Anda di halaman 1dari 19

A.

Karbon
1. Mengenal senyawa karbon
Senyawa karbon merupakan senyawa yang mengandung unsur karbon. Sejak
1780, senyawa karbon dibagi menjadi dua kelompok yaitu senyawa karbon organik dan
senyawa karbon anorganik. Senyawa karbon organik lebih dikenal dengan istilah
senyawa organik adalah senyawa karbon yang diperoleh atau berasal dari makhluk hidup.
Senyawa karbon yang termasuk dalam kelompok ini adalah karbohidrat, lemak,minyak
bumi, urea dan protein. Adapun senyawa karbon anorganik adalah senyawa karbon yang
bukan berasal dari makhluk hidup mmmisalnya batu kapur (CaCO) 3 , Karbida (CaC2) ,
dan litium sianida (LiCN).

(Sutresna, 2014)

Senyawa organik sering disebut senyawa karbon karena penyusun utamanya


adalah karbon,disamping hidrogen dan oksigen. Terkadang terdapat juga nitrogen,
belerang, dan halogen dalam senyawa organik. Penentuan susunan senyawa organik
dapat dilakukan dnegan cara pemanasan. Pembakaran kayu atau apa saja yang
mengandung zat organik dapat menghasilkan arang (karbon). Hal ini dapat dikenal
dengan warna yang khas yaitu hitam.
(Rahardjo,
2012)

Persamaan senyawa organik dan anorganik


a. Kedua jenis senyawa mengandung atom karbon
b. Kedua jenis senyawa tersebut dapat diperoleh dari makhluk hidup dan dapat juga
diperoleh dari hasil reaksi senyawa-senyawa yang bukan berasal dari makhluk hidup.

Perbedaan senyawa organik dan anorganik yaitu

No Senyawa Organik Senyawa Anorganik


.
1 Membentuk ikatan kovalen Membentuk ikatan ion dan kovalen
2 Membentuk rantai karbon Tidak membentuk rantai karbon
3 Nonelektrolit Nonelektrolit dan elektrolit
4 Reaksi berlangsung lambat Reaksi berlangsung cepat
5 Titik didih dan titik leleh tinggi Titik didih dan titik leleh tinggi
6 Larut dalam pelarut organik Larut dalam pelarut anorganik (air)
(bailmu)

Untuk menentukan kadar karbon dan hidrogen yang terkandung dalam zat
organik maka zat organik tersebut dioksidasi menjadi karbon dioksida (CO 2) dan air
(H2O). Banyaknya karbon dalam zat organik sama dengan banyaknya karbon dalam
karbon dioksida (CO2), sedangkan banyaknya hidrogen dalam zat organik sama dengan
banyaknya hidrogen dalam air.

Massa C dalam zat organik = massa C dalam CO2

Massa H dalam zat organik = massa H dalam H2O

Jika zat organik tersebut murni dan hanya mengndung karbon, hidrogen, dan oksigen
saja maka

Massa Oksigen = massa zat organik- massa C- massa H

2. Identifikasi senyawa karbon


Identifikasi suatu senyawa karbon dapat dilakukan dengan membakar bahan
tersebut. Pembakaran tidak sempurna dari senyawa karbon akan menghasilkan zat sisa
berupa arang atau karbon. Sedangkan bila pembakarannya berlangsung sempurna, akan
menghasilkan gas CO2. Keberadaan CO2 dapat diketahui dengan cara mengalirkan air
kapur (larutan Ca(OH)2 atau air barit larutan Ba(OH)2). Apabila senyawa dibakar
sempurna merupakan senyawa karbon (menghasilkan CO2), air kapur atau air barit akan
menjadi keruh. Reaksi yang terjadi antara gas CO2 dengan air kapur :
CO2(g) + Ca(OH)2(aq) → CaCO3(s) + H2O(l)

(Sutresna, 2014 )
3. Kekhasan atom karbon
Banyaknya jenis dan jumlah senyawa karbon tidak terlepas dari sifat khas atom
karbon yang dapat membentuk banyak senyawa dengan berbagai unsur, dengan struktur
yang bervariasi. Beberapa sifat khas atom karbon tersebut antara lain :

1. Atom karbon memiliki nomor atom 6, dengan empat elektron valensi itu dapat
membentuk pasangan elektoran bersama dengan atom lain membentuk ikatan
kovalen.

2. Keempat elektron valensi ini dapat digambarkan sebagai tangan ikatan

3. Atom karbon dengan keempat tangan ikatan itu dapat membentuk rantai atom karbon
dengan berbagai bentuk dan kemungkinan. Setiap kemungkinan menghasilkan satu
senyawa. Semakin banyak kemungkinan, semakin banyak jenis senyawa yang bisa
dibentuk oleh atom karbon.
Beberapa kemungkinan rantai karbon yang dibentuk dapat dikelompokkan
berdasarkan :
 Jumlah ikatan
a. Ikatan tunggal, yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan satu tangan ikatan
(sepasang elektron ikatan).

C C C C C

b. Ikatan rangkap dua, yaitu terdapat ikatan antara atom-atom karbon dengan dua
tangan ikatan (dua pasangan elektron ikatan).

C C C C C

c. Ikatan rangkap tiga (ganda tiga), yaitu ikatan antara atom-atom karbon dengan
tiga tangan ikatan (tiga pasangan elektron ikatan).

C C C C C
 Bentuk rantai
a. Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai yang antar ujung-ujung atom karbonnya
tidak saling berhubungan. Rantai jenis ini ada yang bercabang dan ada yang
tidak bercabang.

C C C C C

C C C C C C

Rantai terbuka tak bercabang rantai terbuka bercabang

b. Rantai tertutup (siklis), yaitu rantai yang terdapat pertemuan antara ujung-
ujung rantai karbonnya. Terdapat dua macam rantai siklis, yaitu rantai siklis
dan aromatis.

C C C C

C C C C

Rantai siklis

C
C C

C C
C
atau aromatis

3) Posisi atom karbon di dalam rantai karbon


Berdasarkan jumlah atom karbon lain yang diikat, terdapat empat posisi atom karbon,
yaitu:
a. Atom C primer adalah atom C yang mengikat atom C lainnya.
b. Atom C sekunder adalah atom C yang mengikat dua atom C lainnya.
c. Atom C tersier adalah atom C yang mengikat tiga atom C lainnya
d. Atom C kuartener adalah atom C yang mengikat empat atom C lainnya.
(Tine Maria Kuswati, dkk.2013)
Atom karbon 1,6,7,8, dan 9 merupakan atom karbon primer, atom karbon 3 dan 5
merupakan atom karbon sekunder, atom karbon 4 merupakan atom karbon tersier, dan
atom karbon 2 merupakan atom karbon kuartener.
(Sudarmo,2014)

Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk berbagai macam senyawa,


misalnya membentuk senyawa karboksida dan senyawa hidrokarbon. Senyawa
karboksida adalah senyawa yang terbentuk antara atom C dan O. sementara itu senyawa
hidrokarbon adalah senyawa yang terbentuk antara atom C dan H.

(Sandri Justiana Dan Muchtaridi.2009)

Uji Kompetensi

1. Mengapa senyawa organik disebut senyawa karbon?


2. Jelaskan perbedaan dari atom karbon primer, sekunder, tersier, dan kuarterner!
3. Tentukan jumlah atom C primer, sekunder, tersier, dan kuarterner pada senyawa-senyawa
karbon berikut!
a. CH3 – CH2 – CH2 – CH – CH3

CH 3

b. CH3 – CH2 – CH – CH2 – CH2 – CH3

CH – CH3
CH3

4. Hidrokarbon

Senyawa hidrokarbon merupakan suatu senyawa yang hanya tersusun atas karbon
dan hidrogen. Senyawa hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana (CH 4).
Senyawa hidrokarbon selanjutnya dapat dipandang sebagai turunan metana jika satu atom
H atau lebih milik metana diganti dengan atom-atom karbon yang lain. Penggantian
atom H oleh atom C yang lain akan menghasilkan suatu deret homolog yaitu seri susunan
hidrokarbon yang setiap anggota berbeda sebanyak -CH2- dari anggota berikutnya.

( Sukardjo, 2014)

Berdasarkan jenis ikatan antar atom karbonnya, senyawa hidrokarbon dapat


dikelompokkan menjadi senyawa hidrokarbon jenuh dan senyawa hidrokarbon tak jenuh.

a. Hidrokarbon jenuh yaitu hidrokarbon yang ikatan antara atom karbonnya


tunggal. Hidrokarbon ini disebut dengan nama alkana.
Contoh : C3H8 : CH3- CH2-CH3
b. Hidrokarbon tak jenuh yaitu hidrokarbon yang ikatan antara atom karbonnya
rangkap dua atau ikatan rangkap tiga. Hidrokarbon yang mengandung ikatan
rangkap dua disebut dengan alkena dan hidrokarbon yang mengandung ikatan
rangakap tiga disebut alkuna.
Contoh: C2H4 : CH2 = CH2
C3H4 : CH3 – C = CH

Rumus Nama Rumus Nama Rumus Nama


moleku molekul molekul
l
CH4 Metana
C2H6 Etana C2H4 Etena C2H2 Etuna
C3H8 Propana C3H6 Propena C3H4 Propuna
C4H10 Butana C4H8 Butena C4H6 Butuna
C5H12 Pentana C5H10 Pentena C5H8 Pentuna
C6H14 Heksana C6H12 Heksena C6H10 Heksuna
C7H16 Heptana C7H14 Heptena C7H12 Heptuna
C8H18 Oktana C8H16 Oktena C8H14 Oktuna
C9H20 Nonana C9H18 Nonena C9H16 Nonuna
C10H22 Dekana C10H20 Dekena C10H18 Dekuna
Bumi aksara

a. Alkana

Setiap atom karbon mempunyai empat elektron valensi yang digunakan untuk
membentuk ikatan kovalen dengan atom lainnya, yang digambarkan sebagai tangan
ikatan. Jadi, atom karbon pada senyawa karbon selalu mempunyai empat tangan
ikatan. Pada alkana, keempat tangan tersebut bila tidak digunakan untuk mengikat
atom karbon yang lain akan digunakan untuk mengikat atom hidrogen.
H

H C H

Penggantian (subtitusi) sebuah atom H yang manapun pada gambar model


molekul di atas dengan atom klorin akan menghasilkan senyawa lain. Hal ini
menunjukkan bahwa semua atom H di dalam senyawa CH 4 mempunyai kedudukan
yang identik. Jika dua molekul metana digabungkan, maka akan di dapat molekul
hidrogen dengan dua atom karbon di dalam, seperti :
H H

H C C H
H H

Gambar tersebut menunjukkan bahwa alkana yang terbentuk dari dua atom karbon
akan meningkat enam atom hidrogen sehingga mempunyai rumus molekul C 2H6. Jika
pengantian atom hidrogen dengan atom karbon dilakukan terus-menerus, akan
didapat struktur seperti tabel berikut :

Jadi, rumus umum molekul alkana


adalah CnH2n+2

 Deret homolog
Deretan rumus molekul alkana menunjukkan bahwa pada setiap anggota yang
satu ke anggota berikutnya bertambah sebanyak CH 2. Deret senyawa karbon yang
demikian ini disebut dengan deret homolog. Deret homolog pada alkana mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut.
1) Mempunyai rumus umum, untuk deret homolog alkana adalah CnH2n+2.
2) Antara satu anggota ke anggota berikutnya mempunyai pembeda CH2.
3) Selisih massa rumus antara satu anggota ke anggota berikutnya adalah 14.
4) Semakin panjang atom rantai karbonnya, semakin tinggi titik didihnya.

Jumla Rumus Nama Titik lebur Titik didih Massa Wujud


h atom Molekul (0C) (0C) jenis (suhu
C (g/cm3) kamar)
1 CH4 Metana -181,9 -163,9 0,446 Gas
2 C2H6 Etana -183,2 -88,5 0,572 Gas
3 C3H8 propana -189,6 -42 0,585 Gas
4 C4H10 Butana -138,3 -0,4 0,601 Gas
5 C5H12 Pentana -129,9 36,2 0,626 Cair
6 C6H14 Heksana -94,9 69,1 0,660 Cair
7 C7H16 Heptana -90,5 98,5 0,684 Cair
8 C8H18 Oktana -56,7 125,8 0,703 Cair
9 C9H20 Nonana -50,9 150,9 0,718 Cair
10 C10H22 Dekana -29,6 174,2 0,730 Cair
11 C11H24 Undekana -25,5 196,1 0,740 Cair
12 C12H26 Dodekana -14,5 216,4 0,749 Cair
14 C14H30 Tetradekana 5,9 253,5 0,763 Cair
18 C18H38 Oktadekana 28 313,9 0,789 Padat
20 C20H42 Eikosana 36,9 343,9 0,789 Padat

 Tata nama Alkana

Penamaan senyawa alkana dapat dilakukan sesuai dengan aturan IUPAC atau
dengan memberi nama yang bersifat umum.

1). Tata nama alkana menurut aturan IUPAC

Pemberian nama senyawa karbon didasarkan pada aturan IUPAC (Intern ational
Union and Pure Applied Chemistry) sebagai berikut:
1. Nama alkana diambil berdasarkan jumlah atom karbon yang menyusunnya dan
diakhiri dengan akhiran “ana”.
2. Jika strukturnya telah diketahui dan merupakan rantai karbon tak bercabang, di
depan nama tersebut diberi huruf n (dari kata normal).
Contoh:
H3C CH2 CH2 CH3

(n- butana)
3. Jika rantai karbonnya bercabang, ditentukan dahulu rantai utama (ranti induk), yaitu
atom rantai karbon terpanjang dan diberi nomor urut dari ujung yang paling dekat
dengan letak cabang.
Contoh :

1 2 3 4 5

Cara penomoran yang benar

5 4 3 2 1
Cara penomoran yang salah
karena tidak dimulai dari ujung
yang dekat cabang

4. Menetapkan gugus cabang yang terikat pada rantai utama. Gugus cabang pada alkana
umumnya merupakan alkil. Gugus alkil merupakan gugus hidrokarbon (alkana) yang
kehilangan sebuah atom hidrogen. Rumus umum alkil adalah C nH2n+1. Nama gugus
alkil disesuaikan dengan nama alkana yaitu mengganti akhiran -ana menjadi -il.

1 2 3 4 5

(2-metil pentana)
5. Gugus alkil yang mempunyai rantai bercabang atau tidak terikat pada atom karbon
primer
CH3diberi nama tertentu.
metil
Contoh :
CH3
H3C CH H3C C

CH3 CH3

isopropil tersbutil

H3C CH2 CH2 CH CH2 CH2 CH3

HC CH3

CH3
4-isopropil-heptana
6. Urutan penamaan alkana : nomor cabang-nama cabang-nama rantai utama.

1 2 3 4 5 Rantai utama dengan 5 atom C (Pentana)


H3C CH CH2 CH2 CH3
CH3
CH3

Cabang metil terletak pada atom C nomor 2

Nama : 2-metilpentana
7. Jika terdapat lebih dari satu cabang yang sama, nama cabang disebut sekali, tetapi
diawali dengan angka latin yang menunjukkan jumlahnya.

metil di nomor 2
CH3 Rantai utama dengan 6 atom C (Heksana)

H3C C CH CH2 CH CH3


CH3 CH2 H3C metil di nomor 5
Metil
di nomor 2 CH3
etil di nomor 3
3-etil-2,2,5-trimetilheksana

(Sudarmo, unggul. 2014)

Uji Kompetensi
1. Tuliskan nama IUPAC dan rumus molekul senyawa-senyawa berikut!

CH3 CH3

CH – CH2 – C – CH2 – CH3

CH3 CH2

CH2

CH3
b. CH3 – CH – CH – CH3

CH2 CH3

CH3

2. Tuliskan rumus struktur dan nama IUPAC dari semua isomer alkana dengan rumus
molekul C6H14!
3. Tuliskan rumus struktur dan rumus molekul senyawa berikut ini!
a. 2-metilbutana
b. 3-etil-2,5-dimetil-4-propil heptana

Isomer Hidrokarbon
Dalam senyawa karbon banyak dijumpai senyawa-senyawa yang mempunyai rumus
molekul sama tetapi rumus struktur berbeda. Peristiwa semacam itu disebut isomer atau
keisomeran. Keisomeran terdiri atas keisomeran struktur dan keisomeran ruang. Keisomeran
struktur yaitu senyawa karbon yang rumus molekulnya sama, tetapi rumus strukturnya
berbeda. Isomer struktur dibedakan menjadi isomer kerangka, isomer posisi, dan isomer
gugus fungsi.

Isomer adalah kelompok senyawa-senyawanya yang berbeda, tetapi dengan rumus


molekul yang sama. Senyawa-senyawa ini memiliki struktur dan bentuk ruang yang
berbeda. Oleh karena itu, ada dua jenis isomer yang dapat terjadi pada molekul organik
termasuk hidrokarbon, yaitu

1. Isomer Struktur (Konstitusional)


b. Isomer Rantai/kerangka
c. Isomer Gugus Fungsi (Fungsional)
d. Isomer Posisi
2. Isomer Ruang (Stereoisomer)
Senyawa-senyawa yang berisomer ruang dapat dikelompokkan menjadi dua jenis
isomer, yaitu enantiomer dan diastereoisomer. Enantiomer disebut juga sebagai isomer
optik, adalah pasangan dua senyawa saling menunjukkan bayangan cermin (mirror
image) antara satu dengan yang lain. Diatereoisomer adalah stereoisomer yang bukan
bayangan cermin.
Keisomeran ruang yaitu senyawa karbon yang mempunyai rumus molekul sama,
gugus sama tetapi susunan gugus dalam ruang berbeda. Isomer ruang dibedakan
menjadi isomer geometrid an isomer optik .
a. Isomer Alkana
Alkana hanya memiliki satu jenis isomer, yaitu isomer kerangka. Senyawa
berisomer kerangka apabila senyawa-senyawa tersebut memiliki rumus molekul yang
sama, tetapi dengan bentuk rantai yang berbeda. Sebagai contoh, senyawa dengan rumus
molekul C4H10 dapat berupa n-butana dan metilpropana memiliki rantai bercabang. Jadi,
n-butana berisomer rantai dengan metilpropana.

Contoh :

C5H12

H3C CH2 CH2 CH2 CH3 n-pentana

H3C CH CH2 CH3

CH3 2-metil butana

CH3

H3C C CH3

CH3 2,2-dimetil propana

2. Isomer Alkena
Alkena memiliki 4 jenis isomer, yaitu :
1) Isomer kerangka

Contoh :

C5H10

H2C CH CH2 CH2 CH3


1-pentena
H2C C CH2 CH3

CH3
2-metilbutena

H2C CH CH CH3

CH3
3-metil-1-butena

H3C C CH CH3

CH3
2-metil-2-butena

2) Isomer Posisi
Isomer posisi adalah kelompok senyawa-senyawa dengan rumus molekul dan
gugus fungsi atau substituen yang sama, tetapi dengan letak gugus fungsi atau substituen
yang berbeda. Sebagai contoh, senyawa alkena C6H12 dapat berupa senyawa 1-heksena
dan 3-heksena. Pada 1-heksena, ikatan rangkap terletak pada atom C nomor 1 (C-1). Pada
3-heksena, ikatan rangkap teletak pada C nomor 3 (C-3). Jadi, 1-butena dan 3-butena
merupakan dua senyawa yang berbeda.
Contoh :

CH3-CH2-CH2-CH2-CH2=CH3 1-heksena
CH3-CH2-CH2=CH2-CH2-CH3 3-heksena
3) Isomer Geometri
Isomer geometri (cis-trans), yaitu kelompok senyawa dengan rumus molekul
sama, tetapi dengan geometri gugus dalam ruang yang berbeda. Cis menunjukkan
geometri dua gugus dalam posisi ruang yang sepihak, sedangkan trans menunjukkan
geometri dua gugus dalam posisi ruang yang berseberangan (menyilang). Isomer ini
dapat terjadi pada senyawa-senyawa alkena, misalnya 2-pentena.
CH3 H3C H
H3C CH2 C C
C C H CH2

H H CH3
cis-2-pentena trans-2-pentena

4) Isomer fungsional
Senyawa dikatakan berisomer gugus fungsi apabila senyawa tersebut memiliki rumus
molekul yang sama, tetapi dengan gugus fungsi yang berbeda. Pada senyawa hidrokarbon
tak jenuh, ikatan rangkap dianggap sebagai gugus fungsi. Oleh karena itu, alkena
berisomer gugus fungsi dengan sikloalkana. Keduanya memiliki rumus molekul CnH2n.
CH2
CH2 H2C CH CH3
HC CH
H2C CH2
H2C CH2 H2C CH2 CH3 CH3

siklopentana metil-siklobutana 1,2-dimetil-siklopropana


H3C CH3
CH2
H2C CH CH2 CH3 H2C CH2

etil-siklopropana 1,1-dimetil-siklopropana

3. Isomer Alkuna

Alkuna memiliki 3 jenis isomer, yaitu :

1. Isomer posisi dan struktur

Contoh : C5H8

HC C CH2 CH2 CH3

H3C C C CH2 CH3

HC C CH CH3
CH3

2. Isomer Fungsional

Alkuna berisomer gugus fungsi dengan sikloalkena dan alkadiena (diena= 2


ikatan rangkap dua). Ketiga kelompok senyawa ini memiliki rumus molekul CnH(2n-2).
Contoh : Senyawa dengan rumus C5H8 dapat berupa senyawa pentadiena dan
siklopropana. Senyawa C5H8 dapat berupa senyawa 1-pentuna, 1,3-pentadiena dan
siklopentena.
HC C CH2 CH2 CH3 1-pentuna

H2C CH CH CH CH3 1,3- pentadiena


CH2
H2C CH2

Siklopentena
HC CH

Dan juga isomer-isomer lainnya berupa alkadiena dan sikloalkena

H2C CH CH2 CH CH2 1,4- pentadiena

H3C CH C CH CH3 2,3-pentadiena

H2C C C CH3
CH3 3-metil-1,2-butadiena

H2C CH C CH2
CH3 2-metil-1,3-butadiena

HC CH

H2C CH CH3 3- metil siklobutena

H2C CH2

HC CH3 Metil-siklobutena

CH 3- etil siklopropena
HC CH CH2 CH3

Etil C CH2 CH3siklopropena

HC CH2
CH

1,3 C CH dimetil siklo propena


H3C
CH3

CH3
1,2 dimetil siklo propena
C

C CH2

CH3

H3C CH3

1,1 C dimetil siklo propena


HC CH

Uji kompetensi
1. Apakah yang dimaksud dengan isomer?
2. Jelaskan jenis-jenis isomer senyawa hidrokarbon!
3. Buatlah isomer-isomer dari:
a. C6 H14
b. 2,2- dimetilpentana
c. 3- etil -2- metilpentana

Reaksi-Reaksi Senyawa Karbon


Pada reaksi senyawa karbon akan terjadi pemutusan ikatan rantai karbon atau
ikatan-ikatan atom lain membentuk rantai karbon baru. Reaksi senyawa karbon dapat
digolongkan kedalam reaksi oksidasi, subsitusi, adisi dan eliminasi.
a. Reaksi Oksidasi (Pembakaran)
Reaksi oksidasi pada senyawa karbon ialah reaksi senyawa hidrokarbon dengan
oksigen atau reaksi pembakaran. Pada reaksi pembakaran sempurna hidrokarbon
terbentuk gas CO2 dan H2O. Sedangkan pada reaksi pembakaran tidak sempurna yang
terbentuk adalah gas CO dan H2O
Contoh :
Reaksi oksidasi butana
2C4H10 (g) + 13O2 (g) 8 CO2 (g) + 10 H2O (l)
Reaksi oksidasi etena
C2H4 (g) + 3O2 (g) 2CO2 (g) + 2 H2O (l)
Reaksi oksidasi etuna
2 C2H2 (g) + 5O2 (g) 4CO2 (g) + 2 H2O (l)
Sedangkan contoh reaksi pembakaran tidak sempurna antara lain:
2C2H2 (g) + 3O2 (g) 4CO(g) + 2 H2O (l)
b. Reaksi subsitusi
Reaksi subsitusi adalah reaksi pengggantian atom-atom atau gugus atom oleh ataom atau
gugus atom yang lain.
Contoh :
CH4 + Cl2 CH3- Cl + HCl
Klorometana

C2H6 + Br2 CH3- Br + HBr


Bromoetana

c. Reaksi adisi
Pada reaksi adisi molekul senyawa yang berikatan rangkap menerima atom atau gugus
atom, sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal. Jadi, pada reaksi adisi
terjadi perubahan ikatan tidak jenuh menjadi ikatan jenuh.
Contoh :
CH2 = CH2 + H2 CH2 – CH2
Etena H H
Etana

Alkena dapat bereaksi dengan halogen (Cl2, Br2, I2) membentuk alkil dihalida.
Iodinasi jarang dilakukan karena produk reaksinya mudah terurai kembali. Halogenasi dapat
dilakukan dalam pelarut yang sukar bereaksi dengan halogen, seperti metilen klorida
(CH2Cl2), kloroform (CHCl3) dan karbon tetraklorida (CCl4). Secara sederhana reaksi
halogenasi alkena dapat dinyatakan sebagai berikut :
X
k a ta lis
C C + X2 C C

X
Contoh:

H3C CH2 CH CH2 + Cl2 H3C CH2 CHCl CH2Cl

Aturan markovnikov : adisi HX pada alkena, hidrogen akan masuk pada atom
karbon yang berikatan rangkap dan mengandung atom H lebih banyak.

d. Reaksi eliminasi
Pada reaksi eliminasi, molekul senyawa yang berikatan tunggal melepas molekul
kecil, sehingga ikatan tunggal berubah menjadi ikatan rangkap. Jadi, reaksi eliminasi
merupakan kebalikan reaksi adisi, karena pada reaksi eliminasi terjadi perubahan ikatan
tidak jenuh.
Reaksi eliminasi hidrogen dari alkana ( dehidrogenasi)
Jika alkana dipanaskan dengan menggunakan katalisator maka alkana dapat
mengalami dehidrogenasi.
Contoh :
CH3 - CH3 CH2 = CH2 + H2
Etana Etena
CH3 – CH2- CH3 CH2 – CH = CH2 + H2
propana propena

Uji kompetensi

1. Jelaskan reaksi-reaksi yang terjad pada senyawa karbon!


2. Selesaikanlah reaksi berikut.
a. C6H14 + Br2 dipanaskan
b. CH3- CH = CH2 + HCl
3. Tulislah hasil reaksi dari CH3CH3 + Br2

Anda mungkin juga menyukai