Anda di halaman 1dari 9

B.

Wawancara Tradisional
Kelompok 1: Wawancara 1. Wawancara Memberi Informasi
A. Elemen Penting Wawancara
Terjadi Ketika 2 Pihak Mengambil Bagian Dalam Orientasi,
1. Interaktif – adanya pertukaran atau pembagian, sebuah peran,
Pelatihan, Pemberian Instruksi Dan Sesi Briefing. Kedua Pihak
tanggung jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi.
Tersebut Terlibat Dalam Wawancara Yang Memberikan Informasi.
2. Proses – interaksi beragam variabel yang dinamis, terus-menerus,
Tujuan : untuk bertukar informasi secara akurat, efektif dan se-
dalam tingkatan sistem atau struktur. Dalam berinteraksi, semua
efisien mungkin
pihak memberikan energi yang berkeinginan untuk mencapai
2. Wawancara Mengumpulkan Informasi
sebuah tujuan.
Keterlibatan dua pihak yang memiliki tujuan untuk untuk
3. Pihak – proses dyadic (dua pihak), tapi banyak wawancara
mengumpulkan keakuratan, kedalaman, dan informasi melalui variasi
melibatkan lebih dari dua orang, namun tidak pernah lebih dari
teknik pertanyaan.
dua pihak.
3. Wawancara Seleksi
4. Tujuan – Meredakan ketegangan yang terdapat dalam subyek
Menyeleksi pelamar untuk posisi dalam organisasi atau pelamar yang
wawancara, Mendorong kearah pemahaman diri pada pihak
berusaha mendapatkan sebuah posisi
subyek wawancara, Menciptakan hubungan baik diantara dua
4. Wawancara Meninjau Perilaku Responden
pihak yang terlibat (subyek wawancara dan pewawancara),
Penekanannya pada pembinaan untuk melanjutkan yang baik dan
Menyediakan informasi yang dibutuhkan, Mendorong ke arah
untuk menetapkan tujuan kinerja masa depan.
penyusunan kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara.
5. Meninjau Perilaku Pewawancara
5. Pertanyaan – membedakan wawancara dengan percakapan biasa,
Periaku pewawancara sangat penting dalam interaksi. yang harus
kunci untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Ada dua
diperhatikan adalah nila, layanan, interaksi. Tujuannya adalah untuk
macam: terbuka dan tertutup.
meningkatkan layanan, mengoreksi tindakan, dan upgrade.
6. Persuasif 5. Wawancara Virtual
Terjadi apabila salah satu pihak berupaya mengubah atau Menggunakan beberapa bentuk sarana elektronik. Lebih murah dan
memperkuatpemikiran, perasaan,atau tindakan dari pihak lain. perekrut tidak perlu menghabiskan waktu berpergian ke lokasi di
C. Non Tradisional seluruh negeri. Wawancara dilakukan dalam bentuk pengiriman
1. Wawancara yang terfokus pada kelompok pesan singkat.
Terdiri atas sekelompon kecil orang (6 – 12 orang). Informasi yang
didapatkan akan sangat berbeda dengan wawancara tunggal. Kelompok 2: Metode Observasi
Penekanan dalam grup fokus wawancara adalah pada  Pengertian: metode, yang bersifat formal atau informal, terdiri
pendapat,wawasan,dan respon yang diperoeh. Tidak hanya dari aktivitas mencatat apa yang diamati, objeknya adalah tingkah
mendengar jawaban tapi juga interaksi, keterbukaan, laku.
mengekspresikan dan mempertahanka pendapat.  Fungsi: Metode pembantu dalam penelitian yang bersifat
2. Wawancaea Telepon eksploratif, Sifatnya sudah lebih mendalam, Sebagai metode
Telinga ke telinga. Kelemahan tidak bisa membangun rapport antara utama.
kedua pihak. Memungkinkan adanya ketidakjujuran.  Tujuan: mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-
3. Wawancara Kenferensi Video aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam
Lebih murah, memungkinkan satu pihak untuk melihat pihak lainnya,
aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perspektif mereka yang
dan dapat dilakukan secara global. Isyarat nonverbal menjadi lebih terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut.
sedikit.
 Manfaat:
4. Wawancara Email
- Hasil observasi yang dibuat dapat dikomfirmasikan dengan hasil
Salah satu hambatannya ialah keengganan salah satu pihak
penelitian
untuk mengetik jawaban yang seharusnya lebih mudah mereka
- Deskripsi memberikan gambaran dunia nyata
berikan secara langsung atau melalui telepon.
- Memungkinkan pembaca memiliki penafsiran sendiri terhadap  Kelemahan:
temuan dan bagaimana akan diinterpretasikan - Observasi tidak selamanya memungkinkan untuk suatu kejadian
- Dapat menjelaskan proses peristiwa berlangsung dan dapat yang spontan oleh sebab itu harus ada persiapan
menguji kuwalitas, memperkirakan mengapa sesuuatu terjadi - Orang yang diamati cenderung melakukan pekerjaan dengan
dalam seting nyatanya lebih baik dari biasanya dan sering menutupi kekurangan yang
- Dapat mencatat gejala yang kadang tidak jelas berlangsungnya ada
- Mencatat situasi yang tidak dapat direplikasikan dalam - sulit mendapatkan data terutama yang sifatnya rahasia
eksperimen Jenis Obsevasi
- Kronologi peristiwa dapat dicatat dengan berurutan  Berdasarkan Prosedur dan Pelaksanaannya
- Peralatan dan teknologi dapat merekam secara permanen 1. Controlled Observation, pelaksanaan observasi dimana prosedur
- Observasi dapat dikombinaskan dengn metode lain. dan pelaksanaanya dilakukan dengan ketat
 Kelebihan: 2. Uncontrolled observation, pelaksanaan observasi yang dilakukan
- Keakuratan data lebih tinggi secara spontan dan tanpa persiapan.
- Dengan teknik observasi peneliti dapat mempelajari subyek yang  Berdasarkan Hubungan Observasi dan Gejala yang Diamati
tidak memberi kesempatan memberikan laporan lisan (verbal) 1. Partisipan Observation, observer terlibat dengan situasi atau
- Subyek observasi secara umum bebas gejala yang diamati
- Dengan teknik ini dapat digambarkan lingkungan fisik kegiatan, 2. Non-partisipan Observation, observer tidak terlibat dengan
tata letak, gangguan suara dll lingkungan
- Dalam observasi peneliti bisa lebih leluasa dan lebih lama 3. Quasi partisipan Observation, partisipan tetapi terdapat bagian
mengamati kondisi subyek terutama yang non verbal hasilnya yang tidak dilakukan “berpura –pura”
akan lebih baik karena sesuai dengan kondisi yang sebenarnya
Objek Kajian Observasi Kelompok 3: Focus Group Discussion
Perilaku yang tampak, yang sengaja dimunculkan, dan teknik pengumpulan data kualitatif yang di desain untuk
didasari oleh suatu tujuan tersebut. Oleh karena itu, maka : memperoleh informasi keingina, kebutuhan, sudut pandang,
- Perilaku yang tidak tampak bisa diobservasi lewat alat/ media. kepercayaan dan pengenalan suatu topik, dengan pengarah dari
Bukan Pancaindera ! seorang fasilitator atau moderator.
- Perilaku yang tidak disengaja dan tidak dilandasi tujuan tidak bisa Tujuan:
dijadikan bahan observasi. 1. Mengeksplorasi masalah spesifik, berkaitan dengan topik
Syarat Menjadi Observer pembahasan
- Memahami kode-kode perilaku 2. Untuk menghindari pemaknaan yang salah dari peneliti mengenai
- Membedakan satu perilaku dengan perilaku lainnya masalah yang diteliti
- Memberi perhatian secara terus-menerus 3. Digunakan untuk menarik kesimpulan terhadap makna
- Memberi perhatian terhadap detail intersubjektif yang sulit diberi makna sendiri oleh peneliti karena
- Beraksi dengan cepat dorongan subjektivitas
Komunikasi Non Verbal dalam Observasi 4. Tujuan utama ialah meningkatkan kedalaman informasi
Komunikasi yang tidak menggunakan kata lisan maupun tulisan. Karakteristik FGD:
- Vocal: gumaman, teriakan, tangisan 1. Peserta memiliki kesamaan ciri, tidak saling mengenal
- Non vocal; gerak tubuh, ekspresi wajah, dan tampilan 2. Proses pengumpulan data kualitatif
Observer harus mampu memahami komunikasi non verbal karena 3. Menggunakan topik terfokus
komunikasi merupakan salah satu media bagi seseorang untuk Kelebihan FGD:
menyampaikan perasaan dan sikapnya terhadap orang lain. 1. Direct Interactions
2. Not just words or speech
3. Time and money saving berpartisipasi, Memberitahukan tanggal, waktu, tempat, dan
Kelemahan FGD: lamanya pertemuan, Apabila ada yang tidak bisa datang, maka
1. Not as In Depth tekankan pentingnya kontribusi orang tersebut, Jika orang
2. Moderator Bias tersebut tidak bisa datang maka beritahukan kembali tentang hari,
Langkah-Langkah jam, tempat, dan pentingnya berpartisipasi
 Persiapan: 6. menyiakan fasilitator – Temui calon fasilitator untuk mengetahui
Menentukan jumlah kelompok, komposisi kelompok , dan tempat kemampuan interpersonal dan tingkah lakunya, Sedapat mungkin
diskusi , Pengaturan tempat duduk, serta Menyiapkan undangan dengarkan hasil rekaman baik audio ataupun video sesi FGD yang
fasilitator, pencatatan, dan perlengkapan pernah di pimpin oleh fasilitator tersebut, Lihatlah salinan laporan
1. Menentukan jumlah kelompok – Minimal 2 kelompok dalam singkat yang telah dilakukan fasilitator sebelumnya.
setiap kategori, Bahasan kelompok bervariasi, Sampai tidak ada 7. Menyiapkan pencatatan – tanggal fgd, waktu mulai dan selesai,
informasi baru, Ada makna dalam letak geografis. nama lingkungan, gambaran tempat pertemuan, detail jumlah
2. komposisi kelompok – Kelas sosial, Status hidup, Status spesifik peserta, gambaran dinamika group, bahasa yang digunakan,
tertentu, Tingkat keahlian, Perbedaan budaya, Jenis kelamin mencatat info diskusi.
3. tempat diskusi – Mendatangkan rasa aman, Nyaman, Lingkungan  Pembukaan FGD:
yang netral, Mudah di capai peserta, One way mirror screen 1. Memperkenalkan diri serta nama pencatat dan peranan masing-
4. pengaturan tempat duduk – Hindari pengurutan status, masing
Memungkinkan fasilitator bertatap mata dengan peserta, Jarak 2. Memberikan penjelasan tujuan diadakan FGD
yang sama antara fasilitator dengan setiap peserta 3. Meminta peserta mengenalkan diri
5. menyiapkan undangan – Menjelaskan kepada calon peserta 4. Mengumpulkan pendapat dari peserta
mengenai lembaga yang mengadakan penelitian dan tujuannya, 5. Fasilitator membutuhkan pendapat
Menjelaskan rencana dan meminta calon peserta untuk 6. Jangan berebutan menjawab pada waktu bersamaan
7. Mengajukan pertanyaan yang sifatnya umum 3. instrument – panduan wawancara
 info lain dari data historis: surat kabar, buku harian, catatan
Kelompok 4: Life History sekolah, dokumen hukum,berita

 metode ini melibatkan bercerita dan info lebih lanjut dapat  mempertimbangkan realistis dan fokus pada presentasi ide
diperoleh dari data historis, surat kabar, buku harian, surat,  analisis LH: 3 PENDEKATAN MILLER
catatan sekolah, makalah hukum dan kadang-kadang pandangan 1. Naratif – Penekanan dalam pendekatan ini adalah pada konstruksi
pihak ketiga juga. aktif kisah hidup melalui interaksi antara pewawancara dan yang
 riwayat hidup pada dasarnya menceritakan serangkaian di wawancara
peristiwa. dengan narasi pribadi dalam sejarah tersingkap dari 2. Realist – menggunakan ground-theory dari wawancara. Peneliti
satu orang pengalaman kelompok. memulai dengan hipotesis, wawancara dilakukan secara seri,

 Dipelopori oleh antropologi (1930an) wawancara untuk menghasilkan fakta-fakta yang akan

 Tujuan: dimasukkan ke dalam teori.

1. Menjelaskan sejarah kehidupan sebagai metode pengumpulan 3. Neo positivist – memvalidasi teori yang sudah ada sebelumnya.

data Tergantung pada data yang dikumpulkan untuk membangun teori

2. Untuk memeriksa elemen kunci dari sejarah kehidupan  Keunggulan:

3. Untuk memahami cara menganalisis data 1. Pengumpulan data tidak hanya terbatas pada informan

4. untuk menjelaskan kelebihan dan kekurangan metode 2. Memberikan informasi kehidupan nyata tentang informan.

 elemen Life History: kesempatan bagi informan untuk memahami kehidupan sosialnya

1. peneliti – orang yang mendengarkan, berpikir dan bertanya sendiri.

menyelidik 3. kemampuan untuk mendekati kehidupan sosial dan ekonomi

2. informan – orang / pihak yang mengungkapkan informasi informan.


4. memberikan penjelasan rinci tentang tindakan, kejadian, keadaan 2. Locality place – Perwujudan yang nyata, fisik dan batasan
dalam kehidupan tertentu. topologis dari tempat penelitian
5. membantu dalam memahami perubahan sosial. 3. Sociality – Berfokus pada kondisi individu dan kondisi sosial
 Kelemahan: diwaktu bersamaan
1. data koleksi harus rinci dan mendalam (lama)  Kapan metode NI harus digunakan
2. masalah dalam ukuran sampel dan teknik (kecil) 1. Kekayaan kontekstual
3. tidak mudah digeneralisasikan.data agregasi dan perbandingan 2. Pengalihan dari yang tidak termasuk tanggapan
sulit  Langkah-langkah dalam memulai Narrative Inquiry
4. tergantung pada atribut atribut pribadi dan keterampilan 1. Tentukan topik penelitian
5. partisipasi dalam pengaturan selalu dapat berubah situasi sosial 2. Mencari partisipan atau kelompok yang sesuai dengan kriteria
yang dibutuhkan
Kelompok 5: Narrative Inquiry 3. Memulai penelitian, biasanya peneliti lebih terfokus pada

 pengertian pengalaman maupun kisah hidup partisipan

cara untuk memahami dan mencari tahu tentang pengalaman 4. Menganalisis cerita dari partisipan, lalu melakukan Restorying

seseorang melalui kolaborasi antara peneliti dan peserta dari waktu


ke waktu, dalam suatu tempat dan dalam sebuah interaksi sosial. Kelompok 6: Historical Data
Catatan lapangan, wawancara, jurnal, autobiografi, dan cerita yang metode untuk menemukan apa yang telah terjadi dengan
disampaikan secara lisan merupakan bagian dari metode narrative menggunakan catatan dan bersejarah. Hal ini sangat berguna dalam
inquiry. studi kualitatif untuk menetapkan baseline atau latar belakang
 Dimensi dalam NI sebelum observasi atau wawancara partisipan.
1. Temporality – Kejadian yang dialami secara terus menerus
 sangat berguna dalam memperoleh pengetahuan tentang daerah 7. Dokumen Pemerintah, Terdiri dari Arsip dan Peraturan
yang tidak diteliti dan memeriksa kembali pertanyaan yang 8. Opini, Terdiri dari Editorial, Pidato, Pamflet, Surat kepada editor,
jawabannya tidak pasti. dan pendapat publik.
 membutuhkan prosedur untuk memverifikasi keakuratan 9. Fiksi, Lagu, dan Puisi
pernyataan tentang masa lalu, membangun hubungan, dan 10. Cerita Rakyat
menentukan arah hubungan sebab-akibat
 Ketegangan dialektis dalam analisis ini yaitu antara interpretasi Kelompok 7: Fotografi
peristiwa-peristiwa kontemporer dan historis, meskipun teks-teks  Foto dapat menangkap, “membekukan” suatu situasi pada detik
yang mewakili perspektif dipengaruhi oleh konteks sosial di mana tertentu dan dengan demikian memberikan bahan deskriptif yang
teks-teks itu dihasilkan. berlaku bagi saat itu.
 tidak dapat menggunakan pengamatan langsung, dan tidak ada  Menganalisis foto tidak selalu mudah. Peneliti harus mencoba
cara untuk menguji hipotesis historis memahami kebudayaan dan lingkungan sosial foto itu dibuat.
 Sumber Data Historis:  Foto lama memerlukan pengetahuan mengenai keadaan
1. Primer : kesaksian lisan dari saksi mata, dokumen, catatan kebudayan pada saat foto itu diambil. Sedangkan dalam
2. Sekunder: buku sejarah dan ensiklopedia penggunaan foto dalam publikasi memerlukan izin tertulis dari
3. Catatan Kontemporer, terdiri dari Instruksi, catatan Stenografi, orang yang bersangkutan, mengingat kode etika penelitian
Surat Bisnis dan hukum, catatan dan memo.  video-tape yang dapat merekam keadaan sebenarnya, digunakan
4. Laporan Rahasia, Terdiri dari Catatan Militer, Jurnal dan Buku ketika foto kurang dapat menggambarkan atau mencerminkan
Harian, dan Surat Pribadi. keadaan yang sebenarnya.
5. Laporan Publik, Laporan Surat Kabar dan otobiografi  Kelebihan metode dokumentasi
6. Kuesioner 1. Data yang diperoleh nyata
2. Untuk subjek manusia yang sulit dihubungi, dengan dokumentasi
akan mempermudah
3. Dalam hal peristiwa masa lalu, dokumentasi akan sangat
membantu dalam pengumpulan data
4. Data tetap tidak berubah meskipun data pada si peneliti ada yang
hilang
Kekurangan:
1. Kadang-kadang data buyar, artinya data lama tapi diperbaharui
2. Seringkali data kurang lengkap
3. Bias, dokumen dapat ditulis secara berlebihan, kadang-kadang
tanpa fakta sehingga apabila dipakai sebagai acuan utama kurang
mengena

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang


digunakan untuk meneliti pada kondisi objek
alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen
kunci (Sugiyono, 2005).

Anda mungkin juga menyukai