Anda di halaman 1dari 31

 Tugas semester 3 Manajemen Keuangan

A. Pengertian
Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu
konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang
akan datang suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaaan
waktu (brigham, Eugene F., & Joel F. Houston, 2004:153)
Dalam memperhitungkan, baik nilai sekarang maupun nilai yang akandatang maka kita harus mengikutkan
panjangnya waktu dantingkat pengembalianmaka konsep time value of money sangat penting dalam
masalah keuangan baik untuk perusahaan, lembaga maupun individu. Dalam perhitungan uang 1.000 yang
diterima saat ini akan lebih bernilaiatau lebih tinggi dibandingkandengan Rp. 1.000 yang akan diterima
dimasa akan datang,
Hal tersebut sangat mendasar karena nilai uang akan berubah menurut waktu yang disebabkan banyak
factor yang mempengaruhinya seperti adanya perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah dalam hal
pajak, suasana politik, dll.

Manfaat time value of money adalah untuk mengetahui apakah investasi yang dilakukan dapat
memberikan keuntungan atau tidak. Time value of money untuk menghitung anggaran. Dengan demikian
investor dapat menganalisa apakah proyek tersebut dapat memberikan keuntungan atau tidak. Dimana
investor lebih menyukai suatu proyek yang memberikan keuntungan setiap tahun dimulai tahun pertama
sampai tahun berikutnya. (agus sartono, 1997 :122 )

B. Metode metode yang Digunakan


1. PRESENT VALUE (nilai sekarang)
Present value adalah berapa nilai uang saat ini untuk nilai tertentu
di masa yang akan datang. Present value bisa dicari dengan menggunakan
rumus future value. Pemahaman konsep nilai atau present value sangat penting dalam manajemen
keuangan, Manajer keuangan seringkali dihadapkan pada persoalan pengambilan keputusan yang tidak
terlepas dari konsep ini. Dalam penelitian investasi misalnya, manajer keuangan diharuskan mengukur nilai
sekarang aliran kas yang dikas yang diharapkan akan dihasilkan dalam investasi tersebut. Nilai uang
sekarang yang akan diperoleh atau dibayar dimasa yang akan datang dengan tingkat suku bunga tertentu
pada setiap periode. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini :

26/10/11 26/10/12

PV Po
? Rp. 1,000,000

Rumus :
PV = Po
Keterangan :

PV : Nilai sekarang
Po : Nilai di masa yang akan datang
r : Tingkaty suku bunga
n : Jangka waktu

CONTOH :
Tn B akan menerima uang sebesar Rp. 40.000.000 pada 6 tahun mendatang. Berapa nilai uang yang akan
diterima itu sekarang dengan tingkat bunga 20 % per tahun ?

PV = Rp. 40,000,000

= Rp. 13,396,000
Nilai uang Tn B sebesar Rp. 40,000,000 yang akan diterima 6 tahun lagi pada tingkat bunga 20% pada
saat sekarang adalah sebesar Rp. 13,396,000. Present value adalah nilai uang yang sekarang tidak akan
sama dengan nilai dibandingkan dengan nilainya nanti di masa mendatang.Present value adalah berapa
nilai yang saat ini untuk nilai tertentu dimasa yang akan datang.

2. FUTURE VALUE (nilai yang akan datang)


Sesuai namanya future value digunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang apabila uang
tersebut diberikan sekarang berdasarkan tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap selama periode
tertentu.
Nilai uang dimana yang akan datang dari uang yang akan diterima atau dibayarkan pada masa sekarang
dengan memperhitungkan tingkat bunga setiap periode selama jangka waktu tertentu untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar dibawah ini :

26/10/11 26/10/12

Po FV
Rp. 1,000,000 ?

Rumus

Keterangan :
FV : Nilai pada masa yang akan datang
Po : Nilai pada saat ini
I : Tingkat suku bunga
n : Jangka waktu

Contoh :
Sebuah perusahaan memperoleh pinjaman modal dari suatu bank sebesar Rp. 5,000,000 untuk membeli
peralatan produksi dengan jangka waktu 5 tahun bunga yang dikenakan sebesar 18% per tahun berapa
jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut pada akhir tahun ke 5 ?

Jadi jumlah yang harus dibayarkan perusahaan kepada bank sebesar Rp 11,438,789
Nilai yang akan datang atau future value adalah nilai uang dimassa yang akan datang dengan tingkat
bunga tertentu. Future value yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan datang dari sejumlah
modal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate (bunga) tertentu.
C. ANUITAS

Annuitas adalah serangkaian pembayaran dalam jumlah yang tetap untuk suatu jangka waktu tertentu.
Anuitas atau Annuity merupakan perhitungan bunga dengan mengalikan presentase bunga dikalikan
dengan saldo akhir pinjaman secara tahunan. Kemudian angsuran perbulan dihitung dengan membagi
angsuran tahunan dibagi menjadi 12 bulan. Dalam metode anuitas ini, total angsuran pertahun akan sama,
sementara angsuran pokok dan angsuran bunga akan berubah. Angsuran pokok akan meningkat setiap
tahun dan angsuran bunga akan menurun, karena bunga dihitung dari saldo akhir kredit. Adalah
rangkaian/seri pembayaran atau penerimaan uang yang jumlahnya, periode serta tingkat bunganya sama
selama jangka waktu tertentu. Annuity dapat dihitung menggunalan konsep future value annuity dan
present value annuity

1. FUTURE VALUE ANNUITY

Adalah suatu hal yang dimanfaatkan untuk mencari nilai dari suatu penjumlahan tahun yang akan datang
dari jumlah yang diterima sekarang pada waktu yang sudah ditentukan atau dengan kata lain penjumlahan
dari future value. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut ini.

6/06/07 6/0707 6/0807 6/09/07 6/10/07 6/11/07 6/12/07


6/01/08
Po
FV
Rp 1juta Rp 1juta Rp 1juta Rp 1juta Rp 1juta Rp 1juta ?
Rumus :
Atau dengan rumus : FV = PMT (FVIFA i,n)

Tabel Future Value of annuity ( FVIFA ) US$


N 10% 15% 20% 30% 40% 50%
1 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000 1.0000
2 2.1000 2.1500 2.2000 2.3000 2.4000 2.5000
3 3.3100 3.3725 3.6400 3.9900 4.3600 4.7500
4 4.6410 4.9934 5.3680 6.1870 7.1040 8.1250
5 6.1051 6.7424 7.4416 9.0431 10.9456 13.1875

2. Sinking Fund / mencari anuitas


Merupakan perhitungan yang digunakan untuk menentukan suatu jumlah dari anuitas tertentu yang akan
dicadangkan (simpan) pada setiap periode dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dengan tingkat
bunga yang berlaku supaya dapat mencukupi untuk masa yang akan datang. Dengan rumus sebagai
berikut :

Keterangan :
FVA : Nilai yang akan datang dari suatu anuitas
A : Anuitas
r : Tingkat bunga
n : Periode tertentu

Contoh soal :
Tn B ingin mengakumulasikan sejumlah dananya sebesar Rp 20,000,000
Yang diinvestasikan pada PT ABC tiap semester selama 10 tahun untuk jangka waktu 5 tahun dengan
tingkat suku bunga 15%. Berapakah nilai tabungan Tn A pada akhir tahun 5
Jawab :
Diket : Po= Rp 3,000,000
I = 15%
n = 5 tahun
ditanya : Fv.........?
Jawab :
26/10/11 26/10/12 26/10/13 26/10/14 2610/15 26/10/16
Po
FV
Rp 5jt Rp 5jt Rp 5jt Rp 5jt Rp 5jt ?
5(1+0.15)1
5(1+0.15)2
5(1+0.15)3
5(1+0.15)4
5(1+0.15)5

5(1+0.15)1 = 1.1500
5(1+0.15)2 = 1.3225
5(1+0.15)3 = 1.5209
5(1+0.15)4 = 1.7490
5(1+0.15)5 = 2.0114
Total = 7.7538

FV = PMT (FVIFA i,n)

= Rp 5.000.000 (7.7538)
= Rp 38,769,000
Jadi uang tunai yang dimiliki Tn a setelah menabung selama 5 tahun dnegan tingkat suku bunga 15%
sebesar Rp 38,769,000.

3. PRESENT VALUE ANNUITY


Adalah suatu bilangan yang dapat dimanfaatkan untuk mencari nilai sekarang dari suatu penjumlahan yang
diterima setiap akhir periode pada jangka waktu tertentu. Untuk lebih jelasknya perhatikan gambar berikut
ini.
6/06/07 6/07/07 6/08/07 6/09/07 6/10/07 6/11/07 6/12/07 6/01/09
PV
Po
? Rp 1juta Rp 1juta Rp 1juta Rp 1juta Rp 1juta Rp 1juta Rp 1juta

Rumus yang digunakan :


Atau dengan rumus :

Keterangan :
= Nilai sekarang dari suatu anuitas

A = anuitas / angsuran
I = tingkat bunga
N = jangka waktu/periode

Tabel present value of annuity ( PVIFA ) US$


N 10% 15% 20% 30% 40% 50%
1 0.09091 0.8696 0.8333 0.7692 0.7143 0.6667
2 1.7355 1.6257 1.5287 1.3609 1.2245 1.1111
3 2.4869 2.2832 2.1065 1.8161 1.5889 1.4074
4 3.1699 2.8550 2.5887 2.1662 1.8492 1.6049
5 3.7908 3.3522 2.9906 2.4356 2.0352 1.7366

4. Capital recovery factor


Merupakan factor bilangan yang digunakan untuk menghitung sejumlah uang tertentu yang dibayar dalam
jumlah yang tetap pada setiap periode.

Rumusnya :

Atau dengan rumus :


A=PVA (1 / PVIFA i,n )
Keterangan :
A = anuitas / angsuran
PVA = nilai sekarang
i = tingkat bunga
n = jangka waktu
Contoh soal :

PT. ABC merencanakan akan mendapatkan sejumlah uang dari dari hasil penjualan produksinya sebesar
Rp. 1000.000.000,- setiap tahun. Jumlah tersebut akan diterima oleh PT.ABC apabila apabila tingkat bunga
yang diberikan 20% per tahun ?

Jawaban :
Dik : A= Rp. 1000.000.000,-
I = 20 %
n = 2 tahun
Dit : ……?

Jawab :

= Rp. 1000.000.000,-

= Rp. 1.527.777.778,-
Anuitas adalah suatu rangkaian penerimaan suatu pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada
jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga diartikan sebagai kontrak di mana perusahaan asuransi
memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telah anda bayar. Besar kecilnya
jumlah pembayaran pada interval tergantung pada jumlah pinjaman, jangka waktu, dan tingka bunga.
Anuitas adalah suatu rangkaian penerima atau pembayaran tetap yang dilakukan secara berkala pada
jangka waktu tertentu. Selain itu anuitas juga di artikan sebagai kontrak dimana perusahaan asuransi
memberikan pembayaran secara berkala sebagai imbalan premi yang telat anda bayar.

D. Effective annual rate (EAR)


Effective annual rate, yaitu suku bunga yang menunjukkan jumlah yang nantinya akan diterima karena
telah memperhitungkan periode rate dan jumlah berapa kali pembungaan (number of compounding
periode). Misalnya jika suatu bank menyatakan suku bunga simpanan diberu bunga 10% per tahun, maka
jika terdapat informasi bahwa pembungaanya dilakukan setiap bulan maka akan menghasilkan tingkat
bunga efektif sebesar (1+10%/12)^12-1=10,47%
Bunga efektif adalah bunga yang dihitung berdasarkan perubahan actual dari nilai awal dan akhir sejumlah
tertentu, atau dapat juga dihitung dengan menggunakan pendekatan Time Value Of Money dengan
mencari future value dari sejumlah uang dengan tingkat bunga tertentu. Dimana rumus tersebut dapat
dinyatakan dengan :
FVn = (1+r)n x PV

Dimana
FVn = Future Value setelah n tahun
PV = Present value
n = Jangka waktu per tahun
r = tingkat bunga pertahun
sebagai contoh, jika FV adalah Rp. 169 juta, PV adalah Rp. 100 juta, n adalah 2 tahun, maka didapat nilai r
= 30%. Nilai r ini adalah bunga efektif per tahun dari nilai investasi tersebut.
Perpetuias (perpetuity) serangkaian pembayaran dalam jumlah yang sama pada jarak tertentu diharapkan
akan terus berlansung selama-lamanya. Sebenarnya hanya anuitas dengan masa yang diperpanjang.
Kerena pembayaran akan berlansung untuk selamanya, anda tidak dapat menerapakan pendekatan
bertahap. Namun, akan mudah menghitung PV dari suatu perpetuitas dengan rumusan yang diperoleh
dengan menghitung persamaan 2-5 dengan N ditentukan sebagai tidak sehingga.
PV suatu perpetuitas

Consul suatu obligasi perpetual yang diterbitkan oleh pemerintah inggris untuk mengonsoliditas utang-
utang masa lalu secara umum merupakan obligasi perpetual.
Seperti yang ditentukan oleh pasar uang adalah 2,5 persen sehingga nilai consul pada saat itu adalah
$1.000
Nilai Consuk 1888 = $25/0,025 = $1.000

A. Kesimpulan
1. Time value of money atau dalam bahasa Indonesia disebut nilai waktu uang adalah merupakan suatu
konsep yang menyarankan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang
akan dating atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilau uang yang disebabkan karena
perbedaan waktu.
2. Rumus – rumus dalam konsep nilai uang terhadap waktu
DIKETAHUI DICARI FAKTOR BUNGA RUMUS BUNGA
P F F = P(F/P.i.n)
F P P = F(P/F.i.n)
F A A = F(A/F.i.n)
P A A = P(A/P.i.n)
A F F = A(F/A.i.n)
A P P = A(P/P.i.n)
B. Saran
Dalam melakukan peminjaman investasi, sebaiknya diperhitungkan dengan baik – baik sebelum
mengalami kesalahan. Lakukanlah cara pembayaran ekivalensi yang sesuai dengan usaha atau keperluan
dari peminjaman modal tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Birgham, Eugene F., & Joel F. Houston, 2004, Fundamentals of Financial Managemen, 10th ed., The
Dryden press (B&H).

Agus Sartono, Manajemen Keuangan, Ringkasan Teori, dan soal, serta Penyelesaian, Edisi 3, Penerbit
BPFE UGM, 1997

Dian Adhe. 2011. TIME VALUE OF MONEY. D IV Kurikulum Khusus

Syamsi. 2009. Nilai Waktu Uang. Staff. Gunadarma.


Triyono. 2004. MANAJEMEN KEUANGAN. Yogyakarta.

ENDAHULUAN

1.1 Matematika Bisnis


Matematika untuk Bisnis banyak kita jumpai dalam aplikasi kehidupan sehari hari.
Rumus-rumus yang ada sangat bermanfaat bagi perhitungan di sektor bisnis diantaranya bunga
sederhana, bunga majemuk, depresiasi, penjualan, pembelian dan komisi. Penggunaan rumus
tersebut dapat digunakan sesuai dengan tujuan bisnis.

1.2 Isi Buku


Buku ini berisi 8 Bab membahas penggunaan matematika dalam dunia ekonomi. Pada
setiap bab diberikan contoh soal beserta jawabannya dan soal-soal yang bisa digunakan sebagai
latihan.
Pada Bab 2 akan dibahas bunga dan diskonto. Bunga muncul apabila ada investor yang
meminjamkan uang kepada peminjam. Si peminjam harus mengembalikan uang yang ia pinjam
dan juga bunga. Jumlah bunga ditentukan oleh tiga faktor yaitu uang pokok, tarip bunga dan
waktu. Perhitungan bunga bisa dilakukan harian, bulanan juga tahunan. Pada materi berikutnya
akan diajarkan bagaimana menghitung tanggal jatuh tempo dari pinjaman . Apabila pinjaman
dinyatakan dalam harian. Maka dikenal istilah bunga tepat ( Exact Interst Method ) dan metode
Bunga Biasa ( Ordinary Interst Method ) . Perhitungan bunga biasa akan menguntungkan
penerima bunga dan merugikan pembayar bunga, sebaliknya penggunaan metode bunga tepat
akan menguntungkan pembayar bunga dan merugikan penerima bunga.
Pada Bab 3 akan dibahas bunga majemuk. Bunga majemeuk akan muncul jika bunga
ditaambahkan ke uang pokok pada akhir tiap-tiap periode pembayaran bunga dan kemudian
dipakai juga sebagai dasar untuk menentukan besarnya bunga pada periode berikutnya. Aplikasi
bunga majemuk akan diberikan pada bab ini. Penggunaan rumus bunga sederhana juga
digunakan untuk menghitung nilai sekarang. Aplikasi bunga majemuk juga digunakan untuk
menghitung tingkat bunga dan jumlah periode.
Bab 4 buku ini adalah anuitas. Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran / penerimaan
sejumlah uang, umumnya sama besar dengan periode waktu yang sama untuk setiap
pembayaran. Materi Anuitas digunakan dan diaplikasikan pada bunga pinjaman, bunga deposito,
cicilan kredit rumah , motor dan sebagaainya. Persamaan nilai sekarang dapat digunakan untuk
menghitung besarnya cicilan per bulan kredit pemilikan rumah (KPR) ,cicilan sewa guna usaha
(leasing ) , tingkat bunga efektif dari suatu pinjaman, lamanya periode waktu yang diperlukan,
nilai sekarang dari rangkaian pembayaran di kemudian hari, dan saldo pinjaman pada saat
tertentu.
Bab 5 membahas depresiasi dan nilai sisa.Beberapa metode diberikan dalam depresiasi .
Diantaranya adalah metode garis lurus.Metode Unit Produksi.dan Metode Saldo Menurun
Ganda.
Pada bab 6 akan diberikan bahasan mengenai penjualan dan potongan penjualan. Setiap
perusahaan yang memproduksi barang selalu menginginkan laba. Laba diperoleh apabila harga
jual lebih besar dari biaya produksi atau harga beli. Selisih antara harga jual dan harga beli
dikenal dengan istilah markup. Pada bab ini juga dibahas tentang persediaan barang yang
dimiliki perusahaan untuk diolah.. Perhitungan persediaan pada periode waktu tertentu sangat
diperlukan untuk menentukan harga jual produk yang dihasilkan.
Pada bab 7 dibahas mengenai pembelian dan beberapa macam potongan pembelian.
Perusahaan yang menghasilkan barang dan jasa akan menjual hasil produksinya kepada
konsumen. Salah satu cara agar konsumen tertarik membeli barang adalah dengan memberikan
potongan . Potongan yang diberikan dapat berupa potongan ekuivalen tunggal, potongan berantai
dan potongan tunai dan potongan penjualan
Bab 8 buku ini membahas komisi. Komisi diberikan kepada seseorang yang bekerja
sebagai perantara penjual tanah, rumah dan sebagainya. Komisi diberikan berdasarkan
prosentase yang telah disepakati sebelumnya antara pemilik dan perantara. Perantara penjual
barang tersebut akan memperoleh komisi apabila telah berhasil menjual barang. Besarnya
penerimaan komisi tergantung pada besarnya penjualan dan prosentase komisi.

BUNGA SEDERHANA DAN DISKONTO

2.1 Bunga Sederhana


Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi
kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila
diinvestasikan ke Investor.
Apabila investor meminjamkan uang kepada peminjam, peminjam harus mengembalikan
uang yang semula ia pinjam yang disebut Uang Pokok ( principal ) dan juga fee yang
dibebankan atas penggunaan uang tersebut, serta bunga ( interest ) . Dari sudut investor, bunga
merupakan pendapatan dari modal yang ditanamkan. Jumlah uang pokok dan bunga pada saat
jatuh tempo disebut jumlah atau nilai akumulasi atau nilai jatuh tempo.
Jumlah bunga ditentukan oleh tiga faktor : yaitu uang pokok, tarip bunga dan lama
pinjaman.
Rumus untuk menghitung dalam bunga sederhana adalah sebagai berikut :

Bunga = Uang Pokok X Tarip X Waktu


I = Prt

Nilai Jatuh Tempo = Uang Pokok + Bunga


S = P + I
Contoh soal
Amir memohon pinjaman 2 tahun sebesar Rp 6.500.000,- kepada Bank “ Duit Makmur “ .
Bank menyetujui pemberian pinjaman tersebut dengan tarip bunga tahunan 14 %.
a. Berapa bunga sederhana dari pinjaman tersebut ?
b. Berapa nilai jatuh temponya ?
Jawab
a. Uang pokok = Rp 6.500.000
Tarip bunga = 14 % = 0, 14
Waktu = 2 tahun
I = Prt
= Rp 6.500.000 X 0,14 X 2
= Rp 1. 820.000
b. Nilai jatuh tempo
S = P + I
= Rp 6.500.000 + Rp 1.820.000
= Rp 8.329.000
Meskipun jangka waktu pinjaman dapat dinyatakan dalam hari, bulan , atau tahun, namun tarip
bunga merupakan tarip tahunan. Jadi , bila lamanya pinjaman dinyatakan dalam bulan atau hari
maka harus diubah dahulu ke dalam tahun. Apabila waktunya dinyatakan dalam bulan maka :

Jumlah Bulan
t = ------------------
12

Soal :
1. Hitunglah bunga sederhana dari pinjaman sebesar Rp 4.000.000 yang diambil Ibu Bella , jika
pinjaman diberikan dengan tarip 20 % dan akan jatuh tempo dalam 4 bulan, hitung juga nilai
jatuh temponya.
2. Hitunglah bunga sederhana dari Rp 50.000.000 yang dipinjam selama 2 tahun pada tarip bunga
tahunan 12 % serta berapa nilai pada saat jatuh tempo ?
3. Hitunglah bunga sederhana dari utang saudara Cyintya sebesar Rp30.000.000,- yang jatuh tempo
5 tahun , jika tarip bunga tahunan atas utang tersebut 18 %, berapa nilai jatuh temponya?
4. Hitunglah bunga sederhana dari pinjaman sebesar Rp 45.000.000 yang dipinjam selama 5 bulan
pada tarip bunga 22 % setahun ?
5. PT “ Maju Mundur “ meminjam sebesar Rp 90.500.000 yang dipinjam selama 8 bulan dengan
tarip bunga 17,5 % setahun. Berapa bunga yang harus dibayarkan perusahaan tersebut ?
6. Bapak Dodi menghubungi Bank “ Maya “ untuk meminjam uang sebesar Rp 7.000.000 dalam
jangka waktu 1,5 tahun. Bank tersebut menyetujui untuk memberikan pinjaman dengan tarip
bunga 20 % pertahun. Berapa bunga yang harus dibayarkan bapak Dodi tersebut dan berapa pula
nilai jatuh temponya ?
7. Ibu Endang meminjam di BPR “ Gunung Meletus “ sebesar Rp6.000.000 dalam waktu 8 bulan
dengan tarip bunga 24 % setahun. Berapa yang bunga yang harus dibayarkan dan berapa nilai
jatuh temponya ?
8. Bank “ Jawa “ menentukan tarip bunga 19 % untuk setiap pinjaman yang diberikan. Bapak
Farhan setuju untuk meminjam di bank tersebut dan meminjam sebesar Rp 8.500.000,-. Berapa
bunga yang dibayarkan bapak Farhan tersebut bila meminjam dalam jangka waktu 20 bulan serta
berapa pula nilai jatuh temponya ?
9. Saudara Gunawan meminjam sebesar Rp 12.000.000 dalam jangka waktu 24 bulan dengan tarip
bunga 12 % pertahun . Berapa bunga yang harus dibayarkan serta berap nilai jatuh temponya ?
10. Bapak Hendrawan berniat meminjam uang di bank “ Maman “ untuk keperluan pembelian
rumah. Bank tersebut menawarkan pinjaman dengan tarip bunga 18 % . Berapa bunga yang
harus dibayarkan dan berapa pula nilai jatuh temponya bila meminjam Rp 50.000.000 dengan
jangka waktu 10 tahun ?
2.2 Menghitung Tanggal Jatuh Tempo

Jika syarat waktu pinjaman dinyatakan dalam “BULAN “ maka tanggal jatuh temponya
merupakan suatu hari yang terdapat dalam bulan jatuh tempo . Terdapat 2 ketentuan yang
memenuhi syarat atau berlaku umum :

1. Jika tanggal jatuh tempo tidak memiliki jumlah hari yang dipersyaratkan, maka hari /
tanggal teraakhir dari bulan tersebut berfungsi sebagai tanggal jatuh tempo

Contoh : pinjaman 2 bulan terhitung sejak 31 Desember , maka jatuh tempo pada tanggal 28
Februari ( 29 Februari jika tahun kabisat )

2. Jika tanggal pinjaman jatuh pada hari libur, maka tanggal jatuh tempo dimundurkan ke
hari kerja berikutnya

Contoh : Pinjaman 2 bulan yang dimulai 17 Juni maka akan jatuh pada 18 Agustus . Karena tgl
17 Agustus libur.

Soal
1. Hitunglah waktu eksak dari 17 Juli sampai 20 November 2012
2. Hitunglah waktu eksak dari 20 Februari sampai 25 April 2013
3. Hitunglah waktu eksak dari 1 Januari sampai 15 Agustus 2012
4. Hitunglah waktu eksak dari 3 Maret sampai 2 Desember 2010
5. Hitunglah waktu eksak dari 5 April 2012 sampai 5 Januari 2013
6. Hitunglah tanggal jatuh tempo dari pinjaman 60 hari yang dimulai dari 12 Juni 2012
7. Hitunglah tanggal jatuh tempo dari pinjaman 90 hari yang dimulai dari 2 Januari 2009
8. hitunglah tanggal jatuh tempo dari pinjaman 45 hari yang dimulai dari 21 Februari 2010
9. Hitunglah tanggal jatuh tempo dari pinjaman 100 hari yang dimulai dari 4 April 2012
10. Hitunglah tanggal jatuh tempo dari pinjaman 5 bulan yang dimulai dari 17 Maret 2008.

Jika pinjaman dinyatakan dalam “ HARI “ , maka ada 2 macam bunga :

1. Metode Bunga Tepat ( Exact Interest Method )

Bunga tepat merupakan hitungan jumlah hari senyatanya,, ternasuk semua hari kecuali hari
pertama.
Jml hari
t = -------------------
365 hari

2. Metode Bunga Biasa ( Ordinary Interst Method )

Bunga biasa dihitung dengan mengasumsikan bahwa dalam setiap bulan terdapat 30 hari.
Jml hari
t = --------------
360
Penggunaan metode bunga biasa ( ordinary interest ) akan menguntungkan penerima bunga dan
merugikan pembayar bunga, sebaliknya penggunaan metode bunga tepat akan menguntungkan
pembayar bunga dan merugikan penerima bunga, oleh karena itu dalam hal pinjaman ( kredit )
bank lebih menyukai metode bunga biasa , sementara untuk tabungan dan deposito mereka lebih
memilih metode bunga tepat.

Contoh soal

1. Hitunglah bunga tepat dan bunga biasa dari sebuah pinjaman sebesar Rp20.000.000
selama 60 hari dengan bunga 8 %.

P = Rp 20.000.000 r = 8 % t = 60 hari

Bunga tepat
60
= Rp 30.000.000 X 8 % X -------
365
= Rp 394.520,5479
Bunga Biasa
60
= Rp 30.000.000 X 8 % X ------- = = Rp 400.000,-
360

Soal

1. Ibu Ani meminjam uang di Koperasi “ Sido Makmur “ sebanyak Rp 10.000.000 dengan
tingkat bunga 10 % dan jangka waktu pinjaman 90 hari. Berapakah tingkat bunga yang
harus di bayarkan bu Ani dengan menggunakan bunga tepat dan bunga sederhana.

2. Bapak Amir berniat mrenovasi rumahnya, untuk itu dia meminjam uang di Bank
“MAYA“ sebesar Rp 25.000.000,- dengan jangka waktu 120 hari . Berapa yang harus
dikembalikan bapak Amir bila bank menetapkan bunga sebesar 12 % .

2.3 Manipulasi Persamaan Bunga Sederhana


Persamaan bunga sederhana dimana I = P r t dapat kita menupulasikan untuk menghitung
nilai pokok, tingkat bunga, ataupun waktu, jika diberikan variable lainnya
Untuk menghitung nilai Pokok :
I
P = ----------
r t

Sedangkan untuk mengetahui tingkat suku bunga :

I
r = --------
P t

Tingkat periode juga dapat dicari dengan manipulasi tingkat bunga

I
t = ---------
P r

Contoh Soal :
Setelah meminjam selama 73 hari , ibu Rina melunasi pembayaran bunga pinjamannnya sebesar
Rp 2.880.000. Berapakah besarnya pinjaman Ibu Rina jika tingkat bunga sederhana 18 % p.a ?
Jawab :
73
r = 18 % t = ------ I = Rp 2.880.000
365
Rumus

I
P = ------
r t

Rp 2.880.000
P= ------------------------- P = Rp 80.000.000
19 % X 73 / 365

Baca Juga : Jasa perencanaan Arsitektur Joglo Design

Soal
1. Seorang renternir menawarkan pinjaman sebesar Rp 1.000.000 yang harus dilunasi dalam
waktu 1 bulan sebesar Rp 1.250.000. Berapa tingkat bunga sederhana tahunan yang
dikenakan atas pinjaman tersebut?

2. Apabila Pak Budi menabung Rp 20.000.000 di bank yang memberinya tingkat bunga
sederhana 15 5 p.a berapa lama waktu yang diperlukan supaya tabungannya
menghasilkan bunga sebesar Rp 1.000.000

3. Pak Dodi menabung Rp 3.000.000 dan mendapatkan bunga sederhana 12 % p.a Berapa
saldo tabungannya setelah tiga bulan

4. Bu Citra meminjam Rp 10.000.000 selama 146 hari dengan tingkat bunga sederhana 15 5
p.a . Berapakah jumlah yang harus ia bayarkan ?

5. Sejumlah uang yang disimpan dengan tingkat bunga sederhana sebesar 9 % p.a akan
menjadi Rp 5.000.000 setelah 6 bulan. Berapakah jumlah uang tersebut ?

6. Pak Andi menabung di Bank “ MAKMUR “ sebesar Rp 1.000.000 selama 3 bulan dengan
bunga 12 % p.a. Hitunglah bunga tabungan yang diperoleh!

7. Hitunglah bunga obligasi yang dibayarkan sebuah obligasi yang memiliki nilai nominal
Rp 100.000.000 dan berbunga 15 % p.a, jika pembayaran bunga dilakukan setiap 6
bulan !

8. Wulan berniat menginvestasikan uang sebesar Rp 10.000.000 dalam jangka waktu 24


bulan dengan tingkat bunga 12 %. Berapa tingkat bunga yang akan diterima Wulan ?

9. Pak Farih ingin membeli mobil baru dengan harga Rp 120.000.000,- Itu itu dia
meminjam di BPR “ Rejeki “ . BPR menetapkaan tingkat bunga 14 % . Berapa yang
harus dikembalikan ( Bunga + Pokok ) bila pinjaman dikembalikan dalam waktu 5 tahun.

10. Budiman menginginkan uang sebesar Rp 5.000.000,- dalam waktu 4 tahun. Berapa yang
harus disimpan Budiman bila tingkat bunga 6 % p.a.

BUNGA MAJEMUK

3.1 Pengertian Bunga Majemuk


Jika bunga ditambahkan ke uang pokok pada akhir tiap-tiap periode pembayaran bunga dan
kemudian dipakai juga sebagai dasar untuk menentukan besarnya bunga periode berikutnya
maka bunga seperti ini disebut “ Compounded “ ( dilipat gandakan / dimajemukkan )
Notasi :
P = uang pokok atau nilai sekarang
S = Jumlah majemuk atau nilai jatuh tempo
m = banyaknya periode pembayaran bunga dalam setahun
j m = tarip bunga pertahun
i = tarip bunga per periode pembayaran
n = banyaknya total periode pembayaran bunga
I = Bunga majemuk
Rumus :
jm
i = --------- n = tahun X m
m
S = P( 1 + i ) n
I = S - P
Contoh soal :
Berapa nilai jatuh tempo ( nilai akumulasi ) pada akhir tahun ke-2 dari Rp 500.000 jika
dimajemukkan dengan bunga 2 % per bulan ?
Jawab :
Diketahui P = Rp 500.000,-
i = 2 % = 0,02
n = tahun X m = 2 X 12 = 24
S = ?
S = P ( 1 + i) n
= 500.000 ( 1 + 0,02 ) 24
= 804.218,6247

Soal
1. Berapa nilai S dari P = Rp 10.000.000 jika j m = 12 % p.a

a. Selama 5 tahun

b. Selama 25 tahun.

2. Seorang karyawan menyimpan uangnya sebesar Rp 5.000.000 dalam sebuah bank yang
memberikan bunga sebesar 12,25 % p.a diperhitungkan dan dikreditkan harian. Berapa besarnya
bunga yang dihasilkan selama
a. Tahun pertama
b. Tahun kedua.
3. Berapa nilai akumulasi di tahun ke 10 bila uang sejumlah Rp 20.000.000 dimajemukkan
kuartalan dengan tingkat suku bunga 12 % p.a .
4. Bu Cyntia menabung uang di Bank sebesar Rp 2.000.000 dimajemukkan semesteran. Berapa
bunga yang diterima dalam waktu 5 tahun bila bank menetapkan tingkat suku bunga 8 % p.a.
5. Desi meminjam uang di Bank sebesar Rp 4.000.000,- dalam waktu 4 tahun. Bila bank
menetapkan tingkat bunga 6 % dan dimajemukkan bulanan berapa uang yang harus
dikembalikan oleh Desi ?

3.2 Menghitung Nilai Sekarang


Seringkali kita diberikan nilai akhir ( S ) , tingkat bunga ( I ) dan periode waktu (n) dan diminta
untuk mencari atau menghitung nilai P yaitu nilai sekarang ( present value ) atau nilai yang
didiskontokan ( discounted value ) atau nilai pokok awal. Proses mencari P dari S ini disebut
pendiskontoan ( discounting ). Dari persamaan sebelumnya kita bisa menuliskan rumus sebagai
berikut :
Untuk mencari nilai pokok dapat digunakan rumus sebagai berikut :
S
P = -----------------
( 1 + i ) n

Atau juga dapat juga menggunakan rumus


-n
P = S ( 1 +i )

Faktor ( 1 + i ) n dalam persamaan tersebut disebut factor diskonto ( discount factor )


Contoh soal
Dengan menggunakan j 12 = 12 % hitunglah nilai diskonto dari uang sejumlah Rp 100.000.000
yang jatuh tempo

a. Pada 10 tahun lagi

b. Pada 25 tahun lagi

Jawab a.
S = Rp 100.000.000 N = 10 X 12 = 120

12 %
i = ------------ = 1 % = 0,01
12

S
P = -------------
(1+i)n

Rp 100.000.000
P = -------------------- = Rp 30.299.477,97
( 1 + 0,01 ) 120
jawab b
S = Rp 100.000.000 N = 25 X 12 = 300
12 %
i = ------------ = 1 % = 0,01
12
S
P = -------------
(1+i)n
Rp 100.000.000
P = -------------------- = Rp 5.053.448,75
300
( 1 + 0,01 )
Soal :
Hitunglah uang pokok sekarang yang 2 tahun kemudian akan menjadi Rp 1.000.000 pada tarip
10 % yang dimajemukkan 3 bulan sekali ?

3.3 Menghitung Tingkat Bunga


Persamaan sebelumnya juga bisa kita gunakan untuk mencari tingkat bunga. Tingkat bunga dapat
dicari bila kita sudah mengetahui Nilai Pokok ( P ), Nilai Jatuh Tempo (S) dan jumlah periode ( n
)
Tingkat bunga :

P (1+i)n = S
S
n
( 1 + i ) = --------
P

S 1/n

(1+i) = --------
P

S 1/ n

i = -------- - 1
P
Contoh Soal
Berapakah tingkat bunga nominal j 4 pertahun yang membuat Rp 10.000.000,- menjadi Rp
40.000.000,- dalam 4 tahun.
Jawab
Diketahui :
P = Rp 10.000.000,- n = 4 X 4 = 16
S = Rp 40.000.000,-
S 1/ n
i = -------- - 1
P

40.000.000 1/ 16
i = ---------------- - 1
10.000.000
i = 1,090507733 – 1
i =9%

3.4 Menghitung Jumlah Periode


Jumlah periode pembayaran dapat diperoleh dengan menggunakan rumus
Log S / P
N = -------------
Log ( 1 + i )

Contoh Soal
Bapak Adi menginvestasikan uang sebanyak Rp 50.000.000,- dengan tingkat bunga 12 % per
tahun yang dihitung bulanan. Apabila diinginkan uang sebesar Rp 100.000.000,- berapa lama ia
harus menunggu ?
Jawab :

Log 100.000.000 / 50.000.000


N = --------------------------------------
Log ( 1 + 0,01 )
N = 69,66 bulan

Hitunglah uang pokok sekarang yang 2 tahun kemudian akan menjadi Rp 1.000.000, pada tarip
10 % dan dimajemukkan 3 bulan sekali.
Jawab :
S = Rp 1.000.000
m = 4
Jm = 10 %
10 %
i = -------- = 2.5 % = 0,025
4
n = tahun X m
= 2 X 4 = 8
P = S ( 1 + i ) -n
P = 1.000.000 ( 1 + 0,025 ) - 8

P = 820.746,5708

Baca Juga : Jasa Perencaan Arsitektur Joglo Architecture

Soal :

1. Bu Ida menabung Rp 2.000.000 selama 5 tahun dengan bunga 12 % p.a , jika perhitungan
bunga tiga bulanan , hitunglah besar bunganya dan bandingkan dengan bunga sederhana !

2. Berapa nilai P yang membuat S = Rp 100.000.000 dengan tingkat bunga j 4=12% selama
6 tahun ?

3. Tuan Abu Nawas menyimpan uangnya sebesar Rp5.000.000 dalam sebuah bank yang
memberikan bunga sebesar 18 % per tahun bunga dihitung bulanan. Berapa besarnya
bunga yang dihasilkan selama tahun pertama.

4. BPR “ Maju Makmur “ menetapkan bunga setiap 6 bulan sekali dengan tingkat bunga 12
%, sedangkan BPR “ Artha Nugraha “ menetapkan bunga setiap 3 bulan sekali dengan
tingkat bunga 8 %. Manakah yang lebih menarik bila kita ingin menginvestasikan uang?

5. Seorang Ayah ingin memberikan uang hadiah ulang tahun anaknya yang ke 17 nantinya
sebesar Rp 20.000.000,- . Jika saat ini anaknya berusia 5 tahun berapa yang harus dia
tabungkan sekarang bila tingkat bunga tidak berubah yaitu j 12 = 10 %

6. Sebuah keluarga merencanakan liburan ke pulau Bali 2 tahun lagi dengan perkiraan biaya
Rp 10.000.000,- bila untuk invesatsi awal Rp 5.000.000,- dan dihutung bulanan berapa
tingkat bunga yang ditetapkan bank ?

7. Aminah menginvestasikan uang sebesar Rp 12.500.000,- dengan tingkat bunga 15% per
tahun yang dihitung bulanan . Jika menginginkan uangnya menjadi Rp 20.000.000,-
berapa lama ia harus menunggu ?

8. Agus mendepositokan uang sebesar Rp 20.000.000,- dengan bunga yang dihitung


kuartalan selama 5 tahun dan ia akan memperoleh Rp 50.000.000,- . Berapakah tingkat
bunga yang ditetapkan ?

9. Besarnya penduduk di negara Antah Berantah pada tahun 2000 sebesar 12.500.000 jiwa.
Pada tahun 2010 jumlah penduduk bertambah menjadi 15.000.000 jiwa. Berapa besarnya
tingkat pertumbuhan penduduk selama 10 tahun tersebut .

10. Pak Iskandar berniat membeli sebuah rumah. Pemilik rumah memberikan dua pilihan
pembayaran, yaitu membayar tunai sebesar Rp 100.000.000,- atau mebayar uang muka
sebesar Rp 30.000.000,- dan mencicil Rp 20.000.000 setiap tahun selama 5 tahun. Pilihan
pembayaran yang manakah yang lebih menguntungkan ?

ANUITAS

4.1 Nilai Waktu dari Uang


Hampir semua orang berpendapat bahwa nilai uang saat ini lebih berharga dari pada nanti.
Artinya uang yang dimiliki seseorang pada hari ini tidak akan sama nilainya dengan satu tahun
yang akan datang. Seseorang akan memilih mendapatkan uang sebesar Rp 1.000.000,- dibanding
uang yang sama di satu tahun mendatang.
Nilai waktu uang merupakan konsep sentral dalam keuangan. Pemahaman nilai waktu uang
sangat penting karena banyak keputusan yang memerlukannya. Biaya modal, analisis keputusan
investasi, alternatif dana dan lain – lain sangat memerlukan konsep nilai waktu dari uang.
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran/ penerimaan sejumlah uang , umumnya sama
besar, dengan interval waktu yang sama untuk setiap pembayaran. Pembayaran bunga
pinjaman , bunga deposito , bunga obligasi , cicilan kredit rumah, cicilan kredit motor dsb.
Persamaan untuk anuitas diturunkan dengan menggunakan asumsi bunga majemuk seperti dalam
kehidupan nyata bukan bunga sederhana..
Persamaan yang dipakai dalam anuitas biasa ada dua yaitu untuk nilai sekarang (present
value ) dan untuk nilai yang akan datang ( future value ).
Present Value merupakan besarnya jumlah uang pada awal periode yang diperhitungkan
atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah uaang yang baru akan diterima atau
dibayarkan beberapa periode kemudian, sedangkan Future Value adalah nilai akumulasi yang
akan diterima di masa yang akan datang sebagai hasil investasi yang akan dilakukan saat ini.
Persamaan untuk nilai sekarang dapat digunakan untuk menghitung besarnya cicilan per
bulan kredit Pemilikan Rumah ( KPR ), cicilan sewa guna usaha ( Leasing ) , tingkat bunga
efektif dari suatu pinjaman, lamanya periode waktu yang diperlukan, nilai sekarang dari
rangkaian pembayaran di kemudian hari, dan saldo pinjaman pada saat tertentu.
Sedangkan persaman untuk nilai akan datang dapat digunakan untuk mencari nilai akhir
suatu tabungan atau nilai tabungan pada saat tertentu, lamanya waktu yang diperlukan untuk bisa
mencapai jumlah tabungan tertentu, dan besarnya tabungan yang harus dilakukan setiap periode
untuk bisa memperoleh jumlah tertentu.

4.2 Present Velue


Persamaan Anuitas Nilai Sekarang

( 1 – (1 + i ) –n )
PV = ------------------------- A
i

dimana :
PV = Nilai Sekarang di awal periode atau nilai sekarang ( present value )
i = Tingkat bunga per perode
n = jumlah periode
A = Anuitas atau pembayaran per periode
Contoh soal :
Hitunglah nilai sekarang dari uang Rp 1.100.000 yang diterima setiap tahun selama 5
tahun mulai satu tahun lagi jika tingkat bunga 15 % p.a
Jawab
Soal di atas dapat diselesaikan dengan menghitung nilai sekarang satu persatu yaitu present
value dari Rp 1.100.000 setahun lagi , 2 tahun lagi , dan seterusnya kemudian hasilnya
dijumlahkan.
Rp 1.100.000 Rp 1.100.000 Rp 1.100.000 Rp 1.100.000 Rp 1.100.000
PV = ---------------- + ---------------- + ---------------- + ---------------- + --------------
( 1 + 0, 15 ) 1 ( 1 + 0, 15 ) 2 ( 1 + 0, 15 ) 3 ( 1 + 0, 15 ) 4 ( 1 + 0, 15 ) 5
PV = Rp 956.521,17 + Rp 831.758,03 + Rp 723.267.86 + Rp 628.928,57 +
Rp 546.894,41 = Rp 3.687.370.04
Akan tetapi lebih mudah untuk menyelesaikan soal tersebut menggunakan persamaan
anuitas sepanjang memenuhi persyaratan yaitu jumlahnya sama sebesar Rp1.100.000 dan
interval waktunya juga sama yaitu setiap tahun .

Persamaan Anuitas Nilai Sekarang

( 1 – (1 + i ) –n )
PV = ------------------------- A
I
dimana :
i = 0,15
n = 5 tahun
A = Rp 1.100.000
( 1 – ( 1 + 0,15 ) -5 )
PV = -------------------------- X Rp 1.100.000
0,15
PV = 3,352155098 X Rp 1.100.000
PV = Rp 3.687.370
Selain cara itu kita juga dapat menggunakan table anuitas biasa untuk nilai sekarang
dengan mencari nilai I = 15 % pada kolom I dan mencari n = 5 pada baris n untuk memperoleh
( 1 – (1 + i ) –n )
-------------------------
i
PV = 3,35216 X Rp 1.100.000
= Rp 3.687.376.
Soal :
1. Sebuah pinjaman dikenakan bunga 18 % p.a dan dapat dilunasi dengan 12 kali cicilan masing-
masing Rp 10.000.000 per tahun. Berapakah besarnya pinjaman tersebut ?
2. Hitunglah akumulasi dari Rp 100.000.000 yang diinvestasikan pada akhir tiap kuartal selama 3
tahun pada tarip 6 % yang dimajemukkan secara kuartalan.
3. Ibu Ani menabung untuk hari tuanya pada bank yang memberikan bunga j12 = 8 % sehingga
ia akan mendapatkan pendapatan sebesar Rp 100.000.000 setiap tahun selama 20 tahun. Berapa
penghasilan yang akan ia terima setiap tahunnya ?

4.3 Besar Cicilan


Dari persamaan anuitas sebelumnya, maka kita bisa juga mencari besarnya cicilan yang
dibayarkan.
Kita dapat menurunkan persamaan baru untuk mencari cicilan atau angsuran yaitu A dengan :

PV
A = ----------------------------
( 1 – (1 + i ) –n )
-----------------
i

Contoh Soal :
Handayani meminjam uang sebesar Rp 20.000.000,- dengan bunga 15 % pa. Jika pinjaman
tersebut harus ia lunasi dalam 36 kali cicilan bulanan , berapakah besarnya cicilan yang harus
dibayar setiap bulannya ?
Jawab
PV = Rp 20.000.000,-
n = 36
i = 15 % / 12 = 0,0125
PV
A = ----------------------------
( 1 – (1 + i ) –n )
-----------------
i

20.000.000 20.000.000
A = --------------------------- = --------------------
( 1 – (1 + 0,0125 ) –36) 28,84726737
-------------------------
0,0125

A = 693.306,5702

Jadi besarnya cicilan per bulan adalah Rp 693.306,5702

Soal :
1. Bu Tina meminjam uang sebesar Rp 10.000.000 dengan bunga 12 p.a. Jika pinjaman tersebut
harus ia lunasi dalam 25 kali cicilan bulanan, berapakah besarnya cicilan yang harus ia bayar
setiap bulannya?
2. Sepasang penganting baru berniat membeli sebuah rumah dengan menggunakan fasilitas
kredit pemilikan rumah KPR dari sebuah bank . Rumah yang akan mereka beli berharga tunai Rp
300.000.000 dan KPR Bank mensyaratkan uang muka sebsar 40 % dari harga jumlah tersebut
dan pembeli dikenakan bunga 15 % p.a Untuk sisanya. Apabila pasangan tersebut dan pembeli
melunasi KPR nya dalam 60 bulan, berapakah angsuran perbulan yang harus mereka bayarkan ?
3. Sebuah mobil mini bus berharga tunai Rp 80.000 .000 untuk pembelian secara kredit, paka Ali
harus menyiapkan uang muka sebesar 20 % dan melunasinya dalam waktu 36 kali angsuran
dengan bunga 21 % p.a . tanpa harus membuat table, hitunglah :
a. Berapa besarnya ngsuran perbulan ?
b. Berapa saldo utang pada akhir tahun pertama?
c. Berapa besarnya pokok utang yang dilunasi selama tahun kedua?
d. Berapa besarnya bunga yang harus dibayarkan pada tahun kedua ?

4.4 Nilai Akan Datang ( Future Value )


Nilai Yang Akan Datang ( Future Value ) yaitu nilai uang yang akan diterima dimasa yang akan
datang dari sejumlahmodal yang ditanamkan sekarang dengan tingkat discount rate ( bunga )
tertentu. Future value dugunakan untuk menghitung nilai investasi yang akan datang berdasarkan
tingkat suku bunga dan angsuran yang tetap sama selama periode tertentu.
Rumus :

{( 1 + i ) n – 1 }
FV = --------------------- A
i

FV = nilai pada akhir periode atau nilai yang akan datang.


{( 1 + i ) n – 1 }
--------------------- = Faktor anuitas nilai akan datang
i
Contoh Soal :
Hitunglah nilai akan datang dari tabungan Rp 100.000,- yang disetorkan setiap bulan selama 3
tahun, apabila tingkat bunga adalah 12 % p.a dihitung per bulan
Diketahui :
N = 3 X 12 = 36
I = 12 % / 12 = 0,01
A = 100.000,-
{( 1 + i ) n – 1 }
FV = --------------------- A
i

{( 1 + 0,01) 36 – 1 }
FV = ------------------------- 100.000
0,01
FV = 43,97687838 X 100.000 = 4.307.687,786

Soal :
1. Hitunglah nilai akan datang dari uang yang ditabung setiap 3 bulan sekali selama 5 tahun,
dengan tingkat bunga j 4 sebesar 12 %.

2. Untuk persiapan masa pensiun ibu Amira setiap bulan menyimpan uangnya di bank.
Setiap bulan Ibu Amira menyisihkan Rp 300.000,- selama 15 tahun. Berapa uang yang
akan diterimanya 15 tahun mendatang ?

3. Bapak Ahmad mempersiapkan uang untuk biaya sekolah anaknya yang 3 tahun
mendatang masuk perguruan tinggi. Apabila setiap bulan pak Ahmad menabung sebesar
Rp 500.000,- Berapa uang yang akan diterima 3 tahun mendatang.

4.5 Jumlah Periode Tabungan


Dari rumus sebelumnya maka kita bisa menghitung jumlah periode tabungan
{( 1 + i ) n – 1 }
FV = --------------------- A
i
FV {( 1 + i ) n – 1 }
---- = ---------------------
A i

FV.i (1+i)n–1
---- =
A
FV .i
1 + ------------ = ( 1 + i ) n
A
FV .i
Log ( 1 + ------ ) = n log ( 1 + i ) n
A
FV. i
Log ( 1 + ------- )
A
n = -------------------------------
Log ( 1 + i )
Contoh Soal :
Bapak Abidin berencana menabung Rp 500.000,- setiap bulan untuk dapat memperoleh uang
sebesar Rp 20.000.000,-. Jika tingkat bunga tabungan 12 % p.a dan dihitung bulanan, berapa
lama dia harus menunggu
Jawaban :
Diketahui FV = 20.000.000
A = 500.000
i = 12%/12 = 0,01

FV. i
Log ( 1 + ----------- )
A(1+i )
n = -------------------------------
Log ( 1 + i )

20.000.000X 0.01
Log ( 1 + ----------------------- )
500.000 X 1,01
n = ------------------------------------------------
Log ( 1 + 0,01 )

200.000
Log ( 1 + --------------- )
505.000
n = ------------------------------------------------
Log ( 1 , 01 )

Log ( 1 ,396039604)
n = --------------------------- = 33,53= 34 bl
Log 1,01

PENJUALAN

5.1 Markup
Suatu unit usaha harus menjual barang yang diproduksi dengan harga yang lebih tinggi
disbanding dengan biaya produksinya. Selisih antara harga jual dengan biaya produksi disebut
markup.
Contoh
Sebuah mesin cuci dijual seharga Rp 4.000.000 dengan biaya produksi Rp 3.000.000. Besarnya
markup dapat ditentukan sebagai berikut :

Markup = Harga Jual - biaya produksi.


= Rp 4.000.000 - Rp 3.000.000
= Rp 1.000.000
Soal

1. Tentukan markup berikut ini :

a. Apabila biaya produksi Rp 150.000 dan harga jual Rp175.200

b. Apabila biaya produksi Rp 87.000 dan harga jual Rp93.500


c. Apabila biaya produksi Rp 1.250.500 dan harga jual Rp1.375.000

2. Apabila PT Bulan Bersinar Ban menjual ban seharga Rp1.250.000 dengan biaya produksi
Rp 900.000 . Berapa besarnua markup ?

3. Musica Musik membeli kaset seharga Rp 22.500. Apabila kaset tersebut dijual seharga
Rp 23.250 , berapa besarnya markup ?

4. Berapa besarnya markup untuk sebuah mobil yang dijual seharga Rp90.550.000 dan
harga dari penyalur Rp87.275.000 ?

5. Cerdas Computer memutuskan untuk menjual satu unit computer seharga Rp3.900.500.
Harga yang ditawarkan perusahaan pembuat computer Rp3.100.000. Berapa besarnya
markup ?

5.2 Persentase Markup


Markup biasanya dinyatakan dalam persen. Persentase markup didasarkan atas biaya produksi
dan atas harga jual. Persentase markup yang didasarkan atas biya produksi disebut juga dengan
istilah markon.
Persentase markup atas dasar biaya produksi dapat ditentukan dengan formulasi sebagai berikut :

Markup
Persentase Markup = --------------------- X 100 %
Biaya Produksi

Sedangkan persentase markup atas dasar harga jual dapat ditentukan dengan formulasi sebagai
berikut :

Markup
Persentase Markup = --------------- X 100 %
Harga Jual
Contoh :
Sebuah disket dijual dengan harga Rp 6.000 dari biaya produksinya Rp 4.000. tentukan
persentase markup berdasarkan atas biaya produksi

Markup = Harga Jual - Biaya produksi


= Rp 6.000 - Rp 4.000
= Rp 2.000

Markup
Persentase Markup = --------------------- X 100 %
Biaya Produksi

Rp 2.000
= ---------------- X 100 %
Rp 4.000
= 50 %

Soal :

1. Sebuah radio dijual dengan harga Rp 72.000 dengan markup 25 % dari biaya
produksi. Tentukan biaya produksi ?

2. Apabila sebuah baju dengan biaya produksi Rp 10.000 yang mempunyai markup
20 % dari biaya produksi, berapa harga jualnya ?

3. Sebuah buku dijual dengan harga Rp 8.000 dan biaya produksi Rp 6.000 .
Tentukan prosentase markup atas dasar biaya produksi dan atas dasar harga jual

4. Sebuah buku dijual dengan harga Rp 8.000. Apabila markup 25 % dari harga jual,
tentukan biaya produksinya!

5. PT Sejahtera membeli televise seharga Rp 1.500.000 . Apabila diinginkan markup


atas harga pembelian sebesar 25 %, tentukan harga jualnya !

6. Sebuah DVD dijual seharga Rp 250.000 . Penyalur menginginkan markup sebesar


35 % kepada pengecer. Berapa harga DVD tersebut harus dibayar oleh pengecer.

5.3 Pengubahan Markup


Pengubahan markup anatara persentase markup berdasarkan harga jual dan biaya produksi sering
dilakukan di dalam bisnis. Pengubahan persentase markup yang berdasarkan atas harga jual
menjadi persentase markup berdasarkan atas biaya produksi dapat digunakan rumus sebagai
berikut :

% markup ( harga jual )


% markup ( ongkos produksi ) = ------------------------ X 100 %
komplemen % markup (harga jual )

catatan :
Komplemen % markup ( harga jual) =
100%-% markup ( harga jual )

contoh
Tentukan persentase markup atas biaya produksi apabila diketahui persentase markup atas harga
jualnya 63 % ?
Jawab

% markup ( harga jual )


% markup ( ongkos produksi ) = ------------------------ X 100 %
komplemen % markup (harga jual )
Komplemen % markup ( harga jual ) = 100 % - 63 % markup
= 37 %

63 %
= ----------- X 100 % = 170,27 %
37 %

Soal :

1. Tentukan persentase markup atas harga jual apabila diketahui persentase markup atas
biaya produksinya 45 %

2. Tentukan persentase markup atas biaya produksi apabila diketahui persentase markup
atas harga jual adalah 50 %

3. Tentukan persentase markup atas dasar biaya produksi apabila diketahui persentase
markup atas harga jual adalah 64 %

4. Tentukan persentase markup atas biaya produksi apabila persentase markup atas harga
jual adalah 37 %

5. Tentukan persentase markup atas harga jual apabila diketahui persentase markup atas
biaya produksinya 125 %

6. Tentukan persentase markup atas harga jual apabila diketahui persentase markup atas
biaya produksinya 27 %

5.4 Persediaan
Persediaan adalah barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali. Oleh karena itu biasanya
persediaan dikonversi ke dalam kas yang kurang dari satu tahun dan merupakan aktiva lancer.
Pada perusahaan manufaktur , bahan mentah dan barang-barang dalam proses diperlakukan
sebagai persediaan dismaping persediaan berwujud barang jadi .
Metode eceran merupakan salah satu pendekatan untuk mengkosting persediaan . Metode ini
banyak digunakan di toko serba ada dan didasarkan atas hubungan antara barang dagangan yang
tersedia untuk dijual dengan harga eceran dari barang-barang dagangan yang sama. Persediaan
eceran ditentukan oleh pengurangan penjualan eceran dari harga eceran barang yang tersedia
untuk periode tersebut. Persediaan eceran ini diubaha ke dalam kos dari rata-rata perbandingan
kos terhadap harga jual.

Contoh :

Kos Harga Eceran


Persediaan b.dagangan, 1 Juni Rp 25.000.000 Rp35.000.000
Pembelian Rp 42.000.000 Rp 61.000.000
-------------------- -------------------
Barang tersedia untuk dijual Rp 67.000.000 Rp 96.000.000
Penjualan untuk bulan Juni Rp 81.000.000
-------------------
Persediaan b.dagangan , 31 Juni Rp 15.000.000

Untuk menentukan persediaan barang dagangan yang sebenarnya dapat ditentukan dengan rumus
:

Kos
Rasio = ------------------ X 100 %
Harga Eceran

Rp 67.000.000
Rasio = ------------------ X 100 %
Rp 96.000.000
= 69,79 %

Taksiran persediaan barang dagangan


= rasio X persediaan barang
= 69,79 % X Rp 15.000.000
= Rp 10.468.500

Jadi taksiran persediaan barang dagangan , 31 desember adalah Rp 10.500.000

Ada dua keuntungan dengan sisitem ini , yaitu :

1. Memberikan gambaran mengenai barang dagangan untuk statemen sementara

2. Membentu untuk mengetahui kekeurangan persediaan.

Soal

1. Tentukan taksiran kos persediaan pada tanggal 30 April dengan data berikut :

Kos Eceran
Persediaan barang dagangan , 1 April Rp 300.000.000 Rp 400.000.000
Pembelian netto 1 s.d 30 April Rp 400.000.000 Rp 800.000.000
Penjualan netto 1 s.d 30 april 0 Rp 410.000.000

2. Taksirlah kos persediaan PT. MAJU dengan menggunakan informasi berikut :


Kos Eceran
Persediaan barang dagangan 1 Sept. Rp 240.000.000 Rp 420.000.000
Pembelian Rp 124.000.000 Rp 210.000.000
Return Pembelian Rp 2.400.000 0
Penjualan 0 Rp 205.000.000
Return Penjualan 0 Rp 1.500.000

3. Tentukan taksiran kos persediaan tanggal 31 Desember dengan menggunakan informasi


sebagai berikut :

Kos Eceran
Persediaan 1 Desember Rp 280.000.000 Rp 400.000.000
Pembelian 1 s.d 31 Desember Rp 110.000.000 Rp 180.000.000
-------------------- ----------------------
Barang dagangan yang tersedia untuk dijual Rp 390.000.000 Rp 580.000.000
Penjualan untuk bulan Desember Rp 340.000.000

Anda mungkin juga menyukai