Anda di halaman 1dari 5

Istilah "kimia fisik" mungkin pertama kali digunakan oleh Mikhail Lomonosov pada tahun

1752, ketika ia menyampaikan kuliah berjudul "Pelajaran Kimia Fisika yang Benar" kepada
mahasiswa Universitas Petersburg. Landasan Kimia Fisik modern diletakkan pertama kali
pada tahun 1876 oleh Josiah Willard Gibbs dalam makalahnya, On the Equilibrium of
Heterogeneous Substances, yang memuat beberapa konsep dan prinsip penting kimia fisik,
seperti energi Gibbs, potensial kimia, aturan fase Gibbs.

Komponen Dasar Kimia-Fisika

Submateri

1. Zat
2. Satuan dan dimensi
3. Sistem dan lingkungan
4. Keadaan sistem fungsi

1. Zat/Bahan
Zat/bahan didefinisikan sebagai sesuatu yang mengambil ruang dan mempunyai massa.
Sifat-sifat zat
Dalam menggambarkan suatu sampel zat, akan dirinci sifat-sifatnya yang khas. Misalnya
keadaan fisik dari zat, yang berarti akkan disebutkan zat berupa padar, cair atau gas. Juga akan
disebutkan beberapa massanya yang merupakan sifat yang merupakan sifat yang dapat diukur
dari suatu zat. Kita gunakan siat-sifat di atas secara berulang untuk mengidentifikasikan
bermacam-macam hal setiap hari.
Contohnya:
Seseorang akan mengenal sebuah buku dari warnanya, beratnya, dan cetakan sampulnya.
Dalam kimia, siat-sifat dari zat digunakan juga untuk mengidentifikasikan zat tersebut.
Berkilat, warna, gaya tarik magnit dan kecenderungannya untuk berkarat adalah beberapa dari
banyak sifat yang kita gunakan untuk mengenal dan menggolongkan berbagai macam zat.
Sifat-sifatnya dapat dibagi dalam beberapa bagian yang luas. Salah satunya ada sifat ekstensif
dan intensif.
Sifat ekstensif adalah sifat yang tergantung dari ukuran dari sampel yang diperiksa. Misalnya
massa dan volume; bila ukuran sampel naik maka masas dan volumenya juga naik.
Sifat intensif tak tergantung dari ukuran sampel. Beberapa contoh adalah sifat-sifat fisik
seperti warna, titik leleh dan titik didih. Misalnya semua sampel dari tembaga murni pada
suhu kamar berbentuk padat, nempunyai warna yang khas yang mudah dikenal dan akan
meleleh pada suhu 1083 derajat C.
Sifat-sifat fisik dan kimia adalah cara lain untuk menggolongkan sifat-sifat zat.
Sifat-sifat fisika adalah suatu keadaan yang dapat dilihat tanpa mengubah sifat-sifat kimia dari
zat tersebut. Misalnya titik leleh; air (es) akan meleleh pada 0 derajat C. Ini merupakan sifat
fisik dari air. Untuk mengukur titik leleh, digunakan termometer untuk menentukan suhu
waktu air padat (es) berubah menjadi air cair. Perubahan ini, yang disebut perubahan fisik zat
dan tak mengubah kimia dari air. Baik berbentuk padat atau cair, tetapi berat jenis dari air,
kita ukur massa dari sejumlah volume tertentu dan cairan tersebut. Pengukuran ini tak
mengubah air menjadi bentuk zat lain, malah air tak berubah sama sekali.
Sifat-sifat kimia adalah kecenderungan dari suatu zat untuk mengalami perubahan kimia
tertentu. Mmisalnya, sifat kimia dari air akan bereaksi secara hebat dengan natrium dan akan
menghasilkan gas hydrogen dan suatu zat yang disebut natrium hidroksida (biasanya disebut
lye atau lindi). Bila kita perhatikan sifat kimia ini, maka akan terlihat bahwa air dan
natriumnya mengalamii perubahan disebut perubahan kimia dan menghasilkan zat lain.
Setelah kita perhatikan sifat kimi aini, air dan natriumnya hilang diganti oleh zat lain.

2. Satuan dan dimensi


Pada tahun 1960, Sidang Umum mengenai Berat dan Ukuran suatu badan internasional
mengadopsi dan merekomendasikan untuk penggunaan di seluruh dunia versi modifikasi
sistem metrik yang telah digunakan selama ini. Sistem baru ini disebut Sistim Internasional
Satuan (disingkat SI dari bahasa Perancis le Systeme International d’Unites). Meskipun
sampai sekarang kebanyakan satuan SI pada umum nya telah diterima, tetapi beberapa
sistem metric non-SI yang lama masih banyak digunakan oleh para praktisi ilmiah. Lebih
jauh lagi, ada yang menggunakan kedua-duanya yang baru dan yang lama.
Satuan SI didefinisikan tepat sekali, dalam kebanyakan hal yang berkaitan dengan
fenomena fisika yang dapat diulang. Misalnya, meter didefinisikan sekarang sebagaai jarak
yang tepat dari jalan sinar dalam vakum dalam 1/299.792.458 detik. Hanya satuan SI untuk
massa, didefinisikan sebagai suatu objek yang dibuat oleh tangan manusia. Objek ini terdiri
dari balok campuran platina-iridium yang disimpan pada International Bureau of Weight
and Measures di Perancis.
(((TABEL))
Satuan untuk pengukuran di laboratorium
Dalam ilmu kimi apengukuran massa, panjang, volume, dan temperature merupakan hal
yang sangat penting dan rutin dilkakukan. Satuan yang biasa digunakan untuk ketiga
besaran kuantitatif tersebut berdasarkan gram (g), meter (m), dan liter (L). gram itu sendiri,
merupakan satu perseribu SI berdasarkan satuan kilogram, merupakan satuan ukuran yang
paling banyak digunakan di laboratorium. Meskipun meter lebih panjang dari yard, untuk
pengukuran di laboratorium kita gunakan satuan ukuran yang lebih kecil yaitu sentimeter
dan millimeter.
1 cm =
1 mm =
Untuk lebih mudah mengingatnya, hubungannya dapat ditulis sebagai berikut
1m=
1m=
Dengan demikian, ini berarti 1 cm = 10 mm
Liter didefinisikan oleh SI sebagai 1 dm kubik, yang sama dengan 1000 cm kubik.
1L=
1L=
Karena ada juga ukuran 1000 mL dalam satu liter, maka ukuran mm dan cm kubik adalah
sama – keduanya identic.
1 mL = 1 cm kubik
Temperatur. Dalam ketentuan formal, temperature adalah suatu jumlah yang
menunjukakan arah panas mengalir secara spontan; panas selalu bergerak dari sesuatu yang
bertemperatur lebih tinggi ke sesuatu yang bertemperatur lebih rendah.
Temperatur biasanya diukur dengan termometer yang teridiri dari tube yang mempunyai
kapiler kecil yang dihubungkan pada satu ujungnya dengan bola gelas berdinding tipis
yang terisi

Anda mungkin juga menyukai