Karbon
1. Mengenal senyawa karbon
Senyawa karbon merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon. Sejak
1780, senyawa karbon dibagi menjadi dua kelompok yaitu senyawa karbon organik dan
senyawa karbon anorganik. Senyawa karbon organik lebih dikenal dengan istilah
senyawa organik adalah senyawa karbon yang diperoleh atau berasal dari makhluk hidup.
Senyawa karbon yang termasuk dalam kelompok ini adalah karbohidrat, lemak,minyak
bumi, urea dan protein. Adapun senyawa karbon anorganik adalah senyawa karbon yang
bukan berasal dari makhluk hidup mmmisalnya batu kapur (CaCO) 3 , Karbida (CaC2) ,
dan litium sianida (LiCN).
(Sutresna, 2014)
Untuk menentukan kadar karbon dan hidrogen yang terkandung dalam zat
organik maka zat organik tersebut dioksidasi menjadi karbon dioksida (CO 2) dan air
(H2O). Banyaknya karbon dalam zat organik sama dengan banyaknya karbon dalam
karbon dioksida (CO2), sedangkan banyaknya hidrogen dalam zat organik sama dengan
banyaknya hidrogen dalam air.
Jika zat organik tersebut murni dan hanya mengndung karbon, hidrogen, dan oksigen
saja maka
(Sutresna, 2014 )
3. Kekhasan atom karbon
Banyaknya jenis dan jumlah senyawa karbon tidak terlepas dari sifat khas atom
karbon yang dapat membentuk banyak senyawa dengan berbagai unsur, dengan struktur
yang bervariasi. Beberapa sifat khas atom karbon tersebut antara lain :
1. Atom karbon memiliki nomor atom 6, dengan empat elektron valensi itu dapat
membentuk pasangan elektoran bersama dengan atom lain membentuk ikatan
kovalen.
3. Atom karbon dengan keempat tangan ikatan itu dapat membentuk rantai atom karbon
dengan berbagai bentuk dan kemungkinan. Setiap kemungkinan menghasilkan satu
senyawa. Semakin banyak kemungkinan, semakin banyak jenis senyawa yang bisa
dibentuk oleh atom karbon.
Beberapa kemungkinan rantai karbon yang dibentuk dapat dikelompokkan
berdasarkan :
Jumlah ikatan
a. Ikatan tunggal, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan satu tangan ikatan
(sepasang elektron ikatan).
C C C C C
b. Ikatan rangkap dua, yaitu terdapat ikatan antara atom-atom karbon dengan dua
tangan ikatan (dua pasangan elektron ikatan).
C C C C C
c. Ikatan rangkap tiga (ganda tiga), yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan
tiga tangan ikatan (tiga pasangan elektron ikatan).
C C C C C
Bentuk rantai
a. Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom karbonnya
tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang bercabang dan ada yang
tidak bercabang.
C C C C C
C C C C C C
b. Rantai tertutup (siklis), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara ujung-
ujung rantai karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklis, yaitu rantai siklis
dan aromatis.
C C C C
C C C C
Rantai siklis
C
C C
C C
C
atau aromatis
Uji Kompetensi
CH 3
CH – CH3
CH3
4. Hidrokarbon
Senyawa hidrokarbon merupakan suatu senyawa yang hanya tersusun atas karbon
dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana (CH 4).
Senyawa hidrokarbon selanjutnya dapat dipandang sebagai turunan metana jika satu atom
H atau lebih milik metana diganti dengan atom-atom karbon yang lain. Penggantian
atom H oleh atom C yang lain akan menghasilkan suatu deret homolog yaitu seri susunan
hidrokarbon yang setiap anggota berbeda sebanyak -CH2- dari anggota berikutnya.
( Sukardjo, 2014)
a. Alkana
Setiap atom karbon mempunyai empat elektron valensi yang digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen dengan atom lainnya, yang digambarkan sebagai tangan
ikatan. Jadi, atom karbon pada senyawa karbon selalu mempunyai empat tangan
ikatan. Pada alkana, keempat tangan tersebut bila tidak digunakan untuk mengikat
atom karbon yang lain akan digunakan untuk mengikat atom hidrogen.
H
H C H
H C C H
H H
Gambar tersebut menunjukkan bahwa alkana yang terbentuk dari dua atom karbon
akan meningkat enam atom hidrogen sehingga mempunyai rumus molekul C 2H6. Jika
pengantian atom hidrogen dengan atom karbon dilakukan terus-menerus, akan
didapat struktur seperti tabel berikut :
Deret homolog
Deretan rumus molekul alkana menunjukkan bahwa pada setiap anggota yang
satu ke anggota berikutnya bertambah sebanyak CH 2. Deret senyawa karbon yang
demikian ini disebut dengan deret homolog. Deret homolog pada alkana mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut.
1) Mempunyai rumus umum, untuk deret homolog alkana adalah CnH2n+2.
2) Antara satu anggota ke anggota berikutnya mempunyai pembeda CH2.
3) Selisih massa rumus antara satu anggota ke anggota berikutnya adalah 14.
4) Semakin panjang atom rantai karbonnya, semakin tinggi titik didihnya.
Penamaan senyawa alkana dapat dilakukan sesuai dengan aturan IUPAC atau
dengan memberi nama yang bersifat umum.
Pemberian nama senyawa karbon didasarkan pada aturan IUPAC (Intern ational
Union and Pure Applied Chemistry) sebagai berikut:
1. Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang menyusunnya dan
diakhiri dengan akhiran “ana”.
2. Jika strukturnya telah diketahui dan merupakan rantai karbon tak bercabang, di
depan nama tersebut diberi huruf n (dari kata normal).
Contoh:
H3C CH2 CH2 CH3
(n- butana)
3. Jika rantai karbonnya bercabang, ditentukan dahulu rantai utama (ranti induk), yaitu
atom rantai karbon terpanjang dan diberi nomor urut dari ujung yang paling dekat
dengan letak cabang.
Contoh :
1 2 3 4 5
5 4 3 2 1
Cara penomoran yang salah
karena tidak dimulai dari ujung
yang dekat cabang
4. Menetapkan gugus cabang yang terikat pada rantai utama. Gugus cabang pada alkana
umumnya merupakan alkil. Gugus alkil merupakan gugus hidrokarbon (alkana) yang
kehilangan sebuah atom hidrogen. Rumus umum alkil adalah C nH2n+1. Nama gugus
alkil disesuaikan dengan nama alkana yaitu mengganti akhiran -ana menjadi -il.
1 2 3 4 5
(2-metil pentana)
5. Gugus alkil yang mempunyai rantai bercabang atau tidak terikat pada atom karbon
primer
CH3diberi nama tertentu.
metil
Contoh :
CH3
H3C CH H3C C
CH3 CH3
isopropil tersbutil
HC CH3
CH3
4-isopropil-heptana
6. Urutan penamaan alkana : nomor cabang-nama cabang-nama rantai utama.
Nama : 2-metilpentana
7. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, nama cabang disebut sekali, tetapi
diawali dengan angka latin yang menunjukkan jumlahnya.
metil di nomor 2
CH3 Rantai utama dengan 6 atom C (Heksana)
Uji Kompetensi
1. Tuliskan nama IUPAC dan rumus molekul senyawa-senyawa berikut!
CH3 CH3
CH3 CH2
CH2
CH3
b. CH3 – CH – CH – CH3
CH2 CH3
CH3
2. Tuliskan rumus struktur dan nama IUPAC dari semua isomer alkana dengan rumus
molekul C6H14!
3. Tuliskan rumus struktur dan rumus molekul senyawa berikut ini!
a. 2-metilbutana
b. 3-etil-2,5-dimetil-4-propil heptana
Isomer Hidrokarbon
Dalam senyawa karbon banyak dijumpai senyawa-senyawa yang mempunyai rumus
molekul sama tetapi rumus struktur berbeda. Peristiwa semacam itu disebut isomer atau
keisomeran. Keisomeran terdiri atas keisomeran struktur dan keisomeran ruang. Keisomeran
struktur yaitu senyawa karbon yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus strukturnya
berbeda. Isomer struktur dibedakan menjadi isomer kerangka, isomer posisi, dan isomer
gugus fungsi.
Contoh :
C5H12
CH3
H3C C CH3
2. Isomer Alkena
Alkena memiliki 4 jenis isomer, yaitu :
1) Isomer kerangka
Contoh :
C5H10
CH3
2-metilbutena
H2C CH CH CH3
CH3
3-metil-1-butena
H3C C CH CH3
CH3
2-metil-2-butena
2) Isomer Posisi
Isomer posisi adalah kelompok senyawa-senyawa dengan rumus molekul dan
gugus fungsi atau substituen yang sama, tetapi dengan letak gugus fungsi atau substituen
yang berbeda. Sebagai contoh, senyawa alkena C6H12 dapat berupa senyawa 1-heksena
dan 3-heksena. Pada 1-heksena, ikatan rangkap terletak pada atom C nomor 1 (C-1). Pada
3-heksena, ikatan rangkap teletak pada C nomor 3 (C-3). Jadi, 1-butena dan 3-butena
merupakan dua senyawa yang berbeda.
Contoh :
CH3-CH2-CH2-CH2-CH2=CH3 1-heksena
CH3-CH2-CH2=CH2-CH2-CH3 3-heksena
3) Isomer Geometri
Isomer geometri (cis-trans), yaitu kelompok senyawa dengan rumus molekul
sama, tetapi dengan geometri gugus dalam ruang yang berbeda. Cis menunjukkan
geometri dua gugus dalam posisi ruang yang sepihak, sedangkan trans menunjukkan
geometri dua gugus dalam posisi ruang yang berseberangan (menyilang). Isomer ini
dapat terjadi pada senyawa-senyawa alkena, misalnya 2-pentena.
CH3 H3C H
H3C CH2 C C
C C H CH2
H H CH3
cis-2-pentena trans-2-pentena
4) Isomer fungsional
Senyawa dikatakan berisomer gugus fungsi apabila senyawa tersebut memiliki rumus
molekul yang sama, tetapi dengan gugus fungsi yang berbeda. Pada senyawa hidrokarbon
tak jenuh, ikatan rangkap dianggap sebagai gugus fungsi. Oleh karena itu, alkena
berisomer gugus fungsi dengan sikloalkana. Keduanya memiliki rumus molekul CnH2n.
CH2
CH2 H2C CH CH3
HC CH
H2C CH2
H2C CH2 H2C CH2 CH3 CH3
etil-siklopropana 1,1-dimetil-siklopropana
3. Isomer Alkuna
Contoh : C5H8
HC C CH CH3
CH3
2. Isomer Fungsional
Siklopentena
HC CH
H2C C C CH3
CH3 3-metil-1,2-butadiena
H2C CH C CH2
CH3 2-metil-1,3-butadiena
HC CH
H2C CH2
HC CH3 Metil-siklobutena
CH 3- etil siklopropena
HC CH CH2 CH3
HC CH2
CH
CH3
1,2 dimetil siklo propena
C
C CH2
CH3
H3C CH3
Uji kompetensi
1. Apakah yang dimaksud dengan isomer?
2. Jelaskan jenis-jenis isomer senyawa hidrokarbon!
3. Buatlah isomer-isomer dari:
a. C6 H14
b. 2,2- dimetilpentana
c. 3- etil -2- metilpentana
c. Reaksi adisi
Pada reaksi adisi molekul senyawa yang berikatan rangkap menerima atom atau gugus
atom, sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal. Jadi, pada reaksi adisi
terjadi perubahan ikatan tidak jenuh menjadi ikatan jenuh.
Contoh :
CH2 = CH2 + H2 CH2 – CH2
Etena H H
Etana
Alkena dapat bereaksi dengan halogen (Cl2, Br2, I2) membentuk alkil dihalida.
Iodinasi jarang dilakukan karena produk reaksinya mudah terurai kembali. Halogenasi dapat
dilakukan dalam pelarut yang sukar bereaksi dengan halogen, seperti metilen klorida
(CH2Cl2), kloroform (CHCl3) dan karbon tetraklorida (CCl4). Secara sederhana reaksi
halogenasi alkena dapat dinyatakan sebagai berikut :
X
k a ta lis
C C + X2 C C
X
Contoh:
Aturan markovnikov : adisi HX pada alkena, hidrogen akan masuk pada atom
karbon yang berikatan rangkap dan mengandung atom H lebih banyak.
d. Reaksi eliminasi
Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa yang berikatan tunggal melepas molekul
kecil, sehingga ikatan tunggal berubah menjadi ikatan rangkap. Jadi, reaksi eliminasi
merupakan kebalikan reaksi adisi, karena pada reaksi eliminasi terjadi perubahan ikatan
tidak jenuh.
Reaksi eliminasi hidrogen dari alkana ( dehidrogenasi)
Jika alkana dipanaskan dengan menggunakan katalisator maka alkana dapat
mengalami dehidrogenasi.
Contoh :
CH3 - CH3 CH2 = CH2 + H2
Etana Etena
CH3 – CH2- CH3 CH2 – CH = CH2 + H2
propana propena
Uji kompetensi