Anda di halaman 1dari 5

Nama Peserta : dr.

Sofia Kusumadewi
Nama Wahana : RSUD Purbalingga
Topik : Kasus bedah; Appendisitis akut
Tanggal (kasus) : 9 Februari 2017 Presenter : dr. Sofia Kusumadewi
Nama Pasien : An. S No. RM : 640622
Tanggal Presentasi : Pendamping : dr. Gunawan
Tempat Presentasi : RSUD R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
Obyektif Presentasi :
 Keilmuan   Ketrampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka

 Diagnostik   Manajemen   Masalah   Istimewa

 Neonatus  Bayi  Anak   Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil


 Deskripsi :
Anak, laki-laki, 11 tahun; nyeri perut kanan bawah, demam, mual, muntah, nafsu makan
menurun sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
 Tujuan :
Menegakkan diagnosis dan menetapkan manajemen pasien abdominal pain e.c appendisitis
akut
Bahan bahasan  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus   Audit
Cara membahas  Diskusi  Presentasi  E-mail  Pos
dan diskusi 
Data pasien : Nama : An.S No CM : 640622
Nama RS : RSUD R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Telp : -
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/ Gambaran klinis :
Pasien anak-anak berusia 11 tahun datang diantar keluarga ke IGD dengan keluhan
utama nyeri perut kanan bawah seperti disayat-sayat, kadang terasa melilit. Nyeri dirasakan
terus menerus sejak 1 hari sebelum masuk RS. Nyeri juga sebelumnya dirasakan di ulu
hati. Nyeri perut betambah berat bila bergerak dan berjalan. Pasien lebih nyaman posisi
meringkuk. Sejak 1 hari sebelum masuk RS pasien mengalami demam, mual dan muntah
3-4 kali berupa makanan. Nafsu makan menurun. Kencing lancar berwarna kekuningan,
BAB normal berwarna kekuningan, terakhir 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Karena
keluhan makin memberat, pasien dan keluarga memutuskan untuk membawa ke dokter.

2. Riwayat Penyakit Dahulu :


Riwayat penyakit yang sama disangkal
Riwayat penyakit tekanan darah tinggi disangkal
Riwayat kencing manis disangkal
3. Riwayat keluarga :
Riwayat penyakit serupa disangkal.
Riwayat keluarga dengan penyakit tekanan darah tinggi disangkal
Riwayat keluarga dengan kencing manis disangkal
4. Riwayat pekerjaan :
Pelajar Sekolah Dasar
5. Lain-lain:
-
PEMERIKSAAN FISIK :
 Keadaan umum : tampak kesakitan
 Kesadaran : compos mentis
 Vital signs
Tekanan darah : -
Nadi : 98 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 22 x/menit
Suhu tubuh : 38,7 ° C per aksilla
BB : 29 kg
 Mata : konjungtiva pucat( -/-), sklera ikterik (-/-)
 Mulut : faring hiperemis (-), tonsil T1=T1, tidak hiperemis, permukaan halus, detritus
tidak ada, muara kripte tidak melebar, sariawan (-), mulut kering (-)
 Leher : nyeri menelan (-), suara serak (-), limfonodi tak teraba
 Thoraks :
Inspeksi : simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi (-)
Palpasi : P/ taktil fremitus kanan = kiri
C/ ictus cordis di SIC V 2 jari medial LMCS
Perkusi : P/ Sonor di seluruh lapang paru
C/ batas jantung-paru dbn
Auskultasi : P/ vesikuler +/+, ST (-)
C/ S1-2 reguler, ST (-)
 Abdomen
Inspeksi : kulit tampak normal, supel, tampak datar, distensi (-), asites (-),
massa (-), spider naevi (-)
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (+) di titik Mc.Burney, nyeri lepas (+), psoas sign +
CVA (-/-), lien dan hepar tidak teraba
 Ekstremitas
Edema :(-/-/-/-) , akral dingin : (-/-/-/-)
Capillary refill : 1-2 detik

PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Laboratorium :
Hemoglobin : 15 mg/dl (N)
Leukosit : 17.600/ul ()
Hematokrit : 43 % (N)
Eritrosit : 4,67x106/ul (N)
Trombosit : 357.000/ul (N)
Diff count : E/B/N/L/M : 0/0/88 () /6/7
CT : 4.0 (N)
BT : 4.30 (N)
HbsAg : negatif (N)
Gds : 116.5 (N)

USG abdomen :
Hepar dan ginjal tidak ada kelainan.
Kelenjar limpa baik, pancreas tidak ada kelainan.
Ginjal, VU tidak ada kelainan.
Regio iliaca dextra : nyeri tekan probe +, tampak lesi tubuler salah satu ujungnya buntu, -
peristaltik -, kaliber : 8,1 mm .
Kesimpulan : Appendisitis akut

DIAGNOSIS
Appendisitis akut

TERAPI di IGD
- IVFD Ringer Lactate 20 tpm
- Drip. Ceftriaxon 1x 1500 mg dalam NaCl 0.9 % 100 cc (skin test)
- Inj. Ondansetron 4 mg
- Inf. Paracetamol 300 mg

Daftar Pustaka :
1.

Hasil pembelajaran :
1. Diagnosis appendisitis akut melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik
2. Penatalaksanaan appendisitis akut
3. Edukasi mengenai tatalaksana appendisitis akut

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:

1. Subyektif:
Pasien anak-anak berusia 11 tahun datang diantar keluarga ke IGD dengan keluhan
utama nyeri perut kanan bawah seperti disayat-sayat, kadang terasa melilit. Nyeri
dirasakan terus menerus sejak 1 hari sebelum masuk RS. Nyeri juga sebelumnya
dirasakan di ulu hati. Nyeri perut betambah berat bila bergerak dan berjalan. Pasien
lebih nyaman posisi meringkuk. Sejak 1 hari sebelum masuk RS pasien mengalami
demam, mual dan muntah 3-4 kali berupa makanan. Nafsu makan menurun. Kencing
lancar berwarna kekuningan, BAB normal berwarna kekuningan, terakhir 1 hari
sebelum masuk rumah sakit.

2. Obyektif:
a. Keadaan umum : tampak kesakitan. Kesadaran: compos mentis.
Vital sign :
Nadi : 98 x/menit, regular, isi dan tegangan cukup
Frekuensi napas : 22 x/menit
Suhu tubuh : 38,7 ° C per aksilla
b. Abdomen :
Inspeksi : kulit tampak normal, supel, tampak datar, distensi (-), asites (-),
massa (-), spider naevi (-)
Auskultasi : peristaltik (+) normal
Perkusi : timpani pada seluruh lapang abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (+) di titik Mc.Burney, nyeri lepas (+), psoas sign +
CVA (-/-), lien dan hepar tidak teraba
c. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan:
Leukosit : 17.600/ul ()
Neutrofil segmen : 88 ()
d. Hasil pemeriksaan foto USG abdomen didapatkan:
Regio iliaca dextra : nyeri tekan probe +, tampak lesi tubuler salah satu ujungnya
buntu, -peristaltik -, kaliber : 8,1 mm .
Kesimpulan : Appendisitis akut
3. Assesment
Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan manifestasi klinis, pemeriksaan
fisik, laboratorium dan pemeriksaan radiologi
a. Appendisitis akut ditegakkan dengan sistem skoring Alvarado yaitu ;
- Gejala : mual muntah (+1), anorexia (+1) nyeri alih (+1)
- Tanda : NT titik Mc Burney (+2), suhu meningkat (+1) nyeri lepas di iliaca
dextra (+1)
- Laboratorium : leukositosis (+2), hitung jenis shift to the left (+1)
Didapatkan skor 10 sehingga pasien dipastikan appendisitis akut dan memerlukan
tindakan appendictomi cito.
b. Penegakan diagnosis appendisitis akut diperkuat dengan hali USG Abdomen adanya
lesi tubuler salah satu ujungnya buntu, -peristaltik -, kaliber : 8,1 mm, kesan :
appendisitis akut.

4. Plan
Terapi di IGD
- IVFD Ringer Lactate 20 tpm
- Drip Ceftriaxon 1 x 1500 mg dalam NaCl 0.9% 100 cc (skin test)
- Inj. Ondansetron 4 mg
- Inf. Paracetamol 300 mg

Pendidikan
Edukasi mengenai penyakit bertujuan untuk memotivasi pasien menjalani rawat
inap agar dikonsulkan kepada pihak yang lebih berkompeten (Sp.BA) karena pasien
menderita appendisitis akut dan hal tersebut kemungkinan menjadi indikasi untuk
dilakukan pembedahan.
Konsultasi
Konsultasi ditujukan kepada dokter spesialis bedah (Sp.BA) dan spesialis anestesi
(Sp.An) untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut. Instruksi :
- Progmam Operasi Appendictomi Cito
- Konsul Anestesi
- Puasa Balance Cairan
Loading RL 600 cc
- Drip Ceftriaxon 1 x 1500 mg dalam NaCl 0.9% 100 cc (skin test) sebagai antibiotik
untuk mengatasi infeksi
- Inj. Ranitidin 2 x 30 mg untuk mengurangi sekresi asam lambung
- Inj. Ketorolac 2 x 15 mg untuk mengurangi rasa sakit post operasi

Kegiatan Periode Hasil yang diharapkan


Edukasi pasien mengenai 1 hari dilakukan terapi causatif oleh
penyakit dan terapi SpBA
causatifnya, melakukan
pemeriksaan penunjang,
serta konsultasi SpBA
Kontrol rutin setelah 1minggu post operasi Mengevaluasi hasil tindakan
tindakan pembedahan pembedahan
KASUS BEDAH

APPENDISITIS AKUT

Disusun oleh :

dr. Sofia Kusumadewi


Dokter Internship RSUD Purbalingga

Pendamping :

dr. Gunawan

PROGRAM INTERNSHIP DOKTER INDONESIA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PURBALINGGA
PURBALINGGA – JAWA TENGAH

2017

Anda mungkin juga menyukai