Proses Pembuatan Keramik Lantai Pada Pabrik
Proses Pembuatan Keramik Lantai Pada Pabrik
meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar memiliki sikap dan perilaku
masyarakat.
nasional itu harus ada kerjasama yang baik antara Pemerintah Pusat maupun
nasional, sangat dibutuhkan adanya pegawai negeri sipil yang penuh kesetiaan
untuk penetapan pemahaman bersama tentang apa yang akan dicapai, dan suatu
peningkatan dimana peningkatan tersebut itu akan dicapai didalam waktu yang
singkat ataupun lama. Peningkatan ini tidak terjadi hanya karena sisitem yang
pengembangan dan kinerja mereka sendiri dalam kerangka sasaran yang jelas
meliki gaya kepemimpinan sendiri yang kan mengiring para pegawai untuk
dan tujuan instansi pemerintah. Namun banyak yang didapatkan fakta pemimin
Kecamatan Sako :
3. Pada saat kegiatan apel pagi dan kegiatan gotong royong yang
kegiatan gotong royong tetapi ini tidak menjadi perhatian khusus oleh
pimpinan dan tidak diberikan teguran dan sanksi yang keras bagi
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
sosial yang berlaku (Rivai, 2004:444).Definisi lain disiplin adalah suatu sikap,
Kecamatan Sako, antara lain : kehadiran tidak tepat pada waktu kerja dan
mengikuti apel setiap senin pagi dan kegiatan gotong royong setiap minggu
pagi,banyak pegawai yang tidak taat dalam peraturan kerja dan pada standar
kerja.
berasal dari kata latinmovere yang berarti dorongan atau daya penggerak.
Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan
karyawan tersebut memiliki potensi kerja yang baik.Untuk itu pegawai harus
motivasi kerja pegawai dapat dipengaruhi oleh atasan atau pemimpin dan dapat
juga di pengaruhi faktor internl pegawai itu sendiri, adanya kebutuhan yang
harus dipenuhi oleh setiap pegawai adanya keinginan ingin mendapat promosi
tempat yang sesuai dengan kemampuan atau keahlian yang dimilki pegawai
tugas kerja.
secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu lingkungan
kerja fisik, yaitu semua keadaan yang berbentuk fisik yang terdapat disekitar
6
maupun tidak langsung dan lingkungan kerja non fisik, yaitu semua keadaan
yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja baik hubungan dengan
bawahan.
lingkungan kerja secara fisik dan non fisik, dari lingkungan fisik pegawai
Kecamatan Sako sangat minim fasilitas kerja kantor seperti ruangan kerja yang
belum memadai dan jaringan wifi yang sangat diperlukan serta fasilitas
penunjang lain nya maupun lingkungan kerja non fisik suasana kerja yang
melayani masyarakat diwilayah nya untuk itu pegawai harus memiliki gaya
dan lingkungan kerja yang nyaman. Tetapi dilapangan pegawai banyak sekali
baik,ketidak disiplin kerja baik pelaksanaan apel rutin setiap senin pagi,keikut
sertaan nya dalam kegiatan gotong royong setiap minggu pagi serta kedisplinan
dalam pelaksanaan tugas dan masih adanya pegawai yang meninggalkan tugas
7
pada waktu kerja tanpa keterangan,serta motivasi yang naik turun dari setiap
pegawai yang memiliki kebutuhan yang berbeda dan lingkungan kerja baik
fisik atau non fisik yang kurang bersahabat dengan pegawai. Begitu komplek
Palembang”.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka peneliti
kinerja pegawai ?
3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan
4. Signifikasi Penelitian
Peneliian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
Manusia.
3. Bagi Penulis
5. TEORI
a. GAYA KEPEMIMPINAN
1). Pengertian Kepemimpinan
mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan sekaligus tugas yang tidak
(2005: 166) adalah seseorang yang berada dalam kelompok, sebagai pemberi
oleh seseorang pada saat orang tersebu mencoba mempengaruhi perilaku orang
orang lain atau bawahan untuk bisa melakukan sesuatu pekerjan atas
sebagai pegangan atau hanya sebagai alat atau metode agar sesuatunya dapat
seorang pemimpin yang diplomat adalah juga seorang seniman, yang melalui
Menurut Yeh, Quey Jen (1996) dalam Fuad Mas’ud (2004), untuk mengukur
sebuah tantangan, seorang pemimpin harus berani mengambil risiko dan harus
terus berjalan, tak peduli yang dikatakan orang lain. Di sini karakter yang kuat
yang tinggi bahwa apa yang akan dilakukannya ialah sesuatu yang benar dan
kepemimpinan ini ialah, jangan pernah takut mengambil risiko dan jangan
12
atasan melakukan evaluasi, hal penting dan menantang apa yang bisa
dilakukannya. Selain itu, setiap hari selama satu minggu, buatlah tiga sampai
lima hal tentang gaya kepemimpinan yang efektif jika diterapkan, kemudian
2. Mempertajam kekuatan
keahlian atau kekuatan Anda dan jadikan hal tersebut sebagai gaya
khas Anda. Gaya tersebut juga akan menjadi kekuatan yang akan
pada dirinya karena satu gaya saja tidak pernah cukup mengatasi masalah yang
banyak. Jika misalnya seorang atasan pria harus banyak berinteraksi dengan
dengan gaya kepemimpinan yang lembut dan penuh perhatian. Tapi di saat
dan karyawan yang ada di bawah atasan, kemudian carilah gaya kepemimpinan
yang tepat untuk dipadukan dengan gaya kepemimpinan yang menjadi ciri
khasnya. Setelah itu, lihat hasilnya dan lakukan evaluasi jika hasilnya belum
maksimal.
4. Ciptakan tujuan
mengomunikasikan tujuan, visi, dan misi yang ingin dicapai oleh timnya.
mencapai target, dan atasan sang pemimpin juga bisa melihat bahwa pemimpin
ini bisa membimbing anak buahnya.Untuk bisa menemukan tujuan dan visi
yang tepat, pelajarilah semua hal yang terjadi di luar perusahaan. Setelah itu,
tentukan tujuan, bangun kerja tim, dan gerakkan mereka semua untuk
5. Pemberi semangat
hingga tiap karyawan bisa memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Karena
14
itulah, seorang pemimpin yang baik seharusnya selalu bertanya pada dirinya
sendiri, ”apa yang bisa saya berikan pada tim saya hari ini?
6. Seimbang
itu, ciptakan waktu yang tepat untuk menikmati hidup di luar pekerjaan.
Tak ada yang lebih baik selain menjadi diri sendiri. Karena itulah,
b. DISIPLIN KERJA
1). Pengertian Disiplin Kerja
Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk
bermasalah, efek negatif kepada para karyawan lainnya dan kelompok kerja
lainnya akan timbul. Masalah disiplin yang umum yang ditimbulkan para
1. Disiplin Retributif
2. Displin Korektif
4. Perspektif Utilitarian
negatifnya.
1. Kehadiran.
Hal ini menjadi indikator yang mendasar untuk mengukur kedisiplinan, dan
Karyawan yang taat pada peraturan kerja tidak akan melalaikan prosedur kerja
dan akan selalu mengikuti pedoman kerja yang ditetapkan oleh perusahaan.
Hal ini dapat dilihat melalui besarnya tanggung jawab karyawan terhadap
5. Bekerja etis.
pelanggan atau terlibat dalam tindakan yang tidak pantas. Hal ini merupakan
salah satu bentuk tindakan indisipliner, sehingga bekerja etis sebagai salah
c. Motivasi
1). Pengertian Motivasi
dengan motivasi tersebut akan diperoleh pencapaian target atau sasaran yang
tertentu. Jadi lebih lanjut dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu
rangkaian kegiatan pemberian dorongan, yaitu bukan hanya kepada orang lain
tetapi juga kepada diri sendiri. Sehingga melalui dorongan ini diharapkan akan
elemen penting, yaitu: usaha, tujuan organisasi, dan kebutuhan. Elemen usaha
dengan tujuan organisasi merupakan jenis usaha yang seharusnya dicari, dan
1. Upah / Gaji yang layak, yang dapat diukur melalui gaji yang memadai
3. Menempatkan pegawai pada tempat yang sesuai, dalam hal ini diukur
kemampuan.
perumahan.
20
kerja yang nyaman, cukup cahaya, jauh dari polusi dan berbahaya
- Kebutuhan Fisiologis
dan kerja.
- Kebutuhan sosial
- Kebutuhan ego
penghargaan
Frederick Herzberg yang terkenal dengan “teori motivasi dua faktor” adalah
faktor yang membuat orang merasa puas (satisfers) dan faktor yang membuat
kondisi. Kondisi pertama dimana orang merasa sehat dan faktor yang
d. Lingkungan Kerja
1). Pengertian Lingkungan Kerja Menurut Ahli
pula oleh faktor-faktor lingkungan luar dan iklim kerja organisasi. Bahkan
kemampuan kemampuan kerja dan motivasi itu pun ditentukan pula oleh
Arep dan Hendri Tanjung (2004: 46) “mengatakan faktor motivasi yang
(1999:183) adalah : "segala sesuatu yang ada di sekitar tenaga kerja dan dapat
e. Kinerja Karyawan
1). Pengertian Kinerja Karyawan
karyawan sebagai prestasi kerja yang dihasilkan sesuai dengan perannya dalam
kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah
memberikan umpan balik bagi orang itu sendiri untuk selalu aktif melakukan
pendidikan orang lebih mempunyai wawasan yang lebih luas dan umumnya
2004:338).
arti yang penting, tetapi kombinasi ketiga tersebut sangat menentukan tingkat
hasil tiap pekerja, yang pada gilirannya membantu prestasi organisasi secara
mempengaruhi
24
dimaksud adalah :
1. Usaha yang menunjukkan sejumlah sinergi fisik dan mental yang digunakan
suatu tugas.
3. Role/task perseption, yaitu segala perilaku dan aktivitas yang dirasa perlu
adalah :
1. Kondisi fisik.
2. Peralatan
3. Waktu
4. Material
5. Pendidikan
6. Supervisi
7. Desain organisasi
8. Pelatihan
9. Keberuntungan
25
merupakan hasil dari gabungan variabel individual dan variabel fisik dan
dengannya.Namun yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah perilaku itu
tersebut.
menerimainstruksi kerja dan menyesuaikan dengan cara kerja serta situasi kerja
yangada.
melaksanakantugas pekerjaan.
6. Disiplin waktu dan absensi. Tingkat ketepatan waktu dan tingkat kehadiran.
(2006:184),
pembelajaran.
3. Faktor organisasi yang terdiri dari : sistem atau bentuk organisasi sumber
Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu kinerja yang
itu kinerja yang baik harus bisa ditunjukkan oleh setiap sumber daya manusia
Kinerja individu adalah hasil kerja karyawan baik dari segi kualitas
individu ini akan dapat dicapai bila didukung oleh atribut individu, upaya kerja
6. PENELITIAN SEBELUMNYA
Kota Surakarta yang berjumlah 33 orang.Oleh karena populasi kurang dari 100,
28
kinerja pegawai adalah signifikan, karena p value 0,008 < 0,05. Pengaruh
motivasi terhadap kinerja pegawai juga signifikan karena p value 0,017 < 0,05
(X1),Motivasi (X2), Disiplin kerja (X3) dan KInerja Pegawai (Y) ,Populasi
seluruh populasi data atau disebut juga dengan sensus. Data primer dan
yaitu meliputi data karyawan, sruktur karyawan, kebijakan yayasan dan lain-
jawab dalam bekerja, serta Sikap ulet, tabah, jujur dan konsisten dalam
peraturan yang telah ditetapkan, serta Datang dan pulang tepat waktu)
daya manusia artinya makin baik motivasi akan meningkatkan kinerja sumber
31
artinya makin baik disiplin akan meningkatkan kinerja sumber daya manusia.
manusia artinya makin tinggi komitmen akan menaikkan kinerja sumber daya
manusia.
Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Keja terhadap Kinerja Pegawai Negri Sipil
terdapat beberapa variabel Motivasi (X1), Lingkungan Kerja (X2) dan KInerja
berjumlah 18 orang dan PNS Kabupaten Bangka sebanyak 19 orang, Data yang
digunakan adalah data sekunder dan data primer, Teknik Pengumpulan data
Sampling yaitu dengan mengambil wakil-wakil tiap kelompok yang ada dalam
kepuasan kerja, kontrak psikologis, disiplin kerja, dan lingkungan kerja secara
33
koefisien determinasi (R2) dengan melihat adjust square adalah sebesar 89,6%.
penelitian dari 71 karyawan dari seluruh aspek pekerjaan yang tidak berasal
dari kelas manajerial dan masih berada pada rentan usia produktif, Teknik
dari populasi yang ada atau disebut dengan sensus.hipotesis, antara lain: gaya
dihitung pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, serta pengaruh total dari
pengaruh sebesar 90,4% sedangkan 9,6% yang lain dapat dipengaruhi oleh
variabel lain.
variabel gaya pemimpinan (X1). Motivasi (X2).disiplin kerja (X3) dan kinerja
pegawai (Y), sampel penelitin ini adalah pegawai yang bejumlah 40 orang
responden, jenis penelitina ini adalah penelitian kuantitatif, metode analisi data
7. KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka pemikiran yang digunakan pada peelitian ini adalah
yabf terdiri dari gaya kepemimpinan (X1). Disiplin Kerja (X2). Motivasi
(Y), untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan kerangka piker dapat di
Gaya Kepemimpinan
Disiplin Kerja
Kinerja Pegawai
Motivasi
Lingkungan Kerja
Keterangan :
Palembang
8. Hipotesis
b. Metode Penelitian
1). Desain Penelitian
kerja (X2) motivasi kerja (X3) dan lingkungan kerja (X4) terhadap variabel
Variabel pada penelitian ini adalah variabel bebas yang terdiri dari
gaya kepemimpinan (X1) disiplin kerja (X2) motivasi kerja (X3) dan
lingkungan kerja (X4) terhadap variabel dependen yaitu kinerja pegawai (Y).
Unsur Operasional variabel penelitian akan penulis akan sajikan pada table
berikut :
38
TABEL.1.1.
Operasionalisasi Variabel
Kemampuan
melaksnakan
perintah
Dapat
diandalkan
Dapat
menyelesaikan
pekerjaanya
sendirI
Pengetahuan
terhadap
pekerjaan
Keterampilan
dalam pekerjaan
Tanggung jawab
terhadap
pekerjaan
Pendiskusian
tugas dengan
fleksibel
Menjalin
hubungan yang
baik dengan
anak buah
Ketaatan pada
standar kerja.
Tingkat
kewaspadaan
tinggi.
Bekerja etis
Motivasi motivasi merupakan
(X3) kekuatan yang Upah / Gaji Ordinal
mendorong seseorang yang layak,
karyawan yang
menimbulkan dan Pemberian
mengarahkan perilaku. insentif
40
Menempatkan
pegawai pada
tempat yang
sesuai
Menimbulkan
rasa aman di
masa depan
Memperhatikan
lingkungan
tempat kerja
Memperhatikan
kesempatan
untuk maju
Lingkunga segala sesuatu yang hubungan antar
Kerja ada di sekitar tenaga karyawan Ordinal
(X4) kerja dan dapat
mempengaruhi suasana kerja
dirinya dalam
menjalankan tugas- fasilitas-fasilitas
tugas yang kerja karyawan.
dibebankan
kepadanya
pegawai. Dalam penelitian ini tidak digunakan teknik sampling karena sampel
yang diteliti adalah keseluruhan dari populasi yang ada atau disebut dengan
sensus.
41
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yang
Macam-macam jenis uji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji
keabsahan data yang meliputi uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau
nilai residualyang dihasilkan dari regresi terdistribusi secara normal atau tidak.
Model regresiyang baik adalah yang memiliki nilai residual yang terdistribusi
secara normal.
42
apakah variasi residual absolut sama atau tidak sama untuk semua pengamatan
atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas
Sudarmanto, 2005:136).
korelasi diantara data pengamatan atau tidak (R. Gunawan Sudarmanto, 2005:
142). Ada atau tidaknya autokorelasi dapat dideteksi dengan menggunakan uji
Durbin-Watson.
besarnya pengaruh antara dua atau lebih variabel independen terhadap satu
Keterangan:
anatara nilai F – kritis dengan nilai F-test yang terdapat pada Tabel Analisis of
Fhitung > Fkritis, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai
variabel bebas (private label dan citra toko) tidak dapat menjelaskan perubahan
b. Hipotesis
c. Kriteria pengujian
kurangnya ada sebuah yxi 0. Untuk mengetahui ρyxi yang tidak sama dengan
a. Hipotesis
H2. ρ = 0, Tidak terdapat pengaruh citra toko terhadap preferensi belanja pada
b. Kriteria pengujian
Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka
DAFTAR PUSTAKA