SKRIPSI
Oleh :
ABD. GHOFAR
06390091
PEMBIMBING :
1. Dr. H. SYAFIQ M. HANAFI, M.Ag
2. SUNARYATI, SE, M. Si
ii
iii
iv
v
vi
Motto
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN
viii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
0543b/U/1987.
A. Konsonan Tunggal
ب Ba‟ b be
ت Ta‟ t te
ج Jim j je
د Dal d de
ز Ra‟ r er
س Sin s es
ix
ط ta‟ t te (dengan titik di bawah)
غ gain g ge
ف fa f ef
ق qaf q qi
ك kaf k ka
ل lam l el
و mim m em
ٌ nun n en
و wawu w w
هـ ha‟ h ha
ً ya Y Ye
C. Ta’ marbutah
Semua ta’ marbutah ditulis dengan h, baik berada pada akhir kata tunggal
ataupun berada di tengah penggabungan kata (kata yang diikuti oleh kata sandang
“al”). Ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya kecuali dikehendaki
kata aslinya.
x
حكًة ditulis hikmah
E. Vokal Panjang
1. fathah + alif ditulis a
جاههـيّة ditulis jahiliyyah
ditulis i
3. Kasrah + ya‟ mati
ditulis karim
كسيـى
u
ditulis
4. D{ammah + wawu mati
furud
ditulis
فسوض
F. Vokal Rangkap
1. fathah + ya‟ mati ditulis ai
تـينكى ditulis bainakum
xi
2. fathah + wawu mati ditulis au
قول ditulis qaul
xii
KATA PENGANTAR
الحمد هلل الرْ وحمدي َوستعيىً َوستغفسي َوعُذ بااهلل.بسم اهلل السّ حمه السّ حيم
مه يٍدِ اهلل فال مضلّ لً َمه يضلل فال.مه شسَز أوفسىا َمه سيّأت أعمالىا
.ً أشٍد أن الإلً إالّاهلل َحدي الشسيك لً َأشٍد أنّ محمّدا عبدي َزسُل.ًٌادْ ل
.ل َسلّم َبازك علّ سيّدوا محمّد َعلّ آلً َ أصحابً أجمعيه
ّ أللٍّمّ ص
penguasa semesta alam. Limpahan rahmat dan salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad saw., yang telah membimbing kita
dari pencarian data ataupun penulusuran literatur yang ada. Selain itu penyusun
juga mengalami hambatan dari pribadi penyusun sendiri, karena penyusun sadar
1. Bapak Prof Dr Musa Asy'arie, selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga Yogyakarta.
xiii
2. Bapak Noorhadi, M.A., M.Phil., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Syari’ah UIN
3. Drs. Slamet Khilmi, M.Si., selaku Ketua Program Studi Keuangan Islam.
banyak meluangkan waktu dan konsentrasi beliau, serta dengan kesabaran dan
6. Bapak, Ibu, Kakak-kakak dan Adikku yang selalu memberikan do’a, nasehat,
motivasi, serta kepercayaan dan menaruh harapan yang besar kepada penyusun
7. “Intan permataku” yang selalu memberi dukungan disetiap saat setiap waktu.
9. Teman-teman kelas KUI-C Angkatan 2006, dan semua pihak yang telah turut
membantu.
atas jasa dan bantuan yang telah diberikan kepada penyusun. Penyusun menyadari
bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun senantiasa penyusun harapkan. Besar harapan saya skripsi
ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca sekalian, sebagai wujud
xiv
pengabdian penyusun kepada agama, nusa, dan bangsa. Amīn yā Rabb al-‘
alamīn.
Penyusun
Abd. Ghofar
06390091
xv
DAFTAR ISI
xvii
DAFTAR TABEL
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
besar pula. Adanya alasan tersebut di atas, maka semakin besar pula masalah
yang akan dihadapi oleh manusia baik secara langsung maupun tidak
bahkan atas jiwanya. Di antara orang yang khawatir akan mendapat kerugian
dengan orang yang akan menanggung suatu risiko maka akan diadakan suatu
perjanjian timbal balik yang senilai, dimana kedua belah pihak masing-
1
2
hingga kini masih eksis menerapkan sistem asuransi (fringe benefits) yang
dijajakkan dalam bentuk iklan, ini tidak lain demi menarik minat investor.
dalam situasi apapun. Selain itu, asuransi yang mulanya didahului oleh
berujung status tabarru’ atau dana kebajikan (derma). Akan tetapi, perlu
berdampak gharar, maisir, riba, bathil, dan risywah. Islam sangat melarang
Oleh karena itu, kenapa hal itu perlu dijauhi oleh beberapa perusahaan yang
kelahiran asuransi syariah pertama Indonesia pada 1994. Saat itu, PT Syarikat
company dari dua anak perusahaan, yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga (24
Agustus 1994), PT Asuransi Takaful Umum (2 Juni 1995). Hal ini dimotori
pertumbuhan asuransi syariah bisa mencapai 40% dalam 5 tahun terakhir. Hal
bertambah setiap tahunnya, walaupun pada akhir 2005 pangsa pasar asuransi
syariah tercatat baru mencapai 1,5% dari total pasar asuransi di Indonesia.
Melihat prospek yang sangat cerah ini, tak heran jika terutama sejak tahun
1
Abdul Ghofur Anshori, Asuransi Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: UII Press, 2008),
hlm. 1.
4
syariah. Situasi ini juga terdorong oleh keluarnya KMK (keputusan menteri
Secara total pada tahun 2011, pangsa pasar asuransi syariah terhadap
jiwa syariah mencapai 3,25 persen. Pangsa aset asuransi jiwa syariah
persen pada 2010. Total, asuransi syariah berkontribusi 1,98 persen dari total
diselesaikan Juni mendatang. Selain itu, asuransi syariah memiliki akad yang
bruto asuransi syariah mencapai Rp 1,8 triliun dari total pertumbuhan premi
kinerja dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi sebagian besar
2
Shally Pristine, http://republika.co.id
5
karena itu, dalam penelitian ini penulis menggunakan laporan keuangan untuk
profitabilitas.
portofolio. Menurut Lawrence dan Michael yang dikutip oleh M. Syakir Sula,
kecil untuk memenuhi kewajiban baik kepada pemegang polis maupun untuk
3
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi
Konvensional, (Jakarta: IKAPI, 2006), hlm. 199.
6
perusahaan tersebut dapat mengoptimalkan asetnya dengan baik dan hal ini
B. Perumusan Masalah
adalah:
D. Sistematika Pembahasan
Pembahasan skripsi ini dibagi menjadi lima bab di mana setiap bab
secara keseluruhan. Bab ini terdiri dari empat sub bab, yaitu latar belakang
sistematika pembahasan.
Objek Penelitian. Bab ini terdiri dari jenis dan sifat penelitian, sampel,
analisis regresi linier berganda yaitu uji persamaan regresi dengan uji
determinasi, uji hipotesis secara simultan dengan uji statistik F dan uji
dependen.
A. Landasan Teori
1. Pertumbuhan Aset
besar daripada modal sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor
yang lebih tinggi memiliki free cash flow yang rendah karena sebagian
besar dana yang ada digunakan untuk investasi pada proyek yang memiliki
pendapatan setelah pajak dan mengharapkan kinerja yang lebih baik dalam
10
11
pertumbuhan.5
4
RB Atok Risaptoko, “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt to Total Aset ratio, Aset
Growth, Firm Size dan Return on Aset Terhadap Dividend Payout Ratio”, Tesis, Universitas
Diponegoro, hlm. 36-37.
5
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General), cet. ke-1, (Jakarta: Gema
Insani, 2004), hlm. 378.
12
2. Premi
(transfer of risk).6 Besaran premi ditentukan dari hasil seleksi risiko yang
akan membayar premi asuransi sesuai dengan tingkat risiko atas kondisi
masing-masing.
yaitu:7
a. Tabel mortalitas
Unsur premi pada asuransi syariah terdiri dari unsur tabarru’ dan
tabungan (untuk asuransi jiwa), dan unsur tabbaru’ saja (untuk asuransi
kerugian dan term insurance pada life). Unsur tabbaru’ pada jiwa,
besarnya tergantung usia dan masa perjanjian. Semakin tinggi usia dan
semakin panjang masa perjanjian, maka semakin besar pula nilai tabbaru’.
6
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi
Konvensional, (Jakarta: IKAPI, 2006), hlm. 108.
7
Ibid., hlm. 109.
13
Besarnya premi asuransi jiwa yang pada asuransi syariah disebut tabbaru’
pada asuransi kerugian merujuk ke rate standard yang dibuat oleh DAI
3. Klaim
atas kerugian berdasarkan perjanjian atau akad yang telah di buat. Dengan
kata lain, klaim adalah proses pengajuan oleh peserta untuk mendapatkan
dan efisien sesuai dengan amanah yang diterimanya.9 Secara umum jenis
8
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (life and General), hlm. 311.
9
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi
Konvensional, (Jakarta: IKAPI, 2006), hlm. 121.
14
yang tertulis dalam polis, yaitu dengan dua pilihan; pertama, akan
Prosedurnya adalah:
a. Pemberitahuan klaim
c. Penyelidikan
d. Penyelesaian klaim
4. Investasi
harta maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil
dapat tercapai.
10
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General), hlm. 378.
15
berbentuk usaha yang berkaitan dengan suatu produk atau aset maupun
barang yang diharamkan. Oleh karena itu, tujuan utama dari kebijakan
11
Sarpi, “Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Struktur Modal, Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2007)”, Skripsi, Universitas Mercu Buana, hlm. 15.
12
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi
Konvensional, (Jakarta: IKAPI, 2006), hlm. 199.
16
risiko yang kecil untuk memenuhi kewajiban baik kepada pemegang polis
Instrumen investasi syariah saat ini masih dalam tahap tumbuh dan
berkembang, seperti:14
c. Investasi ke BPRS
5. Keuntungan (Profit)
13
Ibid., hlm. 200.
14
Ibid., hlm. 200.
15
R. Agus Sartono, Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi, (Yogyakarta: BPFE,
2008), hlm. 122.
17
biaya operasi.16
dilihat melalui return dari aset yang telah diinvestasikan maupun dari
lebih tinggi sehingga profit margin on sales dapat menjadi ukuran atas
hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan pada suatu periode.
16
Sarpi, “Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Struktur Modal, Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2007)”, Skripsi, Universitas Mercu Buana, hlm. 22.
17
Ibid., hlm. 22.
18
kemampuan bank memperoleh laba. Oleh karena itu teknik analisis ini
kegiatan penjualan.19
telah dijelaskan oleh ulama-ulama salaf dan khalaf. Hal ini terlihat ketika
laba itu digabungkan kepada modal pokok untuk tujuan perhitungan zakat,
menentukan kadar dan nisbah zakat itu, seperti yang terdapat dalam
zakat. Pengertian laba dalam konsep Islam ialah pertambahan pada modal
18
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), hlm. 304.
19
Djarwanto, Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: BPFE, 1999), hlm.
128.
19
pokok perdagangan atau dapat juga dikatakan sebagai tambahan nilai yang
konvensional maupun Islam laba merupakan suatu hal yang penting karena
pendapatan bersihpenjualan
yang diperoleh dari setiap penjualan. Semakin besar rasio ini semakin
penjualan. Semakin besar rasio ini semakin baik. Hal ini berarti bahwa
Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur
20
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, hlm. 304.
20
mengadakan expansi.23
21
Dwi Prastowo dan Riska Juliaty, Analisis Laporan Keuangan Konsep Dan Aplikasi,
(Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002), hlm. 85.
22
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2010), hlm.
202.
23
Agus Siswanto, “Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Manufaktur PMA dan PMDN Yang Go Public di Bursa Efek Jakarta,” Tesis UNDIP,
2001, hlm. 40.
24
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, hlm. 304.
21
menghasilkan laba.
laba kotorpenjualan
menjadi akad di awal ketika baru masuk asuransi syariah. Sedangkan pada
investasi, profit yang diperoleh dari hasil investasi, dilakukan juga bagi
diperoleh perusahaan, semakin besar pula porsi bagi hasil yang diberikan
kepada peserta.
22
akuntansi yang tersedia dan besarnya ROA dapat mencerminkan hasil dari
aman, dan bebas dari rasa takut.25 Adapun istilah lain yang sering
Arab disebut takaful yang berasal dari akar kata takafala-yatakafalu, yang
takaful juga termasuk dalam barisan bina muta’aadi, yaitu tafaa’ala yang
saling menjamin.26
atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang
Saling pikul risiko ini dilakukan atas dasar saling menolong dalam
25
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah, cet. ke-1, (Jakarta: Gema Insani, 2004),
hlm. 28.
26
Ahmad Warson Munawwir, Kamus Al Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap,
(Yogyakarta: Pustaka Progressif, 1997), hlm. 1220.
27
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah, cet. ke-1, (Jakarta: Gema Insani, 2004),
hlm. 30.
24
إِىّ اهلل عنده علن السّاعح وٍنزّل الغَث وٍعلّن ها فٌ األرحام وها
ّتدرى نفس هاذ تكسة غدا وها تدرى نفس تأًّ أرض تووخ إى
]43 :[لقواى.اهلل علَن خثَر
dasar, yaitu: (1) saling bertanggung jawab, (2) saling bekerja sama dan
itu, sistem asuransi syariah adalah sikap ta’awun yang telah diatur
dengan sistem yang sangat rapi, antara sejumlah besar manusia, semua
28
Surat Al Maidah (4): 2
29
Surat Al Luqman (31): 34
30
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah, cet. ke-1, (Jakarta: Gema Insani, 2004),
hlm. 293-294.
25
warisnya, atau orang yang ditunjuk, dalam hal tidak ada waris.
Pendidikan/Dana Siswa.
31
Muhamad, Lembaga-lembaga Keuangan Umat Kontemporer, cet. ke-I (Yogyakarta:
UII Press, 2000) hlm. 76
26
dan Umroh.
meninggal dunia.
C. Telaah pustaka
risiko yang masih dalam batas toleransi yang dapat di terima perusahaan.
Data akuntansi dan laporan keuangan 2003 – 2007 di jadikan dasar dalam
prioritas untuk berinvestasi pada PT. Asuransi Jasindo adalah: (1) PML,
33
Jamardua Haro “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Asuransi
Pendidikan Di Kota Medan,” Tesis USU, 2010.
34
Bekti Sulistiyo Hardini, “Analisis Pengukuran Kinerja Investasi Perusahaan dengan
Menggunakan Metode Economic Value Added (EVA) (Studi Kasus Pada PT. Asuransi Jasa
Indonesia),” Tesis FISIP UI, 2008.
29
pertumbuhan aset.
terletak pada variabel struktur modal serta nilai perusahaan dan objek
35
Sarpi, “Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan struktur Modal, dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2007),” Skripsi FE UMB, 2009.
30
suku bunga Sertifikat Bank Indonesia, dan return on asets. Pada awal
ketiga dan SBI. Variabel non performing financing dan return on asets
Herlia Nur Hidayah (2008) terletak pada variabel dan sampel penelitian,
37
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi
Konvensional, hlm. 108.
32
atas kerugian berdasarkan perjanjian atau akad yang telah dibuat. Posisi
dan hal tersebut sudah pasti akan memilih pilihan yang paling
menguntungkan perusahaan.
risiko yang kecil untuk memenuhi kewajiban baik kepada pemegang polis
pula oleh risiko yang semakin besar. Demikian pula kalau perusahaan
38
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi
Konvensional, hlm. 200.
39
Sofyan Syafri Harahap, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007), hlm. 304.
40
Djarwanto, Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, (Yogyakarta: BPFE, 1999), hlm.
128.
41
Sarpi, Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Struktur Modal, Dan Profitabilitas
Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2007), Skripsi, Universitas Mercu Buana, hlm. 22.
34
42
Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaan konsep Aplikasi Dalam:
Perencanaan,Pengawasan, Dan Pengambilan Keputusan, hlm. 208.
BAB III
METODE PENELITIAN
Indonesia dari tahun 2006-2009. Sedangkan sampel adalah bagian atau wakil
sudah dipilih secara cermat dengan ciri-ciri tertentu sehingga relevan dengan
2006-2009.
41
Syamsul Hadi dan Widyarini, Metodologi Penelitian untuk Manajemen dan Akuntansi,
(Yogyakarta: Ekonisia, 2009), hlm. 71.
42
Ibid., hlm. 72.
35
36
terapan. Penelitian terapan yaitu penelitian yang dibuat untuk mencari solusi
kuantitatif, yaitu data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angka-
angka atau besaran tertentu yang sifatnya pasti, sehingga data seperti ini
43
Syamsul Hadi dan Widyarini, Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi dan
Keuangan, hlm. 28.
44
Ibid., hlm. 8.
45
Syamsul Hadi dan Widyarini, Metodologi Penelitian untuk Manajemen dan Akuntansi,
hlm. 68.
37
a. Variabel dependen
–
Pertumbuhan Aset =
b. Variabel independen
a. Tabel mortalitas
46
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi
Konvensional, hlm. 108.
47
Ibid., hlm. 109.
38
a. Pemberitahuan klaim
c. Penyelidikan
d. Penyelesaian klaim
48
Ibid., hlm. 121.
49
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General),hlm.
39
syariah.
1. Analisis Deskriptif
deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,
kemencengan dari data dan kurtosis mengukur puncak dari distribusi data.
50
R. Agus Sartono, Manajemen Keuangan Teori Dan Aplikasi, hlm. 123.
51
Imam Ghozali, Aplikasi Analsis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga
(Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2005), hlm. 19
40
objek penelitian.
merupakan data linier yang terbaik dan tidak bias. Model yang baik harus
a. Multikolinieritas
dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya nilai VIF (variance
adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10.52
b. Autokorelasi
data runtut waktu dan besaran data sangat tergantung pada tempat data
tersebut terjadi. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi. Jika terjadi pelanggaran ini, maka hasil olah data yang
dihasilkan akan bias dan tidak akurat. Salah satu cara untuk melihat
adanya autokorelasi adalah dengan Run Test. Run test sebagai bagian
apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual
adalah acak atau random. Run test digunakan untuk melihat apakah data
Jika signifikansi nilai Run Test < 0,05 maka Ho ditolak dan jika
52
Imam Ghozali, Analisis Multivariate dengan Program SPSS, (Semarang: Badan
Penerbit Universitas Diponegoro, 2006), hlm. 96.
53
Ibid., hlm. 107.
42
c. Heteroskedastisitas
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat yaitu
lebih besar dari nilai α (sig > α) maka dapat disimpulkan bahwa dalam
d. Normalitas
54
Ibid., hlm. 107.
43
uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.55 Salah satu
Kolmogorov-Smirnov (K-S).
Jika signifikansi nilai K-S < 0,05 maka Ho ditolak dan jika
berganda:
4X4 + e
Dimana:
Y : Pertumbuhan aset
a : konstanta
: Premi
X2 : Klaim
3 : Investasi
: Profitabilitas
55
Ibid., hlm. 147.
44
nol ( ) yang hendak diuji adalah apakah parameter semua variabel dalam
model sama dengan nol. Artinya apakah semua variabel independen bukan
g. Koefisien Determinasi
56
Agus Widarjono, Analisis Statistika Multivariat Terapan, hlm. 22.
57
Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis Dan Ekonomi,
hlm. 82.
58
Ibid., hlm. 82.
59
Ibid., hlm. 19.
45
aset. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang
variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti
60
Imam Ghozali, Aplikasi Analsis Multivariate dengan Program SPSS, hlm. 87.
46
merumuskan hipotesis:
maka Ho diterima.
BAB IV
A. HASIL ANALISIS
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk mendiskripsikan hasil dari penelitian
data dari variabel yang diteliti. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
dan profitabilitas.
Tabel 4.1
Descriptive Statistics
valid atau data yang diproses sebanyak 78. Data tersebut juga menunjukkan bahwa
pertumbuhan aset mempunyai nilai minimum sebesar -1.00 dan nilai maksimum
sebesar 11645.13, nilai rata-rata (mean) adalah sebesar 725.0462 dengan standar
deviasi sebesar 1705.47704. Pada variabel premi menunjukkan bahwa selama periode
penelitian variabel ini memiliki nilai minimum -27776.80 dan memiliki nilai
61
Imam Ghozali, Aplikasi Analsis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga (Semarang: Badan
Penerbit UNDIP, 2005), hlm. 19
47
48
70652.11402. Pada variabel klaim memiliki nilai minimum sebesar -306.00, dan
memiliki nilai maksimum sebesar 511466.44, nilai rata-rata sebesar 22530.05, dengan
sebesar -8058.48, dan memiliki nilai maksimum sebesar 41486.67, nilai rata-rata
profitabilitas memiliki nilai minimum sebesar -43.85, dan memiliki nilai maksimum
sebesar 17.75, nilai rata-rata sebesar -3062, dengan standar deviasi 6.20088.
Uji asumsi klasik merupakan pra-syarat analisis regresi berganda. Dalam uji
asumsi klasik ini meliputi uji multikoliniearitas, uji autokorelasi, uji normalitas dan uji
heteroskedastisitas.
a. Uji multikolinearitas
model regresi ganda apabila antara variabel bebas tidak mengandung korelasi yang
faktor (VIF) berdasarkan hasil output SPSS. Apabila nilai VIF < 10 dan mendekati
1 dapat disimpulkan bahwa asumsi multikolinearitas ditolak, sebaliknya jika VIF >
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 721.591 183.093 3.941 .000
PREMI -.005 .003 -.190 -1.699 .094 .696 1.436
KLAIM -.014 .004 -.561 -3.884 .000 .419 2.387
INVESTASI .220 .041 .841 5.396 .000 .360 2.779
PROFIT 61.277 26.390 .223 2.322 .023 .949 1.053
a. Dependent Variable: Pertumbuhan Aset
49
sebesar 1.436, variabel klaim sebesar 2.387, variabel investasi sebesar 2.779 dan
untuk variabel profitabilitas sebesar 1.053. Keempat nilai VIF < 10 yang berarti
b. Uji autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Salah satu cara untuk melihat adanya
autokorelasi adalah dengan Run Test. Run test sebagai bagian dari statistik non-
parametrik dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapar
korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka
dapat dikatakan bahwa residual adalah acak atau random. Run test digunakan
untuk melihat apakah data residual terjadi secara random atau tidak (sistematis).62
1) Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (> 0,05) maka hipotesis nol (Ho)
2) Jika nilai probabilitas kurang dari 0,05 (< 0,05) maka hipotesis nol (Ho) ditolak,
Tabel 4.3
Runs Test
Unstandardi z
ed Residual
Test Value a .36989
Cases < Test Value 39
Cases >= Test Value 39
Total Cases 78
Number of Runs 44
Z .912
Asymp. Sig. (2-tai led) .362
a. Median
62
Ibid., hlm. 107
50
dengan probabilitas 0,362 signifikan pada 0,05 yang berarti Ho diterima, sehingga
dapat disimpulkan bahwa residual random atau tidak terjadi autokorelasi antar nilai
residual.
c. Uji heteroskedastisitas
lain. Model yang digunakan adalah model atau metode glejser dengan dasar
tingkat kepercayaan (α = 0,05). Apabila nilai sig lebih besar dari nilai α (sig > α)
maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi ini tidak terdapat gejala
heteroskedastisitas.
Tabel 4.4
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.161 .303 3.831 .000
PREMI -3.4E-006 .000 -.105 -.753 .454
KLAIM -1.1E-006 .000 -.032 -.256 .798
INVESTASI -2.2E-007 .000 -.001 -.004 .997
PROFIT .004 .042 .011 .096 .924
a. Dependent Variable: Abs_res
kesalahan.
d. Uji normalitas
normalitas tidak terpenuhi maka uji F dan uji t menjadi tidak valid. Untuk menguji
Jika signifikansi nilai K-S < 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi >
Tabel 4.5
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized
Residual
N 78
Normal Parameters a,b Mean .2592010
Std. Deviation .85133325
Most Extreme Absolute .147
Differences Positive .147
Negative -.135
Kolmogorov-Smirnov Z 1.301
Asymp. Sig. (2-tailed) .068
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Smirnov sebesar 1,301 dan tidak signifikan pada 0,05 (karena p= 0,068 > dari
0,05). Jadi Ho diterima yang berarti bahwa residual terdistribusi secara normal atau
3. Uji Hipotesis
Melalui analisis regresi ini, diuji kebenaran hipotesis yang telah ditetapkan
penyusun menggunakan program komputer SPSS 16.0 for Windows dengan melihat
a. Uji Statistik F
digunakan dalam penelitian atau model ini merupakan variabel yang berpengaruh
melihat nilai signifikansi F pada output uji Anova. Jika signifikansi F di bawah
0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen.
Tabel 4.6
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 81059596 4 20264899.11 10.352 .000a
Residual 1E+008 73 1957624.695
Total 2E+008 77
a. Predictors: (Constant), PROFIT, KLAIM, PREMI, INVESTASI
b. Dependent Variable: Pertumbuhan Aset
nilai F hitung sebesar 10,352 dengan probabilitas 0.000 < 0,05. Karena
probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk
memprediksi pertumbuhan aset atau dapat dikatakan bahwa premi, klaim, investasi
b. Koefisien Determinasi
antara nol sampai dengan satu. Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-
dependen.63
Tabel 4.7
Model Summary
0,327, hal ini berarti 32,7% variasi pertumbuhan aset dapat dijelaskan oleh variasi
Sedangkan sisanya (100% - 32,7%) sebesar 67,3% dijelaskan oleh variabel lain di
63
Ibid., hlm. 87.
54
arah pengaruh variabel bebas, dalam hal ini premi, klaim, investasi dan
Tabel 4.8
Ringkasan Hasil Analisis Regresi
Variabel Hasil
Prediksi Keterangan
Independen B Sig.
(Constant) 721.591 .000
Premi + -.005 .094 Ha ditolak
Klaim - -.014 .000 Ha diterima
Investasi + .220 .000 Ha diterima
Profit + 61.277 .023 Ha diterima
Uji F F hitung 10.352 (sig. 0.000)
Adjusted .327
R Square .362
b1 = -0,005
b2 = -0,014
b3 = 0,220
b5 = 61,277
Dari hasil output regresi linear berganda dapat diketahui bahwa variabel
premi memiliki nilai signifikansi 0,094 yang lebih besar dari 0,05 dengan nilai
Dari hasil output regresi linear berganda dapat diketahui bahwa variabel
klaim memiliki nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dengan nilai
Dari hasil output regresi linear berganda dapat diketahui bahwa variabel
investasi memiliki nilai signifikansi 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 dengan
dan signifikan terhadap pertumbuhan aset, atau dengan kata lain Ha diterima
dan Ho ditolak.
Dari hasil output regresi linear berganda dapat diketahui bahwa variabel
profit memiliki nilai signifikansi 0,023 yang lebih kecil dari 0,05 dengan nilai
terhadap pertunbuhan aset, atau dengan kata lain Ha diterima dan Ho ditolak.
B. PEMBAHASAN
menggunakan uji F dari empat variabel independen dan satu variabel dependen diperoleh
F hitung sebesar 10,352 dengan nilai p value = 0,000 < 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara premi, klaim, investasi dan
regresi dengan R square sebesar 0,362 yang berarti bahwa kontribusi antara variabel
independen yaitu premi, klaim, investasi dan profitabilitas terhadap pertumbuhan aset
aset. Adapun hasil pengujian antara variabel dependen dengan variabel independen dapat
ditentukan dari hasil seleksi risiko yang dilakukan underwriter atau setelah
demikian calon tertanggung akan membayar premi asuransi sesuai dengan tingkat
( sebesar -1,699 dengan nilai p value sebesar 0,094). Karena nilai signifikansi
lebih besar dari 5% maka hipotesis ditolak berarti premi tidak berpengaruh secara
syariah pada tahun 2006 sebesar 14.997,48 dalam jutaan rupiah, tahun 2007 sebesar
32.132,41 dalam jutaan rupiah, tahun 2008 sebesar 45.894,08 dalam jutaan rupiah dan
Hasil pengujian ini tidak sesuai dengan hipotesis pertama yang menyatakan
bahwa semakin besar premi yang diterima perusahaan asuransi, maka semakin besar
pula peluang keuntungan yang akan diperoleh perusahaan yang juga berakibat pada
semakin tinggi tingkat pertumbuhan aset suatu perusahaan. Hal ini dikarenakan
seluruh dana premi yang terhimpun dikelola oleh perusahaan untuk investasi, re-
64
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi
Konvensional, hlm. 108.
65
Ibid.,
59
demikian premi tidak berpengaruh secara langsung terhadap pertumbuhan aset pada
berdasarkan perjanjian atau akad yang telah dibuat. Berdasarkan hasil analisis regresi
variabel premi memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap pertumbuhan aset
value sebesar 0,000), yang berarti kenaikan klaim akan berpengaruh kepada turunnya
pertumbuhan aset asuransi syariah. Rata-rata klaim perusahaan asuransi syariah pada
tahun 2006 sebesar 9.094,38 dalam jutaan rupiah, tahun 2007 sebesar 16.332,10
dalam jutaan rupiah, tahun 2008 sebesar 17.352,79 dalam jutaan rupiah dan pada
Hasil pengujian ini sesuai dengan hipotesis kedua yang menyatakan bahwa
posisi klaim pada perusahaan asuransi merupakan beban/biaya yang harus ditanggung
oleh perusahaan. Dikarenakan klaim adalah sebuah beban/biaya, maka jika terjadi
syariah di Indonesia.
maupun dana, pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau
66
Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, 2009,
Optimalisasi Manfaat Asuransi Dalam Peningkatan Akses Pembiayaan Bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah
Dan Koperasi (Umkm-K), Jakarta, hlm. 25.
60
dilakukan oleh manajer pastinya telah memperhitungkan return yang akan diterima
dan hal tersebut sudah pasti akan memilih pilihan yang paling menguntungkan
68
perusahaan. Menurut Lawrence dan Michael yang dikutip oleh M. Syakir Sula,
mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi dengan tingkat risiko yang kecil untuk
perusahaan.69
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan aset pada perusahaan asuransi syariah di
Indonesia (p value 0,000 < 0,05). Rata-rata investasi perusahaan asuransi syariah pada
tahun 2006 sebesar 3.507,46 dalam jutaan rupiah, tahun 2007 sebesar 4.274,62 dalam
jutaan rupiah, tahun 2008 sebesar 1.953,42 dalam jutaan rupiah dan pada tahun 2009
Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak dana yang diinvestasikan maka
semakin tinggi pula pertumbuhan aset pada perusahaan asuransi syariah di Indonesia.
Hasil ini juga mendukung teori yang menyatakan bahwa pengeluaran investasi
67
Muhammad Syakir Sula, Asuransi Syariah (Life and General),hlm. 378.
68
Sarpi, Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Struktur Modal, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai
Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007), Skripsi,
Universitas Mercu Buana, hlm. 14.
69
Abdullah Amrin, Asuransi Syariah: Keberadaan dan Kelebihannya di Tengah Asuransi
Konvensional, hlm. 200.
61
kepada investor maupun kreditur bahwa perusahaan tersebut akan tumbuh di masa
mendatang. Dengan ini dapat dikatakan bahwa perusahaan asuransi syariah yang
banyak melakukan investasi di berbagai pos, maka akan semakin banyak pula peluang
yang akan dihasilkan dari investasi tersebut sehingga pertumbuhan aset akan
meningkat.
operasi adalah gabungan dari dampak pertumbuhan pendapatan penjualan dan biaya
diperolehnya maka peningkatan keuntungan tersebut akan diikuiti pula oleh risiko
yang semakin besar. Demikian pula kalau perusahaan ingin melakukan yang
sebaliknya, menurunkan risiko, maka penurunan tingkat risiko ini akan diikut oleh
positif dan signifikan terhadap pertumbuhan aset pada perusahaan asuransi syariah di
Indonesia (p value 0,023 < 0,05). Data menunjukkan adanya pengaruh profitabilitas
terhadap peningkatan dan penurunan aset, hal ini dapat dilihat dari rata-rata
profitabilitas perusahaan asuransi syariah pada tahun 2006 sebesar 942,31 dalam
jutaan rupiah, tahun 2007 sebesar 2.969,23 dalam jutaan rupiah, tahun 2008 sebesar
3.167,08 dalam jutaan rupiah dan pada tahun 2009 sebesar 2.122,13 dalam juataan
rupiah dan rata-rata aset per tahun 2006-2009 berturut-turut adalah 35.864,85,
44.916,82, 57.056,98 dan 29.870,61 dalam jutaan rupiah. Hal ini menunjukkan bahwa
70
Lukman Syamsuddin, Manajemen Keuangan Perusahaankonsep Aplikasi Dalam:
Perencanaan,Pengawasan, Dan Pengambilan Keputusan, hlm. 208.
62
semakin tinggi tingkat profitabilitas maka akan semakin tinggi pula pertumbuhan aset
asuransi syariah di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari nilai F yang dihasilkan yaitu
10,352 dengan nilai p value = 0,000 < 0,05. Nilai Adjusted R Square hanya sebesar
0,327 hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan aset asuransi syariah dapat dijelaskan
oleh variabel independen yaitu premi, klaim, investasi dan profitabilitas sebesar
32,7% saja, sedangkan sisanya sebesar 67,3% dijelaskan oleh variabel lain di luar
penelitian ini.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
hasil uji F diperoleh F = 10,352 dengan nilai p value = 0,000 < 0,05,
hitung
dana premi yang terhimpun dikelola oleh perusahaan untuk investasi, re-
perusahaan asuransi syariah di Indonesia (p value 0,000 < 0,05). Hal ini
kata lain, klaim akan mengurangi aset pada perusahaan asuransi syariah di
Indonesia.
63
64
0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak dana yang
berbagai pos, maka akan semakin banyak pula peluang yang akan di
meningkat.
0,023 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat
B. SARAN
Ang, Robert, Buku Pintar : Pasar Modal Indonesia, Mediasoft Indonesia, 1997
Harahap, Sofyan Syafri, Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2007
Prastowo, Dwi dan Riska Juliaty, Analisis Laporan Keuangan Konsep Dan
Aplikasi, Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2002
Sula, Muhammad Syakir, Asuransi Syariah, cet. ke-1, Jakarta: Gema Insani, 2004
Kuncoro, Mudrajad, Metode Kuantitatif Teori Dan Aplikasi Untuk Bisnis Dan
Ekonomi, Yogyakarta: UPP STIM YKPN, 2007
KARYA ILMIAH
Risaptoko, RB Atok, “Analisis Pengaruh Cash Ratio, Debt to Total Aset ratio,
Aset Growth, Firm Size dan Return on Aset Terhadap Dividend Payout
Ratio,” Tesis, Universitas Diponegoro.
LAMPIRAN TERJEMAH
No Hlm. FN Terjemah
1 20 28 Tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran.
BIOGRAFI TOKOH
Abdullah Amrin
CURRICULUM VITAE