Anda di halaman 1dari 10

Perbedaan Prinsip dan Komponen Struktur

Resensi dan Sinopsis

Disusun oleh:
Malfin
155214034

Teknik Mesin
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Sanata Dharma
2018
Pendahuluan

Resensi adalah suatu ulasan singkat mengenai penilaian atas suatu karya yang dapat
berupa buku, karya seni film, dan drama. Ulasan tersebut selanjutnya dipakai sebagai media
penyampaian informasi mengenai kelebihan, kekurangan, dan informasi yang diperoleh dari
buku dan disampaikan kepada masyarakat. Salah satu fungsi resensi adalah sebagai media
promosi untuk mempromosikan buku atau suatu naskah kepada pembaca.
Sinopsis adalah ringkasan atau garis besar naskah yang menggambarkan suatu karya
novel, film, atau suatu pementasan yang dilakukan baik secara konkrit maupun abstrak.
Sinopsis umumnya digunakan sebagai prolog untuk memudahkan dan memahami secara
singkat naskah yang akan di baca atau dipentaskan.
Perbedaan dari kedua-nya berkaitan erat dengan isi. Isi dari resensi umumnya
merupakan suatu ulasan yang bersifat subjektif, sedangkan sinopsis hanya meringkas isi dari
suatu naskah tanpa menilik berbagai sudut pandang pribadi atau opini.
Pembahasan

1. Resensi

Resensi berasal dari bahasa belanda yakni resentie yang diterjemahkan dalam
bahasa latin recensio yang artinya mengulas kembali. Resensi adalah suatu penilaian
pribadi atas sebuah karya. Karya yang diresensi dapat berupa buku, karya seni film,
atau drama. Menulis resensi terdiri dari kelebihan, kekurangan, dan informasi dari karya
yang diresensi.
Resensi memiliki beberapa manfaat, yakni:
a. Sebagai bahan pertimbangan yang memberikan gambaran kepada pembaca
atau suatu karya dan mempengaruhi mereka dengan meningkatkan ketertarikan
atas karya tersebut.
b. Memiliki nilai ekonomis sebagai keuntungan atas resensi suatu karya yang
dimuat di media massa oleh penerbit karena merupakan promosi atas suatu
karya.
c. Sebagai sarana promosi buku.
d. Sebagai sarana penegembangan kreativitas penulis.

Adapun tujuan resensi suatu karya diantaranya sebagai berikut:

a. Mengetahui kelebihan dan kekurangan buku yang diresensi.


b. Memberikan gambaran kepada pembaca terhadap penilaian umum dari sebuah
karya secara ringkas.
c. Memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada penulis terhadap isi, cara
penulisan, ataupun substansi.
d. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan.
e. Menguji kualitas buku dan membandingkannya terhadap karya yang lain.
Terdapat unsur-unsur yang harus dipenuhi dalam menulis resensi, yakni:
a. Judul
Judul suatu resensi harus menarik sebagai pengikat daya tarik pembaca dan
selaras dan berkesinambungan dengan isi resensi.
b. Penyusunan data buku
Penyusunan data buku dapat dilakukan sebagai berikut:
 Judul buku
 Pengarang
 Penerbit
 Tahun terbit beserta cetakannya
 Dimensi buku
 Harga buku
c. Isi resensi buku
Bagian isi terdiri atas sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan singkat,
keunggulan, kelemahan, serta rumusan kerangka buku dan bahasa yang
digunakan.
d. Penutup resensi buku
Bagian penutup berisi alasan buku tersebut dibuat dan kepada siapa buku
tersebut ditujukan.

Jenis-jenis resensi secara garis besar dibagi menjadi 3 jenis, yakni:


a. Informatif, resensi disampaikan secara singkat dan umum dari keseluruhan isi
buku.
b. Deskriptif, resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau bab
nya.
c. Kritis, resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu
tertentu, dan umumnya bersifat objektif dalam menilai buku.
Contoh resensi novel Ayah karya Andrea Hirata:
Judul: Ayah
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang Pustaka
Terbit: Mei 2015
Tebal: 412 halaman + xx
Setelah lama tak kedengaran, Andrea Hirata muncul lagi dengan novel barunya,
Ayah. Dua minggu sebelum buku ini resmi terbit tanggal 29 Mei, saya sudah
mendapatkannya duluan (jangan tanya dapat dari mana). 🙂 Saya langsung
membacanya dan tamat dalam 5 hari. Kalau saja saya lagi nggak banyak kerjaan,
mungkin satu-dua hari juga beres.
Awalnya saya agak takjub melihat buku ini: kover depan dan beberapa halaman
awal dipenuhi endorsement dari berbagai media dan penulis berbagai negara. Padahal
novel ini bahkan belum terbit di Indonesia (waktu saya baca)! Tapi kemudian saya
kecele. Semua puja-puji itu bukan untuk Ayah, melainkan untuk Laskar Pelangi …
hehehe! Kesannya kok Ayah seperti kurang percaya diri, sampai-sampai harus
menggunakan endorsement Laskar Pelangi yang jumlahnya berjibun itu.
20150514_132744Di kover belakang pun tidak ada sinopsis Ayah. Yang ada
adalah biografi singkat penulisnya—ini pun juga ada di kover dalam bagian depan.
Padahal, tanpa semua itu pun Andrea sudah punya pembacanya sendiri. Tapi ya
sudahlah …
Ayah masih menggunakan Belitong sebagai latar cerita utama. Ceritanya tentang
empat sahabat bernama Sabari, Ukun, Tamat, dan Toharun. Keempatnya bersekolah di
sekolah yang sama. Andrea membangun kisah dengan menceritakan keseharian
keempat sahabat itu dan latar belakang keluarganya masing-masing.
Mirip dengan tokoh-tokoh di Laskar Pelangi, masing-masing dari keempat sahabat
tadi punya karakter yang unik. Tak jarang mereka juga begitu polos dan naif, namun
kadang bisa cerdas juga. Bagian ketika Andrea menceritakan masa sekolah anak-anak
ini hingga lulus mendapat porsi terbanyak dalam buku. Menurut saya bagian ini cukup
asyik. Humornya sangat khas Andrea.
Sabari diceritakan jatuh cinta sejak SMP pada seorang gadis bernama Lena. Walau
gadis itu tak pernah memedulikannya, Sabari tak pernah menyerah. Ia kerap memajang
kertas berisi puisinya untuk Lena di majalah dinding sekolahnya. Sesekali, gadis itu
membalas, juga lewat mading.
Singkat cerita, ketika sudah dewasa pun, Sabari tetap tak bisa melupakan Lena.
Suatu hari, ia mendengar kabar bahwa Lena hamil di luar nikah. Saat itu Sabari bekerja
di pabrik batako milik Markoni, ayah Lena. Sabari pun mau saja ketika diminta
menikahi Lena, demi menyelamatkan nama baik Markoni yang kurang akur dengan
Lena itu.
Anak lelaki yang kemudian lahir dari rahim Lena itu kemudian diberi nama Zorro
oleh Sabari. Pasalnya, bocah itu ketika diberi boneka Zorro tak mau melepasnya. Sabari
sangat menyayangi Zorro. Dia ingin memeluknya sepanjang waktu, terpesona melihat
makhluk kecil yang sangat indah itu dan seluruh kebaikan yang terpancar darinya. Tiap
malam, Sabari susah susah tidur lantaran membayangkan bermacam rencana yang akan
dia lakukan bersama anaknya jika besar nanti. Dia ingin mengajaknya melihat pawai
17 Agustus, mengunjungi pasar malam, membelikannya mainan, menggandengnya ke
masjid, mengajarinya berpuasa dan mengaji, dan memboncengnya naik sepeda saban
sore ke taman kota.
Dia juga Ikhlas ketika Lena bahkan tak mau tinggal bersama mereka. Beberapa
tahun kemudian Lena malah minta cerai dan menikah lagi hingga tiga kali, bahkan
akhirnya mengambil Zorro dari Sabari. Pelan-pelan, Sabari mulai tampak seperti orang
gila dalam penampilan dan tingkah laku. Dua sahabatnya, Ukun dan Tamat, lama-lama
tak tahan melihat Sabari seperti itu, sehingga akhirnya mereka memutuskan menjelajahi
Sumatra demi menemukan Lena dan Zorro dan membawa mereka kembali.
2. Sinopsis

Sinopsis adalah suatu ringkasan cerita atau bentuk pemendekan suatu naskah yang
tetap memperhatikan unsur-unsur instrinsiknya seperti tokoh dan penokohan, alur,
amanat, gaya bahasa, dll. Dalam sinopsis, keindahan gaya bahasa, iliustrasi, dan
penjelasan-penjelasan dihilangkan tetapi tetap mempertahankan isi dan gagasan umum
pengarangnya. Sinopsis umumnya digunakan sebagai prolog dalam suatu naskah, baik
naskah pendek atau panjang untuk suatu pementasan drama, film, dan juga teater
panggung. Sinopsis tersebut digunakan untuk mengetahui dan memahami secara
singkat tentang sebuah naskah yang akan dipentaskan ataupun dibaca. Dalam
penulisannya umumnya sinopsis dibatasi dengan jumlah halaman, contohnya 1 sampai
3 halaman atau seperlima dari naskah aslinya.
Ciri-ciri sinopsis, yakni:
a. Alur ataupun jalan ceritanya disusun secara berurutan ataupun kronologis serta
tepat. Alur atau plot sinopsis lebih baiknya sama dengan alur cerita aslinya.
b. Bahasa yang digunakan hendaknya mengenakan jenis persuasif ataupun berupa
ajakan dan membujuk agar calon pembaca mau dan tertarik membaca.
c. Adanya suatu ajakan ataupun motivasi bagi para pembaca, untuk membaca
buku itu serta dikemas sebaik mungkin agar pembaca tertarik untuk membaca
buku tersebut.
d. Menampilkan konflik secara singkat serta yang menarik.
e. Menimbulkan rasa penasaran bagi calon pembacanya.

Fungsi sinopsis pada umumnya, yakni:


a. Memberi sebuah gambaran ringkas serta singkat tentang isi cerita atau naskah.
b. Memberi gambaran yang jelas secara sederhana mengenai urutan ataupun
kronologi ceritanya.
c. Sebagai prolog ataupun epilog dari sebuah naskah yang akan dipentaskan.
d. Sebagai draft pedoman bagi pemain ataupun pemeran untuk melakukan
improvisasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan sinopsis, yakni:


a. Untuk mempermudah langkah awal tentukan terlebih dahuku temanya yang
berisikan tentang gagasan utama dari cerita novel itu.
b. Alur ataupun jalan cerita dimana tempat dan juga waktu terjadinya sebuah
peristiwa.
c. Penokohannya yakni pelaku dalam sebuah cerita.

Langkah-langkah dalam membuat sinopsis yang baik dan benar, adalah:


a. Membaca terlebih dahulu naskah aslinya agar dapat mengetahui kesan paling
penting dari penulis secara umum.
b. Mencatat gagasan pokok ataupun menggaris bawahi gagasan utama yang
paling penting.
c. Tulislah ringkasan yang sesuai dengan gagasan utama yang di temukan sesuai
dengan langkah kedua.
d. Gunakan kalimat yang jelas, mudah dipahami, efektif, dan juga menarik agar
dapat membuat rangkaian cerita singkat yang dapat menggambarkan apa yang
akan diceritakan di karangan aslinya.
e. Untuk menulis dialog ataupun monolog tokoh, cukup secara garis besarnya
saja.
f. Sinopsis yang dibuat tak boleh menyimpang dari isi cerita secara
keseluruhannya.
Contoh sinopsis Ayat-Ayat Cinta Beserta Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik, sebagai
berikut:
Identitas Novel
Judul Novel : Ayat Ayat Cinta
ISBN : 979-3604-02-6
Penulis/Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika
Terbit : Desember 2004
Jumlah Halaman : 419 halaman
Sinopsis singkat
Film ayat-ayat cinta ini diangkat dari novel karangan Habiburrahman El
Shirazy, mengisahkan tentang seorang pemuda indonesia yang bernama Fahri,
berasal dari keluarga sederhana dan sedang berkuliah S2 di universitas Al-Azhar
mesir. Film ayat-ayat cinta ini diperankan oleh empat pemain utama, yaitu Fedi
Nuril (Garasi mengejar sang surya) berperan sebagai Fahri, Rianti Cartwright
(Pesan dari Surga) berperan sebagai Aisha, Carissa Puteri sebagai Maria dan Zaskia
Adya Mecca berperan sebagai Noura, dan Melania Putria sebagai Nurul.
Fahri dalam film ini diterangkan sebagai seorang pemuda yang aktif dalam
berorganisasi islam dan mempunyai iman yang kuat, Selai kerajinannya Fahri juga
di hadapkan dalam permasalahan jodoh, yang orang tuanya memintanya untuk
menikah, akan tetapi Fahri sendiri masih linglung akan persepsi jodoh.
Meskipun banyak sekali diantara kawan-kawan Fahri yang mengucapkan
cintanya via surat terhadap Fahri, Namun Fahri masih merasa belum menemukan
alternatif Allah untuknya.
Fahri bertempat tinggal di lantai satu pada suatu flat di Mesir bersama dengan
tiga orang kawan laki-laki. Fahri mempunyai tetangga di lantai tiga flatnya,
seorang wanita Mesir bernama Maria.
Perbedaan antara sinopsis dan resensi adalah:
a. Isi
Sinopsis berisi ringkasan isi dari sebuah buku atau novel sedangkan resensi
berisi ringkasan atau ulasan dari pembaca tentang identitas, isi, harga,
kelebihan dan kekurangan suatu buku.
b. Tidak semua buku memiliki sinopsis
Buku seperti buku matematika tidak memiliki sinopsis karena hanya novel atau
buku yang memiliki unsur cerita yang memiliki sinopsis, namun semua buku
dapat memiliki resensi.
c. Resensi memiliki tingkat kesulitan lebih dibandingkan sinopsis
Peresensi perlu menilai, menimbang, dan memberikan opininya terhadap suatu
buku namun berbeda dengan sinopsis yang tidak perlu mengeluarkan
pendapatnya tentang suatu buku namun hanya menceritakan kembali apa yang
sudah di baca dalam bentuk yang lebih ringkas.
d. Tujuan
Tujuan sinopsis adalah meringkas sebuah buku dengan mencatat poin-poin
penting didalamnya sedangkan resensi bertujuan untuk mengulas buku yang
telah dibaca dengan mempertimbangkan isi buku, kelebihan, kelemahan,
bahkan harga buku.
e. Subjektif
Resensi sangat kental akan unsur subjektifitas namun sinopsis umumnya
bersifat objektif.
Kesimpulan

1. Resensi dan sinopsis adalah 2 ringkasan atas suatu karya yang berbeda dari segi isi
dan tujuan.
2. Penekanan unsur subjektifitas dalam resensi dimanfaatkan sebagai suatu cara untuk
menarik minat pembaca terhadap buku tersebut.
3. Unsur objektif dalam sinopsis dikarenakan tidak adanya penambahan unsur-unsur lain
selain cerita dengan ringkasan gagasan pokok atau utama.
4. Resensi memiliki tingkat kesulitan yang lebih jika dibandingkan dengan sinopsis.
5. Tidak semua buku dapat memiliki sinopsis.
Daftar Pustaka

1. Anonim. 2018. Resensi. https://id.wikipedia.org/wiki/Resensi. Diakses pada 14 oktober


2018.
2. Saddoen, Arifin. 9+ Contoh Resensi Buku, Fiksi, Non Fiksi, Novel, Cerpen, Film,
Ilmiah, Pengetahuan, Cerita dll. http://www.moondoggiesmusic.com/contoh-resensi-
buku/. Diakses pada 14 oktober 2018.
3. Anonim. 2018. RESENSI: Pengertian, Unsur, Jenis, Tujuan, Manfaat.
http://www.yuksinau.id/resensi-pengertian-unsur-jenis-tujuan-manfaat/. Diakses pada
14 oktober 2018.
4. Anonim. 2017. Sinopsis Novel. https://id.wikipedia.org/wiki/Sinopsis_novel. Diakses
pada 14 oktober 2018.
5. Anonim. 2017. Pengertian Sinopsis, Ciri-Ciri, Fungsi dan Langkah Membuat Sinopsis.
https://www.sekolahpendidikan.com/2017/04/pengertian-sinopsis-ciri-ciri-
fungsi.html. Diakses pada 14 oktober 2018.
6. Alfal. 2017. Kumpulan Contoh Sinopsis Novel Perahu Kertas / Dilan / Laskar Pelangi
/ 5 Cm / Sang Pemimpi / Ayat-ayat Cinta. https://pandaibesi.com/kumpulan-contoh-
sinopsis-novel-populer/amp/. Diakses pada 14 oktober 2018.
7. Gunawan, Heri Indra. 2016. Contoh dan Perbedaan Sinopsis dan Resensi.
http://www.gurungapak.com/2016/11/contoh-dan-perbedaan-sinopsis-dan.html.
Diakses pada 14 oktober 2018.

Anda mungkin juga menyukai