Anda di halaman 1dari 5

63

BAB 1V

PEMBAHASAN

Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang kami ikuti selama dua

bulan di laboratorium Rumah Umum Daerah Majenang banyak memberi kami

tambahan ilmu dan gambaran tentang pelayanan kesehatan yang dilakukan di

Rumah Sakit khususnya pelayanan laboratorium.

Jenis pemeriksaan di laboratorium Rumah Uum Daerah Majenang diantaranya

1. Pemeriksaan Hematologi

Pemeriksaan hematologi adalah bagian dari penilaian komponen sel

darah secara lebih lengkap yang bertujuan untuk mengetahui kelainan dari

kuantitas dan kualitas sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, dan

trombosit, serta menguji perubahan yang terjadi pada plasma terutama berperan

pada proses pembekuan darah. Pemeriksaan meliputi keseluruhan darah dan

plasma. Darah yang digunakan untuk pemeriksaan hematologi adalah darah

EDTA.

Pada pemeriksaan hematologi di Rumah Umum Daerah Majenang

menggunakan alat XS-500i yaitu, Hemoglobin (HGB), Hematokrit (HCT),

Leukosit (WBC), eritrosit (RBC), tromboit (PLT), MCV, MCH, MCHC,

RDW-CV, RDW-SD, MPV, PDW, PCT, Lymph, Mid, Gran. Jika hasil yang

63
64

dikeluarkan meragukan maka dilakukan pemeriksaan ulang karena bisa terjadi

kesalahan saat penghomogenan, adanya bekuan, lisis dan terjadi kesalahan pra

analitik yang tidak diketahui. Kemudian hasil ulang itu dibandingkan dengan

hasil yang sebelumnya. Jika nilai tinggi seperti trombosit, leukosit,eritrosit

maka dilakukan pemeriksaan SADT, kemudian apabila pemeriksaan

mikroskopis sesuai dengan alat maka hasil dapat dikeluarkan.

Selain pemeriksaan yang dilakukan dengan alat XS-500i pemeriksaan

hematologi yang sering dilakukan di Rumah Umum Daerah Majenang juga

dilakukan pemeriksaan secara manual yaitu LED dan golongan darah.

Pemeriksaan LED menggunakan dua metode yaitu metode westergreen dan

alat. Metodhe westergreen menggunakan sample EDTA yang ditambah NaCl

5% dengan perbandingan (4:1) sedangkan alat menggunakan tabung yang

didalam tabung tersebut sudah terdapat cairan NaCl kemudian ditambah

dengan sample EDTA.

Manfaat dari pemeriksaan hematologi rutin yaitu untuk mengevaluasi

anemia, leukemia, reaksi inflamasi dan infeksi, karakteristik sel darah perifer,

tingkat dehidrasi dan dehidrasi, polisitemia, penyakit hemolitik pada bayi baru

lahir, dan menentukan perlu atau tidaknya kemoterapi.


65

2. Pemeriksaan Kimia Klinik

Kimia klinik juga dikenal sebagai kimia patologi, biokimia klinis atau

medis biokimia adalah bagian dari patologi klinis yang umumnya berkaitan

dengan analisis cairan tubuh. Pemeriksaan kimia klinik digunakan untuk

menganalisa zat-zat kimia organic yang terlarut dalam darah. Pemeriksaan ini

berfungsi untuk mengetahui fungsi hati, profil lemak atau cholesterol, fungsi

ginjal dan asam urat, gula darah, protein, parameter jantung, elektrolit, drug

monitoring. Pemeriksaan kimia klinik yang sering dilakukan di Rumah Umum

Daerah Majenang biasanya spesimen yang digunakan adalah serum dan urin.

Alat yang digunakan untuk pemeriksaan kimia klinik dengan spesimen

serum adalah TMS 24i premium dan Auto AnalyzerA dengan parameter yang

diperiksa :SGOT, SGPT, urea, kreatinin, glukosa, bilirubin (total, direct,

indirect), protein total, albumin, globulin, cholesterol, trigliserida, asam urat,

LDL dan HDL.

Pemeriksaan elektrolit menggunakan alat ECOLYTE dengan 5 parameter

yang diperiksa adalah Natrium (Na), Kalium (K) dan Clorida (Cl).

Adapun untuk pemeriksaan urin dilakukan dengan tiga tahapan yaitu

makroskopis, kimia, mikroskopis pada pemeriksaan kimia dikerjakan dengan

cara manual yaitu dengan membandingkan warna carik celup dengan warna

standar. Parameter pada pemeriksan kimia yaitu bilirubin, urobilinogen, keton,

glukosa, leukosit, eritrosit, pH, nitrit, berat jenis dan protein. Selanjutnya

dilakukan pemeriksaan sedimen urin untuk melihat sel-sel dalam urin.


66

3. Pemeriksaan Imunoserologi

Pemriksaan imunoserologi dilakukan untuk mengetahui reaksi imun

(antibody) seseorang terhadap infeksi benda asing (dari luar tubuh) ma upun

terhadap benda dari dalam tubuh orang itu sendiri (mis: penyakit autoimun).

Pemeriksaan imunoserologi juga mempunyai hasil yang sangat bervariasi

tergantung pada respon imun saat pemeriksaan laboratorium yang dilakukan

dan lamanya kelainan yang dialami pasien. Pada pemeriksaan ini bahan yang

digunakan adalah serum, adapun pemeriksaan yang dilakukan di Rumah

Umum Daerah Majenang diantaranya :

a. Pemeriksaan HbSAg

b. Pemeriksaan Widal

c. Pemeriksaan DHF(dengue)

d. Pemeriksaan HIV

e. Pemeriksaan HCV

f. Pemeriksaan Rematoid Arthitis

g. Dll.

Kebanyakan pemeriksaan yang dilakukan adalah metode rapid test

dengan kelebihan pembacaan hasil dapat dibaca dengan cepat dan praktis.

Tetapi memiliki beberapa kekurangan yaitu hasil terkadang samar sehingga

dapat membingungkan.
67

4. Pemeriksaan Mikrobiologi

Pemeriksaan mikrobiologi adalah satu pemeriksaan yang sangat penting

dalam menunjang penengakkan diagnosa serta terapi penyakit infeksi terutama

penanganan infeksi nosokomial.Sampel yang digunakan adalah sputum.

Dalam laboratorium mikrobiologi di Rumah Umum Daerah Majenang terdapat

berbagai jenis pemeriksaan yakni: pemeriksaan mikroskopi, pengecetan Gram,

pengecetan BTA, pemeriksaan TCM dengan metode GenXpert. System

GeneXpert MTB/RIF adalah system real-time PCR otomatis yang medeteksi

DNA kompleks MTB pada sputum dengan hasil mikroskopis BTA positif dan

negative, secara bersamaan mengidentifiksai mutasi pada gen rpoB yang

berhubungan dengan resistensi terhadap rifamicin.

Di Rumah Umum Daerah Majenang juga tidak difasilitasi alat dan bahan

untuk melakukan kultur, dengan alasan permintaan kultur di sana tidak terlalu

banyak sehingga jika ada pemeriksaan yang memerlukan kultur dirujuk ke

rumah sakit lain.

Anda mungkin juga menyukai