Nita Ariyulinda
Perancang Undang-Undang Badan Keahlian DPR RI
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 6 Jakarta Pusat
Telp. (021) 5715851 - 089619864428
E-mail: nita_ldf@yahoo.com
Abstract
The development of information technology is used by everyone in the sale of drugs through online media, thereby
developing online pharmacies and websites on the internet that offer and sell drugs, in the form of drugs that enter
the class of hard drugs, drugs or psychotropic groups. Under these circumstances, the public can easily obtain
medicines so that they can be misused or not used as intended, which may pose a risk to health and may even
result in casualties. The development of drug sales through online media is moving rapidly, while the public has not
been protected from legal problems. In this case Indonesia does not yet have regulation on drug sales through online
media. Therefore, in this paper will discuss the issue of urgency of regulation formulation about the sale of drugs
through online media and how should the arrangement of drug sales through online media that is very influential on
public safety and security and discipline drug sales through online media.
Keywords : drugs, online media,Online pharmacy, online licensed drug store
Abstrak
Perkembangan teknologi informasi dimanfaatkan oleh setiap orang dalam penjualan obat melalui media online,
sehingga berkembang apotek online, toko obat online atau situs-situs di internet yang menawarkan dan menjual
berbagai produk farmasi berupa obat keras, obat golongan narkotika atau golongan psikotropika, obat tradisional,
obat herbal dan suplemen kesehatan. Dengan keadaan seperti ini, masyarakat dengan mudah mendapatkan obat-
obatan tersebut sehingga sangat rentan dapat disalahgunakan pemakaiannya atau tidak sesuai peruntukannya,
yang dapat beresiko untuk kesehatan bahkan dapat menimbulkan korban. Perkembangan penjualan obat
melalui media online bergerak pesat, sementara Indonesia belum memiliki regulasi mengenai penjualan obat
melalui media online. Banyak kasus yang terjadi di lapangan akibat penjualan obat melalui media online. Oleh
sebab itu dalam tulisan ini akan membahas permasalahan mengenai urgensi pembentukan regulasi mengenai
penjualan obat melalui media online dan apa saja yang perlu diatur dalam pengaturan penjualan obat melalui
media online yang sangat berpengaruh terhadap keamanan dan keselamatan masyarakat serta bertujuan untuk
menertibkan penjualan obat melalui media online.
Kata kunci : hak privasi; urgensi pembukuan; batasan pengelolaan keuangan.
37
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48
5 Situs GoApotik.com merupakan marketplace atau wadah bagi para penjual atau merchant (apotek) untuk menjual produk-produk
kesehatan secara online.
6 Aplikasi ini merupakan aplikasi perangkat lunak yang berfungsi sebagai sarana untuk menghubungkan antara pihak ketiga seperti
dokter, apotek, laboratorium, kurir (“Penyedia Layanan”) dengan konsumen.
7 Lihat Pasal 24 huruf c Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian.
8 Majalah Farmasetika, Penjualan obat online, Vol 1 No.8 Oktober Tahun 2016.
9 Yusrinda, Kontrovesi Apotek Online, https://www.scribd.com/doc/291364972/Kontroversi-Apotik-Online, 4 Desember 2017.
10 H.A. Syamsuni, 2007, Ilmu Resep, EGC, Jakarta, hlm. 143.
11 Lihat Pasal 11 Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2017 tentang Apotek.
12 LIhat Pasal 12 Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2017 tentang Apotek.
13 Lihat Pasal 5 Keputusan Menteri Kesehatan No. 1331 Tahun 2002 Tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No. 167
Tahun 1972 Tentang Pedagang Eceran Obat.
38
Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )
media online dan hal-hal apa saja yang perlu memberikan kepastian hukum serta menciptakan
diatur dalam regulasi tentang penjualan obat iklim usaha yang sehat dalam rangka peredaran
melalui media online. obat.
B. Pembahasan b. Sosiologis
B.1. Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Produk obat dan makanan semakin bervariasi
Obat Melalui Media Online seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan
Urgensi pembentukan regulasi mengenai teknologi. Bukan saja produknya, penjualannya-
penjualan obat melalui media online dapat dilihat pun kini tak lagi hanya melalui apotek dan
dari unsur filosofis, sosiologis dan yuridis. toko obat offline, namun juga melalui media
online antara lain via toko online, Apotek online,
a. Filosofis Facebook, twitter, BBM, Whatsapp, Instagram
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan lain-lain. Saat ini membeli obat di media
dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus online menjadi alternatif masyarakat untuk
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa akses kesehatan yang lebih mudah dan cepat.14
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pada tahun 2016 Badan Pengawas Obat
Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang dan Makanan (BPOM) dibantu Kementerian
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Komunikasi dan Informatika RI, telah
(UUD 1945). menginvestigasi dan menemukan 214 situs yang
Dalam pembukaan UUD 1945 tercantum digunakan dalam penjualan dan peredaran obat.
cita-cita bangsa Indonesia yang sekaligus Dari 214 situs, BPOM menemukan 129 situs
merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. yang menjual obat ilegal dan palsu. Kerugian
Tujuan nasional tersebut adalah melindungi negara atas penjualan obat palsu dan obat ilegal
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah tersebut mencapai Rp 5.593.200.000, selain itu
darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan menyita 1.312 barang farmasi ilegal, termasuk
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan yang palsu dengan nilai ekonomi lebih dari 56
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang miliar rupiah.15 129 situs yang menjual obat
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi palsu dan obat ilegal sudah diblokir16 tetapi
serta keadilan sosial. kemudian muncul kembali dengan nama yang
Dalam Pasal 28H ayat (1) UUD 1945 berbeda.
menyatakan bahwa setiap orang berhak hidup Pada tahun 2017 BPOM telah melaporkan
sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal, 118 situs penjual obat-obatan melalui media
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik online. Situs tersebut berpotensi digunakan
dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan untuk penjualan obat keras dan terlarang. Dari
kesehatan. Sejalan dengan tujuan negara dan 118 situs tersebut, sebanyak 98 situs telah
Pasal 28H ayat (1) UUD 1945, Pemerintah diblokir oleh pihak Kementerian Komunikasi dan
memiliki kewajiban di bidang kesehatan yaitu Informatika RI.17
memberikan pelindungan dan jaminan kepada Akibat bebasnya penjualan obat melalui
masyarakat terhadap peredaran obat. media online, maka setiap orang dengan mudah
Dalam mengimplementasikan yang mendapatkan berbagai jenis obat, yaitu obat
diamanatkan dalam pembukaan dan batang keras, obat narkotika dan obat psikotropika
tubuh UUD 1945, Pemerintah wajib melakukan tanpa resep dokter. Penggunaan obat keras
pengawasan terhadap peredaran obat yang tanpa anjuran dari dokter bisa menyebabkan
bertujuan melindungi masyarakat dari efek samping yang membahayakan kesehatan18.
penggunaan obat yang tidak memenuhi standar Belum lagi pengobatan swadaya tanpa keilmuan
dan persyaratan; mencegah penggunaan yang kedokteran yang tepat bisa memperburuk
salah; mencegah penyalahgunaan obat; dan kondisi penyakit seseorang. Keadaan demikian
14 Wiko Rahardjo, Dokter Online: Mudah dan Cepat, dimuat dalam https://www.femina.co.id/article/dokter-online---mudah-dan-
cepat, diakses tanggal 15 November 2017.
15 BPOM melakukan Operasi obat ilegal yang dijual secara online melalui website pada 30 Mei-7 Juni 2016 dengan melibatkan Bareskrim,
Direktorat Bea dan Cukai, serta Kementerian Komunikasi dan Informasi RI. https://metro.tempo.co/read/782484/penjualan-obat-
ilegal-online-masih-marak, diakses pada tanggal 5 Desember 2017.
16 ibid
17 BPOM Laporkan 118 Situs Penjual Obat, https://www.cnnindonesia.com/nasional/20170810130837-20-233703/bpom-laporkan-
118-situs-penjual-obat/, diakses pada tanggal 8 Desember 2017.
18 M. Anief, 1997. Apa yang Perlu Diktetahui Dari Obat. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta, hlm. 156.
39
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48
19 PCC yaitu Paracetamol Caffeine Carisoprodol, yang merupakan obat keras yang tidak boleh dijual sembarangan atau harus seizin
dokter.
20 Data Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara, korban dari obat PCC sejumlah 60 orang terhitung dari tanggal 14 september 2017,
https://news.detik.com/berita/d-3643976/efek-obat-pcc-yang-sebabkan-pemuda-tewas-karena-lari-ke-laut, diakses pada tanggal 8
Desember 2017.
21 Dumolid adalah obat dengan kandungan zat aktif Nitrazepam, yang merupakan salah satu obat golongan psikotropika.
22 Tora Sudiro Membeli Dumolid Tanpa Resep Dokter, https://www.viva.co.id/showbiz/gosip/942845-tora-sudiro-membeli-dumolid-
tanpa-resep-dokter, diakses pada tanggal 8 Desember 2017.
23 Koran Jawa Pos, Lewat online penjualan obat penggugur marak, tanggal 8 Juni 2017.
24 S.R. Mitiningsih, Tanaman Obat Yang Digunakan Oleh Pengobat Tradisional, Jurnal Media Litbang Kesehatan, Vol. XI No. 4 Tahun
2001. Hal 7
25 Atisa Praharini, Tinjaun Yuridis Penjualan Obat Keras, Jurnal Perundang-Undangan, Vol. 5 No. 2, Desember 2017. Hal 45.
26 Penjelasan Kepala BPOM Pusat Roy Alexander Sparringa, Awas, 50 Persen Obat Tradisional Dijual Online, Palsu, Radar Surabaya 14
Desember 2015.
27 Penjelasan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Roy Sparringa, Semua Jenis Obat Palsu Dijual Lewat Internet, http://
lifestyle.kompas.com/read/2015/06/04/211316923/Semua.Jenis.Obat.Palsu.Dijual.Lewat.Internet, diakses pada tanggal 11 Desember
2017.
40
Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )
28 Muchid A, Umar F, Chusun, Supardi S, Sinaga E, et a, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas. Jakarta:
Departemen Kesehatan RI;
29 Lihat Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
30 Lihat Pasal 14 ayat (4) Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
31 Lihat Pasal 1 angka 1 Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
32 Lihat Pasal 43 ayat (3) Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
33 Fasilitas Kefarmasian adalah sarana yang digunakan untuk pekerjaan kefarmasian.
34 Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas, Direktorat Bina Farmasi Komunikasi
dan Komunitas Dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Jakarta.
41
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48
Kesehatan. Dalam hal ini Menteri Kesehatan obat golongan narkotika dan psikotropika
dapat melimpahkan kewenangan pemberian izin harus dengan resep dokter. Seseorang harus
apotek ke pemerintah daerah kabupaten/kota.35 secara langsung menyerahkan resep kepada
Ketiga; Keputusan Menteri Kesehatan No. apoteker sehingga terjalin interaksi tatap muka
1331 Tahun 2002 tentang Perubahan atas karena dalam penyerahan obat, apoteker akan
Peraturan Menteri Kesehatan No 167 Tahun menjelaskan secara langsung terkait cara
1972 tentang Pedagang Eceran Obat (Kepmenkes pemakaian obat, dosis obat, dan hal-hal apa
tentang Pedagang Eceran Obat). Dalam saja yang harus dihindari dan dilakukan dalam
Kepmenkes tentang Pedagang Eceran Obat bahwa memakai obat yang diresepkan oleh dokter.39 Hal
toko obat36 atau pedagang eceran obat dalam ini harus dilaksanakan karena terkait dengan
menjual obat bebas dan obat bebas terbatas keamanan dan keselamatan seseorang dalam
wajib memiliki izin dari pemerintah kabupaten/ mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.
kota37 yang tentunya telah memenuhi semua Begitu pula dengan toko obat yang telah
persyaratan yang telah ditentukan. mendapatkan izin sebagai toko obat pengecer,
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi meskipun obat yang dijual berupa obat bebas dan
oleh apotek untuk mendapat izin antara obat bebas terbatas yang dapat dibeli tanpa resep
lain lokasi, bangunan, sarana, prasrana dan dokter, tetapi ada keharusan untuk menjelaskan
peralatan serta ketenagaan.38 Sedangkan obat yang akan dimanfaatkan oleh seseorang
untuk toko obat pengecer untuk mendapatkan apakah obat tersebut sesuai atau tidak dengan
izin harus memenuhi persyaratan antara lain peruntukannya. Hal ini yang menjadi tugas dari
memiliki tempat, mempekerjakan minimal tenaga teknis kefarmasian yang betugas di toko
tenaga teknis kefarmasian dan menjual obat obat.40
yang berasal dari pabrik farmasi atau pedagang Jika dilihat dari ketentuan Pasal 21
besar farmasi yang telah mendapatkan izin dari Permenkes tentang Apotek maka penjualan obat
Menteri Kesehatan. Apotek dan toko obat yang yang dilakukan oleh apotek melalui media online
telah mendapatkan izin maka dapat memberikan tidak boleh dilakukan. Tetapi pasal ini tidak bisa
pelayanan kefarmasian kepada masyarakat. dijadikan dasar oleh Pemerintah untuk melarang
Dalam Permenkes tentang Apotek dan apotek membuka layanan penjualan obat melalui
Kepmenkes tentang Pedagang Eceran Obat terkait media online. Begitu pula dengan keberadaan
dengan pemberian izin tidak begitu jelas apakah toko obat berizin yang menjual obat melalui
izin yang diberikan oleh dinas kabupaten/kota media online, Pemerintah tidak dapat melarang
berlaku juga untuk melakukan penjualan secara karena di dalam Kepmenkes tentang Pedagang
online. Dengan tidak adanya kejelasan tersebut Eceran Obat tidak ada larangan toko obat berizin
maka muncul apotek online, toko obat online untuk menjual obat melalui media online.
dan situs-situs di internet menawarkan berbagai Oleh sebab itu dalam Permenkes tentang
produk farmasi melalui media online. Apotek dan Kepmenkes tentang Pedagang
Dalam Pasal 21 ayat (1) Permenkes tentang Eceran Obat memiliki kelemahan dalam hal
Apotek menyatakan bahwa apoteker wajib perizinan, karena tidak ada kejelasan apakah
melayani resep sesuai dengan tanggung jawab izin tersebut juga berlaku sebagai izin untuk
dan keahlian profesinya yang dilandasi pada menjual obat melalui media online. Oleh sebab
kepentingan masyarakat, kemudian di Pasal itu terkait dengan perizinan harus diperjelas
21 ayat (3) menyatakan bahwa jika obat yang aturannya apakah izin yang dimiliki oleh apotek
diresepkan tidak tersedia di apotek, apoteker dan toko obat dapat diperluas atau tidak, hingga
dapat mengganti obat setelah berkonsultasi mencakup penyaluran obat melalui media online.
dengan dokter penulis resep untuk pemilihan Penjualan obat melalui media online tidak
obat. Jika dilihat dalam aturan ini maka sudah hanya dilakukan oleh apotek online dan toko
jelas bahwa apotek dalam menjual obat keras, obat berizin online, melainkan dilakukan juga
42
Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )
oleh perorangan melalui situs-situs atau akun resep dokter dalam situs marketplace adalah
di media online yang tidak jelas kepemilikan dan pihak yang bersalah.
alamatnya. Situs-situs atau akun perorangan Jika dilihat dari jenis dan hierarki peraturan
ini banyak menimbulkan masalah atau rentan perundang-undangan Pasal 7 dan Pasal 8
menjual obat palsu atau ilegal karena mereka Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
tidak memiliki izin untuk menjual obat. Pembentukan Peraturan Perundang-undangan,
Pemerintah sangat sulit untuk memeriksa surat edaran tidak termasuk dalam peraturan
apakah obat, obat tradisional, obat herbal, perundang-undangan, sehingga kedudukan
suplemen kesehatan dan produk farmasi lainnya surat edaran tersebut lemah.
yang dijual melalui situs atau akun di media
Menurut Bayu Dwi Anggono, Dosen Fakultas
online merupakan produk asli, palsu atau ilegal,
Hukum Universitas Jember, surat edaran bukan
bahkan situs atau akun tersebut menjual obat
peraturan perundang-undangan (regeling),
keras, obat narkotika dan obat psikotropika.
bukan pula keputusan tata usaha negara
Begitu pula dengan masyarakat atau pembeli
(beschikking), melainkan sebuah peraturan
akan kesulitan memprotes pihak penjual apabila
kebijakan (beleidsregel) atau peraturan
produk obat-obatan yang dibeli berdampak
perundang-undangan semu (pseudo wetgeving).
buruk terhadap kesehatan setelah dikonsumsi.
Beleidsregeldan pseudo wetgeving adalah produk
Keempat; Surat Edaran Menteri Komunikasi hukum yang isinya secara materil mengikat
dan Informatika Republik Indonesia Nomor 5 umum namun bukanlah peraturan perundang-
Tahun 2016 tentang Batasan dan Tanggung undangan karena ketiadaan wewenang
Jawab Penyedia Platform dan Pedagang pembentuknya untuk membentuknya sebagai
(Merchant) Perdagangan Melalui Sistem peraturan perundang-undangan.41
Elektronik (Electronic Commerce) yang Berbentuk
Menurut Guru Besar Ilmu Perundang-Undang
User Generated Content (SE Menkominfo No. 5
Universitas Indonesia Maria Farida Indrati
Tahun 2016). Meningkatnya perdagangan yang
mengatakan bahwa surat edaran tidak termasuk
dilakukan melalui sistem elektronik, Kementerian
kategori peraturan perundang-undangan.
Komunikasi dan Informatika mengeluarkan
Meskipun muncul kesan sebagai peraturan,
kebijakan yang dituangkan dalam bentuk surat
sifatnya hanya untuk kalangan intern. Dari
edaran. Tujuan dari surat edaran ini adalah
segi materi muatan, surat edaran biasanya
untuk memberikan pedoman bagi Penyedia
menjelaskan atau membuat prosedur untuk
Platform atau Penyelenggara Sistem Elektronik
mempermudah, atau memperjelas peraturan
dan Pedagang (Merchant) dalam hal batasan dan
yang mesti dilaksanakan.42
tanggung jawabnya dalam Transaksi Elektronik
berupa perdagangan berbasis elektronik Kelima; Instruksi Presiden Nomor 3
(electronic commerce) berbentuk user generated Tahun 2017 tentang Peningkatan Efektivitas
content. SE Menkominfo No. 5 Tahun 2016 Pengawasan Obat dan Makanan (Inpres No. 3
mengatur bahwa barang dan/atau jasa yang Tahun 2017). Inpres tersebut menginstruksikan
tidak diizinkan untuk diperdagangkan dalam kepada Menteri Komunikasi dan Informatika
platform termasuk barang dan/atau jasa yang untuk melakukan pemblokiran situs yang
memuat konten obat-obatan, makanan dan/atau mempromosikan dan/atau menjual obat dan
minuman tertentu. Termasuk dalam kategori ini makanan ilegal secara online berdasarkan
yaitu obat-obat yang memerlukan resep dokter, rekomendasi dari instansi terkait.
obat bius dan sejenisnya, serta obat atau bahan- Dalam Inpres tersebut yang dilihat hanya
bahan yang mengandung zat terlarang. dari sisi produk farmasi yang dijual yaitu obat
Dalam SE Menkominfo No. 5 Tahun 2016, ilegal atau obat berizin, sedangkan dari sisi
situs marketplace dibebaskan dari tanggung situs yaitu terdaftar atau tidak dan kepemilikan
jawab atas barang-barang yang tak boleh dijual situs (apotek online, toko obat online atau
para pedagang. Berdasarkan surat edaran perorangan) tidak dipermasalahkan. Sehingga
tersebut, penjual yang mengunggah barang apapun situsnya dapat menjual semua golongan
dagangan berupa obat-obatan yang memerlukan obat, obat tradisional, obat herbal dan suplemen
43
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48
43 Nasrul Wathoni, Toko Apoteker Online Menjawab Kebutuhan Masyarakat dan Kemajuan Teknologi, Majalah Farmasetika (V1N9-
November 2016).
44 ibid
44
Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )
45 Ibid
46 Obat bebas dikenal juga dengan sebutan obat OTC (Over The Counter), terdiri atas obat bebas dan obat bebas terbatas.
47 Soerjono Soekamto, 1990, Aspek Hukum Apotek dan Apoteker, Mandar Maju, Jakarta, hlm. 89.
48 Lihat Pasal 3 ayat (3) Permenkes tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.
49 Sri Wahyuningrum, Dampak Self Efficacy Terhadap Perilaku Inovasi Apoteker Di RS, Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Vol. 1, Juni,
2012. Hal 16.
45
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48
pendirian apotek wajib mendapatkan izin dari a. produk farmasi yang dijual yaitu
Menteri Kesehatan, kemudian kewenangan obat bebas, obat bebas terbatas, obat
tersebut dilimpahkan kepada pemerintah tradisional, obat herbal dan suplemen
daerah kabupaten/kota, begitu pula sama kesehatan;
halnya dengan toko obat berizin. Hal ini terkait dengan izin edar obat, golongan
Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan obat dan standar serta persyaratan produk
dalam pembuatan situs bekerjasama dengan farmasi sebagaimana diatur dalam Pasal
Kementerian Komunikasi dan Informatika atau 98 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
Dinas Komunikasi dan Informatika. Melalui tentang Kesehatan yaitu sediaan farmasi
situs tersebut apotek dan toko obat berizin dapat harus aman, berkhasiat/manfaat, bermutu,
mendaftarkan situs mereka. Selain itu situs dan terjangkau. Dalam hal ini yang memiliki
tersebut dapat berfungsi memberikan informasi tugas mengawasi adalah Badan Pengawas
kepada masyarakat mengenai situs apotek online Obat dan Makanan (BPOM). BPOM dapat
atau toko obat berizin online yang terdaftar. bekerjasama dengan Kepolisian terkait
Apotek online dan toko obat berizin online dengan pelanggaran hukum terhadap produk
yang telah mendaftarkan situsnya maka akan farmasi yang dijual tidak sesuai dengan
diregistrasi dan diberikan logo atau kode registrasi standar dan persyaratan keamanan, manfaat
di situs onlinenya. Hal ini menunjukkan ke dan mutu.
masyarakat bahwa apotek online dan toko obat
b. Situs yang menjual obat;
berizin online tersebut sudah terdaftar sehingga
Pengawasan terhadap situs-situs yang
memberikan kepastian kepada masyarakat
menjual obat melalui media online,
bahwa situs tersebut merupakan situs resmi,
Kementerian Kesehatan dan Badan
artinya jelas kepemilikan, alamatnya dan telah
Pengawasan Obat dan Makanan
berizin.
bekerjasama dengan Kementerian
Dengan terregistrasinya situs apotek online
Komunikasi dan Informatika. Terkait
atau toko obat berizin online mempermudah
hal ini Kementerian Komunikasi dan
Pemerintah menelusuri dan menindak apabila
Informatika dapat membuat suatu sistem
apotek online atau toko obat berizin online terbukti
yang secara langsung dapat memblokir
melakukan kesalahan. Begitu pula masyarakat
situs-situs yang mengandung konten
dapat melaporkan pelanggaran yang dilakukan
penjualan obat jika situs tersebut tidak
oleh apotek online atau toko obat berizin online
diregistrasi oleh Kementerian Kesehatan.
tersebut jika melakukan pelanggaran kepada
Hal ini sangat penting, sehingga seseorang
Kementerian Kesehatan atau Dinas Kesehatan.
tidak mudah menjual obat secara bebas,
Dengan adanya unit kerja yang
mengingat obat merupakan suatu
bertanggungjawab terhadap pendaftaran situs
produk yang memiliki persyaratan dalam
apotek online dan toko obat berizin online maka
penyerahan maupun penggunaannya, dan
tidak ada lagi situs-situs milik perorangan,
pihak yang menjual obat harus pihak yang
apotek online atau toko obat online yang tidak
telah mendapatkan izin dari pemerintah.50
memiliki tempat fisik menjual obat bebas, obat
Dengan demikian tidak ada lagi situs-
bebas terbatas, obat tradisional, obat herbal atau
situs yang tanpa hak menjual obat secara
suplemen kesehatan bahkan obat keras melalui
online.
media online. Jika masih ada situs-situs yang
menjual obat tanpa teregistrasi atau bahkan 5. Pembinaan
menjual obat keras, obat narkotika atau obat Dalam penjualan obat melalui media online,
psikotropika maka situs tersebut merupakan Kementerian Kesehatan, Badan Pengawasan
situs ilegal. Dengan demikian Pemerintah dapat Obat dan Makanan dan Dinas Kesehatan dapat
menindak situs-situs yang tidak teregistrasi. memberikan edukasi kepada masyarakat
4. Pengawasan selaku konsumen dalam hal pembelian obat
Pengawasan terhadap penjualan obat melalui melalui media online, sehingga masyarakat
media online dapat dilakukan antara lain tidak mudah tertipu dengan produk-produk
terhadap: yang beredar bebas secara online.
50 Lihat Pasal 98 ayat (2) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
46
Urgensi Pembentukan Regulasi Penjualan Obat Melalui Media Online ( Nita Ariyulinda )
C. Penutup berita/baca/hol18765/surat-edaran-bukan-
Berdasarkan pertimbangan filosofis, sosiologis peraturan-perundangundangan, diakses
dan yuridis yang telah diuraikan di atas tanggal 3 Januari 2018.
maka perlu dibentuk regulasi yang mengatur
mengenai penjualan obat melalui media online, Chitra Paramaesti, Penjualan Obat illegal
yang bertujuan untuk melakukan penertiban online makin marak, https://metro.tempo.
penjualan obat melalui media online sehingga co/read/782484/penjualan-obat-ilegal-
tidak semua orang dapat menjual obat dengan online-masih-marak, diakses pada tanggal 5
bebas tanpa persyaratan. Hal-hal yang perlu Desember 2017.
diatur dalam regulasi penjualan obat melalui
Efendy Rasjid, Fadjar, Manfaat Internet Untuk
media online yaitu mengenai produk farmasi,
Dunia Bisnis, http://www.ubaya.ac.id/
pihak-pihak yang bisa melakukan penjualan obat
ubaya/articles_detail/28/Manfaat-Internet-
melalui media online, pendaftaran situs penjualan
untuk-Dunia-Bisnis.html, diakses pada
obat dan pengawasan yang dilakukan sesuai
tanggal 5 Desember 2017.
dengan tugas dan kewenangan kementerian/
lembaga pemerintah non kementerian terkait
Harian Kompas, Semua Jenis Obat Palsu Dijual
dengan penjualan obat melalui media online..
Lewat Internet, http://lifestyle.kompas.
com/read/2015/06/04/211316923/Semua.
Daftar Pustaka Jenis.Obat.Palsu.Dijual.Lewat.Internet,
diakses pada tanggal 11 Desember 2017.
1. Buku
MYS, Surat Edaran ‘Kerikil’ dalam Perundang-
Anief, M. 1997. Apa yang Perlu Diketahui Dari undangan, http://www.hukumonline.com/
Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University berita/baca/lt54b1f62361f81/surat--edaran-
Press. kerikil-dalam-perundang-undangan, diakses
tanggal 20 Desember 2017.
------------ 2001, Manajemen Farmasi,
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Siti Harlina, Efek Obat PCC, https://news.detik.
com/berita/d-3643976/efek-obat-pcc-yang-
A, Muchid Umar F,dkk, 2006. Pedoman
sebabkan-pemuda-tewas-karena-lari-ke-laut,
Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas.
diakses pada tanggal 8 Desember 2017.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Tiara Sutari, BPOM Laporkan 118 Situs Penjual
RI, Departemen Kesehatan. 2006, Pedoman
Obat, https://www.cnnindonesia.com/nas
Penggunaan Obat Bebas dan Obat Bebas
ional/20170810130837-20-233703/bpom-
Terbatas, Jakarta: Direktorat Bina Farmasi
laporkan-118-situs-penjual-obat/, diakses
Komunikasi dan Komunitas dan Klinik Ditjen
pada tanggal 8 Desember 2017.
Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan.
Tim Viva, Tora Sudiro Membeli Dumolid Tanpa
Seto, S, 2001, Managemen Apoteker untuk
Resep Dokter, https://www.viva.co.id/
Pengelola Apotek, Farmasi Rumah Sakit,
showbiz/gosip/942845-tora-sudiro-membeli-
Pedagang Besar Farmasi, Industri Farmasi,
dumolid-tanpa-resep-dokter, diakses pada
Surabaya: Airlangga University Press.
tanggal 8 Desember 2017.
Soekamto, Soerjono, 1990, Aspek Hukum Apotek
Wiko Rahardjo, Dokter Online: Mudah dan Cepat,
dan Apoteker, Jakarta: Mandar Maju.
https://www.femina.co.id/article/dokter-
online---mudah-dan-cepat, diakses tanggal
Syamsuni, H.A. 2007. Ilmu Resep, Jakarta:
15 November 2017.
EGC.
Ali, Surat Edaran Bukan Peraturan Perundang- Mitiningsih, S.R., Tanaman Obat yang Digunakan
Undangan, http://www.hukumonline.com/ oleh Pengobat Tradisional, Jurnal Media
47
Vol. 15 No. 01 - Maret 2018 : 37 - 48
Litbang Kesehatan, Vol. XI No. 4 Tahun 2001. Teknologi, Majalah Farmasetika (V1N9-
November 2016).
Praharini, Atisa, Tinjauan Yuridis Jual Beli Obat
Keras, Jurnal Perundang-Undangan, Vol. 5 6. Peraturan Perundang-Undangan
No. 2, Desember 2017.
Undang-Undang No. 5 Tahun 1997 tentang
Wahyuningrum,Sri, Dampak Self Efficacy Psikotropika.
Terhadap Perilaku Inovasi Apoteker di RS,
Jurnal Farmasi Klinik Indonesia, Vol. 1, Juni, Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang
2012. Narkotika.
Nasrul Wathoni, Toko Apoteker Online Menjawab Peraturan Menteri Kesehatan No. 9 Tahun 2017
Kebutuhan Masyarakat dan Kemajuan tentang Apotek.
48