Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN TUGAS BESAR

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK REKAYASA


KRUK PORTABEL SEBAGAI ALAT BANTU JALAN

Disusun oleh :
1. Achmad Tavif (2011510102)
2. Ajeng Mutiara Illahinasir (2011510119)
3. Prabu Hernanda Setiawan (2011510159)
4. Siti Vine Intan Sania (2011510171)
5. Qoria Fatma Ziyana (2011510165)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN REKAYASA


UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA
GRESIK
2018
Daftar Isi

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

I.1 Latar Belakang................................................................................................3

I.2 Identifikasi Opportunity..................................................................................4

I.3 Mission Statement...........................................................................................8

BAB II.....................................................................................................................9

IDENTIFIKASI CUSTOMER NEED...................................................................9

II.1 Definisi Scope................................................................................................9

II.2 Gather Raw Data............................................................................................9

II.3 Interpret Raw Data.......................................................................................10

BAB III..................................................................................................................13

IDENTIFIKASI TARGET SPESIFIKASI........................................................13

BAB IV..................................................................................................................15

HOUSE OF QUALITY (HOQ)............................................................................15

BAB V....................................................................................................................16

PENGEMBANGAN KONSEP...........................................................................16

BAB VI..................................................................................................................19

PEMILIHAN ALTERNATIF DESAIN..............................................................19

4.1 Concept Screening........................................................................................19

4.2 Concept Scoring...........................................................................................19

BAB VII................................................................................................................20

PROTOTYPE........................................................................................................20

Daftar Pustaka......................................................................................................21

2
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Cedera dan cacat (disability) yang terjadi pada alat gerak kaki, membuat
penurunan atau kehilangan kemampuan geraknya, sehingga akan menghalangi
berbagai aktifitas yang mampu dilakukan pada keadaan yang dianggap sehat.
Menurut data Kementrian Sosial Republik Indonesia (www.Depsos.go.id),
saat ini di Indonesia dari 14 propinsi yang didata yang terdiri dari Jambi,
Bengkulu, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur,
Banten, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat,
Sulawesi Selatan dan Gorontalo, terdapat 1.167.111 orang penyandang cacat.
Cacat yang paling banyak dialami adalah cacat kaki sebesar 20,04 % dari total
penyandang cacat. Angka tersebut tergolong tinggi untuk wilayah Asia
berdasarkan ketetapan WHO dimana jika persentase cacat melebihi 19,5 %,
termasuk kategori tinggi.
Tingkat penderita cacat kaki yang tinggi di Indonesia yaitu mencapai
20,04 % dari total penyandang cacat akan meningkatkan permintaaan atas alat
bantu jalan, terutama kruk yang memiliki kelebihan-kelebihan lain dibanding alat
bantu lainya. Namun, kruk sebagai alat bantu jalan, tidak hanya memberikan
keuntungan tetapi juga menyisakan permasalahan atau efek negatif, seperti
kesulitan dalam membawanya saat sedang tidak dibutuhkan.
Saat ini, ada beberapa kruk yang sudah diinovasi dari kruk sebelumnya,
diantaranya ialah kruk yang bisa dilipat. Kruk yang dapat dilipat ini merupakan
kruk dengan bentuk yang minimalis, panjang, dan bentuk tongkat yang
berdiameter kecil. Selain itu, kruk ini dapat dilipat untuk memudahkan
penggunanya dalam membawanya saat tidak diperlukan. Adapun kruk lainnya
ialah kruk yang memiliki tambahan fungsi berupa tempat duduk minimalis yang
dapat dilipat saat kruk digunakan. Namun, kedua jenis kruk tersebut masih dirasa
kurang membantu untuk segmen-segmen tertentu dalam hal ini ialah pengguna
kruk jika kebutuhannya tidak sesuai dengan kruk yang dimaksudkan.

3
I.2 Identifikasi Opportunity
Adapun identifikasi peluang pada perancangan produk ini ialah tingkat
pengguna kruk di Indonesia yang cukup tinggi yaitu sebesar 20,04 %. Sehingga,
peluang akibat tingkat pengguna inilah yang akan mendukung ada perancangan
produk tersebut. Peluang lain yang didapatkan untuk perancangan produk kruk ini
ialah adanya kebutuhan masyarakat khususnya pengguna kruk yang ingin
membawa kruknya saat sedang tidak dipakai secara efektif dan tidak kesulitan.
Selain itu, adanya kemudahan dalam mencari komponen-komponen yang hendak
akan digunakan untuk perancangan produk tersebut juga menjadi salah satu
peluang guna perancangan produk kruk tersebut. Adapun macam-macam desain
opportunity ialah sebagai berikut :

1. Kruk Axilia Long Stick


Kruk axilia long stick merupakan suatu
alat yang berguna untuk membantu jalan para
penggunanya (penderita cacat kaki dan cedera).
Pada gambar di samping merupakan salah satu
jenis kruk axilia yang memiliki tongkat panjang
dan single. Pada kruk tersebut, terdapat
bantalan yang terbuat dari material kulit sintetis
tebal yang empuk dan lembut guna memberi
rasa kenyamanan bagi pengguna dan tidak
menimbulkan gangguan syaraf pada bagian
tubuh axilia jika digunakan dalam jangka waktu
yang cukup lama.
Kruk ini memiliki tombol pengatur naik
turun kruk saat tidak digunakan, tombol
tersebut berukuran kecil sehingga dapat
dijangkau oleh ibu jari dengan mudah. Selain
itu memiliki pegangan tangan untuk penyangga
lengan. Jenis kruk axilia ini memiliki karet

4
penumpu yang empuk dan tidak licin sehingga aman saat digunakan oleh pada
pengguna.

2. Kruk Axilia Lengkung


Kruk axilia lengkung merupakan suatu alat
yang berguna untuk membantu jalan para
penggunanya (penderita cacat kaki dan cedera). Pada
gambar di samping merupakan salah satu jenis kruk
axilia yang memiliki tongkat panjang dan single. Pada
kruk tersebut, terdapat bantalan yang terbuat dari
material kulit sintetis yang empuk dan lembut guna
penyangga ketiak yang memberi rasa kenyamanan
bagi pengguna dan tidak menimbulkan gangguan
syaraf pada bagian tubuh axilia jika digunakan dalam
jangka waktu yang cukup lama.
Kruk ini memiliki tombol pengatur pada body
kruk yang berukuran kecil guna mengatur naik turun
kruk. Body kruk dibuat sedikit miring ke samping yang berguna untuk menambah
kekuatan tumpuan yang ada di bawah.

3. Kruk Axilia Lingkar Pergelangan


Kruk di samping merupakan salah satu jenis
kruk axilia yang memiliki desain pada kruk axilia
biasanya namun, pada kruk ini adanya penambahan
lingkar pergelangan yang berfungsi sebagai tempat
penyangga pergelangan tangan di samping kruk
agar memudahkan dalam penggunaan tombol
pengatur. Kruk tersebut memiliki stik yang menyatu
dan double dengan ujung stik yang mengerucut ke
bawah menjadi hanya satu stik saja.
Tombol pengatur naik turun kruk di atas stik
tombol pengatur. Selain itu, memiliki pegangan

5
tangan seperti kruk pada umumnya dan karet penumpu yang tidak licin. Bantalan
kruk terbuat dari material kayu yang terasa kaku dan keras saat digunakan untuk
penyangga ketiak.

4. Kruk Non-Axilia Auto Sitting


Kruk di samping merupakan jenis kruk non-
axilia dan hanya cukup digunakan dengan satu
buah kruk saja dengan memegangnya pada
pegangan. Kruk ini memiliki tombol kecil yang
dapat mengatur adanya tempat duduk berbentuk
bulat seperti pada gambar. Adanya auto sitting
pada kruk tersebut ialah agar kruk mampu
digunakan untuk duduk oleh pengguna saat
sedang menunggu atau kelelahan.

5. Kruk Axilia Four Legs


Kruk berikut merupakan kruk axilia dengan
desain yang memiliki empat buah kaki tumpuan
yang berguna untuk meningkatkan kekuatan
tumpuan kaki kruk. Kruk tersebut memiliki stik
tunggal dengan terdapat sebuah pegangan
tangan untuk memudahkan pengguna kruk.

6. Kruk Axilia Auto Sitting

6
Kruk di samping merupakan kruk jenis
axilia yang memiliki tambahan fungsi yang itu
auto sitting yang diatur oleh sebuah tombol
otomatis. Sehingga memiliki tempat duduk
berbentuk bulat dengan menutupi pegangan
tangan namun, tetap tidak mempengaruhi fungsi
dari pegangan tangan itu sendiri.

7. Kruk Axilia Double Stick Portable


Kruk berikut merupakan kruk jenis axilia
yang tampak seperti kruk pada umumnya. Kruk
ini memiliki tombol portabel di sisi samping
bagian dalam pada pegangan tangan. Kruk dapat
diatur naik turun dengan menggunakan tombol
tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk
memudahkan pengguna dalam membawa kruk
saat sedang tidak digunakan.

7
I.3 Mission Statement
Product Description
- Portable, pengatur panjang kruk, material kuat dan isolator.
Benefit Proportion
- Panjang kruk dapat diatur sesuai keinginan konsumen.
- Kruk dapat diperkecil ukurannya sehingga konsumen dapat membawanya
dengan mudah, ringan, dan tidak memakan tempat.
Key Business Goals
- Penjualan produk lebih ke primary market.
- Waktu pengenalan produk selama 3 bulan.
- Mendukung strategi perusahaan dalam penyediaan alat bantu bagi orang-
orang yang sakit.
Target Market
- Primary market : orang-orang yang tidak mampu berjalan dengan baik.
- Secondary market : rumah sakit, apotek, supermarket/minimarket.
Assumptions and Constraints
- Teknologi yang digunakan lebih kompatibel
- Standarisasi dalam proses manufacturing.
Stakeholders
- Investor
- Manufacturing operations
- Service operations
- Konsumen
- Distirbutor dan reseller

8
BAB II

IDENTIFIKASI CUSTOMER NEED

II.1 Definisi Scope


Perancangan desain kruk akan dilakukan dengan mendesain kruk menjadi
bentuk yang disebut portable untuk mendapatkan produk kruk yang praktis
namun tetap aplikatif. Dengan adanya perancangan desain kruk tersebut
diharapkan akan dapat membantu para pengguna kruk dalam membawa kruk saat
sedang tidak diperlukan atau tidak digunakan.
Desain kruk akan dibuat dengan menambahkan komponen pengatur naik
dan turunnya kruk sehingga pengguna kruk dapat menurukan atau meminimalis
panjang kruk dengan cara menurunkan alat pengaturnya dan begitupun sebalikya
saat kruk hendak digunakan. Dengan adanya komponen dalam bentuk tombol ini
yang akan menjadikan kruk menjadi kruk yang portable.

II.2 Gather Raw Data


– Wawancara (Interviews)
Kebutuhan pelanggan didapatkan dari berbagai macam cara. Salah satunya
ialah wawancara. Hal ini dilakukan untuk mengetahui produk kruk seperti apa dan
bagaimana yang diinginkan sekaligus dibutuhkan oleh masyakarat khususnya
pengguna kruk. Metode pengambilan data dengan cara wawancara dapat
dilakukan dengan memberikan beberapa pertanyaan kepada pengguna kruk
tentang desain kruk yang sudah ada sampai saat ini. Pertanyaan tersebut meliputi
pertanyaan tentang tingkat ergonomis kruk saat digunakan, tentang desain dan
sistem kerja kruk saat hendak dibawa dimana kruk sedag tidak digunakan atau
diperlukan.
– Berdiskusi Secara Kelompok (Focus Groups)
Salah satu metode lain yang dapat digunakan untuk pengumpulan data
ialah berdikusi secara kelompok. Diskusi dilakukan dengan cara berkumpul dan
berdiskusi dengan para ahli pada produk tersebut dan mengundang beberapa
pengguna kruk sehingga mereka dapat menyampaikan keinginannya mengenai
produk kruk tersebut sesuai keinginan dan kebutuhan mereka.

9
– Observasi (Observation)
Metode lain yang digunakan untuk pengambilan data ialah dengan cara
melakukan observasi yaitu melihat secara langsung di lapangan tentang tingkat
ergonomis kruk bagi pengguna sat sedang digunakan maupun saat sedang dibawa
ketika tidak diperlukan. Observasi hanya dilakukan dengan fokus pada pengguna
kruk saja.

II.3 Interpret Raw Data


Kebutuhan pelanggan atau konsumen (customer need) diidentifikasi
dengan melakukan wawancara (interview). Konsumen yang diwawancara
dibedakan menjadi dua, yaitu primary market dan secondary market. Primary
market adalah konsumen yang tidak mampu berjalan dengan baik sehingga
menggunakan kruk sebagai alat bantu untuk berjalan. Sedangkan secondary
market adalah orang atau tempat yang menjual kruk, seperti rumah sakit, apotek,
dan supermarket/minimarket.
Tabel 2.3 Kuesioner Identifikasi Kebutuhan Pelanggan
Pertanyaan Pernyataan Konsumen Interpretasi Kebutuhan
(Question) (Customer Statement) (Interpreted Need)
Penggunaan Tertentu - Saya membutuhkan - Kruk yang ringan
(Typical uses) kruk yang kuat dan tetapi kuat.
ringan. - Kruk mudah untuk
- Saya biasanya dibawa kemanapun
membawa kruk saat termasuk saat
berkendara sepeda berkendara dan tidak
motor dan itu cukup memakan tempat.
sulit.
- Saya biasanya
membawa kruk ke
dalam mobil dan itu
cukup memakan
tempat.
Hal-hal yang disukai - Saya suka kruk - Kruk didesain
terhadap alat yang ada ketiak karena dengan

10
sekarang mobilitas tubuh memperhitungkan
(Likes-current tool) bagian atas nilai ergonomis
berkurang. sesuai kebutuhan
- Saya suka kruk pengguna.
ketiak karena - Kruk memiliki
harganya murah dan kualitas yang cukup
sesuai untuk baik tetapi harga
kebutuhan. murah.
Hal-hal yang tidak disukai - Saya kurang suka - Bantalan kruk di
terhadap alat yang ada kruk ketiak karena bagian atas tidak
sekarang lebih sulit keras dan kaku
(Dislikes-current tool) digunakan sehingga tidak
(mobilitas menimbulkan rasa
keseluruhan lebih sakit.
banyak).
- Saya kurang suka
dengan bantalan
kruk yang keras dan
kaku.
Usulan Perbaikan - Kemudahan - Kruk didesain
(Suggested improvements) penggunaan kruk dengan
agar mudah dibawa menambahkan
kemana-mana. tombol untuk
- Perbaikan terhadap memudahkan
bantalan kruk agar penggunaan
lebih nyaman. pengaturan kruk saat
hendak ingin
menjadi portabel.
- Penggunaan
pengatur yang dapat
mengatur posisi
pegangan dan
ketinggian kaki

11
kruk.
- Kruk memiliki
desain yang
ergonomis dan
pengembangan pada
bantalannya.

12
BAB III

IDENTIFIKASI TARGET SPESIFIKASI

Berdasarkan identifikasi kebutuhan pelanggan yang telah dilakukan,


selanjutnya hasil identifikasi tersebut dikelompokkan dan dianalisis untuk
memperoleh target spesifikasi sebelum dilakukan proses desain produk maupun
proses lainnya. Berikut penyederhanaan dari identifikasi kebutuhan pelanggan
yang ditunjukkan pada tabel 3.1 di bawah ini :
Tabel 3.1 Identifikasi Kebutuhan
Need Imp
1 Kruk yang ringan tetapi kuat. 4
2 Kruk mudah untuk dibawa kemanapun termasuk saat berkendara. 4
3 Kruk didesain dengan memperhitungkan nilai ergonomis sesuai 5
kebutuhan pengguna.
4 Kruk memiliki kualitas yang cukup baik tetapi harga murah. 3
5 Bantalan kruk di bagian atas tidak keras dan kaku sehingga tidak 5
menimbulkan rasa sakit.
6 Kruk didesain dengan menambahkan tombol untuk memudahkan 4
penggunaan pengaturan kruk saat hendak ingin menjadi portabel.
7 Penggunaan pengatur yang dapat mengatur posisi pegangan dan 4
ketinggian kaki kruk.
8 Kruk memiliki desain yang ergonomis dan pengembangan pada 4
bantalannya.

Tabel 3.2 Target Spesifikasi Produk


Metric Need
Metric Imp Units
# #s
1 1,2 Berat material yang digunakan untuk body kruk 5 Kg
2 2,3 Bentuk (panjang/dimensi) kruk 5 Cm
3 3 Nilai standar tingkat ergonomis kruk 5 Cm
4 4 Durability (Batas pemakaian) kruk maksimal 3 Year
5 3,5 Ketebalan bantalan kruk yang akan digunakan 4 Mm
6 6 Ukuran tombol portabel pada kruk 3 Cm
7 7 Ukuran (dimensi/panjang) pegangan kruk 4 Cm
8 3,8 Tingkat elastisitas dari bahan bantalan yan 4 N/m2
digunakan

13
BAB IV

HOUSE OF QUALITY (HOQ)

14
BAB V

PENGEMBANGAN KONSEP

Adapun pengembangan konsep yang dilakukan ialah berupa perbaikan


dari konsep produk kruk yang sudah ada dan konsep pengembangan dengan
melibatkan suatu komponen atau material, fungsinya beserta tujuannya, serta
desain dari produk sebagai berikut:
1. Tombol Portabel
Penambahan atau pengembangan adanya tombol portabel yang berfungsi
sebagai pengatur naik turunnya stik kruk dengan tujuan untuk memudahkan
pengguna dalam membawa kruk saat sedang tidak digunakan. Selain itu,
pengembangan desain kruk portabel juga bertujuan untuk memudahkan mobilitas
pengguna saat akan memindahkan kruk ke tempat lain maupun membawanya
dengan berkendara.
2. Bentuk Kruk
Pengembangan konsep terkait bentuk kruk dalam hal ini yang dimaksud
ialah bentuk stik kruk yang berfungsi sebagai penompang beban atau mobilitas
tubuh saat menggunakan kruk dengan tujuan untuk mengestimasikan kekuatan
desain kruk bagi pengguna.
3. Material Bantalan
Pengembangan konsep terkait material yang digunakan untuk bantalan
yang dimana bantalan berfungsi sebagai penyangga ketiak pengguna kruk dengan
tujuan agar pengguna tidak merasakan sakit pada area ketiak selama
menggunakan kruk. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan bantalan
kruk baik ditinjau dari material maupun desainnya.
Tabel 4.1 Daftar Komponen Pilihan
Bentuk / Desain
No Letak Tombol Portabel Material Bantalan
Kruk
1 Terletak di stik (body) kruk Single Stick Kulit Sintetis
2 Terletak di bagian ujung Double Stick Kayu
bantalan

15
Berikut beberapa alternatif pilihan berdasarkan konsep pengembangan
yang akan dilakukan :
1. Tombol portabel berada pada stik kruk, memiliki single stick, material bantalan
kulit sintetis.
2. Tombol portabel berada pada stik kruk, memiliki double stick, material bantalan
kulit kayu.
3. Tombol portabel berada di ujung bantalan, memiliki single stick, material
bantalan kulit sintetis.
4. Tombol portabel berada di ujung bantalan, memiliki double stick, material
bantalan kayu.
Adapun empat macam desain berdasarkan alternatif pilihan di atas ialah
sebagai berikut :

Gambar 4.1 Desain Alternatif Pilihan 1 Gambar 4.2 Desain Alternatif Pilihan 2

16
Gambar 4.3 Desain Alternatif Pilihan 3 Gambar 4.4 Desain Alternatif Pilihan 4

17
BAB VI

PEMILIHAN ALTERNATIF DESAIN

4.1 Concept Screening

CONCEPT VARIANTS
SELECTION CRITERIA 1 2 3 4
Kemudahan pemakaian (portabel) + 0 + 0
Kekuatan kruk - + + +
Tingkat ergonomis bantalan kruk + - + -
Low Cost (Harga Murah) + - + -
Kemudahan manufaktur 0 0 + 0
PLUSES 3 1 5 1
SAMES 1 2 0 2
MINUSES 1 2 0 2
NET 2 -1 5 -1
RANK 2 3 1 4
CONTINUE? Yes No Yes No

4.2 Concept Scoring

CONCEPT VARIANTS

1 3
SELECTION CRITERIA Weight Weighted Weighted
Rating Rating
Score Score
Kemudahan pemakaian
(Portabel) 25% 4 1 5 1.25
Kekuatan kruk 35% 3 1.05 5 1.75
Tingkat ergonomis bantalan 20% 4 0.8 4 0.8
Low Cost (Harga Murah) 10% 3 0.3 3 0.3
Kemudahan manufaktur 10% 3 0.3 3 0.3
Total Score 3.45 4.4
Rank 2 1
Continue? NO DEVELOP

18
BAB VII

PROTOTYPE

Gambar 7.1 Kruk Tampak Keseluruhan

Gambar 7.2 Kruk Setelah Diportabelkan

19
Daftar Pustaka

Anon., n.d. [Online]


Available at: http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2007-3-00464-TI
%20Bab%202.pdf
[Accessed 08 Juni 2018].

Ato, A., 2014. 16. BAB VII - Spesifikasi Produk. [Online]


Available at: https://www.scribd.com/document/349658263/16-BAB-VII-
Spesifikasi-Produk
[Accessed 10 Juni 2018].

Ulrich, K. T. & Eppinger, S. D., n.d. Product Design and Development. 5nd ed.
s.l.:McGraw-Hill Irwin.

20

Anda mungkin juga menyukai