Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
Setelah krisis moneter yang dialami Indonesia sedikit mereda, pasar modal dan
pasar uang mulai bergerak cukup dinamis seiring dengan meningkatnya aliran dana
yang masuk ke negeri ini. Perkembangan ini memacu para investor dan pelaku pasar
untuk lebih berhati-hati dan selektif dalam memilih dan menanamkan uangnya pada
instrumen-instrumen investasi di pasar modal dan pasar uang. Saham dan obligasi
sebagai instrumen yang paling populer di pasar modal merupakan salah satu
alternative investasi bagi para investor. Untuk menghimpun dana masyarakat,
pemerintah Indonesia juga menawarkan obligasi jangka panjang. Sedangkan
instrumen pasar uang yang cenderung berjangka waktu pendek terdapat Sertifikat
Bank Indonesia (SBI), dan surat berharga lainnya seperti commercial paper.Dalam
hal investasi, para investor menginginkan tingkat pengembalian tertentu atas
sejumlah risiko tertentu yang ditanggungnya. Saham umumnya menawarkan tingkat
pengembalian yang relatif lebih tinggi daripada obligasi. Pada return yang tinggi ini
juga melekat adanya tingkat risiko yang relatif tinggi, dimana untuk saham tidak
terdapat adanya janji pembayaran dividen setiap periode dan harga yang relatif
ditentukan oleh pergerakan pasar modal. Investor yang risk-averse, atau tidak
menyukai risiko, cenderung lebih suka berinvestasi di Sertifikat Bank Indonesia
(SBI) yang menjanjikan tingkat risiko dan pengembalian yang relatif lebih rendah.
Keinginan investor untuk melindungi dirinya dari adanya risiko investasi di
pasar modal dapat diakomodasikan dengan adanya sekuritas derivatif, seperti
futures/forwards dan options. Instrumen derivatif ini sebagai inovasi baru di pasar
modal yang perannya sangat diperhatikan. Instrumen derivatif bukan sebuah klaim
atas arus pendapatan seperti layaknya saham dan obligasi. Sebaliknya, instrumen
derivatif merupakan kontrak perjanjian antara dua pihak untuk menjual atau
membeli sejumlah barang (baik itu aktiva finansial maupun komoditas) pada tanggal
tertentu di masa datang dengan harga yang telah disepakati saat ini. Dua jenis
instrumen derivatif adalah option contract (kontrak opsi) dan futures/forward
contract.
A. Pasar Futures
Pasar Future adalah perjanjian yang menyatakan volume standar suatu mata
uang tertentu untuk ditukar pada tanggal jatuh tempo tertentu. Karenanya, pasar
futures mata uang serupa dengan kontrak forward dari sisi kewajibannya, tetapi
berbeda dengan forward dari sisi bentuk perdagangannya. Futures kontrak
umumnya digunakan oleh MNC untuk lindung nilai posisi valuta asingnya. Selain
itu, futures kontrak diperdagangkan oleh spekulator yang berharap memperoleh
manfaat dari prediksinya mengenai pergerakan kurs masa depan.
Munculnya futures karena pembeli pada umumnya memiliki preferensi yang
berbeda atas spesifikasi kualitas, jumlah dan tempat penyerahan asset dasarnya.
Spesifikasi kuantitas dan kualitas underlying assets, initial price, dan besarnya
margin bagi kedua belah pihak tetap ditentukan oleh exchange’s clearing house atau
bursa khusus memperdagangkan futures secara terorganisasi.
Pembeli kontrak futures menetapkan kurs nilai tukar untuk dibayarkan atas
suatu valuta asing pada suatu waktu tertentu di masa depan. Secara alternatif,
seorang penjual kontrak futures menetapkan kurs nilai tukar dimana suatu valuta
asing akan ditukar untuk mata uang setempat. Di AS, kontrak futures dibeli untuk
menetapkan jumlah dollar yang diperlukan untuk memperoleh jumlah valuta asing
tertentu dalam jumlah tertentu, kontrak itu dijual untuk menetapkan jumlah dollar
yang akan diterima dari penjualan valuta asing tertentu dalam jumlah tertentu.
Perusahaan yang membuka posisi atas valuta asing dapat mempertimbangkan
membeli atau menjual kontrak futures untuk mengkompensasi posisinya. Membeli
futures kontrak dapat memungkinkan perusahaan membeli valuta asing pada kurs
tetap tertentu.
Umumnya hanya satu kali saat penyerahan. Dalam pasar future terdapat dua
kontrak perjanjian yaitu :
Harga kontrak Futures biasanya akan sama dengan kurs Forward bagi valuta
yang sama dan tanggal penyelesaian yang sama.
Contoh :
Harga kontrak Futures-Pound adalah $1,50. harga kontrak Forward-Pound pada
periode yang sama adalah $1,48. Perusahaan-perusahaan mungkin berupaya untuk
membeli kontrak Forward dan secara simultan menjual kontrak Currency Futures.
Jika mereka dapat secara tepat mencocokan tanggal penyelesaian dari dua kontrak
tersebut, mereka akan mendapatkan Laba $0,02 per unit. Tindakan ini akan
menekan harga Currency Futures. Kontrak Currency Futures dan kontrak Forward
untuk valuta yang sama dan tanggal penyelesaian yang sama harus memiliki harga
yang sama, para spekulan akan memanfaatkan hal ini untuk menghasilkan laba dan
pada akhirnya mendorong kedua harga tersebut ketingkat yang sama.
Harga kontrak Currency Futures berbeda dari kurs spot, karena alasan-alasan
yang sama yang menyebabkan kurs Forward berbeda dengan kurs spot. Tindakan-
tindakan investor untuk mengambil keuntungan dari kesempatan ini akan
mengakibatkan kenaikan kurs spot dan menekan penurunan harga Currency
Futures, yang pada akhirnya mendoronga harga Currency Futures jatuh kebawah
kurs spot.
Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah
suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset
(atau bentuk apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh
karena itu, tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda.
Kontrak serah ini digunakan untuk mengendalikan dan meminimalkan risiko,
sebagai contoh risiko perubahan nilai mata uang (contoh: kontrak forward untuk
transaksi mata uang) atau transaksi komoditi (contoh: kontrak serah untuk minyak
bumi).
Transaksi forward adalah transaksi berjangka dengan penyerahan valuta pada
suatu tanggal tertentu dengan menggunakan kurs yang disepakati pada tanggal
transaksi. Transaksi Forward digunakan untuk mengantisipasi :
Satu pihak setuju untuk membeli, pihak lain menjual, untuk suatu harga yang
telah disetujui sebelumnya. Saat terjadi transaksi forward, belum terjadi pertukaran
atau pembayaran uang. Pembayaran dan pengiriman barang dilakukan sesuai
dengan jadwal dan aturan yang telah disepakati. Harga forward berbeda dengan
harga spot atau harga pada saat asset tersebut berpindah tangan pada waktu tersebut
(spot), biasanya dua hari kerja.
Di Indonesia contract forward (kontrak serah) dibuat atas dasar kesepakatan dua
belah pihak yang bertransaksi dan dapat dilakukan dimana saja, sedangkan kontrak
berjangka telah ditetapkan secara standar dan hanya dapat diperdagangkan di bursa
berjangka. Kontrak forward selalu diakhiri dengan penyerahan barang secara fisik,
sedangkan kontrak berjangka dapat ditutup dengan tiga cara yaitu penyerahan
barang atau penyerahan secara tunai, mengambil posisi sebaliknya dari posisi yang
dimiliki sekarang, dan pertukaran dengan transaksi fisik (exchange for physical).
Kemudian, transaksi kontrak berjangka dilakukan dengan penyerahan margin yang
relatif kecil dibanding dengan nilai kontrak dan dijamin serta diselesaikan oleh
Lembaga Kliring setiap hari.
Berikut ini adalah berbagai jenis kontrak forward yang beredar di pasar :
1. Currency Forward
Merupakan perjanjian pribadi antara dua individu yang dapat menandatangani
kontrak apapun yang mereka setujui. Kedua pihak merundingkan kontrak di pasar
antar bank yang memperdagangkan sejumlah valas pada tanggal dan harga di masa
mendatang. Besarnya kontrak dan tanggal penyerahan dinegosiasikan dan kemudian
dibuat. Karena tidak dilakukan di bursa, maka kedua belah pihak mempunyai resiko
bahwa masing-masing pihak dapat saja bangkrut/macet pada saat perjanjian.
Pasar Forward memfasilitasi perdagangan kontrak forward atas mata uang.
Kontrak forward adalah perjanjian antara sebuah perusahaan dengan sebuah bank
komersial untuk menukar sejumlah mata uang tertentu dengan kurs nilai tukar
tertentu (yang disebut kurs forward) pada tanggal tertentu dimasa depan. Kontrak
forward ini melayani perusahaan multinasional (MNC) dan perusahaan-perusahaan
yang besar, transaksi forward seringkali bernilai $1 juta atau lebih. Kontrak forward
umumnya tidak digunakan oleh konsumen atau perusahaan kecil. Kontrak forward
yang paling umum berjangka waktu 30, 60, 90, 180, dan 360 hari. Meskipun
tersedia juga untuk jangka waktu lainnya (termasuk jangka waktu yang lebih
panjang). Kurs forward atas suatu mata uang tertentu umumnya berbeda sesuai
dengan lamanya (jumlah hari) periode forward.
Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta
dengan valuta lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-
bank. Kemudian yang dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi
perdagangan kontrak forward mata uang.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas
dimana pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa
datang. Kurs dimana transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat
kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara
ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya terjadi dapat
bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward
biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya terjadi bila
eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus
membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di
masa mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila suatu
perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk
mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat
langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot)
dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan
membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun perusahaan belum
memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark. Perusahaan dapat menunggu 90
hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark menurut kurs yang berlaku
saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang.
Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan membutuhkan $600.000
($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark). Dengan danya ini maka perusahaan akan
merugi sebesar $100.000. akan lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari
dari sekarang. Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka
perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward dengan menggunakan kurs
forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs,
perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke
depan.
Currency forward contract banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengelola
risiko valuta asing. Biasanya, perusahaan multinasional yang menggunakannya,
karena mereka beroperasi pada lebih dari satu negara, sehingga terekspos terhadap
risiko valas. Namun, perusahaan lokal juga kadang memanfaatkannya untuk
melakukan hedging terhadap transaksi dalam mata uang asing.
Dalam currency forward contract, maka suatu pihak wajib untuk membeli atau
menjual mata uang tertentu dengan nilai tukar tertentu, dalam jumlah tertentu, di
tanggal yang sudah ditentukan di masa depan. Kontrak ini terjadi secara over-the-
counter dan dapat di-customized sesuai dengan kebutuhan.
Misalnya, perusahaan A (AS) punya piutang dari perusahaan B di Jepang sebesar
5 juta yen dalam waktu 2 bulan mendatang. Tentunya ia tidak ingin supaya nilai
tukar yen merosot terhadap dollar, karena jika demikian maka piutang yang
diperolehnya jadi lebih rendah. Misalnya rate yang digunakan dalam kontrak adalah
sebesar 90 yen per dollar, maka perusahaan A memperoleh kepastian untuk
memperoleh cash flow sebesar 50 juta/90 yen = $555,555 di masa depan. Jika di
masa depan ternyata yen merosot jadi 100 yen per dollar, maka perusahaan A tetap
dapat menukar 5 juta yen-nya dengan rate 90 yen per dollar.
2. Equity Forward
Dalam equity forward contract, maka suatu pihak wajib membeli atau menjual
instrumen ekuitas ataupun indeks saham pada waktu tertentu di masa depan. Jenis
kontraknya bisa saham tertentu, portfolio maupun indeks.
Melalui equity forward, nilai transaksi yang akan terjadi di masa depan sudah
dipatok pada saat ini, sehingga dapat mengatasi risiko yang terjadi dari perubahan
nilai pasar. Contoh dari equity forward contract ini adalah program share buyback
yang sering terjadi di pasar modal. Pada program ini, satu pihak berjanji untuk
membeli kembali saham tertentu dengan jumlah tertentu, pada harga tertentu di
masa depan. Positifnya, ini mengantisipasi kenaikan harga di masa depan, dan
memberikan kepastian mengenai cash flow. Namun, jika harga merosot maka karena
terikat kontrak pihak tersebut mungkin akan terpaksa membeli di atas harga pasar.
3. Commodity Forward
Commodity forward adalah kontrak dengan underlying asset berupa komoditas
seperti minyak, metal, jagung, dan lainnya. Kontrak ini memungkinkan suatu pihak
untuk membeli atau menjual komoditas dengan harga tertentu di masa depan. Jadi,
kontrak ini mengantisipasi terjadinya perubahan harga di masa depan. Untuk
produsen, kontrak ini bermanfaat dalam mengurangi risiko jika harga komoditas
menguat di masa depan.
4. Bond Forward
Bond forward hampir serupa dengan equity forward, hanya saja obligasi punya
jatuh tempo, sehingga kontrak forward pasti kadaluarsanya sebelum tanggal jatuh
tempo.
Obligasi yang umum dijadikan bond forward adalah T-bills yang dikeluarkan
Depkeu AS. Pada kontrak ini, satu pihak sepakat untuk membeli T-bills pada harga
yang telah dipatok saat ini, pada masa depan, sebelum tanggal jatuh tempo T-bills
tersebut.
Contohnya, jika T-bill 90 hari dijual discount sebesar 5%, maka harganya tiap $1
par adalah sebesar $1- (5%*90/360) = $0.9875. Biasanya, quote yang digunakan
untuk T-bills forward cntract adalah discount rate-nya. Dari discount tersebut, baru
kemudian kita dapat menghitung harganya.
Selain T-bills, terdapat kontrak forward untuk obligasi-obligasi lainnya pula,
termasuk yang memberikan kupon secara periodik. Biasanya, harga yang di-quote
adalah harga clean price, tanpa accrued interest. Melalui bond forward, maka Anda
dapat menyepakati harga tertentu.
Selain itu terdapat empat perbedaan pokok antara kontrak futures dan forwards,
yaitu :
(a) Kontrak futures sudah sangat standardized, artinya bahwa bursa tempat
perdagangan futures telah menentukan tanggal jatuh temponya kontrak, lokasi
pengiriman, kualitas dan kuantitas yang jelas dari barang yang akan dikirimkan
pada setiap kontrak. Jadi para individu atau pihak yang terlibat tidak perlu negosiasi
lagi mengenai hal-hal ketentuan seperti diatas. Standardisasi di bursa inilah yang
juga menyebabkan pasar untuk futures sangat likuid.
(b) Bursa futures menjamin kinerja masing-masing lembaga kliring yang terlibat di
perdagangan futures. Setiap lembaga kliring juga menjamin kinerja dari
masingmasing pedagang (traders). Jaminan ini meningkatkan likuiditas bursa
futures.
(c) Untuk membatalkan atau keluar dari sebuah kontrak yang telah dibeli (dijual), satu
pihak dapat menjual (membeli) kontrak yang identik. Bursa dapatmembatalkan
posisi long (short) pertama dengan posisi short (long) kedua, sehingga posisi bersih
adalah nol.
(d) Setiap akhir hari perdagangan, keuntungan dan kerugian pada setiap transaksi
dapat dihitung. Jika terjadi keuntungan pada posisi tertentu, maka bursa akan
membayar cash kepada lembaga kliring yang menjamin seorang pedagang.
Sebaliknya, jika terjadi kerugian pada suatu posisi, maka lembaga kliring yang
memberi penjaminan seorang pedagang akan membayar kerugian tersebut secara
cash kepada bursa.
Kontrak Forwads :
1. Kontrak diperdagangkan melalui OTC atau direct transaction
2. Kontrak Forwards tidak terstandardisasi
3. Kontrak diakhiri pada expiration date
4. Expiredly cash settlement
B. Pasar Option
Pasar Option adalah perjanjian yang memberikan si pembeli option hak untuk
membeli atau menjual kontrak di masa yang akan datang pada harga tertentu
(Specific Price) dan pada atau sebelum waktu tertentu (Expiration Date). Option
adalah perjanjian yang memberikan si pembeli option hak untuk membeli atau
menjual kontrak di masa yang akan datang pada harga tertentu (Specific Price) dan
pada atau sebelum waktu tertentu (Expiration Date). Option adalah kontrak resmi
yang memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban) untuk membeli atau menjual
sebuah asset pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Options
merupakan salah satu instrumen di dunia pasar modal (derivatives) untuk
meminimalisasi resiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan daya
ungkit (leverage) yang lebih besar (Limited Loss with Unlimited Profit).
Dari pengertian umum mengenai option di atas dapat dilihat beberapa point
penting yang menggambarkan transaksi option yaitu :
1. Option memberi pemegangnya hak bukan kewajiban untuk membeli atau menjual
sesuatu. Berbeda dengan jenis transaksi jual beli yang sudah dikenal selama ini yang
mengikat masing-masing pihak dengan satu kewajiban untuk membayar atau
memberikan satu barang tertentu yang diperjualbelikan maka option memmberi
pemegangnya hak bukan kewajiban untuk menjual atau membeli satu barang yang
diperjanjikan. Pemegang option tidak bisa dipaksa untuk membeli atau menjual satu
barang yang diperjanjikan tersebut.
2. Hak untuk menjual atau membeli suatu barang tersebut hanya bisa dilaksanakan
kepada waktu tertentu di masa yang akan datang atau sebelumnya. Hal ini
tergantung dari jenis option yang dipegang ada option yang mengatur bahwa hak
untuk membeli atau menjual satu barang bisa dilaksanakan pada saat waktu tertentu
di masa yang akan datang tidak dapat dilaksanakan sebelum waktu yang ditentukan
tersebut, adapula jenis option yang hak untuk membeli atau menjualnya dapat
dilaksanakan sebelumnya.
3. Apabila pemegang option melaksanakan haknya untuk membeli atau menjual satu
barang tertentu maka harga barang yang dibeli atau dijual tersebut sudah ditentukan
sebelumnya (biasanya ditentukan pada saat transaksi option dilakukan) tidak peduli
berapa harga pasar barang tersebut saat pelaksanaan hak. Jadi harga yang dipakai
saat pelaksanaan hak sudah ditentukan sebelumnya dan bukan harga pasar barang
tersebut saat itu.
Dalam pasar valuta asing transaksi option valuta asing dapat di artikan sebagai
satu instrumen keuangan yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli atau menjual satu mata uang tertentu dalam jumlah tertentu pada saat
waktu tertentu dimasa yang akan datang dan atau sebelumnya dengan kurs yang
sudah ditentukan sebelumnya (biasanya sudah ditentukan saat transaksi dilakukan).
Terdapat beberapa kategori untuk membedakan jenis option yang ada saat ini.
Apabila dilihat dari jenis hak yang dimiliki oleh pemegang option maka option dapat
dibagi menjadi dua yaitu :
a. Call Option yang memberikan hak membeli sesuatu kepada pemegangnya.
b. Put Option yang memberikan hak menjual sesuatu kepada pemegangnya.
Apabila dilihat dari waktu untuk melaksanakan hak tersebut maka option pada
dasarnya dibagi dua golongan besar yaitu :
a. European Type Option yaitu option yang hanya dapat dilaksanakan pada satu
tanggal yang sudah ditentukan. Tanggal tersebut biasa disebut Exercise Date.
b. American Type Option yaitu option yang dapat dilaksanakan pada satu tanggal yang
sudah ditentukan atau sebelumnya. Sehingga waktu pelaksanaan hak American Type
Option adalah sejak tanggal kontrak option ditanda tangani sampai dengan Exercise
Date.
3. Leverage
Options memberikan suatu kesempatan yang besar memperoleh hasil investasi
yang tinggi dari modal yang kecil . Disini options memberikan leverage bagi investor
tersebut. Options berfungsi sebagai leverage apabila kita hanya membeli optionsnya
saja tanpa membeli sahamnya.
4. Discount
Options juga dapat berfungsi sebagai discount untuk membeli saham. Apabila kita
ingin membeli saham, kita dapat menawarnya terlebih dahulu agar saham yang akan
kita beli harganya menjadi lebih murah. Dan dalam penawaran ini kita mendapatkan
suatu premi sejumlah tertentu. Strategi ini disebut pula naked put. Apabila saham
telah menyentuh harga yang kita tawar maka kita harus membeli saham tersebut,
tetapi harganya tentu lebih murah karena kita telah melakukan penawaran dan
menerima premi di awal.
5. Strategy Investasi
Options juga dapat berfungsi sebagai strategi investasi. Karena banyaknya strategi
di options, maka options dapat berguna di berbagai situasi market. Baik itu market
yang uptrend, sideways maupun downtrend. Strategi strategi ini apabila dipahami
dan dipelajari dengan baik , tentu akan sangat membantu kita memperoleh hasil
yang kita inginkan dalam berbagai situasi market. Jadi setiap saat kita dapat
memasuki market dengan strategi yang berbeda-beda
Opsi Valuta (Currency Option) adalah tipe kontrak alternatif yang dapat dibeli
atau dijual oleh para spekulan atau perusahaan-perusahaan.
Opsi Valuta disediakan oleh :
a. Sejumlah bursa
b.Bank-bank komersial
c. Perusahaan-perusahaan pialang
Call Option dapat dan biasa digunakan oleh perusahaan untuk melindungi atau
meng-cover open position payable dari transaksi keuangan internasional.
Contohnya, Perusahaan USA akan ikut tender sebuah proyek senilai CHF
625.000 dalam tiga bulan mendatang, maka ia melakukan kontrak untuk CHF Call
Option dengan asumsi sbb:
Exercise/strike price = USD 0,50 CHF
Call Option Premium = USD 0,02 CHF
Future Spot Rate = USD 0,53 CHF
Standard unit kontrak untuk Currency Option adalah ½ dari Currency Future
untuk CHF yaitu ½ x 125.000 = 62.500, oleh sebab itu diperlukan 10 unit Option
Contract.
Biaya Premium = 10 x 62.500 x USD 0.02 = USD 12.500
Exercise Price = CHF 625.000 x USD 0.50 = USD 312.500
Jika asumsi Future Spot Rate menjadi kenyataaan maka kebutuhan dana = CHF
625.00 x USD 0.53 = USD 331.500
Dengan melakukan Call Option ini, maka terhindar dari kerugian sebesar USD
331.500 – 325.000 = USD 6.250
Bagi valuta dan tanggal jatuh tempo tertentu, suatu In The Money Put Option
akan memerlukan Premium yang lebih tinggi daripada opsi At The Money atau Out
Of Money. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Premium Put Option, yaitu :
1. Kurs Spot berjalan relatif terhadap Strike Price
Semakin rendah kurs spot berjalan relatif terhadap strike price, semakin
berharga put option, karena semakin besar kemungkinan put option digunakan.
2. Lamanya Waktu Sebelum Tanggal Jatuh Tempo
Yang mempengaruhi premium put option adalah lamanya waktu hingga tanggal
jatuh tempo sama seperti call option, semakin panjang waktu jatuh tempo, semakin
besar premiumnya. Periode yang lebih panjang menciptakan probabilitas gejolak
valuta yang lebih besar dan semakin besar kemungkinan opsi akan digunakan.
Hubungan ini dapat diuji dengan menilai kuotasi premium put option bagi suatu
valuta tertentu dengan tanggal jatuh tempo yang berbeda-beda.
3. Variabilitas Valuta
Semakin besar variabilitas valuta, semakin besar premium put option, yang
sekali lagi mencerminkan yang akan digunakan.
Put Option dapat dan biasa digunakan oleh perusahaan untuk melindungi atau
meng-cover open position recievable dari transaksi keuangan internasional.
Perusahaan USA mempunyai tagihan sebesar GBP 31.250 yang akan jatuh tempo
dalam tiga bulan mendatang, maka ia melakukan kontrak Put Option dengan asumsi
sebagai berikut :
Exercise/strike price = USD 1,400 GBP
Call Option Premium = USD 0,016 GBP
Future Spot Rate = USD 1,300 GBP
Standard unit kontrak untuk Currency Option adalah ½ dari Currency Future
untuk GBP yaitu ½ x 62.500 = 31.250, oleh sebab itu diperlukan 1 unit Option
Contract saja.
Biaya Premium = 1 x 31.250 x USD 0.016 = USD 500
Exercise Price = GBP 31.250 x USD 1.40 = USD 43.750
Jika asumsi Future Spot Rate menjadi kenyataaan maka kebutuhan dana = GBP
31.250 x USD 1.30 = USD 40.625
Dengan melakukan Put Option ini, maka terhindar dari kerugian sebesar ( USD
43.750 – USD 500 ) - USD 40.625 = USD 2.625
Pasar Futures dan Option digunakan untuk mengantisipasi risiko valas yang
diakibatkan oleh transaksi bisnis dan juga untuk tujuan spekulatif. Biasanya disebut
sebagai surat berharga derivatif (derivative securitas). Surat berharga derivatif
umumnya digunakan untuk melindungi investor dari risiko keuangan, misalnya
pada Perusahaan makanan yang menggantungkan input dari pasar gandum, dapat
melindungi diri dari gejolak harga gandum (misalnya karena banjir atau kekeringan
menyebabkan harga gandum meningkat) dengan membeli kontrak futures.
Uncovered interest parity, yang dituturkan dari teori Fisher Effect, menyatakan
bahwa selisih return dari investasi dalam mata uang domestik dengan return dalam
mata yang asing akan sama besarnya dengan ekspektasi perubahan nilai tukar kedua
mata uang tersebut.
Pada saat kondisi uncovered interest parity terpenuhi, seseorang tidak mungkin
memperoleh laba yang bersifat spekulasi dengan melakukan carry trading yaitu
mengambil posisi long untuk mata uang berbunga tinggi dan short untuk mata uang
berbunga rendah, atau transaksi kebalikannya yang disebut reversal carry trading
yaitu mengambil posisi long untuk mata uang berbunga rendah dan short untuk
mata uang berbunga tinggi. Hal ini dikarenakan menurut teori uncovered interest
parity perubahan kurs dua mata uang akan sama dengan perbedaan bunga kedua
mata uang tersebut pada maturitas yang sama.