Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Sistem imun merupakan salah satu sistem di dalam tubuh manusia yang cukup kompleks dan

menyangkut banyak sistem ogan lain seperti sistem transportasi dan sistem saraf. Saat membicarakan

gangguan atau penyakit terhadap sistem imun, pikiran kita biasanya tertuju pada sebuah virus yang

menyebabkan rusaknya sistem imun dan sampai sekarang belum ditemukan obatnya.

Infeksi HIV dan penyakit AIDS saat ini telah menjadi masalah kesehatan global. Selama

kurun waktu 25 tahun, inveksi HIV telah berkembang dengan pesat, bermula dari beberapa kasus

di area dan populasi tertentu hingga menyebar ke seluruh area dan Negara didunia. Acquired

immune deficiency syndrome (AIDS) adalah syndrome penyakit defisiensi imunitas seluler yang

didapat, disebabkan oleh human immunodeficiency virus (HIV) yang merusak sel yang berfungsi

untuk system kekebalan tubuh. Kebanyakan orang yang terinfeksi HIV akan berlanjut menjadi

AIDS bila tidak diberi pengobatan dengan antiretrovirus (ARV). Kecepatan perubahan dari

infeksi HIV menjadi AIDS, sangat tergantung pada jenis dan virulensi virus, status gizi serta cara

penularan.

Di Indonesia menurut laporan kasus kumulatif HIV/AIDS sampai dengan 31 Desember

2011 yang dikeluarkan oleh Ditjen PP & PL, Kemenkes RI tanggal 29 Februari 2012

menunjukkan jumlah kasus AIDS sudah menembus angka 100.000. Jumlah kasus yang sudah

dilaporkan 106.758 yang terdiri atas 76.979 HIV dan 29.879 AIDS dengan 5.430 kamatian.

Angka ini tidak mengherankan karena di awal tahun 2000-an kalangan ahli epidemiologi sudah

membuat estimasi kasus HIV/AIDS di Indonesia yaitu berkisar antara 80.000 – 130.000. Dan

sekarang Indonesia menjadi negara peringkat ketiga, setelah Cina dan India, yang percepatan

kasus HIV/AIDS-nya tertinggi di Asia.


1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Patofisiologi, diagnosis dan tanda gejala klinis?

2. terapi farmakologi dan non farmakologi yang rasional untu infeksi virus HIV?

I.III
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian

Human immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus pada manusia yang menyerang system

kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relatif lama dapat menyebabkan AIDS,

sedangkan AIDS sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang muncul secara kompleks dalam

waktu relatif lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh infeksi HIV.

AIDS dalah kumpulan gejalapenyakit akibat menurunnya system kekbalan tubuh oleh

virus yang disbut HIV yang di tandai dengan menurunya system kekebalan tubuh sehingga

pasien AIDS mudah diserang oleh infeksi oportunistik dan kanker.

2.2 Patofisiologi HIV

Perjalanan infeks HIV/AIDS dapat digolongkan menjadi 3 fase yaitu :

1. Fase infeksi akut

Pada fase ini, Hiv bereplikasi sangat cepat hingga membentuk virion baru dan

menimbulkan viremia (± 4-11 hari) kondisi ini bias dideteksi setelah 8-12 minggu. Viremian

menimbulkan sindroma infeksi akut (Sindrom mononucleosis akut) berlagsung sekitar 3-6

minggu setelah infeksi primer dengan gejala umum berupa demam, faringitis, limfadenopati,

atralgia, nyeri kepala, ual, muntah, diare, anoreksia, dan penurunan berat badan.

2. Fase infeksi laten

Adanya pembentukan respon imun spesifik HIV dan terperangkapnya virus di dalam sel

dendritic folikuler menyebabkan virion dapat dikendalikan (memasuki fase laten) dan sindrom

mononucleosis akut akan hilang. Fase ini dapat berlangsung selama 8-10 tahun. Biasanya pada
akhir fase laten mulai terliha gejala klinis yang merupakan awal dari infeksi oportunistik atau

neoplasma.

3. Fase infeksi kronik

Pada tahap lanjut, virus yang sudah beraplikasi di kelenjar limfa akan kembali ke darah

sehingga mengakibatkan jumlah virion di sirkulasi meningkat pesat. Respon imun sudah

tidak mampu membendung invasi dari HIV dan virus yang ditentukan pada pasien

dengan tahap akhir penyakit ini biasanya lebih virulen dan cytopathic dari strain virus

yang ditemukan pada awal infeksi.

Anda mungkin juga menyukai