http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/laa
Heni Zumaroh
Prodi Pendidikan Pendidikan Bahasa Arab, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan
Seni, Program Sarjana, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6269
Gedung B4, Lantai 1Kampus Unnes Sekaran, Semarang, 50229
E-mail: jm_jalt@unnes.ac.id
1
Ahmad Fachruddien Imam / Journal of Arabic Learning and Teaching 2 (1) (2012)
PENDAHULUAN
Penguasaan bahasa asing sangat penting penanda kategori sintaksis, dan sebagai
dalam pertumbuhan kehidupan. Pentingnya perangkai dalam penyatuan satuan-satuan atau
komunikasi antar bangsa memperlancar bagian-bagian dari satuan sintaksis (Chaer
pertumbuhan kehidupan suatu bangsa. Dengan 2007:219). Sintaksis itu sendiri berasal dari
keterampilan berbahasa asing akan menjadikan bahasa yunani, yaitu sun yang berarti „dengan‟
komunikasi antar bangsa berlangsung secara dan kata tattein yang berarti „menempatkan‟.
efektif. Seperti halnya Indonesia, sebagai negara Jadi, secara etimologi istilah itu berarti :
berkembang dan menjalin kerjasama dengan menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi
bangsa Arab, maka penguasaan berbahasa asing kelompok kata atau kalimat (Chaer 2007:206).
sangatlah penting. Selain itu pula kondisi ini Adapun pengertian fi‟il mudhori‟ dalam
didukung dengan populasi penduduk Indonesia buku tata bahasa Arab sistematis yaitu fi‟il yang
yang mayoritas beragama Islam (bahasa Arab menunjukkan pekerjaan atau peristiwa yang
identik dengan Islam). sedang atau akan terjadi. Tanda-tanda fi‟il
Bahasa Arab mempunyai pengaruh yang mudhori‟ yaitu diawali dengan huruf mudhoro’ah
besar dalam perkembangan bahasa Indonesia. yaitu hamzah, nun, ya‟, ta‟ ( أ,ٌ , ي,( )ثSukamto
Hal ini sesuai dengan pendapat Badudu 2004:30).
(1992:125) dalam buku metode pengajaran Adapun fi‟il mudhori‟ bisa manshub
bahasa Arab karangan Ismail Fahri menyatakan karena kemasukan amil nashob. Amil nashob
bahwa bahasa Arab adalah salah satu diantara ada 10 yaitu ٌ أ, ٍ ن, ٌ إر, ً ك, ً الو ك, الو انجحود,
bahasa-bahasa asing yang besar peranannya حتى, فاء انسببٍت, واو يعٍت, dan ( أوMa‟arif 2010:112).
dalam memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Buku “Riyadhus Shalihin” merupakan
Selanjutnya Badudu (1992:136) mengemukakan kumpulan kitab hadits yang mengumpulkan
bahwa pengaruh dari bahasa lain terhadap hadits-hadits dari Rasulullah berkenaan dengan
bahasa Indonesia dapat berupa 1) ajaran Islam. Buku ini disusun dengan bab-bab
pengambilan/pemungutan/ peminjaman beserta dalil dari al-Qur‟an dan hadits-hadits
kosakata; kata yang diambil dari bahasa lain yang sesuai dengan bab tersebut. Adapun
yang dikenal sebagai kata pungut/kata babnya mengenai ikhlas dan niat, taubat, sikap
pinjaman, 2) pengambilan unsur bahasa seperti sabar yang menguntungkan, kejujuran, taqwa,
afiks dan klitika, 3) peniruan bentuk bahasa teguh pendirian, dan lain-lain.
struktur kata dan kalimat, 4) penerjemahan, Adapun peneliti memilih fi’il mudhori’
pemadanan, atau pengindonesiaan istilah (Fahri manshub karena dalam buku ini sering muncul
2006:8). fi’il mudhori’ yang manshub sehingga peneliti
Tarigan (1985:2), mengatakan bahwa ingin menganalisis sintaksis dan semantiknya.
pada prinsipnya, tujuan paling utama Selain itu, si pembaca kurang memahami bentuk
pembelajaran bahasa adalah agar siswa terampil mufrad, mutsanna, dan jamak fi’il mudhori’
berbahasa. Kualitas keterampilan berbahasa manshub dalam buku “Riyadhus Shalihin” jilid 1
seseorang jelas tergantung pada kuantitas dan sehingga peneliti memilih fi’il mudhori’ manshub
kualitas mufrodat yang dimilikinya. Semakin untuk di teliti sintaksis dan semantiknya.
kaya mufrodat yang dimiliki seseorang, maka Pada penelitian ini akan dikupas tuntas
akan semakin besar pula kemungkinan apa saja yang menyebabkan fi’il mudhori’ dalam
seseorang untuk terampil berbahasa(Lestari buku “Riyadhus Shalihin” jilid 1 dibaca manshub
2008:12). serta apa kedudukan fi’il mudhori’ manshub yang
Unsur-unsur pembentuk satuan sintaksis ada dalam buku “Riyadhus Shalihin” jilid 1.
yang lebih besar yaitu frase, klausa, dan kalimat. Adapun contoh fi’il mudhori’ yang dibaca
Sebagai satuan terkecil dalam sintaksis, kata manshub dalam buku “Riyadhus Shalihin” jilid 1
berperan sebagai pengisi fungsi sintaksis, sebagai
2
Ahmad Fachruddien Imam / Journal of Arabic Learning and Teaching 2 (1) (2012)
3
Ahmad Fachruddien Imam / Journal of Arabic Learning and Teaching 2 (1) (2012)
160
140
120
100
80 amil
60
40
20
0
أن لن الم كي الم الجحود حتى فاء سببية
Dari diagram di atas dapat diketahui kedudukan fi’il mudhori’ manshub sebagai بذل
rincian jumlahnya sebagai berikut : ٌ أada 163, muncul 4 kali, kedudukan fi’il mudhori’ manshub
ٍ نada 14, ً الو كada 8, الو انجحودada 2, حتىada sebagai فاعمmuncul 1 kali, kedudukan fi’il
53, dan فاء انسببٍتada 19. mudhori’ manshub sebagai ٌ إسى إhanya muncul 1
Adapun kedudukan fi’il mudhori’ manshub kali, dan kedudukan fi’il mudhori’ manshub
dalam buku “Riyadhus Shalihin” jilid 1 sebagai ٌ إسى كاhanya muncul 1 kali.
bermacam-macam. Kedudukan fi’il mudhori’ Adapun klasifikasi fi’il mudhori’ manshub
manshub sebagai ٌ خبر إmuncul 8 kali dalam berdasarkan subjek ada tiga yaitu mufrod,
buku “Riyadhus Shalihin” jilid 1, kedudukan fi’il mutsanna, dan jamak. Sedangkan klasifikasi fi’il
mudhori’ manshub sebagai يستثُىmuncul 7 kali, mudhori’ manshub berdasarkan bentuk nashob
kedudukan fi’il mudhori’ manshub sebagai ّيفعول ب ada 2 yaitu berharakat fathah dan khadfu nun.
muncul 112 kali, kedudukan fi’il mudhori’ Klasifikasi fi’il mudhori’ manshub dalam
manshub sebagai يعطوفmuncul 66 kali, buku “Riyadhus Shalihin” jilid 1 berdasarkan
kedudukan fi’il mudhori’ manshub sebagai يعطوف subjek yang mufrod ada 219 buah. Melalui
ٍّ عهhanya muncul 1 kali, kedudukan fi’il klasifikasi tersebut dapat dipastikan tiap yang
mudhori’ manshub sebagai يجرورmuncul 8 kali, mufrod pasti bentuk nashobnya berharakat
kedudukan fi’il mudhori’ manshub sebagai يحم جر fathah. Dalam buku “Riyadhus Shalihin” jilid 1
muncul 12 kali, kedudukan fi’il mudhori’ manshub ini tidak terdapat mutsanna yang fi’il mudhori’
sebagai ٍّ يضاف إنmuncul 9 kali, kedudukan fi’il manshub. Sehingga klasifikasi berdasarkan
mudhori’ manshub sebagai ٌ خبر كاhanya muncul subjek cuma mufrod dan jamak saja dalam buku
2 kali, kedudukan fi’il mudhori’ manshub sebagai “Riyadhus Shalihin” jilid 1. Adapun klasifikasi
خبرmuncul 6 kali, kedudukan fi’il mudhori’ fi’il mudhori’ manshub dalam buku “Riyadhus
manshub sebagai خبر عسىhanya muncul 1 kali, Shalihin” jilid 1 berdasarkan subjek yang jamak
kedudukan fi’il mudhori’ manshub sebagai خبر ada 34 buah. Melalui klasifikasi ini dapat di
ٌأhanya muncul 1 kali, kedudukan fi’il mudhori’ pastikan bahwa tiap yang jamak pasti bentuk
manshub sebagai َعجhanya muncul 1 kali, nashobnya khadfu nun. Dan yang jamak pasti
kedudukan fi’il mudhori’ manshub sebagai يؤخر mahjub dalam fi’il mudhori’ manshub ini dan di
يبتذاءhanya muncul 3 kali, kedudukan fi’il gantikan dengan huruf alif. Contoh : ٌ ٌغٍرو->
mudhori’ manshub sebagai جوابmuncul 15 kali, حتى ٌغٍروا
4
Ahmad Fachruddien Imam / Journal of Arabic Learning and Teaching 2 (1) (2012)
Ainin Moh dan Asrori Imam. 2008. Semantik دار: ديشق. يهخص قواعذ انهغت انعربٍت. ِ 7٨7 . فؤاد,َعًت
Bahasa Arab. Malang: Hilal Pustaka Kerja انحكًت
Sama Denan Dikti