Anda di halaman 1dari 6

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semen merupakan sebuah komoditas penting dalam dunia pembangunan


nasional saat ini. Indonesia merupakan sebuah Negara yang memiliki konsumsi
semen nasional yang tinggi, dengan laju pertumbuhan pembangunan infrastruktur
yang cepat menyebabkan konsumsi semen sebagai bahan baku pokok dalam
pembangunan menjadi bertambah banyak dan permintaan terhadap semen
sangatlah tinggi. Berdasarkan data kementrian perindustrian republic Indonesia
permintaan konsumsi semen diindonesia per tahun 2016 adalah mencapai 34,4
juta ton pada bulan januari meningkat sebanyak 12,8% dari tahun 2015 (
Kemenprin, 2016).

Tabel 1.1. Konsumsi Semen Indonesia tahun 2000-2012(Kemenprin,2016)


Persentase
TAHUN Konsumsi Semen
Kenaikan per
(Ton)
Tahun (%)
2000 22.331.000 18,67
2001 25.744.000 15,28
2002 27.233.000 5,78
2003 27.539.000 1,12
2004 30.208.000 9,69
2005 31.487.000 4,23
2006 31.975.265 1,55
2007 34.172.456 6,87
2008 38.087.741 11,45

1
2009 39.050.916 0,90
2010 40.777.864 4,40
2011 47.658.458 17,70
2012 54.969.478 14,7

Dengan peningkatan jumlah konsumsi semen yang sangat signifikan setiap


tahunnya menyebabkan kebutuhan semen menjadi kebutuhan primer yang harus
dipenuhi untuk melakukan pembangunan di Indonesia yang sangat cepat
perkembangannya setiap tahunnya. Dengan peningkatan jumlah konsumsi semen
tentunya perusahaan-perusahaan di masing-masing daerah harus menyiapkan
kapasitas produksi semen yang sangat banyak guna memenuhi permintaan yang
meningkat setiap tahunnya.

Tabel 1.1. Penjualan Semen domestik berdasarkan Regional (Kemenprin, 2016)


PENJUALAN DOMESTIK
REGIONAL SHARE SHARE
2011 2012
(%) (%)
Sumatera 11.027.719 23,0 12.008.596 21,8
Jawa 26.515.022 55,2 30.378.343 55,3
Kalimantan 3.360.842 7,0 4.077.814 7,4
Sulawesi 3.526.623 7,3 4.111.424 7,5
Bali dan Nusa Tenggara 2.778.789 5,8 3.169.352 5,8
Maluku dan Papua 790.889 1,6 1.223.949 2,2
Total Indonesia 47.999.884 100 54.969.478 100

Setelah regional jawa, Sumatra merupakan regional yang sangat banyak


mengkonsumsi semen. Oleh karena itu dapat dikatakan, regional Sumatra adalah
regional yang mengalami pembangunan yang sangat pesat setelah regional jawa,
dengan ditunjukan konsumsi semen yang sangat tinggi.

2
Tabel 1.3. Penjualan Semen Domestik Tahun 2011 – 2012(Kemenprin, 2016)
DOMESTIK SALES
COMPANY SHARE SHARE GROWTH
2011 2012
(%) (%) (%)
PT. Lafarge
Cemen
1.736.708 3,6 1.795.120 3,3 3,4
Indonesia
(LCI)
PT. Semen
5.820.858 12,2 6.567.423 11,9 12,8
Padang (SP)
PT. Semen
1.253.839 2,6 1.233.938 2,2 (1,6)
Baturaja (SB)
PT.
Indocement
Tunggal 15.121.873 31,7 17.611.951 32,0 16,5
Prakarsa, Tbk
(ITP)
PT. Holcim
Indonesia, Tbk 7.121.873 14,9 8.552.792 15,6 20,1
(SC)
PT. Semen
Gresik, Tbk 9.974.480 20,9 11.398.751 20,7 14,3
(SG)
PT. Semen
3.789.655 8,0 4.511.270 8,2 19,0
Tonasa (ST)
PT. Semen
Bosowa 2.790.730 5,9 3.052.469 5,6 9,4
Maros (SBM)
PT. Semen 48.442 0,1 245.764 0,4 407,3

3
Kupang (SP)
Total 47.658.458 100 54.969.478 100 14,5

PT. Semen Baturaja (Persero) merupakan salah satu perusahaan semen milik
Negara. Berdasarkan tabel penjualan semen domestic tahun 2011-2012 dari
kementrian perindustrian, PT. Semen Baturaja (Persero) adalah salah satu
perusahaan semen dengan penjualan yang tinggi setelah PT. Semen Padang.
Dengan jumlah permintaan yang tinggi karena perkembangan pembangunan
yang sangat pesat membuat PT. Semen Baturaja (Persero) harus memenuhi
jumlah permintaan yang tinggi. Oleh karena itu produksi yang dihasilkan harus
tinggi dan jumlah kapasitas produksi yang dimiliki oleh PT. Semen Baturaja
ditingkatkan setiap tahunnya dan harus sesuai dengan target perencanaan yang
dibuat oleh tim menejemen produksi persuhaan.

Namun pada kenyataannya adalah target per tahun yang dibuat atau direncanakan
oleh menejemen PT. Semen Baturaja (Persero) tidaklah dapat tercapai sesuai
dengan perencanaan yang dibuat. Oleh karena itu tingkat kapasitas produksi PT.
Semen Baturaja (Persero) masih rendah tiap tahunnya. Dengan keadaan seperti
ini perusahaan tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar yang sangat tinggi.
Dengan keadaan ini perusahaan tidak dapat mendapatkan keuntungan yang
maksimal dari penjualan yang dilakukan, karena target perencanaan rata-rata
tidak dapat terpenuhi secara maksimal. Pada tahun 2014 rata-rata produksi semen
PT. Semen Baturaja (Persero) adalah 35.305 Ton, Tahun 2015 adalah 31.080 Ton
Dan tahun 2016 adalah 25.123 Ton. Dengan rata-rata kapasitas produksi yang
rendah dan tidak dapat mencapai kapasitas perencanaan yang dilakukan oleh
manajemen menjadi pertimbangan penulis untuk mengambil judul “Analisis
Kapasitas Produksi Semen di PT. Semen Baturaja (Persero), Tbk. Panjang,
Bandar Lampung Tahun 2014-2016”

4
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari Kerja Praktik ini adalah:
a. Memenuhi syarat Mata Kuliah Kerja Praktik
b. Mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan lapangan
kerja sesungguhnya
c. Menambah ilmu di lapangan kerja yang tidak didapat di bangku kuliah.

2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dari Kerja Praktik ini adalah:
a. Melakukan analisis kapasitas produksi PT. Semen Baturaja (Persero),
Tbk. Panjang, Bandar Lampung. Tahun 2014-2016.
b. Melakukan analisis penyebab tidak tercapainya target produksi semen PT.
Semen Baturaja (Persero), Tbk. Panjang, Bandar Lampung. Tahun 2014-
2016.
c. Melakukan analisis menurunnya kapasitas produksi semen PT. Semen
Baturaja (Persero), Tbk. Panjang, Bandar Lampung. Tahun 2014-2016.

C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang dibahas dalam laporan kerja praktek ini adalah
menentukan penyebab dari penurunan dan tidak tercapainya target produksi
semen PT. Semen Baturaja (persero). Tbk. Panjang. Bandar Lampung tahun
2014-2016.

D. Sistematika Penulisan
Sistem penulisan laporan kerja praktek terdiri dari beberapa bab, yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibicarakan tentang latar belakang, perumusan
masalah, batasan masalah, tujuan kerja praktek, tempat dan waktu
kerja praktek dan sistematika penulisan.

5
BAB II : LANDASAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan secara ringkas teori-teori mengenai isi
dari laporan kerja praktek ini dan metode yang akan digunakan untuk
menganalisa.
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Dalam bab ini akan diuraikan latar belakang perusahaan, visi misi
serta nilai nilai perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan
ketenagakerjaan.
BAB 1V : HASIL dan PEMBAHASAN
Dalam bab ini diuraikan mengenai pengolahan data yang
dikumpulkan.
BAB V : KESIMPULAN dan SARAN
Dalam bab ini berisikan hasil dari kerja praktek yang berupa
kesimpulan dan saran yang diharapkan berguna bagi PT. Semen
Baturaja (Persero), Tbk. Panjang Bandar Lampung.

Anda mungkin juga menyukai