PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Pekanbaru sebagai ibu kota Provinsi Riau berfungsi sebagai pusat
pemerintahan Provinsi Riau, Pusat Pendidikan, Pusat Perdagangan, Industry
dan Jasa. Pekanbaru saat ini memiliki perkembangan yang cukup pesat,
perkembangan tersebut terlihat dari tumbuhnya pusat-pusat perdagangan
moderen dan tradisional.
Pusat perbelanjaan moderen yang kita kenal dengan sebutan mall
dewasa ini banyak kita temukan di kota-kota besar di dunia, bahkan mall
sendiri sudah sangat banyak ditemui di kota-kota di Indonesia. Mall yang
dahulunya berfungsi sebagai tempat melakukan aktifitas perdagangan dan jasa
sekarang sudah digunakan sebagai ruang publik.
Bahkan ada penelitian internasional yang telah menyatakan bahwa
mall adalah sebagai ruang publik bagi masyarakat perkotaan terbukti dalam
penelitian Geoff Lowe dan Frances Lovejoy (2000) dari University Of New
South Wales, dengan judul “Shopping Malls as Teenage Public Space”, serta
penelian dari Feyzan Erkip (2002) dari Bilkent University, dengan judul “The
Shopping Malls as an Emergent Public Space in Turkey”, memperkuat bahwa
sekarang mall berfungsi sebagai ruang publik bagi masyarakat dan khususnya
remaja perkotaan.
Living World akan menjadi solusi yang bagus untuk memenuhi
tuntutan kebutuhan gaya hidup para eksekutif dan pebisnis untuk
mendapatkan hiburan pada satu tempat mengingat mobiltas mereka yang
sangat tinggi. Dari fenomena di atas, dapat dipahami bahwa kualitas
pelayanan dan kepuasan pelanggan merupakan hal yang sangat penting untuk
mencapai keberhasilan dari suatu badan usaha. Dengan bagusnya produk
maupun jasa yang ditawarkan, pelayanan yang baik serta informasi yang
diberikan diharapkan dapat teciptanya loyalitas konsumen. jumlah kunjungan
wisata ke pekan baru, dan iklim perekonomian yang kondusif untuk investasi
4. Perbandingan
Yaitu metoda yang digunakan untuk membandingkan antara data-data,
informasi serta ilmu-ilmu yang diperoleh dilapangan dan diperkuliahan.
5. Dokumentasi
Yaitu metoda yang digunakan untuk mendokumentasikan jenis pekerjaan
dalam berupa foto.
BAB I : PENDAHULUAN
Menguraikan latar belakang, permasalahan, deskripsi proyek, tujuan
dan sasaran, ruang lingkup kerja praktek, metode penulisan,
sistematik penulisan.
BAB IV : ANALISA
Penguraian tentang pengamatan teori-teori dengan pekerjaan
pelaksanaan di lapangan.
BAB V : PENUTUP
Berisikan tentang kesimpulan dan saran dari kerja praktek.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. Metode konvensional
Seluruh struktur pelat lantai dikerjakan ditempat, bekisting
menggunakan plywood dengan perancah scaffolding. ini merupakan
cara lama yang paling banyak digunakan namun membutuhkan
waktu lama serta biaya tinggi, kondisi ini kemudian menyebabkan
banyak pekerja proyek berlomba-lomba melakukan inovasi untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik sekaligus biaya termurah.
Sumber : http://www.ilmusipil.com
4. Metode Bondek
Tulangan bawah dihilangkan dan fungsinya digantikan oleh
plat bondek, dengan begini diharapkan ada penghematan besi
tulangan dan bekisting dibawahnya. tulangan atas bisa dibuat dalam
bentuk batangan atau diganti dengan besi wiremesh agar lebih cepat
dalam pemasangan.
Sumber : http://www.ilmusipil.com
a. Besi Tulangan
Besi beton diproduksi secara umum terdiri dari 2 jenis:
2.1.6 Beton
a. Pengertian Beton
Beton mempunyai kelebihan dan kekurangan dari pada baja atau kayu,
antara lain :
2. Beton Ringan
Beton ringan adalah beton yang dibuat dengan beban mati dan
kemampuan penghantaran panas yang lebih kecil dengan berat jenis
kurang dari 1800 kg/m3. Beton jenis ini sama dengan beton biasa
perbedaannya hanya agregat kasarnya diganti dengan agregat
ringan. Selain itu dapat pula dengan beton biasa yang diberi bahan
tambah yang mampu membentuk gelembung udara waktu
pengadukan beton berlangsung. Beton semacam ini mempunyai
banyak pori sehingga berat jenisnya lebih rendah daripada beton
biasa.
5. Beton bertulang
Beton biasa sangat lemah dengan gaya tarik, namun sangat
kuat dengan gaya tekan, batang baja dapat dimasukkan pada bagian
beton yang tertarik untuk membantu beton. Beton yang dimasuki
batang baja pada bagian tariknya ini disebut beton bertulang.
6. Beton prategang
Jenis beton ini sama dengan beton bertulang, perbedaannya
adalah batangnya baja yang dimasukkan ke dalam beton
ditegangkan dahulu. batang baja ini tetap mempunyai tegangan
sampai beton yang dituang mengeras.bagian balok beton ini
walaupun menahan lenturan tidak akanterjadi retak.
9. Ferosemen
2.1.8 Semen
Semen berasal dari bahasa latin caementum yang berarti bahan
perekat. Secara sederhana, Definisi semen adalah bahan perekat atau
lem, yang bisa merekatkan bahan – bahan material lain seperti batu bata
dan batu koral hingga bisa membentuk sebuah bangunan. Sedangkan
dalam pengertian secara umum semen diartikan sebagai bahan perekat
yang memiliki sifat mampu mengikat bahan – bahan padat menjadi satu
kesatuan yang kompak dan kuat.
2. Semen putih
Semen putih adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan
digunakan untuk pekerjaan penyelesaian, seperti sebagai pengisi. Semen
jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni.
Sumber :http/sales3roda.Blogspot.com
Sumber :http://www.Sementigaroda.com
2.1.10 Air
Fungsi dari air disini antara lain adalah sebagai bahan
pencampurdan pengaduk antara semen dan agregat.Air dapat diminum
biasanya dapat pula dipakai untuk bahan campuran beton. Air yang
mengandung banyak minyak, asam, alkali, garam, dan bahan bahan
organis sebaiknya jangan digunakan untuk campuran beton, karena
dapat mengurangi kekuatan betonnya.
Dalam pemakaian air untuk beton itu sebaiknya air memenuhi syarat
sebagai berikut:
2.1.11 Batuan
3. Krikil
Dilapangan biasanya kerikil diukur sesuai dengan cara
pengukuran pasir, disini kandungan air tidak berpengaruh terhadap
volume krikil sehingga lebih mudah, akan tetapi perlu dicatat bahwa
bila butir-butir krikil yang diukur besar-besar muka berat satuanya
lebih besar.
4. Air
Pada umumnya air diukur dengan volume. Jumlah air yang
dipakai ditetaapkan berdasarkan persentase terhadap berat semen dan
harus juga memperhhitungkan pula jumlah air yang telah ada
didalam pasir maupun krikil.
Mula mula corong baja ditaruh ditempat yang rata dan tidak
menghisap air, dengan diameter yang besar berada dibawah dan
diameter yang kecil berada diatas. Adukan beton dimasukan didalam
corong tersebut dan corong dipegang erat erat agar tidak bergerak.
Jumlah adukan dimasukkan sebanyak 1/3 volume corong. Setelah
adukan masuk kedalam corong lalu adukan ditusuk-tusuk sebanyak 25
kali dengan tongkat baja.
2.2.5 Theodolite
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak.
Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di
dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon
(detik).
2.2.6 Scaffolding
2.2.8 Concretebucket
Concretebucket adalah tempat pengangkutan beton dari truck
mixer concrete sampai ke tempat pengecoran. Setelah dilakukan
pengetesan slump dan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan,
maka beton dari truck mixer concrete dituangkan kedalam
Concretebucket, kemudian pengangkutan dilakukan dengan bantuan
tower crane. Dalam pengerjaannya dibutuhkan satu orang sebagai
operator concrete bucket yang bertugas untuk membuka atau mengunci
agar cor-an beton tidak tumpah pada saat dibawa ke area pengecoran
dengan tower crane.
2.2.9 Bekisting
Bekisting atau formwork adalah suatu konstruksi pembantu yang
bersifat sementara yang merupakan cetakan / mal ( beserta
pelengkapnya pada bagian samping dan bawah dari suatu konstruksi
beton yang dikehendaki. Bekisting adalah cetakan sementara yang
digunakan untuk menahan beton selama beton dituang dan dibentuk
sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Acuan (bekisting) adalah suatu
sarana pembantu struktur beton untuk pencetak beton sesuai dengan
ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang direncanakan. Karena bersifat
sementara, bekisting akan dilepas atau dibongkar setelah beton
mencapai kekuatan yang cukup.
Jenis-jenis bekisting :
1. Bekisting Konvensional ( Plywood )
Plywood ( Multiplek) digunakan sebagai bahan bekisting
karena akan menghasilkan permukaan beton yang halus.