Anda di halaman 1dari 3

Bincang cerdas bersama Pertamina Goes To Campus : “Millenial Energy Menyongsong Masa

Depan”

retorika.id (15/05) Berdiri sebagai negara kepulauan dengan jumlah penduduk yang mencapai
261,1 juta jiwa membuat Indonesia harus mampu mengolah segala sumber daya alam yang ada
dengan didukung oleh Sumber daya manusia yang bekualitas. Persentase mahasiswa dari 38,2%
pemuda di Indonesia hanya mencapai 2%. Hal inilah yang kemudian membuat mahasiswa menjadi
sasaran dalam program-program pembangunan. Yang kemudian menjadi sorotan Pertamina untuk
membangkitkan minat mahasiswa dalam mempersiapkan diri demi masa depan. Acara bertajuk
“Millenial Energy Menyongsong Masa Depan” yang diadakan di Aula Kahuripan 301, kampus
C Universitas Airlangga hari senin 14 Mei 2018 lalu, di ikuti berbagai Universitas baik swasta
maupun negeri di Jawa Timur. Ratusan mahasiswa yang hadir telah melakukan pendaftaran
sebelum acara berlangsung, pembatasan kuota pun di berlakukan dalam acara yang turut di
meriahkan oleh seorang aktivis lingkungan (Ranitya Rulita) dan budayawan muda (Sabrang Mowo
Damar Panuluh) itu. Selain bintang tamu tersebut, acara turut dibuka oleh sambutan dari Direktur
Kemahasiswaan Universitas Airlangga dan ketua BEM KM UNAIR 2018 (Galuh Teja Sakti).

Di dalam acara tersebut menjelaskan berbagai hal mengenai Pertamina, mulai dari jenis-
jenis BBM yang didistribusikan ke masyarakat, pemprosesan minyak, hingga proses Rekrutmen
dan seleksi pekerja di Pertamina. Meski pertamina terhitung sebagai perusahaan energy kelas
dunia, namun dibandingkan dengan perusahaan minyak dari negara lain masih cukup jauh dari
segi pendapatn hingga rating perusahaan. Hal tersebut dapat di lihat dari sisi pendapatan yang
diperoleh Pertamina hanya mencapai 36,5 million USD. Namun, Pertamina berkomitmen tetap
terus berusaha untuk meningkatkan kapasitas dan kualitasnya dengan menggandeng negara-negara
tetangga. Pertamina terus menggenjot produksi dengan saling bekerja sama dengan pihak luar
negeri seperti dengan Irak, Malaysia, Myanmar, Italia, Perancis, Nigeria, Kanada, Afrika hingga
Kolombia. Dengan langkah tersebut diharapkan Pertamina dapat terus maju dan bersaing di
industri energi kelas dunia. Tentunya dengan terus membangun mutu tenaga kerja yang kompeten
dan berkualitas yang akan sangat berpegaruh bagi berjalannya produktivitas dan pencapaian
Pertamina Mor V kedepan.
Dalam melakukan rekrutmen dan seleksi bagi pekerja Petamina menggolongan sesuai
dengan pendidikan terakhir hingga Program Sarjana. Dengan jenis-jenis lulusan SMA/SMK,
D3/D4, dan S1 baik fresh graduate hiring maupun experienced hiring. Sebagai perusahaan yang
senantiasa mengikuti perkembangan digitalisasi, Pertamina membuka seluruh proses rekrutmen
dengan pendafftaran daring melalui sistem web dan tanpa dipungut biaya. “Manusia zaman
sekarang tidak suka ribet, tapi pengen cepet, dengan e-recruitmen” ujar Ariesa, seorang pegawai
Pertamina. Karena Itulah pertamina memberikan jalur melalui sistem online.

Pertamina senantiasa mengutamakan 6C dalam diri pekerjanya, yaitu Clean, Confident,


Competitive, Customer Focus, Commercial, And Capable. Sedangkan kompetensi yang harus
dimiliki oleh pekerja antara lain adalah Building Trust, Customer Focus, Work Standar, Initiating
Action. Dalam hal ini Pertamina pun tidak membatasi jurusan apapun untuk mendaftar menjadi
pegawainya, karena banyak bidang yang dimiliki Pertamina dan membutuhkan banyak jurusan
dalam mengisi posisi pekerjaan. Pertamina pun memiliki banyak beasiswa yang dapat diakses
secara langsung melalui pertamina. Beasiswa ini merupakan salah satu cara Pertamina dalam
berupaya dan berkontribusi kepada negeri, utamanya dalam bidang pendidikan.

Sharing – sharing bareng aktivis lingkungan dan budayawan muda.

Selain mengedukasi kalangan mahasiswa dengan wawasan seputar Pertamina, dalam event
yang dihelat di Universitas Airlangga ini juga menghadirkan narasumber aktivitis lingkungan dan
budayawan muda yakni Sabrang M.D.P dan Ranitya Nurlita, melalui talk show diharapkan banyak
gaya hidup kaum milenial yang lebih selalu memberi positive impact kepada lingkungan, seperti
upaya dari Ranitya Nurlita, narasumber sekaligus peraih mahasiswa terbaik IPB 2015 ini yang
juga banyak mengikuti agenda – agenda isu lingkungan baik dalam tingkat Nasional hingga
Internasional. Menurut Ranitya Nurlita gaya hidup cerdas dan ramah ingkungan merupakan hal
yang paling utama yang bisa dibiasakan bagi kaum muda, karena dengan upaya mengurangi
penggunaan plastik seperti mengganti tas plastik dengan reusable bag dapat meningkatkan
kelestarian lingkungan dari pencemaran plastik, serta memberikan aksi nyata terhadap sesama
adalah langkah awal untuk menyebarluaskan lifestyle go green dengan orang – orang disekitar,
selain pemaparan yang inspiratif mengenai gaya hidup go green dalam acara Pertamina Goes To
Campus juga menghadirkan budayawaan muda, Sabrang M.D.P atau Nue “letto”. Dalam sesi
sharing – sharing ini juga menekankan kepada kaum milenial pada umumnya untuk berani dalam
bermimpi dan tidak setengah – setengah berdasarkan realitas,tidak lupa juga Nue berpesan untuk
menjaga jati bangsa Indonesia yaitu gotong royong, baginya yang membedakan Indonesia dengan
negara lain adalah sikap gotong royong yang dimiliki apabila gotong royong itu hilang maka hilang
pula jati diri bangsa. Berkembang dengan hal tersebut, mahasiswa sebagai golongan berpendidikan
harus mampu turut memberantas hoax yang selama ini muncul di tengah kemajuan teknologi
komunikasi.

“Anda pernah datang ke pernikahan dan makanannya prasmanan? Anda dihadapkan pada
banyak pilihan. Bila anda penderita diabetes atau asam lambung maka anda tahu apa yang harus
anda makan yaitu makanan sehat. Tapi tidak semua makanan yang disediakan dalam prasmanan
harus anda makan. Itulah analogi dari informasi-informasi yang tersedia. Jadi bukan berarti saya
melarang Anda membaca informasi. Informasi itu menjadi penting kalau dia menjadi dasar anda
dalam mengambil keputusan.” Jawab Sabrang ketika di tanya oleh penonton mengenai millennial
studies dan menghadapi hoax di zaman millennial.

Reporter :

Diva Oktaviana

Fiqki Azhar Adriansyah

Anda mungkin juga menyukai