2017410098
Akuntansi Biaya
1. Gunakan CCTV
Selain mempermudah pengawasan, jika ada barang yang hilang Anda dapat langsung
mengeceknya di rekaman CCTV. Rekaman tersebut dapat dijadikan barang bukti untuk
diserahkan ke pihak berwajib. Kehadiran CCTV juga membuat orang yang datang ke
toko Anda berhati-hati.
3. Seorang supervisor harus selalu control teamnya setiap hari dari segi administrasi
mauapun dari segi lingkungannya.
4. Semua cek bag karyawan yang kluar masuk di area dalam minimarket.
Selain mengenakan topi, pelaku yang beraksi pada Sabtu, 21 Juli dini hari itu mengenakan
kantung palstik untuk menutup sebagian wajahnya.
Seperti ditayangkan Patroli Indosiar, Senin (23/7/2018), kedua pelaku masuk dengan menjebol
atap minimarket. Dalam aksinya itu, mereka membawa kabur ratusan bungkus rokok dan
makanan ringan senilai lebih dari Rp 1 juta.
Usai kejadian, berbekal CCTV, petugas Satuan Reserse Kriminal Polsek Sawah Besar
menangkap keduanya kurang dari 24 jam. Mereka ditangkap ditempat mangkal yang kerap
mereka datangi.
Dari pemeriksaan polisi, kedua pelaku merupakan pengangguran. Mereka mengaku nekat
membobol minimarket lantaran tidak memiliki uang untuk makan sehari-hari.
"Dari hasil penyelidikan kami, tersangka sudah menggambar lokasi itu. Untuk aksi sempat
terekam CCTV. Namun, wajah tersangka ditutupi kantong plastik," kata Kanit Serse Polsek
Sawah Besar Nasrandy Nasir.
Saat ditangkap seluruh barang hasil curian telah dijual pelaku. Sementara, uang hasil penjualan
telah dihabiskan untuk berfoya-foya. Akibat perbuatannya, kedua pelaku terancam hukuman 5
tahun penjara. (Rio Audhitama Sihombing)
Sumber : https://www.liputan6.com/news/read/3597242/detik-detik-pencuri-minimarket-
bertopeng-plastik-terekam-cctv
10 Kondisi jam sibuk gojek atau grab
1. Macet
2. Waktu
3. Setelah adanya Promo
4. Cuaca
5. Hari libur
6. Lokasi
7. Banyaknya permintaan
8. Ketersediaan pengemudi terbatas
9. Jarak
10. Adanya pengalihan jalan
Contoh artikel :
Pada waktu rush hour tersebut, tentu banyak pesanan yang masuk ke layanan Go-Jek. Akan
tetapi, akhir-akhir ini banyak pelanggan yang kesulitan mencari driver pada jam-jam tersebut.
Hal ini dikarenakan para driver merasa enggan untuk mengambil pesanan pada waktu rush hour.
Driver Go-Jek enggan mengambil pesanan pada waktu rush hour karena merasa imbalan yang
diterima oleh mereka tidak setimpal dengan kondisi kemacetan yang biasanya terjadi pada jam-
jam tersebut. Oleh karena itu, sebagai jalan keluar dari permasalahan ini, agar Go-Jek dapat tetap
memberikan pelayanan terbaik, maka diberlakukan peraturan baru untuk tarif pada waktu rush
hour tersebut. Melalui keterangan yang kami terima, pihak manajemen Go-Jek menyebutkan,
“Mulai hari ini kami akan memberlakukan harga Peak Hour dari jam 16:00-19:00 setiap hari
kerja, Senin sampai dengan Jum’at. Selama tiga jam ini, biaya minimum order yang tadinya Rp.
25.000 akan naik menjadi Rp. 35.000.”
Meskipun ada pemberlakuan tarif baru, pihak Go-Jek juga berharap bahwa hal tersebut tidak
akan terlalu membebani pelanggan mereka. Melalui keterangan yang kami terima, pihak Go-Jek
juga telah memberikan permintaan maaf mereka pada pelanggan yang akhir-akhir ini kesulitan
menemukan driver, khusunya pada waktu rush hour.
Sejak memasuki awal tahun 2015 ini, Go-Jek sendiri telah banyak melakukan inovasi pada
layanannya. Mulai dari meluncurkan aplikasi mobile, memperluas wilayah ke Bali dan Bandung,
hingga membuat satu layanan baru yang melayani pesan antar makanan, yakni Go-Food.
Dengan diberlakukannya tarif baru ini, kami harap pihak Go-Jek juga akan tetap dapat
memberikan pelayanan yang terbaik seperti yang dijanjikan. Karena kini persaingan di
segmen service marketplace ini juga mulai penuh, terutama dengan kehadiran
layanan GrabBike dari GrabTaxi yang baru-baru ini melebarkan sayapnya ke Jakarta.
Sumber : https://dailysocial.id/post/go-jek-berlakukan-tarif-baru-untuk-waktu-rush-hour