1. Pengertian Parotitis adalah peradangan yang terjadi pada kelenjar saliva atau yang
lebih dikenal dengan kelenjar parotis. Kematian akibat penyakit parotitis
sangat jarang ditemukan. Parotitis paling sering merupakan bentuk
komplikasi dari penyakit yang mendasarinya.
Parotitis Sindrom Sjögren memiliki rasiolaki-perempuan 1:9. Parotitis
dapat berulang saat masa kecil lebih sering terjadi pada laki-laki
dibandingkan pada perempuan.
Parotitisviral(gondongan) paling sering terjadipada anak-anak
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan dan penatalaksanaan
penyakit Disentri Basiler dan Disentri Amuba di UPTD Puskesmas Buay
Pematang Ribu Ranau Tengah
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Buay Pematang Ribu Ranau Tengah
Nomor: 800/ /SK/PKM.BPRRT/2018 tentang Kebijakan Pelayanan
Klinis UPTD Puskesmas Buay Pematang Ribu Ranau Tengah.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014
tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan
kesehatan primer, Kemenkes RI 2014
2. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Depkes RI, 2007
5. Alat dan Bahan 1. Stetoskop
2. Tensimeter
3. Termometer
4. Stop Watch
5. LampuSenter
6. Timbangan Berat Badan
7. Kapas beralkohol
8. Blangko resep
9. Obat antibiotik
6. Prosedur 1. ANAMESA
Menanyakan :
a. NamaPasien
b. NamaOrtu
c. PekerjaanOrtu
d. Umur
e. Alamat
f. RiwayatPenyakit dahulu
g. Riwayat Penyakit Sekarang
Faktor Risiko: -
2. PEMERIKSAAN
3. DIAGNOSA
Penegakan Diagnosis (Assessment)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, pemeriksaan fisik dan
penunjang.
Diagnosis Banding
a. Neoplasma kelenjar saliva
b. Pembesaran kelenjar getah bening karena penyebab lain
Komplikasi
a. Infeksi gigi dan karies
b. Infeksi ke kelenjar gonad
4. PERENCANAAN
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
a. Memberikan informasi selengkapnya kepada pasien / orang tua pasien,
dan keluarga mengenai penyakit parotitis. Menjaga kebersihan gigi dan
mulut sangat efektif untuk mencegah parotitis yang disebakan oleh bakteri
dan virus.
b. Farmakologis: 1. Tatalaksana simptomatis sesuai gejala yang dirasakan.
2. Antibiotik: Antibiotik spektrum luas dapat diberikan pada kasus
parotitis bakteri akut yang disebabkanoleh bakteri.
3. Bila kondisi tidak membaik, segera rujuk ke layanan sekunder.
Kriteria Rujukan
Bila kasus tidak membaik dengan pengobatan adekuat di layanan primer,
segera rujuk ke layanan sekunder dengan dokter spesialis anak atau dokter
spesialis penyakit dalam.