Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Kanker serviks disebut juga dengan kanker leher rahim, karena letak leher rahim ini

memang agak di bagian bawah dari rahim. Ia sering juga disebut dengan karsinoma serviks

uterus yang dianggap sebagai penyakit kanker pembunuh wanita nomor dua di dunia setelah

kanker payudara (Syafni,2012)

Kasus kanker serviks, disebabkan oleh infeksi kuman HPV (Huma Papilomavirus) dan

sekitar 70% dari kasus kanker serviks diseluruh dunia disebabkan oleh HPV tipe 16 dan18. Hasil

penelitian Castellsague, de sanjose, Aguado, Louie, Bruni, Munoz, et al (2007) mengemukakan

bahwa kejadian kanker serviks di Indonesia terjadi pada usia produktif perempuan, yakni pada

rentang usia 15-44 tahun.

Sebanyak hamper 21.000 kasus baru kanker serviks ditemukan di Indonesia setiap

tahunnya dan terus meningkat. Kanker serviks merupakan penyebab kanker nomor dua pada

permpuan di Indonesia. Sekitar 9,498 perempuan meninggal setiap tahunnya akibat kanker

serviks. Infeksi HPV dapat terjadi pada perempuan yang aktif secara seksual dan sering berganyi

pasangan (dr.Yati Afiyanti 2016)

Organisasi kesehatan (WHO) pada tahun 2006 melapor kanter terdapat 493.234 jiwa per

tahun penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian 273.505 per tahun

(Emilia,2010)
Bahkan menurut WHO pada tahun 2030 akan terjadi lonjakan penderita kanker di

Indonesia sampai tujuh kali lipat. Jumlah penderita kanker yang meninggal juga kian

memprihatinkan. Untuk penderita kanker serviks jumlah nya juga sangat tinggi. Setiap tahun

tidak kurang dari 15.000 kasus kanke rserviks terjadi di Indonesia. Itu membuat kanke rserviks

disebut sebagai penyakit pembunuh nomor 1 di Indonesia. Tingginya kasus kanker serviks di

Indonesia membuat WHO menempatkan Indonesia sebagai Negara dengan jumlah

penderitakanker serviks terbanyak di dunia (http:www.deherba.com/kanker-serviks.htm)

Untuk daerah dengan penderita kanker terbanyak di Indonesia adalah di Yogyakarta. Di

daerah tersebut, tingkat prevelansi tumor mencapai 9,6 per 1000 orang. Angka tersebut lebih

jauh lebih tinggi dari nilai rata-rata prevelansi nasional yang sebesar 4,3 per 1.000 orang

(http:www.deherba.com/kanker-serviks.htm)

Yayasan Kanker Indonesia (YKI) merilis Sumbar merupakan provinsi kedua di Indonesia

yang masyarakat menderita kanker serviks dengan persentase 20 persen. Ketua YKI pusat Nila F

Moelek mengimbau pengurus YKI Sumbar menggerakkan dan memotivasi masyarakat peduli

akan kesehatan dan mau segera memeriksakan kesehatannya. Selain itu, dia berharap masyarakat

memiliki kesadaran peduli kesehatan diri sendiri dan keluarga, dengan segera mendaftarkan diri

menjadi anggota BPJS Kesehatan. Dengan begitu, maka ketika terdektesi, penyakit dapat

langsung tertangani (http:hermanleady.blogspot.co.id/2014/05/sumbar-peringkat-II-

penderita.html)

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Cherin Oktaviani di Dukuh Kajon Desa

Nguntorona ditahun 2013. Di dapatkan pada tingkat baik sebanyak 12 orang (16,2%), pada

tingkat cukup sebanyak 45 orang (60,8%) dan pada tingkat kurang sebanyak 17 orang
(23,0%)(https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-

8#q=cherin+oktaviani+kanker+serviks)

Menurut dokter spesialis penyakit dalam, dan spesialis Onkologi bedah RSUP M

DJAMIL Padang, Dr dr Wirsma Afif Harahap SpB(K) Onk mengatakan tercatat sekitar 3.500

orang warga Sumbar, termasuk penderita baru yang terdiagnosa terkena penyakit kanker di

Sumbar. Tercatat 15 hingga 20 dari 100 wanita di Sumbarterkenakanker.

Dokterspesialisradiologi RSUP M DJAMIL Padang, Enrico Napitulu mengatakan, setelah dikaji

gaya hidup atau life style menjadi penyebab utama berkembang nya kanker di Indonesia (

Sumber: Padang Ekspress Rabu 4 Februari 2015 )

Menurut data dari DinasKesehatan Kota Padang tahun 2015 bahwa di daerah kota Padang

terdiri dari 22 puskesmas dengan jumlah perempuan usia 30-50 tahun berjumlah 125.371 orang,

256 dinyatakan IVA positif.jumlah IVA positif terbanyak terdapat di puskesmas padang pasir

dengan jumlah wanita yang berusia 30-50 tahun berjumlah 6.534 orang, terdapat 137 dari jumlah

wanita tersebut dinyatakan IVA positif.

Menurut data dari Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2016 terdapat 12,8% penderita

kanker serviks ditahun ini, salah satu penyebabnya adalah rendahnya pendidikan.

Menurut data dari Puskesmas Padang Pasirtahun 2016. Dari hasil kegiatan IVA bulan

Januari-Desember berjumlah 333 orang yang dating ke Puskesmas Padang Pasir untuk

melakukan pemeriksaan, terdapat 40 orang yang IVA positif.

Berdasarkan survey awal pada tanggal 10-11 januari 2017 di Puskesmas Padang Pasir

terhadap 10 wanita pasangan usia subur yang di wawancarai terdapat 7 orang (70%) wanita

pasangan usia subur (PUS) memeliki pengetahuan rendah dan sikap…….


Dari uraiaan di atas peneliti tertarik untuk meneliti Gambaran Tingkat Pengetahuan dan

Sikap Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kanker Serviks di Wilayah Kerja Puskesmas

Padang Pasir Kecamatan Padang Barat.

B. RumusanMasalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam peneltian ini adalah

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) Tentang Kanker

Serviks di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Kecamatan Padang Barat?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Tingkat pengetahuan dan Sikap Wanita Pasangan Usia

Subur (PUS) tentang kanker serviks di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Kecamatan

Padang Barat.

2. Tujuan Khusus

a. mengetahui distribusi frekuensi tingkat pengetahuan wanita pasangan usia subur

tentang penyakit kanker serviks di Wilayah Kerja Puskesmas Padang PasirKecamatan Padang

Barat.

b. mengetahui distribusi frekuensi sikap wanita pasangan usia subur tentang penyakit

kanker serviks di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Pasir Kecamatan Padang Barat.
D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Puskesmas Padang Pasir

Sebagai masukan informasi bagi petugas Puskesmas Padang Pasir dalamu paya

meningkatkan sosialisasi tentang kanker serviks.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai masukan informasi bagi mahasiswa dalam meningkatkan pengetahuan tentang

kanker serviks.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Dapat berguna sebagai data dasar atau informasi untuk peneliti selanjutnya yang ingin

meneliti tentang kanker serviks.

E. Ruang Lingkup

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tentang tingka pengetahuan dan sikap wanita

Pasangan Usia Subur tentang kanker serviks di wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir. Jenis

penelitiannya deskriptif, penelitian ini dimulai pada bulan November 2016 – Juni 2017 populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh wanita Pasangan Usia Subur yang dating ke Puskesmas dan

Wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir. Sampel di ambil dengan teknik accidental sampling.

Sedangkan data dikumpulkan dengan cara wawancara dan alatnya adalaha kuesioner, kemudian

di analisa secara univariat


F. Alur Pikir

Input Proses Output

- Pengetahuan Pengetahuan :
Wanita Pasangan
PUS tentang Tinggi : > 75 %
Usia Subur (PUS)
kanker serviks Sedang : 56-74%
- Sikap PUS
Rendah : < 55%
tentang kanker
serviks
Sikap :
Positif , bila dapat hasil >
mean
Negatif, bila dapat hasil <
mean

Gambar 1.1

Tingkat pengetahuan dan sikap wanita pasangan usia subur (PUS) di wilayah kerja
Puskesmas Padang Pasir
No Variabel Defenisi operasional Alat ukur Cara Hasil Skala
ukur ukur ukur
1. Pengetahuan Segala sesuatu yang Kuesioner Mengisis 1.Tinggi : Ordinal
diketahui wanita PUS kuesioner > 75 %
tentang : 2.Sedang
a. Pengertian : 56-74%
kanker 3.Rendah
serviks : < 55%
b. Penyebab
kanker
serviks
c. Deteksi
kanker
serviks
d. Tujuan
deteksi
kanker
serviks
2. Sikap Reaksi atau respon Kuesioner Mengisi 1.Positif : Ordinal
wanita Pasangan Usia kuesioner hasil >
Subur (PUS) tentang mean
kanker serviks 2.Negatif
: hasil <
mean

Anda mungkin juga menyukai