Anda di halaman 1dari 4

Akuntansi Giro

1. Pengertian Simpanan Giro


Simpanan giro merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat atau dana pihak ketiga
yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan sarana penarikan berupa
cek dan bilyet giro atau sarana lainnya.
Giro sangat bermanfaat bagi masyarakat yang melakukan aktivitas usaha, karena pemegang
rekening giro akan banyak mendapatkan kemudahan dalam melakukan transaksi usahanya.
Selain itu fungsi dari rekening giro sama dengan memiliki uang tunai. Pemilik rekening giro
dapat dengan mudah melakukan transaksi bisnisnya dengan melakukan pembayaran dengan
cek atau bilyet giro.
Undang-Undang Perbankan No.10 Tahun 1998 mendefinisikan simpanan giro
adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek,
bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Menurut Dendawijaya (2000:56) dalam pelaksanaannya, giro ditatausahakan oleh bank
dalam suatu rekening yang disebut dengan rekening koran. Jenis rekening giro dapat berupa :
a. Rekening atas nama perorangan
b. Rekening atas nama suatu badan usaha atau lembaga
c. Rekening bersama atau gabungan[4]

2. Akuntansi Giro
Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi pada
rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat pembukaan, setoran
tunai, pemindahbukuan, setoran kliring, penarikan tunai maupun penarikan kliring dan
transaksi lainnya. Pencatatan akuntansi giro sebagai berikut :
a. Transaksi rekening giro diakui sebesar nominal uang yang disetorkan oleh nasabah atau yang
ditarik
b. Setoran giro dapat dilakukan secara tunai maupun nontunai
c. Bank akan memberikan imbalan kepada pemegang rekening giro
d. Dalam hal rekening giro bersaldo negatif, maka bank akan dapat memberikan
kredit overdraft[5]

3. Pembukaan Rekening Giro


Pembukaan rekening giro dapat dilakukan oleh nasabah dengan mengisi formulir
pembukaan rekening yang telah disediakan oleh bank. Syarat yang harus dimiliki calon
nasabah adalah sekurang-kurangnya sebagai berikut :
a. Calon nasabah tidak tercantum dalam Daftar Hitam Bank Indonesia (DHBI)
b. Memiliki NPWP
c. Persyaratan lain yang ditetapkan oleh bank
d. Jumlah minimal setoran dan minimal saldo pengendapan
Setelah persyaratan terpenuhi, maka nasabah dapat membuka simpanan giro dan melakukan
setoran pertama yang jumlah setoran minimalnya tergantung pada masing-masing bank.

4. Setoran
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang rekening giro untuk
menyetorkan sejumlah uang tunai atau warkat tagihan dengan maksud untuk menambah
jumlah saldo rekening gironya. Setoran dapat dilakukan dengan setoran secara tunai dan
setoran nontunai (kliring dan pemindahbukuan).
5. Penarikan
Penarikan merupakan transaksi penarikan atau pengambilan atas beban rekening giro. Dari
transaksi penarikan, maka saldo rekening giro nasabah akan berkurang. Penarikan dibagi
menjadi dua yaitu : penarikan tunai (cek atau bilyet giro) dan penarikan nontunai (kliring,
pemindahbukuan).
6. Perhitungan Jasa Giro
Bank memberikan imbalan berupa jasa giro kepada nasabah pemilik rekening giro.
Perhitungan jasa giro pada umumnya dihitung dengan menggunakan saldo harian, karena
perhitungan dengan saldo harian merupakan perhitungan jasa giro yang sangat fair bagi
nasabah maupun bank. [6]

C. Akuntansi Tabungan
1. Pengertian Tabungan
Menurut Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, Tabungan adalah
simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati,
tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan atau alat lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
Tujuan masyarakat menabung di bank antara lain :
a. Nasabah merasa aman menyimpan uangnya dalam bentuk tabungan di bank
b. Nasabah dapat menarik tabungannya dengan mudah karena bank memberikan kemudahan
dalam hal penarikan
c. Untuk penghematan, supaya seluruh penghasilannya tidak digunakan untuk belanja
Tabungan merupakan salah satu bentuk simpanan yang diperlukan oleh masyarakat untuk
menyimpan uangnya, karena tabungan merupakan jenis simpanan yang dapat dibuka dengan
persyaratan yang sangat mudah. Dalam abad modern, bank melakukan inovasi dengan
menciptakan produk tabungan dengan berbagai jenis misalnya tabungan bunga harian,
tabungan pendidikan, tabungan multiguna, tabungan rencana pendidikan, dll.[7]

2. Sarana Penarikan Tabungan


Dalam melakukan penarikan terhadap rekening tabungan, maka bank memberikan
beberapa sarana yang dapat digunakan untuk menarik rekening tabungan, antara lain :
a. Buku tabungan
b. Slip penarikan
c. ATM
d. Sarana lainnya[8]

3. Akuntansi Tabungan
Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan
tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan.
Perlakukan akuntansi tabungan adalah sebagai berikut :
a. Saldo tabungan dinilai sebesar jumlah kewajiban bank kepada pemilik tabungan
b. Transaksi tabungan diakui sebesar nominal penyetoran atau penarikan yang dilakukan oleh
penabung
c. Setoran tabungan yang diterima tunai diakui pada saat uang diterima, dan setoran kliring
diakui pada saat kliring berhasil ditagihkan atau kliring dinyatakan efektif
d. Bank memberikan bunga tabungan yang besarnya sesuai dengan kebijakan bank masing-
masing dan jenis tabungan.[9]

4. Pembukaan Tabungan
Pembukaan tabungan merupakan awal nasabah menjadi nasabah tabungan. Sebelum
pembukaan tabungan dilaksanakan, bank akan memberikan formulir diisi lengkap, maka bank
akan membuka rekening tabungan. Nasabah akan melakukan setoran minimal sejumlah uang
tertentu sebagai saldo awal rekening tabungan. Setiap bank akan mensyaratkan adanya
ketentuan tentang setoran awal yang besarnya tergantung pada masing-masing bank dan
setoran berikutnya.

5. Setoran Tabungan
Setoran merupakan aktivitas yang dilakukan oleh pemegang tabungan untuk menambah
saldo tabungannya. Setoran nasabah dapat dilakukan dengan setoran tunai (slip penyetoran)
maupun nontunai (pemindahbukuan, transfer-in, setoran kliring, dll).

6. Penarikan Tabungan
Penarikan tabungan merupakan pengambilan dana yang dilakukan oleh nasabah. Adapun
penarikan tabungan dilakukan dengan cara penarikan tunai (slip penarikan dan ATM) dan
nontunai (pemindahbukuan dan transfer).

7. Perhitungan Bunga Tabungan


Pemegang rekening tabungan akan mendapat imbalan berupa bunga. Bunga tabungan dapat
dihitung dengan berbagai metode perhitungan, antara lain metode saldo terendah dan metode
saldo rata-rata harian.
a. Metode Saldo Terendah
Besarnya bunga tabungan dihitung dari jumlah saldo terendah pada bulan laporan dikalikan
dengan suku bunga per tahun kemudian dikalikan dengan jumlah hari dalam satu tahun.

b. Metode Saldo Rata-rata Harian


Metode saldo rata-rata harian merupakan perhitungan bunga yang didasarkan pada
besarnya saldo rata-rata harian, sehingga dasar perhitungannya mempertimbangkan saldo
tabungan setiap hari.

Akuntansi giro merupakan pencatatan yang terkait dengan transaksi yang terjadi pada
rekening giro. Pencatatan transaksi rekening giro dapat terjadi pada saat pembukaan, setoran
tunai, pemindahbukuan, setoran kliring, penarikan tunai maupun penarikan kliring dan
transaksi lainnya.
Akuntansi tabungan merupakan pencatatan untuk semua transaksi yang terkait dengan
tabungan, yang meliputi setoran, penarikan, dan pemindahbukuan.
DAFTAR PUSTAKA

Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah, Salemba Empat, Jakarta, 2013


Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, RajaGrafindo Persada, Jakarta, 2002
Ismail, Akuntansi Bank : Teori dan Aplikasi dalam Rupiah, PrenadaMedia Group, Jakarta,
2010

Anda mungkin juga menyukai