A. Pengertian Core
Core merupakan suatu sampel batuan dengan pengambilan menggunakan
alat bor yaitu dengan proses pengeboran atau dengan metode sumur pit. Proses
pengeboran tersebut dilakukan dengan metode-metode tertentu dan dimulai
dengan beberapa tahapan terlebih dahulu. Metoda pengeboran yang digunakan
bergantung pada letak dan ketebalan target yang akan dibor yang dimana tujuan
tersebut untuk mendapatkan data dan informasi tentang kondisi massa batuan
yang akan digunakan untuk mendukung proses karakterisasi massa batuan.
Teknik pengambilan sampel dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu cutting,
coring, dan kombinasi antara keduanya. Akan tetapi yang umumnya dilakukan
pada kebanyakan perusahaan yaitu metode coring yang digunakan untuk
keperluan lebih lanjut. Data core merupakan data untuk mengetahui kondisi bawah
permukaan, oleh karena itu memerlukan pengambilan data secara maksimal.
Salah satu system klasifikasi yang aplikasinya cukup luas adalah Rock
Mass Rating (RMR) system. System RMR ini merupakan sitem pengelompokkan
kualitas massa batuan dengan cara memberikan rating pada parameter-parameter
dasar yang sudah di ambil sampelnya.
B. Penanganan Core
1. Melakukan pemotongan
Kegiatan ini dilakukan untuk dapat dimasukan kedalam tempat core atau
Core box, untuk pemotongannya core dikeluarkan dari barrel dan dipotong
sepanjang kurang lebih 1 meter. Pemotongan tersebut dilakukan dengan alat yang
dinamakan core cutter.
2. Pembungkusan
Pembungkusan pada core dilakukan agar core tidak mengalami perubahan
secara fisik, kimiawi, dan perubahan fluida maka diperlukan perlindungan pada
core tersebut.
3. Pemerian Kode
Sama halnya dengan batuan, core juga diperlukan kode ataupun label. Hal
tersebut untuk memberikan ciri agar core tidak tertukar ataupun kesalah
interpetasi,
C. Parameter Pendeskripsian Core
1. Faktor Drilling
Faktor Drilling merupakan bagian-bagian core hasi pengeboran. Faktor
drilling yaitu sebagai berikut :
Run (mulai pengeboran baru)
Depth (kedalaman batuan yang akan dibor)
Loss Core (batuan inti yang hilang dari pengeboran)
Rock Quality Designation (RQD)
2. Field Material Description
Deskripsi material untuk batuan terdiri dari warna, kekerasan,
kekompakan, litologi, butir, pemilahan, permeabilitas, komposisi mineral, struktur,
serta pelapukan pendeskripsian batu dengan batubara berbeda. Untuk parameter
deskripsi material batubara meliputi warna, kilap, gores, derajat keasaman,
ketahanan, kekompakan, komposisi mineral, dan pengotor, bentuk pecahan,
struktur, serta kontak pada bagian atap dan lantainya.
Kode
Kekerasan
Besar kekuatan batuan.
3. Deffect information
Deffect merupakan informasi tentang retakan-retakan yang terdapat pada
coring deskripsi antara lain sebagai berikut.
a. Tipe-tipe retakan
Joint (J) : retakan yang terbentuk dilapisan yang sama.
Bedding (B) : retakan yang terbentuk pada lapisan yang berbeda.
Fault (F) : retakan yang terbentuk pada satu bidang struktur.
Creat (C): Retakan yang terdapat hanya pada batubara saja.
b. Jenis-jenis retakan
Plannar (P): bentuk retakan lurus
Wavy (W): bentuk retakannya bergelombang,
Step (S): Bentuk retakannya seperti tangga dan sangat kasar.
c. Ukuran butir pada ujung retakan.
Smooth (S): Halus
Rought (R): Kasar.
Very Rough (VR): Kasar dan ukuran bervariasi.
d. Open atau material pengisi retakan
Batubara
Semen kalsit/karbonat
Semen silika / kuarsa
e. Inklinasi atau sudut
f. Besar retakan
g. Sampling.
KESIMPULAN
Core merupakan suatu sampel batuan yang diambil menggunakan alat bor
melalui proses-proses pengeboran. Deskripsi inti bor ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi tentang kondisi batuan yang nantinya akan digunakan
atau dimanfaatkan untuk mendukung proses karakterisasi batuan. Salah satu
sistem klsifikasi yang aplikasinya cukup luas adalah Rock Mass Rating (RMR)
sistem. Sistem RMR ini merupakan sistem pengelompokkan kualitas massa
batuan. Menurut bieniawski terdapat beberapa metode yang mendukung RMR
yaitu:
1. Space Joint
2. Pengujian Kekuatan batuan
3. Kondisi joint
4. Rock Quality Designation
5. Kondisi air tanah.
Deskripsi core ini dapat menjadi dua kelompok yaitu deskripsi secara
kualitas dan kuantitasnya tergantung pada kegunaan core. Teknik pengambilan
sampel core juga dibagi menjadi dua yaitu Conventional core dan Sidewall Core.
Penanganan core dilakukan agar core memperoleh hasil yang baik untuk
digunakan nantinya. Penangan juga berpengaruh terhadap masa batuannya. jika
tidak terdapat penanganan core dapat terjadi kerusakan pada fisik batuan,
perubahan komposisi kimiawi dari batuan tersebut dan lain-lain.
Sama halnya dengan batuan core juga dapat dideskripsian, akan tetapi
terdapat perbedaan. Deskripsi sampel batuan core harus meliputi faktor drilling,
dimana faktor ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan pada pengambilan sampel
core, selain faktor drilling, terdapat Field material description, yaitu pendeskripsian
sampel core sesuai dengan parameter-parameter pendeskripsiannya.
DAFTAR PUSTAKA