Pinus Book Health Statistic 2013. New York:
Publisher. WHO Publication.
Surono, A. (2012). Kombinasi Maut Rokok World Health organization, 2015. WHO
dan Hipertensi. Dipetik Mei 2016, Global Report on Trends in
dari Kombinasi Maut Rokok dan Prevalence of Tobacco Smoking
Hipertensi: http://intisari- 2015. Geneva: WHO Library
online.com/read/kombinasi-maut- Catalogue.
rokok-dan-hipertensi
Vozoris, N., & Lougheed, M. d. (2008).
Second-hand Smoke Exposure in
Canada: Prevalence, Risk Factors,
and Association with Respiratory
and Cardiovaskular Diseases.
Canada Respiratory Journal Vol 15
N0 5, 263-269.