Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK PENJEJANGAN TUGAS DAN

FUNGSI PENYULUH KB
Kedudukan, PENYULUH KB/PLKB adalah Pegawai Negri Sipil ( PNS ) di
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota berkedudukan di Desa/Kelurahan yang
bertugas melaksanakan, mengelola, menggerakkan, memberdayakan serta
menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak dalam
pelaksanaan program KKB bersama institusi masyarakat pedesaan/ perkotaan
di tingkat Desa/Kelurahan. PENYULUH KB/PLKB berperan ;

1. Pengelola pelaksanaan kegiatan Program Kependudukan dan KB di


desa/kelurahan
2. Penggerak partisipasi masyarakat dalam program Kependudukan dan KB di
desa/kelurahan
3. Pemberdayaan keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan program
Kependudukan dan KBdi desa/kelurahan
4. Menggalang dan mengembangkan kemitraan dengan berbagai pihak dalam
pelaksanaan program Kependudukan dan KB di desa/kelurahanDampingi
Anak Untuk Mandiri

PENYULUH KB/PLKB berFungsi, merencanakan, mengorganisasikan,


mengembangkan, melaporkan dan mengevaluasi program Kependudukan dan
KB serta program pembangunan lainnya di tingkat Desa/Kelurahan.

PENYULUH KB/PLKB berTugas :

1. Perencanaan. PKB/PLKB dalam bidang perencanaan bertugas meliputi


penguasaan potensii wilayah kerja sejak pengumpulan data, analisa
penentuan masalah prioritas, penyusunan rencana kerja dan memfasilitasi
penyusunan jadwal kegiatan tingkat RT, RW dan Desa/Kelurahan
2. Pengorganisasian. Tugas PKB/PLKB dibidang pengorganisasian meliputi
memperluas pengetahuan dan wawasan program, rekruitmen kader,
mengembangkan kemampuan dan memerankan kader/IMP dan mitra kerja
lainnya dalam program Kependudukan dan KB. Bila di wilayah kerjanya tidak
ada kader, PLKB/PKB diharapkan dapat membentuk kader, memberikan
pelatihan/orientasi untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
kader, memfasilitasi dan memberikan kesempatan yang lebih besar kepada
kader untuk berperan sampai dengan pengembangan kemitraan dan jaringan
kerja dengan berbagai instansi dan LSOM yang ada.
3. Pelaksana dan Pengelola Program . Tugas PLKB/PKB sebagai pelaksana
dan pengelola melakukan berbagai kegiatan mulai penyiapan IMP/LSOM dan
mitra kerja lainnya dalam melaksanakan program, memfasilitasi peran
IMP/LSOM dan mitra lainnya penyiapan dukungan untuk terselenggaranya
program Kependudukan dan KB di desa/kelurahan serta Advokasi,
KIE/Konseling maupun pemberian pelayanan program KB (KB-KR) dan
program KS-PK.
4. Pengembangan Tugas PLKB/PKB melaksanakan pengembangan
kemampuan teknis IMP/LSOM dan mitra lainnya dalam penyelenggaraan
program Kependudukan dan KB di desa/kelurahan
5. Evaluasi dan Pelaporan

Tugas PLKB/PKB dalam evaluasi dan pelaporan progam Kependudukan dan


KB sesuai dengan sistem pelaporan yng telah ditentukan secara berkala.

Rincian KegiatanBerdasarkan keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur


Negara Nomor: KEP/120/M.PAN/9/2004 tentang jabatan fungsional
penyuluh keluarga berencana dan angka kreditnya disebutkan rincian
kegiatan dari PKB sebagai berikut:

1) Kegiatan PKB terampil sesuai dengan jenjang jabatan adalah


sebagai berikut:

1. PKB Pelaksana Pemula:

1. Melakukan pendataan KB
2. Melakukan pengisian form pendataan Institusi masyarakat
Pedesaan/Perkotaan
3. Membuat peta pendataan Institusi Masyarakat Pedesaan/Perkotaan (IMP)
dan organisasi Non Pemerintah tingkat desa/Kelurahan
4. Membuat penomoran IMP
5. Melakukan komunikasi Informasi Edukasi (KIE) KB kepada masyarakat
secara perorangan
6. Melakukan fasilitasi kepada kader
7. Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat desa/Kelurahan
8. Mengumpulkan data pelayanan KB di Klinik
9. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan dalam kegiatan KB
keliling/Posyandu
10.Menyusun laporan pelayanan terpadu (Bina Keluarga, UPPKS)

1. PKB Pelaksana:
1. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat
Desa/Kelurahan
2. Melaksanaan pendataan KB dengan mengolah data wilayah Desa/Kelurahan
3. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dengan membuat rencana kerja
4. Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat kecamatan
5. Menyusun rencana operasional bulanan KB tingkat Desa/Kelurahan
6. Mengembangkan media KIE KB dalam bentuk spanduk atau umbul-umbul
7. Menjadi tim lomba KB Nasional, tingkat Desa/Kelurahan
8. Menjaga stand dalam setiap pameran KB Nasional
9. Melakukan fasilitasi kepada kelompok KB/KS
10.Menjadi peserta mini lokakarya
11. Menyalurkan alat kontrasepsi ke tingkat Kecamatan
12. Mendapatkan akseptor/peserta asuransi KB
13. Membuat laporan hasil pelayanan KB Keliling/Posyandu
14. Melakukan rujukan medis ke tempat pelayanan kesehatan
15. Melakukan pelayanan terpadu dan pendampingan kegiatan terpadu (Bina
keluarga, UPPKS)

1. PKB Pelaksana Lanjutan:


2. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat kecamatan
3. Melaksanakan pendataan KB dengan menyajikan hasil pengolahan data
Desa/Kelurahan
4. Membuat laporan pendataan di wilayah kerja
5. Melakukan sosialisasi hasil pendataan tindkat desa/kelurahan
6. Melakukan persiapan pendataan IMP dan ORNOP dalam membuat rencana
kerja tingkat kecamatan
7. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh formal/informal
tingkat desa/kelurahan
8. Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat desa/Kelurahan
9. Menyusun rencana operasional bulanan KB tingkat kecamatan
10.Mengembangkan media KIE KB Nasional dalam bentuk transparan
11. Mengembangkan media KIE KB nasional dalam bentuk media sederhana
12. Melakukan KIE KB nasional kepada masyarakat secara berkelompok
13. Menyiapkan sarana KIE dengan mobil penerangan (mupen) KB
14. Menjadi tim lomba KB Nasional tingkat kecamatan
15. Melakukan fasilitasi kepada Sub PPKBD
16. Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah
tingkat desa/kelurahan
17. Menyusun materi rakor/raker KB tingkat desa/kelurahan
18. Menjadi penyaji dalam mini lokakarya
19. Memberikan pembekalan dan informasi kepada kader
20. Menyiapkan sarana dan prasarana pelayanan KB kepada kader
21. Membimbing kegiatan pendewasaan usia perkawinan

1. PKB Penyelia
1. Membuat peta wilayah kerja hasil pendataan
2. Melakukan sosialisasi hasil pendataan tingkat kecamatan
3. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh
formal/informal tingkat kecamatan
4. Melakukan pendekatan kepada IMP dan ORNOP tingkat kecamatan
5. Mengembangkan media KIE KB Nasional dalam bentuk poster
6. Mengembangkan media KIE KB Nasional dalam bentuk leaflet atau
bilboard
7. Mengembangkan media KIE KB Nasional dalam bentuk media tradisional
di pedesaan
8. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB tingkat
kecamatan
9. Menjadi tim penilai lomba KB nasional tingkat kecamatan
10.Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah
tingkat kecamatan
11. Menyusun materi rakor/raker KB tingkat kecamatan
12. Memfasilitasi terlaksananya pelayanan KB oleh LSOM
13. Memberikan pembekalan dan informasi kepada masyarakat/tokoh formal
14. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan
alat kontrasepsi di desa/kelurahan
15. Mengidentifikasi dan menyeleksi calon penerima bantuan pelayanan
terpadu di desa/kelurahan
16. Melakukan pelayanan KB pada momentum strategis
17. Memberikan orientasi keterampilan kader IMP/POKTAN

2) Kegiatan PKB Ahli sesuai dengan jenjang jabatan, adalah


sebagai berikut:

1. PKB Pertama
2. Menyusun rencana pendataan dan pemetaan wilayah kerja tingkat
kabupaten/Kota
3. Melaksanakan pendataan KB dengan mengolah data wilayah kecamatan dan
kabupaten/kota
4. Melaksanakan pendataan KB dengan verifikasi/validasi data
5. Menyiapkan pendataan IMP dan ORNOP dengan membuat rencana kerja
tingkat Kabupeten/Kota
6. Membuat peta pendataan IMP dan ORNOP tingkat Kabupaten/Kota
7. Menyiapkan instrumen pendataan KB dengan menguji coba instrumen
8. Mengevaluasi pencapaian KB tingkat desa/kelurahan
9. Menyusun isi pesan KB Nasional untuk bahan advokasi/bahan KIE tingkat
kecamatan
10.Menyusun rencana operasional bulanan KB tingkat kabupaten/kota
11. Mengembangkan media KIE Kb Nasional dalam bentuk banner
12. Melakukan KIE dengan mobil penerangan (MUPEN) KB
13. Melakukan uji coba materi dan media advokasi KIE KB Nasional
14. Mendesain pameran KB nasional di tingkat kecamatan
15. Melakukan fasilitasi kepada PPKBD
16. Menjadi peserta pada rakor/raker KB Nasional tingkat propinsi
17. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan
alat kontrasepsi tingkat kecamatan
18. Mengidentifikasi dan menyeleksi calon penerima bantuan pelayanan terpadu
di tingkat kabupaten/kota
19. Melakukan pengembangan wawasan pelayanan terpadu (bina keluarga,
UPPKS)
20. Melakukan prakonseling KB
21. Memantau dan mengevaluasi pelayanan KB tingkat kabupaten/kota
22. Melakukan uji coba pengembangan model teknis penyuluhan KB
Nasional dan pelayanan KB

1. PKB Muda
1. Melaksanakan pendataan KB dengan menginterpretasi dan analisis data
2. Memberikan pembekalan kepada kader, masyarakat, tokoh
formal/informal tingkat kabupaten/kota
3. Menyiapkan instrumen pendataan KB dengan merancang instrumen
4. Mengevaluasi pencapaian KB tingkat kecamatan
5. Menyusun isi pesan Kb nasional untuk bahan advokasi/bahan KIE tingkat
kabupaten/kota
6. Mengmbangkan media KIE KB nasional dalam bentuk asesoris
7. Melakukan KIE KB melalui surat kabar/majalah atau radio
8. Melakukan penyuluhan massa tentang KB Nasional
9. Melakukan pendekatan kepada ORNOP tingkat kabupaten/kota
10.Menjadi tim penilai lomba KB nasional tingkat kabupaten/kota
11. Menyiapkan materi pameran KB Nasional
12. Melakukan fasilitasi kepada POKTAN
13. Melakukan fasilitasi kemitraan instansi pemerintah dan non pemerintah
tingkat kabpaten/kota
14. Menyusun materi rakor/raker KB nasional tingkat nasional
15. Menjadi peserta pada rakor/raker KB nasional tingkat nasional
16. Membentuk institusi masyarakat pedesaan/POKTAN
17. Mengidentifikasi sasaran, menganalisis dan menyusun rencana kebutuhan
alat kontrasepsi tingkat kabupaten/kota
18. Melakukan konseling KB
19. Membuat umpan balik hasil analisis pelayanan KB tingkat kabupaten/kota
20. Mengembangkan model KB Nasional
2. PKB Madya
1. Melaksanakan pendataan KB nasional dengan penyajian hasil analisis data
kecamatan dan kabupaten/kota
2. Menyiapkan instrumen pendataan KB
3. Mengevaluasi pencapaian KB tingkat kabupaten/kota
4. Menegmbangkan media KIE KB nasional dalam bentuk video, lagu,
sandiwara, audio, CD dan film
5. Melakukan KIE KB melalui televisi
6. Memberikan advokasi kepada tokoh formal dan informal tingkat
kabupaten/kota
7. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan advokasi dan KIE KB nasional tingkat
kabupaten/kota
8. Mendesain jenis lomba KB nasional tingkat kabupaten/kota
9. Mengembangkan model teknis penyuluhan KB nasional dan pelayanan KB
10.Mengevaluasi pengembangan model KB nasional

Lokasi Kerja PKB/PLKB

Sebagaimana telah di kemukakan di atas, PKB/PLKB bertanggung jawab atas


wilayah kerjanya, yakni di desa/kelurahan. Namn untuk memperoleh hasil
yang optima, dalam melaksanakan tugasnya tersebut pembagian waktu di atur
sebagai berikut:

1. 70% Berada di lapangan (wilayah kerjanya)


2. 15 % Berada di klinik
3. 15% Berada di kantor (kecamatan/desa/kelurahan)

Adapun rincian tugas di lokasi tersebut di atas adalah sebagai berikut:

1. Tugas PKB/PLKB di Lapangan

1. Menghubungi pejabat setempat/pendekatan tokoh formal


2. Orientasi daerah kerja untuk pendataan
3. Identifikasi dan pendekatan tokoh formal dan tokoh informal
4. Pembentukan kesepakatan kelompok
5. Penegasan kesepakatan
6. Mempersiapkan penyuluhan oleh tokoh masyarakat/kader
7. Penyiapan group pelopor dan penumbuhan institusi masyarakat
8. Mengkoordinasikan pelayanan KB, KS dan kependudukan
9. Pembinaan kependudukan
10.Pembinaan keluarga
11. Pencatatan pelaporan dan evaluasi

2. Tugas PKB/PLKB di klinik KB


3. Mempelajari data peserta KB, institusi masyarakat dan membandingkan
dengan data desa/kelurahan
4. Menyampaikan kebutuhan program desa/kelurahan garapannya
5. Membantu kegiatan penerangan dan motivasi (KIE) kepada pengunjung
klinik
6. Membantu kelancaran pelayanan kontrasepsi
7. Membantu pencatatan dan pelaporan di klinik KB
8. Membantu menbuat grafik pencapaian peserta KB, baik baru maupun ulangan
9. Membina hubungan kerja sama dengan petugas klinik KB

3. Tugas PKB/PLKB di kantor


4. Mengisi daftar hadir
5. Mempelajari rencana kerja yang telah di susun
6. Mempelajari input, proses dan output program
7. Membuat peta wilayah kerja
8. Merumuskan rencana kerja berikutnya
9. Mengikuti kegiatan staff mee ting
10.Menyelenggarakan pencatatan dan pelaporan

Seluruh kegiatan PKB/PLKB baik dilapangan, di klinik maupun di kantor


haruslah tercatat dalam buku visum kerja PKB/{PLKB

Profil PKB/PLKB

Program Kependudukan dan KB tidak hanya sebagai upaya untuk


mengendalikan kelahiran saja, namun menyangkut upaya-upaya yang
berhubungan dengan pemberdayaan dan perencanaan keluarga menuju
keluarga kecil bahagia sejahtera. Ini berarti bahwa program Kependudukan
dan KB yang kita geluti selama ini adalah program investasi sumber daya
manusia yang hasilnya tidak dapat seketika kita nikmati sebagaimana
program-program yang bersifat fisik. Untuk mewujudkan semuanya itu, selain
kelengkapan sarana penunjang, tidak kalah pentingnya adalah potensi dari
sumber daya petugas lapangan keluarga berencana.
Keberadaan PKB/PLKB dalam mendiseminasikan program Kependudukan
dan KB di lapangan harus selalu diikuti dengan berbagai kemampuan dan
keterampilan untuk mengantisipasi tuntutan dan tantangan program
Kependudukan dan KB dimasa sekarang dan masa yang akan datang. paling
tidak memiliki “3 keunggulan” yang diharapkan dapat mengakomodir
perubahan-perubahan yang terjadi dalam program Kependudukan dan KB.

Sekaitan dengan adanya perubahan lingkungan strategis maka dengan


sendirinya profil PKB/PLKB yang diharapkan mempunyai berbagai aspek
kemampuan yang meliputi:

Kemampuan Berkomunikasi.

Petugas lapangan PKB/PLKB sebagai agen dalam penyampaian KIE kepada


khalayak sasaran diharapkan mampu melakukan komunikasi, informasi dan
edukasi program Kependudukan dan KB kepada masyarakat dalam format
wawan muka, kelompok maupun massa dalam ukuran desa. Dengan
kemampuan ini petugas lapangan KB mampu membagi informasi mengenai
anatomi fisiologi alat-alat reproduksi dan kontrasepsi kepada keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya serta mampu menjelaskan mengenai masalah
gizi, kesehatan ibu dan HIV/AIDs. Ketika program Kependudukan dan KB
diintegrasikan dengan berbagai program lain demi mewujudkan Keluarga
Kecil Bahagia Sejahtera, PKB/PLKB hampir tidak terlalu menemukan
kesulitan untuk juga menjelaskan mengenai akses permodalan, pemasaran
dan berbagai kegiatan untuk meningkatkan pendapatan keluarga (income
generating), masalah perbankan dan lain-lain. Pada dasarnya kemampuan
komunikasi petugas lapangan KB sudah didapatkan pada saat mereka
diterima menjadi PKB/PLKB. Soal substansi, PKB/PLKB dapat diorientasi
satu dua hari saja, selanjutnya mereka bisa meningkatkan pengetahuannya
dari bahan bacaan dan pengalaman berbicara di lapangan. PLKB juga mampu
memanfaatkan berbagai media seperti spanduk, umbul-umbul, poster dan
media cetakan lainnya. Pada tingkat desa, PLKB merupakan salah satu
petugas yang paling piawai dalam melakukan trik-trik komunikasi sekaligus
mampu menerjemahkan pesan kedalam bahasa yang akrab dengan khalayak
setempat.

Kemampuan Bekerja dengan Data.

Petugas Lapangan PKB/PLKB dalam pelaksanaan tugas bekerja berdasarkan


peta dan data lapangan. Untuk itu proses pengumpulan, pengolahan,
menyajikan dan memanfaatkan data kependudukan/ keluarga/demografi dan
kesertaan ber-KB merupakan satu perangkat kerja yang harus dikuasai PLKB
serta data wilayah dan potensinya, termasuk data Tokoh masyarakat dan
kondisi sosial budaya masyarakat setempat, juga sangat dikuasai oleh PLKB.
Oleh karena itulah, kalau PLKB ditugaskan menyelenggarakan suatu
pertemuan di suatu RT atau kampung dia tidak akan kesulitan untuk
melakukannya.

Kemampuan Membangun Jaringan/Koordinasi dengan berbagai


pihak.

PKB/PLKB harus mampu membangun jaringan/koordinasi dengan berbagai


pihak, tidak hanya dengan unsur pemerintah seperti Camat, Kepala Desa,
Koramil, Polsek, Puskesmas dan lain-lain, PKB/PLKB juga mampu
mengembangkan jaringan dengan Tokoh agama, tokoh masyarakat,
mengembangkan berbagai institusi dan kelompok kegiatan Kependudukan
dan KB yang ada di wilayahnya. Selain memanfaatkan kemampuan
komunikasi dan data, jaringan kerja ini dibangun oleh PKB/PLKB dengan
bermodalkan “kegigihan” dan “semangat pantang menyerah”. Untuk
mendapat dukungan seorang tokoh, tidak jarang PKB/PLKB harus menunggu
setengah hari, atau melakukan kunjungan pada malam hari. PKB/PLKB juga
selalu siap membantu melakukan hal-hal di luar tugas pokoknya demi
mendapatkan dukungan.

Berbekal tiga kemampuan yang merupakan keunggulan di atas, PKB/PLKB


mampu menjadi event organizer sekaligus agen pembangunan Keluarga
Berencana di tingkat akar rumput.

Agar memiliki sikap optimistis dan percaya diri dalam menghadapi perubahan
lingkungan strategis yang terjadi serta berhasil meningkatkan kinerja, baik
program maupun organisasi, PKB/PLKB juga diharapkan memiliki profil
seperti yang tergambar dalam penguasaan dan kemampuan berbagai aspek
berikut :

1. Aspek Wawasan Program

Sebagai penggerak, PKB/PLKB harus memiliki wawasan yang luas tentang


Program Kependudukan dan KB yang meliputi :
1. Pemahaman Visi dan Misi Program Kependudukan dan KB serta program
pembangunan sektor lain yang terkait;
2. Pemahaman peluang, hambatan dan tantangan Program Kependudukan dan
KB
3. Pemahaman berbagai substansi Program Kependudukan dan KB, baik
program kependudukan, KB KR maupun KS PK, serta mampu melakukan
penyesuaian berbagai kegiatan dalam lingkungan strategis wilayah kerjanya.

2. Aspek Manajerial

Sebagai pengelola, PKB/PLKB harus mampu :

1. Mengidentifikasi, menyiapkan, dan menggerakkan potemsi sumber daya


manusia (SDM) pendukung Program Kependudukan dan KB (Tokoh Agama,
Tokoh Masyarakat, Lembaga Sosial Masyarakat dan institusi masyarakat
peDesaan/perkotaan) sebagai mitra kerjanya;
2. Melakukan advokasi, KIE dan Konseling Program Kependudukan dan KB
kepada sektor terkait/Toga/Toma, IMP dan mitra kerja lainnya;
3. Membentuk kesepakatan Program Kependudukan dan KB melalui berbagai
forum yang ada dalam mekanisme operasional di tingkat Desa atau Gampong;
4. Menggalang kemitraan dalam mendukung berbagai kegiatan substansi
Program Kependudukan dan KB di wilayah kerjanya;
5. Menggali dan memanfaatkan dukungan dana, daya, dan sarana yang ada di
wilayah kerjanya.

3. Aspek Kemampuan Operasional

Sebagai pelaksana, PKB/PLKB diharapkan mampu :

1. Memahami mekanisme operasional serta peran dan langkah kegiatan


PKB/PLKB dalam setiap simpul mekanisme operasional di Desa atau
Gampong mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian sampai pada
kegiatan evaluasi dan pelaporan;
2. Memahami potensi wilayah kerja melalui pendataan dan pemetaan wilayah
kerja;
3. Membantu kader dalam mengumpulkan data dan mengakses informasi yang
berkaitan dengan pemahaman potensi wilayah kerjanya;
4. Menganalisis, memvisualisasikan, dan mensosialisasikan data kepada sektor
terkait dan mitra kerja lainnya;
5. Menemukan masalah dan menentukan prioritas masalah;
6. Menggalang potensi mitra kerja dalam menyusun rencana operasional di
tingkat Desa atau di Gampong;
7. Menyusun rencana kerja bulana dan mingguan PKB/PLKB berdasarkan data
basis dinamis;
8. Menetapkan langkah-langkah strategis dalam rangka mengantisipasi dan
mengatasi masalah prioritas;
9. Melakukan advokasi program kepada para tokoh pembuat keputusan dan
pembentuk opini;
10.Membantu mitra kerja dan kader dalam KIE dan komunikasi interpersonal
dan konseling (KIP/K) dalam rangka mencapai sasaran program di wilayah
kerjanya;
11. Membantu klien dalam rangka pelayanan kependudukan, KB KR dan KS PK;
12. Melakukan pengayoman dan rujukan sebagai tindak lanjut pelayanan
13. Melakukan kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi, serta
menyampaikannya dan merespon umpan balik.

4. Aspek Motivasi Kerja

Sebagai pelaksana, PKB/PLKB hendaknya :

1. Memiliki loyalitas dan dedikasi tinggi terhadap Program Kependudukan dan


KB
2. Memiliki kesiapan dan kesediaan untuk bekerja keras dengan kemampuan
maksimal;
3. Memiliki kesiapan dan kesediaan untuk bermitra dengan pihak lain;
4. Memiliki sikap positif terhadap program yang diembannya;
5. Mau belajar dari berbagai sumber ataupun dari pengalaman lapangan;
6. Selalu percaya diri dalam setiap penampilan atau momentum kegiatan.

5. Aspek Kepemimpinan

Sebagai pemimpin, PKB/PLKB hendaknya :

1. Bertanggung jawab atas keberhasilan dan kekurangan Program


Kependudukan dan KB di Desanya;
2. Memiliki inisiatif dan tidak menunggu;
3. Terampil mempengaruhi dan menggerakkan partisipasi masyarakat;
4. Terampil melakukan komunikasi efektif;
5. Menjadi teladan dalam berbagai kegiatan program, dari hal-hal yang bersifat
teknis sampai kepada hal-hal yang bersifat manajerial;
6. Memiliki kemampuan yang tinggi, kreatif, dan inovatif;
7. Berani dalam mengambil keputusan yang bijaksana, serta
8. Memiliki pengaruh atas dasar pengakuan.
9. Aspek Penunjang.

Pembinaan yang menyangkut aspek penunjang dilaksanakan upaya


peningkatan dalam :

1. Pengelolaan dana, daya, sarana dan metoda.


2. Disiplin pegawai.

Anda mungkin juga menyukai