Anda di halaman 1dari 12

Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )

URGENSI PEMBENTUKAN REGULASI PENJUALAN OBAT


MELALUI MEDIA ONLINE

Nita Ariyulinda
Perancang Undang-Undang Badan Keahlian DPR RI
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 6 Jakarta Pusat
Telp. (021) 5715851 - 089619864428
E-mail: nita_ldf@yahoo.com

Abstract

The development of information technology is used by everyone in the sale of drugs through online media, thereby
developing online pharmacies and websites on the internet that offer and sell drugs, in the form of drugs that enter
the class of hard drugs, drugs or psychotropic groups. Under these circumstances, the public can easily obtain
medicines so that they can be misused or not used as intended, which may pose a risk to health and may even
result in casualties. The development of drug sales through online media is moving rapidly, while the public has not
been protected from legal problems. In this case Indonesia does not yet have regulation on drug sales through online
media. Therefore, in this paper will discuss the issue of urgency of regulation formulation about the sale of drugs
through online media and how should the arrangement of drug sales through online media that is very influential on
public safety and security and discipline drug sales through online media.
Keywords : drugs, online media,Online pharmacy, online licensed drug store

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi dimanfaatkan oleh setiap orang dalam penjualan obat melalui media online,
sehingga berkembang apotek online, toko obat online atau situs-situs di internet yang menawarkan dan menjual
berbagai produk farmasi berupa obat keras, obat golongan narkotika atau golongan psikotropika, obat tradisional,
obat herbal dan suplemen kesehatan. Dengan keadaan seperti ini, masyarakat dengan mudah mendapatkan obat-
obatan tersebut sehingga sangat rentan dapat disalahgunakan pemakaiannya atau tidak sesuai peruntukannya,
yang dapat beresiko untuk kesehatan bahkan dapat menimbulkan korban. Perkembangan penjualan obat
melalui media online bergerak pesat, sementara Indonesia belum memiliki regulasi mengenai penjualan obat
melalui media online. Banyak kasus yang terjadi di lapangan akibat penjualan obat melalui media online. Oleh
sebab itu dalam tulisan ini akan membahas permasalahan mengenai urgensi pembentukan regulasi mengenai
penjualan obat melalui media online dan apa saja yang perlu diatur dalam pengaturan penjualan obat melalui
media online yang sangat berpengaruh terhadap keamanan dan keselamatan masyarakat serta bertujuan untuk
menertibkan penjualan obat melalui media online.
Kata kunci : hak privasi; urgensi pembukuan; batasan pengelolaan keuangan.

A. Pendahuluan mempromosikan berbagai produk melalui media


Internet dapat dimanfaatkan dalam segala online. 1
bidang, antara lain bidang pendidikan, Perkembangan penjualan produk melalui
pemerintahan, perbankan, penyuluhan media online dimanfaatkan pula oleh apotek, toko
kepada masyarakat, dan kesehatan. Dengan obat atau perorangan dalam penjualan obat. Hal
perkembangan teknologi dan informasi, setiap ini menyebabkan berkembang apotek online, toko
orang dapat memanfaatkan internet untuk obat online atau berbagai situs yang menjual
mengembangkan bisnis baik di tingkat lokal obat, antara lain http://jualobatmurah.com/,
maupun global, sehingga banyak perusahaan Apotek Medicastore (http://apotik.medicastore.
maupun perorangan yang menjual atau com)2, Apotek K24 (http://www.k24klik.com/)3,

1 Manfaat Internet Untuk Dunia Bisnis, http://www.ubaya.ac.id/ubaya/articles_detail/28/Manfaat-Internet-untuk-Dunia-Bisnis.


html, diakses pada tanggal 5 Desember 2017.
2 Apotek Medicastore merupakan apotek resmi yang melayani pembelian secara offline dan online.
3 Situs https://www.k24klik.com/ merupakan apotek online yang bekerjasama dengan apotek rekanan.

37
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48

situs https://www.klik-apotek.com,4 dan situs Di Amerika penjualan obat melalui media


https://www.goapotik.com/5 atau aplikasi online banyak menimbulkan korban dan perkara
Halodoc.6 pidana serta perkara privat yang mengakibatkan
Penjualan obat melalui media online kerugian jutaan dolar. Melihat keadaan seperti itu
menawarkan pasar yang lebih luas, harga lebih maka kongres Amerika mengeluarkan Undang-
murah, lebih cepat, dan kemungkinan pembelian Undang yang mengatur mengenai apotek online.
secara anonym. Dengan pembelian obat melalui Begitu pula Jerman mengeluarkan peraturan
media online masyarakat mendapatkan akses tentang apotek online dan cara pengantaran
yang mudah dan cepat, apalagi bila obat-obatan obat yang dibeli secara online. Tujuan Undang-
tertentu dirasa berguna bagi dirinya. Dengan Undang tersebut dibuat untuk menertibkan
demikian masyarakat lebih tertarik mencari dan penjualan obat melalui media online, sehingga
membeli obat melalui situs-situs di internet. tidak dengan mudah setiap orang yang tanpa
hak dapat melakukan penjualan obat melalui
Saat ini obat yang dijual melalui apotek online,
media online.9
toko obat online atau situs di internet berupa
jenis obat keras, obat bebas terbatas, obat Indonesia saat ini belum memiliki regulasi
bebas, obat golongan narkotika, obat golongan terkait dengan penjualan obat melalui media
psikotropika, obat tradisional, obat herbal, dan online. Setiap apotek online, toko obat online
suplemen kesehatan. Dengan keadaan seperti maupun perorangan dengan bebas menjual obat,
ini, masyarakat dengan mudah mendapatkan baik obat yang masuk kategori obat keras, obat
dan menggunakan obat keras, obat golongan narkotika, dan obat psikotropika melalui media
narkotika atau obat golongan psikotropika tanpa online tanpa ada persyaratan atau pembatasan
resep dokter yang seharusnya dalam pembelian yang mengatur hal tersebut.
obat-obatan tersebut harus menggunakan resep Sebagaimana diketahui bahwa obat
dokter.7 merupakan produk kesehatan yang dalam
Saat ini penjualan obat melalui media penggunaannya harus mengikuti tata cara dan
online sangat bebas, sehingga obat-obatan persyaratan.10 Dalam penggunaannya harus
tersebut sangat rentan dapat disalahgunakan berdasarkan resep dokter dan pihak yang
peruntukannya oleh masyarakat, yang tanpa memberikan obat harus memiliki izin sebagai
disadari akan membahayakan kesehatan dan apoteker11 dan tempat penjualan obat harus
bahkan menimbulkan korban. berizin baik berupa apotek12 maupun toko
obat13.
Obat-obatan yang dijual secara online pun
sulit dipantau, baik dari sisi promosi maupun Untuk memberikan jaminan keselamatan
transaksinya. Selain itu, informasi terkait kepada masyarakat dan menghindari
produk yang disampaikan kepada masyarakat penyalahgunaan obat yang dijual melalui media
sangat minim, tidak hanya itu, alamat penjual online, Pemerintah seharusnya membuat regulasi
produk obat-obatan juga tidak jelas. terkait penjualan obat melalui media online.
Penjualan obat melalui media online bukan Berdasarkan uraian di atas, permasalahan
merupakan suatu hal yang baru karena hal ini yang ingin dibahas dalam penulisan ini yaitu
sudah mulai dilakukan pada tahun 1990-an apa urgensi pembentukan regulasi penjualan
dan berkembang di negara-negara Eropa dan obat melalui media online dan apa saja yang
Amerika. Melihat perkembangan penjualan obat perlu diatur dalam regulasi tentang penjualan
melalui media online maka Organisasi Kesehatan obat melalui media online. Adapun tujuan
Dunia (WHO) telah mengeluarkan pedoman dari penulisan ini untuk mengetahui urgensi
untuk pelaksanaan farmasi online.8 pembentukan regulasi penjualan obat melalui

5 Situs GoApotik.com merupakan marketplace atau wadah bagi para penjual atau merchant (apotek) untuk menjual produk-produk
kesehatan secara online.
6 Aplikasi ini merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan antara pihak ketiga seperti
dokter, apotek, laboratorium, kurir (“Penyedia Layanan”) dengan konsumen.
7 Lihat Pasal 24 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
8 Majalah Farmasetika, Penjualan obat online, Vol 1 No.8 Oktober Tahun 2016.
9 Yusrinda, Kontrovesi Apotek Online, https://www.scribd.com/doc/291364972/Kontroversi-Apotik-Online, 4 Desember 2017.
10 H.A. Syamsuni, 2007, Ilmu Resep, EGC, Jakarta, hlm. 143.
11 Lihat Pasal 11 Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2017 tentang Apotek.
12 LIhat Pasal 12 Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2017 tentang Apotek.
13 Lihat Pasal 5 Keputusan Menteri Kesehatan No. 1331 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 167
Tahun 1972 Tentang Pedagang Eceran Obat.

38
Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )

media online dan hal-hal apa saja yang perlu memberikan kepastian hukum serta menciptakan
diatur dalam regulasi tentang penjualan obat iklim usaha yang sehat dalam rangka peredaran
melalui media online. obat.

B. Pembahasan b. Sosiologis
B.1. Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Produk obat dan makanan semakin bervariasi
Obat Melalui Media Online seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan
Urgensi pembentukan regulasi mengenai teknologi. Bukan saja produknya, penjualannya-
penjualan obat melalui media online dapat dilihat pun kini tak lagi hanya melalui apotek dan
dari unsur filosofis, sosiologis dan yuridis. toko obat offline, namun juga melalui media
online antara lain via toko online, Apotek online,
a. Filosofis Facebook, twitter, BBM, Whatsapp, Instagram
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan lain-lain. Saat ini membeli obat di media
dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus online menjadi alternatif masyarakat untuk
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa akses kesehatan yang lebih mudah dan cepat.14
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pada tahun 2016 Badan Pengawas Obat
Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang dan Makanan (BPOM) dibantu Kementerian
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Komunikasi dan Informatika RI, telah
(UUD 1945). menginvestigasi dan menemukan 214 situs yang
Dalam pembukaan UUD 1945 tercantum digunakan dalam penjualan dan peredaran obat.
cita-cita bangsa Indonesia yang sekaligus Dari 214 situs, BPOM menemukan 129 situs
merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. yang menjual obat ilegal dan palsu. Kerugian
Tujuan nasional tersebut adalah melindungi negara atas penjualan obat palsu dan obat ilegal
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah tersebut mencapai Rp 5.593.200.000, selain itu
darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan menyita 1.312 barang farmasi ilegal, termasuk
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan yang palsu dengan nilai ekonomi lebih dari 56
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang miliar rupiah.15 129 situs yang menjual obat
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi palsu dan obat ilegal sudah diblokir16 tetapi
serta keadilan sosial. kemudian muncul kembali dengan nama yang
Dalam Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 berbeda.
menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup Pada tahun 2017 BPOM telah melaporkan
sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, 118 situs penjual obat-obatan melalui media
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik online. Situs tersebut berpotensi digunakan
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan untuk penjualan obat keras dan terlarang. Dari
kesehatan. Sejalan dengan tujuan negara dan 118 situs tersebut, sebanyak 98 situs telah
Pasal 28H ayat (1) UUD 1945, Pemerintah diblokir oleh pihak Kementerian Komunikasi dan
memiliki kewajiban di bidang kesehatan yaitu Informatika RI.17
memberikan pelindungan dan jaminan kepada Akibat bebasnya penjualan obat melalui
masyarakat terhadap peredaran obat. media online, maka setiap orang dengan mudah
Dalam mengimplementasikan yang mendapatkan berbagai jenis obat, yaitu obat
diamanatkan dalam pembukaan dan batang keras, obat narkotika dan obat psikotropika
tubuh UUD 1945, Pemerintah wajib melakukan tanpa resep dokter. Penggunaan obat keras
pengawasan terhadap peredaran obat yang tanpa anjuran dari dokter bisa menyebabkan
bertujuan melindungi masyarakat dari efek samping yang membahayakan kesehatan18.
penggunaan obat yang tidak memenuhi standar Belum lagi pengobatan swadaya tanpa keilmuan
dan persyaratan; mencegah penggunaan yang kedokteran yang tepat bisa memperburuk
salah; mencegah penyalahgunaan obat; dan kondisi penyakit seseorang. Keadaan demikian

14 Wiko Rahardjo, Dokter Online: Mudah dan Cepat, dimuat dalam https://www.femina.co.id/article/dokter-online---mudah-dan-
cepat, diakses tanggal 15 November 2017.
15 BPOM melakukan Operasi obat ilegal yang dijual secara online melalui website pada 30 Mei-7 Juni 2016 dengan melibatkan Bareskrim,
Direktorat Bea dan Cukai, serta Kementerian Komunikasi dan Informasi RI. https://metro.tempo.co/read/782484/penjualan-obat-
ilegal-online-masih-marak, diakses pada tanggal 5 Desember 2017.
16 ibid
17 BPOM Laporkan 118 Situs Penjual Obat, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170810130837-20-233703/bpom-laporkan-
118-situs-penjual-obat/, diakses pada tanggal 8 Desember 2017.
18 M. Anief, 1997. Apa yang Perlu Diktetahui Dari Obat. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hlm. 156.

39
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48

mengakibatkan muncul kasus-kasus dengan keinginan mereka.


penyalahgunaan obat yang dapat menimbulkan Selain obat keras, obat golongan narkotika
korban, seperti masalah resistensi antibiotik. dan psikotropika, situs-situs di internet marak
Hal ini sudah menjadi rahasia umum bahwa menawarkan obat tradisional, herbal, maupun
resistensi antibiotik meningkat, salah satunya suplemen kesehatan dengan iklan yang menarik
disebabkan oleh penggunaan antibiotik yang bahkan mengklaim kalau produk tersebut
tidak sesuai dengan indikasi dan irasional. dapat menyembuhkan berbagai penyakit,
Kasus obat PCC19 di Sulawesi Tenggara sehingga timbul keinginan masyarakat untuk
menimbulkan korban sebanyak 60 orang.20 membelinya.24
Sebanyak 32 korban mendapat perawatan rawat Dalam hal ini masyarakat sangat rentan
jalan, 25 korban rawat inap dan 3 orang lainnya mendapatkan obat tradisional, herbal, maupun
dirujuk ke rumah sakit jiwa. Korban mengalami suplemen kesehatan yang palsu atau ilegal
kejang-kejang, halusinasi atau gangguan jiwa. karena penjualan melalui media online antara
Selain itu aktor Tora Sudiro yang baru terjerat penjual dan konsumen tidak dapat bertatap
kasus penyalahgunaan obat beberapa waktu muka, konsumen tidak dapat mengetahui
yang lalu yaitu menggunakan obat Dumolid.21 situs tersebut terdaftar atau tidak. Selain itu
Tora Sudiro memperoleh obat Dumolid tanpa konsumen tidak dapat melihat secara langsung
resep dokter.22 untuk memeriksa produk yang dibeli, sehingga
Kemudian di Kabupaten Nganjuk, penjualan tidak dapat mengetahui apakah produk tersebut
obat aborsi marak dilakukan dengan metode asli atau ilegal.25
online. Hasil penelusuran Jawa Pos Radar Berdasarkan hasil pengawasan tahun 2015
Nganjuk, setidaknya ada dua website dan satu yang dilakukan oleh Balai Besar POM Surabaya
sosial media (sosmed) yang digunakan untuk terhadap penjualan obat tradisional dan
menjual obat aborsi dengan cara online, yaitu kosmetika yang dijual secara online yaitu 50
https://tempataborsituntas.com/obat-obat- persen obat tradisional dan kosmetik yang dijual
aborsi-nganjuk/;https://cytotecobataborsi. secara online adalah palsu.26
com/obat-aborsi-di-nganjuk/. Sedangkan satu Jumlah situs penjualan obat palsu dan ilegal
media sosialnya melalui fans page (FP), obat yang ditutup BPOM terus meningkat. Pada tahun
aborsi Nganjuk 288588dd-081329755xxx obat 2011 BPOM menemukan 33 laman dan naik
penggugur kandungan.23 menjadi 83 laman pada tahun 2012. Pada tahun
Permasalahan di atas menjelaskan bahwa 2013 ada 129 laman, naik menjadi 302 laman
di lapangan obat semacam PCC, Dumolid pada tahun 2014. Ada 132 situs obat tradisional
(kandungan psikotropika lain dengan efek yang tak jelas diblokir dengan nilai transaksi Rp
serupa), atau penggugur kandungan (obat keras 6,9 miliar. Ratusan laman tersebut menawarkan
lainnya) bisa ditemukan di berbagai macam toko beragam obat palsu dan ilegal, antara lain obat
obat maupun penjualan melalui media online. tradisional, kosmetik, suplemen kesehatan,
Dalam hal ini masyarakat memiliki demand dan obat disfungsi ereksi. Berbagai laman itu
yang besar, tentu supply juga akan meningkat. ditutup, sebagian ditelusuri demi membongkar
Selama ada kesempatan melakukan penjualan pelaku utama penjualan obat tersebut. Namun,
obat secara bebas melalui media online, penutupan laman tak memberi efek jera, apalagi
pedagang akan terus memasok masyarakat pelaku mudah membuat laman baru.27

19 PCC yaitu Paracetamol Caffeine Carisoprodol, yang merupakan obat keras yang tidak boleh dijual sembarangan atau harus seizin
dokter.
20 Data Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, korban dari obat PCC sejumlah 60 orang terhitung dari tanggal 14 september 2017,
https://news.detik.com/berita/d-3643976/efek-obat-pcc-yang-sebabkan-pemuda-tewas-karena-lari-ke-laut, diakses pada tanggal 8
Desember 2017.
21 Dumolid adalah obat dengan kandungan zat aktif Nitrazepam, yang merupakan salah satu obat golongan psikotropika.
22 Tora Sudiro Membeli Dumolid Tanpa Resep Dokter, https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/942845-tora-sudiro-membeli-dumolid-
tanpa-resep-dokter, diakses pada tanggal 8 Desember 2017.
23 Koran Jawa Pos, Lewat online penjualan obat penggugur marak, tanggal 8 Juni 2017.
24 S.R. Mitiningsih, Tanaman Obat Yang Digunakan Oleh Pengobat Tradisional, Jurnal Media Litbang Kesehatan, Vol. XI No. 4 Tahun
2001. Hal 7
25 Atisa Praharini, Tinjaun Yuridis Penjualan Obat Keras, Jurnal Perundang-Undangan, Vol. 5 No. 2, Desember 2017. Hal 45.
26 Penjelasan Kepala BPOM Pusat Roy Alexander Sparringa, Awas, 50 Persen Obat Tradisional Dijual Online, Palsu, Radar Surabaya 14
Desember 2015.
27 Penjelasan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparringa, Semua Jenis Obat Palsu Dijual Lewat Internet, http://
lifestyle.kompas.com/read/2015/06/04/211316923/Semua.Jenis.Obat.Palsu.Dijual.Lewat.Internet, diakses pada tanggal 11 Desember
2017.

40
Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )

Permasalahan-permasalahan tersebut dapat dijual atau dibeli tanpa resep dokter


sebagai akibat dari belum adanya regulasi yang dan disertai dengan tanda peringatan serta
mengatur mengenai penjualan obat melalui memiliki tanda lingkaran biru.
media online. Oleh karena itu, pelindungan c. Obat keras
masyarakat dari risiko penjualan obat melalui Obat keras adalah obat yang hanya dapat
media online dan menertibkan penjualan obat dibeli di apotek dengan resep dokter. Tanda
melalui media online menjadi penting untuk khusus pada kemasan dan etiket adalah
dilakukan. huruf K dalam lingkaran merah dengan garis
tepi berwarna hitam.
c. Yuridis
d. Obat Psikotropika29
Sudah banyak penjualan obat melalui media Obat psikotropika adalah obat keras baik
online dilakukan oleh pelaku usaha di bidang alamiah maupun sintetis bukan narkotik,
farmasi, tetapi sampai saat ini pemerintah yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
belum mengeluarkan regulasi terkait penjualan selektif pada sususnan saraf pusat yang
obat secara online. Di era digital ini, para pelaku menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
usaha yang umumnya tidak mengenal dan mental dan perilaku. Contoh Diazepam,
tidak memiliki wewenang dalam menjual obat Phenobartial. Penyerahan obat psikotropika
membuat sistem penjualan online yang inovatif, harus dengan resep dokter.30
yang hanya mencoba menangkap peluang bisnis
e. Obat Narkotika31
bidang farmasi.
Obat narkotika adalah obat yang berasal
Terdapat banyak permasalahan hukum dari tanaman atau bukan tanaman baik
menyangkut penjualan obat melalui media sintetis maupaun semi sintetis yang dapat
online, seperti resiko kesehatan dari obat yang menyebabkan penurunan atau perubahan
salah atau obat palsu serta alergi yang mungkin kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
dialami oleh konsumen yang tidak diketahui oleh sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
farmasist ketika menawarkan obat secara online. menimbulkan ketergantungan. Obat ini
Secara yuridis sudah ada beberapa regulasi pada kemasannya ditandai dengan lingkaran
terkait penjualan obat dan penggolongan obat, yang di dalamnya terdapat tanda palang (+)
namun masih terdapat kelemahan dari regulasi berwarna merah. Contoh: Petidin. Penyerahan
tersebut, antara lain: Pertama; Peraturan obat narkotika harus dengan resep dokter.32
Menteri Kesehatan No. 917 Tahun 1993 tentang Obat keras, obat narkotika dan obat
Wajib Obat Jadi (Permenkes tentang Wajib Obat psikotropika hanya bisa dibeli di apotek atau
Jadi). Berdasarkan Permenkes tentang Wajib fasilitas kefarmasian33 dengan resep dokter.
Obat Jadi, Pasal 1 angka 3 penggolongan obat Sedangkan untuk obat bebas, obat bebas
terdiri atas obat bebas, obat bebas terbatas, obat terbatas, obat tradisional, obat herbal dan
keras, obat narkotika dan obat psikotropika. suplemen kesehatan dapat diperjualbelikan di
Berdasarkan pedoman penggunaan obat bebas retail, toko obat maupun apotek34. Tentunya
dan obat bebas terbatas bahwa: 28 retail, toko obat maupun apotek tersebut harus
a. Obat bebas berizin sesuai dengan ketentuan peraturan
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di perundang-undangan.
pasaran, biasanya memiliki tanda lingkaran Kedua; Peraturan Menteri Kesehatan No. 9
hijau dan dapat dibeli tanpa resep dokter . Tahun 2017 tentang Apotek (Permenkes tentang
b. Obat bebas terbatas Apotek). Dalam Pasal 12 ayat (1) Permenkes
Obat bebas terbatas adalah obat yang tentang Apotek mengatur bahwa pendirian apotek
sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih wajib memiliki izin dari menteri yaitu Menteri

28 Muchid A, Umar F, Chusun, Supardi S, Sinaga E, et a, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI;
29 Lihat Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
30 Lihat Pasal 14 ayat (4) Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
31 Lihat Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
32 Lihat Pasal 43 ayat (3) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
33 Fasilitas Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk pekerjaan kefarmasian.
34 Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, Direktorat Bina Farmasi Komunikasi
dan Komunitas Dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.

41
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48

Kesehatan. Dalam hal ini Menteri Kesehatan obat golongan narkotika dan psikotropika
dapat melimpahkan kewenangan pemberian izin harus dengan resep dokter. Seseorang harus
apotek ke pemerintah daerah kabupaten/kota.35 secara langsung menyerahkan resep kepada
Ketiga; Keputusan Menteri Kesehatan No. apoteker sehingga terjalin interaksi tatap muka
1331 Tahun 2002 tentang Perubahan atas karena dalam penyerahan obat, apoteker akan
Peraturan Menteri Kesehatan No 167 Tahun menjelaskan secara langsung terkait cara
1972 tentang Pedagang Eceran Obat (Kepmenkes pemakaian obat, dosis obat, dan hal-hal apa
tentang Pedagang Eceran Obat). Dalam saja yang harus dihindari dan dilakukan dalam
Kepmenkes tentang Pedagang Eceran Obat bahwa memakai obat yang diresepkan oleh dokter.39 Hal
toko obat36 atau pedagang eceran obat dalam ini harus dilaksanakan karena terkait dengan
menjual obat bebas dan obat bebas terbatas keamanan dan keselamatan seseorang dalam
wajib memiliki izin dari pemerintah kabupaten/ mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.
kota37 yang tentunya telah memenuhi semua Begitu pula dengan toko obat yang telah
persyaratan yang telah ditentukan. mendapatkan izin sebagai toko obat pengecer,
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi meskipun obat yang dijual berupa obat bebas dan
oleh apotek untuk mendapat izin antara obat bebas terbatas yang dapat dibeli tanpa resep
lain lokasi, bangunan, sarana, prasrana dan dokter, tetapi ada keharusan untuk menjelaskan
peralatan serta ketenagaan.38 Sedangkan obat yang akan dimanfaatkan oleh seseorang
untuk toko obat pengecer untuk mendapatkan apakah obat tersebut sesuai atau tidak dengan
izin harus memenuhi persyaratan antara lain peruntukannya. Hal ini yang menjadi tugas dari
memiliki tempat, mempekerjakan minimal tenaga teknis kefarmasian yang betugas di toko
tenaga teknis kefarmasian dan menjual obat obat.40
yang berasal dari pabrik farmasi atau pedagang Jika dilihat dari ketentuan Pasal 21
besar farmasi yang telah mendapatkan izin dari Permenkes tentang Apotek maka penjualan obat
Menteri Kesehatan. Apotek dan toko obat yang yang dilakukan oleh apotek melalui media online
telah mendapatkan izin maka dapat memberikan tidak boleh dilakukan. Tetapi pasal ini tidak bisa
pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. dijadikan dasar oleh Pemerintah untuk melarang
Dalam Permenkes tentang Apotek dan apotek membuka layanan penjualan obat melalui
Kepmenkes tentang Pedagang Eceran Obat terkait media online. Begitu pula dengan keberadaan
dengan pemberian izin tidak begitu jelas apakah toko obat berizin yang menjual obat melalui
izin yang diberikan oleh dinas kabupaten/kota media online, Pemerintah tidak dapat melarang
berlaku juga untuk melakukan penjualan secara karena di dalam Kepmenkes tentang Pedagang
online. Dengan tidak adanya kejelasan tersebut Eceran Obat tidak ada larangan toko obat berizin
maka muncul apotek online, toko obat online untuk menjual obat melalui media online.
dan situs-situs di internet menawarkan berbagai Oleh sebab itu dalam Permenkes tentang
produk farmasi melalui media online. Apotek dan Kepmenkes tentang Pedagang
Dalam Pasal 21 ayat (1) Permenkes tentang Eceran Obat memiliki kelemahan dalam hal
Apotek menyatakan bahwa apoteker wajib perizinan, karena tidak ada kejelasan apakah
melayani resep sesuai dengan tanggung jawab izin tersebut juga berlaku sebagai izin untuk
dan keahlian profesinya yang dilandasi pada menjual obat melalui media online. Oleh sebab
kepentingan masyarakat, kemudian di Pasal itu terkait dengan perizinan harus diperjelas
21 ayat (3) menyatakan bahwa jika obat yang aturannya apakah izin yang dimiliki oleh apotek
diresepkan tidak tersedia di apotek, apoteker dan toko obat dapat diperluas atau tidak, hingga
dapat mengganti obat setelah berkonsultasi mencakup penyaluran obat melalui media online.
dengan dokter penulis resep untuk pemilihan Penjualan obat melalui media online tidak
obat. Jika dilihat dalam aturan ini maka sudah hanya dilakukan oleh apotek online dan toko
jelas bahwa apotek dalam menjual obat keras, obat berizin online, melainkan dilakukan juga

35 Lihat Pasal 12 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan tentang Apotek.


36 toko obat dengan nama lain yaitu pedagang eceran obat yang menjual obat bebas dan
37 Lihat Pasal 5 Keputusan Menteri Kesehatan No. 1331 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No 167
Tahun 1972 tentang Pedagang Eceran Obat.
38 Lihat Pasal 4 Peraturan menteri Kesehatan tentang Apotek.
39 S. Seto, 2001, Managemen Apoteker untuk Pengelola Apotek, Farmasi Rumah Sakit, Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi,
Airlangga University Press, Surabaya, hlm. 101.
40 M. Anief, 2001, Manajemen Farmasi,Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, hlm. 49.

42
Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )

oleh perorangan melalui situs-situs atau akun resep dokter dalam situs marketplace adalah
di media online yang tidak jelas kepemilikan dan pihak yang bersalah.
alamatnya. Situs-situs atau akun perorangan Jika dilihat dari jenis dan hierarki peraturan
ini banyak menimbulkan masalah atau rentan perundang-undangan Pasal 7 dan Pasal 8
menjual obat palsu atau ilegal karena mereka Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
tidak memiliki izin untuk menjual obat. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
Pemerintah sangat sulit untuk memeriksa surat edaran tidak termasuk dalam peraturan
apakah obat, obat tradisional, obat herbal, perundang-undangan, sehingga kedudukan
suplemen kesehatan dan produk farmasi lainnya surat edaran tersebut lemah.
yang dijual melalui situs atau akun di media
Menurut Bayu Dwi Anggono, Dosen Fakultas
online merupakan produk asli, palsu atau ilegal,
Hukum Universitas Jember, surat edaran bukan
bahkan situs atau akun tersebut menjual obat
peraturan perundang-undangan (regeling),
keras, obat narkotika dan obat psikotropika.
bukan pula keputusan tata usaha negara
Begitu pula dengan masyarakat atau pembeli
(beschikking), melainkan sebuah peraturan
akan kesulitan memprotes pihak penjual apabila
kebijakan (beleidsregel) atau peraturan
produk obat-obatan yang dibeli berdampak
perundang-undangan semu (pseudo wetgeving).
buruk terhadap kesehatan setelah dikonsumsi.
Beleidsregeldan pseudo wetgeving adalah produk
Keempat; Surat Edaran Menteri Komunikasi hukum yang isinya secara materil mengikat
dan Informatika Republik Indonesia Nomor 5 umum namun bukanlah peraturan perundang-
Tahun 2016 tentang Batasan dan Tanggung undangan karena ketiadaan wewenang
Jawab Penyedia Platform dan Pedagang pembentuknya untuk membentuknya sebagai
(Merchant) Perdagangan Melalui Sistem peraturan perundang-undangan.41
Elektronik (Electronic Commerce) yang Berbentuk
Menurut Guru Besar Ilmu Perundang-Undang
User Generated Content (SE Menkominfo No. 5
Universitas Indonesia Maria Farida Indrati
Tahun 2016). Meningkatnya perdagangan yang
mengatakan bahwa surat edaran tidak termasuk
dilakukan melalui sistem elektronik, Kementerian
kategori peraturan perundang-undangan.
Komunikasi dan Informatika mengeluarkan
Meskipun muncul kesan sebagai peraturan,
kebijakan yang dituangkan dalam bentuk surat
sifatnya hanya untuk kalangan intern. Dari
edaran. Tujuan dari surat edaran ini adalah
segi materi muatan, surat edaran biasanya
untuk memberikan pedoman bagi Penyedia
menjelaskan atau membuat prosedur untuk
Platform atau Penyelenggara Sistem Elektronik
mempermudah, atau memperjelas peraturan
dan Pedagang (Merchant) dalam hal batasan dan
yang mesti dilaksanakan.42
tanggung jawabnya dalam Transaksi Elektronik
berupa perdagangan berbasis elektronik Kelima; Instruksi Presiden Nomor 3
(electronic commerce) berbentuk user generated Tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas
content. SE Menkominfo No. 5 Tahun 2016 Pengawasan Obat dan Makanan (Inpres No. 3
mengatur bahwa barang dan/atau jasa yang Tahun 2017). Inpres tersebut menginstruksikan
tidak diizinkan untuk diperdagangkan dalam kepada Menteri Komunikasi dan Informatika
platform termasuk barang dan/atau jasa yang untuk melakukan pemblokiran situs yang
memuat konten obat-obatan, makanan dan/atau mempromosikan dan/atau menjual obat dan
minuman tertentu. Termasuk dalam kategori ini makanan ilegal secara online berdasarkan
yaitu obat-obat yang memerlukan resep dokter, rekomendasi dari instansi terkait.
obat bius dan sejenisnya, serta obat atau bahan- Dalam Inpres tersebut yang dilihat hanya
bahan yang mengandung zat terlarang. dari sisi produk farmasi yang dijual yaitu obat
Dalam SE Menkominfo No. 5 Tahun 2016, ilegal atau obat berizin, sedangkan dari sisi
situs marketplace dibebaskan dari tanggung situs yaitu terdaftar atau tidak dan kepemilikan
jawab atas barang-barang yang tak boleh dijual situs (apotek online, toko obat online atau
para pedagang. Berdasarkan surat edaran perorangan) tidak dipermasalahkan. Sehingga
tersebut, penjual yang mengunggah barang apapun situsnya dapat menjual semua golongan
dagangan berupa obat-obatan yang memerlukan obat, obat tradisional, obat herbal dan suplemen

41 MYS, Surat Edaran ‘Kerikil’ dalam Perundang-undangan, dimuat dalam http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt54b1f62361f81/


surat--edaran-kerikil-dalam-perundang-undangan, diakses tanggal 20 Desember 2017.
42 Ali, Surat Edaran Bukan Peraturan Perundang-Undangan, dimuat dalam http://www.hukumonline.com/berita/baca/hol18765/
surat-edaran-bukan-peraturan-perundangundangan, diakses tanggal 3 Januari 2018.

43
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48

kesehatan, asalkan tidak menjual obat ilegal. Hal a. Inggris43


ini yang menjadi kelemahan dari Inpres tersebut. Di Inggris, ada 3 badan pemerintah dan
Kelemahan-kelemahan dari peraturan di atas regulator independen yang mengawasi website
dapat dijadikan celah hukum oleh setiap orang penjualan obat secara online.44
untuk melakukan penjualan obat melalui media
online. 1. The Medicines and Healthcare products
Regulatory Agency (MHRA)
Mengingat cara perdagangan atau penjualan
MHRA merupakan sebuah organisasi yang
obat yang dilakukan melalui sistem elektronik
dibentuk oleh Pemerintah Inggris yang
atau melalui media online semakin popular
khusus mengawasi dan mengatur obat-
di Indonesia maka dibutuhkan regulasi atau
obatan, peralatan medis dan komponen
peraturan perundang-undangan yang mengatur
darah untuk transfusi di Inggris. MHRA
mengenai penjualan obat melalui media online.
menyediakan situs khusus mengenai
Peraturan yang ada saat ini masih tersebar
informasi website yang terdaftar sebagai
dalam berbagai peraturan atau bersifat parsial
penjual online. Melalui website ini pula
dan bahkan ada yang dalam bentuk surat
apotek online bisa mendaftar, selain itu
edaran, sehingga belum dapat mengatasi
masyarakat bisa melaporkan jika ada
permasalahan yang muncul di masyarakat
pelanggaran terhadap apotek onlinenya.
akibat penjualan obat melalui media online. Oleh
karena itu diperlukan suatu regulasi yang secara 2. The independent regulator of health and
komprehensif mengatur mengenai penjualan social care in England
obat melalui media online. Suatu badan independen yang
Belum adanya regulasi yang mengatur memiliki tujuan untuk memastikan
mengenai penjualan obat melalui media online, layanan kesehatan dan sosial agar
Pemerintah hanya mampu menyampaikan memberikan pelayanan dengan aman,
kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam efektif, perawatan yang berkualitas dan
melakukan transaksi obat melalui media online, membantu peningkatan pelayanannya.
terlebih kasus peredaran obat palsu melalui Setiap apotek online harus teregistrasi di
media online semakin marak tanpa ada kejelasan situs resminya yang kemudian diberikan
hukum. badge atau logo yang dipasang di website
onlinenya, ketika diklik maka akan keluar
B.2. Hal-hal yang Perlu Diatur dalam Regulasi data registrasi apotek online tersebut.
mengenai Penjualan Obat Melalui Media
Online 3. The General Pharmaceutical Council
Kemajuan teknologi tidak dapat dihindari (GPhC)
tetapi digunakan dan diatur dengan tepat. Tidak GPhC juga merupakan badan indenpenden
tepat untuk menolak kemajuan teknologi, oleh untuk apoteker, teknisi apotek dan tempat
sebab itu harus dicoba bagaimana mengatur dan apotek di Britania Raya yang bertugas
memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan untuk melindungi, mempromosikan dan
kualitas kesehatan masyarakat. Untuk menjaga kesehatan, keselamatan dan
menjawab kebutuhan dan melindungi kesehatan kesejahteraan anggota masyarakat dengan
masyarakat dari dampak negatif penjualan standar menegakkan dan kepercayaan
obat melalui media online diperlukan regulasi. masyarakat di apotek. GPhC mirip seperti
Sebagai bahan pembanding dalam membuat organisai profesi Ikatan Apoteker Indonesia
regulasi tentang penjualan obat melalui media (IAI) untuk apoteker di Indonesia. GPhc
online, perlu dilihat regulasi dan pengawasan juga memberikan logo dan kode registrasi
penjualan obat melalui media online dari negara yang wajib ditampilkan di website penjual
lain, yaitu Inggris dan Jerman. onlinenya.

43 Nasrul Wathoni, Toko Apoteker Online Menjawab Kebutuhan Masyarakat dan Kemajuan Teknologi, Majalah Farmasetika (V1N9-
November 2016).
44 ibid

44
Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )

b. German45 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian


Regulasi penjualan obat online di Jerman diatur di Apotek (Permenkes tentang Standar
oleh Pemerintah dan ABDA (Bundesvereinigung Pelayanan Kefarmasian di Apotek),
Deutcher Apothekerverbande), yakni organisasi apoteker diwajibkan memberikan
terkemuka untuk apoteker di Jerman. ABDA konseling mengenai sediaan farmasi,
mewakili kepentingan farmasi sebagai profesi pengobatan dan perbekalan kesehatan
kesehatan di dalam masyarakat untuk mendorong lainnya, sehingga dapat memperbaiki
apoteker yang berkualitas, komprehensif kualitas hidup pasien atau yang
terhadap pelayanan farmasi di Jerman. bersangkutan terhindar dari bahaya
penyalahgunaan atau penggunaan
Berbeda dengan Indonesia, baik obat OTC46
salah sediaan farmasi atau perbekalan
maupun obat dengan resep dokter hanya bisa
kesehatan lainnya.48Dan khusus untuk
dibeli di apotek, tidak dijual bebas, kecuali
penderita penyakit tertentu seperti
toko food supplement yang ditetapkan oleh
cardiovascular, diabetes, TBC, asthma,
pemerintah federal, jadi obat dikontrol oleh
dan penyakit kronis lainnya, apoteker
apoteker. Uniknya, semua apotek di Jerman
harus memberikan konseling secara
dimiliki oleh apoteker. Dengan demikian yang
berkelanjutan.49
memiliki program apotek online di Jerman adalah
apoteker atau toko food supplement yang telah 2. Pihak yang dapat menjual obat melalui media
ditetapkan oleh pemerintah. online
Dari peraturan tentang penjualan obat yang Pihak yang dapat menjual obat bebas, obat
dimiliki oleh Inggris dan Jerman, ada beberapa bebas terbatas, obat tradisional, herbal atau
hal yang dapat diakomodir untuk diatur dalam suplemen kesehatan melalui media online
regulasi tentang penjualan obat melalui online, adalah hanya apotek dan toko obat berizin
antara lain: yang secara fisik sudah memiliki tempat dan
1. Produk Farmasi sudah mendapatkan izin sebagai apotek atau
Jika dilihat dari penggolongan obat dan toko obat berizin dari pemerintah daerah
persyaratan untuk mendapatkan obat maka setempat. Hal ini bertujuan agar pemerintah
yang dapat dijual belikan melalui media online dapat dengan mudah melakukan pengawasan
adalah obat bebas, obat bebas terbatas, jamu, dalam hal distribusi, transaksi dan standar
obat herbal dan suplemen kesehatan karena serta persyaratan obat yang dijual melalui
untuk mendapatkannya tidak perlu dengan media online. Dengan demikian dapat
resep dokter. Sedangkan untuk obat keras, memberikan jaminan kepada masyarakat
obat golongan narkotika dan psikotropika bahwa obat yang dijual oleh apotek online
dilarang dijual melalui media online, dengan atau toko obat berizin online merupakan
pertimbangan, antara lain: obat-obatan yang telah memiliki izin sehingga
a. hanya tenaga medis yaitu dokter dan dijamin keasliannya.
dokter gigi yang berwenang untuk 3. Pendaftaran situs
meresepkan obat. Dalam hal pendaftaran situs apotek online
b. pihak yang memiliki kewenangan untuk dan toko obat berizin online harus ada suatu
menyerahkan obat adalah apoteker unit kerja yang bertanggungjawab terhadap
berdasarkan resep dokter. pendaftaran situs penjualan obat melalui
c. dalam hal pembelian, butuh penjelasan media online. Pendaftaran tersebut terkait
dari seorang apoteker untuk penggunaan dalam hal perizinan, oleh sebab itu unit
obat-obatan tersebut karena jika tidak kerja tersebut dapat berada di Kementerian
mengetahui cara penggunaannya akan Kesehatan atau Dinas Kesehatan kabupaten/
membahayakan kesehatan seseorang.47 kota. Hal ini dikarenakan bahwa berdasarkan
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Permenkes tentang Apotek dan Kepmenkes
Menteri Kesehatan No. 35 Tahun 2014 tentang Pedagang Eceran Obat bahwa

45 Ibid
46 Obat bebas dikenal juga dengan sebutan obat OTC (Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.
47 Soerjono Soekamto, 1990, Aspek Hukum Apotek dan Apoteker, Mandar Maju, Jakarta, hlm. 89.
48 Lihat Pasal 3 ayat (3) Permenkes tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
49 Sri Wahyuningrum, Dampak Self Efficacy Terhadap Perilaku Inovasi Apoteker Di RS, Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Vol. 1, Juni,
2012. Hal 16.

45
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48

pendirian apotek wajib mendapatkan izin dari a. produk farmasi yang dijual yaitu
Menteri Kesehatan, kemudian kewenangan obat bebas, obat bebas terbatas, obat
tersebut dilimpahkan kepada pemerintah tradisional, obat herbal dan suplemen
daerah kabupaten/kota, begitu pula sama kesehatan;
halnya dengan toko obat berizin. Hal ini terkait dengan izin edar obat, golongan
Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan obat dan standar serta persyaratan produk
dalam pembuatan situs bekerjasama dengan farmasi sebagaimana diatur dalam Pasal
Kementerian Komunikasi dan Informatika atau 98 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Dinas Komunikasi dan Informatika. Melalui tentang Kesehatan yaitu sediaan farmasi
situs tersebut apotek dan toko obat berizin dapat harus aman, berkhasiat/manfaat, bermutu,
mendaftarkan situs mereka. Selain itu situs dan terjangkau. Dalam hal ini yang memiliki
tersebut dapat berfungsi memberikan informasi tugas mengawasi adalah Badan Pengawas
kepada masyarakat mengenai situs apotek online Obat dan Makanan (BPOM). BPOM dapat
atau toko obat berizin online yang terdaftar. bekerjasama dengan Kepolisian terkait
Apotek online dan toko obat berizin online dengan pelanggaran hukum terhadap produk
yang telah mendaftarkan situsnya maka akan farmasi yang dijual tidak sesuai dengan
diregistrasi dan diberikan logo atau kode registrasi standar dan persyaratan keamanan, manfaat
di situs onlinenya. Hal ini menunjukkan ke dan mutu.
masyarakat bahwa apotek online dan toko obat
b. Situs yang menjual obat;
berizin online tersebut sudah terdaftar sehingga
Pengawasan terhadap situs-situs yang
memberikan kepastian kepada masyarakat
menjual obat melalui media online,
bahwa situs tersebut merupakan situs resmi,
Kementerian Kesehatan dan Badan
artinya jelas kepemilikan, alamatnya dan telah
Pengawasan Obat dan Makanan
berizin.
bekerjasama dengan Kementerian
Dengan terregistrasinya situs apotek online
Komunikasi dan Informatika. Terkait
atau toko obat berizin online mempermudah
hal ini Kementerian Komunikasi dan
Pemerintah menelusuri dan menindak apabila
Informatika dapat membuat suatu sistem
apotek online atau toko obat berizin online terbukti
yang secara langsung dapat memblokir
melakukan kesalahan. Begitu pula masyarakat
situs-situs yang mengandung konten
dapat melaporkan pelanggaran yang dilakukan
penjualan obat jika situs tersebut tidak
oleh apotek online atau toko obat berizin online
diregistrasi oleh Kementerian Kesehatan.
tersebut jika melakukan pelanggaran kepada
Hal ini sangat penting, sehingga seseorang
Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan.
tidak mudah menjual obat secara bebas,
Dengan adanya unit kerja yang
mengingat obat merupakan suatu
bertanggungjawab terhadap pendaftaran situs
produk yang memiliki persyaratan dalam
apotek online dan toko obat berizin online maka
penyerahan maupun penggunaannya, dan
tidak ada lagi situs-situs milik perorangan,
pihak yang menjual obat harus pihak yang
apotek online atau toko obat online yang tidak
telah mendapatkan izin dari pemerintah.50
memiliki tempat fisik menjual obat bebas, obat
Dengan demikian tidak ada lagi situs-
bebas terbatas, obat tradisional, obat herbal atau
situs yang tanpa hak menjual obat secara
suplemen kesehatan bahkan obat keras melalui
online.
media online. Jika masih ada situs-situs yang
menjual obat tanpa teregistrasi atau bahkan 5. Pembinaan
menjual obat keras, obat narkotika atau obat Dalam penjualan obat melalui media online,
psikotropika maka situs tersebut merupakan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawasan
situs ilegal. Dengan demikian Pemerintah dapat Obat dan Makanan dan Dinas Kesehatan dapat
menindak situs-situs yang tidak teregistrasi. memberikan edukasi kepada masyarakat
4. Pengawasan selaku konsumen dalam hal pembelian obat
Pengawasan terhadap penjualan obat melalui melalui media online, sehingga masyarakat
media online dapat dilakukan antara lain tidak mudah tertipu dengan produk-produk
terhadap: yang beredar bebas secara online.

50 Lihat Pasal 98 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

46
Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )

C. Penutup berita/baca/hol18765/surat-edaran-bukan-
Berdasarkan pertimbangan filosofis, sosiologis peraturan-perundangundangan, diakses
dan yuridis yang telah diuraikan di atas tanggal 3 Januari 2018.
maka perlu dibentuk regulasi yang mengatur
mengenai penjualan obat melalui media online, Chitra Paramaesti, Penjualan Obat illegal
yang bertujuan untuk melakukan penertiban online makin marak, https://metro.tempo.
penjualan obat melalui media online sehingga co/read/782484/penjualan-obat-ilegal-
tidak semua orang dapat menjual obat dengan online-masih-marak, diakses pada tanggal 5
bebas tanpa persyaratan. Hal-hal yang perlu Desember 2017.
diatur dalam regulasi penjualan obat melalui
Efendy Rasjid, Fadjar, Manfaat Internet Untuk
media online yaitu mengenai produk farmasi,
Dunia Bisnis, http://www.ubaya.ac.id/
pihak-pihak yang bisa melakukan penjualan obat
ubaya/articles_detail/28/Manfaat-Internet-
melalui media online, pendaftaran situs penjualan
untuk-Dunia-Bisnis.html, diakses pada
obat dan pengawasan yang dilakukan sesuai
tanggal 5 Desember 2017.
dengan tugas dan kewenangan kementerian/
lembaga pemerintah non kementerian terkait
Harian Kompas, Semua Jenis Obat Palsu Dijual
dengan penjualan obat melalui media online..
Lewat Internet, http://lifestyle.kompas.
com/read/2015/06/04/211316923/Semua.
Daftar Pustaka Jenis.Obat.Palsu.Dijual.Lewat.Internet,
diakses pada tanggal 11 Desember 2017.
1. Buku
MYS, Surat Edaran ‘Kerikil’ dalam Perundang-
Anief, M. 1997. Apa yang Perlu Diketahui Dari undangan, http://www.hukumonline.com/
Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University berita/baca/lt54b1f62361f81/surat--edaran-
Press. kerikil-dalam-perundang-undangan, diakses
tanggal 20 Desember 2017.
------------ 2001, Manajemen Farmasi,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Siti Harlina, Efek Obat PCC, https://news.detik.
com/berita/d-3643976/efek-obat-pcc-yang-
A, Muchid Umar F,dkk, 2006. Pedoman
sebabkan-pemuda-tewas-karena-lari-ke-laut,
Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas.
diakses pada tanggal 8 Desember 2017.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Tiara Sutari, BPOM Laporkan 118 Situs Penjual
RI, Departemen Kesehatan. 2006, Pedoman
Obat, https://www.cnnindonesia.com/nas
Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas
ional/20170810130837-20-233703/bpom-
Terbatas, Jakarta: Direktorat Bina Farmasi
laporkan-118-situs-penjual-obat/, diakses
Komunikasi dan Komunitas dan Klinik Ditjen
pada tanggal 8 Desember 2017.
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Tim Viva, Tora Sudiro Membeli Dumolid Tanpa
Seto, S, 2001, Managemen Apoteker untuk
Resep Dokter, https://www.viva.co.id/
Pengelola Apotek, Farmasi Rumah Sakit,
showbiz/gosip/942845-tora-sudiro-membeli-
Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi,
dumolid-tanpa-resep-dokter, diakses pada
Surabaya: Airlangga University Press.
tanggal 8 Desember 2017.
Soekamto, Soerjono, 1990, Aspek Hukum Apotek
Wiko Rahardjo, Dokter Online: Mudah dan Cepat,
dan Apoteker, Jakarta: Mandar Maju.
https://www.femina.co.id/article/dokter-
online---mudah-dan-cepat, diakses tanggal
Syamsuni, H.A. 2007. Ilmu Resep, Jakarta:
15 November 2017.
EGC.

2. Website 3. Artikel Jurnal

Ali, Surat Edaran Bukan Peraturan Perundang- Mitiningsih, S.R., Tanaman Obat yang Digunakan
Undangan, http://www.hukumonline.com/ oleh Pengobat Tradisional, Jurnal Media

47
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48

Litbang Kesehatan, Vol. XI No. 4 Tahun 2001. Teknologi, Majalah Farmasetika (V1N9-
November 2016).
Praharini, Atisa, Tinjauan Yuridis Jual Beli Obat
Keras, Jurnal Perundang-Undangan, Vol. 5 6. Peraturan Perundang-Undangan
No. 2, Desember 2017.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang
Wahyuningrum,Sri, Dampak Self Efficacy Psikotropika.
Terhadap Perilaku Inovasi Apoteker di RS,
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Vol. 1, Juni, Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang
2012. Narkotika.

4. Koran Undang-Undang No. 36 Tahun 2009 Tentang


Kesehatan.
Koran Jawa Pos, Lewat online penjualan obat
penggugur marak, tanggal 8 Juni 2017. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian.
Radar Surabaya, Penjelasan Kepala BPOM Pusat
Roy Alexander Sparringa, Awas, 50 Persen Keputusan Menteri Kesehatan No. 1331 Tahun
Obat Tradisional Dijual Online, Palsu, 14 2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Desember 2015. Menteri Kesehatan No. 167 Tahun 1972
tentang Pedagang Eceran Obat.
5. Majalah
Peraturan Menteri Kesehatan No. 73 Tahun 2016
Majalah Farmasetika, Penjualan obat online, Vol tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di
1 No.8 Oktober Tahun 2016. Apotek.

Nasrul Wathoni, Toko Apoteker Online Menjawab Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2017
Kebutuhan Masyarakat dan Kemajuan tentang Apotek.

48

Anda mungkin juga menyukai